Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 216533 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dien Ayu Annisa
"Keuangan mikro merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam permasalahan kemiskinan melalui penyediaan layanan keuangan kepada orang miskin. Dalam melayani orang miskin, LKM memiliki misi utama yaitu menjangkau orang paling miskin. Di sisi lain, LKM dihadapkan pada kondisi untuk mencapai keberlanjutan secara finansial (sustainability). Dua kondisi ini dikenal dengan “double-bottom-line.” Dalam hal ini, terdapat berbagai pendapat mengenai LKM dalam menghadapi isu trade-off antara kedalaman jangkauan dan keberlanjutan. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi suatu LKM di Indonesia dalam mencapai kinerja sosial (outreach) dan keuangan (sustainability). Studi juga melakukan analisis lebih lanjut terkait kinerja LKM berdasarkan klasifikasi industri, yaitu usia, status kelembagaan dan jangkauan. Studi ini menggunakan kumpulan data empiris dari MIX Market, Annual Report BMT UGT Nusantara dan BPRS Amanah Ummah, selama 10 tahun, yaitu dari tahun 2009-2019. Melalui pendekatan regresi panel Random Effects Model (REM) dan Fixed Effects Model (FEM), hasil studi menemukan bahwa aspek keberlanjutan, efisiensi dan beban secara signifikan memengaruhi kinerja sosial. Sedangkan aspek beban, efisiensi, pendapatan dan leverage secara signifikan memengaruhi kinerja keuangan. Berdasarkan klasifikasi usia berdiri, LKM dewasa terbukti lebih baik dalam mencapai kinerja keuangan dan LKM baru lebih baik dalam mencapai kinerja sosial. Selanjutnya berdasarkan klasifikasi status kelembagaan, hasil studi menemukan bahwa LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) lebih baik dalam mencapai double-bottom-line. Studi ini diharapkan dapat mengisi kesenjangan dan memperkaya literatur terkait kinerja LKM di Indonesia dalam memenuhi double-bottom-line.

Microfinance is one of the instruments used in poverty problems through providing financial services to the poor. In serving the poor, MFIs have a primary mission, which is to reach the poorest people. On the other hand, MFIs are faced with the condition to achieve financial sustainability. These two conditions are known as the "double-bottom-line." There are various opinions regarding MFIs in dealing with the trade-off issue between depth of outreach and sustainability. Therefore, this study aims to analyze the factors that influence an MFI in Indonesia in achieving depth of outreach and financial sustainability. The study also conducted further analysis of the performance of MFIs based on industry classifications, namely age, institutional status, and outreach size. This study collects empirical data from MIX Market, Annual Report BMT UGT Nusantara, and BPRS Amanah Ummah, for ten years, from 2009-2019. This study uses the Random Effects Model (REM) and Fixed Effects Model (FEM) to process the data and found that sustainability, efficiency, and burden significantly affect social performance. Whereas aspects of expenses, efficiency, income, and leverage significantly affect financial performance. Based on the classification of established age, adult MFIs are better at achieving financial performance, and new MFIs are better at achieving social performance. Furthermore, based on the classification of institutional status, the study found that NGOs are better at achieving the double-bottom-line. This study expects to fill the gap and enrich the literature related to MFI's double-bottom-line in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Pramedia Nesya
"

Saat ini, pemerintah terutama di Negara berkembang memiliki perhatian pada pengembangan lembaga keuangan mikro, yang diharapkan dapat mencapai keuangan inklusif dan pengentasan kemiskinan. Untuk mencapai tujuan tersebut, lembaga keuangan mikro dianjurkan untuk dapat menghasilkan keuntungan yang stabil dan berkelanjutan secara keuangan, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor penentu keberlanjutan secara keuangan lembaga keuangan mikro di Indonesia. Studi penelitian menggunakan data dari MIX Market untuk menganalisa lembaga keuangan mikro di Indonesia dalam kurun waktu 12 tahun. Metode yang digunakan ialah analisis kuantitatif dengan regresi linear berganda data panel tidak lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga keuangan mikro perlu menetapkan tingkat suku bunga yang cukup, menyalurkan pinjaman per nasabah pada tingkat tertentu, serta meningkatkan profitabilitas lembaga untuk mencapai keberlanjutan secara keuangan. Variabel dummy seperti peringkat dari lembaga juga berpengaruh dalam meningkatkan keberlanjutan secara keuangan lembaga keuangan mikro.

 


Nowadays governments pay a great attention to develop Microfinance Institutions (MFIs) with the belief that they able to achieve financial inclusion and poverty alleviation. To achieve those goals, MFIs should become steady profitable and financially sustainable, therefore, the objective of this study is to identify determinant factors which drive financial sustainability of MFIs in Indonesia. Data on Indonesian MFIs was collected from Microfinance Information Exchange database to analyze MFIs during twelve fiscal years. The method used in this study is quantitative analysis with unbalanced panel data regression. The main results suggest that MFIs should apply sufficient interest rate, provide loan per client at a certain level, and increase profit in order to reach financial sustainability. The dummy variables, consist of MFI rating also significantly increase MFIs financial sustainability.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Mujaddid Ahwali
"Penelitian ini dilakukan guna mengetahui adanya pengaruh jangkauan sosial yang ditunjukkan oleh variabel persentase peminjam perempuan dan saldo pinjaman rata-rata terhadap kinerja keuangan LKM. Dengan sampel 105 LKM yang tersebar di 12 negara, pada wilayah Asia Tenggara dan Asia Selatan yang diperoleh dari MIX Market, peneliti menggunakan metode balanced data panel robust fixed effects (FE), dengan periode 2011 hingga 2018. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jangkauan sosial yang lebih luas berpengaruh positif terhadap meningkatnya biaya operasional LKM. Kemudian, peneliti juga menemukan bahwa jangkauan sosial berpengaruh positif dalam meningkatnya imbal hasil portofolio pinjaman LKM. Terakhir, peneliti juga tidak menemukan adanya keterkaitan antara jangkauan sosial yang lebih luas terhadap performa kinerja keuangan LKM (ROA, ROE, dan OSS), yang disebabkan faktor biaya operasional dan faktor pendorong lainnya.

This study aims to determine the effect of social outreach shown by percentage of female borrower and average loan balance, towards financial performance of microfinance institutions. Used sample of 105 MFIs, spread across 12 countries, in the Southeast Asia and South Asia region which obtained from MIX Market, this study uses the robust fixed effect (FE) balanced panel data with a period from 2011 to 2018. The result shows that larger social outreach positively associated with higher operational costs of MFIs. We also found positive effect of social outreach towards higher portfolio yield of MFIs. However, this study shows that larger social outreach is not related to the financial performance of MFIs, which was caused by operational expense and other driving factors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Yuliani
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kinerja keuangan dan juga kinerja sosial Bank Umum Syariah di Indonesia selama periode 2006-2010. Hal ini dilandasi pemahaman bahwa tujuan dari bank syariah seharusnya bukan hanya motif keuntungan semata, akan tetapi bagaimana kontribusi bank syariah terhadap masyarakat khususnya umat islam. Kinerja Keuangan diukur dengan variabel Size, Return on Asset dan Leverage. Sementara kinerja sosial diukur melalui Mudharabah Musyarakah Ratio (MMR) dan Qordh Ratio (QR). Secara bersamasama ketiga variabel independen berpengaruh terhadap MMR dan QR. Sedangkan secara parsial untuk model 1 yaitu pengaruh Size, Return on Asset dan Leverage terhadap Mudharabah Musyarakah Ratio (MMR), hanya dua variabel independen yang signifikan berpengaruh terhadap variabel dependennya yaitu Size dan ROA. Size berpengaruh positif terhadap Mudharabah Musyarakah Ratio, sementara ROA berpengaruh negatif terhadap Mudharabah Musyarakah Ratio. Untuk model 2 yaitu pengaruh Size, Return on Asset dan Leverage terhadap Qordh Ratio (QR), hasilnya ketiga variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya yaitu QR. Size berpengaruh positif terhadap Qordh Ratio, sementara ROA dan Leverage berpengaruh negatif terhadap Qodh Ratio. Hubungan negatif antara ROA terhadap MMR dan QR menunjukkan bahwa bank syariah di Indonesia belum memprioritaskan kinerja sosialnya.

This research aims at analyzing association between financial performance and social performance of Islamic Banks in Indonesia 2006-2010. The main argument focuses on the fact that Islamic banks should not be separated from social responsibilities. This could facilitate the survival of Islamic banks globally. A successful Islamic bank implies that sosial performance and financial performance are interrelated with each other. Financial performance is measured by Size, Return on Asset dan Leverage. While Social Performance is measured by Mudharabah Musyarakah Ratio (MMR) dan Qordh Ratio (QR). Multiple Regression is used to test empirically whether the social performance is highly affected by the factors identified earlier. The empirical evidences states that simoultaneously there are significant influence of Size, Return on Asset dan Leverage over MMR and QR. While partially, there are only Size and ROA have significant influence over MMR . Size positively associated to MMR, while ROA negatively associated to MMR. The second model, shows that all of independen variabel are highly associated with QR. Size positively associated to Qordh Ratio, while ROA and Leverage negatively associated to Qodh Ratio. The negative correlation between ROA toward MMR and QR indicates that islamic banks in Indonesia have not prioritized their social performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Wira Immanuel
"Lembaga Keuangan Mikro (LKM) atau Micro Finance Institution (MFI) sebagai bahagian dari Lembaga Keuangan memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian negara, khususnya perekonomian masyarakat kecil dan menengah yang secara umum berada di wilayah pedesaan. Lembaga Keuangan Mikro melakukan kegiatan penyediaan jasa keuangan kepada pelaku usaha kecil dan mikro serta masyarakat berpenghasilan rendah berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro dengan memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman ataupun pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, dan pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata–mata mencari keuntungan. Oleh sebab itu Lembaga Keuangan Mikro haruslah dikelola dengan baik berdasarkan prinsip kehati-hatian dan Good Coorporate Governance. Dengan demikian diperlukan Lembaga Pengawas, yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan sebagai lembaga yang mengeluarkan pengaturan dan pengawasan terhadap sektor jasa keuangan. Otoritas Jasa Keuangan memiliki tanggung jawab untuk memastikan pengelolaan dan kegiatan usaha LKM, yang mana salah satu bahagiannya adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR), agar berjalan sesuai aturan yang berlaku. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai peran Otoritas Jasa Keuangan dalam mengawasi LKM di Indonesia dan implementasi pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan terhadap Lembaga Keuangan Mikro.
Penelitian ini adalah penelitian hukum yuridis normatif dengan tipe deskriptif analitis. Pendekatan masalah yang digunakan adalah normatif-terapan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder serta bahan hukum tersier, kemudian analisis data dilakukan secara kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan OJK dalam mengawasi LKM melakukan fungsi pengawasan dengan berkordinasi kepada Kementerian Koperasi dan UMKM dan kepada Kementerian dalam Negeri sebagaimana diatur dalam Pasal 28 Undang-Undang Nomor 1 tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro. Sedangkan berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (2) dan (3) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/POJK.05/2014 tentang Pembinaan dan Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro, pembinaan dan pengawasan LKM didelegasikan oleh OJK kepada pemerintah kabupaten/kota dan apabila pemerintah kabupaten/kota belum siap, Otoritas Jasa Keuangan dapat mendelegasikan pembinaan dan pengawasan LKM kepada pihak lain yang ditunjuk. Disisi lain terhadap BPR, OJK melakukan penyehatan terhadap BPR bermasalah melalui mekanisme Bail in berdasarkan amanat Undang-undang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan.

Microfinance Institutions (MFI) as part of Financial Institutions have a very important role in the development of the country's economy, especially the economy of small and medium-sized communities who are generally located in rural areas. Microfinance Institutions carry out activities of providing financial services to small and micro business actors as well as low-income communities based on Law Number 1 of 2013 concerning Microfinance Institutions by providing business development services and community empowerment, both through loans and micro-scale financing. business to members. and the community, manage deposits, and provide consulting services for business development that are not solely for profit. Therefore, Microfinance Institutions must be managed properly based on the principles of prudence and Good Corporate Governance. Therefore, a supervisory agency is needed, namely the Financial Services Authority (OJK) which was established based on Law Number 21 of 2011 concerning the Financial Services Authority as the institution that issues regulation and supervision of the financial services sector. The Financial Services Authority has the responsibility to ensure the management and business activities of MFI, The Financial Services Authority has the responsibility to ensure that the management and business activities of MFI, including Rural Bank (BPR), run according to applicable regulations. The formulation of the problem in this study is about the role of OJK in monitoring MFI in Indonesia and implementation of OJK supervision on Microfinance Institutions.
This research is a normative juridical law research with analytical descriptive research type. The problem approach used is normative application. The data used is secondary data consisting of primary legal materials, secondary legal materials and tertiary legal materials, then the data analysis is carried out qualitatively.
The results of the study show that OJK in supervising MFI performs a supervisory function in coordination with the Ministry of Cooperatives and MSME and the Ministry of Home Affairs as stipulated in Article 28 of Law Number 1 of 2013 concerning Microfinance Institutions. Meanwhile, based on the provisions of Article 2 paragraph (2) and (3) of the Financial Services Authority Regulation Number 14/POJK.05/2014 concerning the Guidance and Supervision of Microfinance Institutions, the guidance and supervision of MFI is delegated by the OJK to the district/city government and if the district/city government the city is not ready. The Financial Services Authority may delegate the guidance and supervision of MFI to other appointed parties. On the other hand, for BPR, OJK has restructured problematic BPR through the Bail-in mechanism based on the mandate of Law Number 9 of 2016 concerning Prevention and Handling of Financial System Crisis.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzah Avivi
"Penelitian ini menguji pengaruh aspek keuangan (rasio aktivitas dan rasio efektivitas) dan aspek non keuangan (kinerja kesehatan dan kinerja perumahan) terhadap skor kinerja pemprov di Indonesia tahun 2007-2010. Skor kinerja menggunakan skor kinerja Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) yang sumber utamanya adalah Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) tahun 2007-2010. Dengan menggunakan metode uji regresi berganda terhadap 93 sampel, hasilnya menunjukkan bahwa hanya kinerja kesehatan yang berpengaruh positif sedangkan variabel yang lain tidak memiliki pengaruh terhadap skor kinerja pemprov.

This research test the influence of the financial aspects (activity ratio and effectiveness ratio) and non financial aspects (the performance of health, the performance of housing) from the score of the performance of province in Indonesia years 2007-2010. Performance score using the performance scores of Regional Government Performance Evaluation (EKPPD) the main source is the Report of Local Government Orgranization (LPPD) in 2007-2010. The result of multiple regression of 93 sample showed that only the performance of health have positive impact while other variables have no influence to performance scores."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Pandu Rizky Briawan
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dampak outreach terhadap kinerja keuangan dari Lembaga Keuangan Mikro. Penelitian ini juga mengkaji tentang bagaimana kinerja keuangan Lembaga Keuangan Mikro Islam jika dibandingkan dengan Lembaga Keuangan Mikro Konvensional. Penelitian ini dilakukan dengan metode Random Effect Model (REM) dengan data sekunder dari The MIX Market. Penelitian ini meneliti Lembaga Keuangan Mikro yang berada di negara muslim di kawasan Asia Tengah, Timur Tengah, Asia Selatan, dan Asia Tenggara periode 2010-2018. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya trade-off antara depth of outreach dengan Return on Asset dan Operational Self-Sufficiency dari Lembaga Keuangan Mikro, namun breadth of outreach berhubungan positif dengan Return on Asset dan Operational Self-Sufficiency. Sementara itu, Lembaga Keuangan Mikro cenderung menaikan tingkat bunga pinjaman kepada peminjam yang lebih miskin. Penelitian ini tidak menemukan bukti kuat atas perbedaan kinerja keuangan antara Lembaga Keuangan Mikro Islam dan Lembaga Keuangan Mikro Konvensional. Hasil penelitian ini menyarankan agar semua pihak dapat mendukung Lembaga Keuangan Mikro untuk memperbanyak nasabahnya dan juga perlu meningkatkan kinerja keuangan Lembaga Keuangan Mikro Islam.

This study aims to examine the impact of outreach on the financial performance of Microfinance Institutions. This study also examines how the financial performance of Islamic Microfinance Institutions is compared to Conventional Microfinance Institutions. This research was conducted using the Random Effect Model (REM) method with secondary data from The MIX Market. This study examines Microfinance Institutions located in Muslim countries in the Central Asia, Middle East, South Asia, and Southeast Asia regions for the 2010-2018 period. The result of this research is that there is a trade-off between depth of outreach and Return on Assets and Operational Self-Sufficiency of Microfinance Institutions, but breadth of outreach is positively related to Return on Assets and Operational Self-Sufficiency. Meanwhile, Microfinance Institutions tend to increase the interest rates on loans to poorer borrowers. This study found no strong evidence for differences in financial performance between Islamic Microfinance Institutions and Conventional Microfinance Institutions. The results of this study suggest that all parties can support Microfinance Institutions to increase their customers and also need to improve the financial performance of Islamic Microfinance Institutions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan kinerja pemerintah pusat yakni Kementerian/Lembaga yang ada di Indonesia. Faktor-faktor yang diuji pengaruhnya terhadap kinerja Kementerian/Lembaga adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal ada dua yakni komitmen organisasi dan reformasi birokrasi sedangkan faktor eksternal yakni pengawasan legislatif. Kinerja diukur menggunakan skor hasil evaluasi SAKIP. Penelitian ini menggunakan unit analisis yakni Kementerian/Lembaga di Indonesia dengan periode penelitian tahun 2010 sampai 2014 dengan jumlah sampel 71 Kementerian/Lembaga. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan data panel. Pengujian hipotesis menggunakan uji regresi data panel dengan model fixed effect. Hasil penelitian membuktikan bahwa komitmen organisasi dan pengawasan legislatif berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja Kementerian/Lembaga. Sedangkan untuk reformasi birokrasi hasil penelitian ini menunjukkan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja Kementerian/Lembaga.

This study aimed to analyze the determinants of the performance of the central government Ministry/Instituition in Indonesia. Factors tested its effect on the performance of Ministry/Instituition is internal and external factors. Internal factors that have two organizational commitment and bureaucratic reforms while external factors that legislative oversight. Performance is measured using the results of the evaluation score SAKIP. This research uses the analysis unit of the Ministry/Institution in Indonesia with the study period from 2010 to 2014 with a sample of 71 Ministries/Institutions. This research is a quantitative research with panel data. Hypothesis testing using panel data regression with fixed effect model. Research shows that organizational commitment and legislative oversight significant positive effect on the performance of Ministry/Instituition. As for bureaucratic reform results show has a positive influence on the performance of Ministry/Instituition."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T52249
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vidyana Putri Hidayati
"Usaha mikro merupakan skala usaha yang paling dominan di Indonesia dan pertumbuhannya menjadi faktor penting yang mendasari pertumbuhan ekonomi nasional. Dibalik perannya yang penting tersebeu, menurut berbagai hasil empiris di sejumlah negara berkembang, usaha mikro masih menghadapi beberapa hambatan yaitu akses keuangan dan akses pasar. Oleh karena itu penelitian ini membahas berusaha menyelidiki dua akses tersebut terhadap usaha mikro di Indonesia dengan menggunakan metode analsis data panel dari Indonesia Family Life Survey. Hasil penelitian ini menyajikan bahwa usaha mikro yang mendapatkan pinjaman modal dari lembaga keuangan formal dan berada di wilayah dengan infrastruktur yang memadai memiliki kinerja usaha yang lebih baik.

Micro enterprises are the most dominant business scale in Indonesia and its growth is the most important factor of national economic growth. Behind its important role, according to various empirical results in some developing countries, micro enterprises still face some difficulties in financial access and market access. Therefore, this study discusses those factors on micro enterprises performance in Indonesia using the data panel analysis method from the Indonesian Family Life Survey. The results of this study indicate micro enterprises that obtain capital loans from formal financial institutions and are located in a region with adequate infrastructure have a better business performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52800
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Adiyat
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membahas dan melihat faktor determinan apakah yang memiliki pengaruh terhadap struktur modal perusahaan terbukan non-keuangan di Indonesia. Determinan yang digunakan pada penelitian ini adalahProfitability, growth, size, tangibility, dan liquidity. Sampel penelitian ini adalah 80 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di BEI Bursa Efek Indonesia dengan periode dari tahun 2012 hingga tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode data panel dengan model fixed-effect. Hasil dari penelitian ini adalah profitability, size, dan liquidity memberikan pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal perusahaan di indonesia, sedangkan growth dan tangibility tidak berpengaruh secara signifikan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia.

ABSTRACT
The focus of this research is to examine the effect of the determinant of capitals tructure towards the capital structure of listed non financial companies in Indonesia. The determinant variabels that are used in this research are profitability, growth, size, tangibility, and liquidity of the companies. This research used 80 companies listed in Bursa Efek Indonesia BEI during 2012 2016. This research uses panel data for the data with fixed effect model. The result of this research is that profitability, liquidity, and size have significant impact to capital structure of companies in indonesia. Meanwhile tangibility and growth doesn rsquo t have significant impact to capital structure of companies in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49362
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>