Ditemukan 177318 dokumen yang sesuai dengan query
I Gede Nyoman Ari Bhaskara Wiraputra
"Dalam proses pendinginan alat elektronik, heatsink adalah alat yang digunakan untuk melepas kalor yang dihasilkan oleh alat elektronik tersebut, dengan cara memperluas permukaan yang dapat memindahkan kalor dari alat elektronik ke lingkungan. Heatsink ini dibuat dengan proses manufaktur additive manufacturing, desain yang dibuat bisa tidak terbatas dibandingkan dengan metode manufaktur konvensional. Desain yang dibuat dalam penulisan ini adalah heatsink motif Batik Parang Kusumo, dengan tujuan mencari efek kelebihan dan estetika dari batik dengan bentuk batik Parang Kusumo. Dengan metode AM pula, heatsink bisa di desain agar memiliki ruang untuk diisi PCM. Pengujian dilaksanakan menggunakan wind tunnel sepanjang 2 meter yang dibagi menjadi 4 bagian, di mana heatsink ditempatkan 35 cm dari outlet wind tunnel, dengan tujuan agar udara yang melewati bagian tersebut diyakini telah fully developed. Variasi dari eksperimen ini adalah variasi kecepatan udara, variasi daya yang digunakan, dan variasi penggunaan PCM. Dengan variasi kecepatan angin 1 m/s, 1,5 m/s, dan 2 m/s, sedangkan daya digunakan adalah 30 W, 40 W, dan 50 W. Data diambil menggunakan perangkat lunak National Instruments Labview 2018, dengan menempatkan thermocouple pada fin-finnya. Setelah melakukan eksperimen diketahui bahwa didapatkan adalah heat transfer coefficient sebesar 48,2 W/m2K.
In the cooling process of electronic devices, a heatsink is a device used to release the heat generated by the electronic device, by enlarging the surface being used to dissipate heat from said electronic device. The heatsink is made through metal 3D printing, through this the design is limitless. The heatsink takes inspiration from the Parang Kusumo Batik design to achieve estethics and functional goals. With the manufacturing method, the heatsink is designed to have a cavity to be filled with PCM. The experiment uses a 2 meter long wind tunnel, the heatsink is placed 0,35 m from the outlet, with the aim that the air passing through the heatsink is fully developed. The variations of this experiment are variations in air speed, variations in the power used, and variations of the use of PCM. With variations in wind speed of 1 m/s, 1.5 m/s, and 2 m/s, while the variations of power is 30 W, 40 W, and 50 W. Data Acquisition was taken using the National Instruments Labview 2018 software, by placing a thermocouple on the fins. After conducting experiments, it is known that the heat transfer coefficient is 48.2 W/m2K."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Yusuf Raihan
"Tangan adalah salah satu organ tubuh yang paling aktif digunakan pada kegiatan sehari-hari. Sayangnya, terdapat orang-orang yang kehilangan tangan sehingga mengalami kesulitan dalam beraktivitas. Tangan prostetik menjadi salah satu solusi untuk menggantikan kehilangan ini. Tangan prostetik adalah alat bantu medis berupa tangan buatan yang dirancang untuk meniru cara kerja tangan manusia. Namun, akses terhadap tangan prostetik masih sangat terbatas karena harganya yang masih cukup mahal. Di Indonesia, baru terdapat satu perusahaan yang resmi menyediakan tangan prostetik, hal ini semakin mendorong mahalnya harga produk tersebut. Salah satu faktor penyebab mahalnya tangan prostetik adalah bentuk komponen yang rumit sehingga membutuhkan investasi alat molding dan mesin CNC yang cukup mahal. Desain tangan prostetik dengan metode fabrikasi alternatif dengan biaya yang lebih murah dapat menjadi solusi dari keterbatasan tangan prostetik di Indonesia. Salah satu metode fabrikasi alternatif yang memiliki kemampuan memfabrikasi komponen dengan bentuk yang rumit namun dengan harga yang cukup murah adalah metode 3D Printing. Teknologi ini cocok dalam pengembangan tangan prostetik yang berbentuk rumit namun hanya diproduksi dalam skala kecil. Pengembangan desain berbasis perakitan dan penggunaan komponen off-the-shelf juga membantu dalam memudahkan pembuatan tangan prostetik dan juga menurunkan harga produksi. Dengan fabrikasi 3D Printing, pendekatan desain berbasis perakitan, dan penggunaan komponen off-the-shelf maka dihasilkan produk tangan prostetik bertenaga fungsional, murah, dan mudah diproduksi
Hands are one of the most active tools that human use for daily activities. Unfortunately, there are peoples who lost their arm and they had some difficulties at doint everyday task. Prosthetic hand is on of the best solution to help this problem. Prosthetic hand is a medical tool which is designed to replace human hand. But, the access to prosthetic hand care is still very limited due to its expensive cost. In Indonesia, there is only one company that is officially provide prosthetic care. This scarcity of prosthetic hand providers is one of the main drivers of its high cost. Another factor contributing to its expensiveness is the complex component that build the product require a high invest in fabrication tools such as molding and CNC milling. A design of prosthetic hand with alternative affordable fabrication method can be a solution to this limited prosthetic hand problem in Indonesia. One of the alternative fabrication method that are able to make a complicated geometry with a relatively low cost is 3D Printing. This technology is very suited for prosthetic hand development which has complex geometry and are produced in a small scale. Development of design for assembly and the use of off-the-shelf component will further lowering the production cost of prosthetic hand. With 3D Printing, design for assembly method, and the use of off-the-shelf component, a functional, affordable, easy to produce powered prosthetic hand is achievable."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
William Irawan Terran
"Perangkat elektronik telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Sebagian besar perangkat rentan terhadap panas, dan overheating telah menjadi salah satu masalah utama dalam menjaga daya tahan perangkat. Para peneliti kini sedang mengembangkan sistem manajemen termal dan salah satunya adalah heatsink. Heatsink memanfaatkan permukaan yang diperpanjang untuk mentransfer panas dari perangkat untuk dibawa melalui konduksi dan konveksi. Semakin banyak panas yang hilang, semakin baik kinerjanya. Ada juga temuan lain pada sistem manajemen panas yang merupakan Phase Change Material (PCM). PCM menggunakan keadaan laten suatu bahan untuk menyerap panas dalam suhu konstan dan sudah banyak digunakan dalam penyimpanan termal atau sistem manajemen termal. Penelitian eksperimental ini dilakukan untuk membandingkan kinerja heatsink konvensional dengan heatsink yang diinjeksi PCM. Percobaan dilakukan dengan berbagai variasi kecepatan angin, daya heater, dan PCM. Hasil dari eksperimen menunjukan kalau penggunaan PCM efektif dalam menurunkan temperatur heatsink terutama pada heat flux yang tinggi ketika titik leleh PCM sudah tercapai. Performa PCM palm wax lebih baik dibandingkan PCM soy wax.
Electronic devices have been an integral part of human life. Most devices are susceptible to heat, and overheating has become one of the main problems of maintaining the device’s durability. Researchers now are developing on thermal management systems and one of them is a heatsink. Heatsink takes advantage of the extended surface to transfer heat from the device to be carried away through conduction and convection. The more heat that is dissipated, the better the performance. There are also other findings on heat management system which is a phase change material (PCM). PCM uses the latent state of a material to absorb heat in a constant temperature and is already many used in thermal storage or thermal management system. This experimental research is done to compare the performance of a conventional heatsink with a heatsink that is injected with PCM. The experiment is done with different variations of air speed, heater power, and PCM. The experiment result shows that PCM is effective in lowering the heatsink steady-state temperature, especially under high heat flux when the melting point has been reached. The performance of palm wax PCM is better than soy wax PCM."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Feri Yusivar
"
ABSTRAKSistem Jaringan Lokal Radio ETDMA (JARLOKAR ETDMA) adalah sistem pelayanan telepon untuk umum, dimana terminal-terminal pelanggannya (Subscriber Terminal) terhubung melalui frekuensi radio ke suatu base station. Sistem tersebut, saat ini sedang dikembangkan oleh Jurusan Elektro FTUI bekerjasama dengan PT INTI.
Central Processing Unit (CPU) adalah bagian subsistem base station yang berfungsi untuk melakukan proses call set up. Hasil penelitian ini merupakan laporan tahap ketiga yang isinya merupakan penjabaran dari hasil penelitian sebelumnya, yaitu Overall Spesification (tahap 1) dan Function Spesification (tahap 2). Laporan penelitian tahap 3 ini menerangkan konsep disain dari subsistem Central Processing Unit (CPU) bak hardware maupun software-nya. Laporan penelitian ini digunakan sebagai pedoman dalam membuat rangkaian elektronika maupun program komputer yang merupakan realisasi sistem yang dikembangkan tadi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Muhammad Fadli Bayu Samudra
"Additive Manufacturing (AM) adalah metode manufaktur yang menciptakan komponen dengan bentuk kompleks melalui penambahan material layer-by-layer. Meskipun memiliki banyak keuntungan, AM juga memiliki keterbatasan seperti ruang kerja terbatas, yang tergantung pada ukuran bed printer, dan orientasi pencetakan yang memerlukan optimasi untuk mencapai dimensi yang akurat dan mechanical properties dari komponen yang dicetak. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah dengan membagi komponen menjadi dua atau lebih bagian untuk dicetak. Hal ini memerlukan perancangan sambungan untuk bagian yang dicetak, sehingga dapat dirakit kembali menjadi bentuk aslinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi metode dan desain terbaik untuk sambungan tersebut. Desain sambungan dioptimasi menggunakan finite element analysis (FEA) untuk memastikan integritas struktural. Penelitian ini juga mengeksplorasi penggunaan Inventor API untuk mengotomatisasi pembuatan bentuk sambungan berdasarkan desain yang dioptimisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain sambungan yang dioptimalkan memiliki nilai maksimum stress yang lebih tinggi namun tetap berada dalam area safety factor, yang memiliki arti desain dapat untuk digunakan dalam manufaktur komponen berukuran besar dalamadditive manufacturing (AM).
Additive Manufacturing (AM) is a manufacturing method that creates components with complex shapes by adding material layer by layer. Despite its advantages, AM has limitations such as a restricted working envelope, which is dependent on the printer bed size, and variable printing orientation that requires optimization to achieve accurate dimensions and mechanical properties of the printed components. One solution to these issues is to divide the component into two or more parts for printing, allowing the final printed component to match the original design. This requires designing joints for the printed parts, enabling them to be reassembled into the original shape. The objective of this research is to identify the best methods and designs for these joints. The joint designs are optimized using Finite Element Analysis (FEA) to ensure structural integrity. The study also explores the use of Inventor API for automating the generation of joint shapes based on the optimized designs. Results indicate that the optimized joint designs exhibit higher maximum stress but remain within the safety factor area, confirming their suitability for use in manufacturing large dimensional parts in additive manufacturing (AM)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kentaro Alif Tanido
"3D Printing adalah metode manufaktur aditif yang menciptakan objek 3D dari model digital. Objek dibuat secara layer-by-layer dengan material seperti plastik, logam, atau bahan organik pada sebuah bed printer. Untuk objek yang lebih besar dari ukuran bed printer, mereka dibagi menjadi beberapa bagian dan disambung menggunakan metode interlocking. Penelitian ini menguji empat jenis balok (U beam, I beam, bar beam, dan hollow beam) yang terbuat dari bahan High Strength Low Alloy (HSLA) dengan tiga jenis pembebanan (lentur, aksial, dan puntir). Mekanisme interlocking menggunakan pengunci male-to-female dengan variasi panjang pengunci male. Analisis tegangan dilakukan menggunakan perangkat lunak Autodesk Inventor. Hasil penelitian menunjukkan mekanisme terbaik: U beam - panjang male locker 10 cm dengan posisi pengencang 5 cm dari pangkal; bar beam dan I beam model 1 - panjang male locker 10 cm dengan posisi pengencang 1,67 cm dari pangkal; H model 2 - panjang male locker 20 cm dengan posisi pengencang 13,33 cm dari pangkal; dan hollow beam - panjang male locker 5 cm dengan posisi pengencang 1,67 cm dari pangkal. Panjang dan posisi ini menghasilkan faktor keamanan terbesar, sehingga cocok untuk aplikasi dengan beban tersebut.
3D Printing is an additive manufacturing method that creates 3D objects from a digital model. Objects are built layer-by-layer using materials like plastic, metal, or organic matter on a printer bed. For objects larger than the printer bed, they are divided into sections and joined using interlocking methods. This research tested four types of beams (U beam, H beam, bar beam, and hollow beam) made from High Strength Low Alloy (HSLA) material with three types of loading (bending, axial, and torsion). The interlocking mechanism used male-to-female locking with variations in the male locker length. Stress analysis was conducted using Autodesk Inventor software. Results showed the best mechanisms: U beam - male locker length of 10 cm with the fastener position 5 cm from the base; bar beam and H beam model 1 - male locker length of 10 cm with the fastener position 1.67 cm from the base; H beam model 2 - male locker length of 20 cm with the fastener position 13.33 cm from the base; and hollow beam - male locker length of 5 cm with the fastener position 1.67 cm from the base. These lengths and positions yielded the largest safety factors, making them suitable for applications with those loads."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mohammad Soultan Aliefiansyah
"Semakin meningkatnya kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan komputasi, dan miniaturisasi perangkat komputer menyebabkan kenaikan heatflux yang dapat berakibat pada penurunan usia pakai CPU dimana 55% kegagalan pada CPU disebabkan oleh panas berlebih. Hal inilah yang mendorong penelitian dalam disipasi panas pada CPU. Eksperimen pada skripsi ini menggunakan heatsink dengan desain batik Parangkusumo sebagai fin yang menggunakan bahan tembaga dan dimanufaktur dengan 3D Printing metal. Selain itu, Eksperimen juga dilakukan dengan mengombinasikan heatsink BatiX dengan PCM RT 35 yang diinjeksikan ke dalam heatsink agar dapat lebih meningkatkan disipasi panas. Percobaan dilakukan dengan memberikan variasi beban kalor, temperatur udara dan kecepatan udara untuk mengetahui kinerja disipasi panas pada temperatur yang lebih tinggi, dan menentukan korelasi Nusselt pada fin heatsink BatiX. Eksperimen membuktikan bahwa penambahan PCM dapat menurunkan temperatur permukaan CPU hingga 8%, dan waktu setpoint naik pada kisaran 5-10%
Increasing computational capabilities and the miniaturization of computer devices have led to an increase in heat flux, which can result in a decrease in the lifespan of CPUs. In fact, 55% of CPU failures are caused by excessive heat. This has driven research in CPU heat dissipation. The experiment in this thesis utilizes a Parangkusumo batik-inspired heatsink design, with copper as the material, manufactured using 3D Printing metal. Additionally, the experiment combines the BatiX heatsink with PCM RT 35, injected into the heatsink to enhance heat dissipation. The experiment involves varying the heat load, air temperature, and airflow velocity to assess the heat dissipation performance at higher temperatures and determine the Nusselt correlation on the BatiX heatsink fins. The experiment demonstrates that the addition of PCM can reduce CPU surface temperature by up to 8% and increase the setpoint time within the range of 5-10%"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Pompa jarum suntik dianggap sebagai salah satu peralatan medis kritis yang memberikan obat dan cairan dengan dosis terkontrol kepada pasien. Namun, di banyak negara berkembang, pompa jarum suntik konvensional seringkali diimpor dari luar negeri dengan biaya tinggi. Karena itu fasilitas kesehatan dengan sumber daya terbatas seringkali kesulitan untuk mendapatkan dan memelihara perangkat ini, alternatif yang kurang tepat kadang digunakan sehingga menempatkan risiko signifikan bagi pasien yang sensitif. Untuk mengatasi masalah ini, prototipe pompa jarum suntik yang terjangkau dikembangkan dengan menggunakan teknologi pencetakan 3D. Perangkat ini dirancang dungeon komponen yang dicetak 3D dan komponen yang tersedia secara lokal, sehingga mengurangi ketergantungan pada komponen impor yang mahal. Akurasi volumetrik alat dievaluasi dengan jarum suntik plastik 10 mL menggunakan pendekatan gravimetri. Perangkat diatur untuk mengeluarkan volume air (0,3 - 5 mL) pada variasi laju aliran (1 - 20 mL / menit) dan menghasilkan kesalahan sistematis di bawah 6%.
Syringe pumps are considered a critical piece of medical equipment that delivers controlled doses of drugs and fluids to patients. However, in many developing countries, conventional syringe pumps are often imported from abroad at a high cost. As health facilities with limited resources often struggle to procure and maintain these devices, less appropriate alternatives are sometimes used, putting sensitive patients at significant risk. To address this issue, a prototype of an affordable syringe pump was developed using 3D printing technology. The device was designed with 3D printed parts and locally available components, thereby reducing dependence on expensive imported parts. The volumetric accuracy of the device was evaluated with a 10 mL plastic syringe using a gravimetric approach. The device was set to dispense varying volumes of water (0.3 - 5 mL) and resulted in a systematic error below 6%."
[Depok;Depok, Depok]: [Fakultas Teknik Universitas Indonesia;Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2023
S-pdf;S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Candra Damis Widiawaty
"Riset ini bertujuan melakukan analisis prosedur desain dan redesain alat penukar kalor tipe shell and tube dengan CFD pada reboiler turbin mikro bioenergi proto x-2 dan CO2 stripper reboiler PT Pupuk Iskandar Muda. Metode desain dimulai dari kalkulasi manual metode Kern dan konstrain desain pressuredrop di sisi tube harus di bawah 277 Pa. Kemudian dilakukan simulasi 1 fasa SolidWork 2010 dan 2 fasa dengan sofware CFDSof. Metode redesain diawali dari analisis kondisi terpasang dilanjutkan dengan redesain dengan 3 model. Fokus redesain adalah untuk menganalisis korosi pendidihan dengan CFD dan perubahan desain untuk mengurangi fraksi uap.
Eksperimen reboiler turbin dan hasil simulasi menunjukkan peningkatan temperatur pada titik ukur 1 lebih cepat dibandingkan dengan titik ukur 2, sehingga uap lebih dulu terbentuk pada titik ukur 1. Hasil simulasi menunjukkan pembentukan uap mulai terjadi pada jarak 85 mm dari tubesheet. Berdasarkan simulasi 2 fasa, model redesain 2 yaitu posisi outlet shell 880 mm dari tubesheet adalah yang terbaik karena proses pendidihan lebih sedikit yang direpresentasikan oleh pembentukan fraksi uap tertinggi hanya 0,0002. Dengan mengunakan simulasi CFD, desain reboiler CO2 stripper reboiler lebih baik dibandingkan desain reboiler turbin, karena pada reboiler CO2 stripper reboiler penguapan terjadi mendekati outlet sehingga uap lebih lebih mudah keluar.
The aimed of this researched is analized procedure of design and redesign shell and tube heat exchanger used CFD for micro bioenergy gas turbine proto x-2 and CO2 stripper reboiler?s PT Pupuk Iskandar Muda. The design method was started with manual calculation using Kern method and the constrain was pressuredrop exhaust gas must be under 277 Pa. The next step was simulated the model with SolidWork 2010 for one phase and CFDSof for two phase. The method of redesign was previously analized the existing condition and then continued with changed the original model with 3 redesign model which is produced less vapor fraction.The experiment and simulation of turbine reboiler showed that the temperature of water increasing faster at measuring point 1 than measuring point 2 therefore water vapor started at 85 mm from inlet of exhaust gas. The redesign 2 which is the distance outlet 880 mm from tubesheet was the best design because it's produced the lowest vapor fraction 0,0002. On all the CFD could showed the pendidihan process for both of the reboiler, it showed that the CO2 stripper reboiler design was better than the turbine reboiler because the vaporation was started near the outlet."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31064
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Athena Anatolia Firdauzi
"Kegiatan praktikum merupakan salah satu wadah pendekatan ilmiah, untuk mengembangkan pemahaman konsep ilmu sains dan teknologi. Perancangan, manufaktur, dan pengujian alat praktikum pengukuran laju aliran fluida berbasis pelat orifice bertujuan untuk mendapatkan serta menganalisis nilai coefficient of discharge dan ketidakpastiannya dengan membandingkan hasil coefficient of discharge yang didapat dengan literatur yang ada. Adapun, pelat orifice yang ada pada alat pratikum akan memberikan perbedaan tekanan pada pada aliran, yang diperlihatkan melalui perbedaan ketinggian pada manometer multitube. Fluida yang akan diuji adalah air dengan batasan memiliki viskositas nol, tidak dapat dimampatkan dan kecepatan yang seragam.
Berdasarkan pengujian ini, data berupa perbedaan ketinggian akan diolah menggunakan persamaan-persamaan empiris sehingga didapatkan hasil yakni nilai laju aliran teoretis, coefficient of discharge, serta bilangan Reynolds (Re). Visualisasi hasil pengolahan akan dituangkan dalam grafik hubungan antara bilangan Re dengan coefficient of discharge. Nilai coefficient of discharge pada alat praktikum pengukuran debit aliran dengan menggunakan pelat orifice adalah sebesar 0.66.
Practical activities are one of the methods in science teaching to develop an understanding of the concepts of science and technology. The aim of developing a practical tool for calculating fluid flow rates based on orifice plates is to obtain and analyze the value of discharge coefficient and its uncertainty and comparing the value of the results obtained with the existing literature. An orifice plate on the practical instrument will create a differential pressure in the flow, which will be shown on the multitube manometer as a differential height. The fluid utilizied is water, and some of the parameters for this tool are that the stream’s viscosity is zero, not compressed, and it has a uniform velocity.Based on the results of the test, the data obtained in the form of differential height will be processed further using empirical equations derived from the processing outcomes. The findings will be shown by a graph depicting the relationship between the Reynolds number and the discharge coefficient. The practical tool for measuring flowrate utilizing orifice plate has a discharge coefficient of 0.66. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library