Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145370 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mahardhika Annisa Tuzzuhro
"Keluarga yang berasal dari status sosial ekonomi menengah ke bawah cenderung kurang
memiliki pemahaman pengasuhan yang positif sehingga berisiko menghambat pencapaian
perkembangan anak, khususnya pada periode kritis usia anak 3-5 tahun. Diperlukan
intervensi untuk meningkatkan pemahaman pengasuhan positif, salah satunya dengan
psikoedukasi. Studi ini bertujuan untuk melihat efektivitas psikoedukasi sebagai metode
intervensi dalam meningkatkan pemahaman pengasuhan positif. Desain penelitian yang
digunakan adalah one group pretest-posttest design. Subjek penelitian adalah 14 orang ibu
berlatar belakang sosial ekonomi menengah ke bawah. Psikoedukasi dilakukan selama tiga
sesi secara daring. Pengukuran pemahaman mengenai pengasuhan positif dilakukan
sebanyak tiga kali, yakni sebelum psikoedukasi, segera setelah psikoedukasi selesai dan 10
hari setelah intervensi. Analisis menggunakan Wilcoxon Signed-Rank Test menunjukkan
adanya perbedaan skor yang signifikan antara sebelum dan sesudah psikoedukasi diberikan
(p < 0,05). Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat peningkatan pemahaman mengenai
pengasuhan positif yang dimiliki oleh ibu setelah mengikuti psikoedukasi. Sementara itu,
terdapat penurunan pemahaman ibu setelah 10 hari dilakukan intervensi. Penelitian ini
terbatas hanya pada ranah kognitif saja, disarankan agar dapat ditingkatkan ke ranah afektif
hingga psikomotor.

Families in middle-to-low socioeconomic status tend to have less comprehension about
positive parenting, which may hinder child optimal development, especially in critical
age i.e. 3 to 5 year old. Psychoeducation is one of interventions which is needed to
improve comprehension of positive parenting to children. This study aims to find the
effectiveness of psychoeducation in improving comprehension of positive parenting. This
study design is one group pretest-posttest design. Subjects of this study are 14 mothers
with middle-to-low socioeconomic status background. The psychoeducation was held for
three sessions through video conference. The data were collected 3 times, before the
intervention, immediately after the intervention, and 2 weeks after the intervention. Data
analysis using Wilcoxon Signed-Rank Test shows significant score difference between
before and after psychoeducation was provided (p < 0,05). This indicates increasing score
of positive parenting related understanding in mothers after attending the
psychoeducation. However, there was derivation score of mothers' comprehension in 10
days after the intervention. This study limited to cognitive area, next can be elevated into
affective or psychomotor area.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yufa Azmi Madieni
"Penelitian bertujuan melihat ada tidaknya perbedaan parenting self-efficacy yang signifikan antara ibu dengan status sosial ekonomi menengah ke atas dan bawah yang memiliki anak usia kanak-kanak madya, baik secara keseluruhan maupun per domain. Partisipan penelitian in berjumlah 81 orang, yang terdiri dari ibu dengan status sosial ekonomi menengah ke atas (n= 40) dan ibu dengan status sosial ekonomi bawah (n= 41). Seluruh partisipan mengisi Self-Efficacy Parenting for Tasks Index (Coleman & Karraker, 2000). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara parenting self-efficacy ibu dengan status sosial ekonomi menengah ke atas dan bawah yang memiliki anak usia kanak-kanak madya (0.000 pada L.O.S 0.05). Ditinjau berdasarkan kelima domain parenting self-efficacy juga menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara ibu dengan status sosial ekonomi menengah ke atas dan bawah yang memiliki anak usia kanak-kanak madya. Domain tertinggi parenting self-efficacy, baik pada ibu dengan status sosial ekonomi menengah ke atas dan ibu dengan status sosial ekonomi bawah adalah domain kesehatan. Sedangkan domain terendah pada pada ibu dengan status sosial ekonomi menengah ke atas adalah domain prestasi dan domain terendah pada pada ibu dengan status sosial ekonomi bawah adalah domain disiplin. Analisis tambahan menemukan hubungan yang signifikan antara parenting self-efficacy dan usia saat menikah, tingkat pendidikan ibu, tingkat pendidikan ayah, pekerjaan ayah dan pengeluaran keluarga per bulan.

Study aims to investigate the difference of parenting self-efficacy between mothers of middle childhood children based on socioeconomic status, as a whole and each of its domain. Participants were 81 mothers of middle childhood children, that consisted of mothers with upper-middle socioeconomic status (n= 40) and mothers with low socioeconomic status (n= 41). All subjects completed Self-Efficacy Parenting for Tasks Index (Coleman & Karraker, 2000). The results of this research revealed significant difference between groups (0.000 on L.O.S 0.05). Based on each domain also revealed significant difference between groups. The highest domain of parenting self-efficacy on each group was discipline. Meanwhile the lowest domain in upper-middle SES group was achievement and the lowest domain in lower SES group was discipline. Additional findings include significant correlation between parenting self-efficacy and the age of married, mother’s education, father’s education, father’s occupation, and family outcome per month."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Puspa Rahmani
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman ibu tentang penalaran induksi dalam mendisiplinkan anak usia 3-5 tahun melalui seminar online. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest-posttest design. Partisipan dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak berusia 3-5 tahun, berdomisili di Jakarta atau Depok, dan dapat mengoperasikan aplikasi Whatsapp Messenger. Jumlah partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah sebanyak 6 orang ibu. Intervensi dilakukan dalam bentuk seminar online menggunakan aplikasi Whatsapp Messenger (dengan fitur Whatsapp Group) sebanyak 2 sesi (2 jam untuk masing-masing sesi). Pengumpulan data dilakukan 3 kali, yaitu sebelum intervensi, segera setelah intervensi, dan 2 minggu setelah intervcnsi. Data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh melalui pengeljaan kuesioner secara online dcngan Coogle form, sedangkan data kualitatif diperoleh melalui wawancara. Hasil penelilian ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman ibu secara signifikan al1lara sebelum dan sesudah int

This study aims to improve mothers' comprehension of inductive reasoning in disciplining 3-5 years old children through online seminars. The research design was a one group pretest-posttest design. Participants in this study were mothers who have 3-5 years old children, lived in Jakarta or Dcpok, and capable to operate Whatsapp Messenger. The number of participants in this study were 6 mothers. The intervention was 2 sessions (with 2 hours of each session) of online seminar using the Whatsapp Messenger (with Whatsapp Group features). The data were collected 3 times, before the intervention, immediately after the intervention, and 2 weeks after the intervention. The data in this study were quantitative and qualitative data. Quantitative data were obtained through online questionnaires using Google fonns, while qualitative data were obtained through interviews. The results showed that there was a significant difference in mothers' comprehension hetween before and after intervention (p <0.05). However, there was no significant difference in the score of mothers' comprehension in 2 weeks after the intervention. The results from qualitative data indicate that mothers ' comprehension about inductive reasoning in disciplining ch.;ldren aged 3-5 years old was improved after intervention."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hayuning Zaskya Nugrahani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman ayah mengenai keterlibatannya dalam pengasuhan anak usia 3-5 tahun. Program intervensi berbentuk psikoedukasi yang dilaksanakan secara daring diberikan kepada 10 ayah yang memiliki anak usia 3-5 tahun selama 4 sesi pertemuan dalam waktu 2 hari. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest design. Pengambilan data dilakukan sebelum dan sesudah program melalui instrumen yang mengukur pemahaman ayah mengenai keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak usia 3-5 tahun yang disusun oleh peneliti. Hasil uji perbedaan pretest dan posttest menggunakan analisis statistik non-parametric Wilcoxon signed-rank test menunjukkan nilai signifikansi p value 0,005 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor pemahaman partisipan mengenai keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak yang signifikan antara sebelum dan sesudah mengikuti psikoedukasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa psikoedukasi berpengaruh dalam meningkatkan pemahaman ayah mengenai keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak usia 3-5 tahun. Beberapa hal yang menjadi limitasi dalam penelitian dan perlu menjadi perhatian dalam penelitian selanjutnya, antara lain metode penyampaian materi yang kurang bervariasi, ketidakstabilan jaringan internet, dan belum mencakup semua faktor yang memengaruhi variabel penelitian. Rekomendasi yang diberikan untuk penelitian selanjutnya, yaitu pengembangan program dengan variasi metode, menyediakan alternatif jaringan internet, serta mengeksplorasi faktor lain yang memengaruhi variabel penelitian.

This study aims to understand fathers’ comprehension of his involvement in parenting for children ages 3 to 5 years. An online psychoeducation intervention programme was given to 10 fathers with children ages 3 to 5 years for 4 sessions within 2 days. The research design used in this study was one group pretest-posttest design. Data were collected before and after the programme through an instrument that measures fathers’ comprehension of fathers’ involvement in parenting for children compiled by the researcher. The results of the pretest and posttest difference test using a non-parametric statistical analysis Wilcoxon signed-rank test showed a significance value of p-value 0.005 (p <0.05). This shows that there is a significant difference in the scores of participants’ comprehension of the involvement of fathers in parenting for children which is significant between before and after attending a programme. It can be concluded that a psychoeducation programme influences the increasing of fathers’ comprehension of the involvement in parenting for children ages 3 to 5 years. The limitations of this study to be considered in future studies, including the learning method, the instability of the internet network, and the identification of other factors that influence research variable. Recommendations are given for further research, such as developing programs with a variety of learning methods, providing alternative internet networks, and exploring other factors that influence research variable."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmita Nuraini
"ABSTRAK
Status kesehatan gigi dan mulut seseorang sangat ditentukan oleh perilakunya dalam menjaga kesehatan. Pengaruh faktor lingkungan berupa interaksi dengan lingkup terkecil akan mempengaruhi terbentuknya perilaku. Orang tua terutama ibu memiliki peran yang sangat penting dalam mendidik anak dan menjadi contoh bagi pembentukan perilaku. Proses peradangan gingiva sebagai awal dari terjadinya penyakit periodontal dapat terjadi sejak gigi sulung erupsi dan pada anak usia prasekolah merupakan periode awal terjadinya gingivitis, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu dengan status gingiva ibu dan anak usia 3-5 tahun. Subjek pada penelitian ini adalah 60 anak berusia 3-5 tahun yang bersekolah di TK Cempaka Kelurahan Gondangdia Jakarta Pusat, TK YWPM Kelurahan Tanah Tinggi Jakarta Pusat, TK Mutiara Indonesia Bekasi beserta ibunya. Metode Penelitian ini menggunakan rancangan survei analitik potong lintang. Di dalam rancangan ini pada seluruh subyek dilakukan pengambilan data mengenai perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu menggunakan kuesioner HU-DBI dan pemeriksaan kesehatan gingiva pada ibu dan anak berdasarkan ORI, GI dan pemeriksaan derajat keasaman (pH) saliva. Distribusi frekuensi jawaban kuesioner menunjukkan bahwa perilaku ibu dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya adalah baik. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara perilaku ibu dengan ORI, GI ibu, pH saliva ibu serta ORI-C.

ABSTRACT
Oral health status is determined by health behavior. Environmental interactions in the family will affect behavioral shaping. Parents especially mothers have an important role on educating their children. Gingival inflammation indicates the process of periodontal disease and can begin as early as the first tooth erupts. Preschool children is a period when gingivitis can occur, therefore a research on relationship between mothers’ oral health behavior with gingival health status of herself and children needs to be done. Subject in this study are 60 pairs of mother
and their 3-to-5-year-old children from TK Cempaka Kelurahan Gondangdia Jakarta Pusat, TK YWPM Kelurahan Tanah Tinggi Jakarta Pusat, TK Mutiara Indonesia Bekasi. Research method is cross sectional analytical survey. Examination on mothers’ behavior using Hiroshima University Dental Behavioral Inventory (HUDBI)
questionnaire. The clinical parameter consist of mother-children’s gingival health status measured by ORI, GI and saliva acidity. Frequency distribution of the respondent shows that mothers’ oral health behavior are good. The result of this study shows that there is a significant relationship between mothers’ behavior with ORI,
mothers’ GI, mothers’ saliva acidity and child’s GI."
2013
T35002
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Addina Ayuningtyas
"ABSTRAK
Kindness menurut Binfet dan Gaertner (dalam Binfet, 2015), yaitu suatu tindakan
mendukung secara emosional atau fisik yang membantu membangun atau
mengurus hubungan dengan orang lain. Penelitian ini berfokus pada pemahaman
kindness dalam menghibur teman, menolong teman, dan berbagi yang dibutuhkan
anak usia 3-5 tahun dalam interaksi sosialnya. Penggunaan boneka tangan dalam
bercerita merupakan cara meningkatkan pemahaman kindness pada anak berusia
3-5 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas program
intervensi bercerita dengan boneka tangan untuk meningkatkan pemahaman
kindness pada anak usia 3-5 tahun. Penelitian ini dilakukan pada 28 partisipan
berusia 3-5 tahun yang berada di salah satu sekolah Jakarta Selatan. Dalam
penelitian ini, digunakan desain one group pre-test post-test design. Pre-test dan
intervensi dilakukan pada hari yang sama. Intervensi bercerita menggunakan
boneka tangan dilakukan selama 3 hari. Analisis data pada penelitian ini
menggunakan Wilcoxon signed-rank test untuk melihat perbedaan hasil skor
antara sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Hasil penelitian menunjukkan
adanya peningkatan skor antara sebelum dan sesudah dilakukannya intervensi.

ABSTRACT
Kindness, according to Binfet and Gaertner as cited in Binfet (2015), is an
emotional or physical support that helps build or maintain relationships with
others. This study focuses on the understanding of kindness such as comforting
friends, helping friends, and sharing, which children aged 3-5 years need in social
interactions. This study aims to determine the effectiveness of storytelling
intervention program by using hand puppets to improve the understanding of
kindness within children aged 3-5 years. This study was conducted on 28
participants aged 3-5 who go to one of the schools located in South Jakarta. This
study use one group pretest and posttest design. Pretest and intervention was done on
the same day, whereas the intervention lasted for 3 days by hand puppets story telling.
For this study's data analysis, the researcher uses Wilcoxon signed-rank test to see
the difference between the scores before and after intervention. The results
showed the scores have increased after the intervention."
2017
T49204
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisah Khairiyyah
"ABSTRAK
Kemiskinan merupakan suatu kondisi yang berkaitan erat dengan stres pengasuhan yang dialami ibu. Dukungan sosial diduga terkait dengan stres pengasuhan yang dirasakan ibu di keluarga miskin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dukungan sosial dengan stres pola asuh yang dialami ibu di keluarga miskin. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 113 orang, dan merupakan ibu dari keluarga miskin dengan anak usia 3-5 tahun. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan sosial dengan stres pengasuhan yang dirasakan ibu pada keluarga miskin.

ABSTRACT
Poverty is a condition that is closely related to parenting stress experienced by mothers. Social support is thought to be related to parenting stress felt by mothers in poor families. This study aims to determine whether there is a relationship between social support and parenting stress experienced by mothers in poor families. Participants in this study amounted to 113 people, and are mothers of poor families with children aged 3-5 years. The results of statistical tests show that there is no relationship between social support and parenting stress felt by mothers in poor families."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arina Isyalhana
"Banyak ibu yang sudah merasa bahwa edukasi seks penting untuk diberikan sejak dini, namun ibu belum memiliki pengetahuan yang baik mengenai edukasi seks bagi anak. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas program Psikoedukasi “A-B-Se” (Ayo Bicara Seks!) dalam meningkatkan pengetahuan ibu mengenai edukasi seks bagi anak prasekolah. Program ini terdiri dari 2 sesi dengan durasi 90 menit pada setiap sesi. Desain penelitian ini adalah one group pre-test post-test design. Partisipan penelitian adalah 13 ibu yang memiliki anak berusia 3-5 tahun. Materi psikoedukasi diadaptasi dari tema pengetahuan ibu mengenai edukasi seks oleh Martin et al. (2018). Alat ukur yang digunakan dikembangkan oleh peneliti berdasarkan studi literatur serta melewati uji validitas dan reliabilitas. Hasil olah data pre-test dan post-test 1 dengan metode Wilcoxon signed-rank test menunjukkan signifikansi nilai p sebesar 0,012 (p<0,05). Berdasarkan hasil tersebut, psikoedukasi “A-B-Se” efektif untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai edukasi seks bagi anak prasekolah secara signifikan. Setelah jeda 20 hari, hasil post-test 2 menunjukkan sedikit penurunan rata-rata skor partisipan namun hasil uji signifikansi tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, pengetahuan ibu dapat ditingkatkan dengan mengikuti program ini, namun perlu dilakukan tindakan lebih lanjut agak pengetahuan ibu dapat bertahan setelah program selesai

Many mother knew that children need sex education from an early age, but do not have adequate knowledge about this matter yet. This study aims to test the effectiveness of the “A-B-Se” Psychoeducation Program (Let’s Talk about Sex) in increasing mother's knowledge about sex education for preschool children. This program has 2 sessions with 90 minutes duration in each session. The research design is a one group pre-test post-test design. The participants of this study were 13 mothers who have children aged 3-5 years. The materials for this psychoeducation were adapted from the theme of mother’s knowledge about sex education by Martin and colleagues (2018). The data was collected using a measuring tool for mother's knowledge about sex education for preschool children which was developed by researcher based on literature studies and has passed validity and reliability tests. The result of pre-test and post-test 1 data analyzed using the Wilcoxon signed-rank test method showed a significant p value of 0.012 (p<0.05). Based on the result, the psychoeducation program "A-B-Se" is effective in increasing mother's knowledge about sex education for preschool children significantly. After 20 days of interlude, the mean score of post-test 2 showed slight decrease, but the result of significance test did not show significant change in mother’s knowledge. Based on there results, mother’s knowledge about sex education for preschool children can be increased by participating in this program, but further measures need to be taken with the aim that mother’s knowledge can sustain even after the program has finished"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cicilia Wijawati
"Early Childhood Caries (ECC) adalah penyakit multifaktorial yang terdiri dari faktor etiologi, faktor demografi (usia, sosial ekonomi, tingkat pendidikan ibu) dan faktor perilaku (konsumsi makanan kariogenik, kebiasaan menyikat gigi, indeks plak, keluhan sakit gigi, dan kontrol ke dokter gigi). Penelitian ini mengguakan desain Cross Sectional dengan Uji Chi-Square. Hasil uji tersebut menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara usia, sosial ekonomi, tingkat pendidikan ibu, konsumsi makanan kariogenik, indeks plak, keluhan sakit gigi, dan kontrol ke dokter gigi terhadap ECC dengan (p<0,05). Akan tetapi, dalam penelitian ini hanya kebiasaan menyikat gigi yang tidak berhubungan bermakna dengan ECC (p>0,05).

Early Childhood Caries (ECC) is a multifactorial disease which factors are etiology factors, demographic factors (age, socioeconomic , mothers‟ level of education), and behavior factors (cariogenic diet, tooth brushing habit, plaque index, toothache complaints and dental visit). Cross sectional study with statiscal analysis using Chi- square showed that ages, socio-economic, mother‟s level of education, cariogenic diet, plaque index, dental visit, and toothache complaints have correlation with ECC (p<0,05). However, there are no correlation between tooth brushing habit with ECC (p>0,05)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
An Nisaa Nur Citra Dien
"Kerjasama ayah dan ibu sebagai orangtua memiliki peran penting dalam memberikan stimulus yang optimal terhadap perkembangan anak. Namun, dalam kultur patriaki di Indonesia, seringkali terdapat pandangan yang memisahkan peran ayah dan ibu dalam pengasuhan. Ayah cenderung hanya berperan sebagai pencari nafkah, sementara tugas-tugas domestik termasuk pengasuhan anak lebih sering diberikan pada perempuan. Padahal, dalam berbagai penelitian keterlibatan ayah memiliki dampak positif tehadap perkembangan anak. Kondisi ini memicu peneliti untuk membuat intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak khususnya usia 3- 5 tahun. Program intervensi yang dilakukan adalah pelatihan fathering dengan metode participatory training dan mengacu pada teori three-steps change model yang dikemukakan oleh Lewin. Penelitian ini merupakan penelitian quasi-exeperimental dengan desain penelitian pretest-posttest nonequivalent group design. Pretest akan dilakukan sebelum pelatihan dimulai, sedangkan posttest dilakukan langsung setelah selesai pelatihan dan seminggu setelah pelatihan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan pelatihan fathering terhadap peningkatan keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak usia 3- 5 tahun ditunjukkan dengan nilai uji signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05). Hasil intervensi ini dapat digunakan untuk mengembangakan modul pelatihan sejenis selanjutnya.

Collaboration between father and mother as parents has an important role in providing optimal stimulus for child development. However, in a patriarchal culture like in Indonesia, there is often a view that separates the role of father and mother in caring children. Fathers tend to only act as breadwinners, while domestic tasks including child care are more often given to women. In various studies, father involvement has a positive impact on children's development. This condition triggered researcher to make interventions aimed at increasing father involvement in parenting children especially those aged 3- 5 years. The intervention program carried out was fathering training with participatory training methods and referring to the three-step change model proposed by Lewin. This research is a quasi- experimental research with a pretest- posttest nonequivalent group design research design. The pretest will be conducted before the training begins, while the posttest will be conducted immediately after the training is finished and a week after the training. The conclusion of the results of this study is that there is a significant effect of fathering training on increasing father involvement in the care of children aged 3- 5 years indicated by a significance test value of 0,000 (<0.05). The results of this intervention can be used to develop the next type of training module."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52519
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>