Ditemukan 238316 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Fairuz Alief
"Agile sebagai pendekatan manajemen proyek yang menekankan pada kecepatan dan adaptasi melalui eksperimentasi terhadap pengguna dilihat sebagai jawaban bagi bisnis agar bisa adaptif dalam menghasilkan inovasi di tengah pasar yang dinamis dan penuh ketidakpastian akibat kondisi BANI (brittel, anxious, non-linear, incomprehensible). Akan tetapi, keberhasilan proyek inovasi tidak akan pernah lepas dari peran individu di dalam tim, terutama kaitannya dengan perasaan terberdayakan dan perilaku inovatif. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh dari praktik-praktik Agile terhadap perilaku inovatif melalui pemberdayaan psikologis serta pengaruh perilaku inovatif terhadap performa proyek. Penelitian dilakukan kepada para pekerja perusahaan teknologi di Jabodetabek yang bekerja di dalam tim Agile. Data terkumpul berjumlah 100 responden dengan teknik analisis data SEM PLS. Hasil penelitian menjawab hipotesis yang menunjukan bahwa praktik Agile terkait keberagaman tim, pengembangan secara inkremental & iteratif, serta komunikasi agile secara statistik memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku inovatif melalui pemberdayaan psikologis. Selanjutnya perilaku inovatif terbukti berpengaruh positif terhadap performa proyek. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara akademis dan praktis terutama bagi para praktisi Agile.
Agile as a project management approach suitable for speed and adaptation through user experimentation is seen as an explanation for being able to adapt in producing innovations during a dynamic and uncertain market due to BANI conditions (brittle, anxious, non-linear, incomprehensible). However, the success of an innovation project will never be separated from the role of individuals in the team, especially with feelings of empowerment and innovative behavior. This study aims to analyze the effect of Agile practices on innovative behavior through psychological empowerment and the effect of innovative behavior on project performance. The research was conducted on technology company workers in Jabodetabek who work in the Agile team. Collected data as many as 100 respondents with data analysis techniques SEM PLS. The results of the study answer the hypothesis that Agile practices related to team diversity, incremental & iterative development, and agile communication statistically significantly influence innovative behavior through psychological empowerment. Furthermore, innovative behavior proved to have a positive effect on project performance. The results of this study are expected to provide academic and practical benefits, especially for Agile practitioners."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Valeria Cynthia Dewi
"
ABSTRAKpengembangan perangkat lunak. Extreme Programming dan Scrum adalah dua metode yang paling umum digunakan dan paling banyak diteliti dalam industri. Selain itu, tantangan baru muncul ketika organisasi mencoba pendekatan baru di ASD. Minimnya pengetahuan dan pemahaman tentang praktik agile dapat mempengaruhi kinerja proyek. Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis korelasi antara praktik terbaik ASD untuk meningkatkan kinerja proyek. Hubungan tersebut terhubung melalui media kinerja proyek, nilai-nilai agile, dan prinsip agile. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah langsung dan tidak langsung. Tiga puluh lima responden berasal dari akademis dan praktisi yang memberikan penilaian tentang prioritas korelasi. Penelitian ini menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk menganalisis data. Hasilnya menunjukkan peringkat prioritas tertinggi yang terkait dengan korelasi antara masing-masing variabel. Ada beberapa faktor terkait yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian ini. Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan praktik mana yang harus diadopsi ketika kinerja proyek perlu ditingkatkan dan moderator apa saja yang dapat memengaruhi proses pengambilan keputusan."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Agustinus Putranto
"Penelitian dilakukan pada salah satu perusahaan konstruksi Indonesia yang telah menggunakan PMBOK sebagai acuan dalam penerapan manajemen proyek namun penerapan saat ini hanya sebagian dan masih belum optimal bahkan mulai ditinggalkan. Banyaknya proyek rugi, schedule pelaksanaan terlambat , mutu yang tidak baik dan sering terjadinya kecelakaan kerja sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan manajemen proyek. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran manajemen proyek berbasis construction extension of PMBOK Guide 2016 terhadap kinerja proyek menggunakan Structural Equation Modelling. Hasil penelitian ini menyatakan terdapat 163 indikator dari 13 variabel yang terdapat pada construction extension of PMBOK Guide 2016 yang mempengaruhi kinerja biaya, mutu, waktu dan safety. Indikator yang mempengaruhi kemudian dianalisa menggunakan Importance Performance Map Analysis dengan hasil nilai performa variabel sebagai berikut: - Inisiasi Proyek 6.73 , Manajemen Biaya 8.57 , Manajemen Jadwal 8.44 , Manajemen K3L 8.11 , Manajemen Keuangan 5.96 , Manajemen Komunikasi 6.70 , Manajemen Lingkup 7.69 , Manajemen Mutu 7.99 , Manajemen Pengadaan 6.77 , Manajemen Proyek Terpadu 6.42 , Manajemen Resiko 6.50 , Manajemen,Stakeholder 6.56 , Manajemen Sumber Daya 6.58 . Nilai performa variabel dan indikator tersebut dijadikan indek kinerja proyek yang digunakan untuk mengukur penerapan manajemen proyek. Dan digunakan untuk menentukan strategi manajerial yang efektif agar meningkatkan kinerja proyek, dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya manajemen dengan pelaksanaan manajemen proyek berbasis Construction Extension of PMBOK Guide.
The study was conducted on one of the Indonesian construction companies that have used PMBOK as a reference in the implementation of project management but the current application is only partial and still not optimal even began to be abandoned. The number of loss projects, schedule implementation late, poor quality and frequent occurrence of accidents so that the need to evaluate the implementation of project management. This research was conducted to find out the role of project management based on construction extension of PMBOK Guide 2016 on project performance using Structural Equation Modeling. The results of this study indicate there are 163 indicators of 13 variables contained in the construction extension of PMBOK Guide 2016 that affect the performance cost, quality, time and safety. The influencing indicators are then analyzed using Importance Performance Map Analysis with the result of the variable performance values as follows Project Initiation 6.73 , Cost Management 8.57 , Schedule Management 8.44 , Management K3L 8.11 , Financial Management 5.96 , Communication Management 6.70 , Management Scope 7.69 , Quality Management 7.99 , Procurement Management 6.77 , Integrated Project Management 6.42 , Risk Management 6.50 , Management Stakeholder 6.56 , Resource Management 6.58 . The performance values of these variables and indicators are used as the project performance index used to measure the implementation of project management. And used to determine effective managerial strategies to improve project performance, and improve the efficient use of management resources with the implementation of project management based on Construction Extension of PMBOK Guide. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T49163
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Pungki Hadi Purnomo
"Pada awal tahun 2019, korporasi IT di Perusahaan Otomotif XYZ (PT XYZ) mengadopsi Scrum untuk sebagian proyek yang dijalankan. Namun, hasil wawancara dengan kepala departemen Project Management Office menunjukkan 34% (29 dari 86) proyek agile tahun 2020 tidak selesai di tahun tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan pejabat korporasi IT, kendala terkait requirements engineering merupakan masalah yang paling banyak muncul. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tantangan dan solusi untuk proses requirements engineering pada proyek-proyek agile di PT XYZ. Penelitian ini terbagi menjadi dua tahap: (1) identifikasi tantangan serta solusi dari literatur dengan menggunakan systematic mapping study dan (2) validasi hasil identifikasi tersebut kepada penanggung jawab proses requirements engineering di PT XYZ dengan menggunakan kuesioner dan group interview. Tahap pertama penelitian mengidentifikasi 15 tantangan dan 38 solusi dari tujuh penelitian terseleksi. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa 13 dari 15 tantangan terjadi di PT XYZ, sedangkan 2 tantangan tidak terjadi. Data juga menunjukkan bahwa dua tantangan teratas (urutan 1 dan 2) yang dianggap valid oleh 100% responden hanya disebutkan di dua dan tiga penelitian saja. Sementara, satu dari dua tantangan terbawah (urutan 14) justru disebutkan di lima penelitian terdahulu. Fakta tersebut menunjukkan bahwa tantangan utama yang dihadapi oleh PT XYZ bukan tantangan yang umum terjadi, sementara salah satu tantangan yang umum ditemukan tidak dominan terjadi dalam praktek di perusahaan. Berdasarkan hasil group interview, terdapat 14 tantangan yang dihadapi perusahaan: 13 tantangan sama dengan hasil kuesioner dan 1 tantangan tambahan dari group interview. Selain itu, terdapat 21 solusi yang termasuk prioritas untuk implementasi: 13 solusi sama dengan hasil kuesioner dan 8 solusi tambahan dari group interview.
In early 2019, the IT corporation at Automotive Company XYZ (PT XYZ) adopted Scrum for some of its projects. However, the results from an interview with the head of the Project Management Office department showed that 34% (29 of 86) 2020 agile projects were incompleted. Based on interview results with IT corporate officials, requirements engineering-related problems are the most common problems. This study aims to identify requirements engineering process challenges and solutions on agile projects at PT XYZ. This research consists of two phases: (1) challenges and solutions identification from the literature using a systematic mapping study and (2) validation by the person in charge of the requirements engineering process at PT XYZ using a questionnaire and group interview. The first phase of the research identified 15 challenges and 38 solutions from the seven selected studies. The questionnaire results showed that 13 of the 15 challenges occurred at PT XYZ, while two challenges did not happen. This study also found that the top two challenges (number 1 and 2) that are 100% valid based on the respondents only found in two and three studies, while one of the lowest challenges (number 14) was mentioned in five previous studies. This fact shows that the two main challenges faced by PT XYZ are unusual, while one of the most frequently found challenges is not dominant in company practices. Based on the group interviews results, there are 14 challenges confirmed: 13 challenges are the same as the questionnaire results and one additional challenge from the group interview. In addition, there are 21 prioritized solutions: 13 solutions are the same as the questionnaire results and 8 more solutions from the group interview."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Fadhlillah Akmal Yusron
"Project Management Office (PMO) mempunyai peran yang berbeda-beda akan tetapi jika ditarik kesimpulan keberadaan PMO ini akan dibutuhkan oleh proyek. Faktor yang berkontribusi terhadap kinerja proyek diantaranya adalah dukungan dari PMO. PMO pada PT. XYZ mulai di implementasikan mulai tahun 2019. Pada tahun 2019 sampai dengan 2022 mengerjakan 3 royek penugasan dari pemerintah daerah. Dalam pelaksanaannya terdapat masalah dimana 2 dari tiga proyek tersebut menglami keterlambatan penyelesaian dan 1 proyek lainnya mengalami penundaan pembayaran, dimana risiko-risiko pada proyek belum secara maksimal dilakukan pengelolaan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi peran project Management office (PMO) yang dimiliki oleh PT. XYZ, melakukan identifikasi risiko pada pengelolaan PMO dan identifikasi peran PMO yang paling berpengaruh terhadap kinerja proyek berbasis risiko pada PT. XYZ. metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode survey kepada beberapa responden dimana kuisioner sebelumnya di validasi oleh pakar serta dilakukan pilot survey dan hasil kuisioner akan dianalisa menggunakan analisa RII. Pada perannya PMO harus dapat melakukan pembuatan prosedur kontrol terhadap finansial proyek, memiliki knowledge management yang sistematis dalam pembangunan proyek, melakukan pengembangan karir professional untuk manajer proyek dan staff proyek, serta memiliki wewenang berdasarkan divisi atau perorangan dalam emmonitor proyek yang ada didalam domainnya. Dalam peran, tugas dan tanggung jawabnya PMO harus dapat melakukan pengelolaan terhadap risiko yang berpengaruh terhadap kinerja proyek serta memiliki kemungkinan terjadi tinggi antara lain perubahan desain pada saat berlangsungnya proyek, keterlambatan pembayaran, kesalahan perhitungan durasi pekerjaan, kerusakan pada perangkat atau peralatan yang digunakan, kekurangan tenaga kerja, kesulitan akses kepada pengambil keputusan dan proses pengadaan terkendala dana. Dan level PMO yang sejajar atau dibawah Direktur Utama dapat menjadikan peran PMO lebih efektif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya untuk menghindari resistensi dengan tim proyek serta dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja proyek
The Project Management Office (PMO) has different roles, but if it is concluded that the existence of this PMO will be needed by the project. Factors contributing to project performance include support from the PMO. PMO at PT. XYZ will begin to be implemented starting in 2019. From 2019 to 2022 work on 3 project assignments from the local government. In practice, there were problems where 2 of the three projects experienced delays in completion and 1 other project experienced payment delays, where the risks to the project have not been optimally managed. This study aims to identify the role of the project management office (PMO) owned by PT. XYZ, identify risks in PMO management and identify the role of PMO that has the most influence on risk-based project performance at PT. XYZ. The research method used in this study is a survey method for several respondents where the previous questionnaire was validated by experts and a pilot survey was carried out and the results of the questionnaire will be analyzed using the RII method. In its role, the PMO must be able to create control procedures for project finances, have systematic knowledge management in project development, carry out professional career development for project managers and project staff, and have authority based on divisions or individuals in monitoring projects within its domain. In its role, duties and responsibilities, the PMO must be able to manage risks that affect project performance and have a high probability of occurring, including design changes during the project, late payments, errors in calculating work duration, damage to devices or equipment used, shortages. workforce, difficulties in access to decision makers and the procurement process is constrained by funds. And a PMO level that is equal to or below the President Director can make the PMO's role more effective in carrying out its duties and responsibilities to avoid resistance with the project team and can have a significant influence on project performance."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nurma Ainni
"Peningkatan tren teknologi saat ini meningkatkan adanya kebutuhan akan upaya-upaya untuk meminimalisir kegagalan proyek teknologi informasi (TI). Proyek TI kini termasuk dalam salah satu proyek dengan risiko yang tinggi sebagai akibat dari semakin meningkatnya kompleksitas serta kebutuhan bisnis. Maka dari itu, untuk memitigasi risiko yang ada, organisasi atau perusahaan membutuhkan tim yang memadai untuk menghadapi serangkaian risiko tersebut agar terhindar dari proyek yang bermasalah maupun gagal. Penelitian ini diinisiasi untuk dapat memberikan solusi bagi masalah tersebut dengan mengetahui komposisi nilai budaya tim yang paling mungkin memitigasi risiko teknis pada proyek TI, dengan mengukur pada tingkatan individual. Berdasarkan teori dari para ahli dan praktisi nilai budaya dan TI, diyakini bahwa tim yang memiliki proporsi pada komposisi nilai budaya tertentu akan mampu meningkatkan kinerja tim proyek TI melalui proses mitigasi risiko proyek sebagai mediator dan risiko persyaratan dan kompleksitas dari risiko teknis menjadi moderator. Penelitian ini menggunakan studi lapangan dengan survei 212 pekerja dari berbagai negara dan perusahaan TI. Hasil penelitian mengungkapkan tiga hasil utama, yaitu; proses mitigasi risiko proyek TI mampu memengaruhi kinerja proyek tim TI (1), risiko persyaratan dan kompleksitas memoderasi hubungan proses mitigasi risiko proyek TI dan kinerja tim proyek TI (2) dan proses mitigasi risiko proyek TI memediasi pengaruh komposisi nilai budaya tim terhadap kinerja tim proyek TI dalam kondisi yang berbeda-beda (3).
The increasing trend of technology nowadays increases the necessity of efforts to minimize the discouraged failure of IT project. IT projects are now included in one of the higher risk projects as a result of the increasing business complexity and requirements. Therefore, to mitigate existing risks, an organization or company needs an adequate team to deal with those risks. This research was initiated to provide a solution to this problem by determine the composition of team culture values that are most likely to mitigate technical risks in IT projects, by measuring it at an individual level. Build upon the theory discovered by IT experts and practitioners, it is believed that a team that has a proportion in the composition of certain cultural values will be able to increase team project performance by risk mitigation process as mediator, and technical risk such as requirements and complexity risk as moderator. This research involved 212 respondents by field study conducted on various countries and IT companies. The research revealed three main results: project risk mitigation process influenced IT project team performance (1), requirements and complexity risks moderate the relationship between of risk mitigation process and IT project team performance (2) and project risk mitigation process mediated the influence of team cultural value composition and IT project team performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Indra Sakti Wijayanto
"
ABSTRAKKesuksesan proyek dengan kerangka agile dapat diukur dari ketepatan waktu, biaya, dan kepuasan stakeholder proyek. Studi kasus di PT Javan Cipta Solusi menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan proyek dari sisi ketepatan waktu hanya mencapai 64%, belum sesuai dengan harapan pihak manajemen yang memiliki target mencapai 80%.
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun peringkat faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan proyek dengan kerangka agile di PT Javan Cipta Solusi dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan pelaksanaan proyek. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan melakukan studi literatur, wawancara, dan kuesioner terhadap stakeholder internal perusahaan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan AHP untuk menyusun peringkat faktor keberhasilan proyek.
Hasil dari penelitian ini, terdapat sembilan faktor yang perlu diperhatikan dalam mendukung keberhasilan proyek Agile. Faktor yang memiliki peringkat teratas adalah terkait keterlibatan pengguna. Rekomendasi perbaikan yang diberikan kepada PT Javan Cipta Solusi terkait keterlibatan pengguna adalah dengan mengikutsertakan pengguna dalam tools yang digunakan untuk task management. "
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Medinilla, Angel, editor
"Angel Medinilla will provide you with a comprehensive understanding of what Agile means to an organization and the manager’s role in such an environment, i.e., how to manage, lead and motivate self-organizing teams and how to create an Agile corporate culture. Based on his background as a “veteran” Agile consultant for companies of all sizes, he delivers insights and experiences, points out possible pitfalls, presents practical approaches and possible scenarios, also including detailed suggestions for further reading."
Berlin: [, Springer-Verlag], 2012
e20410388
eBooks Universitas Indonesia Library
Toto Widiyanto
"Turnaround adalah suatu proyek unik dengan probabilitas perubahan lingkup kerja tinggi, kemungkinan bertambahnya biaya proyek, dan kompleksitas penjadwalan waktu, penelitian ini menyajikan pengelolaan proyek turnaround pada kilang LNG, menyoroti pengembangan kompetensi pelaksana proyek dalam mencapai hasil optimal dalam lingkungan multi-disiplin dan kompleks. Kompetensi merupakan variabel yang penting dalam penelitian ini, penulisan ini membantu mengembangkan standar kompetensi pengelolaan proyek Turnaround untuk meningkatkan kinerja proyek dengan didasarkan pada pendekatan Capital value process yang terbukti handal dalam meningkatkan efisiensi proyek, hasil penelitian didapat variabel dominan dan pendukung yang mempengaruhi kinerja waktu, termasuk tindakan preventif dan korektif kompetensi pelaksana dalam meningkatkan kinerja waktu proyek.
Turnaround is a unique project with high probability of changes in scope of work, possibility of increasing project cost, and complexity of time scheduling, this research presents a project management turnaround at LNG plant, highlighting the competency development of project executors in achieving optimal results in multi-disciplinary complex. Competence is an important variabel in this research, this paper helps develop standards competency of project management Turnaround to improve the performance of the project with the Capital value process approach, which proved reliable in improving the project efficiency, the final research results obtained dominant variabels and support will impact on time performance, including preventive and corrective action to be implemented to improve project time performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46634
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Devina Andiane Sari
"Sektor konstruksi Indonesia merupakan salah satu pilar penting penopang perekonomian Indonesia. Namun ada masalah yang terjadi pada proyek-proyek konstruksi, yaitu kinerja proyek tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Pengelolaan SDM merupakan hal yang penting dalam mendukung kesuksesan kinerja suatu proyek. Dibuat suatu hipotesa bahwa peran PMO dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan SDM yang dapat meningkatkan kinerja proyek. Kuesioner dilakukan kepada para manajer proyek di perusahaan jasa konstruksi di Indonesia, kemudian dianalisa dengan SmartPLS dilihat hubungan antara masing-masing variabel. Hasilnya adalah faktor-faktor dominan dalam pengelolaan SDM yang mempengaruhi kinerja proyek, tetapi sebaliknya penerapan fungsi PMO tidak nunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja proyek.
Indonesian construction sector is one of four main business sectors are growing rapidly in Indonesia. But, there is a phenomena where the project performance of construction projects isn`t satisfied. HRM is one of the important thing to support and impact to the project performance. Hypothesis was developed about PMO role to improve the HRM effectiveness to support project performance. Questioner was distributed to the Project Managers in construction companies then was analyzed using smartPLS to see the relationship among variables. The result shows the dominant factors in HRM which affect project performance significantly but the implementation of PMO role hasn`t a significant influence in project performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T52863
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library