Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132856 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hadea Fielare Dinullah
"Kopi menjadi salah satu jenis minuman yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Sebagian besar dari total resapan dalam negeri memang digunakan sebagai bahan baku kopi instan. Namun kenaikkan yang terjadi beberapa tahun belakangan ini justru meningkat akibat perkembangan popularitas kedai kopi yang semakin pesat. Dengan kecepatan perkembangan yang luar biasa, bisnis kedai kopi menghadapi permasalahan baru, yakni kejenuhan yang dipicu oleh besarnya pertumbuhan kedai kopi namun tidak diiringi perluasan pasar. Penelitian ini menelusuri keterikatan konsumen sebagai solusi dari permasalahan tersebut menggunakan pendekatan keruangan. Secara spasial, penelitian ini mengidentifikasi karakteristik tempat serta konsumen agar dapat mengetahui pembentukan keterikatan antar keduanya. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan metode campuran hybrid yang mengkolaborasikan pendekatan kualitatif dan kuantitatif secara efektif sehingga dapat diketahui gambaran yang mendalam pada setiap unsur. Hasil yang didapatkan dianalisis menggunakan analisis deskriptif agar dapat dijelaskan secara menyeluruh. Penelitian menunjukkan bahwa dalam membangun keterikatan antar kedai dan konsumen, karakteristik fisik dan sosial kedai memiliki peranan yang berbeda terhadap konsumen. Secara umum bagi konsumen karakteristik fisik lebih berfungsi sebagai daya tarik bagi konsumen baru sedangkan karakteristik sosial lebih berfungsi sebagai daya tarik bagi konsumen yang telah datang untuk bertahan. Namun keduanya memiliki value yang sama penting dalam membangun keterikatan. Dengan kondisi tersebut, untuk membangun keterikatan konsumen terhadap kedai yang kuat pengelola harus mengetahui segmentasi konsumen yang berkunjung sehingga mampu merumuskan konsep dan strategi yang akurat bagi pasar yang spesifik.

Coffee is a beverage that is widely consumed by Indonesians. Most of the total domestic absorption is used as raw material for instant coffee. However, the increase that has occurred in recent years increased due to the rapid coffee shops growth. Now the coffee shop business is facing a new problem triggered by a tremendous pace of growth that was not responded to by market expansion. This study investigates further consumer attachment as a solution to these problems using a spatial approach. This study identifies the characteristics of the place and the consumers to know the attachment forming process between the two. To find out the characteristics, a hybrid mixed method is used to collaborates the quantitative and qualitative approaches effectively. And the results were analyzed using descriptive analysis. Research shows that in building attachment between coffee shops and consumers, the physical and social characteristics of the shops have different roles. Generally speaking, physical characteristics attract new consumers to come, while social characteristics make them comfortable so they come again in the future. However, both characteristics have the same value in the process of building a consumer attachment. Under these conditions, to build a strong consumer attachment to the shop, the manager must know exactly what consumer segmentation they are facing, so they could formulate accurate concepts and strategies for specific markets to produce efficient in-store operations."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdiana Yuliarti
"Skripsi ini membahas karakteristik penglaju PNS Pemerintah Kota Bekasi untuk menunjukkan lokasi tempat tinggal menurut pendidikan, golongan, masa kerja dan pilihan moda transportasi berdasarkan jarak dari kantor dan jumlah trayek angkutan umum yang tersedia. Analisis secara spasial dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar penglaju PNS Pemerintah Kota Bekasi tinggal pada jarak dekat, di mana sesuai dengan konsep nglaju yaitu jarak berbanding terbalik dengan volume penglaju. Semakin dekat dengan kantor, maka penglaju PNS semakin tinggi pendidikannya, semakin tinggi golongannya, semakin lama menjalani masa kerjanya dan semakin cenderung menggunakan angkutan umum mikrolet untuk pergi ke kantor daripada motor dan mobil pribadi.

The focus of this study is commuter characteristics of civil servants in the city of Bekasi according to education, faction, year of service, and choice of mode based on distance from the office and public transportation route. The analysis is spatial and descriptive. This research indicates that most of commuter residences are short distance away from the office which matches with commuting concept that distance is inversely proportional with commuter volume. The closer to the office, the higher the education, faction, longer the year of service, and commuters prefer use public transportation to personal car and motorcycles."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S34154
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sarah Tsabituddinillah
"Lumut merupakan salah satu komponen penyusun ruang terbuka hijau (RTH). Keberadaan lumut di wilayah urban menunjukkan adanya kemampuan adaptasi lumut untuk bertahan pada lingkungan urban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis lumut serta karakteristik morfologi dan anatomi lumut di RTH pemukiman daerah urban. Lumut dikoleksi dengan metode purposive sampling; transect-line pada 6 titik tepi jalan dan jelajah bebas pada 3 titik taman di Komplek Taman Bona Indah, Jakarta Selatan. Pengamatan karakteristik morfologi dan anatomi lumut dilakukan dengan penilaian kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 2 divisi lumut yang ditemukan di area penelitian, yaitu Bryophyta dan Marchantiophyta. Divisi Bryophyta terdiri dari 6 famili, 9 genus, dan 16 spesies, sementara itu Divisi Marchantiophyta terdiri dari 2 famili, 2 genus, dan 3 spesies. Pottiaceae merupakan famili dengan jumlah jenis lumut paling banyak ditemukan, yaitu 5 jenis. Jenis lumut dengan jumlah sampel paling banyak ditemukan adalah Fissidens biformis. Substrat tempat tumbuh lumut yang ditemukan di lokasi penelitian adalah tanah, batu, batang pohon, dan akar pohon yang lapuk. Kisaran luas tutupan lumut yang ditemukan yaitu 2 – 100%. Karakteristik seperti ukuran tubuh yang kecil, life-form; mats, fan, dan turf, bentuk daun, ornamentasi pada permukaan daun; papilla, modifikasi sel daun; hyalin, alar, dan cancellina, serta keberadaan sporofit atau gemma diduga mendukung lumut beradaptasi di lingkungan urban.

Bryophyte is a component of open green space (OGS). The presence of bryophyte in urban areas indicates the adaptability of bryophyte to survive in an urban environment. This research goals are to determine the types of bryophyte and the morphological and anatomical characteristics of bryophyte in urban residential OGS. Bryophyte was collected using the purposive sampling method; transect-line at 6 roadside points and free-roaming at 3 park points in Komplek Taman Bona Indah, South Jakarta. The observation of the morphological and anatomical characteristics of bryophyte was carried out by qualitative and quantitative assessments. Based on the results, there are 2 divisions of bryophytes in the research area, namely Bryophyta and Marchantiophyta. The Bryophyta (mosses) consists of 6 families, 9 genera, and 16 species, while the Marchantiophyta (liverworts) consists of 2 families, 2 genera, and 3 species. Pottiaceae is the most common family in the research area which has 2 genera and 5 species. The greatest number samples found in the study area is Fissidens biformis. The soil, rocks, tree trunks, and roots are the substrates which the bryophytes can be found in the study sites. The wide range of bryophyte cover found is 2 - 100%. Characteristics such as small body size, life-form; mats, fans, and turf, leaf shape, leaf surface ornamentation; papilla, modified leaf cells; hyalin, alar, and cancellinae, and the presence of sporophyte or gemma are presumed to support Bryophyte adaptation in the urban environment."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junike Nucivera,author
"Krisis global yang berkepanjangan membuat banyak perubahan dimana pada akhirnya masyarakat mulai mempertimbangkan nilai-nilai spiritual yang diyakininya untuk dapat diterapkan dalam setiap kegiatan yang dilakukannya. Keinginan akan hal religius, beretika, realistis dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam bisnis membuat timbunya alternatif baru dalam pemasaran yaitu pemasaran berbasis syariah dimana adanya upaya dalam memasarkan produk dan produk yang dipasarkan berbasis syariah mengacu kepada Al-qur?an dan Hadist dimana islam sebagai rahmatan lil alamin dan dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam kehidupannya. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih berusaha menyempurnakan pemasaran menjadi syariah dan setahap demi setahap menuju layanan bebasis syariah atau layanan islami yang sempurna.
Tujuan penelitian adalah mengetahui karakteristik pemasaran berbasis syariah pada pasien rawat inap Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Tahun 2010. Penelitian dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dimana kuantitatif dengan cross sectional yang mengikutsertakan 144 pasien rawat inap dan cara ukurnya adalah pengisian kuesioner sendiri dan kualitatif dengan 5 informan (direktur SDM dan Binroh, Manajer Pemasaran, Manajer Rawat Inap, Manajer Binroh, Perawat Pelaksana Rawat inap) dan cara ukurnya adalah wawancra mendalam, observasi dan telaah dokumen.
Varibel yang dilihat berdasarkan teori yang dikembangkan Kartajaya dan Sula, 2008 menyatakan bahwa pemasaran berbasis syariah memiliki 4 karakteristik yaitu teistis(religius), etis(etika), realistis(penampilan), humanistis(kemanusiaan) yang saling mempengaruhi. Uji asumsi klasik (normalitas, multikolinearitas, dan heterokedastisitas) digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas indikator yang ada. Kemudian uji model hipotesis dan akhirnya didapat hasil yang fit (F: 9,359 signifikansi 0,000, R: 0,466, Adjusted R Square : 0,194).
Dari hasil penelitian didapat teistis mempengaruhi karakteristik pemasaran berbasis syariah (0,244) dan etis mempengaruhi karakteristik pemasarn berbasis syariah (0,281) tetapi realistis dan humanistis tidak mempengaruhi karakteristik pemasaran berbasis syariah serta etis merupakan paling dominan dalam mempengaruhi karakteristik pemasaran berbasis syariah.
Kesimpulan penelitian adalah secara simultan teistis, etis, relistis, humanistis mempengaruhi dan membawa perubahan terhadap karakteristik pemasaran berbasis syariah tetapi secara parsial hanya teistis dan etis yang mempunyai pengaruh dimana etis paling dominan sehingga tidak semua memberi pengaruh terhadap karakteristik pemasaran berbasis syariah. Dibutuhkan strategi kedalam oleh penentu kebijakan Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dengan sistim tata kelola islami sehingga terciptanya koordinasi dan integrasi seluruh pemberi layanan kesehatan dirumah sakit ini dalam memberikan layanan pada pasien kususnya rawat inap melalui code of conduct yang dapat memperbaiki terutama budaya prilaku dan pelayanan religius rawat inap agar tercipta kepuasan intrinsik atau sumber daya nilai yang diharapkan pada seluruh pemberi layanan kesehatan dirumah sakit ini sehingga dapat memberikan pelayanan prima kepada pengguna jasa. Dan diharapkan bahwa penampilan dan sikap melayani juga menjadi perhatian sehingga tetap menjadi satu kesatuan utuh untuk mencapai layanan kesehatan islami yang sempurna.

A long global crises provides a great number of changes and in turn people begin to consider about spiritual values to be applied in any activities. The needs for religious values, ethics and reality, and humanity is a new alternative in marketing called marketing-based syariah where marketer offer products should be based on Al-QUR?AN and Hadits and Islam is a blessing for all which has been examplified by Prophet Muhammad.
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih is trying to implement a perfect marketing-based syariah and gradually any services provided is based on syariah or perfect Islamic services.
The objective of this research is to find out characteristics of marketing-based syariah on In-patients at Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih In 2010. This research is done qualitatively and quantitatively based on cross-sectional method with 144 in-patients as respondents. Measurement method used in this research is by filling in questionnaires with 5 main information resources (human resources director and spiritual guidance, marketing manager, In-Patient Manager, spiritual guidance manager, managing nurse for In-Patients). In addition, in detail interview, observation, and references analysis are also performed. Variables in this research is based on theory developed by Hermawan Kartajaya Syakir Sula, 2008 explained that marketing-based syariah has 4 mutually influenced characteristics: divinity (religion), ethics, reality (performance), and humanity.
This research uses classic tests (normality test, multiple linear, and hetroskedastisitas) to test indicators validity and reliability. Then, hypothesis model is used and finds that Fit ( F = 9.359 with significant values 0.000, R = 0.466, Adjusted R square = 0.194). This research results indicates that divinity influences marketing ? based syariah (0.244) and ethics effect (0.281) but reality and humanity do not affect marketing ? based syariah and ethics is the most dominant effect to marketing-based syariah.
This research concludes that simultaneously divinity, ethics, and reality and humanity have influence and produce changes to marketing ? based syariah, but partially only divinity and ethics have effects to marketing-based syariah, and ethics is the most dominant effects. It is needed a comprehensive strategy to be taken by decision making at Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih in implementing integrated health service based on Islamic governance, especially for In-Patients. This can be performed by changing code of conduct, particularly cultural behavior and religious service for In-patients to produce intrinsic satisfaction for all patients. In addition, performance and attitude of servants should be paid attention by management to pursue a perfect Islamic service.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T28452
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Hartanto
"Meningkatnya kekhawatiran terhadap dampak dari penggunaan Pb dari sisi kesehatan mendorong industri-industri elektronik mulai mencari material solder bebas Pb. Paduan yang berpotensi sebagai material solder pengganti Sn-Pb adalah Sn-0,7Cu, tetapi paduan tersebut memiliki titik leleh tinggi yaitu 216-227 ◦C, paduan lain yang berpotensi besar adalah Sn-9Zn dengan titik leleh 199° C, tetapi Zn sangat mudah teroksidasi dan mengalami korosi. Pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan dan karakterisasi paduan 3 logam (ternary system) yaitu Sn-Zn-Cu, paduan baru ini diharapkan dapat memperbaiki kelemahan dari paduan Sn-Cu dan Sn-Zn. Karakterisasi paduan logam Sn-Cu-Zn menggunakan XRF (X-Ray Fluorescence) dan XRD (X-Ray Diffraction) menunjukkan adanya logam Sn, Cu dan Zn dalam setiap paduan logam dengan komposisi (% berat) Sn-0,8Cu, Sn-0,6Cu-10,4Zn dan Sn-0,5Cu-23,6Zn. Paduan logam Sn-0,5Cu-23,6Zn adalah paduan logam yang paling berpotensi sebagai pengganti Sn-37Pb, dengan titik leleh terendah 204,13 oC, nilai pasty range 9,33 oC yang mendekati paduan logam Sn-37Pb dan nilai heat of fusion/ΔH 65,33 J/g yang lebih rendah dari paduan Sn-37Pb.

Increasing concerns over the impact of the use of Pb from the health side drive electronics industries began to search for Pb-free solder material. Alloy material that has potential as a substitute for Sn-Pb solder is Sn-0.7Cu, but these alloys have high melting point is 216-227 ◦C, another potential alloys are Sn-9Zn in melting point of 199 ° C, but Zn is susceptible to oxidation and corrosion experience. This research will be done the manufacture and characterization of metal alloy 3 (ternary system) the Sn-Zn-Cu, the new alloy is expected to improve the weaknesses of the alloy Sn-Cu and Sn-Zn. Characterization metal alloy Sn-Cu-Zn used XRF (X-Ray Fluorescence) and XRD (X-Ray Diffraction) indicate the presence of metallic Sn, Cu and Zn in each metal alloy with a composition (wt%) Sn-0.8Cu, Sn-0.6Cu-10.4Zn dan Sn-0.5Cu-23.6Zn. Sn-0.5Cu-23.6Zn is metal alloy with the most potential as a replacement for Sn-37Pb, with the lowest melting point 204.13 °C, the pasty range is close to 9.33 ° C metal alloy Sn-37 Pb and the heat of fusion/ΔH 65.33 J/g lower than Sn-37Pb alloy. Surface characterization using SEM (Scanning Electron Microscopy) show the existence of phases rich in Sn, Cu-Zn and Zn-rich alloy surfaces supported by the data of EDS (Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T31222
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Supena
"Secara umum, penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik keluarga terhadap kesiapan anak untuk belajar di sekolah dasar, khususnya kesiapan di bidang akademik. Secara operasional, penelitian ingin mengetahui pengaruh kepedulian orang tua terhadap kesiapan belajar anak. Lebih lanjut, penelitian juga ingin mengetahui variabel-variabel dalam lingkungan keluarga yang mempengaruhi kepedulian orang tua, baik secara langsung maupun tidak langsung. Variabel-variabel tersebut meliputi (1) sikap orang tua terhadap pendidikan, (2) aspirasi orang tua mengenai pendidikan anak, (3) status ekonomi keluarga, (4) tingkat pendidikan ibu, (5) tingkat pendidikan ayah.
Penelitian dilakukan pada akhir tahun akademik 1995/1996 (Mei, Juni, Juli 1996) di enam taman kanak-kanak yang berada di bawah organisasi Aisyiyah di Kota Madya Bekasi. Sampel penelitian berjurnlah 98 orang ( 50% dari seluruh populasi, yang diambil secara acak). Data mengenai kesiapan belajar dikumpulkan melalui tes kesiapan belajar "NST (Nymeegse Schoolbekwaamheids Test)" yang langsung diberikan kepada anak, sedangkan data mengenai sikap, aspirasi, status ekonomi dan tingkat pendidikan orang tua dikumpulkan melalui angket.
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Teknik ini dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu ingin menemukan pola-pola hubungan atau pengaruh yang bersifat langsung maupun tidak di antara variabelvariabel yang diteliti. Tujuan analisis adalah menguji hipotesis berupa suatu model hubungan sebab akibat yang didasarkan pada kajian teoritik. Analisis diawali dengan pencarian nilai koefisien korelasi di antara variabel-variabel (korelasi matrik). Dengan memanfaatkan data koefisien korelasi kemudian dicari angka koefisien jalur (p). Jalur yang mempunyai nilai koefisien jalur (p) di bawah angka 0,05 dihilangkan, karena dianggap tidak signifikan. Tahap berikutnya adalah menguji model dan menguji konsistensi model dengan data.
Penelitian menghasilkan lima belas kesimpulan, yang kemudian dapat dikelompokkan ke dalam lima bagian. Pertama, kepedulian orang tua dalam pendidikan berpengaruh secara langsung terhadap kesiapan anak untuk belajar di SD (p =-0,7419). Kedua, variabel-variabel dalam lingkungan keluarga yang berpengaruh secara langsung terhadap kepedulian adalah sikap orang tua terhadap pendidikan, aspirasi orang tua mengenai pendidikan anak, status ekonomi dan tingkat pendidikan ibu, masing-masing memiliki nilai koefisien jalur (p) 0,1172, 0,1003, 0,2239 dan 0,1920. Sedangkan tingkat pendidikan ayah diketahui tidak berpengaruh langsung terhadap kepedulian (p = -0,0045). Pendidikan ayah berpengaruh secara tidak langsung terhadap kepedulian orang tua, yaitu melalui korelasinya dengan tingkat pendidikan ibu, status ekonomi, dan aspirasinya mengenai pendidikan anak (nilai pengaruh tidak langsung total sebesar 0.2148). Ketiga, sikap orang tua terhadap pendidikan memiliki hubungan yang positif dengan aspirasinya mengenai pendidikan anak (r = 0,57). Faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap sikap orang ma adalah status ekonomi dan tingkat pendidikan ibu masing-masing memiliki nilai koefisien jalur (p) 0.1321 dan 0,1082, sedangkan tingkat pendidikan ayah diketahui tidak berpengaruh secara langsung (p = -0,1204). Tingkat pendidikan ayah berpengaruh secara tidak langsung terhadap sikap orang tua mengenai pendidikan, yaitu melalui korelasinya dengan tingkat pendidikan ibu, status ekonomi dan aspirasinya mengenai pendidikan anak (nilai pengaruh tidak langsung total sebesar 0,3069). Keempat, .aspirasi orang tua mengenai pendidikan anak dipengaruhi secara langsung oleh tingkat pendidikan ayah (p = 0,3793), sedangkan variabeI yang berpengaruh secara tidak langsung terhadap aspirasi meliputi status ekonomi (p = 0,0274), dan tingkat pendidikan ibu (p = 0,0394 ), masing-masing memiliki nilai pengaruh tidak langsung total sebesar 0,3038 dan 0,2798. Tingkat pendidikan ibu berpengaruh secara tidak langsung terhadap aspirasi melalui korelasinya dengan tingkat pendidikan ayah, sedangkan status ekonomi berpengaruh terhadap aspirasi melalui korelasinya dengan variabel sikap terhadap pendidikan. Kelima, tingkat pendidikan ayah berpengaruh secara langsung terhadap status ekonomi keluarga (p = 0,3746), sedangkan tingkat pendidikan ibu berpengaruh secara tidak langsung (p = 0,0297), dengan pengaruh tidak langsung total sebesar 0,1348. Tingkat pendidikan ibu berpengaruh terhadap status ekonomi melalui korelasinya dengan tingkat pendidikan ayah. Selain hasil-hasil tersebut, juga ditemukan bahwa tingkat pendidikan ayah ternyata berkorelasi positif dengan tingkat pendidikan ibu (r = 0,3520).
Hasil-hasil tersebut memberi implikasi bahwa kepedulian orang tua terhadap pendidikan merupakan faktor sangat penting dan utama sebagai bagian dari upaya untuk menumbuhkembangkan kesiapan anak untuk belajaran di sekolah dasar. Sedangkan karakteristik lain dari kehidupan keluarga yang perlu dikembangkan untuk menumbuhkan suasana peduli terhadap pendidikan adalah (1) sikap yang positif terhadap pendidikan, (2) aspirasi yang positif mengenai pendidikan anak, (3) status ekonomi yang mampu menyediakan fasilitas belajar optimal bagi anak, dan (4) pengalaman pendidikan orang tua.
Ada dua hal yang dianggap sebagai kelebihan dari penelitian ini. Pertama, variabel bebas (independent variable) yang dilibatkan dalam penelitian jumlahnya cukup banyak, sehingga banyak informasi hasil penelitian yang diperoleh. Kedua, penggunaan metode analisis jalur (path analysis), sehingga memungkinkan ditemukannya hubungan sebab akibat serta hubungan langsung dan tidak langsung di antara variabel-variabel yang diteliti. Sedangkan keterbatasan yang dirasakan dalam penelitian ini adalah (1) cakupan sasaran penelitian (populasi-sampel) yang relatif terbatas, dan (2) gambaran kesiapan belajar yang diteliti belum mencerminkan keadaan kesiapan belajar secara menyeluruh dari berbagai aspek perkembangan yang ada pada anak. Penelitian ini memfokuskan kajian pada kesiapan belajar bidang akademik."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Florencia Wacana Dharma
"Menerima bentuk tubuh, karakteristik fisik, dan menggunakan tubuh secara efektif merupakan salah satu   bagian dari tugas perkembagan remaja dalam mencari identitas diri. Citra tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor biologis, sosiokultural, dan psikologis. Idola K-Pop merupakan bagian dari faktor sosiokultural yang sedang populer di kalangan remaja.Penelitian ini akan menggambarkan citra tubuh padah remaja putri tingkat SMA di DKI Jakarta yang mengidolakan idola K-Pop. Penelitian dilakukan dengan metode survei deskriptif dengan kuesioner hasil modifikasi dan instrumen Photographic Figure Rating Scale (PFRS). Penelitian diselenggarakan secara daring melalui media sosial dan melibatkan 207 responden. Hasil penelitian menunjukan sebgaian besar remaja putri tingkat SMA di DKI Jakarta yang mengidolakan idola K-Pop memiliki citra tubuh positif (52.2%).

To accepts one’s own body shape, physical characteristics, and using body effectively are some way to complete adolescence developmental tasks in order to find their self-identity. Adolescent’s body images are influenced by some factors such as biological, sociocultural, and psychological. Currently trending among adolescents  K-Pop idols    acting as role models as sociocultural factor affecting adolescent’s body image. By using   descriptive survey research method, this study will describe the body image of 207 female adolescent high school students in DKI Jakarta who idolize K-Pop idols. Modified questionnaire from previous study and Photographic Figure Rating Scale (PFRS) instrumen are used in this study. Results  showed that majority of female adolescent high school students in DKI Jakarta who idolize K-Pop idol have positive body image (52,2%)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Salmaningsih Royeza
"ABSTRAK
Kecamatan Pelabuhanratu merupakan wilayah rawan bahaya gempabumi karena
berada pada zona subduksi lempeng dan sesar Cimandiri. Sesar Cimadiri
merupakan sumber gempa utama kejadian gempa yang ada di Pelabuhanratu. Untuk
itu perlu dilakukan penelitian tentang analisis perkembangan karakterisitik
permukiman penduduk pada wilayah rawan gempabumi di Pelabuhanratu.
Berdasarkan hasil pengolahan citra Landsat pada tahun 1989 hingga 2013,
diketahui terjadinya perluasan wilayah pemukiman yang sangat signifikan yaitu
dari 588,125 Ha menjadi 1738 Ha. Analisis arah kecenderungan pemukiman
menggunakan metode trend surface analyst atau analisis menunjukkan
kecenderungan perkembangan pemukiman di Pelabuhanratu mengarah ke wilayah
dengan tingkat rawan gempa tinggi. Karakterisitik pemukiman dilihat dari tiga
aspek yaitu kerapatan bangunan, permanensi bangunan dan pola pemukiman.
Kerapatan bangunan yang tinggi mendominasi wilayah penelitian, baik itu di
wilayah rawan gempa rendah, sedang maupun tinggi. Sedangkan untuk kerapatan
bangunan kelas rendah dan sedang juga tersebar di seluruh kawasan rawan gempa,
namun dengan porsi yang kecil. Untuk aspek permanensi bangunan, sebanyak 80%
pemukiman di wilayah penelitian terdiri dari bangunan permanen yang tersebar di
setiap wilayah rawan gempa, sedangkan sisanya merupakan bangunan non
permanen. Bangunan non permanen pada umumnya berada di dekat pantai. Untuk
pola permukiman, pada wilayah rawan gempa tinggi dan rendah, pola
pemukimannya bersifat tersebar, sedangkan pada wilayah rawan gempa sedang
pola pemukimannya bersifat memusat.

ABSTRACT
Subdistrict Pelabuhanratu is an earthquake hazard-prone areas because they are on
the subduction zone plate and Cimandiri fault. Cimadiri fault is a source of major
earthquakes in Pelabuhanratu. It is necessary to do a research of the development
and the settlements characteristis in earthquake-prone areas in Pelabuhanratu.
Based on the results of the processing Landsat imagery in 1989 to 2013, known to
the expansion of residential areas is very significant, from 588.125 ha to 1738 ha.
Analysis of the tendency towards settlement using trend surface analysis showed a
trend analyst or residential developments in Pelabuhanratu leads to an area with a
high level of earthquake-prone. Characteristic settlement seen from three aspects:
building density, the permanence of the building and settlement patterns. High
building density dominated the area of research, both in the earthquake-prone
region of low, medium or high. As for the density of low and medium grade
buildings also scattered throughout the earthquake-prone region, but small portions.
For permanence aspect of the building, as much as 80% of the homes in the study
area consists of permanent buildings scattered in every region prone to earthquakes,
while the rest are non-permanent buildings. Non-permanent buildings are generally
located near the coast. For the settlement patterns, in earthquake-prone regions of
high and low, scattered nature of settlement patterns, while the earthquake-prone
region were settlements patterns are converging."
2015
S60896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gasper, Ivonne Alfonsina Victorina
"ABSTRAK
Malaria merupakan penyakit infeksi menular yang terjadi di daerah tropis dan
dialami oleh semua kelompok usia termasuk pada aggregate dewasa. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik individu dan perilaku personal hygiene
dengan kejadian malaria pada aggregate dewasa di Kabupaten Maluku Tenggara.
Penelitian ini menggunakan disain diskriptif korelasi dengan pendekatan cross
sectional pada 108 responden dengan cluster proporsional. Hasil menunjukkan ada
hubungan bermakna antara karakteristik pekerjaan (p= 0.016), perilaku personal
hygiene (p=0.045) dengan kejadian malaria. Perawat komunitas disarankan
melakukan edukasi melalui program pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan
masyarakat berdasarkan faktor risiko penyebab masalah serta memperhatikan
sumberdaya yang ada di masyarakat.

ABSTRACT
Malaria is an infectious transmitted disease that commonly occurs in tropical area in
all age group including adult group. The purpose of this study is to determine the
correlation between demographic characteristics and personal hygiene behavior with
malaria incidence in Maluku Tenggara. This is descriptive correlation study using
cross sectional and proportional cluster in recruiting 108 respondents. The result
shows that there is significant correlation between job characteristics (p value =
0.014), and personal hygiene behavior with malaria incidence (p value = 0.037). It is
recommended nurse are advised to educate community through health education
programs as needed community based on risk factors cause of problem, as well as
resources in society."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41974
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>