Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132261 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djoko Wijono
Surabaya: Duta Prima Airlangga, 2008
640.7 DJO m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Edwar Zuliyar
"Pembangunan di bidang kesehatan terlihat belum merupakan prioritas utama dalam pembangunan daerah Kabepateo Musi Rawas., hal ini dapat diketahui dari rendahnya alokasi pembiayaan bidang kesehatan dalam APBD Kabupaten Musi Rawas (tahun 2002-2006) yaitu rata-rata sebesar 7,9 % darl total APBD, yang menunjukkan masih kurangnya kesadaran para pemangku kepentingan (Stake/wider) akan pentingnya arti pembangunan sektor kesebatan sedangkan ·masalah-masalah kesehatan di Kabupaten Musi Rawas masih sangat kompleks terlihat darl rendahnya indikator derajat kesehatan sedangkan unsur diluar pemerintah seperti organisasi - organisasi kemasyarakatan belum ataUu tidak dilibatkan. Unsur organisasi kemasyarakatan yang membidangi kesehatan di Kabupaten Musi adalah Forum Musi Rawas Sehat 2008. Tugas pokok dan fungsi (tupoksi) para pemangku kepentingan dalam proses penyusunan perencanaan dan penganggaran pembangunan bidang kesehatan dapat dikelompokkan menjadi 3 kriteria, yakni sebagai penanggung jawab ketua, sebagai anggota tim yang mengkoordinasikan, merumuskan dan mengevalusi usulan kegiatan/program serta sebagai penyusun perencanaan dan menyampaikan usulan rencana Pemahaman para pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses penyusunan perencanaan dan penganggamn masih berbentuk pemahaman umum tentang kesehatan, para pemangku kepentingan memiliki kepentingan dalam pembangunan kesehatan karena pembangunan kesehatan memiliki keterkaitan yang erat dimana keberhasilan pembangunan kesehatan adalah juga merupakan keberhasilan program pembangunan lainnya. Sebagian besar posisi para pemangku kepentingan dalam penyusunan dan penganggaran pembangunan bidang kesehatan adalah netml yaitu menyatakan Pembangunan kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk keherhasilan pembangunan bangsa, untuk itu diharapkan Pemerintah Daerah memheri porsi yang lebih besar untuk pendanaan sektor kesehatan dalarn APBD.

Development in the healih field seems not to be ihe first priority in Musi Rawa Regency Developmeot. It can be seen from the low budget allocation for the healih field in Regional Budget of Musi Rawa Regency (in 2002 -2006), average 7.9"/o of Regional are still dominated by the government (local government). The main task of function of stakeholders in making planning and development budgeting in the health field can be cla!iSified into three groups. The understanding about health of stakeholders who involved in making planning and budgeting is still general; stakeholders have interests in the health field beeause health development has interweave relation, that is the success of health field is the success of other fields as well; most of the stakeholders' point of view in the health field are neutral.They said that health building is the priority, hut in other side, they said that other fields out of health field also beeame the priority. Hopefully, in the coming future in making planning and development budgeting in the health field always consider standardized rules, quality and quantity improvement of plaoning makerS, supporting of fund, fucility, and means to support planning implementstion. Because of the strong inlluence of stakeholders in deciding budget allocation for health development in Regional Budget, intensive and survival advocate is quite necessary for stakeholders and good coordination with other related institutions. Regional Budget is the bmakdown of development planuing and social welfare is the target. For that reason, inmaking planning and budgeting should involve society. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T31652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sularsono
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh investasi di bidang kesehatan terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pengaruhnya terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia. Analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan fungsi produksi yang diambil dari fungsi produksi agregat Cobb-Douglas yang diperluas (Augmented Solow Model) yaitu dengan mengadopsi model neoklasik dari Mankiw, Romer, dan Well (1992) yaitu :
Y = AoKβk Hβh Lβl eθz+ε ,Z = (Gkes) dimana K adalah kapital, H adalah human kapital yang diwakili oleh umur harapan hidup, L adalah tenaga kerja dan Gkes adalah anggaran kesehatan. Kemudian ditambah dengan variabel lainnya yang mempengaruhi variabel bebas melalui persamaan simultan yaitu Angka kematian bayi, tingkat migrasi penduduk, PDRB perkapita, jumlah penduduk, rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, posyandu, dan dokter. Data yang digunakan adaiah data sekunder dari 25 propinsi di Indonesia antara tahun 1990-2002.
Hasil dari penelitian ini tennyata PDRB dipengaruhi secara signifikan positif oleh variabel modal di hampir seluruh propinsi, sedangkan variabel tenaga kerja, kualitas manusia dan anggaran kesehatan berpengaruh di sebagian propinsi terutama di Sumatera dan Jawa-Bali. Sedangkan umur harapan hidup dipengaruhi secara signifikan negatif oleh variabel angka kematian bayi di hampir seluruh propinsi dan secara positif oleh variabel PDRB per kapita di sebagian propinsi terutama di Sumatera dan ]awa. Selain itu jumlah rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, posyandu dan dokter perkapita sebagai variabel eksogen ternyata berpengaruh secara signifikan negatif terhadap angka kematian bayi di sebagian propinsi terutama di Sumatera dan kawasan timur Indonesia, sedangkan di Jawa-Bali variabel yang berpengaruh signifikan negatif adalah rumah sakit dan puskesmas perkapita. Variabel eksogen ini juga berpengaruh secara signifikan positif terhadap modal atau kapital di sebagian propinsi terutama di Sumatera dan kawasan timur Indonesia.
Salah satu saran yang diajukan penelitian ini adalah sarana kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, posyandu, dan dokter perlu lebih ditingkatkan sehingga rasio per penduduk semakin kecil. Dengan demikian penduduk lebih mudah dan cepat mendapatkan pelayanan kesehatan sehingga kualitas penduduk meningkat. Dengan meningkatnya kualitas manusia ini maka merupakan sumber modal utama penggerak pembangunan di daerah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15304
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1997
368.382 IND j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat, Hapsara Habib
Yogyakarta: Gadjah Mada Univ. Press, 2004
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tina Sumirah
"Jaminan Persalinan (Jampersal) merupakan salah satu upaya terobosan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam hal ini ibu hamil untuk memperoleh pembiayaan persalinan, sehingga masyarakat terutama ibu hamil dapat terakses seluruhnya oleh persalinan yang aman dan sehat. Dengan Jaminan persalinan ini diharapkan AKI dan AKB dan dapat diturunkan. Indikator keberhasilan Jampersal adalah adanya peningkatan cakupan pelayanan KIA dan KB.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil pencapaian pelayanan KIA dan KB sebagai indikator keberhasilan Jampersal. Penelitian ini merupakan studi deskriptif terhadap data-data sekunder hasil pencapaian pelayanan KIA dan KB. Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sampel yang diambil adalah semua pelayanan KIA dan KB. Jenis penelitian ini merupakan evaluasi summatif, karena hanya melakukan penelitian terhadap data-data hasil akhir dari suatu program.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil pencapaian pelayanan KIA dan KB sebelum dan sesudah adanya kebijakan Jampersal di Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi pada tahun 2010 dan 2011. Sedangkan pencapaian pelayanan Jampersal belum bisa mendongkrak terhadap hasil peningkatan pencapaian pelayanan KIA dan KB di Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. Banyak faktor yang mempengaruhi terhadap peningkatan hasil pencapaian pelayanan KIA dan KB di Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.

Delivery Assurance (Jampersal) is one of the groundbreaking effort to provide convenience to the public in this case pregnant women to obtain financing labor, so that people, especially pregnant women can be accessed entirely by the delivery of safe and healthy. With this delivery guarantee is expected to MMR and IMR and can be derived. Jampersal success indicator is the presence of increasing coverage of MCH services and family planning.
The research was conducted to determine the increase in the achievement of MCH and family planning as an indicator of success Jampersal. This study is a descriptive study of secondary data achievement MCH and family planning. The study design uses a quantitative approach to the samples taken are all MCH and family planning services. This type of research is the evaluation summatif, because just doing research on outcomes data from a program.
The analysis showed that there was an increase in the achievement of MCH and family planning services before and after the policy in the District Cisaat Jampersal Sukabumi district in 2010 and 2011. While the achievement of service have not been able to boost Jampersal against the resulting increase in the achievement of MCH and family planning services in the District Cisaat Sukabumi district. Many factors influence the achievement of improved MCH and family planning in Sub Cisaat Sukabumi district.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: [publisher not identified], 2002
362.196 1 PED
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mira Nurfitriyani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor yang berhubungan dengan kepatuhan membayar iuran JKN diantara keluarga yang melakukan persalinan sectio caesarea tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan mengumpulkan data sekunder dari BPJS Kesehatan Depok dan data primer melalui wawancara langsung dengan 98 keluarga sebagai sampel penelitian. Ada hubungan antara kepatuhan membayar iuran JKN dengan pasien yang melahirkan setelah perluasan channel pembayaran, merasakan manfaat selama persalinan, memiliki riwayat pengobatan untuk dirinya dan anggota keluarganya setelah persalinan, dan memiliki kepala keluarga yang berusia lebih dari 34 tahun, berpendidikan tinggi, memiliki pendapatan lebih dari UMK Depok tahun 2015, berstatus sebagai peserta JKN, memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terhadap JKN, dan tidak memiliki hambatan dalam membayar iuran JKN. Riwayat pengobatan dari anggota keluarga merupakan faktor paling yang berhubungan dengan kepatuhan. Penelitian ini menyarankan bahwa masih diperlukan sosialisasi JKN melalui kemitraan dengan pemangku kebijakan dan dilakukan upaya pemberdayaan masyarakat.

ABSTRACT
This study aims at examining the factors associated with adherence to pay JKN contribution among families with caesarean section in 2015. The study used cross-sectional design by collecting secondary data from BPJS Kesehatan Depok and primary data from direct interviews to a sample of 98 families. There is association between adherence to pay JKN contribution with the time the patients delivered after payment channel expansion, perceived benefits during delivery, had a treatment history after delivery (both for patients and family member), and had a household head older than 34 years, higher education, had income more than Depok City minimum wage in 2015, his status as JKN member, had good knowledge and attitude towards JKN, and had no barriers to pay JKN contribution. Treatment history of family members had the strongest association to adherence. The study suggests that it still needs JKN dissemination in partnerships with other stakeholders and community empowerment efforts. "
2016
S64117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>