Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93148 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anggita Marhafianti
"Salah satu jenis aliran dari seni musik adalah Indorock. Rudi van Dalm adalah salah satu musisi beraliran Indorock keturunan Indonesia Belanda yang berkarir di Belanda. Dalam lagunya, ia menggunakan dua sampai tiga bahasa yang berbeda, antara lain bahasa Inggris, Belanda dan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan jenis alih kode yang digunakan oleh Rudi van Dalm serta fungsinya dalam tiga lagunya yang berjudul Waarom Huil Je, Nona Manis, dan Daar Op De Sawa yang terdapat dalam album “The Very Best of Rudi van Dalm and The Royal Rhythmics.” Dalam menjawab permasalahan penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan menggunakan teori jenis dan fungsi alih kode dari Appel dan Muysken (2005). Hasil dari analisis menunjukan bahwa dari tiga lagu yang diteliti, terdapat dua jenis alih kode yang digunakan yaitu inter sentential dan intra setential dan fungsi yang digunakan oleh van Dalm adalah poetic function dan pathic function.

One of the genres of music is Indorock. Rudi van Dalm is an Indorock musician of Indonesian- Dutch descent who has a career in the Netherlands. In some of his songs, he uses two to three different languages, including English, Dutch and Indonesian. This study aims to describe the types of code-switching used by Rudi van Dalm and its function in three of his songs entitled Waarom Huil Je, Nona Manis, and Daar Op De Sawa from the album “The Very Best of Rudi van Dalm and The Royal Rhythmics.” In answering the research problem, the method used in this research is descriptive qualitative and uses the theory of code-switching from Appel and Muysken (2005). The result of the analysis shows that the type of code switching used in the three songs of Rudi van Dalm are inter setential and intra setential and the function used are poetic and pathic fuction."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sifa Fauziah
"De Oost, adalah film perang di tahun 1946 antara orang Belanda dengan orang Indonesia. Hal menarik dalam film ini adalah digunakannya alih kode dan campur kode oleh dua tokoh utama Johan dan Raymond. Pertanyaan penelitiannya adalah bagaimana wujud dan latar belakang penggunaan alih kode dan campur kode dalam film De Oost oleh dua tokoh utama. Tujuan penelitian ini adalah memaparkan wujud dan latar belakang terjadinya alih kode dan campur kode oleh dua tokoh utama film De Oost dengan menggunakan metode kualitatif dan teori tentang alih kode dan campur kode menurut pendapat Appel, Soewito dan Chaer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor dominan penyebab terjadinya alih kode dan campur kode adalah faktor tuturan dan mitra tutur diikuti oleh faktor perubahan situasi, dan tidak adanya pilihan kata yang tepat.

The Dutch film De Oost, is a war film in 1946 between the Dutch and the Indonesians. The interesting thing in this film is the use of code switching and code mixing by the two main characters Johan and Raymond. The research question is what is the form and background of the use of code switching and code mixing in the film De Oost by the two main characters. The purpose of this study is to describe the form and background of the occurrence of code switching and code mixing by the two main characters of the film De Oost using qualitative methods and theories about code switching and code mixing according to Appel, Soewito and Chaer's opinion. The results showed that the dominant factor causing code switching and code mixing was the speech factor and the speech partner followed by the situation change factor, and the absence of the right choice of words."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Maulita
"Saat ini, sebagian besar masyarakat Belanda dapat berbicara dan mengerti bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Campur kode dapat terlihat pada akun Instagram @cosmopolitan_nl sebagai salah satu majalah di Belanda. Bentuk, proses terjadinya campur kode dan faktor penyebab terjadinya campur kode dalam keterangan foto Instagram @cosmopolitan_nl itulah yang dikaji dalam penelitian ini. Metode yang digunakan adalah studi deskriptif dengan menggunakan pandangan Muysken mengenai penyisipan, alternasi dan leksikalisasi kongruen serta pandangan Hoffman mengenai faktor penyebab terjadinya campur kode. Data diambil dari periode Desember 2019 sampai Februari 2020. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa bentuk campur kode yang banyak terjadi adalah bentuk penyisipan dan alternasi. Faktor penyebabnya yaitu penekanan yang ingin diberikan kepada pembaca dan ingin memberi kesan menarik mengenai topik yang disampaikan. 

Most Dutch people can nowadays speak and understand English as a second language. This phenomenon of code mixing can be seen on Instagram account @cosmopolitan_nl, as a magazine in the Netherlands.This study analyzes the form, the process of code mixing and factors contributing to code mixing in caption @cosmopolitam_nl Instagram account.The method used is descriptive according to Muyskens point of view on the insertion, alternation and congruent lexicalization and Hoffman's point of view regarding factors contributing to code mixing. The data was collected during the period of December 2019 to February 2020. The results of this study revealed that the most common form of code mixing are insertion and alternation. The contributing factor is the need to give emphasis to the reader and to make an interesting impression on the topic being conveyed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Marsha Jozana
"Robin Van Persie adalah salah seorang pemain sepak bola terkenal Belanda yang sekarang bermukim di Inggris dan bermain di liga Inggris. Sebagai pemain ternama ia sering kali melakukan berbagai wawancara. Jurnal ini akan membahas idiolek dan laras bahasa seorang Robin Van Persie. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan idiolek seorang Robin Van Persie, dan melihat keterkaitan pengaruh latar belakang kehidupan bahasanya dalam kehidupan sehari-hari, Di samping itu untuk mengidentifikasi campur kode atau alih kode yang mungkin ditemukan. Metode penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dengan mengamati bahasa Van Persie melalui wawancara–wawancara yang dikumpulkan baik berupa rekaman video maupun artikel tertulis. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa latar belakang kehidupan Robin Van Persie mempunyai pengaruh besar terhadap idioleknya, khususnya tempat bermukim dan profesinya.

Robin Van Persie is one of the famous footballer from the Netherlands who now lives in England and plays in the Premier League. As a famous footballer he has been frequently interviewed. The main purpose of this paper is to illustrate Robin Van Persie’s idiolect and register, and to identify the influences of his background on his languiage. Futhermore this paper indicates the code mixing or code switching or code switchi or code switchinghingthatccured. The method used for this research is the qualitative method, using interviews from video’s and also written article on Van Persie. The results demonstrate that Robin Van Persie’s social background plays a big role in his idiolect, in particularly his profession and country where he lives.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Saskia Putri Ditia
"Musik hip-hop yang dikenal juga sebagai musik rap merupakan salah satu jenis aliran dari seni musik yang banyak digandrungi di Amerika Serikat dan negara lainnya. Di Belanda musik yang beraliran hip-hop atau rap dikenal dengan sebutan Nederhop. Salah satu rapper dari Belanda yang terkenal adalah Ronnie Flex. Dalam beberapa lagunya, ia menggunakan dua bahasa yang berbeda, yaitu bahasa Belanda dan bahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan jenis campur kode yang digunakan oleh Ronnie Flex dan faktor penyebabnya dalam tiga lagunya yang berjudul ‘Wat Is Love (ft. Leafs)’, Crooswijk Freestyle (ft. Murda), dan ‘Best Friend (ft. KM)’. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana jenis dan faktor penyebab campur kode pada tiga lagu karya Ronnie Flex. Dalam menjawab permasalahan penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan menggunakan teori jenis campur kode menurut Muysken (2000) dan faktor terjadinya campur kode menurut Appel dan Muysken (2005). Hasil dari analisis menunjukkan bahwa dari tiga lagu yang diteliti, terdapat dua jenis campur kode yang digunakan yaitu insertion alternation dan faktor penyebab yang digunakan oleh Ronnie Flex adalah poetic function, expressive function, referential function, pathic function, dan metalinguistic function.

Hip-hop music, also known as rap music is a music genre that is most loved in USA and other countries. In Netherlands, hip-hop or rap music is known as Nederhop. One of the famous rappers from Netherlands is Ronnie Flex. In some of his songs he uses, 2 different languages, that is Dutch and Indonesian. This study aims to describe the types of code-mixing used by Ronnie Flex and also the causal factors in three of his songs titled ‘Wat Is Love (ft. Leafs)’, ‘Crooswijk Freestyle (ft. Murda)’, and ‘Best Friend (ft. KM)’. The formulation of the problem in this research is how the types and factors causing code mixing in three songs by Ronnie Flex. In answering the research problem, the method used in this research is descriptive qualitative and uses the theory of code-mixing according to Muysken (2000) and the causal factors according to Appel and Muysken (2005). The result of the analysis shows that the type of code mixing used in the three songs of Ronnie Flex are insertion and alternation and the causal factors used are poetic function, expressive function, referential function,  pathic function and metalinguistic function."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fernanda Rizkianita
"Beberapa tahun belakangan ini, grup penyanyi asal Korea yang dikenal dengan BTS atau Bangtan Sonyeondan menjadi sebuah fenomena internasional. Pengaruh mereka sebagai idola generasi ketiga telah menembus pasar global. Album mereka yang berjudul Love Yourself terkenal dengan pesan mengenai “mencintai diri sendiri” dan album ini juga membantu mereka menjadi terkenal secara global. Tiga lagu dari album ini, “I’m Fine”, “Idol”, dan “Mic Drop” terpilih berdasarkan tingkat popularitasnya dan penampilannya di panggung internasional. Pada penelitian sosiolinguistik ini, metode yang digunakan adalah metode campuran, kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan dasar teori Poplack mengenai jenis alih-kode. Total alih-kode dari ketiga lagu adalah 90 alih-kode dengan 19 tag switches, 51 inter-sentential switches, dan 20 intra-sentential switches. Pendekatan kualitatif berfokus pada deskripsi, analisis dan interpretasi atas alasan dibalik alih-kode yang terjadi, baik dalam bahasa Inggris standar atau bahasa Inggris Afrika-Amerika (AAE). Maka dari itu, analisis diskursif digunakan sebagai dasar atas tiga fokus dalam pendekatan kualitatif. Selain itu, menurut teori Widawski mengenai bentuk AAE, bentuk penggabungan, abreviasi, konversi, penggabungan, peminjaman, dan pembuatan bentuk ditemukan dalam tiga lagu tersebut dengan total 47 ungkapan AAE. Teori tata bahasa dari J.L Dillard digunakan untuk membantu analisis penelitian ini. Alih-kode dalam AAE kemudian akan dianalisis menggunakan teori fungsi AAE dari Widawski. Dalam tiga lagu tersebut ditemukan fungsi sosial, psikologi, retorik, dan budaya.Teori fungsi digunakan untuk membantu menginterpretasikan motivasi dibalik ungakapan AAE yang digunakan. Dari 17 ungkapan AAE, motivasi yang paling sering digunakan adalah retorik dan psikologi. Ungkapan AAE berperan sebagai sebuah bahasa untuk menunjukan kekuatan mereka. Dalam lagu-lagu tersebut, ungkapan AAE berperan sebagai cara berekspresi untuk mencintai diri sendiri, perlawanan atas kebencian terhadap mereka, dan stereotip menjadi idola. Namun, penelitian lebih lanjut diharapkan untuk dilaksanakan dengan data yang lebih banyak dan cakupan analisis yang lebih besar.

Over the past few years, a Korean boy-group known as BTS or Bangtan Sonyeondan has become an international phenomenon. Their influence as the third-generation Idol has penetrated the global market. Their album, Love Yourself, is known worldwide for its message of self-love that later helps them to be known globally. Three songs in this album, "I'm Fine", "Idol", and "Mic Drop", are chosen for their popularity and performance in International stages. For this sociolinguistic research, the method is a mixed-method between quantitative and qualitative. The quantitative approach focuses on the 90 switches in the songs based on Poplack's theory of code-switching with 19 tag switches, 51 inter-sentential switches, and 20 intra-sentential switches. The qualitative approach focuses on describing, analyzing, and interpreting the possible reasons behind the switches that occur in both standard-English and African American English (AAE). Hence, discourse analysis is used as the base of the three intended focuses on the qualitative approach. Moreover, according to Widawski's forms of AAE, 47 expressions in AAE are found in these songs with combining, shortening, conversion, blending, borrowing, and creating forms. J.L. Dillard's grammar of AAE is also used to help analyze this research. These AAE switches than analyzed with Widawski's theory of function of AAE, which provides social, psychological, rhetorical, and cultural functions to help interpret the motivation behind the chosen AAE expressions. Out of 17 types of AAE switch, the most frequent motivations are rhetorical and psychological functions. AAE expressions act as a language of power since, throughout the songs, the expressions act as reassurance, mostly about self-love, and resistance toward hates and stereotype of being idols. However, further research is expected to be conducted with more extensive data and scope of analysis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alika Jantinia Chandraningtyas
"Penelitian ini membahas tentang penggunaan campur kode dalam lagu-lagu karya Yade Lauren. Campur kode dapat didefinisikan sebagai penggunaan satuan bahasa dari satu bahasa ke bahasa lain untuk memperluas gaya bahasa atau ragam bahasa (Kridalaksana, 2008:40). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan paparan wujud dan fungsi campur kode pada tiga lagu karya Yade Lauren berjudul Lonely, Insane, dan Feelings for You dan kesan serta pengaruh penggunaan campur kode di kalangan mahasiswa tingkat akhir Prodi Belanda FIB UI. Analisis data didasarkan pada teori jenis campur kode menurut Muysken (2000) dan fungsi campur kode menurut René Appel dan Muysken (2005). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan lirik lagu yang mengalami campur kode serta survei terhadap mahasiswa tingkat akhir FIB UI sebagai data penelitian. Hasil yang didapatkan dari analisis menunjukan terdapat dua wujud campur kode dalam lagu yaitu insertion (penyisipan) dan alternasi serta digunakan fungsi fatis, fungsi referensial, fungsi puitis, fungsi ekspresif dan fungsi metalinguistik. Dari penelitian ini, ditemukan penggunaan campur kode membantu responden, yang merupakan generasi Z, dapat memahami cerita dalam lagu ini dengan lebih baik bahkan membuat mereka merasakan lebih dekat segala perasaan serta emosi yang disampaikan oleh Yade Lauren dalam 3 lagu.

This study discusses the use of code mixing in Yade Lauren's songs. Code mixing can be defined as the use of language units from one language to another to expand language style or variety of languages (Kridalaksana, 2008:40). This study aims to provide an explanation of the form and function of code mixing in three songs by Yade Lauren entitled Lonely, Insane and Feelings for You and the impression and influence of the use of code mixing among final year students of the Netherlands Study Program FIB UI. Data analysis is based on the theory of code-mixing types according to Muysken (2000) and the function of code-mixing according to René Appel and Muysken (2005). The research method used was a qualitative descriptive method with code-mixed song lyrics and a survey of FIB UI final year students as research data. The results obtained from the analysis show that there are two forms of code mixing in songs, namely insertion and alternation and phatic functions, referential functions, poetic functions, expressive functions and metalinguistic functions are used. From this research, it was found that the use of code mixing helped respondents, who are generation Z, to understand the story in this song better and even made them feel more closely all the feelings and emotions conveyed by Yade Lauren in the 3 songs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Angky Ridayana Damayanti
"Pada masyarakat bilingual dan multilingual, sering dijumpai suatu gejala atau fenomena perpindahan kode dalam peristiwa kontak bahasa. Perpindahan dari satu kode ke kode lainnya ini disebut alih kode. Fenomena alih kode ini ditemui di dalam percakapan Adriaan Van Dis, seorang jurnalis dan penulis buku dari Belanda dengan latar belakang Indonesia di dalam acaranya Van Dis in Indonesië pada episode Verloren Taal. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif karena bertujuan untuk memaparkan alih kode yang ada di dalam percakapan Adriaan Van Dis terhadap lawan bicaranya. Terdapat tujuh lawan bicara dari Adriaan Van Dis yang juga menjadi fokus penelitian. Setelah dianalisis alih kode terjadi di beberapa percakapan Adriaan Van Dis terhadap lawan bicaranya.

In bilingual and multilingual society, often encountered code displacement phenomena in a conversation. Switching from one code to the other code is called code switching. Code switching phenomena is also encountered in the conversation Adriaan Van Dis which is a journalist and Dutch author with Indonesian background on the show Van Dis in Indonesië on an episode of Verloren Taal. The research uses descriptive qualitative method because it aims to describe code switching in the conversation Adriaan Van Dis with his interlocutors. There are seven of Van Dis’s interlocutors who also became a focus of the research. After analysis, code switching occurs in several conversations Adriaan Van Dis on his interlocutor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Leander, Meisyninda Gloriana
"Penelitian mengenai penggunaan alih kode dan campur kode telah dilakukan terhadap ketujuh informan yang merupakan keturunan Orang Depok Asli yang tinggal di Depok, pada bulan April 2006 sampai bulan Mei 2006. Adanya kebijakan pemerintah Hindia Belanda untuk mewajibkan pembelajaran bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar di sekolah menyebabkan Orang Depok Asli menjadi masyarakat bilingual karena mereka mengenal dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Belanda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh penjelasan mengenai ciri_-ciri bahasa Belanda-Pecuk mirip dengan varian bahasa Belanda yang digunakan oleh para informan ketika mereka melakukan alih kode dan campur kode, fungsi penggunaan alih kode oleh para informan serta jenis alih kode yang mereka lakukan, kemampuan tata bahasa para informan dalam membentuk kata dan frasa bahasa Belanda yang bercampur ke dalam bahasa Indonesia, dan kelas kata dalam varian bahasa Belanda yang paling banyak digunakan para informan dalam campur kode ke dalam bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari. Pengumpulan data yang berupa hasil rekaman diambil dengan cara melakukan percakapan dengan para informan di kediamannya masing-masing. Percakapan tersebut membicarakan hal-hal yang bersifat informal, misalnya masalah keluarga, pekerjaan, gereja, makanan, teman lama, dan kenangan masa kecil. Ragam bahasa yang digunakan pun merupakan ragam bahasa santai, baik bahasa Indonesia maupun bahasa Belanda. Hasilnya menunjukkan bahwa bahasa Belanda yang digunakan oleh para informan merupakan bahasa Belanda ragam santai dan akrab. Varian bahasa tersebut memiliki kemiripan dengan bahasa Belanda-Pecuk pada tataran fonologis, morfologis, dan sintaksis. Dengan demikian alih kode yang dilakukan oleh para informan merupakan alih kode dari bahasa Indonesia ke varian bahasa Belanda yang mirip dengan bahasa Belanda-Pecuk. Daum alih kode yang dilakukan ke dalam varian bahasa Belanda ragam santai tersebut hanya memiliki beberapa fungsi seperti yang dirangkum oleh Giesbers (1989:29-30). Tetapi dari 19 fungsi alih kode penulis hanya ditemukan 8 fungsi alih kode yang dilakukan oleh informan. Hasil lain juga menunjukkan bahwa kemampuan informan dalam bercampur kode hanya sampai pada tataran kata. Hal tersebut dapat kita lihat melalui perbandingan jumlah kata dan frasa yang bercampur dalam bahasa Indonesia pada percakapan dengan informan, terbukti bahwa jumlah kata lebih banyak digunakan daripada frasa dan kelas kata yang paling banyak digunakan adalah kelas kata benda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herti Tifany Putri
"Alih kode merupakan peristiwa peralihan bahasa dari satu bahasa ke bahasa lain dalam satu wacana. Alih kode dapat ditemukan dalam akun Instagram @lizzyvdligt yang merupakan seorang influencer asal Belanda. Penelitian ini membahas mengenai alih kode dalam caption Instagram @lizzyvdligt. Penelitian ini berfokus pada jenis dan faktor penyebab terjadi alih kode. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta memaparkan jenis alih kode dan penyebab terjadi alih kode dalam caption Instagram @lizzyvdligt. Data yang digunakan adalah empat belas caption Instagram @lizzyvdligt yang diunggah pada Januari hingga Agustus 2022. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori alih kode menurut pendapat Appel dan Muysken (2005) dan Hoffmann (1991). Hasil penelitian ini adalah terdapat jenis alih kode antarkalimat dan intrakalimat. Selain itu, faktor penyebab terjadi alih kode yang paling banyak ditemukan adalah berbicara tentang topik tertentu.

Code switching is an event of language switching from one language to another in one discourse. Code switching can be found in the Instagram account @lizzyvdligt who is an influencer from the Netherlands. This research discusses code switching in @lizzyvdligt Instagram captions. This research focuses on the types and factors that cause code switching to occur. This research aims to identify and explain the types of code switching and the causes of code switching in @lizzyvdligt Instagram captions. The data used are fourteen @lizzyvdligt Instagram captions uploaded from January to August 2022. This research uses a descriptive qualitative method with code-switching theory according to Appel and Muysken (2005) and Hoffmann (1991). The result of this research is that there are types of inter-sentential and intra-sentential code switching. In addition, the most common cause of code-switching is talking about a particular topic."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>