Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40039 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yanis Umayah
"Hidrazin hidrat (N2H4.H2O) telah dianggap sebagai bahan penyimpanan hidrogen berpotensi tinggi karena memiliki keunggulan seperti kandungan hidrogennya yang tinggi (8,0wt%) dan produk yang dihasilkan hanya berupa gas hidrogen dan nitrogen, sehingga tidak memerlukan proses pemisahan yang rumit dan aman untuk digunakan. Nanopartikel trimetalik NiCoPt dengan penyangga alumina disiapkan sebagai katalis yang efektif untuk dekomposisi hidrazin hidrat. γ-Al2O3 berukuran nano telah berhasil disintesis dengan metode presipitasi menggunakan aluminium nitrat yang kemudian diendapkan menggunakan ammonium hidroksida. Penggabungan penyangga γ-Al2O3 dengan nanopartikel nikel, kobalt, dan platina dilakukan melalui metode impregnasi basah menggunakan NiCl2.6H2O, CoCl2.6H2O, dan K2PtCl6 yang kemudian direduksi menggunakan NaBH4. Keberhasilan uji katalis ditentukan dengan aktivitas katalitik dan selektivitas hidrogen yang diperoleh dari alat gas buret. Pada uji katalis, diketahui bahwa nanopartikel Ni0,6Co0,2Pt0,2 merupakan variasi komposisi logam terbaik dengan γ-Al2O3 sebagai penyangga. Aktivitas katalitik yang terbaik dari katalis selanjutnya diuji pada variasi suhu untuk menghitung parameter kinetiknya. Penggunaan kembali sebanyak lima kali pada Ni0,6Co0,2Pt0,2/γ-Al2O3 menunjukkan aktivitas katalitik yang baik untuk dehidrogenasi hidrazin hidrat.

Hydrazine hydrate (N2H4.H2O) has been considered as a high potential hydrogen storage material because it has advantages such as its high hydrogen content (8.0wt%) and the resulting product is only hydrogen and nitrogen gases, so it does not require a complicated separation process and is safe to use. Trimetallic NiCoPt nanoparticles with γ-Al2O3 support were prepared as an effective catalyst for the decomposition of hydrazine hydrate. Nano-sized γ-Al2O3 has been successfully synthesized by precipitation method using aluminum nitrate which was then precipitated using ammonium hydroxide. Incorporation of γ-Al2O3 support with nickel, cobalt, and platinum nanoparticles was carried out by wet impregnation method using NiCl2.6H2O, CoCl2.6H2O, and K2PtCl6 which was then reduced using NaBH4. The success of the catalyst test was determined by the catalytic activity and selectivity of the hydrogen obtained from the gas burette apparatus. In the catalyst test, it was found that Ni0,6Co0,2Pt0,2 nanoparticles were the best variations of metal composition with γ-Al2O3 as a support. The best catalytic activity of the catalyst was then tested at various temperatures to calculate its kinetic parameters. Five times reuse of Ni0,6Co0,2Pt0,2/γ-Al2O3 showed good catalytic activity for dehydrogenation of hydrazine hydrate."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farrel Argyarafi
"Bahan bakar fosil merupakan sumber energi yang paling banyak digunakan saat ini. Namun, ketersediaan bahan tersebut kian menipis. Oleh karena itu, pengembangan energi hidrogen sebagai sumber energi alternatif terus dilakukan. Namun pengembangan tersebut, terhambat oleh faktor keamanan dalam penyimpanan hidrogen. Untuk mengatasinya, hidrazin hidrat digunakan sebagai metode penyimpanan hidrogen yang lebih aman. Karena proses produksi hidrogen dari hidrazin hidrat berlangsung dengan lambat, diperlukan suatu katalis dengan support. Komposit Kitosan-TiO2 atau CS-TiO2 dimanfaatkan sebagai support untuk logam bimetalik NiPt. CS-TiO2 telah berhasil disintesis yang kemudian dibuktikan dengan karakterisasi SEM. Pada penelitian ini digunakan 2 jenis variable yaitu variasi komposisi logam dan variasi komposisi TiO2 . Metode impregnasi basah digunakan untuk membubuhkan nanopartikel logam diatas permukaan support. Peforma dari katalis yang disintesis telah diukur terhadap reaksi dekomposisi hidrazin hidrat. Berdasarkan Uji yang dilakukan, diketahui bahwa Ni50Pt50 merupakan komposisi logam terbaik dan NiPt/CS-TiO2 (2:1) merupkan variasi komposisi TiO2 paling baik.

Fossil fuels, which are the most widely used energy sources today, are becoming scarce globally. Hydrogen is an alternative energy source which can be stored in chemical hydrogen storage called hydrous hydrazine. In this study, catalytic activity of NiPt with chitosan-TiO2 (CS-TiO2) as a support for dehydrogenation of hydrous hydrazine is reported. Chitosan-TiO2 composite was successfully synthesized in this research and has been characterized by SEM. Variations in nickel:platinum and TiO2 composition are used in this study had affect the catalytic performance of NiPt nanoparticles. Variations in Chitosan:TiO2 is also performed in this study. Wet impregnation methods are used to embed metal particles into composite and NaBH4 for metal ion reduction. Gas burette is used to evaluate catalyst performance for hydrous hydrazine dehydrogenation. The result show that, Ni50Pt50/TiO2 is the best variation of metal composition with titania as support and NiPt/CS-TiO2 (2:1) with the best TiO2 composition."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Serly Rahmadani
"Pemanfaatan energi dari bahan bakar fosil menjadi pilihan yang paling diminati saat ini. Namun, penggunaanya menyebabkan permasalahan lingkungan yang menjadi salah satu pendorong untuk dikembangkan energi alternatif berbasis hidrogen. Hidrazin hidrat (N2H4.H2O) merupakan material yang dapat menghasilkan hidrogen melalui reaksi dehidrogenasi. Pada penelitian ini, katalis NiPtP/THS berhasil disintesis menggunakan metode impregnasi basah telah dibuktikan menggunakan instrumen karakterisasi XRF, XRD, FTIR, SAA, dan FESEM-EDX. Pengaruh penambahan dopan fosfor dari katalis natrium hipofosfit pada katalis bimetalik NiPt/THS diamati untuk mengetahui dampaknya terhadap peningkatan aktivitas katalitik. Katalis NiPtP0,2/THS menunjukkan performa katalitik yang paling baik dibandingkan variasi lain untuk reaksi dekomposisi hidrazin hidrat dengan nilai TOF sebesar 2392,26 h-1 dan selektivitas mencapai 96,71%. Energi aktivasi untuk reaksi dekomposisi hidrazin hidrat menggunakan katalis NiPtP0,2/THS diperoleh sebesar 46,87 kJ/mol.

Currently, obtaining energy from fossil fuels is the most popular choice. However, its use causes environmental problems, which are one of the driving forces behind the development of hydrogen-based alternative energy. Hydrazine hydrate (N2H4.H2O) is a material that can produce hydrogen through a dehydrogenation reaction. In this study, the NiPtP/THS catalyst was successfully synthesized using a wet impregnation method, which has been proven using the XRF, XRD, FTIR, SAA, and FESEM-EDX characterization instruments. The effect of adding phosphorus dopant from a sodium hypophosphite catalyst to a bimetallic NiPt/THS catalyst was observed to determine its effect on increasing catalytic activity. NiPtP0.2/THS catalyst showed the best catalytic performance compared to other variations for the decomposition reaction of hydrazine hydrate, with a TOF value of 2392.26 h-1 and a selectivity of 96.71%. The activation energy for the decomposition reaction of hydrazine hydrate using NiPtP0.2/THS catalyst was obtained at 46.87 kJ/mol."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risda Maulida Afifah
"Energi alternatif terus ditelusuri dan dikembangkan seiring dengan meningkatnya emisi gas rumah kaca. Energi berbasis hidrogen telah banyak diteliti untuk dimanfaatkan sebagai energi alternatif pengganti energi konvensional. Hidrazin hidrat (N2H4.H2O), memiliki kandungan hidrogen yang tinggi (8,0 wt%) merupakan material penyimpan hidrogen yang bersifat inert, aman, dan tidak korosif terhadap katalis logam yang digunakan untuk mempercepat dan menyempurnakan reaksi dekomposisi. Pada penelitian ini, katalis NiPtN/SBA-15 berhasil disintesis dengan metode impregnasi basah yang divalidasi menggunakan instrumen karakterisasi XRF, CHN analyzer, XRD, SAA, dan FESEM-EDS. Efek penambahan dopan nitrogen dari prekursor Natrium nitrit (NaNO2) ke dalam katalis bimetalik NiPt yang didukung dengan material silika mesopori, Santa Barbara Amorphous- 15 (SBA-15) dievaluasi dan dipelajari untuk diketahui pengaruh penambahan dan variasi komposisi terbaiknya terhadap peningkatan aktivitas katalitik. Katalis NiPtN0.4/SBA-15 menunjukkan peforma katalitik terbaik dalam mendekomposisi senyawa hidrazin hidrat dibandingkan katalis dengan variasi lain dengan selektivitas 96,18% dan efisiensi 1.133,01 jam-1.

Alternative energy continues to be explored and developed along with increasing greenhouse gas emissions. Hydrogen-based energy has been widely studied to be used as alternative energy to replace conventional energy. Hydrazine Hydrate (N2H4.H2O), which has a high hydrogen content (8.0 wt%) is a hydrogen storage material that is inert, safe, and non-corrosive to metal catalysts. In this study, NiPtN/SBA-15 catalyst was successfully synthesized by a wet-impregnation method which was validated using XRF characterization instruments, CHN analyzer, XRD, SAA and FESEM-EDS. The effect of adding nitrogen dopant from the precursor Sodium nitrite (NaNO2) into the bimetallic NiPt catalyst supported by mesoporous silica material, Santa Barbara Amorphous-15 (SBA-15) was evaluated and studied to determine the effect of the addition and the best variation on increasing catalytic activity. NiPtN0.4/SBA-15 catalyst showed good catalytic performance in decomposing Hydrazine Hydrate with a selectivity of 96.18% and TOF of 1133.01 h-1."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Angraini
"Pengembangan energi berbasis hidrogen dilakukan untuk menggantikan energi konvensional yang tidak ramah lingkungan. Senyawa penyimpan hidrogen, hidrazin hidrat (N2H4.H2O) dapat menghasilkan hidrogen dengan produk samping N2 melalui reaksi dekomposisinya. Katalis PtNi, PtCo, NiCo, PtNiCo, dan PtNiCoAg dengan pendukung karbon nanosphere (CNS) disintesis melalui proses impregnasi basah dan dikarakterisasi dengan XRD, XRF, SAA, FESEM-EDX, dan TEM. Pengaruh dari variasi komposisi logam, suhu, NaOH, dan keberulangan pemakaiannya dievaluasi dan dipelajari terhadap aktivitas dan selektivitas katalitik. Katalis trimetalik Pt0,2Ni0,2Co0,6/CNS memiliki aktivitas katalitik tertinggi dengan penambahan 2 mmol NaOH pada suhu 343 K dengan nilai TOF 757,34 h-1, selektivitas 62,82%, dan energi aktivasi 35,226 kJ/mol yang menunjukkan efek sinergis dari logam Pt, Ni, dan Co pada pendukung karbon nanosphere.

The development of hydrogen-based energy is carried out to replace conventional energy which is not environmentally friendly. The hydrogen storage compound, hydrazine hydrate (N2H4.H2O) can produce hydrogen with N2 as a by-product through its decomposition reaction. PtNi, PtCo, NiCo, PtNiCo, and PtNiCoAg catalysts with carbon nanospheres (CNS) support were synthesized via wet impregnation process and characterized by XRD, XRF, SAA, FESEM-EDX, and TEM. The effects of variations in metal composition, temperature, NaOH, and reusability were evaluated and studied on catalytic activity and selectivity. The trimetallic catalyst Pt0.2Ni0.2Co0.6/CNS had the highest catalytic activity with the addition of 2 mmol NaOH at 343 K with a TOF value of 757.34 h-1, a selectivity of 62.82%, and an activation energy of 35.226 kJ/mol which shows the effect synergy of Pt, Ni, and Co metals on the carbon nanospheres support."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Sylpia Veronica
"Saat ini, masih banyak negara yang memanfaatkan energi dari bahan bakar fosil. Akan tetapi, penggunaan bahan bakar fosil memiliki masalah sehingga dikembangkan energi hidrogen sebagai sumber energi alternatif yang bersih. Hidrogen dapat disimpan dengan penyimpanan berbasis material. Hidrazin hidrat (N2H4·H2O) merupakan salah satu senyawa yang dapat digunakan untuk menghasilkan hidrogen melalui reaksi dehidrogenasi. Penggunaan nanopartikel trimetalik dapat meningkatkan aktivitas katalitik serta selektivitas hidrogen yang dihasilkan. SBA-15 disintesis untuk dijadikan penyangga nanopartikel trimetalik NiPtAg. NiPtAg/SBA-15 disintesis dari NiCl2.6H2O, K2PtCl6, AgNO3, serta SBA-15 dengan metode impregnasi basah dan kemudian direduksi menggunakan NaBH4. Untuk menentukan variasi komposisi logam terbaik, dilakukan optimasi komposisi trimetalik. NiPtAg/SBA-15 memiliki aktivitas katalitik yang baik. Ni0.6Pt0.2Ag0.2/SBA-15 merupakan variasi komposisi terbaik dengan selektivitas sebesar 94% dan nilai TOF sebesar 321,8779 h-1. Variasi komposisi terbaik dilakukan uji aktivitas katalitik pada suhu 30 °C, 50 °C, dan 70 °C. Energi aktivasi yang dibutuhkan oleh katalis NiPtAg/SBA-15 pada reaksi dehidrogenasi hidrazin hidrat adalah sebesar 55,6306 kJ/mol.

Currently, there are still many countries that use energy from fossil fuels. However, the use of fossil fuels has many problems so that hydrogen energy is developed as a clean alternative energy source. Hydrogen can be stored by material-based storage. Hydrazine hydrate (N2H4·H2O) is one of the compounds that can be used to produce hydrogen through a dehydrogenation reaction. The use of trimetallic nanoparticles can increase the catalytic activity and selectivity of the hydrogen produced. SBA-15 was synthesized to be used as a support for NiPtAg trimetallic nanoparticles. NiPtAg/SBA-15 was synthesized from NiCl2.6H2O, K2PtCl6, AgNO3, and SBA-15 by wet impregnation method and then reduced by NaBH4. To determine the best variation of metal composition, optimization of the trimetallic composition was carried out. NiPtAg/SBA-15 has good catalytic activity. Ni0.6Pt0.2Ag0.2/SBA-15 is the best composition variation with selectivity of 94% and TOF of 321,8779 h-1. The best composition variations were tested for catalytic activity at temperatures of 30 °C, 50 °C, and 70 °C. The activation energy required by the NiPtAg/SBA-15 catalyst in the dehydrogenation reaction of hydrazine hydrate is 55,6306 kJ/mol."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendi Kurniawan
"Proporsi penggunaan bahan bakar fosil diperkirakan akan membahas sekitar 75% dari produksi energi pada tahun 2050. Pengembangan energi hidrogen merupakan salah satu upaya untuk mencari bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Hidrogen dapat disimpan di dalam senyawa yang disebut chemical hydrogen storage. Katalis nanopartikel logam dengan dukungan yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan selektivitas dan reaksi reaksi dehidrogenasi. Santa barbara amorphous 15 atau SBA-15 berhasil disintesis yang dibuktikan dengan karakterisasi TEM yang membuat struktur mesopori yang teratur. Variasi komposisi logam dan volume 3-aminopropyltriethoxysilane atau APTES yang digunakan dalam penelitian ini berpengaruh terhadap performa katalitik dari nanopartikel NiPt. Penggabungan support dengan nanopartikel nikel dan platina dilakukan melalui metode impregnasi basah menggunakan NiCl2.6H2O dan K2PtCl6 yang kemudian direduksi menggunakan NaBH4. Uji katalis untuk reaksi hidrogenasi hidrazin hidrat menggunakan alat buret gas. Pada uji katalis yang telah dilakukan, diketahui bahwa Ni75Pt25/SiO2 merupakan variasi komposisi logam terbaik dengan silika sebagai support serta NiPt/SBA-15-NH2-6 merupakan variasi volume APTES paling optimal.

The focus of this research was evaluate the catalytic activity of NiPt nanoparticles with SBA-15 as a support for hydrogen production from dehydrogenation of hydrous hydrazine. The development of hydrogen energy is one of many idea to find alternative fuels that are environmentally friendly. Hydrogen can be stored in a compound called chemical hydrogen storage. Santa barbara amorphous 15 or SBA-15 was successfully synthesized in this research and has been characterized by TEM to show the ordered mesoporous structure. Variations in metal composition and volume of 3-aminopropyltriethoxysilane (APTES) used in this study had affect the catalytic performance of NiPt nanoparticles. Silica with nickel and platinum nanoparticles was combined using the wet impregnation method with NiCl2.6H2O and K2PtCl6. The reduction of metal ion is using NaBH4. Catalytic activity test for the hydrogenation reaction of hydrous hydrazine was using a gas burette. The result show that, Ni75Pt25/SiO2 is the best variation of metal composition with silica as support and NiPt/SBA-15-NH2-6 is the best variation of APTES volume."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Sadiya
"Asam risinoleat merupakan asam lemak yang banyak terkandung di dalam minyak jarak. Asam risinoleat terdiri atas 18 karbon, memiliki ikatan rangkap di C9, gugus hidroksil di C12, dan gugus karboksil di terminal. Struktur yang unik dari asam risinoleat dapat dimodifikasi sehingga dapat dihasilkan berbagai macam senyawa derivat yang memiliki aktivitas antimikroba dan sifat toksik. Pada penelitian ini, dilakukan modifikasi asam risinoleat menggunakan etanolamina membentuk lipoamida melalui reaksi esterifikasi, hidrasi, dan amidasi. Reaksi esterifikasi asam risinoleat menjadi metil risinoleat menggunakan metanol dengan katalis HCl 1% (w/w). Reaksi hidrasi pada ikatan C=C metil risinoleat dilakukan dalam kondisi asam. Sementara reaksi amidasinya dengan etanolamina. Produk dari setiap tahapan reaksi diidentifikasi dengan KLT dan dikarakterisasi dengan FTIR. Hasil FTIR senyawa lipoamida risinoleat terhidrasi – etanolamina menunjukkan adanya pita serapan ulur N-H dan O-H yang overlapping pada bilangan gelombang 3633 – 3043 cm-1. Selain itu, terdapat puncak serapan C=O amida di 1651 cm-1 serta puncak serapan medium C-N dan N-H tekuk masing-masing pada bilangan gelombang 1551 cm-1 dan 1467 cm-1. Produk lipoamida yang diperoleh kemudian diuji aktivitas antimikrobanya menggunakan metode difusi cakram pada konsentrasi 500 ppm. Berdasarkan hasil pengujian, senyawa lipoamida risinoleat terhidrasi – etanolamina tidak menunjukkan aktivitas penghambatan pada bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri Escherichia coli. Pada uji toksisitas dengan Daphnia magna selama 24 jam, senyawa lipoamida risinoleat terhidrasi – etanolamina memiliki nilai LC50 sebesar 32.23 ppm dan tergolong senyawa dengan toksisitas rendah.

Ricinoleic acid is a fatty acid found in castor oil. Ricinoleic acid consists of 18 carbons, has a double bond at C9, a hydroxyl group at C12, and a carboxyl group at the terminal. The unique structure of ricinoleic acid can be modified to produce various derivative compounds with antimicrobial activity and toxic properties. This study modified ricinoleic acid using ethanolamine to form lipoamides through esterification, hydration, and amidation reactions. Esterification reaction of ricinoleic acid into methyl ricinoleate using methanol with 1% (w/w) HCl catalyst. The hydration reaction on the C=C bond of methyl ricinoleate was affected under acidic conditions. While the amidation reaction with ethanolamine. The products of each reaction step were identified by TLC and characterized by FTIR. The FTIR results of hydrated ricinoleic lipoamide - ethanolamine showed the presence of overlapping N-H and O-H stretching absorption bands at a wave number of 3633 – 3043 cm-1. In addition, there is an absorption peak of C=O amide at 1651 cm-1 and an absorption peak of C-N and N-H bending medium at wave numbers of 1551 cm-1 and 1467 cm-1, respectively. The lipoamide product obtained was then tested for its antimicrobial activity using the disc diffusion method at a concentration of 500 ppm. Based on the test results, the hydrated ricinoleic lipoamide – ethanolamine did not show any inhibitory activity on Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. In the toxicity test with Daphnia magna for 24 hours, the hydrated lipoamide ricinoleate – ethanolamine has an LC50 value of 32.23 ppm and is classified as a compound with low toxicity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Indriwinarni
"ABSTRAK
Ekstrak daun waru (Hibiscus tiliaceus Linn.) secara empiris telah dikenal sebagai tanaman penyubur rambut dan mencegah kerontokan rambut. Pada penelitian ini, 1%, 2% dan 3% (%b/b) ekstrak daun waru diformulasikan dalam sediaan gel karena lebih mudah dibersihkan dan tidak lengket dalam penggunaannya dibandingkan salep. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah formulasi gel tersebut memiliki stabilitas fisik, aktivitas pertumbuhan rambut dan aman untuk digunakan. Uji stabilitas fisik dilakukan dengan pengamatan gel yang disimpan pada tiga suhu yang berbeda, yaitu suhu rendah (4±2°C), suhu kamar (28±2°C), suhu tinggi (40±2°C) dan cycling test. Uji aktivitas pertumbuhan rambut dilakukan dengan mengoleskan sediaan gel pada punggung tikus dan diukur panjang rambut pada hari ke-7 dan 14. Pada hari ke-21 dilakukan pengukuran panjang dan bobot rambut. Keamanan sediaan gel tersebut dilakukan dengan melakukan uji iritasi pada lengan atas bagian dalam manusia. Hasil penelitian menunjukkan kestabilan fisik pada penyimpanan suhu kamar (28±2°C), suhu rendah (4±2°C) dan cycling test. Selain itu, sediaan gel dengan kandungan ekstrak daun waru 3% memiliki aktivitas pertumbuhan rambut yang paling besar, sedangkan uji iritasi menunjukkan seluruh sediaan gel ekstrak daun waru tidak menimbulkan efek iritasi.

ABSTRACT
Waru leaves extract is widely used for hair growth and prevent of hair fall. In this research, 1%, 2% and 3% (%w/w) waru leaves extract were formulated in gel because it due to easier to clean and not sticky like ointment. This research was intended to figure out whether the gel had physical stability, hair growth activity and safe to use. The physical stability test including the storage at low temperature (4±2°C), room temperature (28±2°C), high temperature (40±2°C) and cycling test. The hair growth activity test was conducted by applying the gel on mice?s dorsal and the length measured on day 7 and 14. On the 21 th day, the length and weight of hair were measured. The safety of realted was tested by implemanting irritation test on human?s forearm. This research resulted that shown waru leaves gel 1%, 2% and 3% have physical stability with storage at low temperature (4±2°C), room temperature (28±2°C) and cycling test. Beside that, 3% concentration of waru leaves gel showed the best hair growth activity, while all kinds of gel were save to used. "
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S934
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Salma Dhiya Saputro
"Senyawa antibiotik merupakan senyawa yang memiliki sifat antimikroba dengan cara menghambat aktivitas dari enzim dan protein pada sel tubuh mikroorganisme yang bersifat patogen. Namun untuk saat ini, mikroorganisme patogen telah berevolusi menjadi resisten terhadap senyawa antibiotik komersial.Sehingga, dilakukan penelitian untuk mencari senyawa alternatif sebagai agen antimikroba. Jenis senyawa yang dikembangkan salah satunya adalah asam lemak memiliki aktivitas antimikroba. Pada penelitian ini asam lemak yang digunakan adalalah asam risinoleat diubah menjadi metil risinoleat dan direaksikan dengan amilamina. Reaksi dimulai dengan esterifikasi asam risinoleat menjadi metil risinoleat. Selanjutnya dilakukan modifikasi dengan dua tahap, yaitu reaksi asetilasi untuk memproteksi gugus hidroksil dan reaksi hidrasi pada ikatan rangkap. Produk yang diperoleh kemudian direaksikan dengan amilamina sehingga menghasilkan senyawa amida-risinoleat terhidrasi. Produk yang diperoleh diuji aktivitas antimikrobanya menggunakan metode difusi cakram pada konsentrasi 500 ppm. Hasil uji antimikroba menunjukkan bahwa zona hambat hanya terlihat pada kontrol positif kloramfenikol 500 ppm dengan diameter 22 mm untuk bakteri Staphylococcus aureus dan18 mm untuk bakteri Escherichia coli. Pada uji toksisitas dengan Dapnia magna, nilai LC50 amida-risinoleat terhidrasi sebesar 51,26 ppm dan lebih toksik dibandingkan asam risinoleat dengan nilai LC50 sebesar 76,18 ppm.

Antibiotic compounds are compounds that have antimicrobial properties by inhibiting the activity of enzymes and proteins in the body cells of microorganisms that are pathogenic. But for now, pathogenic microorganisms have evolved to become resistant to commercial antibiotic compounds. Therefore, research is being conducted to find alternative compounds as antimicrobial agents. One of the compounds developed is fatty acids, which have antimicrobial activity. In this study, the fatty acid used was ricinoleic acid, which was converted into methyl ricinoleate and reacted with amylamine. The reaction begins with the esterification of ricinoleic acid to methyl ricinoleate. Subsequently, modifications were carried out in two stages, the acetylation reaction to protect the hydroxyl group and the hydration reaction of the double bond. The product thus obtained is then reacted with amylamine to produce a hydrated amide-ricinoleate compound. The products obtained were tested for antimicrobial activity using the disc diffusion method at a concentration of 500 ppm. The antimicrobial test results showed that the inhibition zone was only seen in the positive control of 500 ppm chloramphenicol with a diameter of 22 mm for Staphylococcus aureus bacteria and 18 mm for Escherichia coli bacteria. In the toxicity test with Dapnia magna, the LC50 value of hydrated amide-ricinoleate was 51.26 ppm, making it more toxic than ricinoleic acid, with an LC50 value of 76.18 ppm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>