Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165684 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rifqi Fauzan
"Adanya akselerasi digital menyebabkan pengaruh positif dan negatif pada industri media televisi di Indonesia. Hal ini akan berpengaruh terhadap penurunan jumlah audiens yang setia dengan perusahaan media televisi dan memilih beralih menggunakan media lain dalam bentuk platform internet. Kompleksitas pada proses adaptasi terhadap perkembangan teknologi digital memerlukan pendekatan yang sistematis untuk menganalisis faktor lingkungan perusahaan baik dari sisi internal maupun sisi eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alternatif strategi agar perusahaan media televisi dapat beradaptasi dengan adanya perkembangan teknologi digital dan bersaing secara kompetitif. Dalam penelitian ini digunakan metode kombinasi dari SWOT, Fuzzy Analytic Hierarchy Process (F-AHP), dan TOPSIS. Metode SWOT digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal perusahaan media televisi lalu dikelompokan kedalam empat kelompok faktor yang terdiri dari faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan. Kemudian faktor SWOT digunakan untuk Menyusun alternatif strategi adaptasi teknologi digital dengan matriks TOWS. Metode Fuzzy AHP digunakan untuk mendapatkan bobot faktor SWOT beserta subfaktornya dan Pendekatan TOPSIS digunakan untuk memperoleh nilai performa setiap alternatif strategi adaptasi teknologi digital perusahaan media televisi berdasarkan faktor SWOT yang telah terbobot. Dari penelitian ini, diperoleh strategi penggunaan media internet untuk promosi program dalam bentuk konten interaktif menjadi alternatiff strategi yang diprioritaskan untuk meningkatkan performa bisnis perusahaan di era akselerasi digital ini.

The existence of digital acceleration causes positive and negative effects on the television media industry in Indonesia. This will affect the decrease in the number of audiences who are loyal to television media companies and choose to switch to using other media in the form of internet platforms. The complexity of the adaptation process to the development of digital technology requires a systematic approach to analyze the company's environmental factors both internally and externally. Aim of this study is to design alternative strategies so that television media companies can adapt to the development of digital technology and compete competitively. This study included the SWOT, Fuzzy Analytic Hierarchy Process (F-AHP), and TOPSIS methodologies. The SWOT method is used to discover internal and external factors of television media companies and then grouped them into four groups of factors consisting of strengths, weaknesses, opportunities, and threats. Then the SWOT factor is used to develop alternative digital technology adaptation strategies with the TOWS matrix. the Fuzzy AHP method is utilized to determine the weight of the SWOT factor and its subfactors and The TOPSIS methodology is used to determine the performance value of each alternative digital technology adaption strategy of television media firms based on the weighted SWOT factor. From this research, the strategy of using internet media for program promotion in the form of interactive content becomes an alternative strategy that is prioritized to improve the company's business performance in this digital acceleration era."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifki Ilham
"Mimpi jutaan masyarakat Indonesia, yang 69%-nya menggemari sepakbola, untuk melihat kemajuan sepakbola nasional dapat dimulai dari mengembangkan Liga 1 sebagai pusat dari value chain industri sepakbola nasional. Namun, kondisi pandemi covid-19 dan tragedi kanjuruhan memberikan dampak negatif pada liga. Terjadi penurunan antusiasme menonton Liga 1 berdampak pada penurunan valuasi komersial. Apabila dibiarkan, hal ini dapat berefek pada potensi nilai bisnis yang tidak tercapai serta efek negatif lainnya untuk keberlanjutan liga dan klub peserta Liga 1. Oleh karena itu, perlu dilakukan perancangan strategi pemulihan bisnis Liga 1 Indonesia menggunakan metode kombinasi multi-criteria decision making (MCDM) dan manajemen strategi, yakni SWOT, Fuzzy AHP dan TOPSIS. Hasilnya, dari identifikasi faktor SWOT melalui wawancara ahli, didapatkan 30 subfaktor SWOT yang terdiri dari 8 subfaktor kekuatan, 8 subfaktor kelemahan, 7 subfaktor peluang, dan 7 subfaktor ancaman. Fuzzy AHP memberikan hasil pembobotan kepentingan tiap faktor yang hasilnya menunjukkan bahwa Perizinan Keamanan menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap bisnis Liga 1. Dari subfaktor yang didapatkan, dilakukan perancangan 8 alternatif strategi dengan menggunakan Matriks TOWS. Kemudian, dengan metode TOPSIS, didapatkan hasil bahwa PT Liga Indonesia Baru (LIB) perlu memprioritaskan implementasi dari alternatif strategi Merit-based Distribution dan Liga 1 Schedule Calendar untuk memulihkan bisnis Liga 1 yang terdampak pandemi dan tragedi kanjuruhan. Penelitian ini juga berisi gambaran alur bisnis dari ekosistem Liga 1 dan simulasi dari tiga skenario potensial yang terjadi pada industri sepakbola nasional di masa depan dan dampaknya pada bisnis Liga 1.

The dream of the Indonesian people, of whom 69% are fans of football, to see the progress of national football can be started by developing Liga 1 Indonesia as the center of the national football industry value chain. However, the conditions of the Covid-19 pandemic and the kanjuruhan tragedy harmed the league. The decline in enthusiasm for watching Liga 1 has an impact on decreasing commercial value. If left uncontrolled, this can affect the potential business value that is not achieved as well as other negative effects on the sustainability of the league and clubs participating in Liga 1. Therefore, it is necessary to design a business recovery strategy for Liga 1 Indonesia using the combination method of multi-criteria decision-making (MCDM) and strategic management, namely SWOT, Fuzzy AHP, and TOPSIS. As a result, with the help of SWOT factors through expert interviews, 30 SWOT subfactors were obtained consisting of 8 strengths subfactors, 8 weakness subfactors, 7 opportunity subfactors, and 7 threat subfactors. Fuzzy AHP gives the results of weighting the importance of each factor whose results show that Security Licensing is the factor that has the most influence on the Liga 1 business. From the subfactors obtained, 8 alternative strategies were designed using the TOWS Matrix. Then, using the TOPSIS method, the result is that PT Liga Indonesia Baru (LIB) needs to prioritize the implementation of alternative strategies named Merit-Based Distribution and Liga 1 Schedule Calendar to restore Liga 1 businesses recovering from the pandemic and kanjuruhan tragedy. This research also contains the business flow of the Liga 1 business ecosystem and simulations of three potential scenarios that will occur in the national football industry in the future and their impact on the business of Liga 1."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Zada Nurulita Sahir
"Pandemi COVID-19 telah menyebabkan krisis kesehatan yang berpengaruh negatif pada aktivitas pariwisata di sebagian besar negara. Hal ini berdampak langsung pada penurunan tingkat penghunian kamar dan pendapatan hotel. Kompleksitas pada proses pemulihan hotel memerlukan pendekatan yang sistematis untuk menganalisis berbagai faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alternatif strategi untuk membantu memulihkan pendapatan hotel karena situasi pandemi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi dari SWOT, Fuzzy Analytic Hierarchy Process (F-AHP), dan TOPSIS. Metode SWOT digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal hotel, yang kemudian dapat dikelompokkan menjadi faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Selanjutnya, faktor SWOT digunakan untuk menyusun alternatif strategi pemulihan dengan matriks TOWS. Pendekatan Fuzzy AHP digunakan untuk mendapatkan bobot faktor SWOT dan TOPSIS dilakukan untuk memperoleh nilai performa setiap alternatif strategi pemulihan hotel berdasarkan faktor SWOT terbobot. Dari penelitian ini, strategi peluncuran program komunikasi pencegahan COVID-19 diprioritaskan berdasarkan Action Priority Matrix untuk memulihkan pendapatan hotel di salah satu hotel berbintang 4 yang berlokasi di Bogor, Indonesia.

The pandemic COVID-19 had caused a health crisis, which is negatively affecting the tourist activity in most countries, therefore generating a decline in hotel occupancy and revenues. The hotel recovery process's complexity requires a systematic approach to analyze various ccmpany’s internal and external environmental factors. This research aims to design an alternatif strategy to revive hotel revenue because pandemic situation. The method used in this study is a combination of SWOT, Fuzzy Analytic Hierarchy Process (F-AHP), and TOPSIS. SWOT method identifies the hotel's internal and external factors, which can then be grouped into strengths, weaknesses, opportunities, and threats factors. Subsequently, SWOT factors are used to construct alternatif recovery strategies using the TOWS matrix. Finally, a fuzzy AHP approach is employed to obtain the weight of SWOT factors, and TOPSIS is conducted to prioritize alternatif hotel revival strategies based on the weighted SWOT factors. From this research, launching COVID-19 prevention communication program based on Action Priority Matrix was prioritized to revive hotel revenue in one of 4-star hotel located in Bogor, Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Raihan Nabila
"Enterprise Resource Planning (ERP) menjadi sistem digital yang semakin diminati oleh berbagai perusahaan, terutama dalam era digital ini dimana persaingan bisnis semakin ketat dan tuntutan pelanggan semakin tinggi, sehingga mengharuskan setiap perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitasnya dengan mengimplementasikan sistem untuk mendigitalkan proses bisnisnya. Namun, pernyataan tersebut tidak berlaku untuk perusahaan studi kasus, yang penjualannya relatif stagnan dan bahkan mengalami penurunan dalam 3 tahun terakhir. Oleh karena itu, tujuan dari penulisan ini adalah untuk merumuskan alternatif strategi peningkatan bisnis perusahaan dengan pendekatan sistematis melalui analisis faktor lingkungan internal dan eksternal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi metode SWOT, Fuzzy AHP (F-AHP) dan Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Metode SWOT digunakan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perusahaan ke dalam kelompok kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Faktor SWOT ini kemudian digunakan untuk merumuskan alternatif strategi peningkatan bisnis perusahaan dengan menggunakan Matriks TOWS. Pendekatan Fuzzy AHP digunakan untuk menentukan bobot masing-masing faktor SWOT dan metode TOPSIS dilakukan untuk memprioritaskan alternatif strategi peningkatan bisnis berdasarkan hasil bobot faktor SWOT. Dari penelitian ini, berdasarkan Action Priority Matrix telah dipilih beberapa prioritas strategi untuk meningkatkan pendapatan salah satu perusahaan produsen ERP lokal di Indonesia, yakni memperluas jaringan pemasaran dengan menerapkan strategi joint marketing (SO1), menawarkan pendekatan skema bisnis baru melalui revenuesharing (SO3), dan membentuk komunitas untuk meningkatkan brand awareness (WO4).

Enterprise Resource Planning (ERP) is becoming a digital system that is increasingly in demand by various companies, especially in this digital era where business competition is getting tougher and customer demands are getting higher, thus requiring every company to increase its efficiency and productivity by implementing a system to digitize its business processes. However, this statement does not apply to the case study companies, whose sales have been relatively stagnant and have even experienced a decline in the last 3 years. Therefore, the purpose of this paper is to formulate an alternative strategy for improving the company's business with a systematic approach through analysis of internal and external environmental factors. The method used in this research is a combination of SWOT, Fuzzy AHP (FAHP) and Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) methods. The SWOT method is carried out to identify and classify internal and external factors that affect the company into groups of strengths, weaknesses, opportunities, and threats. This SWOT factor is then used to formulate an alternative strategy for improving the company's business using the TOWS Matrix. The Fuzzy AHP approach is constructed to determine the weight of each SWOT factor and the TOPSIS method is carried out to prioritize alternative business improvement strategies based on the results of the SWOT factor weighting. From this research, based on the Action Priority Matrix, several priority strategies have been selected to increase the income of a local ERP provider in Indonesia, expanding the marketing network by implementing joint marketing (SO1), offering a new business scheme approach through revenue sharing (SO3), and building communities to increase brand awareness (WO4)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Zakhary
"Selama 2010-2014 industri televisi didominasi 10 televisi swasta nasional dengan pendapatan iklan Rp 64 triliun. Untuk memperoleh pendapatan lebih besar, televisi dominan pun melakukan akuisisi terhadap pesaing (integrasi horisontal). Selain itu, adanya peralihan teknologi analog ke digital pada 2018, membuat televisi mulai melakukan perubahan. Kualitas siaran yang lebih baik dengan teknologi digital membuat industri ini berbenah untuk menarik minat penonton dan pengiklan.
Tujuan akhirnya stasiun televisi yang berintegrasi horisontal dan memulai transformasi teknologi akan meraih pendapatan lebih tinggi. Dengan analisis deskriptif pendekatan SCP dan metode ekonometri didapatkan hasil berupa integrasi horizontal dan teknologi digital memiliki pengaruh positif terhadap kinerja industri televisi.

During the 2010 to 2014 television industry dominated by 10 national television with IDR 64 trillion of total advertising revenue. To earn a higher income, the dominant television was the acquisition of competitors (horizontal integration). In addition, the transition analog to digital technology in 2018, making the television began to make changes. Better-broadcast quality with digital technology makes this industry to clean up to attract viewers and advertisers.
The end goal of television that integrate horizontal and begin the transformation technology will achieve higher incomes. SCP approach with descriptive analysis and econometric methods is obtained in the form of horizontal integration and digital technology has a positive effect on the performance of the television industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46729
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Althaf F. Wibowo
"Skripsi ini membahas tentang pengukuran kesiapan sebuah klinik dalam menghadapi transformasi digital. Penelitian ini mengeluarkan hasil berupa framework perhitungan kesiapan digital yang mengukur 5 dimensi yaitu: infrastruktur fisik, infrastruktur non fisik, SDM, dukungan manajemen, dan budaya organisasi. Framework ini kemudian digunakan untuk menghitung kesiapan digital di sebuah klinik dimana ditemukan terdapat 8 sub-kriteria yang masih berada di bawah tingkat target, sehingga perlu dilakukan penyusunan langkah-langkah untuk dapat meningkatkan kesiapan digital. Kemudian dari proses penyusunan langkah dan penentuan langkah-langkah yang paling prioritas dikeluarkanlah rekomendasi agar klinik melakukan penambahan unit komputer, menyediakan anggaran digital tahunan, dan melakukan upgrade operating system.

This thesis discusses the measurement of a clinic's readiness to face the digital transformation. The research produces a digital readiness calculation framework that measures five dimensions: physical infrastructure, non-physical infrastructure, human resources, management support, and organizational culture. This framework is then used to calculate the digital readiness of a clinic, where it's found that there are 8 sub-criteria that are still below the target level. Therefore, it is necessary to develop steps to improve digital readiness. Then, from the process of compiling steps and determining the most priority steps, recommendations are issued for the clinic to add computer units, provide annual digital budget, and upgrade the operating system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Inayah Salsabila
"Indonesia telah melakukan digitalsiasi pada industri penyiaran nasional, digitalisasi penyiaran ini ditandai dengan pelaksanaaan kebijakan Analog Switch-Off atau lebih dikenal sebagai ASO. Analog Switch-Off atau ASO merupakan penghentian siaran televisi analog yang seutuhnya dialihkan pada siaran televisi digital. Pelaksanaan Analog Switch – Off dilakukan pada tanggal 2 November 2022. Sejak dilaksanakannya ASO di wilayah Jabodetabek pada akhir tahun 2022, tingkat kepemirsaan siaran televisi digital di Jabodetabek lambat laun meningkat. Hal itu juga memilki pengaruh pada tingkat kepemirsaan siaran televisi digital di kota-kota besar lainnya yang juga mengalami peningkatan.  Terdapat banyak banyak keuntungan yang didapatkan dengan bermigrasi dari televisi analog menjadi televisi digital, keuntungan yang dapat diperoleh oleh pengguna siaran televisi digital yaitu seperti kualitas siaran televisi yang lebih berkualitas karena televisi digital memberikan kualitas gambar yang lebih bersih dan suara yang lebih jernih dibandingkan televisi analog. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerimaan pengguna terhadap TV Digital setelah diberlakukannya kebijakan Analog Switch – Off dengan mengadaptasi model penelitian Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2). Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan distribusi kuesioner secara online dengan menggunakan layanan bantu berupa Google Form. Pengolahan data dilakukan dengan memanfaatkan metode Partial List Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil dan temuan dalam penelitian ini adalah variabel Social Influence, Facilitating Conditions dan Habit berpengaruh positif dan signifikan terhadap Behavioral Intention. Selain itu, Faktor Behavioral Intention dan Habit juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Use Behavior.

Indonesia has digitized the national broadcasting industry, and the implementation of the Analog Switch marks this broadcast digitization-Off policy, better known as ASO. Analog Switch-Off or ASO is the cessation of analog television broadcasts completely switched to digital television broadcasts. The Analog Switch–Off implementation was done on November 2, 2022. Since the implementation of ASO in the Greater Jakarta area at the end of 2022, the viewing level of digital television broadcasts in Jabodetabek has gradually increased. This also influences the viewing level of digital television broadcasts in other big cities, which have also experienced an increase. Many advantages can be gained by migrating from analog television to digital television. The benefits that users of digital television broadcasts can obtain are such as higher quality television broadcasts because digital television provides cleaner picture quality and clearer sound compared to analog television. This study aims to discover how user acceptance of Digital TV is after implementing the Analog Switch–Off policy by adapting the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) research model. Data was collected by distributing questionnaires online using an auxiliary service in the form of a Google Form. Data processing uses the Partial List Square-Structural Equation Modeling (PLS–SEM) method. The results and findings in this study are that the variables of Social Influence, Facilitating Conditions, and Habit have a positive and significant effect on Behavioral Intention. In addition, the Behavioral Intention and Habit Factors also have a positive and significant effect on Use Behavior."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stafford, R. H.
New York: John Wiley & Sons, 1980
621.388 STA d (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pangihutan, Kevin Bisuk Jogi
"PDB Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Hal ini memungkinkan pemerintah melmulai banyak proyek pembangkit listrik. Permintaan kabel nasional mengalami peningkatan seiring dengan hal tersebut. Selain itu, pemerintah juga menggalakan pembangunan green infrastructure. Oleh karena itu, produsen kabel nasional mmemiliki insentif untuk memproduksi kabel secara berkelanjutan. Salah satu aspek yang penting dalam melakukan proses produksi dalam rangka memenuhi pesanan adalah pemilihan pemasok. Terdapat tiga tahap dalam penentuan prioritas pemasok bahan baku kabel. Pertama adalah penentuan faktor yang mempengaruhi penilaian pemasok berdasarkan keberlanjutan dan penilaian terhadap pemasok itu sendiri. Terdapat 8 faktor utama penilaian pemasok bahan baku kabel. Selanjutnya ialah penentuan bobot dari setiap faktor dengan menggunakan fuzzy AHP. Kriteria dampak lingkungan memiliki bobot tertinggi. Terakhir ialah penentuan peringkat pemasok bahan baku kabel dengan menggunakan TOPSIS. Pemasok 2 merupakan prioritas utama pemasok bahan baku kabel.

Indonesia experiences a steady GDP increase every year. This allows the government to start many power plant projects. The demand for national cable has increased accordingly. In addition, the government is also heavily promoting the development of green infrastructure. Therefore, national cable producers have incentives to produce cables in a sustainable manner. One of the important aspects in carrying out the production process in order to fulfill the demand is the selection of suppliers. There are three stages in determining the priority of cable raw material suppliers. First is determining the factors that influence supplier ratings based on sustainability and the assessment of the supplier itself. There are 8 main factors in determining the location of a raw material supplier. Next is determining the weight of each factor by using fuzzy AHP. The environmental impact criteria have the highest weight. The last is determining the ranking of suppliers of cable raw materials using TOPSIS. Supplier 2 is the main priority of cable raw material supplier."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Darma Yudha Pirhot
"Penelitian ini menganalisis kebijakan televisi digital yang diterbitkan oleh Pemerintah dari aspek hukum persaingan usaha. Penelitian ini mengidentifikasi beberapa masalah yang terkait dengan kebijakan televisi digital oleh Pemerintah setelah adanya pembatalan Mahkamah Agung atas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 22/PER/M.KOMINFO/11/2011 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (Free To Air), persaingan usaha tidak sehat yang muncul dari implementasi kebijakan televisi digital. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yang menggambarkan gejala-gejala dan fakta yang timbul dan melakukan analisis terhadap gejala-gejala dan fakta ini dari sudut pandang yuridis. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa Pemerintah tetap menjalankan kebijakan televisi digital di Indonesia, meskipun landasan yuridisnya telah dibatalkan oleh Mahkamah Agung, dan tidak ada mandat dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, dalam hal ini Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Selain itu, dengan menggunakan pendekatan rule of reason, kebijakan televisi digital yang diterapkan oleh pemerintah dapat menimbulkan persaingan usaha tidak sehat di dalam industri penyiaran televisi karena minimnya kerangka aturan yang mengatur mengenai model bisnis dari penyiaran televisi digital

This study analyzes Government policy on digital television from business competition law perspective. There are several problems that can be identified from this study, namely the implementation of Government policy on digital television after the Supreme Court decision that nullifies the Minister of Communication and Information Technology Regulation No. 22/PER/M.KOMINFO/11/2011 on Organizing Free-to-Air Terrestrial Digital Television and the unfair business competition that is occurred due to the implementation of digital television policy. This study uses qualitative descriptive analytical method that describes the facts and analyzes it from legal perspective. In the end, this study concludes that the Government is still implementing the digital television policy, even though the legal basis for this policy has been nullified by the Supreme Court and there is no mandate from the higher laws and regulations, namely the Law No. 32 of 2002 on Broadcasting. In addition, by using rule of reason approach, the digital television policy may lead to unfair business competition within the television broadcasting industry, due to the lack of regulatory framework on the business model on digital television."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>