Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157540 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurindah
"Prevalensi orang dengan skizofrenia Sulawesi Barat menempati urutan kesebelas yang tidak sebanding dengan jumlah tenaga kesehatan jiwa yang tersedia untuk memberikan dukungan sosial kepada pasien dan keluarganya. Mengingat dukungan sosial memegang peran penting dalam proses penyembuhan pasien skizofrenia dan keluarganya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dukungan sosial yang diberikan oleh pihak poli jiwa rumah sakit umum daerah Polewali Mandar kepada pasien skizofrenia dan keluarganya, dan untuk mengetahui bagaimana faktor pendukung serta penghambat dalam memberikan dukungan sosial kepada pasien skizofrenia dan keluarganya yang dilakukan oleh pihak poli jiwa rumah sakit umum daerah Polewali Mandar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Teknik pengumpulan data meliputi studi literatur, dokumentasi, wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan emosi dan dukungan kelompok adalah dukungan yang dominan yang didapatkan oleh pasien dan keluarga pasien dari tenaga kesehatan poliklnik jiwa rumah sakit umum daerah Polewali Mandar. Penelitian ini melihat bahwa poliklinik jiwa rsud Polewali Mandar belum mampu memenuhi dukungan informasi dan dukungan kelompok untuk pasien dan keluarganya, sehingga perlunya optimalisasi dukungan sosial lainnya yang di dukung oleh program-program dan terapi-terapi yang dibutuhkan.

The prevalence of people with schizophrenia in West Sulawesi ranks eleventh which is not proportional to the number of mental health personnel available to provide social support to patients and their families. Given that social support plays an important role in the healing process of schizophrenic patients and their families. This study aims to describe the social support provided by the psychiatric department of the Polewali Mandar general hospital to schizophrenia patients and their families, and to find out how the supporting and inhibiting factors in providing social support to schizophrenia patients and their families are carried out by the hospital psychiatrist. general Polewali Mandar area. This study uses a qualitative approach with a descriptive design. Data collection techniques include literature study, documentation, in-depth interviews and observation. The results showed that emotional support and group support were the dominant support received by patients and their families from the mental health personnel of the Polewali Mandar general hospital. This study found that the Polewali Mandar hospital psychiatric clinic has not been able to fulfill information and group support for patients and their families, so that it is necessary to optimize other social support supported by the required programs and therapies."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoana Anandita
"Tesis ini mengeksplorasi tentang pemberian dukungan sosial kepada pasien Tuberkulosis Resistan Obat (TBC RO) oleh penyintas di Rumah Sakit Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo (RSPG), salah satu pusat rujukan pelayanan TBC RO. Penelitian ini mengkaji program dukungan pasien yang diinisiasi oleh kelompok penyintas TB Terjang sejak 2019. Menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif, data dikumpulkan pada Mei 2023 melalui wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Penelitian ini melibatkan 14 (empat belas) informan, meliputi Patient Supporter (PS), Manajer Kasus (MK), Perawat, dan pasien TB Resistan Obat. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa mekanisme dukungan sosial yang diberikan PS sebagai penyintas kepada pasien TBC RO di RSPG sudah berjalan, dirasakan manfaatnya baik bagi pasien maupun penyedia layanan kesehatan. Namun, penguatan dalam koordinasi dan forum evaluasi formal diperlukan untuk implementasi yang optimal. Anggaran kegiatan pendampingan bergantung sepenuhnya pada dukungan donor. Peran PS dalam pendampingan pasien berfokus pada pemberian dukungan sosial kepada pasien dan keluarganya. Berbagai bentuk dukungan sosial diidentifikasi, termasuk dukungan emosional, instrumental, informasi, penilaian (appraisal), penghargaan, jaringan, tenaga kerja dan waktu, pengurangan stigma dan diskriminasi, pemantauan pengobatan, bantuan paralegal, dan dukungan kesehatan mental. Penelitian ini menyoroti pentingnya dukungan sosial yang digerakkan oleh penyintas TBC RO untuk meningkatkan kesejahteraan dan pengalaman baik bagi pasien. Peningkatan mekanisme koordinasi dan evaluasi akan semakin meningkatkan efektivitas program. Dengan mengenali peran para penyintas dan menangani kebutuhan dukungan mereka, fasilitas layanan kesehatan dapat mengembangkan pendekatan komprehensif untuk perawatan dan pengelolaan TBC RO.

This thesis, review the provision of social support to drug-resistant tuberculosis (DRTB) patients by survivors at Dr. M. Goenawan Partowidigdo Lung Hospital (RSPG), a referral center for DRTB service. The study examines patient support programs initiated by a TB survivors’ group Terjang since 2019. Employing a qualitative case study approach, data was collected in May 2023 through in-depth interviews, observations, and document reviews. The research involved 14 informants, including Patient Supporters (PS), Case Managers (MK), Nurses, and Drug Resistant TB patients. The study findings reveal that the mechanism of social support provided by PS as survivor to TB patients at RSPG has been implemented, benefiting both patients and healthcare providers. However, improvements in coordination and formal evaluation forums are necessary for optimal implementation. The program's budget relies entirely on donor support. PS's role in patient accompaniment focuses on providing social support to patients and their families. Various forms of social support were identified, including emotional, instrumental, informational, appraisal, appreciation, network, labor and time support, stigma and discrimination reduction, treatment monitoring, paralegal assistance, and mental health support. This research highlights the importance of survivor-driven social support in improving the well-being and experiences of drug-resistant TB patients. Enhancing coordination and evaluation mechanisms will further enhance the program's effectiveness. By recognizing the role of survivors and addressing their support needs, healthcare institutions can develop comprehensive approaches to TB care and management."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aini Yusra
"Dukungan keluarga diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup pada pasien DM tipe 2. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga ditinjau dari empat dimensi (emosional, penghargaan, instrumental dan informasi) dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2 di RSUP Fatmawati Jakarta.
Desain dalam penelitian ini analitik cross sectional dengan jumlah sampel 120 pasien DM tipe 2. Analisa data menggunakan koefesien korelasi Pearson, uji t- independen dan regresi linier berganda.
Hasil penelitian didapatkan variabel yang berhubungan dengan kualitas hidup yaitu umur (p value 0.034; α 0.05), pendidikan (p value 0.001; α 0.05) dan komplikasi (p value 0.001; α 0.05). Terdapat hubungan antara dukungan keluarga ditinjau dari empat dimensi dengan kualitas hidup (p value 0.001, α: 0.05). Peningkatan satu satuan dukungan keluarga, akan meningkatkan kualitas hidupnya sebesar 35 % setelah dikontrol oleh pendidikan dan komplikasi DM.
Perawat dapat meningkatkan dukungan keluarga dengan pendidikan kesehatan terstruktur, memfasilitasi pemberian dukungan keluarga serta supervisi dan monitoring terkait penerapan pemberdayaan keluarga dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien DM tipe 2.

Family support is needed to improve quality of life in patients with type 2 DM. This study aimed to identify the relationship between family support from perspective of four dimensions (emotional, appraisal, instrumental and information) and the quality of life of patients with type 2 DM in Fatmawati Hospital Jakarta.
The design of descriptive analytical with cross sectional approach, 120 patients with type 2 DM was participated in the study. Statistical analysis used for this study was Pearson correlation coefficient, independent t-test and multiple linear regression.
The results showed that the variables are associated with quality of life, consist of the age (p value 0034; α 0.05), education (p value 0.001; α 0.05) and complications (p value 0.001; α 0.05). There is a relationship between family support in terms of four dimensions and quality of life (p value 0.001, α: 0.05). The increase of one unit family support, will improve the quality of life by 35% when controlled by education and complications of DM.
Recommendation from the research nurses can improve support for families with a structured education programmes, facilitated family support and improve, monitoring related to the implementation of the family empowerment in providing nursing care to patients with type 2 DM."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Noraini
"Permasalahan perawatan pasien skizofrenia sering kali menimbulkan kendala dan masalah bagi orang yang merawatnya (caregiver). Dukungan sosial yang diberikan oleh dukungan keluarga, teman dan orang spesial mampu meningkatkan motivasi perawatan yang dimiliki caregiver dalam melaksanakan perawatan terhadap pasien skizofrenia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan sosial dengan motivasi caregiver dalam merawat pasien skizofrenia di Kabupaten Kutai Barat. Penelitian ini menggunakan cross sectional study. Metode sampel dengan teknik purposive sampling sebanyak 120 responden. Instrumen penelitian berupa kuesioner dukungan sosial Multidimentional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) dari Zimet (1988) dan kuesioner motivasi Self-Regulation Questionnaire (SRQ) dikembangkan oleh Ryan & Connell (1989). Hasil penelitian diketahui mayoritas berusia dewasa tengah (40- 60 tahun), berstatus kawin (menikah), berpendidikan dasar dan menengah, pekerjaan sebagai swasta dan wiraswasta, dan mempunyai hubungan sebagai keluarga inti pasien, serta dukungan sosial tinggi dan memiliki motivasi yang baik dalam melakukan perawatan pasien skizofrenia. Uji chi square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan sosial dengan motivasi caregiver dalam melakukan perawatan pasien skizofrenia (p value <0,05). Kegiatan promosi kesehatan ditujukan bagi caregiver dan keluarga dengan bentuk kegiatan penyuluhan pentingnya manfaat perawatan pasien skizofrenia.

The problem of caring for schizophrenic patients often creates obstacles and problems for the people who care for them (caregivers). Social support provided by family supports, friends and intimate partners can increase caregivers' care motivation in carrying out care for schizophrenia patients. This study aims to identify the relationship between social support and caregiver motivation in caring for schizophrenia patients in West Kutai Regency. This research uses a cross sectional study. The sample method used a purposive sampling technique of 120 respondents. The research instruments were the social support qwas Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) questionnaire from Zimet (1988) and the motivation questionnaire was Self-Regulation Questionnaire (SRQ) developed by Ryan & Connell (1989) for social support. The research results show that the majority are middle adults (40-60 years old), married (married), have primary and secondary education, work in the private sector and are self-employed, and have a relationship as the patient's nuclear family, as well as high social support and have good motivation in carrying out treatment of schizophrenic patients. The chi square test shows that there is a significant relationship between social support and caregiver motivation in caring for schizophrenia patients (p value <0.05). Health promotion activities are aimed at caregivers and families in the form of outreach activities on the importance of the benefits of caring for schizophrenia patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Amalia Putri
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas hubungan dukungan sosial keluarga, teman, dan petugas kesehatan jiwa dengan beban keluarga penderita gangguan jiwa. Responden dari penlitian ini adalah keluarga yang memiliki dan merawat anggota keluarga dengan gangguan jiwa seperti skizofrenia, bipolar, dan deperesi berat. Dukungan sosial merupakan sistem dukungan yang penting dimiliki oleh keluarga penderita gangguan jiwa, untuk mencegah beban keluarga yang dapat menyebabkan tekanan emosional. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya korelasi negatif antara dukungan sosial keluarga, teman dan petugas kesehatan terhadap beban keluarga penderita gangguan jiwa. Hasil negatif tersebut menunjukan bahwa semakin rendah dukungan sosial keluarga, teman, dan petugas kesehatan jiwa yang dimiliki maka semakin berat beban keluarga yang dirasakan. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Dharmawangsa dengan sampel 100 orang responden.

ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses correlation of social support from family, friend, and mental health professional with family burden of mental ilness patient. Subject of this undergraduate thesis is the family living with family member diagnosed with mental illness such as schizophrenia, bipolar, severe depression, and personality disorder. Social support is a support system that family who lives with family member with mental illness needed as protector from stress that is caused by taking care of family member with mental illness. This research use quantitative approach with descripitive research type. Accidental sampling was used as a sampling methode for this research The result of this research show low social support received from family and friends, high social support receives from mental health professional. This research also show low level of family burden. Negative correlates was found in this research. This research has taken place in Dharmawangsa Mental Hospital with 100 responden."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faradiza Shafira
"ABSTRACT
Perkembangan dan persaingan dunia pelayanan kesehatan membuat pihak manajemen berupaya memberikan yang terbaik kepada konsumen. RSUD Kota Bogor telah menyediakan pelayanan komprehensif bagi masyarakat Bogor dan sekitarnya, namun masih terdapat fenomena berupa kesenjangan jumlah pasien dan keterbatasan sumber daya. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran umum bauran pemasaran poliklinik onkologi RSUD Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan rancangan peneltian deskriptif kualitatif dan dilaksanakan di poliklinik Onkologi RSUD Kota Bogor pada bulan Mei 2016. Hasil penelitian menunjukkan bauran pemasaran poliklinik onkologi RSUD Kota Bogor belum maksimal. Terdapat 9 bed di poliklinik onkologi namun masih banyak pasien kemoterapi yang belum tertangani karena tingginya jumlah pasien dan keterbatasan sumber daya. Tarif yang berlaku dirasa cukup terjangkau bagi masyarakat. Promosi RSUD Kota Bogor telah memadai, dilihat dari jumlah kunjungan pasien yang terus meningkat, namun jumlah pasien out of pocket masih minim. Berdasarkan hasil penelitian, diperlukan monitoring dan evaluasi kinerja RSUD Kota Bogor, dan dapat dipertimbangkan penambahan sumber daya poliklinik onkologi terutama bagi pasien out of pocket serta untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

ABSTRACT
Development and competition in health care process make the management of RSUD Kota Bogor seeks to give best performance for all consumers. RSUD Kota Bogor has provided a comprehensive medical care to all people in Bogor and regional nearby, but gaps number of patient and limited of resources still could be found in RSUD Kota Bogor. This study is conducted to find out marketing mix in Oncology Polyclinic of RSUD Kota Bogor. It used descriptive and qualitative as the research design which conducted at Oncology Polyclinic of RSUD Kota Bogor in May 2016. The result shows that marketing mix of RSUD Kota Bogor is not optimal yet. There are nine beds in the polyclinic but still there are lots of chemotherapy patient that could not be handled since the high gaps of number between total amount of patient and resources. Cost of treatment of the polyclinic was founded affordable to consumers. Promotion that were conducted by RSUD Kota Bogor looked adequate enough as the total number of patients was getting increase although the number of out of pocket patients was still less than what was expected. Based on the results of this research, monitoring and evaluation for work performance in RSUD Kota Bogor is needed and the addition of resources in Oncology Policlinic should be considered as an important issue, more over for the out of pocket patient to fulfill all of the consumers? needs."
2016
S63229
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwiena Tahar Sejati
""Leave no one behind" adalah prinsip inti dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencapai kesehatan yang merata dan menyeluruh. Upaya ini ditujukan untuk mengatasi kesenjangan kesehatan dan menyediakan layanan berkualitas dan terjangkau bagi semua orang, terutama mereka yang paling rentan dan terpinggirkan, termasuk dalam layanan kesehatan gigi untuk orang dengan gangguan jiwa. Komunikasi adalah kunci keberhasilan perawatan. Diagnosa dan rencana perawatan yang sesuai membutuhkan komunikasi yang baik. Orang dengan gangguan jiwa seperti depresi berat dan skizofrenia menghadapi kendala komunikasi: depresi menyebabkan respons tertunda dan penyempitan pikiran, sementara skizofrenia menyebabkan disorganisasi pikiran dan bicara. Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, sebagai rumah sakit rujukan terbesar di Indonesia, merawat banyak pasien dengan gangguan jiwa, termasuk depresi berat dan skizofrenia. Diperlukan keterampilan komunikasi khusus selama perawatan untuk mencapai hasil yang sukses. Penelitian ini bertujuan menemukan pendekatan terbaik dalam berkomunikasi dengan pasien depresi berat dan skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan terdiri dari dokter gigi, pasien dengan gangguan jiwa, dan keluarga pasien. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen, kemudian dianalisis dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang efektif adalah dengan melibatkan kesabaran, empati, dan keterampilan mendengarkan aktif, sangat penting dalam keberhasilan perawatan gigi pada pasien dengan gangguan jiwa. Pengetahuan tentang kondisi psikologis pasien dan pelatihan komunikasi interpersonal bagi tenaga kesehatan juga penting untuk meningkatkan kualitas perawatan. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan kebijakan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi bagi tenaga kesehatan di rumah sakit jiwa guna meningkatkan efektivitas komunikasi dan hasil perawatan gigi pada pasien dengan gangguan jiwa.

"Leave no one behind" is a core principle of the World Health Organization (WHO) aimed at achieving comprehensive and equitable health. This effort seeks to address health disparities and provide quality and affordable services for everyone, particularly the most vulnerable and marginalized, including dental care services for individuals with mental disorders. Communication is key to successful treatment. Proper diagnosis and treatment planning require effective communication. Individuals with mental disorders such as severe depression and schizophrenia face communication challenges: depression leads to delayed responses and narrowed thinking, while schizophrenia causes disorganized thoughts and speech. Dr. H. Marzoeki Mahdi Mental Hospital in Bogor, the largest referral hospital in Indonesia, treats many patients with mental disorders, including severe depression and schizophrenia. Special communication skills are required during treatment to achieve successful outcomes. This study aims to identify the best approach to communicating with patients with severe depression and schizophrenia at Dr. H. Marzoeki Mahdi Mental Hospital in Bogor. The research employs a qualitative method with a phenomenological approach. Informants include dentists, patients with mental disorders, and their families. Data were collected through in-depth interviews, observation, and document analysis, then analyzed using data reduction, data presentation, and conclusion drawing techniques. The results show that effective communication, involving patience, empathy, and active listening skills, is crucial in the success of dental care for patients with mental disorders. Knowledge of the patients' psychological conditions and interpersonal communication training for healthcare providers are also important in improving the quality of care. This study recommends the development of policies and training to enhance communication skills for healthcare providers in mental hospitals to improve communication effectiveness and dental care outcomes for patients with mental disorders."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apriana Nona Linggu
"Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit khususnya penderita halusinasi. Dukungan keluarga yang kurang dapat menurunkan motivasi pasien untuk melakukan perawatan kesehatan dalam hal kepatuhan minum obat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada klien dengan halusinasi.
Disain penelitian ini adalah analitik korelasi dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional) menggunakan sampel sebesar 100 responden yang dipilih dengan teknik Purposive Sampling Methods (PSM). Instrumen yang digunakan adalah Instrumen dukungan keluarga yang sudah dimodifikasi dari Friedmen dan WHO serta kuisioner kepatuhan minum obat yang sudah dimodivikasi dari Medication Adherence Ratting Scale (MARS) for the psychoses dari Thompson.
Hasil penelitian penelitian menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan implikasi untuk pengelolaan keluarga dengan pelaksanaan pendidikan kesehatan.

Family support is an attitude, action and family acceptance towards ill patients, especially patients with hallucinations. Support families who are less able to lower the patient's motivation to make health care in terms of medication adherence. This study aims to identify the relationship of family support with medication adherence in clients with hallucinations.
The design of this study is the correlation with the analytic cross sectional (cross-sectional) used a sample of 100 respondents were selected by purposive sampling technique Methods (PSM). Instrument The instrument used was the modified family support from WHO and questionnaires Friedman and drug compliance of the modified Ratting Medication Adherence Scale (MARS) for the psychoses of Thompson.
The results of the research study found that there is a significant relationship between family support with medication adherence. The results of this study are expected to have implications for the management of the family with the implementation of health education.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56698
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Muhammad
"Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah yang diatur pada Pasal 28 H ayat (1) dan Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945. Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional maka dibentuk Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial merupakan badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. BPJS mempunyai program yaitu Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu wilayah yang menjalankan program JKN-KIS yaitu Kota Depok tepatnya di Rumah Sakit Umum Kota Depok. Salah satu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh program JKN-KIS yaitu pelayanan gawat darurat. Saat dalam keadaan gawat darurat maka setiap fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah atau swasta wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien dan pencegahan kecacatan terlebih dahulu. Berdasarkan latar belakang tersebut, skripsi ini diteliti dengan metode yuridis-normatif dengan data utama data sekunder yang diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan dan tipe penelitian bersifat deskriptif analitis. Dengan kehadiran program JKN-KIS maka peserta JKN-KIS akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan peserta JKN-KIS. Rumah sakit tidak dapat menolak pasien gawat darurat karena telah diatur di dalam Undang-Undang apabila rumah sakit menolak pasien gawat darurat maka rumah sakit dapat dikenakan sanksi. Akan tetapi tidak semua rumah sakit bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Oleh karena itu, penulis menyarankan BPJS Kesehatan untuk memperluas kerjasama dengan rumah sakit yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan untuk mempermudah peserta JKN-KIS menjangkau pelayanan kesehatan dan setiap masyarakat Indonesia harus mendaftarkan dirinya sebagai peserta JKN-KIS.

Health care is one of the basic rights of the community that must be held by the government and regulated in Article 28 H paragraph (1) and Article 34 paragraph (3) of the 1945 Constitution. Based on Article 5 paragraph (1) of Law Number 40 of 2004 concerning National Social Security System, Law No. 24 of 2011 concerning Social Security Organizing Agency was established. The Social Security Organizing Agency is a legal entity of which is established to implement social security programs. BPJS has a program named National Health Insurance-Indonesian Health Card (JKN-KIS) that applies in all regions in Indonesia. One of the areas that runs the JKN-KIS program is Depok City, precisely at the Depok City General Hospital. One of the health services provided by the JKN-KIS program is emergency services. When in an emergency, every health service facility owned by the government or the private sector is obliged to provide health services to save the lives of patients and prevent disability first. Based on this background, this thesis was examined by juridical-normative method with the main data of secondary data which obtained from library materials and the type of research was descriptive analytical. With the presence of the JKN-KIS program, JKN-KIS participants will receive health services that are in accordance with the needs of JKN-KIS participants. The hospital cannot refuse emergency patients because it has been regulated in the Law, if the hospital rejects emergency patients, the hospital can be sanctioned. However, not all hospitals cooperate with Healthcare and Social Security Agency. Therefore, the authors suggest Healthcare and Social Security Agency to expand cooperation with hospitals that do not cooperate with Healthcare and Social Security Agency to facilitate JKN-KIS participants to get health services and every Indonesian community must register itself as a JKN-KIS participant.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Komalasari
"Salah satu masalah yang sering terjadi pada keluarga dalam merawat pasien dengan skizofrenia adalah timbulnya beban keluarga, ekspresi emosi dan juga stigma terhadap keluarga. Hal ini dapat mempengaruhi keluarga dalam merawat pasien dengan skizofrenia yaitu dalam pemberian dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mencari hubungan antara tingkat ekspresi emosi, beban keluarga, stigma keluarga dan dukungan keluarga pada pasien dengan skizofrenia di poliklinik psikiatri Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan.
Penelitian ini menggunakan kuesioner The Zarith Burden Interview, Family Questionnare (FQ), Stigma items dari schedule for clinical assessment in neuro psychiatry (SCAN) dan Kuesioner dukungan keluarga. Desain penelitian adalah cross sectional, teknik sampel menggunakan accidental sampling dengan melibatkan 82 keluarga. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat (uji chi-square).
Hasil penelitian menunjukan bahwa 48,8% keluarga dengan ekspresi emosi tinggi, 2,4% keluarga dengan beban berat dan 51,2% keluarga dengan tanpa beban, 92,7% keluarga terdapat stigma dan 54,9% keluarga masuk dalam kategori tidak mendukung. Hasil uji korelasi yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara ekspresi emosi dengan dukungan keluarga (p value= 0,028, α=0,05) sedangkan beban keluarga dan stigma tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan dukungan keluarga (p value beban keluarga = 0,992 dan p value stigma =0,685). Hasil penelitian ini menunjukan diperlukan intervensi keluarga yang lebih efektif untuk meningkatkan dukungan keluarga dan menurunkan angka stigma pada keluarga yaitu dengan program edukasi keluarga.

One problem that often occurs in families in treating patients with schizophrenia is the emergence of a family burden, emotional expression and also stigma towards the family. This can affect the family in treating patients with schizophrenia in providing family support. This study aims to identify and explore the relationship between the level of emotional expression, family burden, family stigma and family support in patients with schizophrenia in the psychiatric clinic at Dr. Soeharto Heerdjan Mental Hospital.
This study uses the Zarith Burden Interview questionnaire, Family Questionnare (FQ), Stigma items from the schedule for clinical assessment in neuro psychiatry (SCAN) and the family support questionnaire. The study design was cross sectional, the sample technique used accidental sampling involving 82 families. Data analysis used univariate and bivariate analysis (chi-square test).
The results showed that 48,8%  families with high emotional expression, 2,4%  families with heavy burdens and 51,2% families with no burden, 92,7%  families were stigmatized and 54,9%  families included in the category did not support. Correlation test results that there is a significant relationship between emotional expression with family support (p value = 0.028, α = 0.05) while family burden and stigma there is no significant relationship with family support (p value family burden = 0.992 and p value stigma = 0.685). The results of this study indicate that more effective family interventions are needed, to increase family support and reduce stigma.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>