Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172372 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sonya Nabila Mazayanti
"Masalah kesehatan adalah tantangan bagi seluruh negara, khususnya Indonesia. Ada juga penyakit yang butuh perhatian yaitu penyakit yang mengganggu kesehatan mental. Gangguan mental merupakan gangguan yang memengaruhi mental, perilaku, atau emosi dan efeknya beragam dari efek ringan, sedang, atau bahkan kerusakan parah. Salah satu rentang usia yang rentan terkena gangguan mental adalah usia 18 hingga 25 tahun, padahal rentang usia ini merupakan rentang usia produktif yang sebagian besar merupakan mahasiswa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang diduga memengaruhi kesehatan mental pada mahasiswa ini adalah jenis kelamin, tempat tinggal mahasiswa saat studi, status nikah orang tua, komunikasi dengan orang tua baik Ayah atau Ibu, ada masalah keluarga atau tidak, dan faktor lainnya seperti adanya teman bicara untuk membicarakan masalah-masalah pribadi, masalah pada studi, dan durasi penggunaan gadget. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan ini adalah two-step cluster, uji independensi Chi-square, dan regresi logistik. Berdasarkan gejala-gejala yang dialami oleh mahasiswa, tingkat kesehatan mental mahasiswa FMIPA UI ini dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yang disebut tingkat kesehatan mental rendah dan tingkat kesehatan mental tinggi. Kemudian, faktor yang memengaruhi kesehatan mental mahasiswa FMIPA UI adalah tempat tinggal saat studi, komunikasi dengan ayah, masalah keluarga, teman bicara, masalah studi, dan durasi penggunaan gadget.

Health problem is a challenge for all over the world especially Indonesia. There is another issue that need a lot attention which is mental health problem. Mental health problem or mental disorder is a problem that effect mental, behavior, or emotion and the effect is diverse from light, moderate, even severe damages. One of the most susceptible age range to acquire mental health problem is 18 until 25 years old, even though, 18 until 25 years old is productive age range with mostly being university students. This research done to find out which factors can affect mental health problem on college student such as gender, residency while studying, parents marital status, comunication with mother and father, family problem and other factors such as company to discuss about personal problem, study problem and the duration of using gadgets. The methods two-step cluster, Chi-square independence test, logistic regression are used to achieve the purpose of the research. According to the mental illness symptomps that experienced by the student, the level of University of Indonesia Faculty of Math and Natural Science students mental health is classified in two categories which are high mental health level and high mental problem level. The factors that affect University of Indonesia Faculty of Mathematics and Natural Sciences college students mental health are residency while studying, comunication with father, family problem, company to discuss about personal problem, study problem, and the duration of using gadgets."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vinny Nurhamiza
"Food Insecurity Experience adalah keterbatasan yang dialami oleh individu maupun kelompok untuk mendapatkan makanan yang aman dan bergizi secara teratur yang diiringi oleh pengalaman berupa ketidakpastian mengenai makanan yang akan dapat dikonsumsi sehari-harinya. Food insecurity dapat berdampak pada penurunan kesejahteraan, kekurangan gizi spesifik, hingga kelaparan. Kelompok mahasiswa sebagai individu dewasa termasuk kelompok rentan terhadap risiko food insecurity. Penelitian ini menelaah adanya hubungan melalui pengukuran beda proporsi food insecurit pada mahasiswa S1 FMIPA di Universitas Indonesia berdasarkan jenis kelamin, pendapatan pribadi, cooking self-efficacy, tingkat pengetahuan gizi, uang saku, alokasi biaya makan, pemilihan makanan meliputi: kepentingan persepsi sehat, kepentingan persepsi harga, dan kepentingan persepsi aksesibilitas. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif menggunakan desain studi cross-sectional, pada bulan Maret hingga Juni 2021. Partisipan penelitian terdiri dari 134 mahasiswa dengan metode purposive sampling melalui pengisian kuesioner secara daring. Hasil Penelitian menemukan bahwa sebanyak 64,9% responden mengalami food insecurity. Hasil analisis bivariat juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pada food insecurity experience dengan cooking self-efficacy (p-value 0,046), uang saku (p-value 0,006), alokasi besaran biaya makan (p-value 0,045), pemilihan makanan: kepentingan persepsi harga (p-value 0,001).

Food Insecurity Experience is a limitation experienced by individuals and groups to get safe and nutritious food on a regular basis accompanied by an experience in the form of uncertainty about the food that will be able to be consumed daily. Food insecurity can have an impact on decreased well-being, specific malnutrition, and hunger. The group of students as adult individuals is a vulnerable group to the risk of food insecurity. This study examines the relationship through measuring the different proportions of food insecurity in undergraduates students at the Faculty of Mathematics and Sciences of Universitas Indonesia based on gender, personal income, cooking self-efficacy, nutritional knowledge level, allowance, allocation of food costs, food preferences including: perceives of health, perceives of price, and perceives of accessibility. The study was conducted using quantitative methods using a cross-sectional study design, from March to June 2021. The research participants consisted of 134 college students with the purposive sampling method through filling out an online questionnaire. The results of the study found that as many as 64,9% of respondents experienced food insecurity. The results of the bivariate analysis also showed that there was a significant relationship in food insecurity experience with cooking self-efficacy (p-value 0.,46), allowance (p-value 0,006), allocation of food costs (p-value 0.045), food preferences: perceives of price (p-value 0,001)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ekavanya Utami Widodo
"Setiap orang akan melewati fase-fase kehidupan mulai dari kanak-kanak, remaja hingga dewasa. Fase transisi dari remaja menuju dewasa disebut fase dewasa awal, di mana terjadi pada mahasiswa yang transisi sekolah menuju tingkat lebih tinggi seperti universitas. Pada fase ini, individu akan mengalami perkembangan fisik dan emosional. Kondisi kematangan emosi tidak terlepas dari berbagai pengaruh, seperti lingkungan, sekolah, keluarga, interaksi sosial dan aktivitas sehari-harinya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat faktor apa saja yang dapat menjelaskan tingkat kematangan emosi mahasiswa. Metode yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS) untuk menganalisis kausalitas tersebut. Kemudian akan digunakan metode analisis korespondensi berganda untuk melihat profil tingkat kematangan emosi mahasiswa berdasarkan variabel-variabel yang signifikan. Penelitian ini menemukan bahwa variabel yang menjelaskan tingkat kematangan emosi adalah parental demandingness, parental responsiveness, keaktifan dalam organisasi, religiusitas, jenis kelamin, usia dan status pernikahan orang tua. Penelitian ini juga menemukan profil mahasiswa yang memiliki tingkat kematangan emosi yang tinggi, yaitu berjenis kelamin perempuan, berusia 21‒23 tahun, memiliki tingkat religiusitas yang tinggi, aktif dalam organisasi, memiliki pola asuh orang tua tipe permisif, dan dengan kondisi salah satu atau kedua orang tua meninggal dunia serta yang menikah dan masih bersama. Profil mahasiswa yang memiliki tingkat kematangan emosi yang rendah, yaitu berjenis kelamin laki-laki, berusia 18-20 tahun, tingkat religiusitas rendah, tidak aktif dalam organisasi, serta memiliki pola asuh orang tua tipe otoriatif dan dengan kondisi orang tua menikah dan masih bersama.

Every individual goes through phases of life, starting from childhood, adolescence, and into adulthood. The transitional phase from adolescence to adulthood is referred to as early adulthood, which occurs in students transitioning from school to higher levels such as university. During this phase, individuals undergo development, both in terms of physical maturation and emotional maturation. The state of emotional maturity is influenced by various factors, such as the environment, school, family, social interactions, and daily activities. This research was conducted to examine the factors that can explain the level of emotional maturity among students. The method used is Partial Least Square (PLS) to analyze the causality between these variables. Furthermore, the multiple correspondence analysis method will be employed to examine the profiles of students' emotional maturity levels based on significant variables. The research findings indicate that the variables explaining the level of emotional maturity are parental demandingness, parental responsiveness, involvement in organizations, religiosity, gender, age, and parental marital status. The research also identified profiles of students who exhibit high levels of emotional maturity, namely female gender, aged 21‒23 years, high level of religiosity, active participation in organizations, permissive parenting style, and experiencing the death of one or both parents, also parents who are married and still together. On the other hand, the profiles of students with low levels of emotional maturity include male gender, aged 18‒20 years, low level of religiosity, inactivity in organizations, authoritarian parenting style, and parents who are married and still together."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricius Jason Sumargo
"Salah satu tempat di Depok yang memiliki area vegetasi yang rapat adalah Universitas Indonesia. Area vegetasi yang rapat mempengaruhi jumlah dan aktivitas kelelawar dalam mencari makan (foraging). Penelitian dilakukan di dua lokasi, yaitu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Fakultas Kesehatan Masyarakat. Penelitian dilakukan untuk mengetahui dan membandingkan keanekaragaman jenis pakan kelelawar berdasarkan jenis pohonnya, serta mengetahui jenis-jenis kelelawar yang berasosiasi dengan pohon yang menjadi potensi sebagai sumber pakan kelelawar. Pengamatan dilakukan pada lima jenis pohon berbeda pada setiap lokasi. Pohon yang diamati adalah Mangifera indica, Syzygium sp., Chrysophyllum cainito, Musa paradisiaca, dan Citrus sinensis. Hasil dari uji statistik menggunakan ANOVA Satu Arah dan Multiple Comparisons (Bonferronis) menujukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata jumlah individu kelelawar yang signifikan antara Mangifera indica dan Citrus sinensis. Perbedaan rata-rata jumlah individu kelelawar disebabkan karena beberapa faktor seperti tutupan kanopi, faktor abiotik, dan keberadaan serta kematangan buah. Jenis kelelawar yang ditemukan di FMIPA adalah Cynopterus brachyotis dan Macroglossus minimus, jenis kelelawar yang ditemukan di FKM adalah Cynopterus brachyotis.

One of the places in Depok that has a dense vegetation area is Universitas Indonesia. Density of vegetation areas can affect the number and foraging activity of bats. This research was conducted in two locations, Faculty of Matemathics and Natural Sciences and Faculty of Public Health. This research aims to identify and compare the dietary variety of fruit bats based on tree species, as well as to find out the bats’ types of association with trees that are potential as feed sources for bats. Observations were made on five different tree species at each location. The observed trees were Mangifera indica, Syzygium sp., Chrysophyllum cainito, Musa paradisiaca, and Citrus sinensis. The result of statistical test using One-Way ANOVA and Multiple Comparisons (Bonferonnis) showed that there was a significant difference in the mean number of bat individuals between Mangifera indica and Citrus sinensis. The significant difference in the mean number of bats individuals was caused by several factors such as canopy cover, abiotic factors, also the presence and maturity of fruit. The types of bats that found in FMIPA was Cynopterus brachyotis and Macroglossus minimus, the type of bats that found in FKM was Cynopterus brachyotis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Fadilah Muhamad
"Laboratorium merupakan tempat dilakukan penelitian ilmiah, klinis, ataupun sebagai sarana pendidikan. Pekerja laboran setiap harinya bekerja dengan kondisi lingkungan laboratorium penuh dengan bahaya dan risiko yang tinggi. Penelitian ini dilakukan di salah satu fakultas Universitas Indonesia yakni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di tahun 2014. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kebutuhan pelatihan K3 di laboratorium FMIPA UI khususnya laboran melalui analisis organisasi,  analisis tugas dan analisis personal dan pengkategorian pelatihan berdasarkan tujuan. Analisis organisasi menunjukan FMIPA UI masih belum mendukung secara maksimal pengadaan pelatihan K3. Analisis tugas menemukan  karakteristik bahaya dan risiko yang ada di laboratorium sehingga dapat ditentukan pelatihan K3 yang dibutuhkan. Analisis personal melalui wawancara mendalam menemukan bahwa masih kurangnya pengetahuan laboran di laboratorium FMIPA UI terhadap K3 secara umum. Hasil penelitian ini adalah  matriks pelatihan K3 yang dibutuhkan oleh laboratorium di FMIPA UI dengan tiga kategori yakni pelatihan kategori orientasi untuk merubah persepsi laboran/staff lab terhadap K3, pelatihan kategori keterampilan untuk menambah atau memperbaiki keterampilan K3 yang dimiliki, dan pelatihan kategori pengembangan meberikan pengetahuan dan keterampilan  baru dengan tujuan menaikan tingkat laboran/ staff lab.

Laboratory is a place for scientific research, clinical, or as a means of education. Laboratory workers everydays work with high risk of hazards established from its material and process. This study conducted at one faculty in Universitas Indonesia which is Faculty of Mathematics and Science (FMIPA UI) in 2014. The method used in this research is qualitative with descriptive analytic design. This research aimed to look at FMIPA UI laboratory workers needs in occupational health and safety training. Through organizational analysis, task analysis and personal analysis process then categorized based on training purposes. Organizational analysis shows FMIPA UI still has not maximally supported training. Task analysis find characteristic of the hazards and risks that exist in the laboratory so it can be determined which  safety training is needed. Personal analysis through deep interview found that there’s still lack of knowledge workers in the FMIPA UI laboratory in general. This research results is establishing a matrix of health and safety training required by a laboratory in FMIPA UI with three categories. Training orientation to change the perception, training skill to add or fix skill that needed to increase safety performance by workers and training development to develop a new knowledge and skills for laboratory workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Fadilah Muhamad
"Laboratorium merupakan tempat dilakukan penelitian ilmiah, klinis, ataupun sebagai sarana pendidikan. Pekerja laboran setiap harinya bekerja dengan kondisi lingkungan laboratorium penuh dengan bahaya dan risiko yang tinggi. Penelitian ini dilakukan di salah satu fakultas Universitas Indonesia yakni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di tahun 2014.
Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kebutuhan pelatihan K3 di laboratorium FMIPA UI khususnya laboran melalui analisis organisasi, analisis tugas dan analisis personal dan pengkategorian pelatihan berdasarkan tujuan.
Analisis organisasi menunjukan FMIPA UI masih belum mendukung secara maksimal pengadaan pelatihan K3. Analisis tugas menemukan karakteristik bahaya dan risiko yang ada di laboratorium sehingga dapat ditentukan pelatihan K3 yang dibutuhkan. Analisis personal melalui wawancara mendalam menemukan bahwa masih kurangnya pengetahuan laboran di laboratorium FMIPA UI terhadap K3 secara umum.
Hasil penelitian ini adalah matriks pelatihan K3 yang dibutuhkan oleh laboratorium di FMIPA UI dengan tiga kategori yakni pelatihan kategori orientasi untuk merubah persepsi laboran/staff lab terhadap K3, pelatihan kategori keterampilan untuk menambah atau memperbaiki keterampilan K3 yang dimiliki, dan pelatihan kategori pengembangan meberikan pengetahuan dan keterampilan baru dengan tujuan menaikan tingkat laboran/ staff lab.

Laboratory is a place for scientific research, clinical, or as a means of education. Laboratory workers everydays work with high risk of hazards established from its material and process. This study conducted at one faculty in Universitas Indonesia which is Faculty of Mathematics and Science (FMIPA UI) in 2014.
The method used in this research is qualitative with descriptive analytic design. This research aimed to look at FMIPA UI laboratory workers needs in occupational health and safety training. Through organizational analysis, task analysis and personal analysis process then categorized based on training purposes.
Organizational analysis shows FMIPA UI still has not maximally supported training. Task analysis find characteristic of the hazards and risks that exist in the laboratory so it can be determined which safety training is needed. Personal analysis through deep interview found that there’s still lack of knowledge workers in the FMIPA UI laboratory in general.
This research results is establishing a matrix of health and safety training required by a laboratory in FMIPA UI with three categories. Training orientation to change the perception, training skill to add or fix skill that needed to increase safety performance by workers and training development to develop a new knowledge and skills for laboratory workers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56016
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhira Agung Laksana
"Penelitian ini merupakan studi yang bertujuan untuk mengetahui kecenderungan mahasiswa FISIP UI untuk memiliki BlackBerry. Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh sikap, norma subjektif, perceived behavioral control terhadap intensi untuk memiliki BlackBerry. Keempat variabel merupakan operasionalisasi dari Theory of Planned Behavior. Pendekatan dari penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data survei terhadap 80 responden. Penilitian ini dilakukan di FISIP UI dengan teknik penarikan sampel random sampling. Hasil dari penelitian ini adalah mahasiswa FISIP UI yang belum memiliki BlackBerry memiliki kecenderungan yang rendah untuk memiliki BlackBerry karena sikap yang negatif tentang BlackBerry, norma subjektif yang negatif terhadap BlackBerry dan kontrol yang rendah untuk memiliki BlackBerry. Terdapat perbedaan hubungan antar variabel berdasarkan jenis kelamin. Pada responden perempuan, pandangan kelompok referen yang termasuk kedalam norma subjektif lebih mempengaruhi intensinya dibandingkan responden laki-laki.

This research aimed to find out about students trends to own a BlackBerry. This research explains relations between attitude, subjective norm, perceived behavioral control toward intention to own a BlackBerry. All four variables were operationalized from Theory of Planned Behavior. This research uses quantitative approach with survey data collection method to 80 respondents. This research takes place in FISIP UI with random sampling technique. The research findings show that students of FISIP UI which not yet own a BlackBerry, have low intentions to own a BlackBerry because students have negative attitudes about BlackBerry, negative subjective norms toward BlackBerry and low control to own a BlackBerry. There are variable relation differences based on gender. In girl respondents case, norm subjective that includes reference group belief more have more affect to girls than boys."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S44668
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniella Tasya Effendy
"Pandemi COVID-19 telah banyak mempengaruhi aspek kehidupan, salah satunya adalah aspek ekonomi. Negara Indonesia, mengalami banyak penurunan ekonomi dan berakibat pada penurunan ekonomi rumah tangga khususnya bagi mahasiswa. Dalam hal tersebut, seorang wirausahawan memiliki peran yang besar dalam pembangunan ekonomi melalui penciptaan inovasi, lapangan kerja, dan kesejahteraan. Untuk menciptakan wirausahawan, perlu adanya minat berwirausaha yang tumbuh sejak dini. Salah satunya adalah mahasiswa. Mahasiswa dianggap sudah memasuki tahap awal dewasa, yang artinya masa tersebut adalah masa peralihan dari remaja ke dewasa dalam pemilihan karier. Pada masa tersebut, muncul banyak minat pada diri mahasiswa, salah satunya adalah minat berwirausaha. Minat berwirausaha dipengaruhi oleh banyak faktor. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan. Faktor yang diduga menjelaskan minat berwirausaha mahasiswa adalah jenis kelamin, lingkungan keluarga, keluarga wirausahawan, sikap mental berwirausaha, keinginan memperoleh pendapatan, pendidikan kewirausahaan, dan penggunaan media sosial. Metode yang digunakan adalah mann-whitney dan analisis regresi linier berganda, untuk melihat variabel-variabel yang menjelaskan minat berwirausaha mahasiswa. Penelitian ini menggunakan data primer sebanyak 620 mahasiswa FMIPA Universitas Indonesia dengan 240 mahasiswa laki-laki dan 380 mahasiswa perempuan dan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa, kemudian mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan FMIPA Universitas Indonesia memiliki faktor signifikan yang sama yaitu sikap mental berwirausaha, persepsi berwirausaha, keinginan memperoleh pendapatan, pendidikan kewirausahaan, dan penggunaan media sosial. Perbedaan antara minat berwirausaha pada mahasiswa laki-laki akan cenderung memiliki persepsi berwirausaha lebih tinggi dibandingkan mahasiswa perempuan

The COVID-19 pandemic has affected many aspects of life, one of which is economic. Indonesia experienced many economic downturns and resulted in a decline in the household economy especially for college students. In this regard, an entrepreneur has a large role in economic development through the creation of innovation, employment, and welfare. In order to create entrepreneurs, early entrepreneurial interest is needed. One of them is a student. Students are considered to have entered the early stages of adulthood, which means that the period is the transition from adolescence to adulthood in career choice. During this time, there was a great deal of interest in students, one of which was entrepreneurial interest. Entrepreneurial interest is influenced by many factors. The study aims to look at factors that significantly affect entrepreneurial interest in male and female students. Factors that allegedly explain students' entrepreneurial interests include gender, family environment, entrepreneurial family, entrepreneurial mental attitude, income, entrepreneurial education, and social media use. The methods used are mann-whitney and multiple linier regression analysis, to look at variables that explain students' entrepreneurial interests. The study used 620 primary data from the University of Indonesia's FMIPA students with 240 male and 380 female students and sampling using purposive sampling. The results show that gender influences student entrepreneurship, male and female students of FMIPA University of Indonesia have similar significant factors: entrepreneurial mental attitude, entrepreneurial perception, income, entrepreneurial education, and social media useThe difference between entrepreneurial interest in male students will tend to have a higher perception of entrepreneurship than female students."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Azizah Nitisara
"COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh jenis virus corona baru, yaitu Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Sejak 11 Maret 2020, WHO menyatakan bahwa COVID-19 dikategorikan sebagai sebuah pandemi. Penularan COVID-19 dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Kepatuhan penerapan protokol kesehatan COVID-19 merupakan salah satu hal yang sangat penting dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk mahasiswa sehingga diharapkan nantinya dapat mengendalikan penyebaran COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kepatuhan penerapan protokol kesehatan COVID-19 pada Mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia angkatan 2017 – 2019. Studi cross sectional dilakukan kepada 443 responden yang diperoleh melalui purposive sampling, dengan proporsi responden perempuan sebesar 88,7% dan laki-laki sebesar 11,7%. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi kepatuhan responden terhadap penerapan protokol kesehatan COVID-19 sebesar 52,1% ; terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi manfaat, persepsi hambatan, persepsi kemampuan diri, informasi yang didapatkan, dan dukungan lingkungan sosial dengan kepatuhan penerapan protokol kesehatan COVID-19; dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur, jenis kelamin, pengetahuan terkait COVID-19, persepsi kerentanan, persepsi keparahan, dan riwayat COVID-19 dengan kepatuhan penerapan protokol kesehatan COVID-19. Optimalisasi progam pencegahan COVID-19 oleh pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat dapat mengendalikan penyebaran COVID-19.

COVID-19 is a disease caused by a new type of corona virus, namely Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Since the 11 th of March 2020, WHO has declared that COVID-19 is categorized as a pandemic. Transmission of COVID-19 can occur directly or indirectly. Compliance with the implementation of the COVID-19 health protocols is one of the most important things that must be done by all levels of society, including university students. The purpose of this study was to determine the factors that affect compliance with the implementation of the COVID-19 health protokolin the University of Indonesia Health Sciences Cluster Students University of Indonesia class of 2017 – 2019. A cross sectional study was conducted by recruiting 443 respondents obtained through purposive sampling, with the proportion of female respondents being 88.7. % and male by 11.7%. Data were analyzed by univariate and bivariate with chi square test. The results showed that the proportion of respondents compliance with the implementation of the COVID-19 health protokolwas 52.1%; there was a significant relationship between perceived benefits, perceived barriers, perceived self-efficacy, information obtained, and social environment support with compliance to the implementation of the COVID-19 health protocols; and there was no significant relationship between age, gender, knowledge related to COVID-19, perception of vulnerability, perception of severity, and history of COVID-19 with compliance to the implementation of the COVID-19 health protocols. Optimization of the COVID-19 prevention program by the government and all levels of society can control the spread of COVID-19."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maisara Annisa Syarif
"ABSTRAK
Mahasiswa Departemen Matematika FMIPA UI sebagai salah satu kader masa depan dan agen pembawa perubahan, dituntut untuk memiliki tanggung jawab dalam bertingkah laku sesuai dengan norma masyarakat, berintelektual tinggi, dapat memberikan contoh yang baik pada masyarakat, dan memiliki rasa empati yang tinggi. Masyarakat dan lingkungan di mana mahasiswa tersebut kuliah memiliki harapan yang tinggi terhadap mahasiswa sehingga rasa empati diharapkan dapat tumbuh dan berkembang optimal pada mahasiswa. Dalam penelitian ini, akan dilihat faktor-faktor yang memengaruhi tingkat empati mahasiswa Departemen Matematika FMIPA UI dan pengaruh pola asuh dan jenis kelamin terhadap dimensi empati. Data diperoleh dengan penyebaran kuisioner kepada 170 mahasiswa Departemen Matematika FMIPA UI yang telah terpilih sebagai sampel. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu simple random sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster K-Means, Partial Least Square PLS, Uji Kruskal-Wallis, dan Uji Mann-Whitney. Faktor yang paling memengaruhi tingkat empati adalah fantasy, yaitu kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi dengan kuat karakter fiktif dalam buku, film, atau drama. Selain itu, faktor-faktor lain yang memengaruhi tingkat empati mahasiswa Departemen Matematika FMIPA UI adalah perspective taking, empathic concern, personal distress, pola asuh orangtua, dan jenis kelamin.

ABSTRACT
Mathematics students of FMIPA UI as one of the future cadres and agents of change, are required to have responsibility in behaving accordance to the society norms, highly intellectual, set a good example to the society, and have a high sense of empathy. The society and the college which they study have a high expectation towards them, so it is hoped that the empathy could grow and develop optimally. This study is aimed to identify factors that affect the empathy level of Mathematics FMIPA UI students, and the affect of parenting styles and gender towards the empathy dimension. The data were collected by distributing questionnaires to 170 mathematics students of FMIPA UI who have been selected as sample. The sampling method will be used in this study is simple random sampling. The method that will be used in this study are Cluster K Means, Partial Least Square PLS , Kruskal Wallis test, and Mann Whitney test. The factor that give the most affect on Mathematics FMIPA UI students rsquo s empathy level is fantasy. Fantasy is a tendency of the respondent to identify strongly with fictitious characters in books, movies, or dramas. Other factors that affect empathy level of Mathematics FMIPA UI students are perspective taking, empathic concern, personal distress, parenting patterns, and gender."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>