Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172798 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edria Nissa Kamila
"Investasi merupakan salah satu kegiatan muamalah yang dianjurkan dalam Islam. Pandemi COVID-19 membuat perekonomian Indonesia terpuruk yang ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi yang kontraksi, tetapi fenomena yang berbeda terjadi pada pasar modal Syariah karena sektor ini terus tumbuh melalui produk yang mereka miliki. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena tersebut dengan behavioural finance melalui teori psikologis yakni menganalisis pengaruh kepribadian terhadap perceived investment performance atau performa investasi yang dirasakan. Penelitian ini mengadopsi model The Big Five Personality Traits sebagai kerangka teori dan melakukan pendekatan studi kuantitatif dengan metode Structural Equation Modelling (SEM). Variabel independen dalam penelitian antara lain mudah sepakat (agreeableness), keterbukaan (openness to experience), neurotisisme (neuroticism), ekstraversi (extraversion), dan berhati-hati (conscientiousness) dengan variabel dependen perceived investment performance. Penelitian ini menggunakan 293 sampel yang diperoleh melalui survei yang disebar secara daring yang merupakan investor Muslim dan sedang melakukan investasi di pasar modal Syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kepribadian extraversion, openness to experience, dan neuroticism memengaruhi perceived investment performance (performa investasi yang dirasakan) secara signifikan, sementara jenis kepribadian agreeableness dan conscientiousness ditemukan tidak signifikan. Investor yang memiliki kepribadian ekstraversi (extraversion) dan keterbukaan (openness to experience) cenderung untuk melakukan investasi dengan risiko yang tinggi sehingga membuat performa investasi yang mereka rasakan lebih tinggi. Namun, investor dengan kepribadian neurotisisme (neuroticism) memiliki dampak yang sebaliknya. Penelitian ini juga menemukan bahwa mayoritas responden penelitian memiliki jenis kepribadian extraversion dan openness to experience. Hasil penelitian dapat digunakan oleh pemerintah untuk membantu pasar modal Syariah Indonesia bisa memiliki pertumbuhan yang lebih baik lagi dengan mengedukasi masyarakat terkait pentingnya personality traits dalam menentukan profil risiko pada investasi.

Investment is one of the muamalah activities that are recommended in Islam. The COVID-19 pandemic has made the Indonesian economy slump as indicated by contractionary economic growth, but a different phenomenon occurs in the Islamic capital market because this sector continues to grow through the products they have. Therefore, this study aims to analyse this phenomenon with behavioural finance through psychological theory, namely analysing the influence of personality on perceived investment performance. This study adopts The Big Five Personality Traits model as a theoretical framework and approaches a quantitative study using the Structural Equation Modelling (SEM) method. The independent variables in this study are agreeableness, openness to experience, neuroticism, extraversion, and conscientiousness with the dependent variable is perceived investment performance. This study uses 293 samples gathered through an online survey who are Muslim investors and currently investing in the Islamic capital market. The results show that the extraversion, openness to experience, and neuroticism personality types significantly affected perceived investment performance, while agreeableness and conscientiousness were found to be insignificant. Investors who have an extraversion personality and openness to experience tend to invest with high risk so that their perceived investment performance is higher. However, investors with neuroticism personality traits have the opposite effect. This study also finds that the majority of research respondents had extraversion and openness to experience personality types. This study also finds that research respondents have extraversion personalities and openness to experience. The results of the study can be used by the government to help the Indonesian Islamic capital market to have better growth by educating the public regarding the importance of personality traits in determining the risk profile of investments."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hira Riga
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat investor attention, dengan menggunakan proksi Google search volume (GSV), terhadap aktivitas, tingkat likuiditas, dan volatilitas pasar modal Indonesia khususnya perusahaan LQ- 45 pada periode 2010 hingga 2016. Hasil yang diperoleh yaitu pada kebanyakan kasus ditemukan bahwa tingkat investor attention yang tinggi berpengaruh ada tingkat likuiditas dan volatilitas yang tinggi. Kemudian, tren yang terjadi pada perusahaan Indonesia tidak memiliki pola yang khusus pada sektor tertentu. Sementara itu, model penelitian yang mengacu pada penelitian di Perancis ditemukan bahwa model untuk perusahaan di Indonesia perlu ditambahkan untuk menjelaskan likuiditas, karena kebanyakan variabel tidak signifikan mempengaruhi.

This study aims to analyze the influence of investor attention, using Google search volume (GSV) as the proxy, against the activity, liquidity, and volatility of capital markets in Indonesia, especially those included in LQ-45 from 2010 to 2016. The results obtained are in most cases found that the high level of investor attention affect high level of liquidity and volatility. Then, a trend that occurred in the Indonesian company does not have a particular pattern in a particular sector. Meanwhile, the research model which refers to a French study found that the model for companies in Indonesia need to be added to explain liquidity, since most variables are not significantly affecting.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desimaini Jamain
"Integritas dan kredibilitas Pasar Modal merupakan bagian terpenting dalam menarik minat para pemilik modal untuk menginvestasikan dananya di Pasar Modal Indonesia. Minat pemodal tersebut akan sangat tergantung kepada rasa aman atas dana yang diinvestasikan dan hal ini akan ditentukan oleh seberapa tinggi peraturan perundang-undangan beserta pelaksanaannya mampu melindungi para pemodal terutama dalam hal perdagangan dan transaksi efek (khususnya saham) di Pasar Modal. Semakin tinggi jaminan perlindungan terhadap pemodal dalam perdagangan saham akan semakin tinggi pula minat para pemodal untuk menginvestasikan dananya di Pasar modal. Permasalahan utama yang timbul dari perlindungan dan kepastian hukum bagi para pemodal dalam perdagangan saham di Pasar modal adalah bagaimana Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya bisa berlaku efektif untuk tujuan perlindungan tersebut. Dari misi yuridis sesungguhnya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 beserta peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam sesuai dengan kewenangannya telah memberikan perlindungan kepada pemodal dari hal-hal yang merugikan melalui pengaturan terhadap proses penawaran umum, prospektus, keterbukaan informasi, transaksi yang memiliki benturan kepentingan, praktek penipuan dan manipulasi pasar, praktek perdagangan orang dalam, pengambilalihan perseroan dan perilaku penasihat investasi serta pengaturan lainnya guna mencegah praktek perdagangan saham yang merugikan. Kewenangan Bapepam untuk mengatur, mengawasi dan bahkan melakukan pemeriksaan dan penyidikan serta kewenangan memberi sanksi telah memberikan landasan yang kuat untuk menciptakan kondisi Pasar Modal yang wajar dan efesien serta terlindunginya kepentingan pemodal dalam perdagangan saham di Pasar Modal. Konsistensi pelaksanaan terhadap peraturan perundang-undangan itulah yang menjadi kunci utama untuk mencapai tujuan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan yang bersifat yuridis normatif yang hasilnya sebagaimana tersaji dalam tesis ini."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T16277
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dikry Paren
"Beberapa tahun terakhir teknologi keuangan Financial Technology mulai berkembang di sebagian besar belahan dunia, termasuk Indonesia. Dominasi masyarakat muslim di Indonesia pun mendorong berkembangnya berbagai layanan teknologi berbasis syariah. Namun, penelitian terkait teknologi keuangan, khususnya teknologi keuangan syariah ini masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan mengisi kekosongan tersebut. Adapun tujuan penelian ini ialah untuk ngetahui minat masyarakat dalam kegiatan investasi untuk memberikan modal kepada para pelaku Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah UMKM jika menggunakan salah satu inovasi tekonologi keuangan, yaitu; Sharia Peer-To-Peer Lending. Dengan menggunakan Technology Acceptance Model sebagai referensi dari model penelitian, penelitian ini mengambil data pengguna aktif dari salah satu platform Peer-to-Peer Lending syariah di Indonesia, yaitu Indves.com. Dengan variabel penelitian terdiri dari; Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, dan Religiosity sebagai extend variabel. Penelitian menunjukan hubungan positif antara minat investasi dan variabel Perceived Ease of Use dan Religiosity tetapi mempunyai hubungan negatif dengan variabel Perceived Usefulness.

Over the past few years, financial technology or usually known as fintech were being developed in most part of the world, including Indonesia. The domination of muslim residents in Indonesia also contributed to the development of sharia compliance financial technology. However, research regarding financial technology, especially regarding to sharia compliance financial technology were still limited. Therefore, this research was made to fill that gaps. As for this research, it aims to figure out the societies intention in investing activities to provide funding for Micro, Small, and Medium Enterprises MSMEs through one of the financial technology innovation, Sharia Peer to Peer Lending. By using Technology Acceptance Model TAM as a reference for the research model, this research used active user data from one of the sharia Peer to Peer Lending platform in Indonesia, Indves.com. With the variabel indicators of Perceived Usefulness and Perceived Ease of Use, also, with the religiosity as an extended variabel, this research shows a positive relation between the intention to invest, Perceived Ease of Use, and religiosity. Meanwhile, it shows a negative relation with the variable of Perceived Usefulness.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Puti Safira
"Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh Islamic financial literacy dan personality traits melalui pendekatan theory of planned behaviour yang dimodifikasi terhadap intensi berinvestasi di pasar saham oleh masyarakat Muslim Indonesia. Data penelitian ini diolah menggunakan metode PLS-SEM melalui SmartPLS 3.3.3. Penelitian ini menemukan bahwa attitude, subjective norms, dan personality traits memiliki pengaruh langsung yang signifikan positif terhadap intention to invest, financial self-efficacy dan Islamic financial literacy tidak memiliki pengaruh langsung yang signifikan pada intention to invest, Islamic financial literacy secara langsung dapat mempengaruhi personality traits secara signfikan positif, Islamic financial literacy memiliki pengaruh signifikan positif terhadap intention to invest pada saat dimediasi oleh attitude dan personality traits, serta financial selfefficacy tidak mampu memberikan efek mediasi dan moderasi dalam hubungan personality traits terhadap intention to invest.

This study aims to determine the effect of Islamic financial literacy and personality traits through a modified theory of planned behavior approach to the intention to invest in the stock market by Indonesian Muslims. The data of this study were processed using the PLS-SEM method through SmartPLS 3.3.3. This study found that attitude, subjective norms, and personality traits have a significant positive direct effect on intention to invest, financial self-efficacy and Islamic financial literacy do not have a significant direct effect on intention to invest, Islamic financial literacy can significantly positive affects personality traits, Islamic financial literacy has a significant positive effect on intention to invest when mediated by attitude and personality traits, and financial self-efficacy is not able to provide mediating and moderating effects in the relationship between personality traits and intentions to invest."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Natalia
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja pasar dengan corporate governance sebagai variable moderasi. Dalam penelitian ini, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan diukur dengan menggunakan metode content analysis dengan mengacu pada pedoman GRI G3.1, sementara skor corporate governance diukur dengan menggunakan CG scorecard yang dikembangkan oleh Utama, et al. (2014). CG scorecard tersebut mengacu pada ASEAN CG Scorecard dan telah disesuaikan dengan konteks Indonesia dan terdiri dari 130 pertanyaan.
Dengan menggunakan sampel 53 perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013, hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan tidak berpengaruh pada kinerja pasar, corporate governance memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pasar dan corporate governance tidak terbukti memperkuat pengaruh positif pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja pasar. Hal ini dapat disebabkan karena masalah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan adalah hal yang relatif baru di Indonesia dan sebagian besar investor memiliki persepsi yang rendah terhadap hal tersebut. Selain itu, investor di Indonesia lebih peduli dengan corporate governance yang baik daripada pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan saja.

This study is aimed to investigate the effect of corporate social responsibility disclosure on market performance with corporate governance as moderating variable. In this study, the corporate social responsibility disclosure measured using the content analysis method with reference to the GRI G3.1 guidelines, while corporate governance scores measured using CG scorecard developed by Utama, et al. (2014). That scorecard refers to the ASEAN CG Scorecard and has been adapted to the context of Indonesia and consists of 130 questions.
By using a sample of 53 manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) 2011-2013, the results showed that corporate social responsibility disclosure have no effect on market performance, corporate governance have positive effect on market performance and corporate governance cannot strengthen positive effect corporate social responsibility disclosure on market performance. It can be caused due to the issue of corporate social responsibility disclosure is a relatively new in Indonesia and most investors have a low perception towards it. In addition, investors in Indonesia was more concerned with good corporate governance rather than the extent of corporate social responsibility alone.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43515
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Hasbia
"Semakin meningkatnya pendapatan masyarakat Indonesia berbanding lurus dengan meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia akan investasi demi mencapai kesejahteraan finansial. Investasi dalam hal ini salah satunya dapat dilakukan secara tidak langsung melalui pasar modal, yang mana di dalamnya terdapat berbagai pihak yang melakukan kegiatan di pasar modal sesuai ketentuan UU Pasar Modal. Ketentuan tersebut bertujuan untuk memberikan kepastian hukum bagi berbagai pihak yang melakukan kegiatan di pasar modal, serta melindungi kepentingan masyarakat sebagai investor dari praktik yang merugikan. Praktik ilegal yang dilakukan oleh suatu pihak yang tidak memiliki izin dan/atau menyalahgunakan izin yang dimilikinya tentu memberikan sentimen negatif dan kekhawatiwan masyarakat terhadap investasi di pasar modal. Maka dari itu, Satgas Waspada Investasi dibentuk dengan tujuan untuk melakukan tugas pencegahan dan tugas penanganan terhadap dugaan tindakan melawan hukum di bidang penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan investasi. Penelitian yuridis-normatif ini akan membahas dan menganalisis pengaturan terkait Satgas Waspada Investasi dengan meninjau tugas, wewenang, bentuk pencegahan, dan bentuk penanganan yang dapat dilakukan oleh Satuan Tugas Waspada Investasi terhadap dugaan kegiatan investasi ilegal. Penelitian ini juga akan membahas bagaimana efektivitas peran Satgas Waspada Investasi dalam menangani suatu dugaan kasus investasi ilegal dalam pasar modal. Satgas Waspada Investasi sebagai forum koordinasi dalam hal ini perlu dasar hukum yang lebih tinggi untuk mengakomodir tugas dan wewenangnya, serta lebih proaktif dalam menjalankan tugas pencegahan dan penanganan terhadap kegiatan investasi ilegal yang merugikan masyarakat sebagai investor di pasar modal.

The increasing income of the Indonesian people is directly proportional to the increasing awareness of the Indonesian people about investment to achieve financial welfare. Investment, in this case, of which can be done indirectly through the capital market, in which various parties are carrying out activities in the capital market under the provisions of the Capital Market Law. The provision aims to provide legal certainty for various parties carrying out activities in the capital market, as well as protect the interests of the public as investors from harmful practices. Illegal practices carried out by a party who does not have a license and/or abuses the permit have certainly given negative sentiment and public concern towards investment in the capital market. Therefore, the Investment Alert Task Force was formed to carry out preventive and enforcement tasks against alleged unlawful acts in the field of collecting public funds and managing investments. This juridical-normative research will discuss and analyze the relevant regulation of the  Investment Alert Task Force by reviewing the duties, authorities, forms of prevention, and forms of enforcement that can be carried out by the Investment Alert Task Force against alleged illegal investment activities. This research will also discuss the effectiveness of the role of the Investment Alert Task Force in dealing with an alleged case of illegal investment in the capital market. The Investment Alert Task Force as a coordination forum in this case needs a higher legal basis to accommodate its duties and authorities, as well as be more proactive in carrying out the task of preventing and enforcing on illegal investment activities that harm the public as investors in the capital market."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rawa El Amady
"Studi ini tentang budaya hutang, di mana toke membangun strategi untuk merespon perubahan sosial- budaya di Desa Parit Baru, Kampar Riau dengan berperan sebagai kapitalis kecil dan cultural broker. Desa Parit Baru sebelumnya merupakan kampung terisolir, setelah tahun 1999 Desa Parit Baru berubah menjadi desa pinggiran kota yang bisa diakses dengan mudah.
Perubahan sosial-budaya mempengaruhi posisi toke di desa, dari enam toke, lima bangkrut dan hanya satu toke yang bertahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk memperoleh data dan menginterpretasi data, di mana toke sebagai subjek utama. Toke yang bertahan adalah toke yang mampu mereproduksi budaya hutang dan membangun beberapa strategi sebagai berikut; Pertama, merubah pola hubungan dengan anak semang, dari pola yang ketat, ke pola jaringan ekslusif yang terdiri dari kelompok toke, pabrik dan penguasa desa untuk menetapkan harga; Kedua, toke menjadi kapitalis kecil untuk memudahkan membangun jaringan dan akses ke berbagai pihak yang lebih luas, sehingga anak semang bisa berinteraksi langsung pada kreditor dari luar desa; Ketiga, toke sebagai cultural broker mereproduksi budaya hutang dan memproduksi gaya hidup konsumtif.
Kajian ini mengungkapkan bahwa; Pertama, perubahan pola perniagaan toke bisa menjadi jendela untuk memahami kapitalisme global, bahwa negara pusat harus dinamis pada negara pinggiran dan semi pinggiran, sebab negara pinggiran sudah mempunyai akses yang luas serta memiliki kemandirian pilihan ekonomi dan politik; Kedua, toke sebagai cultural broker bisa menjelaskan bahwa kapitalisme global harus mempunyai kesadaran pada kultur lokal untuk membangun jaringan komoditas yang lebih luas. Bahwa jaringan politik dan ekonomi harus memperhatikan budaya lokal agar nilai-nilai konsumerisme hadir di desa-desa terpencil

The study on the culture of debt in which the toke role as a petty capitalist and cultural broker, in an effort to develop strategies to respond to the socio-cultural change in the village of Parit Baru, Kampar Riau. Parit Baru village was an isolated village but after 1999 turned into a suburban village which can be accessed easily.
Changes affecting the position of the toke in the village, which is of six tokes, five bankrupt and only one toke survived. This study used a qualitative approach to obtain the data and interpret the data, where toke as a major subject in this study. Toke that survive are capable of reproducing the culture of debt and build some of the following strategies, first, change the pattern of the relationship with the anak semang, from a strict pattern, pattern to the exclusive network consisting of a group toke, factory and village authorities to set prices. Second, toke become petty capitalists to facilitate networking and access to a wider variety of parties, so that the anak semang can interact directly to creditors from outside the village. Third, as a cultural broker toke reproduce the debt culture and producing consumptive lifestyle.
The study revealed that, first, the changing patterns of trade toke can be a window to understanding global capitalism, that the state should be dynamic centers on the periphery and semi- periphery, because the periphery has had extensive access and has a choice of economic and political independence. Second, toke as cultural broker can explain that global capitalism must have consciousness on local culture to build a wider network of commodities. That the political and economic networks should pay attention to local culture that values ​​consumerism is present in remote villages."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
D1925
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hudy Ananta Putra
"Studi ini mengkaji perilaku “herding” di tingkat industri menurut IDX-IC. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku “herding” di masa sebelum dan sesudah terjadinya pandemi wabah coronavirus (COVID-19). Dengan menggunakan studi dari Dhall & Singh (2020) yang menggunakan modifikasi dari model yang diusulkan oleh E.C. Chang et al. (2000) sebagai referensi utama untuk mendeteksi perilaku “herding”. Dengan menggunakan harga penutupan saham harian dari 90 perusahaan, yang termasuk di dalam 11 sektor industri menurut klasifikasi industri saham Jakarta dari 1 Juli 2015 hingga 1 Agustus 2021, hasil penelitian ini menunjukkan indikasi perilaku menggiring pada sektor industri yang berbeda sesuai dengan periode horizon investasi yang diamati dari keseluruhan. periode (1 Juli 2015 hingga 1 Agustus 2021), dan setelah periode wabah COVID-19 (2 Februari 2020 hingga 1 Agustus 2021). Lebih lanjut, studi ini mengkaji perilaku “herding” pada kondisi pasar bullish dan bearish, dimana hasilnya menunjukkan bahwa investor lebih rentan terhadap perilaku “herding” dalam kondisi pasar bullish, namun tetap melakukan “herding” di kondisi pasar bearish pada industri yang berbeda jika dilihat dari analisa sampel periode keseluruhan.

This study examines the herding behavior at the industry level according to the IDX Industrial Classification (IDX-IC). The purpose of this study is to examine the herding behavior during the pre-and post-coronavirus disease 2019 (COVID-19) pandemic outbreak period. The research from Dhall & Singh (2020) which uses a modification of the model proposed by E.C. Chang et al. (2000) is used as the main reference of this research to detect the herding behavior. Using daily stock closing prices of 90 firms, which constitute 11 industrial sectors according to the Jakarta Stock Industrial Classification from 1 July 2015 to 1 August 2021, the results show indication of herding behavior in differing industry sectors subject to observed investment horizon period of the whole period (1 July 2015 to 1 August 2021), and after COVID-19 outbreak period (2 February 2020 to 1 August 2021). Furthermore, this study investigates the herd during bull and bear market conditions, whereby the results show that investors are more prone to the herding behavior under bullish market conditions, but also herd in different industry in bearish market conditions taken from the view of the whole period
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisaningrum Yuliastuti
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan, baik hubungan langsung maupun tidak langsung, antara variabel behavioral biases, seperti  disposition effect, herding behaviour, dan Islamic financial instrument bias terhadap keputusan investor untuk berinvestasi pada instrumen keuangan syariah melalui variabel risk perception  sebagai mediator. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpukan data primer melalui self administered questionnaire. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah investor Gen X dan Gen Y di  pasar modal syariah yang berdomisili di wilayah Jabodetabek. Uji hipotesis dilakukan dengan metode structural equation modelling (SEM) melalui smart partial least squares (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa herding behaviour dan Islamic financial instrument bias berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan investor untuk berinvestasi pada instrumen keuangan syariah. Disposition effect dan Islamic financial instrument bias berpengaruh positif dan signifikan terhadap risk perception. Sementara itu, risk perception tidak mampu memediasi hubungan seluruh variabel behavioral biases dengan keputusan investor untuk berinvestasi pada instrumen keuangan syariah. Secara umum, tidak terdapat perbedaan signifikan antara karakteristik gen X dan gen Y. Pada gen Y ditemukan bahwa herding behaviour memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan investor untuk berinvestasi pada instrumen keuangan syariah. Selain itu, disposition effect adalah faktor yang menjelaskan terjadinya risk perception. Kedua temuan ini tidak ditemukan pada perilaku gen X.

This study aims to investigate the direct and indirect relationships between behavioral biases and investors' investing decisions to invest in Islamic financial instruments through the mediating role of risk perception. This research was conducted by collecting primary data through self-administered questionnaires. The samples used in the research were Gen X and Gen Y investors in the sharia capital market who live in the Jabodetabek area. Hypothesis testing was carried out using the structural equation modeling (SEM) method via smart partial least squares (PLS). The research results show that herding behavior and Islamic financial instruments can have a significant positive effect on investors' decisions to invest in Islamic financial instruments. The disposition effect and Islamic financial instruments can have a positive and significant effect on risk perception. Meanwhile, risk perception is unable to mediate the relationship between all behavioral bias variables and investors' decisions to invest in sharia financial instruments. In general, there is no significant difference between the characteristics of the gen  X and Y. In the gen Y, it was found that herding behavior has a positive and significant influence on investor decisions to invest in sharia financial instruments. Furthermore, the disposition effect is a factor that explains the occurrence of risk perception. Both of these findings were not found in the behavior of the gen X.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>