Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149907 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maulana Syarif
"Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) adalah Sekolah Tinggi di bawah naungan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Pada tahun 2015 terjadi perubahan kelembagaan dari Akademi menjadi Sekolah Tinggi berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan AMG menjadi STMKG. Perubahan kelembagaan ini membuat perubahan arahan strategis di STMKG. Berdasarkan Rencana Induk BMKG tahun 2015-2019 penguatan pondasi sarana prasarana akademik yaitu penggunaan TI menjadi tulang punggung (enabler) bagi STMKG. Namun berdasarkan data observasi dan wawancara menunjukan TI belum menjadi tulang punggung di STMKG dengan kurangnya pemakaian TI dan semua manajemen akademik dilaksanakan secara manual sehingga sasaran strategis STMKG untuk akreditasi belum tercapai.
Adapun perumusan rencana strategis penelitian ini menggunakan metodologi Ward & Peppard untuk menghasilkan perencanaan strategis SI/TI. Penelitian ini menghasilkan strategi SI, strategi TI, dan strategi manajemen SI/TI. Strategi SI berupa pembuatan 15 aplikasi baru dan pengembangan 4 aplikasi lama. Strategi TI berupa pengadaan perangkat keras PC, laptop dan proyektor serta pengembangan jaringan STMKG. Strategi manajemen SI/TI berupa pembuatan IT Masterplan, SOP, penambahan SDM TI dan pengembangan kompetensi SDM TI.

School of Meteorology Climatology and Geophysics (STMKG) is a College under the auspices of the Meteorology Climatology and Geophysics Agency (BMKG). In 2015 an institutional change from the Academy to the the Collage based on Presidential Regulation No. 35 of 2014 on AMG changes to STMKG. These institutional changes make strategic direction changes in STMKG. Based on the BMKG Master Plan 2015-
2019 strengthening the foundation of academic infrastructure facilities is the use of IT into the backbone (enabler) for STMKG. However, based on observation and interview data shows IT has not been the backbone in STMKG with the lack of IT usage and all academic management is done manually so that STMKG strategic objectives for accreditation have not been achieved.
The formulation of this research strategic planing using the Ward & Peppard methodology to produce IS / IT strategic planning. This research resulted in an IS strategy, an IT strategy, and an IS / IT management strategy. The SI strategy consists of making 15 new applications and developing 4 old applications. IT strategies include procurement of PC hardware, laptops and projectors and STMKG network development. SI / IT management strategies in the form of making IT Masterplan, SOP, adding IT human resources and developing IT HR competencies
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina K. Nurtjahyo
"Dengan semakin meningkatnya kompetisi antara Perguruan Tinggi Swasta, Perguran Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi di Luar Negeri dan tuntutan kualitas lulusan dari masyarakat industri yang semakin kompleks serta keterbatasan sumber daya, maka perlu suatu perencanaan strategis yang membantu mengarahkan langkah-langkah apa yang akan dilaksanakan dalam pengembangan pendidikan tinggi.
Meskipun universitas "X? telah ada misi (mission), sasaran (objectives), strategi (strategies) serta kebijaksanaan (policies), pelaksanaan kegiatan-kegiatan sehari-hari kurang mencerminkan misi, sasaran serta strategi yang telah dibuat/direncanakan sebelumnya. Penyebab utama dari keadaan yang tidak "Walk the Talk? ini adalah tidak tersedianya alat /cara-cara (means) untuk merencanakan, memonitor serta mengontrol yang baik.
Dalam penelitian ini akan difokuskan pada hal-hal pengidentifikasian kembali mengenai misi, sasaran, strategi dan kebijaksanaan dari Universitas penyusunan langkah-langkah perencanaan strategis (strategic planning) dengan menggunakan metode Hoshin Planning, menentukan variabel-variabel yang terdapat di dalam perencanaan strategis (strategic planning) yang kemudian mengkomputerisasikan perencanaan strategis (Strategic Planning) ke dalam perangkat lunak Hoshin Planning yang sangat membantu dalam segi pelaksanaan dan pengontrolan perencanaan strategis. Hoshin Planning dapat dikatakan merupakan suatu sistem informasi yang memiliki fleksibilitas yang tinggi dan mampu mengakomodir perubahan situasi lingkungan, terbukanya peluang-peluang, dan perubahan organisasi secara cepat dan terkini (up to date).

Competitiveness in the higher education system is one of the major factors that make every higher education institution try so hard to improve their quality of education. Furthermore, the industries are demanding to have a good quality of fresh graduates to work in the ever increasing competition era.
The above situation is not happening only in other countries, but also in Indonesia. The case is getting worse if the problems are also related to the resources (people, capital, etc.). To handle these problems, one thing that a higher education institution can do is to make a good strategic planning that works, specially in the implementation phase.
The University "X° already has a mission, objectives, strategies, and policies. Hence it has a strategic planning But there is a gap between the strategic planning and the action performed to achieve the mission. Not "walk the talk" is the common jargon in the quality management to name the gap. The main cause of not being "walk the talk" is, the university "X" does not have a good and workable method or means to plan, monitor, and control the implementation of the strategic planning.
The focus of this study is to re-identify the mission, objectives, strategies and policies of the university as such that the strategic planning can be implemented in a clear step by step basis based on a methodology called hoshin planning method.
The variables of the strategic planning and the values of the variables are to be identified and defined by this study, in order to be able to use the method. In this study, a computer software called hoshin planning software is being used to make the implementation phase more affective.
The hoshin planning software has flexibility in terms of its capability to cope with a changing environment, a new opportunity, and an organization dynamic in a fast and up to date manner."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fabiana Sedolepang
"Setiap organisasi perlu melakukan penggalian kebutuhan bisnis dan mengevaluasi sumber daya SI/TI sehingga diperoleh peluang yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan oleh para pelaku yang terlibat di dalamnya. Dengan mengusung 3 pilar yaitu Emergency Roadside Assistance, Contact Center dan Customer Relationship Management, PT XYZ terus gencar berevolusi dan berinovasi dalam bisnisnya. Dalam rencana kerja tahun 2018, PT XYZ dituntut untuk meningkatkan inovasi layanan dalam kerangka Digitalization Program. Keadaan ini mengharuskan PT XYZ untuk memiliki perencanaan strategis SI/TI yang mumpuni untuk mengubah gaya konvensional menjadi digital. Untuk menjalankan program PQR Digitalization, PT XYZ harus siap baik dari segi sumber daya manusia maupun dalam sumber daya SI/TI yang ada. Dari hasil survei dan wawancara terkait SI/TI di PT XYZ menunjukkan bahwa tim TI masih mengalami kekurangan jumlah karyawan, response terhadap problem belum sesuai ekspektasi dan aplikasi yang ada dalam mendukung pekerjaan operasional ada yang belum memadai.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perencanaan strategis SI/TI bagi PT XYZ agar selaras dengan strategi bisnis perusahaan. Kerangka kerja yang digunakan adalah kerangka kerja Ward & Peppard dengan alat analisis terdiri dari Business Model Canvas, Value Chain, Critical Success Factor, SWOT, Porters Five Forces, PESTLE Analysis, dan McFarlan Strategic Grid. Penelitian ini menghasilkan perencanaan strategis SI/TI yang terdiri dari strategi SI, strategi TI dan strategi Manajemen SI/TI yang selaras dengan rencana strategis perusahaan dalam kerangka PQR Digitalization.
Strategi SI menghasilkan 55 aplikasi yang membantu otomatisasi proses pengelolaan data pelanggan, mendukung kegiatan market research dan memberikan pelaporan secara efektif terutama kepada pihak manajemen dan business partner. Strategi TI terdiri dari pengadaan perangkat mobile untuk pengecekan sarana dan prasarana, pengadaan infrastruktur untuk keperluan big data dan penambahan jaringan ke business partner. Strategi Manajemen SI/TI meliputi perumusan kebijakan SOP TIK, perekrutan dan pembentukan struktur tim System Development dan tim Data Mining Analyst serta pelatihan terkait big data analytic, teknologi digital dan teknis terkait aplikasi."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhli Luthfiansyah
"Teknologi digital telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, memungkinkan banyak inovasi baru dalam berbagai sektor, termasuk di bidang pendidikan. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) merupakan institusi pendidikan yang setingkat dengan perguruan tinggi di bawah naungan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). STMKG merumuskan Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2024 yaitu mewujudkan perguruan tinggi otonom dan juga mampu bersaing sebagai perguruan tinggi berkelas dunia. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan perbaikan tata kelola di STMKG yang berfungsi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas tata kelola STMKG. Maka dari itu perbaikan tata kelola STMKG khususnya bidang Teknologi Informasi (TI) di tengah era disrupsi teknologi menjadi tantangan bagi STMKG untuk mewujudkan perguruan tinggi berkelas dunia, sehingga diperlukan pengukuran tingkat kapabilitas Tata Kelola TI di STMKG. Untuk mengetahui pencapaian tingkat kapabilitias Tata Kelola TI di STMKG, peneliti akan mengukur tingkat kapabilitas Tata Kelola TI menggunakan kerangka kerja COBIT 2019. Penelitian ini dilakukan menggunakan Mixed Methods dengan metode wawancara dan kuesioner. Data primer penelitian bersumber dari 9 responden terpilih di STMKG. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa 7 process area dari total 10 process area terpilih telah mencapai target stakeholder yaitu tingkat kapabilitas TI level 3 (Established) artinya tata kelola TI yang dijalankan sudah optimal. Sedangkan 3 process area lainnya perlu perbaikan yaitu APO02 managed strategy di level 2 (Managed) serta APO09 managed service agreements dan BAI06 managed IT changes di level 1 (Performed). Manfaat penelitian ini adalah rekomendasi perbaikan mengacu pada best practice yang dirumuskan oleh COBIT 2019 sehingga tata kelola TI STMKG menjadi optimal.

Digital technology has developed rapidly in recent years, enabling many new innovations in various sectors, including education. The State College of Meteorology, Climatology, and Geophysics (STMKG) is an educational institution equivalent to a higher education institution under The Indonesian Agency for Meteorology, Climatology, and Geophysics (BMKG). STMKG has formulated the 2020-2024 Strategic Plan (RENSTRA) to become an autonomous university and also to be able to compete as a world-class university. To achieve this, improvements in governance at STMKG are needed to increase the efficiency and effectiveness of STMKG's governance. Therefore, improving STMKG's governance, particularly in the field of Information Technology (IT), in the midst of the technological disruption era, becomes a challenge for STMKG to realize a world-class university. Thus, it is necessary to measure the capability level of IT Governance at STMKG. To determine the achievement of IT Governance capability levels at STMKG, researchers will measure the capability level of IT Governance using the COBIT 2019 framework. This research is conducted using Mixed Methods with interview and questionnaire methods. The primary research data comes from 9 selected respondents at STMKG. The research results show that 7 process areas out of a total of 10 selected process areas have reached stakeholder targets, which is IT capability level 3 (Established), meaning that the IT governance being implemented is already optimal. Meanwhile, the other 3 process areas need improvement, namely APO02 managed strategy at level 2 (Managed) and APO09 managed service agreements and BAI06 managed IT changes at level 1 (Performed). The benefit of this research is the improvement recommendations referring to best practices formulated by COBIT 2019, so that STMKG's IT governance becomes optimal. "
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalianto Dwi Kurniawan
"ABSTRACT
Tingkat hunian pada Perkantoran Hijau Arkadia sangat tinggi yaitu diatas 90% untuk setiap gedung, akan tetapi Tenant Satisfaction Index (TSI) yang ditargetkan perusahaan minimal 85% tidak tercapai karena pada survei yang dilakukan hanya mendapat nilai TSI rata-rata 75,5%. TSI merupakan parameter yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur kepuasan tenant berkantor di Perkantoran Hijau Arkadia. Seiring perkembangan perusahaan, penerapan TIK sangat dibutuhkan untuk mengurangi kompleksitas sehingga membuat tenant yang saat ini ada tetap bertahan dan dapat mempermudah mendatangkan tenant baru. Penelitian ini menggunakan metodologi Ward dan Peppard yang menganalisis lingkungan internal dan eksternal dengan metode analisis Business Model Canvas, Value Chain, Critical Success Factor, SWOT SI/TI, PESTEL, tren teknologi, dan Mc Farlan strategic grid. Hasil dari perencanaan strategis SI/TI adalah strategi SI, strategi TI, dan strategi manajemen SI/TI yang menjadi pedoman penyusunan cetak biru dan rencana pengembangan TIK selama tiga tahun di Perkantoran Hijau Arkadia.

ABSTRACT
The occupancy rate of the Arkadia Green Park is very high at above 90% for each building, but the Tenant Satisfaction Index (TSI) targeted by the company at least 85% is not achieved because of the survey only got an average TSI score of 75.5%. TSI is a parameter that used by the company to measure the satisfaction of tenants renting offices in Arkadia Green Park. Along with the development of the company, the application of ICT is needed to reduce the complexity that makes the tenants satisfied renting space in Arkadia Green Park. It can also make existing tenants stay renting and can make it easier to bring new tenants. This research uses Ward and Peppard methodology that analyzes the internal and external environment using Business Model Canvas, Value Chain, Critical Success Factor, SWOT IS/TI, PESTEL, technology trends, and Mc Farlan strategic grid method. The results of IS/IT strategic planning are the IS strategy, IT strategy, and IS/IT management strategy that guides the preparation of blueprints and roadmap of ICT development for three years in Arkadia Green Park.
"
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Keumala Sari
"ABSTRAK
Lembaga Riset Nasional dikembangkan dari pengintegrasian seluruh Lembaga Litbang Pemerintah, salah satunya adalah LIPI. Lembaga Riset Nasional berharap dapat menyusun Rencana Strategis SI/TI bersamaan dengan penataan organisasi yang dilakukan dengan perubahan organisasi pada LIPI sebagai cangkang organisasi Lembaga Riset Nasional dan pada seluruh Lembaga Litbang Pemerintah lainnya, yang diharapkan selesai hingga Tanggal 31 Maret 2020. Namun, penyusunan Rencana Strategis SI/TI Lembaga Riset Nasional dengan menggunakan metode perencanaan strategis SI/TI pada umumnya di masa penataan organisasi tersebut sulit dilakukan, karena Lembaga Riset Nasional belum memiliki strategi dan lingkungan internal organisasi yang stabil dan pasti sebagaimana yang menjadi tuntutan dari metode perencanaan strategis SI/TI pada umumnya sebelum menyusun rencana strategis SI/TI. Terlebih lagi dengan dinamisnya lingkungan internal organisasi di masa perubahan organisasi untuk penataan organisasi tersebut, menyebabkan penyusunan Rencana Strategis SI/TI Lembaga Riset Nasional membutuhkan metode perencanaan strategis SI/TI yang fleksibel, proaktif, responsif, dan cepat beradaptasi terhadap perubahan organisasi yang terjadi. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk membangun metode perencanaan strategis SI/TI yang dapat mengatasi kesulitan dan memenuhi kebutuhan dari perencanaan strategis SI/TI pada organisasi yang sedang berubah seperti Lembaga Riset Nasional. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan analisis tematik pada transkrip wawancara dengan Kepala LIPI dan Pakar di Bidang Manajemen Strategis dan Pembangunan Organisasi, serta hasil studi literatur pada perencanaan strategis SI/TI, manajemen perubahan organisasi, crafting strategy dan pendekatan agile pada perencanaan strategis. Metode perencanaan strategis SI/TI pada organisasi yang sedang berubah seperti Lembaga Riset Nasional yang diusulkan oleh penelitian ini adalah metode yang menganut aliran strategis analitik, sehingga tidak menuntut strategi dan lingkungan internal organisasi yang stabil dan pasti terlebih dahulu, serta metode yang mengadopsi pendekatan agile khususnya metode Scrum pada perencanaan strategis, sehingga metode ini fleksibel, proaktif, responsif, dan cepat beradaptasi pada perubahan organisasi, karena metode ini sederhana, iteratif, dan bertambah, yang menyediakan mekanisme perencanaan strategis SI/TI secara terus menerus dalam iterasi perencanaan yang singkat, serta mampu memperoleh umpan balik sesering mungkin dari pemangku kepentingan. Metode ini mencakup metode, model, peran dan partisipan, artefak, proses, implementasi, dan validasi.

ABSTRACT
The National Research Institute was developed from the integration of all Government R&D Institutions, one of which was LIPI. The National Research Institute hopes to formulate an IS/IT Strategic Plan together with organizational structuring carried out with organizational changes at LIPI as the organizational shell of the National Research Institute and at all other Government R&D Institutions, which are expected to be completed by March 31, 2020. However, formulating of an IS/IT Strategic Plan of the National Research Institute using the general method of IS/IT strategic planning in the organizational structuring period is difficult to do, because the National Research Institute does not have yet a stable and definite organizational strategy and internal environment as the demands of the general method of IS/IT strategic planning before formulating an IS/IT strategic plan. Moreover, with the dynamic internal environment of the organization during the organizational change for organizational structuring, causing the formulating of the IS/IT Strategic Plan of the National Research Institute requires IS/IT strategic planning methods that are flexible, proactive, responsive, and quickly adapt to organizational changes that occur. Therefore, this research was conducted which aims to develop an IS/IT strategic planning method that can overcome difficulties and meet the needs of IS/IT strategic planning in changing organizations such as the National Research Institute. This study uses qualitative methods and thematic analysis on interview transcripts with the Head of LIPI and Experts in Strategic Management and Organizational Development, as well as the results of literature studies on IS/IT strategic planning, organizational change management, crafting strategy and agile approaches to strategic planning. The IS/IT strategic planning method at a changing organization such as the National Research Institute proposed by this research is a method that embraces analytic strategic stream, so it does not require a stable and definite organizational strategy and internal environment first, as well as a method that adopt an agile approach especially the Scrum method in strategic planning, so this method is flexible, proactive, responsive, and quickly adapt to organizational changes, because this method is simple, iterative, and incremental, which provides a strategic planning mechanism for IS/IT continuously in short iterations of planning, and able to get feedback as often as possible from stakeholders. This method includes a method, a model, roles and participants, artifacts, processes, implementation, and validation."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Keumala Sari
"

Lembaga Riset Nasional dikembangkan dari pengintegrasian seluruh Lembaga Litbang Pemerintah, salah satunya adalah LIPI. Lembaga Riset Nasional berharap dapat menyusun Rencana Strategis SI/TI bersamaan dengan penataan organisasi yang dilakukan dengan perubahan organisasi pada LIPI sebagai cangkang organisasi Lembaga Riset Nasional dan pada seluruh Lembaga Litbang Pemerintah lainnya, yang diharapkan selesai hingga Tanggal 31 Maret 2020. Namun, penyusunan Rencana Strategis SI/TI Lembaga Riset Nasional dengan menggunakan metode perencanaan strategis SI/TI pada umumnya di masa penataan organisasi tersebut sulit dilakukan, karena Lembaga Riset Nasional belum memiliki strategi dan lingkungan internal organisasi yang stabil dan pasti sebagaimana yang menjadi tuntutan dari metode perencanaan strategis SI/TI pada umumnya sebelum menyusun rencana strategis SI/TI. Terlebih lagi dengan dinamisnya lingkungan internal organisasi di masa perubahan organisasi untuk penataan organisasi tersebut, menyebabkan penyusunan Rencana Strategis SI/TI Lembaga Riset Nasional membutuhkan metode perencanaan strategis SI/TI yang fleksibel, proaktif, responsif, dan cepat beradaptasi terhadap perubahan organisasi yang terjadi. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk membangun metode perencanaan strategis SI/TI yang dapat mengatasi kesulitan dan memenuhi kebutuhan dari perencanaan strategis SI/TI pada organisasi yang sedang berubah seperti Lembaga Riset Nasional. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan analisis tematik pada transkrip wawancara dengan Kepala LIPI dan Pakar di Bidang Manajemen Strategis dan Pembangunan Organisasi, serta hasil studi literatur pada perencanaan strategis SI/TI, manajemen perubahan organisasi, crafting strategy dan pendekatan agile pada perencanaan strategis. Metode perencanaan strategis SI/TI pada organisasi yang sedang berubah seperti Lembaga Riset Nasional yang diusulkan oleh penelitian ini adalah metode yang menganut aliran strategis analitik, sehingga tidak menuntut strategi dan lingkungan internal organisasi yang stabil dan pasti terlebih dahulu, serta metode yang mengadopsi pendekatan agile khususnya metode Scrum pada perencanaan strategis, sehingga metode ini fleksibel, proaktif, responsif, dan cepat beradaptasi pada perubahan organisasi, karena metode ini sederhana, iteratif, dan bertambah, yang menyediakan mekanisme perencanaan strategis SI/TI secara terus menerus dalam iterasi perencanaan yang singkat, serta mampu memperoleh umpan balik sesering mungkin dari pemangku kepentingan. Metode ini mencakup metode, model, peran dan partisipan, artefak, proses, implementasi, dan validasi


The National Research Institute was developed from the integration of all Government R&D Institutions, one of which was LIPI. The National Research Institute hopes to formulate an IS/IT Strategic Plan together with organizational structuring carried out with organizational changes at LIPI as the organizational shell of the National Research Institute and at all other Government R&D Institutions, which are expected to be completed by March 31, 2020. However, formulating of an IS/IT Strategic Plan of the National Research Institute using the general method of IS/IT strategic planning in the organizational structuring period is difficult to do, because the National Research Institute does not have yet a stable and definite organizational strategy and internal environment as the demands of the general method of IS/IT strategic planning before formulating an IS/IT strategic plan. Moreover, with the dynamic internal environment of the organization during the organizational change for organizational structuring, causing the formulating of the IS/IT Strategic Plan of the National Research Institute requires IS/IT strategic planning methods that are flexible, proactive, responsive, and quickly adapt to organizational changes that occur. Therefore, this research was conducted which aims to develop an IS/IT strategic planning method that can overcome difficulties and meet the needs of IS/IT strategic planning in changing organizations such as the National Research Institute. This study uses qualitative methods and thematic analysis on interview transcripts with the Head of LIPI and Experts in Strategic Management and Organizational Development, as well as the results of literature studies on IS/IT strategic planning, organizational change management, crafting strategy and agile approaches to strategic planning. The IS/IT strategic planning method at a changing organization such as the National Research Institute proposed by this research is a method that embraces analytic strategic stream, so it does not require a stable and definite organizational strategy and internal environment first, as well as a method that adopt an agile approach especially the Scrum method in strategic planning, so this method is flexible, proactive, responsive, and quickly adapt to organizational changes, because this method is simple, iterative, and incremental, which provides a strategic planning mechanism for IS/IT continuously in short iterations of planning, and able to get feedback as often as possible from stakeholders. This method includes a method, a model, roles and participants, artifacts, processes, implementation, and validation

"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Prasetyo
"Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memegang peran kunci dalam memberikan fungsi layanan informasi dan peringatan dini tentang cuaca, iklim, dan gempa bumi kepada seluruh masyarakat di Indonesia. Ada 126 layanan dan 88 aplikasi telah terhubung ke jaringan internet dan intranet yang dimiliki oleh BMKG untuk mendukung tugas dan fungsinya sehingga keamanan informasi menjadi salah satu perhatian yang perlu ditingkatkan. Meski telah melakukan pengadaan perangkat pendukung untuk meningkatkan sistem keamanan informasi, BMKG masih mengalami insiden siber hacking dan ransomware yang mengakibatkan beberapa sistem tidak dapat diakses, data pendukung kinerja yang hilang dan data-data geospasial yang terenkripsi pada awal tahun 2023. Insiden tersebut disebabkan oleh kelalaian pegawai dalam menjaga keamanan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kesadaran pegawai terhadap keamanan informasi dan mengetahui faktor yang dapat memengaruhinya dengan menggunakan pendekatan pada aspek knowledge, attitude, behavior (KAB) dan human aspects of information security questionnaire (HAIS-Q) yang berfokus pada sembilan area, meliputi manajemen kata sandi, penggunaan e-mail, internet, media sosial, perangkat mobile, keamanan perangkat komputer, penanganan data dan informasi, pelaporan insiden, serta kebijakan keamanan informasi. Penelitian ini menggunakan survei kuesioner online yang terdiri 66 butir pernyataan dan disebar ke 5.310 pegawai dengan total sampel yang valid terkumpul sebanyak 459. Hasil menunjukkan tingkat kesadaran pegawai umumnya sudah baik, namun masih ada kesenjangan dari masing-masing nilai fokus area pada aspek pengetahuan, sikap, dan juga perilaku sehingga diperlukan langkah konkret seperti implementasi kebijakan, aturan, dan juga prosedur untuk menerapkan praktik-praktik keamanan informasi, pemenuhan kebutuhan teknologi pendukung serta pelatihan dan sosialisasi para pegawai dalam rangka meningkatkan kesadaran terhadap keamanan informasi. Dukungan level pimpinan terhadap keamanan informasi yang tercermin dalam upaya sosialisasi kesadaran keamanan informasi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan sistem manajemen keamanan informasi menjadi faktor yang memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap pengetahuan pegawai. Meski memiliki pengaruh yang positif, dukungan pimpinan tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran para pegawai dalam menerapkan praktik keamanan informasi baik dari aspek sikap maupun perilaku.

The Indonesian Agency for Meteorology, Climatology, and Geophysics (BMKG) plays a crucial role in providing information services and early warnings regarding weather, climate, and earthquakes to the entire Indonesian population. With 126 services and 88 applications connected to BMKG's internet and intranet networks, supporting its tasks and functions, information security has become a focal point that needs improvement. Despite having procured supportive devices to enhance the information security system, BMKG still encountered cyber incidents, including hacking and ransomware, resulting in certain systems becoming inaccessible, the loss of performance-supporting data, and encrypted geospatial data in early 2023. These incidents are attributed to employees' negligence in maintaining information security. This study aims to measure employees' awareness of information security and identify influencing factors using the knowledge, attitude, behavior (KAB) approach and the human aspects of information security questionnaire (HAIS-Q), focusing on nine areas, including password management, email usage, internet, social media, mobile devices, computer device security, data and information handling, incident reporting, and information security policies. The research employed an online questionnaire survey consisting of 66 statements distributed to 5,310 employees, resulting in 459 valid samples. The findings indicate that overall employee awareness is good, but there are disparities in the values of each focus area concerning knowledge, attitude, and behavior. Consequently, concrete steps such as policy implementation, rules, and procedures, along with the adoption of information security practices, technology support fulfillment, and employee training and awareness programs, are necessary to address these gaps. Top management support for information security, reflected in efforts to promote awareness and enhance human resource capacity through information security management system training, significantly influences employee knowledge positively. Despite its positive impact, top management support does not significantly affect employees' awareness in implementing information security practices, both in terms of attitude and behavior."
Jakarta: Fakultas Ilmu Kmoputer Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rofif Zainul Muttaqin
"Perkembangan teknologi yang terus berkembang mendorong penggunaan aplikasi web di berbagai layanan, namun terdapat berbagai kerentanan pada aplikasi web yang setiap saat dapat dimanfaatkan penyerang untuk melakukan serangan. Untuk menanggulangi hal ini, salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah menerapkan Web Application Firewall (WAF) yang dapat melindungi aplikasi web. WAF umumnya bekerja berdasarkan aturan yang ditetapkan sebelumnya. Namun kelemahan sistem ini ialah serangan yang terus berkembang, serta dalam mengkonfigurasi aturan pada WAF, diperlukan pengetahuan mendalam terkait aplikasi yang ada. Teknologi kecerdasan buatan, baik machine learning (ML) atau deep learning (DL) memperlihatkan potensi yang baik dalam mengenali jenis serangan. Di dalam penelitian ini dibangun sebuah Real-time DL-based WAF untuk meningkatkan keamanan pada aplikasi web. Berbagai model ML dan DL diujicoba untuk melakukan tugas deteksi serangan web, mulai dari Support Vector Machine (SVM), Random Forest (RF), Convolutional Neural Network (CNN), dan Long Short-Term Memory (LSTM). Berdasarkan hasil pengujian, model CNN-LSTM meraih performa tertinggi yakni akurasi sebesar 98.61 %, presisi sebesar 99%, recall sebesar 98.08% dan f1-score sebesar 98.54%.. Dari hasil pengujian dengan web vulnerability scanner, performa DL-based WAF tidak kalah dengan ModSecurity WAF yang dijadikan sebagai pembanding. Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa penerapan DL-based WAF mampu meningkatkan keamanan pada aplikasi web.

The continuous development of technology drives the use of web applications in various services, but there are various vulnerabilities in web applications that can be exploited by attackers at any time. To overcome this, one effort that can be done is to implement a Web Application Firewall (WAF) that can protect web applications. WAF generally works based on pre-established rules. However, the weakness of this system is the evolving nature of attacks, and configuring rules on WAF requires in-depth knowledge related to existing applications. Artificial intelligence technology, both machine learning (ML) and deep learning (DL), shows good potential in recognizing types of attacks. In this research, a Real-time DL-based WAF was built to enhance security in web applications. Various ML and DL models were tested to perform the task of web attack detection, including Support Vector Machine (SVM), Random Forest (RF), Convolutional Neural Network (CNN), and Long Short-Term Memory (LSTM). Based on the test results, the CNN-LSTM model achieved the highest performance, namely an accuracy of 98.61%, precision of 99%, recall of 98.08%, and f1-score of 98.54%. From the testing results with a web vulnerability scanner, the performance of the DL-based WAF is not inferior to ModSecurity WAF, which is used as a comparison. From the analysis results, it can be concluded that the implementation of DL-based WAF can improve the security of web applications. "
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bima Tri Ariyanto
"Aktivitas anomali pada jaringan internet BMKG belum seluruhnya dapat dianalisis secara manual, sehingga beberapa sistem BMKG terdampak oleh aktivitas siber ini. Deteksi dan klasifikasi intrusi merupakan upaya penting yang dapat dilakukan BMKG dalam menangani serangan siber. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model klasifikasi terbaik untuk mengklasifikasikan intrusi. Dataset yang digunakan adalah dataset CICIDS2017 dan data internet BMKG yang kemudian dilakukan penanganan data tidak seimbang menggunakan SMOTE. Untuk meningkatkan performa klasifikasi, dilakukan seleksi fitur dan diusulkan tiga variasi jumlah fitur, yaitu 7 fitur, 18 fitur, dan 82 atau keseluruhan fitur. Klasifikasi yang dilakukan mencakup klasifikasi biner untuk membedakan serangan dan normal, serta multikelas untuk mengklasifikasikan beberapa jenis serangan. Algoritma klasifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah KNearest Neighbor (KNN), Decision Tree (DT), dan Random Forest (RF). Hasil model klasifikasi terbaik untuk kelas biner adalah DT dengan 82 atau keseluruhan fitur dengan akurasi 99,1%. Sedangkan model terbaik untuk multikelas adalah DT dengan 82 atau keseluruhan fitur dengan akurasi 99,2%. Penelitian ini menunjukkan bahwa model klasifikasi berbasis pembelajaran mesin dapat meningkatkan deteksi dan klasifikasi serangan siber dengan akurasi tinggi. BMKG dapat mengimplementasikan model ini untuk deteksi otomatis dan respons cepat terhadap ancaman, melakukan uji coba lapangan, memberikan pelatihan staf, dan memastikan pemeliharaan serta pemantauan rutin model. Langkah-langkah ini dapat membantu BMKG dalam meningkatkan keamanan jaringan dan melindungi data serta layanan dari serangan siber di masa mendatang.

Anomalous activity on the BMKG's internet network cannot be fully analyzed manually, so several BMKG systems have been affected by this cyber activity. Intrusion detection and classification is an important effort that can be made by BMKG in dealing with cyber attacks. This research aims to create the best classification model to classify intrusions. The datasets used are the CICIDS2017 dataset and BMKG internet data, which are then handled with unbalanced data using SMOTE. To improve classification performance, feature selection is performed, and three variations in the number of features are proposed, namely 7 features, 18 features, and 82 or all features. The classification includes binary classification to distinguish between normal and attack and multiclass classification to classify multiple types of attacks. The classification algorithms used in this research are K-Nearest Neighbor (KNN), Decision Tree (DT), and Random Forest (RF). The best classification model for binary classes is DT with 82 or all features with 99.1% accuracy. While the best model for multiclass is DT with 82 or all features with 99.2% accuracy. This research shows that a machine learning-based classification model can improve cyberattack detection and classification with high accuracy. BMKG can implement this model for automated detection and rapid response to threats, conduct field trials, provide staff training, and ensure regular model maintenance and monitoring. These steps can help BMKG improve network security and protect data and services from future cyberattacks."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>