Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shafiya Yunka Putri
"Bencana kebakaran merupakan suatu peristiwa terjadinya kebakaran yang tidak dapat terkendali dan membahayakan keselamatan jiwa serta harta benda. Kota Jakarta Timur merupakan salah satu kota di Provinsi DKI Jakarta yang memiliki tingkat kejadian kebakaran dengan jumlah kejadian dan kerugian yang dihasilkan cukup besar pada tahun 2020. Pos pemadam kebakaran yang sudah ada sampai saat ini berjumlah 35 pos diantaranya adalah 1 Suku Dinas, 9 Sektor, dan 25 Pos belum cukup untuk menjangkau seluruh lahan terbangun di Kota Jakarta Timur. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan tempat dan lokasi terbaik untuk pos pemadam kebakaran baru dan menganalisis faktor yang paling mempengaruhi dalam penentuan tempat dan lokasi pos pemadam kebakaran baru di Kota Jakarta Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) berbasis Sistem Informasi Geografi (SIG) dengan kriteria berupa kepadatan penduduk, kepadatan bangunan, jumlah bangunan industri, frekuensi kejadian kebakaran, dan penggunaan lahan. Faktor-faktor tersebut akan membentuk suatu kesesuaian area dalam penentuan tempat dan lokasi terbaik untuk pos pemadam kebakaran baru. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu terdapat 3 kelas kesesuaian yang didominasi dengan kelas sesuai serta faktor yang paling mempengaruhi dalam penentuan tempat dan lokasi terbaik pos pemadam kebaran baru adalah jumlah bangunan industri. Kemudian didapatkan bahwa terdapat 29 titik pilihan pos pemadam kebakaran baru yang tersebar di 8 kecamatan dan penambahan wilayah jangkauan sebanyak 20,47%. Sehingga didapatkan bahwa seluruh total wilayah jangkauan yang dapat dijangkau oleh seluruh pos pemadam kebaran yaitu 97%.  Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pengambil kebijakan dalam menentukan tempat dan lokasi pos pemadam kebakaran terbaik dan paling sesuai di Kota Jakarta Timur, sehingga dapat meningkatkan situasi pengendalian kebakaran kota secara keseluruhan.

Fire disaster is an event of fire that cannot be controlled and endangers the safety of life and property. East Jakarta City is one of the cities in DKI Jakarta Province that has a high rate of fire occurrences with a large number of incidents and losses in 2020. There are 35 fire stations that currently exist, including 1 Sub-Department, 9 Sector, and 25 Pos is not enough to reach all built up land in East Jakarta City. For this reason, this study aims to determine the best place and location for a new fire station and analyze the most influencing factors in determining the best place and location of a new fire station in East Jakarta City. The method used in this study is a Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) based on a Geographic Information System (GIS) with criteria such as population density, building density, number of industrial buildings, frequency of fire occurrences, and land use. These factors will form an area suitability in determining the best place and location for the new fire station. The results obtained from this study are that there are 3 conformity classes which are dominated by appropriate classes and the most influencing factor in determining the best place and location for the new fire station is the number of industrial buildings. Then it was found that there were 29 new fire station options located in 8 sub-districts and an additional 20,47% coverage area. So that it is found that the total coverage area that can be reached by all fire station is 97%. The results of this study are expected to assist policy makers in determining the best place and location also the most suitable fire station in East Jakarta, so as to improve the situation of the city's fire control as a whole.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
California : GIST World, 1992,
R 658.514 025 Nin
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam pemilihan tapak PLTN, IAEA  telah mengeluarkan pedoman (IAEA Safety Guide NS-R-3) dan peraturan BAPETEN (Perka BAPETEN No. 5 tahun 2007) tentang evaluasi tapak untuk mendapatkan tapak PLTN yang aman dan menjamin keselamatan. Untuk mempersiapkan program PLTN di Kalimantan Barat, BATAN telah melakukan penelitian di sepanjang pesisir Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara, Kalimantan Barat. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan tapak potensial PLTN di wilayah pesisir Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara berdasarkankriteria pembobotan dan pemodelan spasial dan SIG. Penentuan tapak potensial didasarkan pada beberapa kriteria, yaitu: kemiringan lereng, litologi, geologi, topografi, curah hujan, kerawanan bencana, jarak ke badan air, posisi daerah pemukiman, tataguna lahan, lahan gambut, hidrogeologi, dll. Berdasar hasil pembobotan dan pemeringkatan diperoleh 4 lokasi yang sesuai untuk dijadikan sebagai tapak potensial PLTN, di antaranya berada di wilayah pesisir yang terdapat di Kecamatan Kendawangan, Sukadana Matan Hilir Utara dan Matan Hilir Selatan."
JPEN 16:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmin Azahra
"Pandemi Covid-19 membentuk ruang gerak menjadi terbatas dengan suasana tempat yang sama setiap harinya sehingga memicu kejenuhan di dalam diri seseorang. Rekreasi terkena imbas pandemi Covid-19 yang menyebabkan jangkauan dan gaya dalam berekreasi berubah dari skala ramai dan berkerumun menjadi kecil karena akses yang terbatas dan banyaknya destinasi berilibur yang tutup hingga gulung tikar. Staycation menjadi gaya berlibur yang dilakukan saat Pandemi Covid-19 sebagai bentuk berlibur yang aman dari paparan virus dan keterbatasan akses. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lokasi dan tempat staycation saat Pandemi Covid-19 bagi pelaku staycation yang dapat ditinjau dari konsep 4A pariwisata (Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas, dan Ancillary). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner terbuka berupa isian dan pilihan untuk pelaku staycation serta melakukan wawancara lebih lanjut kepada responden yang bersedia. Penelitian ini dilakukan dengan analisis spasial deksriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa staycationers mencari penginapan yang memiliki kemudahan berkendara jika dilihat dari waktu tempuh, kerapatan jalan, dan ketersediaan transportasi umum sehingga menciptakan waktu yang minim dalam berpergian. Jasa penginapan dengan penerapan protokol kesehatan menjadi poin penting dalam melakukan staycation di tengah Pandemi. Adapun karakteristik tempat penginapan yang dicari adalah yang memiliki pemandangan kamar, konsep/tema penginapan, fasilitas indoor dengan kebutuhan teknologi yang memadai, dan letaknya berdekatan dengan gerai makanan

The Covid-19 pandemic has shaped the space for movement to be limited with the same atmosphere every day, triggering saturation in a person. Recreation was affected by the Covid-19 pandemic which caused the range and style of recreation to change from crowded and crowded scale to small due to limited access and the number of destinations that closed to go out of business. Staycation is a vacation style carried out during the Covid-19 Pandemic as a form of vacation that is safe from exposure to viruses and limited access. This study aims to determine the location and place of staycation during the Covid-19 Pandemic for staycation actors which can be reviewed from the concept of 4A tourism (Attractions, Amenities, Accessibility, and Ancillary). The data collection method used is an open questionnaire in the form of fillings and options for staycation actors and conducting further interviews with willing respondents. This study was conducted by descriptive spatial analysis. The results showed that staycationers are looking for lodgings that have ease of driving when viewed from travel time, road density, and the availability of public transportation, thus creating minimal time in traveling. Lodging services with the implementation of health protocols are an important point in carrying out a staycation in the midst of a Pandemic. The characteristics of the lodging place sought are those that have room views, lodging concepts / themes, indoor facilities with adequate technological needs, and are located close to food outlets "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Massam, Bryan H.
Essex: Longman Scientific & Technical, 1993
363.6 MAS r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library