Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149777 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vanessa Marsya Kalbia
"Penelitian ini menganalisis efektifitas refocusing kegiatan dan efisiensi realokasi anggaran di Pemerintah Kota Depok dalam upaya penanganan COVID-19 sesuai dengan amanat Instruksi Presiden 4/2020 dan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Bersama Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri No. 119/2813/SJ No.177/KMK.07/2020. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan mengevaluasi dokumen anggaran beserta pelaksanaannya dan wawancara. Oleh karena itu, unit analisis dari penelitian ini yaitu mekanisme refocusing kegiatan dan realokasi anggaran, APBD setelah refocusing kegiatan dan realokasi anggaran, dan Kegiatan Penanganan COVID-19 Pemerintah Kota Depok. Hasil penelitian menunjukkan Pemerintah Kota Depok sudah efektif dan efisien dalam pelaksanaan refocusing kegiatan dan realokasi anggaran. Hal ini dilihat dari telah sesuainya mekanisme dan rasionalisasi anggaran yang dihasilkan Pemerintah Depok dengan Keputusan Bersama tersebut. Kemudian untuk kegiatan penanganan COVID-19 secara umum berhasil dilaksanakan dan memiliki penyerapan anggaran yang tinggi. Untuk menekan laju pertumbuhan COVID-19 di Kota Depok, disarankan agar Pemerintah Kota Depok memperkuat strategi yang ada dengan melibatkan berbagai pihak baik internal maupun eksternal.

This study analyzes the effectiveness of refocusing activities and the efficiency of budget reallocation in the Depok City Government is an effort to deal with COVID-19 in accordance with the mandate of Presidential Instruction 4/2020 and is further regulated in the Joint Decree of the Ministry of Finance and Ministry of Home Affairs No. 119/2813/SJ No.177/KMK.07/2020. This research is a case study research by evaluating budget documents and their implementation and interviews. The unit of analysis for this research is the mechanism of activity refocusing and budget reallocation, APBD after activity refocusing and budget reallocation, and the Depok City Government COVID-19 handling activities. The results showed that the City Government of Depok was effective and efficient in the implementation of refocusing activities and budget reallocation. This can be seen from the suitability of the mechanism and budget rationalization produced by the Depok Government with the Joint Decree. Then for the handling of COVID-19 activities in general were successfully implemented and had high budget absorption. To reduce the growth rate of COVID-19 in Depok City, it is suggested that the Depok City Government strengthen its existing strategy by involving various parties, both internal and external."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fathin Ulayya
"Praktik Kerja Profesi Apoteker di PT. SamMarie Tramedifa bertujuan agar mahasiswa memahami peran apoteker dan penerapan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) di distributor farmasi. Topik tugas khusus yang diangkat pada praktik kerja ini adalah modifikasi penandaan rak sediaan farmasi yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas distribusi di PT. SamMarie Tramedifa. Modifikasi penandaan rak sediaan farmasi dilakukan dengan memberi penandaan nomor pada setiap rak, memisahkan pemisahan cairan berdasarkan merk, memberi penandaan alfabetis, memberi penandaan produk rThe purpose of the professional pharmacy internship at PT. SamMarie Tramedifa is to enable students to understand the role of pharmacists and the implementation of Good Distribution Practices (GDP) in pharmaceutical distribution. The specific topic of this internship is the modification of the labeling of pharmaceutical storage shelves, with the goal of enhancing distribution effectiveness at PT. SamMarie Tramedifa. The modification of the pharmaceutical storage shelf labeling involves assigning a unique number to each shelf, separating liquids by brand, providing alphabetical labeling, providing cold chain products labeling, providing labeling examples for precursor drugs and specific medications, and categorizing the type of medication on each shelf.

The purpose of the professional pharmacy internship at PT. SamMarie Tramedifa is to enable students to understand the role of pharmacists and the implementation of Good Distribution Practices (GDP) in pharmaceutical distributors. The specific topic of this internship is the modification of the labeling of pharmaceutical storage shelves, with the goal of enhancing distribution effectiveness at PT. SamMarie Tramedifa. Modification of the labeling of pharmaceutical storage shelves is carried out by marking each shelf with a number, separating the liquid separation based on the brand, providing alphabetical marking, and marking the product. The purpose of the professional pharmacy internship at PT. SamMarie Tramedifa is to enable students to understand the role of pharmacists and the implementation of Good Distribution Practices (GDP) in pharmaceutical distribution. The specific topic of this internship is the modification of the labeling of pharmaceutical storage shelves, with the goal of enhancing distribution effectiveness at PT. SamMarie Tramedifa. The modification of the pharmaceutical storage shelf labeling involves assigning a unique number to each shelf, separating liquids by brand, providing alphabetical labeling, providing cold chain products labeling, providing labeling examples for precursor drugs and specific medications, and categorizing the type of medication on each shelf.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Heriyanto Agung Putra
"Bagi setiap organisasi yang sadar akan kelangsungan dan perkembangan usahanya, membuat strategi yang menjamin kestabilan usahanya merupakan keharusan. Berbagai macam strategi dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menunjang kelangsungan dan perkembangan usahanya. Namun, dalam kenyataannya tidak semua perusahaan dapat membuat kebijakan berdasarkan kondisi internal perusahaan dan faktor eksternal yang mempengaruhi perusahaan tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor dan penyebab dilaksanakannya proses spin off atas unit bisnis Maintenance Facility, serta untuk mengetahui hasil dari proses spin-off dan ukuran keberhasilan proses spin-off. Penelitian difokuskan pada kondisi perusahaan 5 (lima) tahun terakhir.
Berdasarkan hasil spin-off yang telah dilakukan ternyata unit usaha hasil spin-off lebih terpacu terlihat dengan persentase pertumbuhan proporsi customer lain, lebih flexible dan memberikan kontribusi positif serta meningkatnya kinerja perusahaan induk dengan dilaksanakannya spin off. Terlihat adanya penurunan biaya maintenance dari tahun 2000 ke 2001 dan pasca spin off tahun 2002 yang cukup berarti. Sehingga mengurangi beban operasional perusahaan induk, sekaligus dapat meningkatkan kemampuan perusahaan induk untuk memenuhi kewajiban terutama kepada kreditor yang telah memberikan kesempatan untuk restrukturisasi. Mengingat sebagian besar customer dari unit usaha hasil spin-off adalah pesaing-pesaing yang baru tumbuh, sehingga dapat memberikan peluang tambahan kepada unit usaha baru untuk mengembangkan usahanya.
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat digunakan manajemen dalam pengambilan keputusan di masa mendatang, agar lebih fokus kepada kompetensi utama perusahaan, serta segera melakukan proses spin-off unit bisnis pendukung lainnya seperti cargo, avialion training ataupun kesehatan. Manajemen perusahaan induk juga dapat memberikan target yang lebih ketat kepada unit usaha baru agar memberikan kontribusi yang lebih besar kepada perusahaan induk agar daya saing perusahaan induk lebih besar, disamping juga harus tetap mendukung unit usaha baru dengan memberikan contra work dan contra benefit pada kerjasama dengan perusahaan lainnya. Dengan demikian diharapkan implementasi dari konsep organisasi avialion business model dapat tercapai.
VI Bab + 101 halaman + 7 tabel + 7 Gambar + 8 lampiran + Daftar Pustaka 47 buku (1978- 2003) + Annual Report"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivana Patricia Lilipaly
"Kerusakan lingkungan dan Pemanasan Global telah menjadi perhatian masyarakat Global termasuk Indonesia selama beberapa tahun kebelakang. Salah satu faktor yang menjadi penyebab Kerusakan lingkungan dan Pemanasan Global adalah semakin banyaknya jumlah bangunan tanpa mempertimbangkan kelestarian lingkungan sekitar. Konsep green building pada bangunan baru maupun bangunan yang sudah  ada diterapkan sebagai upaya untuk mengurangi kerusakan lingkungan. GBCI memiliki system rating yaitu greenship yang merupakan tolak ukur untuk bangunan hijau. Selain untuk mengurangi pemanasan global, dalam konsep green building juga diperlukan aplikasi nyata dari pihak yang bersangkutan melaksanakan upaya penerapan Green Building. Selain GBCI, regulasi dari pemerintah terkait penerapan Bangunan Hijau tertera pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia no. 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau dan no. 21 Tahun 2021 tentang penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau. Berdasarkan hasil evaluasi penerapan Green Building pada Kantor MMP di Balikpapan, didapatkan kesimpulan bahwa Gedung Kantor belum dapat dikatakan sebagai bangunan hijau baik berdasarkan GBCI maupun Permen PU. Rekomendasi teknis yang dapat dilakukan untuk perbaikan antara lain: pembuatan taman resapan, pemasangan instalasi panel surya, pemasangan sistem pengolahan air limbah domestic, dan pembuatan SOP penerapan hemat energi.

Environmental damage and Global Warming have become the concern of the global community including Indonesia for the past few years. One of the factors that causes environmental damage and global warming is the increasing number of buildings without considering the sustainability of the surrounding environment. The concept of green building in new buildings and existing buildings is applied as an effort to reduce environmental damage. GBCI has a rating system, namely greenship which is a benchmark for green buildings. In addition to reducing global warming, the concept of green building also requires real application from the parties involved in carrying out efforts to implement Green Building. Apart from GBCI, government regulations regarding the implementation of Green Buildings are listed in the Regulation of the Minister of Public Works and Public Housing of the Republic of Indonesia no. 02/PRT/M/2015 concerning Green Buildings and no. 21 of 2021 concerning the assessment of Green Building Performance. Based on the results of evaluating the implementation of Green Building at the MMP Office in Balikpapan, it was concluded that the Office Building cannot be said to be a green building either based on the GBCI or the PU Regulation. Technical recommendations that can be made for improvement include: creating an infiltration park, installing solar panels, installing a domestic wastewater treatment system, and making SOPs for energy-saving applications."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rowi Darmawiredja
"Air merupakan elemen penting yang dibutuhkan oleh manusia. Penggunaan air bersih yang berlebihan menyebabkan jumlah air bersih semakin berkurang. Jumlah air bersih yang semakin berkurang memicu manusia untuk menjaga ketersediannya. Salah satu upaya ini dapat dilakukan pada bangunan yang merupakan tempat yang sering digunakan manusia untuk beraktivitas. Tujuan penulisan ini adalah untuk meninjau upaya penghematan air pada bangunan bersertifikasi hijau melalui penerapan teknologi yang dapat mengefisiensikan penggunaan air. Peninjauan ini dilakukan pada bangunan fasilitas pendidikan di Universitas Indonesia yakni Gedung baru PUSGIWA UI. Teknologi pengefisiensian air yang digunakan pada bangunan ini dinilai melalui perbandingan dengan standar Bangunan Gedung Hijau, Greenship, dan EDGE. Data diperoleh dari gambar as built drawing bangunan, wawancara, serta survei lapangan untuk menyesuaikan antara gambar dengan kondisi lapangan. Teknologi fitur air yang digunakan pada bangunan hampir seluruhnya sudah memenuhi kriteria bangunan hijau. Disamping itu air yang telah digunakan pada bangunan ini dialirkan menuju danau sehingga tidak ada air yang digunakan kembali.

Water is an element needed by humans. Excessive use of clean water causes the amount of clean water to decrease. The decreasing amount of clean water triggers people to maintain its availability. These efforts can be done in buildings which are places that used by humans for activities. The purpose of this paper is to review efforts to save water in green-certified buildings through the application of technology that can streamline water use. This review was carried out on the educational facility building at the Universitas Indonesia, namely gedung baru PUSGIWA UI. The water efficiency technology used in this building is assessed by doing comparison with Bangunan Gedung Hijau, Greenship, and EDGE standards. Data were obtained from as-built drawings of buildings, interviews, and field surveys to match the drawings and field conditions. The water feature technology used in buildings almost entirely meets the green building criteria. Besides that, the water that has been used in this building is channeled into the lake so that no water is reused."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Surachman
"Pembangunan yang dilaksanakan selama ini, tidak terlepas dari peranan pemerintah yang sangat menonjol sebagai agen pembangunan dengan melaksanakan sendiri kegiatan-kegiatan operasional di berbagai bidang termasuk bidang pengairan. Seluruh pembiayaan pembangunan irigasi, baik pembiayaan investasi maupun pemeliharaan seluruhnya berasal dari Pernerintah khususnya pembangunan di bidang irigasi. Dengan perkataan lain Pemerintah memberikan subsidi yang besar terhadap pembangunan bidang irigasi.
Namun kondisi itu tidak dapat dipertahankan terus menerus, karena pemerintah sejak tahun 1983 dihadapkan kepada kendala anggaran pendapatan (budget constraint). Untuk mengantisipasi kendala tersebut Pemerintah segera melakukan langkah-langkah penghematan. Partisipasi masyarakat terus digali dan dikernbangkan. Kebijaksanaan dalam rangka menggali sumber dana masyarakat tidaklah mudah. Para ahli telah mengemukakan beberapa pemikiran antara lain mengenai Water Pricing, Cost Recovery, Cost Sharing, Built Operate and Transfer, Incentif atau Disentif yang menyangkut jumlah dan kualitas air serta produk pelayanan lainnya yang berasal dari layanan sistem prasarana pengairan dan yang terpenting adalah untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang selama ini bersumber dari APBN, Loan dan APBD. Untuk menjawab permasalahan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, Pemerintah dengan bantuan dana dari IBRD dan ADB pada tahun 1987 telah menetapkan serangkaian kebijaksanaan di bidang pembiayaan operasi dan pemeliharaan yaitu antara lain dengan memperkenalkan Iuran Pelayanan irigasi (IPAIR) atau Irrigation Service Fee (ISF) di beberapa Daerah Tingkat II antara lain Kabupaten Daerah Tingkat Il Subang.
IPAIR di Subang telah dilaksanakan sejak tahun 1989. Secara institusi partisipasi masyarakat Petani Pemakai Air melalui P3A telah diatur melalui beberapa perangkat hukum yaitu Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan dan peraturan pelaksanaannya serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 1992 tentang luran Pelayanan Irigasi, Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 1993 tentang Petunjuk Teknis Iuran Pelayanan Irigasi dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 1994 tentang Perencanaan, Penganggaran dan Penatausahaan luran Pelayanan Irigasi.
Untuk mengetahui keberhasilan IPAIR di Subang, perlu dilakukan evaluasi mengenai pelaksanaan IPAIR, hasil yang telah dicapai dan kontribusi IPAIR terhadap pembiayaan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi primer dan sekunder."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clarissa Asteria
"Peranan transportasi dan distribusi sangat penting bagi perusahaan karena melalui kegiatan ini perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Kontribusi biaya transportasi dalam sistem distribusi perusahaan mencapai 1/3 hingga 2/3 dari total biaya distribusi. Karena itu, efisiensi sangat diperlukan untuk mengurangi biaya operasional distribusi perusahaan. Salah satu solusi untuk melakukan efisiensi tersebut adalah dengan menyusun jadwal pengiriman dan rute pengiriman yang lebih optimal sehingga dapat meminimalkan waktu, jarak dan biaya. Vehicle Routing Problem (VRP) dikenal sebagai konsep yang dapat digunakan untuk mendapatkan rute terbaik bagi kendaraan.
Tujuan dari VRP adalah mengatur urutan rute pemberhentian dalam pengiriman sehingga menghasilkan jarak tempuh total seminimal mungkin. Ada 3 jenis penyelesaian VRP; solusi eksak, heuristik dan metaheuristik. Tabu Search (TS) adalah salah satu solusi metaheuristik yang berbasis pada pencarian lokal.
Masalah ini juga yang dihadapi PT.X, sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai jenis cat. Selama ini pertimbangan perusahaan dalam mengatur rute hanyalah keterbatasan kapasitas, berat barang yang diangkut dan lokasi, tidak mempertimbangkan apakah jarak tempuh rute tersebut sudah minimal atau belum sehingga biaya bahan bakar yang dikeluarkan juga belum tentu minimal.
Guna menyelesaikan masalah pengiriman tersebut, maka dikembangkan model penyelesaian VRP dengan metode Tabu Search (TS). Penerapan metode TS memerlukan adanya solusi awal. Dalam penelitian ini, metode sweep yang digunakan untuk membuat solusi awal. Selanjutnya solusi awal tersebut dioptimalkan dengan menggunakan algoritma TS yang disusun dalam suatu program menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic. Selanjutnya, dilakukan pengolahan data dengan TS dengan menggunakan data pengiriman satu hari di PT.X. Hasil pengolahan data dengan TS menghasilkan penurunan jarak sebesar 77.7 km atau 18%, waktu tempuh 1.8 jam atau 17.1% dan biaya sebesar 181.087,66 atau 18.5%.

Transportation and distribution are two important activities for company because by doing these activities, producer will be able to fulfill customer?s requirements. The transportation cost contribution on distribution system in company typically range between one-third and two-third of total logistic costs. Therefore, efficiency is needed to decrease company?s operational cost on distribution. One of solutions for doing such efficiency is by setting optimal distribution schedule and delivering routes so time, distance and cost can be minimized.. Vehicle Routing Problem (VRP) is known as a concept that can be used to seek the best routes for vehicle.
The objective of VRP is to set delivering routes order so that its total distance can be minimized. Basically, there are 3 kinds of VRP solution; exact solution, heuristics and metaheuristics. Tabu Search (TS) is one of metaheuristics that possess local search basic.
PT.X, a manufacture company producing various kind of paints, has the routing problems. So far, the company?s consideration in setting routes is merely based on capacity limitation, weight of products carried and location. The distance of route is never been assessed whether it has minimal distance so the delivery cost has been minimized optimally or not.
In order to solve the delivery problems, VRP was developed with Tabu Search (TS) method. Implementation of TS method needs initial solution. Sweep method was used to create initial solution. The initial solution was then optimized using TS algorithm in a visual basic programe. The data produced was then proccessed with TS using one day delivery data in PT.X. The result is 77,7 km or 18% eficiency in distance, 1.8 hours or 17.1% in time and 181.087,66 or 18,5% in cost."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24624
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yadrifil
"Efisiensi akhir-akhir ini semakin dirasakan penting sebagai prasyarat untuk tingginya daya saing dalam persaingan global. Membicarakan efisiensi sekarang ini, tidak akan bisa melepaskan kita dari konotasi yang ada didalamnya yaitu efisiensi eksternal dan internal yang mempengaruhinya. Pengaruh luar (eksternal) boleh dikatakan sebagai faktor inefisiensi diluar aktivitas produksi yang kadangkala diluar jangkauan pelaku industri bersangkutan secara langsung. Dia bisa berupa hasil kerja yang tidak baik dari manajemen atau personil perusahaan itu sendiri. Tapi juga akibat pihak luar, mencakup pungutan, birokrasi, proscdur jual beli yang berbelit, dan sebagainya termasuk pengaruh dari iklim perekonomian yang kurang sehat akibat pengaturan tata niaga ..."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
02 Yad p1
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper aims to formulate a testable proposition of efficient market based on measurement perspective , and to test the proposition empirically...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>