Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 228146 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tressia Febrianti
"Usia prasekolah merupakan periode perkembangan yang terjadi mulai akhir usia bayi sampai usia 5 atau 6 tahun, Pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada otak anak berkembang sangat pesat. Stimulasi perkembangan penting dilakukan untuk memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki anak selaras dengan tugas perkembangan keluarga pada anak usia pra sekolah yaitu membantu anak dalam mencapai tugas perkembangnnya melalui aktivitas yang dilakukan anak untuk penerimaan berbagai peningkatan keterampilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan tugas perkembangan keluarga dan penerapan stimulasi terhadap kemampuan perkembangan anak pada usia prasekolah di Kota Bengkulu Tahun 2022. Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif korelasional melalui pendekatan cross sectional study, Analisis data bivariat menggunakan uji chi-square dengan hasil nilai p=0,000 < α 0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tugas perkembangan keluarga dan penerapan stimulasi perkembangan terhadap kemampuan perkembangan pada anak usia pra sekolah, Hasil analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik didapatkan faktor yang paling berhubungan terhadap perkembangan anak usia pra sekolah adalah penerapan stimulasi perkembangan dengan nilai OR 10,249. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi perawat komunitas untuk dapat lebih aktif dalam melakukan asuhan keperawatan dengan pendekatan keluarga sehingga keluarga dan masyarakat dapat mendapatkan informasi mengenai tugas perkembangan keluarga dan mampu melakukan stimulasi perkembangan anak sesuai dengan usia anak sehingga kemampuan perkembangan anak dapat dioptimalkan

Preschool age is a period of development that occurs from the end of the baby's age to the age of 5 or 6 years. At this time the growth and development that occurs in the child's brain develops very rapidly. Developmental stimulation is important to do to maximize the full potential of the child in line with the task of family development in pre-school age children, namely helping children in achieving their developmental tasks through activities carried out by children to receive various skills enhancements. This study aims to identify the relationship between family development tasks and the application of stimulation to the developmental ability of children at preschool age in Bengkulu City in 2022. The research design used was descriptive correlational method through a cross sectional study approach. Bivariate data analysis using chi-square test with the results of p = 0.000 < 0.05, it means that there is a significant relationship between knowledge of family development tasks and the application of developmental stimulation to developmental abilities in pre-school age children. The results of multivariate analysis using logistic regression test obtained the factors most related to the development of pre-school age children. is the application of developmental stimulation with an OR value of 10.249. The results of this study are expected to be the basis for community nurses to be more active in carrying out nursing care with a family approach so that families and the community can get information about family development tasks and are able to stimulate child development according to the child's age so that children's developmental abilities can be optimized."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yessy Dessy Arna
"Agar setiap anak kelak mampu memikul tanggungjawab ia memerlukan kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang tanpa rasa takut mengalami kecacatan dan mengalami tindakan deskriminasi dari orang dewasa yang ada disekitarnya terutama keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara struktur dan fungsi keluarga dengan terjadinya kekerasan pada anak usia pra-sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian studi analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara struktur dan fungsi keluarga dengan terjadinya kekerasan pada anak usia pra-sekolah. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kota Sidoarjo, sebanyak 189 keluarga yang memiliki anak usia pra-sekolah. Selanjutnya dilakukan random diperoleh tiga kelurahan yang berada di Kecamatan Kota Sidoarjo, yang terdiri dari kelurahan Bluru Kidul, Lemah Putro, dan Pucang, Hasil penelltian menunjukkan sebagian besar responden, ayah dan ibu berpendidikan SMA, ayah bekerja sebagai pegawai swasta sementara pekerjaan ibu sebagian besar sebagai ibu rumah tangga, penghasilan keiuarga dalam salu bulan rata-rata di atas UMR Kabupaten Sidoarjo (Rp.682.000,-). Ada hubungan yang signifikan antara sistem nilai dalam keluarga dan komunikasi dalam keluarga dengan terjadinya kekerasan pada anak usia pra-sekolah (p<0,05). Sementara peran keluarga, struktur kekuasaan keluarga, fungsi afektif, fungsi reproduksi, dan fungsi ekonomi diketahui tidak ada hubungan antara variabel tersebut dengan terjadinya kekerasan pada anak usia pra-sekolah (p > 0,05). Faktor struktur dan fungsi keluarga yang paling dominan untuk terjadinya kekerasan pada anak usia pra-sekolah adalah sistem nilai keluarga dan komunikasi keluarga setelah dikontrol oleh variabel umur (p value < 0,1). Dengan demikian hendaknya seorang perawat komunitas mampu merubah paradigma yang saiah dari orang tua yang menggangap bahwa anak adalah barang miliknya yang dapat diperlakukan semaunya. Berdasarkan hasil penelitian diperlukan pemberian informasi kepada keluarga tentang pentingnya komunikasi efektif dalam keluarga. Komunikasi efektif yang dibutuhkan tidak hanya komunikasi verbal tetapi juga komunikasi non verbal.

In order child can take that responsible so they should give a great chance for growing without fear and no discrimination from adult in their family. The aim or this research is to find the relatlon between the structure and the function of the family with the violence that happened to the pre school students. This analysis is analytic study with cross-sectional approach.
The purpose of this study is to know the relation family structure and functional with the pre school child violation. This study did in Kecamatan Kota Sidoarjo on 189 family units who has pre school child. Then did the random of three Kelurahan on kecarnatan Sidoarjo city. the random are kelurahan Bluru Kidul, Lemah Putro, and Pucang. From the instrument try out from 30 family units who has pre school child, has the validity result among 0,3659-0,8317 with the alpha cronbach score (reability) among 1,8376-0,9079. So the instrument study verdict is valid and reliable to use.
The data analysis did with univariate, bivariat analysis: correlation analysis and simple regretion, and multivariate analysis: analysis double regretion logistic. The study result gives general picture of family condition that can be observed big part of respondent has Senior high school education background, the head of family or father work as private employee and a lot of the mother only be a housewives. The family income in 1 month be an average above the UMR of Kabupaten Sidoarjo (Rp.682.000,-). From the bivariate analysis shows that there is relation significant between value system on the family and the communication family, with the pre school child violation (p<0,05). Meanwihile the family role, family ruler structure, affective function, reproduction function and the economic function knows that there is no relation with the pre school child violation (p > 0,05). From the multivariate analysis the structure factor and family function are the dominant to be happening the pre school child violation, which is the family value system and family communication after controlled by age variable (p value< 0, 1). Therefore, as a community nurse should be able to change the wrong principle from the parent who think that children is they property. Accordtng to the information about the need of giviing the effective communication in their family. The need of effective communication not only the verbal communication but the non verbal communication too.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17743
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chyntia Aryanti Mayadewi
"Perkembangan kognitif anak pra-sekolah merupakan faktor penting yang dapat menentukan kemampuan kognitifnya di kemudian hari. Namun berbagai penelitian sebelumnya menemukan bahwa terdapat anak yang mengalami keterlambatan perkembangan kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perkembangan kognitif serta hubungannya terhadap status gizi (TB/U & IMT/U), riwayat berat badan lahir dan stimulasi psikososial pada anak pra-sekolah (usia 5-6) tahun di Kecamatan Duren Sawit & Kramat Jati, Jakarta Timur. Pada penelitian ini digunakan analisis kuantitatif dengan desain potong lintang dan metode analisis korelasi. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa rata-rata perkembangan kognitif anak dinilai baik (n = 71). TerdapatĀ  korelasi yang bermakna antara hubungan perkembangan kognitif dan TB/U & berat badan lahir (p = 0,001; 0,02). Tingkat pendapatan ditemukan bermakna pada kelompok responden berpendapatan menengah-tinggi dalam hubungan antara perkembangan kognitif dan status gizi TB/U & berat badan lahir. Hasil analisis lebih lanjut dengan regresi linear multivariat menunjukkan bahwa status gizi TB/U merupakan faktor dominan yang berkontribusi terhadap tingkat perkembangan kognitif sebesar 68% (R2 = 0,68; sig = 0,001).

Cognitive development in pre-school children is known to be important factor that contributes to later cognitive function in school-age. Previous studies found that there were numbers of children not fulfilling their cognitive development. This research focus on the cognitive development and its correlation to nutritional status (HAZ & BAZ), birth weight and psychosocial stimulation on 71 pre-school children (5-6 y.o) in Duren Sawit & Kramat Jati districts, Jakarta Timur. We implemented quantitative analysis with crosssectional design study and correlation analysis method. Univariate analysis showed that the cognitive development is mostly good (n = 71). We investigated that there was significant correlation between cognitive development and on BAZ & birth weight (p = 0,001; 0,02). Level of income is shown to be significant among averagehigh income group in the correlation of cognitive development and BAZ & birth weight. Further analysis used multivariate linear regression showed that BAZ was the dominant factors that contributes cognitive development level for 68% (R2 = 0,68; sig = 0,001)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zirana Elza Amzia
"
Masalah kesehatan di Indonesia menjadi salah satu masalah yang membutuhkan perhatian dan penanganan dari masyarakat maupun pemerintah. Salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian ialah masalah stunting pada anak. Stunting banyak terjadi pada anak dikarenakan faktor pola makan anak yang masih belum memadai atau kurang efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian stunting pada anak usia pra sekolah di Kecamatan Bojongsari Kota Depok. Desain penelitian ini yaitu cross sectional dengan 112 responden ibu dan anak usia pra sekolah di Kecamatan Bojongsari Kota Depok. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner CFQ serta standar antropometri TB/U anak berdasarkan PMK Nomor 2 Tahun 2020. Uji statistik bivariat yang dilakukan ialah Mann-Whitney dengan hasil penelitian yang menunjukkan terdapat hubungan antara pola makan anak usia pra sekolah dengan kejadian stunting (p=0,000). Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa sangatlah penting untuk menjaga pola makan anak untuk mencegah terjadinya permasalahan gizi termasuk stunting pada anak. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mendalami ataupun meneliti variabel-variabel lain yang bisa berpengaruh terhadap terjadinya stunting pada anak.

Health problems in Indonesia are a problem that requires attention and treatment from the community and government. One of the health problems that is of concern is the problem of stunting in children. Stunting often occurs in children due to factors such as children's diets being inadequate or ineffective. The aim of this research is to determine the relationship between eating patterns and the incidence of stunting in pre-school children in Bojongsari District, Depok City. The design of this research was cross sectional with 112 respondents from mothers and pre-school age children in Bojongsari District, Depok City. The instruments used were the CFQ questionnaire and child TB/U anthropometric standards based on PMK Number 2 of 2020. The bivariate statistical test carried out was the Mann-Whitney with research results showing that there was a relationship between the eating patterns of pre-school aged children and the incidence of stunting (p=0.000 ). Based on the results of this research, it is known that it is very important to maintain children's diet to prevent nutritional problems including stunting in children. It is hoped that future research can explore or examine other variables that can influence the occurrence of stunting in children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Mei Yunalia
"Pengetahuan dan kemampuan orang tua dalam memberikan stimulasi anak usia pra sekolah sangat penting untuk dimiliki, karena usia pra sekolah merupakan masa kritis bagi anak yang memerlukan stimulasi tumbuh kembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik terhadap peningkatan kemampuan orang tua tunggal dalam memberikan stimulasi perkembangan anak usia pra sekolah. Desain penelitian adalah quasi experimental, dengan rancangan prepost test with control group. Intervensi Terapi Kelompok Terapeutik. Terapi Kelompok Terapeutik diberikan dalam 7 sesi selama 6 minggu. Sampel penelitian adalah ibu sebagai orang tunggal yang memiliki dan mengasuh anak usia pra sekolah yang memenuhi kriteria inklusi, terdiri 28 responden pada kelompok intervensi dan 31 responden pada kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan kemampuan kognitif dan psikomotor pada ibu sebagai orang tua tunggal dalam memberikan stimulasi perkembangan pada anak usia pra sekolah sebelum dan sesudah mendapatkan terapi kelompok terapeutik (p < 0,05). Peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor lebih tinggi pada kelompok intervensi yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik dibandingkan dengan kelompok yang tidak mendapatkan terapi kelompok terapeutik. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu diterapkannya terapi kelompok terapeutik pada tatanan pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat pada kelompok orang tua tunggal yang memiliki anak usia pra sekolah.

Parent knowledge and capability to provide growth stimulation for preschool children is require, because preschool children is in a critical period that need stimulation, especially growth stimulation. The purpose of this research was to identify the effectiveness of therapeutic group therapy on single parent capability giving growth stimulation for preschool period in Blitar regency. Design of this research was using quasi experimental, with pre-post test with control group design with therapeutic group therapy intervention. therapeutic group therapy was divided into 7 sessions and carried out for six weeks. The sample was insisted of single mother with preschool children who met the inclusion criteria, where in 28 respondent in intervention group and 31 in control group.
The result of this research there was a significant different in single mother cognitive and psychomotor capability to giving growth stimulation for preschool period before and after getting a therapeutic group therapy (p < 0,05). The increase of cognitive and psychomotor capability in group that receiving therapeutic group therapy was higher compare to the control group. Recommendation of this research to apply therapeutic group therapy in community mental health for single parent with pre school children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Maharani
"Keterlambatan perkembangan pada aspek kemandirian anak masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian stimulasi psikososial dengan status perkembangan kemandirian anak usia 3-6 tahun. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah analitik komparatif melalui pendekatan cross-sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah 110 ibu/ pengasuh dengan anak berusia 3-6 tahun. Teknik pengambilan data menggunakan instrumen Early Childhood-Home Observation and Measurement of Environtment EC-HOME dan Early Childhood Independence Scale, sementara itu analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil statistik uji Chi-Square menunjukkan terdapat hubungan secara bermakna antara pemberian stimulasi psikososial dengan status kemandirian anak dengan nilai P-Value=0,012.

Developmental delay in the aspect of child autonomy is still one of the health problems in Indonesia. This study aims to determine the relationship between psychosocial stimulation and the development of autonomy in children aged 3 6 years. The method used is a comparative analytics through a cross sectional approach. Subjects in this study were 110 mother caregiver with children aged 3 6 years. The data was collected using the Early Childhood Home Observation and Measurement of Environtment EC HOME and Early Childhood Independence Scale, while the data analysis used Chi Square test. The statistical results of Chi Square test show there is a significant relationship between psychosocial stimulation and the independence status of children with P Value 0,012.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Octarina
"ABSTRAK
Tesis ini membahas remaja Indonesia yang saat ini sedang mengalami perubahan sosial
yang cepat dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, yang juga
mengubah norma-norma, nilai-nilai dan gaya hidup mereka. Perilaku seksual di
kalangan remaja yang belum menikah cenderung meningkat. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui adakah hubungan pengetahuan agama dengan perilaku seks pranikah
remaja sekolah menengah (MAN 2 dan MAS Darussalam) di kota Bengkulu tahun
2018.
Desain penelitian ini adalah cross sectional. Populasinya adalah Remaja kelas X dan XI
di MAN 2 dan MAS Darussalam Kota Bengkulu, besar sampel 135 responden yang
diambil dengan menggunakan purposive sampling. Variabel independen adalah
pengetahuan agama dan variabel dependennya adalah perilaku seks pranikah remaja.
Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisa dengan uji chi
square dengan tingkat kesalahan p value < 0,05
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pengetahuan agama adalah kategori tinggi
MAN 2 78,6% dan MAS Darussalam 84,6% dan sebagian kecil perilaku seks pranikah
pada remaja adalah kategori beresiko( MAN 2 21,4% dan MAS Darussalam 30,8%).
Setelah dilakukan uji statistik chi square nilai p value= 0,002 (MAN 2) dan p
value=0,001 (MAS Darussalam) yang artinya ada hubungan antara pengetahuan agama
dengan perilaku seks pranikah pada remaja. Pada model akhir, pengaruh teman sebaya
(p value= 0,022) dan paparan media pornografi (p value=0,001) berhubungan dengan
perilaku seks pranikah remaja (MAN 2) dan paparan media pornografi (p value=0,019)
di MAS Darussalam.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah ada hubungan pengetahuan
agama dengan perilaku seks pranikah pada remaja. Melihat hasil penelitian ini maka
pengetahuan agama sangat penting untuk mengurangi perilaku seks pranikah tersebut.
Remaja diharapkan agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang keagamaannya dalam
menjalankan kehidupan agar terhindar dari perilaku yang tidak sesuai dengan agama
seperti perilaku seksual pranikah.

ABSTRACT
This thesis discusses Indonesian adolescents who are currently experiencing rapid social
change from traditional societies to modern societies, which also change their norms,
values and lifestyles. Sexual behavior among unmarried teenagers tends to increase.
This study aims to determine whether there is a relationship between religious
knowledge with premarital sexual behavior of middle school adolescents (MAN 2 and
MAS Darussalam) in the city of Bengkulu in 2018.
The design of this study was cross sectional. The population is Adolescents of class X
and XI in MAN 2 and MAS Darussalam in the City of Bengkulu, a sample of 135
respondents taken using purposive sampling. The independent variable is religious
knowledge and the dependent variable is premarital sexual behavior of adolescents. The
instrument in this study used a questionnaire and was analyzed by the chi square test
with an error rate of p value <0.05
The results showed that the majority of religious knowledge was in the high category of
MAN 2 78.6% and MAS Darussalam 84.6% and a small proportion of premarital sex in
adolescents was at risk category (MAN 2 21.4% and MAS Darussalam 30.8%). After
chi square statistical tests, the value of p value = 0.002 (MAN 2) and p value = 0.001
(MAS Darussalam), which means there is a relationship between religious knowledge
and premarital sexual behavior in adolescents.
The conclusion that can be drawn from this study is that there is a relationship between
religious knowledge and premarital sexual behavior in adolescents. Seeing the results of
this study, religious knowledge is very important to reduce premarital sexual behavior.
Adolescents are expected to increase their knowledge of religion in carrying out life in
order to avoid behavior that is not in accordance with religion such as premarital sexual
behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52488
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Widiyatmini
"Anak usia sekolah merupakan tahapan perkembangan psikososial yang berada pada tahap Industry vs Inferiority. Tahap perkembangan anak usia sekolah jika tidak tercapai akan menimbulkan perilaku yang menyimpang. Perilaku agresif adalah perilaku menyimpang yang dapat timbul jika perkembangan anak usia sekolah tidak tercapai secara optimal. Latihan asertif merupakan intervensi keperawatan yang dapat mencegah timbulnya perilaku agresif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perkembangan dan kemampuan asertif pada anak sekolah setelah diberikan terapi kelompok terapeutik, psikoedukasi keluarga dan latihan asertif. Desain penelitian ini menggunakan metode quasy eksperiment yang melibatkan 40 anak usia sekolah. Hasil menunjukkan bahwa adanya peningkatan perkembangan dan kemampuan asertif anak usia sekolah secara bermakna setelah diberikan terapi kelompok terapeutik anak usia sekolah, psikoedukasi keluarga, dan latihan asertif lebih tinggi secara bermakna dibandingkan pada kelompok lain (pvalue < 0.05). Terapi kelompok terapeutik anak sekolah, psikoedukasi keluarga dan latihan asertif direkomendasikan pada anak usia sekolah untuk meningkatkan tugas dan aspek perkembangan anak usia sekolah untuk peningkatan kesehatan jiwa.

School age children are a stage of psychosocial development at an industrial versus inferiority stage..The progress stage of school age if not achieved will result in a distorted behavior. Aggressive behavior is aberrant behavior that can arise if school age development is not reached optimally. Aserative exercise is an intervention of nursing that can prevent aggressive behavior. This study aims to know the difference in development and the acertative skills of schoolchildren after being given therapy of the therapeutic group, psychoeducated family and aserative exercise. This research design uses a quasy experimental method involving 40 school-aged children. Results show that there has been an increase in asertive growth and ability for school age children in meaningful form after being given terapeutic group therapy of school age children, family psychoeducated and aserative exercise is higher in meaning than in group."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Siva Febriyanti
"Kasus pelecehan seksual pada anak semakin banyak ditemukan terutama pada anak usia sekolah. Terkait hal tersebut, penting untuk mengetahui tingkat pengetahuan anak usia sekolah tentang pelecehan agar dapat dilakukan pencegahan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan pengalaman anak usia sekolah terkait pelecehan seksual. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif analitik dengan jumlah sampel sebanyak 112 siswa yang diambil melalui teknik cluster sampling. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dan pengalaman pelecehan seksual anak usia sekolah di kota Depok Jawa Barat (p value = 0.001).

Cases of child sexual abuse are increasingly found, especially in school-age children. It is important to recognize the level of knowledge of school-aged children about sexual harassment so that prevention can be carried out. The research aims to determine the relationship between school-age children's knowledge and experiences regarding sexual harassment. This research is a quantitative research with a descriptive analytical design with a sample size of 112 students taken using a cluster sampling technique. The results of this study found that there was a significant relationship between the level of knowledge and experience of sexual abuse of school-age children in the city of Depok, West Java (p value = 0.001)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Egi Rizky Septiana
"Pemilihan jajanan masih menjadi masalah bagi anak usia sekolah yang berpengaruh terhadap kesehatan anak. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan uji chi square diterapkan untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan tentang keamanan makanan pada keluarga dengan pemilihan jajanan anak usia sekolah terhadap 110 siswa pada kelas 4 sampai dengan kelas 6 beserta ibu dari siswa tersebut, yang terpilih melalui proportionate stratified random sampling di MI Al- Inayah Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan kuesioner food safety untuk tingkat pengetahuan keluarga terutama ibu siswa dan kuesioner food frequency questionnaire (FFQ) untuk mengukur pemilihan jajanan anak usia sekolah. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan pemilihan jajanan anak usia sekolah (p value = 0,690). Dari hasil nilai OR didapatkan 0,605 yang menunjukkan bahwa ibu dengan pengetahuan cukup memiliki peluang 0,605 kali untuk memiliki anak dengan pemilihan jajanan tidak sehat dibandingkan dengan ibu yang berpengetahuan baik. Hasil penelitian ini menyarankan kepada anak usia sekolah dan keluarga terutama ibu dari siswa untuk meningkatkan pengetahuan mengenai keamanan makanan dan pemilihan jajanan yang aman dan sehat untuk dikonsumsi anak usia sekolah.

Food selection is still a problem for school-aged children who have an effect on child health. The design of this research using cross sectional with the Chi Square test was applied to analyse the knowledge level relationship of food safety in families with the selection of school-age snacks to 110 students in grades 4 through Class 6 and the mother of the student, selected through proportionate stratified random sampling at MI Al-Inayah, East Jakarta. This research uses food safety questionnaires for the family knowledge level, especially mothers students and food frequency questionnaire (FFQ) questionnaires to measure the selection of school-age childrens snacks. Based on the results of the study showed no significant link between the level of maternal knowledge with the selection of school-age childrens hawker (p value = 0.690). From the value of OR obtained 0.605, indicating that the mother with enough knowledge has a chance of 0.605 times to have children with the selection of unhealthy food compared to a well-knowledgeable mother. The results of this study suggest to school-age children and families especially mothers of students to increase their knowledge of food safety and the selection of safe and healthy snacks for school age children to consume."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>