Ditemukan 137903 dokumen yang sesuai dengan query
Athena Anatolia Firdauzi
"Kegiatan praktikum merupakan salah satu wadah pendekatan ilmiah, untuk mengembangkan pemahaman konsep ilmu sains dan teknologi. Perancangan, manufaktur, dan pengujian alat praktikum pengukuran laju aliran fluida berbasis pelat orifice bertujuan untuk mendapatkan serta menganalisis nilai coefficient of discharge dan ketidakpastiannya dengan membandingkan hasil coefficient of discharge yang didapat dengan literatur yang ada. Adapun, pelat orifice yang ada pada alat pratikum akan memberikan perbedaan tekanan pada pada aliran, yang diperlihatkan melalui perbedaan ketinggian pada manometer multitube. Fluida yang akan diuji adalah air dengan batasan memiliki viskositas nol, tidak dapat dimampatkan dan kecepatan yang seragam.
Berdasarkan pengujian ini, data berupa perbedaan ketinggian akan diolah menggunakan persamaan-persamaan empiris sehingga didapatkan hasil yakni nilai laju aliran teoretis, coefficient of discharge, serta bilangan Reynolds (Re). Visualisasi hasil pengolahan akan dituangkan dalam grafik hubungan antara bilangan Re dengan coefficient of discharge. Nilai coefficient of discharge pada alat praktikum pengukuran debit aliran dengan menggunakan pelat orifice adalah sebesar 0.66.
Practical activities are one of the methods in science teaching to develop an understanding of the concepts of science and technology. The aim of developing a practical tool for calculating fluid flow rates based on orifice plates is to obtain and analyze the value of discharge coefficient and its uncertainty and comparing the value of the results obtained with the existing literature. An orifice plate on the practical instrument will create a differential pressure in the flow, which will be shown on the multitube manometer as a differential height. The fluid utilizied is water, and some of the parameters for this tool are that the stream’s viscosity is zero, not compressed, and it has a uniform velocity.Based on the results of the test, the data obtained in the form of differential height will be processed further using empirical equations derived from the processing outcomes. The findings will be shown by a graph depicting the relationship between the Reynolds number and the discharge coefficient. The practical tool for measuring flowrate utilizing orifice plate has a discharge coefficient of 0.66. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dicky Priambodo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tekanan dan kecepatan pada fluida laminer yang terdapat dalam Persamaan Bernoulli serta mendesain dan membuat rancang bangun pengukuran debit fluida menggunakan metode alat tabung venturi dan orifice plate. Penelitian menggunakan data kuantitatif dengan mengambil data berupa pengukuran tekanan yang terjadi pada alat tabung venturi dan orifice plate. Sensor MPXV7002DP digunakan dalam penelitian sebagai alat ukur perbedaan tekanan yang mengeluarkan data analog sehingga harus diolah terlebih dahulu menjadi data tekanan dengan menanamkan fungsi transfer ke dalam Mikrokontroler ATmega8 sebagai media akuisisi data yang diberikan oleh Sensor MPXV7002DP. Data kuantitatif terdiri dari tekanan, debit, dan kecepatan fluida yang berbentuk grafik. Pengolahan dari data tersebut menghasilkan hubungan antara tekanan dan kecepatan yang berupa akar dari ΔP dan nilai massa jenis fluida cair (air) yang digunakan sebesar 1.000,208 kg/m3.
The main purpose of this research is to observe the relation between pressure and velocity of a laminary fluid using Bernoulli?s formula and to design a prototype of flow measurement device using venturi tube and orifice plate. This research is conducted by gathering quantitative data such as pressure within the venturi tube and the orifice plate. The MPXV7002DP sensor which is used to measure the pressure difference has an analog output so it has to be converted into pressure data using a transfer function embedded in the ATmega8 microcontroller. The quantitative data measured are pressure, flow, fluid velocity, and are visualized using graphs. Data processing yields a relationship between pressure and velocity which is the square root of ΔP and the density of the fluid used (water) was 1.000,208 kg/m3."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S62559
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2006
TA645
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Aswin Nidham Ahmad Silanda
"Paramedian Forehead Flap merupakan salah satu teknik operasi yang sangat kompleks dan perlu kompetensi tinggi dari para residen yang ingin mengambil spesialisasi bedah plastik, dikarenakan adanya beberapa konsiderasi yang harus dipertimbangkan seperti penggunaan sisi yang digunakan sebagai flap dan suplai darah. Simulator kulit wajah yang memiliki anatomi sesuai harganya cukup tinggi karena kompleksnya proses manufaktur. Diperlukan adanya penelitian untuk melakukan simplifikasi pada metode manufaktur simulator agar mudah diproduksi dan digunakan sebagai alat untuk melatih kompetensi dari para residen. Anatomi yang digambarkan pada simulator disesuaikan dengan lapisan-lapisan yang ada pada bagian wajah manusia. Dengan penggunaan 3D printing sebagai basis metode manufaktur, dipilih material-material yang dapat mensimulasikan sifat mekanikal dari tiap lapisan. Proses assessment dilakukan terhadap hasil produksi simulator untuk menilai apakah tiap lapisan telah menggambarkan lapisan asli pada wajah manusia dan penggunaannya sebagai alat untuk melatih kompetensi residen.
Paramedian Forehead Flap is one of the complex surgical techniques that requires high competence from residents who wish to specialize in plastic surgery, due to several considerations that must be considered such as the use of the side used as a flap and blood supply. The facial simulators that anatomically accurate sold at quite high prices, because of the complexity of the manufacturing process. Research on simplifying the simulator manufacturing method is needed, so that it is easily produced and used as a tool to increase resident’s competencies and experiences. The anatomy depicted in the simulator is adapted to the layers that are on the human face. With the use of 3D printing as a basis for manufacturing methods, materials that can simulate the mechanical properties of each layer are selected. An assessment process is carried out on the results of the simulator production to evaluate whether each layer has represented the original layer on the human face and its use as a tool to increase resident competencies."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Fadli Bayu Samudra
"Additive Manufacturing (AM) adalah metode manufaktur yang menciptakan komponen dengan bentuk kompleks melalui penambahan material layer-by-layer. Meskipun memiliki banyak keuntungan, AM juga memiliki keterbatasan seperti ruang kerja terbatas, yang tergantung pada ukuran bed printer, dan orientasi pencetakan yang memerlukan optimasi untuk mencapai dimensi yang akurat dan mechanical properties dari komponen yang dicetak. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah dengan membagi komponen menjadi dua atau lebih bagian untuk dicetak. Hal ini memerlukan perancangan sambungan untuk bagian yang dicetak, sehingga dapat dirakit kembali menjadi bentuk aslinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi metode dan desain terbaik untuk sambungan tersebut. Desain sambungan dioptimasi menggunakan finite element analysis (FEA) untuk memastikan integritas struktural. Penelitian ini juga mengeksplorasi penggunaan Inventor API untuk mengotomatisasi pembuatan bentuk sambungan berdasarkan desain yang dioptimisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain sambungan yang dioptimalkan memiliki nilai maksimum stress yang lebih tinggi namun tetap berada dalam area safety factor, yang memiliki arti desain dapat untuk digunakan dalam manufaktur komponen berukuran besar dalamadditive manufacturing (AM).
Additive Manufacturing (AM) is a manufacturing method that creates components with complex shapes by adding material layer by layer. Despite its advantages, AM has limitations such as a restricted working envelope, which is dependent on the printer bed size, and variable printing orientation that requires optimization to achieve accurate dimensions and mechanical properties of the printed components. One solution to these issues is to divide the component into two or more parts for printing, allowing the final printed component to match the original design. This requires designing joints for the printed parts, enabling them to be reassembled into the original shape. The objective of this research is to identify the best methods and designs for these joints. The joint designs are optimized using Finite Element Analysis (FEA) to ensure structural integrity. The study also explores the use of Inventor API for automating the generation of joint shapes based on the optimized designs. Results indicate that the optimized joint designs exhibit higher maximum stress but remain within the safety factor area, confirming their suitability for use in manufacturing large dimensional parts in additive manufacturing (AM)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kentaro Alif Tanido
"3D Printing adalah metode manufaktur aditif yang menciptakan objek 3D dari model digital. Objek dibuat secara layer-by-layer dengan material seperti plastik, logam, atau bahan organik pada sebuah bed printer. Untuk objek yang lebih besar dari ukuran bed printer, mereka dibagi menjadi beberapa bagian dan disambung menggunakan metode interlocking. Penelitian ini menguji empat jenis balok (U beam, I beam, bar beam, dan hollow beam) yang terbuat dari bahan High Strength Low Alloy (HSLA) dengan tiga jenis pembebanan (lentur, aksial, dan puntir). Mekanisme interlocking menggunakan pengunci male-to-female dengan variasi panjang pengunci male. Analisis tegangan dilakukan menggunakan perangkat lunak Autodesk Inventor. Hasil penelitian menunjukkan mekanisme terbaik: U beam - panjang male locker 10 cm dengan posisi pengencang 5 cm dari pangkal; bar beam dan I beam model 1 - panjang male locker 10 cm dengan posisi pengencang 1,67 cm dari pangkal; H model 2 - panjang male locker 20 cm dengan posisi pengencang 13,33 cm dari pangkal; dan hollow beam - panjang male locker 5 cm dengan posisi pengencang 1,67 cm dari pangkal. Panjang dan posisi ini menghasilkan faktor keamanan terbesar, sehingga cocok untuk aplikasi dengan beban tersebut.
3D Printing is an additive manufacturing method that creates 3D objects from a digital model. Objects are built layer-by-layer using materials like plastic, metal, or organic matter on a printer bed. For objects larger than the printer bed, they are divided into sections and joined using interlocking methods. This research tested four types of beams (U beam, H beam, bar beam, and hollow beam) made from High Strength Low Alloy (HSLA) material with three types of loading (bending, axial, and torsion). The interlocking mechanism used male-to-female locking with variations in the male locker length. Stress analysis was conducted using Autodesk Inventor software. Results showed the best mechanisms: U beam - male locker length of 10 cm with the fastener position 5 cm from the base; bar beam and H beam model 1 - male locker length of 10 cm with the fastener position 1.67 cm from the base; H beam model 2 - male locker length of 20 cm with the fastener position 13.33 cm from the base; and hollow beam - male locker length of 5 cm with the fastener position 1.67 cm from the base. These lengths and positions yielded the largest safety factors, making them suitable for applications with those loads."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Raihan Naufal Satria, Author
"Inspeksi pipa adalah suatu metode yang sangat penting dalam semua industri energi. Pipa sendiri digunakan untuk mentransportasikan fluida di dalamnya dari suatu tempat ke tempat lainnya. Seiring berjalannya waktu, pipa harus diinspeksi dan dirawat karena fluida yang mengalir di dalamnya bersifat korosif. Inspeksi visual adalah metode yang mudah untuk diinspeksi. Namun, beberapa pipa yang sulit dijangkau sangat susah untuk di inspeksi. Mengembangkan cara yang mudah untuk menyelesaikan masalah ini adalah menggunakan dunia robotik. Di era yang sudah maju ini, dunia robotik sudah termasuk hal yang lazim untuk digunakan, tetapi masih ada beberapa limitasi dengan penggunaannya. Hal ini terjadi karena penggunaan robot memakan biaya yang mahal dari struktur robotnya sendiri. Untuk mengurangi beban biaya produksi dari robot sendiri, riset ini akan membahas kustomisasi produksi alat dengan menggunakan cara “3D Printing” dan mekanisme kontrol yang mudah digunakan dengan menambahkan fitur visual. Robot yang dinamakan In-Pipe Inspection Robot (IPIR) ini bisa menjadi permulaan dalam hal “smart technology” untuk inspeksi kondisi dalam pipa. Di segmen ini, inspeksi visual yang digunakan adalah menggunakan kamera. Untuk menjalankan kontrol dari alatnya sendiri yaitu menggungakan joystick sebagai input dan DC motor sebagai output. Dimensi pipa menggunakan diameter 6” dengan diameter dalam 154.08 mm. Metode riset ini pun akan dimulai dari studi literatur untuk tipe robot yang dipakai, lanjut dengan desain robot dan diakhiri dengan proses produksi dengan mengoptimasikan penggunakan 3D Printing.
.Pipe inspection is an important event in all of the energy industries. Pipes are used to transport any kinds of fluids from one place to another. During the period times, a pipe must be inspected and maintained because of the fluids that carries inside of a pipe in the energy industries can easily cause damage to the inner wall such as corrosion, erosion, degradation, and many other factors. Visual inspection is the easy method to inspect. But, a pipe in which placed at an unreachable area is very hard to inspect. Developing an easy way to solve this is by using in the field of robotics. In this new era, robotics is very common to use as well but there are some limitations of by using it. This because of the high cost production of the robot structure itself. To reduce the production cost and solve the problem of visual pipe inspection, this paper will be discussing the customization production of the robot structure by using a 3D Printing and a simple control mechanism with adding the visual feature. A robot called In-Pipe Inspection Robot (IPIR) can be the start of having a smart technology for inspecting the condition of the inner wall pipe. In this part, the visual inspection is using a camera. For the driving control of the robot will be using a joystick act as an input and DC motor as the output. The pipe size diameter will be using a 6” pipe with an inner diameter of 154.08 mm. The method of by doing this research is start from determine and study the robot type then design the robot and print the design by optimizing the use of 3D Printing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ichiko Thambryana Dwita
"Analisa dinamika fluida dibutuhkan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dalam memvisualisasikan aliran pada mekanika fluida, akan tetapi metode ini tidak terdapat pada modul di Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia sehingga dibutuhkan suatu metode untuk melengkapinya. Alat gelembung hidrogen dirancang dan diuji agar dapat memvisualisasikan aliran, menentukan profil kecepatan yang terbentuk di sekitar bola dan bola golf serta mengamati pengaruh penambahan orifice dalam aliran fluida terhadap perubahan tekanan dan kecepatan yang terjadi. Proses visualisasi aliran dilakukan dengan cara mengambil gambar saat pembentukan aliran hidrogen terjadi. Parameter yang divariasikan adalah bilangan Reynold yang didasarkan pada kecepatan fluida di hulu serta bergantung pada struktur yang dipakai (bentuk bola, bola golf atau radius hidraulik pipa persegi empat di mana terdapat orifice). Kenaikan kecepatan yang sebanding dengan bilangan Reynold setelah melewati bagian hulu menuju hilir terjadi pada semua variabel yang diuji namun karena pengaruh getaran yang timbul pada water tunnel membuat visualisasi kurang terlihat dari pembentukan gelembung hidrogen terhadap aliran fluida. Bilangan reynold yang dihasilkan menggunakan alat ini pada rentang 5000-18000. Aliran yang paling laminar ditunjukkan dengan nilai intensitas turbulen yang paling rendah, yaitu 10,59 dengan kecepatan aliran rata-rata 28,24 mm/s. Rata-rata coefficient discharge sebesar 0,4660 sepanjang Re 12-18 pada aliran yang dilewati orifice.
Analysis of fluid dynamics is require to provide a clearer picture in visualizing the flow on fluid mechanics, but the method has not been include in laboratory teaching module at Department of Chemical Engineering University Indonesia. Hydrogen bubble device is designed and tested in order to visualize the flow, determine the velocity profile is formed around the sphere, golf ball and observe the effect of adding orifice in fluid flow against the pressure and velocity changes that occur. Flow visualization is process by taking pictures during the formation of hydrogen flow. The parameters was varied the Reynolds number based on fluid velocity in the upstream as well as dependent on the structure used (a ball, golf ball or hydraulic radius of pipe where there is a rectangular orifice). The increase in speed is proportional to the Reynolds number after passing through the upstream side toward the downstream in all variables tested but due to the influence of vibrations that occur in a water tunnel to visualize the less visible than the formation of hydrogen bubbles on the fluid flow. The experiment obtain 5000-18000 Reynold number and most laminar flow is indicated by the value of the lowest turbulence intencity, which is 10.5969 with an average flow rate of 28,24 mm/s. Coefficient discharge overall on the flow passing the orifice were 0,4660 in 12-18 Reynold number."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42594
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
"Pompa jarum suntik dianggap sebagai salah satu peralatan medis kritis yang memberikan obat dan cairan dengan dosis terkontrol kepada pasien. Namun, di banyak negara berkembang, pompa jarum suntik konvensional seringkali diimpor dari luar negeri dengan biaya tinggi. Karena itu fasilitas kesehatan dengan sumber daya terbatas seringkali kesulitan untuk mendapatkan dan memelihara perangkat ini, alternatif yang kurang tepat kadang digunakan sehingga menempatkan risiko signifikan bagi pasien yang sensitif. Untuk mengatasi masalah ini, prototipe pompa jarum suntik yang terjangkau dikembangkan dengan menggunakan teknologi pencetakan 3D. Perangkat ini dirancang dungeon komponen yang dicetak 3D dan komponen yang tersedia secara lokal, sehingga mengurangi ketergantungan pada komponen impor yang mahal. Akurasi volumetrik alat dievaluasi dengan jarum suntik plastik 10 mL menggunakan pendekatan gravimetri. Perangkat diatur untuk mengeluarkan volume air (0,3 - 5 mL) pada variasi laju aliran (1 - 20 mL / menit) dan menghasilkan kesalahan sistematis di bawah 6%.
Syringe pumps are considered a critical piece of medical equipment that delivers controlled doses of drugs and fluids to patients. However, in many developing countries, conventional syringe pumps are often imported from abroad at a high cost. As health facilities with limited resources often struggle to procure and maintain these devices, less appropriate alternatives are sometimes used, putting sensitive patients at significant risk. To address this issue, a prototype of an affordable syringe pump was developed using 3D printing technology. The device was designed with 3D printed parts and locally available components, thereby reducing dependence on expensive imported parts. The volumetric accuracy of the device was evaluated with a 10 mL plastic syringe using a gravimetric approach. The device was set to dispense varying volumes of water (0.3 - 5 mL) and resulted in a systematic error below 6%."
[Depok;Depok, Depok]: [Fakultas Teknik Universitas Indonesia;Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2023
S-pdf;S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Yusuf Raihan
"Tangan adalah salah satu organ tubuh yang paling aktif digunakan pada kegiatan sehari-hari. Sayangnya, terdapat orang-orang yang kehilangan tangan sehingga mengalami kesulitan dalam beraktivitas. Tangan prostetik menjadi salah satu solusi untuk menggantikan kehilangan ini. Tangan prostetik adalah alat bantu medis berupa tangan buatan yang dirancang untuk meniru cara kerja tangan manusia. Namun, akses terhadap tangan prostetik masih sangat terbatas karena harganya yang masih cukup mahal. Di Indonesia, baru terdapat satu perusahaan yang resmi menyediakan tangan prostetik, hal ini semakin mendorong mahalnya harga produk tersebut. Salah satu faktor penyebab mahalnya tangan prostetik adalah bentuk komponen yang rumit sehingga membutuhkan investasi alat molding dan mesin CNC yang cukup mahal. Desain tangan prostetik dengan metode fabrikasi alternatif dengan biaya yang lebih murah dapat menjadi solusi dari keterbatasan tangan prostetik di Indonesia. Salah satu metode fabrikasi alternatif yang memiliki kemampuan memfabrikasi komponen dengan bentuk yang rumit namun dengan harga yang cukup murah adalah metode 3D Printing. Teknologi ini cocok dalam pengembangan tangan prostetik yang berbentuk rumit namun hanya diproduksi dalam skala kecil. Pengembangan desain berbasis perakitan dan penggunaan komponen off-the-shelf juga membantu dalam memudahkan pembuatan tangan prostetik dan juga menurunkan harga produksi. Dengan fabrikasi 3D Printing, pendekatan desain berbasis perakitan, dan penggunaan komponen off-the-shelf maka dihasilkan produk tangan prostetik bertenaga fungsional, murah, dan mudah diproduksi
Hands are one of the most active tools that human use for daily activities. Unfortunately, there are peoples who lost their arm and they had some difficulties at doint everyday task. Prosthetic hand is on of the best solution to help this problem. Prosthetic hand is a medical tool which is designed to replace human hand. But, the access to prosthetic hand care is still very limited due to its expensive cost. In Indonesia, there is only one company that is officially provide prosthetic care. This scarcity of prosthetic hand providers is one of the main drivers of its high cost. Another factor contributing to its expensiveness is the complex component that build the product require a high invest in fabrication tools such as molding and CNC milling. A design of prosthetic hand with alternative affordable fabrication method can be a solution to this limited prosthetic hand problem in Indonesia. One of the alternative fabrication method that are able to make a complicated geometry with a relatively low cost is 3D Printing. This technology is very suited for prosthetic hand development which has complex geometry and are produced in a small scale. Development of design for assembly and the use of off-the-shelf component will further lowering the production cost of prosthetic hand. With 3D Printing, design for assembly method, and the use of off-the-shelf component, a functional, affordable, easy to produce powered prosthetic hand is achievable."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library