Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137473 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tamara Adjani
"Studi ini bertujuan untuk melihat apakah kehadiran audiens fisik dan virtual saat melakukan tugas yang mudah mempengaruhi performa individu. Partisipan terdiri dari 30 mahasiswa yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik convenience sampling dan dibagi menjadi tiga kondisi yaitu kondisi tidak ada audiens, kondisi audiens dalam satu ruangan, dan kondisi audiens virtual. Setiap kondisi terdiri dari sepuluh peserta. Peserta diminta untuk membalik dengan benar sebanyak mungkin huruf di tabel dalam waktu dua menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta dalam kondisi audiens fisik dan virtual merasa lebih teramati daripada peserta tanpa audiens. Namun demikian, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam pengamatan peserta terhadap kondisi fisik dan virtual saat mengerjakan tugas. Selain itu, hasil yang diharapkan peserta untuk melihat perbedaan kinerja peserta dalam kedua kondisi audiens menjadi lebih baik dan melihat fasilitasi sosial yang tidak ditemukan dalam penelitian ini. Saran untuk penelitian selanjutnya diulas lebih lanjut.

The study aims to see if the presence of the audience, both physical and virtual while doing an easy task impacts individual performance. Participants included 30 university students recruited using the convenience sampling
technique and divided into three conditions, namely no audience condition, physical audience condition, and virtual audience condition. Each condition consists of ten participants. Participants were asked to perform a letter inversion task within two minutes. The results showed that participants in both physical and virtual audience conditions felt more observed than participants in the no audience condition. However, there was no significant difference in how observed the participants feel between the physical and virtual conditions while
doing the task. Moreover, the expected results of a difference in participants’ performance in the audience conditions as a function of social facilitation was not found in this study. Suggestions for future research are further discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audrey Tantiara Kusumawardhani
"Eksperimen ini bertujuan untuk mereplikasi efek audiens (audience effect) dengan perspektif pemahaman evaluasi (evaluation apprehension). Empat puluh mahasiswa tingkat sarjana dari The University of Queensland terlibat sebagai partisipan dalam eksperimen ini. Studi ini menggunakan desain eksperimen independent group untuk mengukur kehadiran orang lain dalam dua kondisi: tanpa audiens dan dengan audiens. Pertama, kinerja tugas partisipan diukur dari kemampuan partisipan menyelesaikan 15 persamaan matematika sulit. Kedua, evaluation apprehension diukur dengan menggunakan survei pasca-eksperimen untuk melihat apakah partisipan merasa dievaluasi saat melakukan tugas. Hasil eksperimen ini menunjukkan bahwa partisipan dalam kondisi dengan audiens memiliki performa yang lebih rendah dibandingkan dengan kondisi tanpa audiens. Namun, tidak ada perbedaan signifikan pada evaluation apprehension antara dua kondisi. Dapat disimpulkan bahwa hambatan sosial atau social inhibition (tugas sulit yang berkinerja lebih buruk dengan kehadiran penonton) terjadi dalam eksperimen ini; namun, apakah hal ini terjadi karena evaluation apprehension tidak dapat ditentukan.

The study conducted a replication of audience effects from the evaluation apprehension perspective. Forty undergraduate students from the University of Queensland participated in the study. This study used an independent group experiment to investigate the presence of an audience in two conditions: audience and no audience condition. Participants’ performance assessed by involving fifteen mathematical equations. Evaluation apprehension level was measured by asking whether the participants feel evaluated while performing the task. The result of this study showed that the presence of an audience could lower performance compared to no audience. Furthermore, the study found no difference between levels of evaluation apprehension from both conditions. This implied the study found the social inhibition mechanism, in which a difficult task elicits an incorrect dominant response that could result in worse performance. However, the evaluation apprehension aspect in the study found to be undetermined."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lathifa Fadhila Arief
"Ruang kantor modern dengan desain terbuka memiliki lebih banyak gangguan pendengaran yang dapat mengganggu kinerja kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah kehadiran audiens yang mengganggu saat melakukan tugas yang mudah di kantor akan sejalan dengan teori distraction-conflict yang menyatakan bahwa melakukan tugas yang mudah di depan audiens dapat menghasilkan social facilitation. Penelitian ini menghipotesiskan bahwa ketika peserta melakukan tugas yang mudah, mereka akan bekerja lebih cepat secara signifikan dalam kondisi audiens (dengan gangguan dan tidak ada gangguan) daripada ketika mereka sendirian. Kami menguji tiga tingkat yang berbeda (sendirian, diamati tanpa gangguan, dan diamati dengan gangguan) pada 30 mahasiswa. Hasil menunjukkan tidak ada perbedaan untuk kinerja dalam kondisi audiens (audiens yang tidak mengganggu dan audiens yang mengganggu) dibandingkan dengan kondisi sendiri. Temuan ini meskipun tidak konsisten dengan teori masih bisa berguna dalam memajukan teori dan praktik. Para penulis menyarankan untuk penelitian masa depan menggunakan sampel yang lebih besar dan melakukannya di dalam lingkungan kerja yang sebenarnya.

Modern day office space with open plan design has more auditory distraction that could interfere performance. This research aimed to test whether the presence of an audience with auditory distractions while doing an easy task in a work setting would be in line with distraction-conflict theory that suggests doing an easy task with an audience could produce social facilitation. It was hypothesized that participants when performing an easy task would perform significantly faster in audience conditions (distraction and no distraction) than when they are alone. We tested three different levels (alone, observed with no distraction, and observed with distraction) on 30 university students. Results showed there was no difference for performance in either audience condition (non-distracting audience and distracting audience) as compared to the alone condition. These findings though they are not consistent with the theory could still be useful in furthering the theory and practice. The authors suggest using a larger sample and doing it in a real work setting for future research."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Malika Hisana Hasya
"Fenomena efek audiens terjadi ketika kinerja individu meningkat atau memburuk di hadapan orang lain. Menurut Triplett (1989), kinerja seseorang juga akan meningkat jika terjadi persaingan saat melakukan aktifitas tertentu atau hanya sekedar ketika individu lain melakukan tugas yang sama. Penelitian ini mengkaji bagaimana pengaruh audiens dan kempetisi mempengaruhi tugas kinerja fisik individu dalam melakukan wall sit. Terdapat 40 partisipan mahasiswa dari University of Queensland yang dianggap pemula atau tidak memiliki pengalaman ekstensif sebelumnya dalam wall sit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang efek positif signifikan pada pengaruh penonton, tetapi hasil yang sama tidak ditemukan dalam kondisi kompetisi. Namun, ada beberapa faktor luar yang perlu dipertimbangkan dan dievaluasi ulang untuk studi lebih lanjut.

Audience effect phenomenon happened when an individual performance in enhanced or deteriorated in a presence of others. According to Triplett (1989), performance would also enhance if there’s a competition when doing a certain task or just simply when another individual is doing the same task. This study investigates on how audience effect and competition effects individual physical performance task of wall sit. The participants were 40 students from University of Queensland who were considered novice or does not have any previous extensive experience in wall sit. The result showed that there was a significant positive effect difference when in audience effect, but the same result was not found in term of competition. However, there were some extraneous factors that needs to consider and re-evaluate for further study."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adizsa Nurulhuda Noerwitjaksono
"Model Attentional-Overload menjelaskan bagaimana kehadiran audiens menjadi faktor fasilitatif yang dapat meningkatkan performa pada tugas sederhana. Di sisi lain, teori Process-Efficiency menganggap kehadiran audiens sebagai faktor yang menghambat performa. Namun, masih sedikit studi yang meneliti hubungan antara kehadiran audiens kecemasan sesaat, serta efek keduanya pada performa kognitif.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami apakah kehadiran audiens dan kecemasan sesaat dapat mempengaruhi performa kognitif pada tugas aritmatika sederhana. Partisipan riset adalah mahasiswa dari University of Queensland (N = 40, laki-laki = 14) yang direkrut menggunakan metode convenience sampling. Partisipan dikelompokkan ke dalam empat kondisi eksperimental (n =10) lalu ditugaskan untuk menjawab serangkaian pertanyaan aritmatika sederhana selama satu menit.
Hasil analisis independent t-test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada performa kognitif peserta dalam kondisi audiens dan kondisi non-audiens. Selain itu, hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan performa kognitif peserta di kondisi anxiety-audience dan no anxiety-audience. Studi ini menunjukkan pentingnya bagi studi lain untuk meneliti lebih dalam faktor perbedaan individu yang dapat mempengaruhi performa kognitif.

The Attentional-Overload Model has outlined the presence of an audience as a facilitative factor of performance on simple tasks. On the other hand, the Processing Efficiency Theory views the presence of an audience as an inhibiting factor of performance. Yet, a limited amount of studies has discussed the relations between the presence of an audience and state anxiety, and their combined effects on cognitive task performance.
This study aims to investigate whether the presence of an audience, as well as state anxiety, influences cognitive performance on a simple arithmetic task. Students from the University of Queensland (N=40, males = 14) were recruited through convenience sampling and tasked to answer a set of simple arithmetic questions under one minute in one out of the four experimental conditions (n=10).
An independent sample t-test indicated that there were no significant differences in performance between participants in audience condition and in no audience condition, as well as between participants in anxiety-audience and in no anxiety-audience condition. The study highlights the necessity for future studies to explore factors of individual differences that may influence cognitive performance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Avissa Nadindra
"Penelitian lampau menunjukkan bahwa kehadiran penonton dan kompetisi dapat meningkatkan kinerja individu dalam pekerjaan fisik yang mudah. Namun, pengaruh dari kehadiran penonton dan kompetisi pada kinerja individu belum pernah diteliti dalam pekerjaan mental yang sulit. Penelitian ini menganalisa bagaimana kehadiran penonton dan kompetisi dapat mempengaruhi kinerja individu dalam pekerjaan mental yang sulit. Attention-overload model menunjukkan bahwa pekerjaan sulit dapat menghambat kinerja individu karena hal tersebut akan memicu beban kognitif. 30 sampel partisipan diminta untuk mengerjakan sebuah pekerjaan mental dengan menduplikat huruf secara terbalik. Partisipan secara random ditempatkan dalam tiga kondisi: kondisi tidak ada penonton dan tidak ada kompetisi, kondisi dengan penonton dan tidak ada kompetisi, atau kondisi dengan penonton dan dengan kompetisi. Desain 3-tingkat antar subjek digunakan untuk membandingkan rata-rata skor dari tiap kondisi. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kinerja individu dari masing-masing kondisi. Kehadiran penonton dan kompetisi tidak mempengaruhi kinerja individu dalam pekerjaan mental yang sulit. Oleh karena itu, penelitian ini tidak mendukung attention-overload model.

Past literatures revealed that the presence of audience and competition had been shown to be advantageous upon individual performances on simple physical tasks. However, the effect had not been explored further for complex mental tasks, such as the ones depicted on university exams. This study examined how the presence of competition and audience impacted individuals’ complex mental task performance. Attention-overload model proposed that complex tasks would impair individual performances as it triggered cognitive overload. 30 samples of participants were asked to perform a letter-copying task individually. They were randomly assigned to three conditions: no audience-no competition condition, audience-no competition condition, or audience-competition condition. 3-level between subjects design was used to compare means of score accuracy for each condition. Results showed that performance did not differ regardless conditions they were assigned to. The presence of audience and competition had no impact in the individual performance. Therefore, this showed no support for attention-overload model.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yovan Pino Putra
"Instrumen DISC ditujukan untuk mengidentifikasi kepribadian individu dan banyak digunakan sebagai alat tes dalam melakukan seleksi tenaga kerja (Inscape Publishing, 2005). Dalam kurun waktu 50 tahun semenjak pertama kali DISC dikembangkan, kajian keilmuan psikologi mengenai prilaku manusia telah sangat berkembang, namun belum banyak revisi yang dilakukan pada DISC yang merefleksikan perkembangan tersebut. Sebagai tambahan, banyak penelitian yang mempertanyakan aspek psikometri DISC. Hingga saat ini belum ada pengujian validitas tingkat lanjut menggunakan metode seperti Confirmatory Factor Analysis (CFA) dilakukan pada DISC.
Penelitian ini menguji validitas konstruk instrumen DISC dengan membandingkan tiga bentuk soal (forced-choice, likert dan semantic differential) dan dua metode skoring (metode skoring orisinil dan perbaikan) menggunakan metode CFA (Confirmatory Factor Analysis). Perbandingan karakteristik psikometri dari ketiga bentuk soal dilakukan pada sampel terdiri dari 608 responden. Dari seluruh responden, 41 respon tidak digunakan karena keberadaan data yang hilang, sehingga hanya 567 respon dianalisa.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa bentuk soal yang terbaik adalah Forced-Choice, metode skoring yang terbaik adalah metode skoring revisi. Hasil penelitian ini memiliki implikasi yang penting bagi manajer dan peneliti yang berkenaan dengan DISC.

DISC instrument is aimed at identifying an individual’s characteristics and many times used as a test in employees selection process (Inscape Publishing, 2005). In the more than 50 years since it was developed, Psychology about human behavior has advanced greatly yet, this test has undergone no updates to reflect those changes. Furthermore, a large number of empirical studies suggest the psychometric properties of DISC is questionable. Up to this date, there is still no advanced tests of validity using methods such as Confirmatory Factor Analysis (CFA) for DISC.
This study tests the construct validity of DISC by comparing three item formats (forced-choice, likert dan semantic differential) and two methods of scoring (original and revised method) using Confirmatory Factor Analysis (CFA). The psychometrics properties comparison on this three item formats was conducted on a sample consisting of 608 respondents. From these, 41 were dropped because of the missing data, thus 567 usable responses were analyzed.
This study concluded that the best item format for DISC is forced choice, while the best scoring method is the revised method. The results of this study have important implications for managers, and researchers related with DISC assessment.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T43790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarkoco Sudiro
Jakarta: Pustaka Kartini, 1990
155.2 SUM m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Neena Audina
"Baru-baru ini efek dari pakaian telah terbukti kinerja ditingkatkan melalui kognisi enclothed. Fasilitasi sosial juga dikaitkan dengan meningkatkan kinerja. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah kombinasi kognisi enclothed dan fasilitas sosial dapat mencapai kinerja yang optimal. Empat puluh University of Queensland siswa (20 laki-laki 20 perempuan) direkrut sebagai peserta dalam 2 (penonton, tidak ada penonton) oleh 2 (jas, tidak ada suit) antara peserta desain. Hasil penelitian mengungkapkan tidak ada efek utama penonton atau enclothed kognisi pada kinerja. Sebaliknya, hasil mengungkapkan kinerja yang lebih baik dari tidak ada penonton dengan jas dibandingkan dengan penonton dengan kondisi baju. Maka dari itu, disimpulkan bahwa ada pengaruh interaksi, karena baik penghambatan sosial atau perbedaan individu. Hasil studi dapat diaplikasikan di kantor bisnis, di mana kinerja yang lebih baik terjadi di ruangan pribadi dibandingkan di kubus.

Recently the effect of clothing has been proven to enhanced performance through enclothed cognition. Social facilitation was also associated with enhance performance. Thus, present study aims to see if combination of enclothed cognition and social facilitation can achieve optimal performance. Forty University of Queensland students (20 males 20 females) were recruited as participants in a 2(audience, no audience) by 2(suit, no suit) between participants design. Result revealed there was no main effect of audience or enclothed cognition on performance. Instead, result revealed better performance on no audience with suit compared with audience with suit condition. Concluding that there was an interaction effect, due to either social inhibition or individual differences. Study is applicable in business offices where performance is better in personal room than in cubical. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pervin, Lawrence A.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group , 2010
155.2 PER p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>