Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112524 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Assyifa Utami Septiani
"Bencana tsunami yang menerjang Kabupaten Pandeglang tahun 2018 menyebabkan adanya kerusakan pada permukiman penduduk di sekitar pesisir pantai Pandeglang. Hal itu membuat perlunya ketersediaan pemukiman kembali (resettlement) untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi sosial pada penduduk yang menjadi korban tsunami. Dalam menentukan lokasi pemukiman kembali (resettlement) dipilih berdasarkan kebutuhan yang dapat menunjang kegiatan sosial ekonomi penghuni. Penelitan ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik lokasi untuk pemukiman kembali (resettlement) ditinjau berdasarkan kondisi site dan situation serta hubungannya dengan kondisi sosial ekonomi berdasarkan pekerjaan, pendapatan, dan interaksi sosial Penghuni. Metode yang digunakan adalah analisis komparasi keruangan serta menggunakan analisis deskriptif untuk melihat hubungan antar variabel yang terdiri dari, karakteristik lokasi dan kondisi sosial ekonomi. Hasil penelitian ini yaitu karakteristik lokasi pemukiman kembali (resettlement) Kabupaten Pandeglang didominasi dengan tipe memadai dan cukup strategis. Lingkungan pemukiman kembali (resettlement) memiliki tipe site yang memadai, untuk memenuhi kebutuhan penghuni, dan lokasi pemukiman kembali (resettlement) dengan tipe situation cukup strategis yang ditinjau berdasarkan kemudahan aksesibilitas. Terdapat hubungan antara karakteristik pemukiman kembali (resettlement) dengan penurunan pendapatan penghuni, serta terganggunya interaksi sosial yang terjalin antar penghuni. Dan tidak terdapat hubungan antara karakteristik lokasi dengan pekerjaan penghuni.

The tsunami that hit Pandeglang Regency in 2018 caused damage to residential areas around the coast of Pandeglang. It makes the need for the availability of resettlement for the rehabilitation and social reconstruction in the tsunami-affected population. In determining the location of resettlement, it is chosen based on the needs that can support the socio-economic activities of the population. This research aims to analyze the characteristics of the location for resettlement in terms of site and situation conditions and their relationship to the socio-economic conditions based on occupation, income, and social interaction of the population. The method used is spatial comparison analysis and uses descriptive analysis to see the relationship between variables, which consists of location characteristics and socio-economic conditions. The results of this study are characteristics of the resettlement site Pandeglang dominated with adequate types and quite a strategy. The resettlement environment has a site type that is adequate to meet the needs of the residents, and a resettlement location with a quite strategic type of situation which is reviewed based on the ease of accessibility. There is a relationship between the characteristics of resettlement with a decrease in the income of residents and the disruption of social interactions residents. And there is no relationship between the location characteristics with the occupation of the residents.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Russel, Fhillipo
"Gunung Karang merupakan gunung api yang belum pernah meletus. Skripsi ini membahas mengenai wilayah potensi panas bumi berdasarkan karakteristik fisik wilayah di Gunung Karang. Metode yang digunakan adalah geokimia dengan mengambil sampel mata air dan metode SIG dalam mengolah penentuan spasial dalam wilayah potensi panas bumi di Gunung Karang. Wilayah potensi panas bumi di Gunung Karang terbagi menjadi tiga yaitu tinggi, sedang dan rendah. Wilayah potensi panas bumi dengan kelas tinggi memiliki luas wilayah 24.16 Km2 dan berada di wilayah mata air panas Cisolong dan Banjar 2. Karakteristik fisik yang mempengaruhi potensi panas bumi dalam penelitian ini adalah kerapatan patahan.

Gunung Karang is a volcano, but never being erupted. This research about geothermal potential based on characteristics of region on Gunung Karang. Method used in this research is geochemistry by take a sample of hot springs combined with GIS for the determination of its territory. Region of Gunung Karang there are three is a high potential, normal potential and low potential. Region of high geothermal potential has an area 24.16 Km2 and where its on Cisolong rsquo s hot spring and Banjar 2 hot spring. Kawah rsquo s hot spring has a normal potential. Physical characteristics significant to geothermal is index of the fault.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feni Ismiati
"Bencana tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018 telah menghantam wilayah Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan. Berdasarkan kejadian tersebut diperlukan mitigasi bencana guna mengurangi kerugian jika terjadi bencana di kemudian hari. Rencana evakuasi bencana memainkan peran yang sangat penting sebelum, selama, dan setelah bencana terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merencanakan dan mengetahui lokasi bangunan evakuasi serta jangkauannya sehingga dapat digunakan sebagai tempat evakuasi saat terjadi tsunami. Penentuan lokasi Tempat Evakuasi Sementara (TES) dengan memperhatikan wilayah bahaya tsunami, aksesibilitas, dan waktu tempuh. Wilayah bahaya tsunami memperhitungkan wilayah inundasi tsunami dengan tools fuzzy membership untuk mengkaji kelas bahayanya. Metode Network Analysis pada software ArcGIS digunakan untuk mengetahui wilayah jangkauan dengan waktu tempuh 30 menit. Selanjutnya dari wilayah jangkauan 30 menit dapat diketahui jumlah penduduk berdasarkan People In Pixels (PIP). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 11 bangunan TES. 3 TES di Kecamatan Carita, 2 TES di Kecamatan Labuan, 5 TES di Kecamatan Panimbang, dan 1 TES di Kecamatan Sumur. Seluruh TES tersebut berada di lereng datar dan berada di konsentrasi pemukiman tinggi. Kapasitas TES usulan yang dapat menampung seluruh penduduk yang berada di pemukiman bahaya tsunami adalah TES di Kecamatan Carita dan Kecamatan Labuan, sedangkan TES di Kecamatan Panimbang dan Kecamatan Sumur tidak dapat menampung seluruh penduduk yang berada di pemukiman bahaya tsunami.

The Sunda Strait tsunami disaster on 22nd December 2018 has hit the Pandeglang, Serang and South Lampung regencies. Based on these events disaster mitigation is needed in order to reduce losses in the event of a disaster in the future. Disaster evacuation plans play a very important role before, during and after a disaster occurs. The purpose of this study is to plan and find out the location of the evacuation building and its scope so that it can be used as an evacuation site during a tsunami. Determination of the location of Temporary Evacuation Sites (TES) by taking into account tsunami hazard areas, accessibility, and travel time. Tsunami hazard areas take into account tsunami inundation areas with fuzzy membership tools to assess the hazard class. The Network Analysis method in ArcGIS software is used to determine the coverage area with a travel time of 30 minutes. Furthermore, from the 30 minute coverage area, it can be seen the number of residents based on People In Pixels (PIP). The results showed that there were 11 TES buildings, in Carita District 3 TES, in Labuan District 2 TES, 5 TES in Panimbang District, and 1 TES in Sumur District. All of the TES are on flat slopes and in high concentration of settlements. The proposed TES capacity that can accommodate all residents in tsunami hazard settlements is TES in Carita and Labuan Districts, while TES in Panimbang District and Sumur District cannot accommodate all residents in tsunami hazard settlements."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun, Mentari D.C.
"Puskesmas merupakan penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Kabupaten Pandeglang memiliki persentase tertinggi untuk penduduk yang berobat jalan ke Puskemas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lokasi pelayanan puskesmas terhadap kunjungan rawat jalan di Kabupaten Pandeglang dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelayanan puskesmas terhadap kunjungan pasien rawat jalan di Kabupaten Pandeglang. Metode yang digunakan adalah analisis statistik spasial, Regresi Pembobotan Geografis menggunakan perangkat lunak ArcGIS.
Hasil yang diperoleh bahwa Karakteristik Lokasi Pelayanan Puskesmas di Kabupaten Pandeglang digambarkan dengan: (1) mayoritas kualitas jalan yang melewati puskesmas memiliki kondisi yang baik, (2) mayoritas puskesmas terletak di ketinggian 0-100 mdpl dan kelerengan 0-8%, dan (3) mayoritas kepadatan penduduk di wilayah kerja puskesmas berkisar antara 500-1.000 jiwa/km2. Faktor karakteristik lokasi pelayanan puskesmas yang berpengaruh paling tinggi terhadap jumlah kunjungan pasien rawat jalan di puskesmas adalah tersedianya laboratorium kesehatan dan jumlah jenis tenaga kesehatan. Keterbatasan akses dan fasilitas kesehatan di wilayah pedesaan di Kabupaten Pandeglang dapat dibuktikan dengan hampir seluruh wilayah di bagian selatan kabupaten ini dipengaruhi oleh kedua variabel tersebut. Berdasarkan nilai R-Square Local, didapatkan bahwa rasio kunjungan rawat jalan pada sebagian besar wilayah Kabupaten Pandeglang dipengaruhi oleh tersedianya laboratorium kesehatan dan jumlah jenis tenaga kesehatan.

Puskesmas is responsible for organizing health efforts for the first level. Pandeglang has the highest percentage of the population using Puskemas facilities. This research aims to understand the characteristics of puskesmas service locations on outpatient visits and the factors that influence the performance of patient visits health center services to outpatients in Pandeglang Regencies. The Methods is spatial statistical analysis, Geographically Weighted Regression using ArcGIS software.
The results is that The Characteristics Location Services Health Center in Pandeglang described by: (1) the majority of the quality of the road that passes through the health center has a good condition, (2) the majority of the health center is located at an altitude of 0-100 meters above sea level and slope 0- 8% and (3) the majority of the population density in the working area health centers ranged between 500-1000 people/km2. Characteristic location factors that has the highest influence of outpatient visits at health centers is the availability of health laboratories and the number of types of health workers. Limited access to health facilities in rural areas in Pandeglang can be proved by almost all regions in the southern part of the district is influenced by these two variables. Based on the R-Square Local value, it was found that the ratio of outpatient visits in most areas of Pandeglang influenced by the availability of health laboratories and the number of types of health workers."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T42923
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Edgar Rhomado Asaputra
"Kawasan pesisir di Banten merupakan salah satu kawasan potensial sebagai penghasil udang di Indonesia. Lokasi tambak udang vaname di Kecamatan Panimbang hanya berada pada dua desa yaitu di Desa Mekarsari dan Desa Panimbang Jaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Persebaran lahan tambak udang vaname di Desa Mekarsari dan Desa Panimbang jaya di Kecamatan Panimbang, menganalisis tingkat kesesuaian lahan pada tambak udang vaname yang berada di Desa Mekarsari dan Desa Panimbang jaya di Kecamatan Panimbang, dan mengkategorikan tingkat kesesuaian lahan terhadap produktivitas budidaya tambak udang vaname di Desa Mekarsari dan Desa Panimbang jaya di Kecamatan Panimbang. Metode AHP digunakan untuk mencari bobot kriteria kesesuaian dari parameter fisik yaitu jenis tanah dan lereng, parameter Jarak yaitu jarak dari sungai dan jarak dari pantai, parameter kualitas air yaitu salinitas air, pH air, suhu air, dan oksigen terlarut, dan parameter non fisik yaitu kepadatan penduduk dan upah tenaga kerja. Setelah mendapatkan hasil bobot dari parameter yang digunakan diolah dengan menggunakan metode Weighted Overlay pada ArcGis. Penelitian ini membuktikan bahwa luas wilayah kesesuaian untuk tambak udang vaname di Kecamatan Panimbang memiliki dua tingkat kesesuaian yaitu kesesuaian sesuai seluas 740.15 ha, dan tidak sesuai seluas 2630.71 ha, dan pada kesesuaian lahan sangat sesuai terdapat dua titik lokasi tambak yang mengalami penurunan produktivitas udang. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil produktivitas pada titik tersebut tidak memiliki keterkaitan dengan tingkat kesesuaian lahan dan dapat disimpulkan bahwa penurunan produktivitas yang terjadi di titik lokasi tambak dikarenakan faktor di luar kesesuaian lahan.

The coastal area in Banten is one of the potential areas as shrimp producers in Indonesia. The location of vanammei shrimp ponds in Panimbang District is only in two villages, namely Mekarsari Village and Panimbang Jaya Village. This study aims to analyze the land distribution of vanammei shrimp ponds in Mekarsari Village and Panimbang Jaya Village in Panimbang District, analyze the level of land allocation in vanammei shrimp ponds located in Mekarsari Village and Panimbang Jaya Village in Panimbang District, and categorize the vannamei shrimp ponds in Mekarsari Village. and Panimbang Jaya Village in Panimbang District. The AHP method is used to find the weight of the criteria from physical parameters, namely soil type and slopes, distance parameters namely distance from the river and distance from the beach, air quality parameters, namely air salinity, air pH, air temperature, and dissolved oxygen, and non-physical parameters, namely density. population and workforce. After getting the weight results from the parameters used, it is processed using the Weighted Overlay method on ArcGis. This study proves that the area according to vanammei shrimp ponds in Panimbang District has two levels, namely according to an area of ​​740.15 ha, and not according to an area of ​​2630.71 ha, and according to land that is very suitable there are two points of ponds that have decreased. productivity. These results indicate that the productivity results at these points have no relationship with the levels of land availability and it can be said that the decline in productivity that occurs in the pond locations is due to factors outside the land."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gibran Athalla Naufal
"Pada bulan Agustus tahun 1883, terjadi letusan gunung api oleh Gunung Api Krakatau. Letusan tersebut menimbulkan berbagai macam kerusakan serta memicu bencana lain yang salah satunya ialah tsunami. Daerah Limus merupakan daerah bagian Selatan Pulau Sumatra sehingga daerah tersebut diindikasikan memiliki sisa-sisaendapan yang terbawa oleh tsunami Krakatau tahun 1883. Tujuan dari penelitian ini ialah mengidentifikasi endapan tsunami Gunung Krakatau tahun 1883 menggunakan metode analisis ukuran butir, LoI, unsur kimia, dan mikrofauna serta menginterpretasikan sejarah pengendapannya. Hasil analisis LoI menunjukan bahwa endapan Krakatau pada daerah penelitian merupakan endapan Krakatau dilihat dari persentase material organik danmaterial karbonatnya yang semakin menurun akibat adanya material lain yang mendominasi, diindikasikan merupakan material vulkanik. Hasil analisis ukuran butir menunjukan bahwa endapan Krakatau memiliki persebaran butir yang kurang baik serta memiliki maturitas butir batuapung yang tinggi. Hasil analisis unsur kimia menunjukan bahwa terdapat kenaikan unsur Ca, Sr, dan Zr sebagai unsur indikator adanya material laut yangterbawa ke daratan. Hasil analisis mikrofauna menunjukan bahwa terdapat fragmen biota laut yang sudah hancur akibat suatu energi, diindikasikan berasal dari tsunami. Endapan tsunami pada daerah penelitian diindikasikan termasuk pada aktivitas klimaks pertama yaitu main plinian phase dikarenakan pada tahap ini merupakan tahap terbentuknya gelombang tsunami.

In August 1883, there was a volcanic eruption from Mount Krakatau. This eruption caused various damages and triggered several disasters, one of which was a tsunami. Limus is part of the southern area of Sumatra Island, indicating the potential presence of remnants of the 1883 Krakatau tsunami deposits. The objective of this study is to identify the 1883 Krakatoa tsunami deposits using grain size analysis, Loss on Ignition (LoI), chemical elements, and microfauna, as well as interpret its depositional history. The LoI analysis results indicate that the Krakatau deposits in the research area exhibit reduced percentages of organic and carbonate materials due to the dominance of other materials, which indicate volcanic material. Grain size analysis shows that the Krakatau deposits have poor grain distribution and high maturity of volcanic ash grains. Chemical element analysis indicates an increase in Ca, Sr, and Zr elements, suggesting the presence of sea-derived materials transported inland. Microfauna analysis reveals fragments of sea biota that have been destroyed due to energy, indicating their origin from the tsunami. The deposits in the research area are indicated to belong to the first climax activity, the main plinian phase, as this stage marks the formation of the tsunami waves."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifki Dian Ananda
"Pada 2019, realisasi target investasi Sei Mangkei hanya sekitar Rp5.46 triliun dari total kebutuhan Rp128.10 triliun, sementara realisasi target investasi Tanjung Lesung hanya sekitar Rp300 miliar dari total kebutuhan Rp96.60 triliun. Skripsi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang menjadi penghambat tercapainya realisasi target investasi dan serapa tenaga kerja di KEK Sei Mangkei dan KEK Tanjung Lesung menggunakan teori Collaborative Governance dengan berfokus pada interaksi antara Dewan Nasional KEK, Dewan Kawasan, dan Badan Usaha/Pengelola. Metode yang digunakan di dalam skripsi ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan riset-riset terdahulu sebagai sumber data primer. Terdapat tiga temuan dalam skripsi ini yakni terkait infrastruktur yang tidak memadai, minimnya koordinasi antara aktor, dan adanya antagonisme antara aktor menjadi penghambat realisasi target di kedua wilayah KEK ini.

In 2019, the realization of Sei Mangkei's investment target was only around IDR 5.46 trillion out of a total requirement of IDR 128.10 trillion, while the realization of Tanjung Lesung's investment target was only around IDR 300 billion out of a total requirement of IDR 96.60 trillion. This thesis aims to identify and analyze the problems that are hindering the realization of investment and employment targets in Sei Mangkei SEZ and Tanjung Lesung SEZ using Collaborative Governance theory by focusing on interactions between the National SEZ Council, Regional Council, and Business Entities/Administrator. The method used in this thesis is a qualitative research method using previous research as the primary data source. There are three findings in this thesis, namely related to inadequate infrastructure, lack of coordination between actors, and the existence of antagonism between actors which hinders the realization of targets in these two SEZ regions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bondan Rizky Ramadhan
"Kabupaten Pandeglang memiliki kedekatan wilayah dengan zona subduksi dan wilayah pertemuan Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia di Selat Sunda. Akibatnya Kabupaten Pandeglang memiliki tingkat kerawanan dan kerentanan gempa bumi, dan untuk itu wilayah rawan gempa bumi dan kerentanan terhadap gempa bumi perlu ditentukan sebagai upaya mitigasi bencana gempa bumi. Faktor - faktor seperti litologi, struktur geologi, lereng, dan nilai PGA (Peak Ground Acceleration) dapat digunakan untuk menentukan wilayah rawan gempa bumi dengan metode skoring. Kerentanan wilayah terhadap gempa bumi ditentukan dengan metode weighted overlay dengan pembobotan dalam aspek lingkungan, sosial, ekonomi, dan fisik. Kerawanan merupakan aspek lingkungan dalam penentuan kerentanan, sedangkan kepadatan penduduk, jumlah penduduk wanita, ratio ketergantungan, dan penyandang disabilitas digunakan dalam penentuan kerentanan aspek sosial. Kerentanan aspek ekonomi menggunakan indikator penduduk miskin dan kerentanan fisik menggunakan kepadatan bangunan. Hasil penelitian menunjukkan wilayah rawan gempa bumi sedang mendominasi Kabupaten Pandeglang dengan luas 64,99% dan mayoritas tersebar pada bagian timur dan selatan Kabupaten Pandeglang. Dalam kerentanan, wilayah kerentanan tinggi terdapat di Kecamatan Labuan dengan luas sebesar 36,07 % dari luas Kecamatan Labuan, sedangkan Kecamatan Sindangresmi dan Kecamatan Munjul merupakan kecamatan dengan kerentanan rendah dengan luas 73.93 % dari luas Kecamatan Sindangresmi dan 61.52 % dari luas Kecamatan Munjul.

Pandeglang Regency has a proximity to the subduction zone and the meeting area of ​​the Indo-Australian Plate and the Eurasian Plate in the Sunda Strait. So that Pandeglang District has an earthquake level of vulnerability and vulnerability. Areas prone to earthquakes and vulnerability to earthquakes need to be determined as an effort to mitigate earthquakes. Factors such as lithology, geological structure, slope, and PGA (Peak Ground Acceleration) values ​​can be used to determine earthquake prone areas by the scoring method. Regional vulnerability to the earth's herds is determined by the weighted overlay method by weighting in environmental, social, economic and physical aspects. Vulnerability is an environmental aspect in determining vulnerability, while population density, female population, dependency ratio, and people with disabilities are used in determining the vulnerability of social aspects. Vulnerability in economic aspects uses indicators of poor population and physical vulnerability using building density. The results showed that earthquake-prone areas were dominating Pandeglang Regency with an area of ​​64.99% and the majority was spread in the eastern and southern parts of the Pandeglang Regency. In susceptibility, the high vulnerability area is in Labuan Subdistrict with an area of ​​36.07% of the area of ​​Labuan Subdistrict, while the Sindangresmi Subdistrict and Munjul Subdistrict are sub-district with low vulnerability with an area of ​​73.93% of the area of ​​Sindangresmi Subdistrict and 61.52% of the total area of ​​Munjul Subdistrict."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roihan Nauval Majid
"Daerah pesisir pantai Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu daerah yang berpotensi terdampak tsunami. Keberadaan dari Gunungapi Anak Krakatau dan jalur subduksi lempeng di selat sunda menyebabkan Kabupaten Pandeglang menjadi salah satu daerah yang memiliki potensi tsunami. Salah satu langkah antisipasi bencana tsunami adalah dengan melakukan perencanaan tata ruang yang telah mempertimbangkan potensi bahaya tsunami. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengevaluasi tata ruang wilayah Kabupaten Pandeglang berdasarkan identifikasi potensi bahaya tsunami. Identifikasi potensi bahaya tsunami dilakukan dengan membuat model potensi sebaran ketinggian gelombang tsunami di daerah pesisir menggunakan pemodelan GIS.
Hasil identifikasi potensi bahaya tsunami di pesisir pantai Kabupaten Pandeglang menunjukkan bahwa seluas 194,15 hektar lahan permukiman dan tempat kegiatan eksisting berpotensi terdampak tsunami. Total luasan kawasan pesisir Kabupaten Pandeglang yang berpotensi terdampak bahaya tsunami mencapai 1483,26 hektar. Sementara pada Tinjauan rencana tata ruang Kabupaten Pandeglang, terdapat 488,22 hektar rencana pola ruang pemukiman yang berpotensi terdampak tsunami. Oleh karena itu, rencana tata ruang wilayah Kabupaten Pandeglang pada daerah studi perlu dievaluasi dengan mengalih fungsikan lahan pemukiman yang berpotensi terdampak bahaya tsunami menjadi sempadan pantai atau lahan terbuka lainnya.

The coastal area of Pandeglang Regency is one of the areas potentially affected by the tsunami. The existence of the Anak Krakatau Volcano and the Sunda Strait subduction pathway causes Pandeglang District to be one of the areas that has the potential for a tsunami. One of the steps to anticipate the tsunami disaster is to do spatial planning that has considered the potential for tsunami hazards. The purpose of this study was to evaluate the spatial layout of Pandeglang Regency based on the identification of potential tsunami hazards. Identification of potential tsunami hazards is done by modeling the potential of tsunami wave height distribution in coastal areas using GIS modeling.
The results of the identification of potential tsunami hazards on the coast of Pandeglang Regency indicate that an area of 194.15 hectares of residential land and the location of existing activities could potentially be affected by the tsunami. The total area of the coastal area of Pandeglang Regency which has the potential to be affected by the tsunami hazard reaches 1483.26 hectares. While in the review of Pandeglang Regency spatial plan, there are 488.22 hectares of planned residential space patterns that have the potential to be affected by the tsunami. Therefore, the spatial plan for Pandeglang Regency in the study area needs to be evaluated by shifting the function of residential land that has the potential to be affected by the tsunami hazard to become a beach border or other open land."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T53823
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chiquita Pramesta
"ABSTRACT
Ada berbagai faktor yang dipengaruhi oleh kesejahteraan psikologis, seperti usia, jenis kelamin, dan pengalaman hidup. Relawan dengan tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi memiliki risiko rendah mengalami stres traumatis sekunder setelah kembali dari lokasi bencana. Skala Ryff's Well-Being Psychological dan Secondary Traumatic Stress Scale digunakan untuk mengidentifikasi kesejahteraan psikologis dan stres traumatis sekunder pada relawan yang ditugaskan setelah Tsunami di Pandeglang, Banten. Desain penelitian cross sectional digunakan, teknik sampel menggunakan total sampling yang melibatkan 32 relawan, dan analisis data menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara kesejahteraan psikologis dan stres traumatis sekunder (α = 0,001). Tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi dapat mengurangi stres traumatis sekunder (p = 18.701). Hal ini diperlukan untuk melakukan penyaringan kesejahteraan psikologis untuk mengurangi stres traumatis sekunder.

ABSTRACT
There are various factors that are influenced by psychological well-being, such as age, gender, and life experience. Volunteers with a high level of psychological well-being have a low risk of experiencing secondary traumatic stress after returning from the disaster site. The Ryff's Well-Being Psychological Scale and Secondary Traumatic Stress Scale are used to identify psychological well-being and secondary traumatic stress in volunteers assigned after the Tsunami in Pandeglang, Banten. The cross sectional research design was used, the sample technique used total sampling involving 32 volunteers, and the data analysis used chi square. The results showed that there was a significant correlation between psychological well-being and secondary traumatic stress (α = 0.001). A high level of psychological well-being can reduce secondary traumatic stress (p = 18,701). It is necessary to screen psychological well-being to reduce secondary traumatic stress."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>