Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139055 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asih Pertiwi
"Tujuan dari iklan personalisasi online adalah untuk menyesuaikan konten online agar sesuai dengan kebutuhan pengguna sehingga konsumen dapat mengembangkan pengalaman positif dengan merek. Namun, penelitian mengenai perceived personalization pada perilaku konsumen masih sedikit, terutama pada konteks media sosial. Penelitian mengenai bagaimana iklan personalisasi memengaruhi ekuitas merek juga masih sedikit. Penelitian ini menganalisis bagaimana perceived personalization konsumen memengaruhi ekuitas merek melalui mekanisme consumer brand identification dan self-brand connection dan bagaimana peningkatan dari ekuitas merek memotivasi konsumen untuk mengadopsi atau menggunakan merek yang diiklankan di Instagram. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) untuk pengolahan data berdasarkan data dari 857 responden yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap pengguna aktif Instagram minimal dua jam per hari yang berada di Indonesia, berusia di antara 18–34 tahun, pernah melakukan pencarian mengenai suatu merek di internet, dan mendapati iklan personalisasi dari merek tersebut di Instagram (iklan berlabel "sponsored" pada IG Story, IG Suggested Post, atau IG Explore Page) dalam satu minggu terakhir sebelum menerima pertanyaan kuesioner. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa perceived personalization berpengaruh secara positif terhadap consumer brand identification dan self-brand connection. Selain ituconsumer brand identification dan self-brand connection berpengaruh secara positif terhadap brand equity, baik perceived quality, brand loyalty, dan brand association dan awareness. Selanjutnya, brand equity, baik perceived quality, brand loyalty, dan brand association dan awareness berpengaruh secara positif terhadap brand usage intent. Terakhir, consumer brand identification dan self-brand connection juga memediasi hubungan antara perceived personalization dan brand equity, baik perceived quality, brand loyalty, dan brand association dan awareness. Implikasi manajerial serta saran bagi penelitian selanjutnya akan dibahas lebih lanjut pada penelitian ini.

The purpose of online personalization advertising is to tailor online content to suit the needs of users by adapting to these needs so that consumers can develop a positive experience with the brand. However, there is little research on perceived personalization in consumer behavior, especially in the context of social media. There is also little research on how personalized advertising affects brand equity. This study analyzes how consumer’s perceived personalization affect brand equity through consumer brand identification mechanisms and self-brand connection and how the brand equity motivates consumers to adopt or use brands advertised on Instagram. This research is quantitative and uses Structural Equation Modeling (SEM) for data processing based on data from 857 respondents obtained through distributing questionnaires to active Instagram users at least two hours per day who are in Indonesia, between 18-34 years old, conducted a prior search on a brand on the internet, and found personalized ads from that brand on Instagram (ads labeled "sponsored" on IG Stories, IG Suggested Posts or IG Explore Pages) in the past a week to receiving the questionnaire questions. This study prove that perceived personalization has a positive effect on consumer brand identification and self- brand connection. In addition, consumer brand identification and self-brand connection have a positive effect on brand equity: perceived quality, brand loyalty, brand association and brand awareness. Furthermore, brand equity: perceived quality, brand loyalty, brand association and brand awareness have a positive effect on brand usage intention. Lastly, consumer brand identification and self-brand connection also mediate the relationship between perceived personalization and brand equity: perceived quality, brand loyalty, brand association and brand awareness. The managerial implications and suggestions for further research will be discussed further in this study."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Wahbi
"Operator-operator jaringan seluler Indonesia saling bersaing dengan ketat untuk menjadikan populasi Indonesia sebagai pelanggan, sambil tetap mempertahankan pelanggan lama untuk menghindari churn, dan mempertahankan atau meningkatkan pendapatan mereka dengan pembelian produk yang berkelanjutan dari pelanggan mereka. Diluar dari kombinasi jangkauan jaringan, harga, brand image, Digital channels, and kualitas jaringan untuk memenangkan kompetisi tersebut; ada kemungkinan shutdown jaringan 2G 3G pada roadmap kedepannya, yang pada akhirnya mengakibatkan persaingan langsung pada jaringan 4G dengan kuantitas yang hampir sama dari masing-masing operator, sehingga perlu mencari adanya keunggulan kompetitif. Digital channel memainkan peranan strategis karena komponen-komponen lainnya bisa menjadi kecil dampaknya dalam perang memperebutkan pasar jika value proposition dan atau informasi mengenai produk tidak disalurkan dengan tepat melalui Digital channel. Selain itu, Pandemi COVID-19 yang mungkin terus berlanjut dan adanya protokol new normal yang mengharuskan jaga jarak semakin memperkuat Digital channel sebagai keunggulan kompetitif untuk menyalurkan value proposition dan informasi mengenai produk dengan tepat. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan pelanggan untuk menggunakan Digital channel dan akhirnya melanjutkan pembelian produk melalui Digital channel. Untuk hal itu, peneliti mengkaji empat teori utama yaitu DeLone and McLean IS Success, TAM, TTF, dan UTAUT; dan juga mengkaji beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan; kemudian memutuskan menggunakan UTAUT2 tetapi dengan pengurangan dan juga penambahan construct berdasarkan penelitian sebelumnya. Lebih lanjut, peneliti menggunakan metode analisis SEM-PLS dengan menggunakan software SmartPLS 3.0 untuk menguji hipotesis dalam kerangka teori dan SPSS untuk melakukan uji Kruskal-Wallis H test untuk membandingkan distribusi sampel dari grup-grup yang terbentuk dari operator-operator dan semua Digital channel (ada delapan grup dari kombinasi dari operaror-operator dan semua Digital channel. Hal lainnya, penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data yang mana responden-nya mencakup pelanggan Operator-operator jaringan seluler Indonesia dengan menggunakan metode convenient survey dengan total 501 sampel yang terkumpul. Adapun hasil analisisnya, semua faktor dari kerangka teori memiliki ‘pengaruh positif yang signifikan’ terhadap Intention to Use dalam grup-grup tertentu, yaitu Habit (pada 100% grup), Hedonic Motivation (pada 62.5% dari grup), Price Value (pada 50% dari grup), Social Influence (pada 37.5% dari grup), Application Design (pada 25% dari grup), dan Service Quality (12.5% dari grup).

Indonesian Mobile network operators (MNOs) are facing tight competition among them to convert the Indonesian population into subscribers, while retaining the existing subscribers to prevent churn, and maintain or increase their revenues by having subscriber to continue the purchase of the products they offer. Despite the combination of the coverage, price, brand image, Digital channels, and network quality to win the competition thereof; future roadmap provides the possibility of shutting down their 2G 3G networks, to eventually come face to face with 4G networks with almost the same quantity, leading into the pursuance of competitive advantage. Digital channels play a strategic role as the other key components might have a small effect on the market war if the value proposition and or information about products are not delivered properly through Digital channels. Besides, the COVID-19 Pandemic that might be prolonged and the new normal protocol enforcing the physical distance has strengthened the position of Digital channels as one of the competitive advantages. Therefore, this research goal is to examine the factors influencing the intention of the subscribers to use the Digital channels. For that goal, the researcher studied the four grand theories, i.e., DeLone and McLean IS Success, TAM, TTF, and UTAUT; and also studied some previous related researches; then decided to adapt UTAUT2 but partially embrace its constructs, and even also added some relevant constructs found from the previous related researches. Furthermore, this research used the PLS-SEM analysis method using SmartPLS 3.0 to test the hypotheses in the theoretical framework, and SPSS for Kruskal-Wallis H test to compare samples’ distribution of the groups of MNOs and Digital channels (there are eight groups as the combination of MNOs and Digital channels). Else, this research applied a questionnaire to collect the data with the respondents covering subscribers of Indonesian MNOs using a convenient survey method, with total of 501 samples collected. As for the result of the analysis, all such factors have ‘significantly positive influence’ toward the Intention to Use within certain groups, i.e., Habit (to 100% of the groups), Hedonic Motivation (to 62.5% of the groups), Price Value (to 50% of the groups), Social Influence (to 37.5% of the groups), Application Design (to 25% of the group), and Service Quality (to 12.5% of the groups)."
Jakarta: Fakultas Ilmu Kompter Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Anjani Subagio
"Saat ini banyak perusahaan bisnis yang memanfaatkan media sosial untuk ikut serta dalam membuat konten agar dapat menjangkau konsumen dan terlibat dalam percakapan dengan konsumen mereka. Fenomena ini mengubah cara perusahaan untuk mengenal lebih dekat dan mencapai konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk memahami penerapan teori Stimulus – Organisme – Respons (S – O – R) di mana lingkungan media sosial berupa kualitas konten (content quality) dan interaksi merek (brand interactivity) merupakan stimuli (S) yang dapat menghasilkan reaksi emosional ataupun kognitif, yaitu motivasi hedonis (hedonic motive), motivasi utilitarian (utilitarian motive), dan keterlibatan konsumen (consumer engagement) (O) sehingga pada akhirnya mendorong respon perilaku berupa peningkatan kesadaran merek (brand awareness) dan niat beli (purchase intention) secara offline (R). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 797 sampel yang diuji menggunakan pemodelan persamaan struktural. Selain itu, penelitian ini melakukan analisis multigrup berdasarkan product involvement, yaitu high involvement product dan low involvement product. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kualitas konten dan interaksi merek dengan konsumennya dapat meningkatkan motif hedonis maupun motif utilitarian. Namun interaksi merek tidak berpengaruh secara signifikan terhadap motif utilitarian. Selanjutnya hubungan ini memperkuat keterlibatan konsumen pada suatu merek dan meningkatkan kesadaran konsumen terhadap merek tersebut di media sosial. Keterlibatan konsumen yang tinggi ditambah dengan peningkatan kesadaran konsumen terhadap suatu merek menyebabkan peningkatan niat pembelian konsumen pada suatu produk secara offline. Selain itu, terdapat perbedaan perilaku konsumen high involvement product dan low involvement product terhadap kualitas konten dan interaksi merek yang memotivasi secara hedonis maupun utilitarian.

Today many business companies use social media to participate in creating content to reach consumers and engage in conversations with their consumers. This phenomenon is changing the way companies know better and reach consumers. This study aims to understand the application of Stimulus - Organism - Response (S - O - R) theory in which social media environments such as content quality and brand interactivity are stimuli (S) that can produce emotional or cognitive reactions, namely hedonic motive & utilitarian motive, and consumer engagement (O) so that in the end it encourages behavioural responses in the form of increased brand awareness and offline purchase intention (R). The sample in this study amounted to 797 samples tested using structural equation modelling. Also, this study conducted a multigroup analysis based on product involvement, namely high involvement product and low involvement product. The results of this study indicate that the higher the quality of content and brand interactivity with consumers can increase the hedonic and utilitarian motives. But brand interactivity does not significantly influence utilitarian motives. Furthermore, this relationship strengthens consumer engagement in a brand and increases online consumer brand awareness on social media. This heightened online consumer engagement coupled with an increased online consumer brand awareness leads to an increase in the offline purchase intention. There are differences in consumer behaviour between high involvement product and low involvement product toward content quality and brand interactivity which motivate both hedonic and utilitarian motivations.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Hisyam Fadhila
"Media sosial menjadi salah satu media terbesar dan cepat berkembang di era globalisasi ini. Sekitar 90% penduduk di dunia menggunakan media sosial. Media sosial sebagai sarana teknologi untuk selalu berkembang dari proses penyediaan informasi, penjualan sampai dengan komunikasi antar individu, sehingga hal ini menjadikan perusahaan dapat memanfaatkan media sosial sebagai sarana dalam berdagang dan berkomunikasi dengan pihak konsumen. Salah satunya yakni pada saat beriklan perusahaan harus memiliki strategi agar mengupayakan produk selalu tetap unggul dan menjaga pelanggan setianya. Tak terkecuali Bisnis Suplemen Evolene merupakan salah satu bisnis untuk membantu seseorang mendapatkan nutrisi dalam tubuhnya mengenalkan produk melalui media sosial, dengan menggunakan berbagai strategi iklan dalam media sosial yang saat ini dinamakan dengan content marketing sehingga memudahkan para publik mengenal produk yang dipasarkan melalui konten media sosial salah satunya Instagram. Oleh karenanya, pelaksanaan penelitian mengimplementasikan jenis metode kualitatif dengan cara wawancara dan juga observasi. Adapun hasil dari pelaksanaan penelitian diketahui bahwas melalui lama Instagram @Evoleneofficial terdapat content marketing yang telah maksimal dan relevan untuk menyiapkan konten dengan membentuk brand awareness kepada pelanggan atau konsumennya. Hal jni, memberikan informasi yang edukatif, persuasif, dan komunikatif melalui konten yang diunggah agar para konsumen mudah memahami.

Sosial media is the largest and fastest growing media in this globalization era. It’s about 90% of world's population used it. Social media as means of technology to expand from provision of information, sale, then to communicate between indivuals and their environments. So, this makes companies in using social media as trading and communicating means with all consumers. One of them, in advertising the company must have a strategy so that the product always remains superior and keeps its loyal customers. Evolene Supplement Business is no exception, which is a business to help someone get nutrition in their body by introducing products through social media, using various advertising strategies on social media which is currently called content marketing, making it easier for the public to recognize products marketed through social media content. only Instagram. Therefore, this research method uses qualitative methods through observation and interviews. The results obtained are that through Instagram @Evoleneofficial there is maximum and relevant content marketing to prepare the content by forming their own brand awereness for all consumers. This is to present persuasive, educative the communicative message or information though uploading content, it makes all consumers can understand easily. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ariffa Elrizal
"Di era digital ini media sosial telah menjadi salah satu sarana pilihan bagi banyak perusahaan untuk berpromosi. Untuk mendukung hal ini berbagai platform media sosial, termasuk Instagram, memberikan kesempatan untuk para pengiklan melakukan personalisasi terhadap iklan agar iklan menjadi lebih sesuai dengan pemirsa target. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah personalisasi terhadap iklan dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan perceived quality dan brand loyalty dari generasi Z terhadap merek yang diiklankan di Instagram. Data dikumpulkan melalui survei yang dilakukan terhadap 310 responden yang merupakan pengguna Instagram berusia 16-25 tahun dan pernah melihat iklan yang telah dipersonalisasi di Instagram. Analisis dalam penelitian ini menggunakan structural equation modelling (SEM) dengan perangkat lunak AMOS 22. Hasil penelitian memperlihatkan terdapat pengaruh positif dari perceived personalization terhadap consumer brand engagement dan brand attachment, yang mana keduanya berpengaruh positif terhadap perceived quality dan brand loyalty.

In this digital era, social media has become a means of promotion for companies. To support that, social media platforms, including Instagram, allow advertisers to have personalized advertisements in order to match better with the target audience. This research aims to understand whether personalized advertising can be done to enhance Generation Z’ perceived quality and brand loyalty for brands advertised on Instagram. Data for this research were collected from 310 Instagram users age 16-25 that had encountered a personalized advertisement on Instagram. Analysis was done by structural equation modelling (SEM) using AMOS 22 software. Results show that perceived personalization has positive influence on consumer brand engagement and brand attachment, both positively influence perceived quality and brand loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanako Fatimah Pertiwi
"Maraknya pertumbuhan e-commerce dan pengguna media sosial di Indonesia telah menggeser penjualan barang fashion dari offline ke online. Konten seringkali dibuat melalui dari perusahaan saja, namun sekarang penting memahami persepsi pelanggan mengenai sebuah merek berdasarkan konten dari orang lain yang dibagikan di media sosial. Banananina merupakan e-commerce yang menjual barang mewah yang memanfaatkan Instagram sebagai media untuk memasarkan produk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komunikasi media sosial Instagram baik oleh pengguna (user-generated content) maupun perusahaan Banananina (firm-generated content) yang dapat membentuk e-WOM terhadap minat beli konsumen pada produk merek Banananina. Kuesioner disebarkan kepada 162 pengikut Instagram Banananina di Jakarta dan belum pernah membeli produk Banananina. Kemudian data hasil penelitian diolah dengan analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan analisis Partial Least Square (PLS). Hasil yang ditemukan pada penelitian ini adalah bahwa user-generated content dan firm-generated content memiliki pengaruh signifikan terhadap e-WOM. Kemudian e-WOM secara signifikan memengaruhi minat beli dan juga ekuitas merek. E-WOM yang dimediasi oleh ekuitas merek memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada merek Banananina di media sosial Instagram.

The rapid growth of e-commerce and social media users in Indonesia has shifted sales of fashion goods from offline to online. Content is often created through the company alone, but now it is important to understand customer perceptions of a brand based on content from other people shared on social media. Banananina is an e-commerce that sells luxury goods that use Instagram as a medium to market products. This study aims to analyze the influence of Instagram social media communication both by users (user-generated content) and the Banananina company (firm-generated content) which can form e-WOM on consumer purchase intention in Banananina products. The questionnaire was distributed to 162 Banananina Instagram followers in Jakarta and had never bought a Banananina product. Then the research data were processed by Structural Equation Modeling (SEM) analysis using Partial Least Square (PLS) analysis. The results found in this study are that user-generated content and firm-generated content have a significant effect on e-WOM. Then e-WOM significantly affects buying interest and also brand equity. E-WOM which is mediated by brand equity has a significant effect on consumer purchase interest in the Banananina brand on Instagram social media."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jonathan Rhenardy
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh aktivitas pemasaran media sosial terhadap ekuitas merek dan respons pelanggan gen z pada Instagram Bittersweet by Najla pada masa pandemi COVID-19. Peneliti menggunakan variabel aktivitas pemasaran media sosial sebagai variabel independen, dan variabel ekuitas merek serta respons pelanggan sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa survei. Jumlah sampel dari penelitian ini sebanyak 200 orang yang berusia 17 sampai 25 tahun yang menggunakan Instagram, mengikuti akun Instagram Bittersweet by Najla, dan pernah membeli dessert box Bittersweet by Najla. Data penelitian dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang meliputi analisis regresi linier sederhana dan uji sobel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas pemasaran media sosial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap ekuitas merek dan respons pelanggan

This study aims to analyze the effect of social media marketing activities on brand equity and gen z customer response on Bittersweet by Najla’s Instagram during the COVID-19 pandemic. Researcher used social media marketing activity variable as an independent variable, and brand equity and customer responses variable as a dependent variables. This study uses a quantitative approach with data collection techniques in the form of surveys. The number of samples from this study were 200 people aged 17 to 25 who used Instagram, followed the Bittersweet by Najla’s Instagram account, and had bought the Bittersweet by Najla’s dessert box. The research data were analyzed using descriptive statistics analysis and inferential statistics which included simple linear regression analysis and sobel test. The results showed that social media marketing activities had a positive and significant effect on brand equity and customer response"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jodie Daffa Alessandro
"Saat ini, pemasaran media sosial Instagram telah banyak dilakukan oleh berbagai perusahaan. Terlebih karena pengguna Instagram di Indonesia meraih peringkat keempat sebagai pengguna terbanyak di dunia. Aktivitas pemasaran media sosial melalui instagram dapat menciptakan respon konsumen yang positif dari segi preferensi, kerelaan untuk membayar harga premium, dan loyalitas terhadap merek. Selain itu, melalui aktivitas pemasaran media sosial, perusahaan juga dapat turut memperkuat ekuitas merek pada perusahaan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Social Media Marketing Activities pada Instagram Tenue de Attire terhadap Consumer Response melalui Brand Equity. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan teknik pengambilan sampel purposive melalui kuesioner daring. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara Social Media Marketing Activities terhadap Brand Equity dan Consumer Response, serta terdapat pengaruh mediasi dari Brand Equity antara Social Media Marketing Activities dan Consumer Response. Penelitian ini merekomendasikan agar Tenue de Attire dapat memaksimalkan aktivitas pemasaran media sosial yang dilakukan, membangun ikatan yang kuat pada pengikut Instagram, dan menekankan value proposition pada produk yang dikeluarkan.

Nowadays, social media marketing Instagram has been done by many companies. Especially since Instagram users in Indonesia ranked fourth as the most users in the world. Social media marketing activities through instagram can create a positive consumer response in terms of preferences, willingness to pay premium prices, and loyalty to brands. In addition, through social media marketing activities, the company can also help strengthen brand equity in the company. The purpose of this study was to analyze the influence of Social Media Marketing Activities on Instagram Tenue de Attire on Consumer Response through Brand Equity. This study uses quantitative approach with survey method and purposive sampling technique through online questionnaire. The results of this study show that there is a positive relationship between Social Media Marketing Activities to Brand Equity and Consumer Response and there is an influence of mediation from Brand Equity between Social Media Marketing Activities and Consumer Response. This study recommends that Tenue de Attire be able to maximize its social media marketing activities, build a strong bond with Instagram followers, and emphasize the value proposition on the products issued."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sangkala Wira Ghiffari
"Media sosial telah merubah persaingan industri kecantikan dan kosmetik menjadi lebih dinamis. Dinamisnya persaingan ini menjadikan Wardahbeauty menciptakan strategy baru dalam mempertahankan dan menarik lebih banyak pengikutnya di Instagram menggunakan digital marketing. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh perceived values terhadap brand loyalty dengan brand page engagement sebagai variabel mediasi (studi pada pengikut akun instagram wardahbeauty di DKI Jakarta). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan pengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner secara online. Hasil penelitian menunjukan bahwa perceived values memiliki pengaruh terhadap brand loyalty, perceived value memiliki pengaruh terhadap brand page engagement, serta brand page engagement memiliki pengaruh terhadap brand loyalty. Berdasarkan hasil uji mediasi yang telah dilakukan, terdapat pengaruh perceived value terhadap brand loyalty melalui mediasi brand page engagement. Penelitian ini merekomendasikan supaya Wardahbeauty dapat meningkatkan perceived value dan brand page engagement untuk meningkatkan brand loyalty kepada perusahaan.

Social media has changed the competition in the beauty and cosmetic industry to be more dynamic. The dynamics of this competition have made Wardahbeauty create a new strategy in maintaining and attracting more followers on Instagram using digital marketing. The purpose of this study was to analyze the effect of perceived values on brand loyalty with brand page engagement as a mediating variable (study on followers of the Wardahbeauty Instagram account in DKI Jakarta). This study uses a quantitative approach and data collection is carried out through the distribution of online questionnaires. The results show that perceived values have an influence on brand loyalty, perceived value has an influence on brand page engagement, and brand page engagement has an influence on brand loyalty. Based on the results of the mediation test that has been carried out, there is an effect of perceived value on brand loyalty through mediation of brand page engagement. This study recommends that Wardahbeauty can increase perceived value and brand page engagement to increase brand loyalty to the company."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian Dally Irawan
"ABSTRAK
enelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas social media marketing yang dilihat dari dimensi entertainmet, interaction, trendiness, customization, dan word-of mouth, terhadap brand trust, brand equity dan brand loyalty yang dilakukan oleh sosial media Instagram. Penelitian menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) dengan sampel sebanyak 617 responden yang merupakan penduduk Indonesia dengan rentang usia 17 hingga 35 tahun dan telah menggunakan sosial media Instagram minimal selama 6 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas social media marketing yang dilihat berdasarkan entertainment, interaction, trendiness, customization, dan word-of-mouth memiliki pengaruh yang positif terhadap brand trust, brand equity, dan brand loyalty. Selanjutnya, brand trust memiliki pengaruh positif dalam memediasi aktivitas social media marketing terhadap brand equiy dan brand loyalty, serta brand equity juga memiliki pengaruh positif dalam memediasi aktivitas social media marketng terhadap brand loyalty.

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of social media marketing activities as seen from the dimensions of entertainment, interaction, trendiness, customization, and word-of-mouth, on brand trust, brand equity and brand loyalty conducted by Instagram social media. The study uses the Structural Equation Modeling (SEM) method with a sample of 617 respondents who are Indonesian residents ranging in age from 17 to 35 years and have used Instagram social media for a minimum of 6 months. The results showed that social media marketing activities viewed based on entertainment, interaction, trendiness, customization, and word-of-mouth had a positive effect on brand trust, brand equity, and brand loyalty. Furthermore, brand trust has a positive influence in mediating social media marketing activities on brand equity and brand loyalty, and brand equity also has a positive influence in mediating social media market activities on brand loyalty."
[Depok;Depok;Depok, Depok]: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>