Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138423 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Ulfa Mutiara, supervisor
"Dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan, BPJS bekerjasama dengan fasilitas pelayanan kesehatan dari pemerintah dan masyarakat. Fasilitas kesehatan yang tidak memiliki sarana penunjang, wajib membangun jejaring dengan fasilitas kesehatan penunjang untuk menjamin ketersediaan obat, bahan medis habis pakai, yang dibutuhkan. Apotek merupakan Jejaring dan fasilitas kesehatan dapat bekerjasama dengan BPJS kesehatan. Selain itu, apotek dapat bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dalam menjamin pemenuhan obat program rujuk balik (PRB). Program Rujuk Balik (PRB) merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan pengobatan jangka panjang. Pasien dapat menebus obat penyakit kronis yang telah diresepkan sebelumnya berdasarkan rekomendasi dari dokter dan dapat menebus resep BPJS di apotek tempat dilakukan nya pelayanan rujuk balik. Untuk mengetahui bagaimana pendapatan apotek tersebut maka dibuatlah rancangan apotek yang bekerjasama dengan praktik dokter dan Program Rujuk Balik BPJS Kesehatan di Provinsi Jawa Barat. Dalam rancangan ini terdiri dari rancangan pendirian bangunan apotek yaitu Apotek Sehat Farma, rancangan pengeluaran dana (investasi modal awal apotek, biaya operasional apotek, pembiayaan jasa pelayanan), rancangan pendapatan masuk (pendapatan non prb dan pendapatan dari program rujuk balik), perhitungan laba rugi, payback period (PP), return of invesment (ROI), dan break event point (BEP). hasil yang didapatkan adalah perhitungan payback period (PP) yang diperoleh tidak melebihi batas maksimum 5 tahun dan nilai return of invesment (ROI) yang diperoleh yaitu 276,46%. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa dalam jangka 4 bulan apotek sudah bisa mengembalikan modal awal pembangunan apotek dengan besaran tingkat return (%) selama periode investasi.

In the implementation of Health Insurance, BPJS collaborates with health service facilities from the government and the community. Health facilities that do not have supporting facilities are required to build a network with supporting health facilities to ensure the availability of medicines and consumable medical materials that are needed. Pharmacy is a network and health facilities can collaborate with BPJS health. In addition, pharmacies can collaborate with BPJS Kesehatan in ensuring compliance with drug referral program (PRB). The Referral Program (PRB) is a health service provided to patients with chronic diseases with stable conditions and still needing long-term treatment. Patients can redeem chronic disease drugs that have been prescribed previously based on a doctor's recommendation and can redeem BPJS prescriptions at the pharmacy where the return referral service is carried out. To find out how the pharmacy's income is, a pharmacy design is made in collaboration with medical practices and the BPJS Health Referral Program in West Java Province. In this design, it consists of the design of building a pharmacy, namely the Healthy Farma Pharmacy, the design of the fund expenditure (initial capital investment of the pharmacy, pharmacy operating costs, service financing), the design of incoming income (non-household income and income from the referral program), the calculation of profit and loss, payback period (PP), return of investment (ROI), and break event point (BEP). The results obtained are the calculation of the payback period (PP) obtained does not exceed the maximum limit of 5 years and the value of return of investment (ROI) obtained is 276.46%. The results of these calculations indicate that within 4 months the pharmacy can return the initial capital to build the pharmacy with the rate of return (%) during the investment period."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Egy Pebrina Br
"Kesehatan merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya untuk peningkatan bidang kesehatan adalah memberi jaminan kesehatan kepada masyarakat. Penyelenggaran jaminan kesehatan ini yang telah ada di Indonesia saat ini adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Optimalisasi implementasi Program Rujuk Balik dilakukan untuk memudahkan akses pelayanan kesehatan kepada peserta BPJS khususnya penderita penyakit kronis. Penulisan ini bertujuan untuk membuat rancangan apotek sebagai sarana dalam menerapkan Program Rujuk Balik dan bekerja sama dengan dokter bersama. Metode yang digunakan yaitu pengumpulan data dari situs resmi Pemerintah Kota Bogor Provinsi Jawa Barat, situs resmi Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan RI, situs resmi e-catalogue LKPP, serta peraturan perundang-undangan mengenai BPJS Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional. Hasil kajian penulisan ini diperoleh bahwa apotek mehuli farma dapat melayani program rujuk balik yang terdiri dari 8 pasien jantung dan 20 pasien stroke. Perhitungan break even point yang di peroleh dari apotek ini sebesar Rp.65.267.991 per bulan dan payback period selama 1,2 tahun, sehingga berdasarkan data tersebut apotek mehuli farma dinyatakan layak untuk didirikan.

Health is an indicator to measure the level of community welfare. One of the efforts to improve the health sector is to provide health insurance to the public. The current health insurance provider in Indonesia is the Healthcare and Social Security Agency (BPJS). Optimization of the implementation of the Referral Back Program is carried out to facilitate access to health services for BPJS participants, especially those with chronic diseases. This writing aims to design a pharmacy as a means of implementing the Referral Program and working with doctors together. The method used is data collection from the official website of the City Government of Bogor, West Java Province, the official website of the Center for Data and Information (Pusdatin) of the Ministry of Health, the official website of the LKPP e-catalog, as well as laws and regulations regarding BPJS Health and National Health Insurance. The results of this study showed that the pharmacy mehuli farma can serve a referral program consisting of 8 heart patients and 20 stroke patients. The break even point calculation obtained from this pharmacy is Rp.65,267,991 per month and a payback period of 1.2 years, so based on these data the Mehuli Farma pharmacy is declared feasible to be established.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Juanita
"Setiap manusia berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative. Di Indonesia terdapat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk menjamin kesehatan setiap lapisan masyarakat dengan membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah dan diatur oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosisal Kesehatan (BPJS Kesehatan) yang merupakan badan hukum untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan. Pelayanan kesehatan dapat bekerja sama dengan BPJS Kesehatan pada semua fasilitas kesehatan tingkat pertama, fasilitas kesehatan tingkat lanjutan, dan fasilitas penunjang, salah satunya adalah Apotek. Salah satu program BPJS adalah pelayanan obat Program Rujuk Balik (PRB). Program PRBĀ  ditujukan bagi para penderita penyakit kronis (dua diantaranya adalah stroke dan lupus) yang stabil dan memerlukan pengobatan yang telah ditetapkan dokter spesialis/subspesialis dalam jangka waktu yang panjang. Apotek yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan diharapkan dapat menjamin pemenuhan obat program rujuk balik bagi pasien.

Every human being has the right to get health services which include promotive, preventive, curative and rehabilitative services. In Indonesia, there is a National Health Insurance (JKN) to guarantee the health of every level of society by paying contributions or the contributions are paid by the government and regulated by the Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) which is a legal entity to administer the health insurance program. Health services can cooperate with BPJS Kesehatan in all levels, first-level, advanced-level, and supporting facilities, one of which is pharmacy. One of the BPJS Kesehatan programs is Drug Service in the Program Rujuk Balik (PRB). The PRB program is intended for patients with chronic diseases (two of which are stroke and lupus) who are stable and require treatment that has been prescribed by a specialist/subspecialist for a long period of time. Pharmacies that work together with BPJS Health are expected to be able to guarantee the fulfilment of medication for the referral program for patients."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Caroline Christina
"Program Jaminan Kesehatan Nasional adalah bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang dilakukan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN. Tujuan dari program ini adalah memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah. Dalam penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional, terdapat badan hukum yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraannya, yaitu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Klinik pratama merupakan salah satu fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam sistem rujukan BPJS Kesehatan sehingga Klink Pratama dibutuhkan. Klinik pratama belum terjangkau pada daerah Kalideres karena masih hanya tersedia sedikit. Dalam pembuatan tugas khusus ini, akan dirancang dan dianalisis klinik pratama yang bekerjasama dengan BPJS dan melayani Program Rujuk Balik (PRB) di daerah Kalideres. Klinik pratama yang dirancang adalah Healthy Body bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan memiliki 2 dokter, 1 dokter gigi, serta membuka pelayanan kesehatan selama 24 jam dengan pasien BPJS 10.000, dengan dana kapitasi BPJS Kesehatan adalah sebesar Rp 9.750 per pasien. Klinik juga melayani pasien PRB sebanyak 15 pasien dengan penyakit jantung dan 11 pasien dengan penyakit Lupus. Breakeven point dari klinik adalah sebesar Rp 1.257.423.590 dan payback period selama 13 bulan. Berdasarkan analisis dari segala aspek yang telah dilakukan, Klinik Healthy Body dinyatakan layak untuk didirikan.

The National Health Insurance Program is part of the Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) which is carried out using a mandatory social health insurance mechanism based on UU no. 40 tahun 2004 concerning BPJS. The purpose of this program is to fulfill the basic needs of proper public health which is given to everyone who has paid dues or whose contributions are paid by the Government. In the implementation of the National Health Insurance program, there is a legal entity that is responsible for its implementation, namely the Health Social Security Administering Body (BPJS). Primary clinic is one of the first-level health facilities in the BPJS Health referral system so that Klink Pratama is needed. Pratama clinics have not been reached in the Kalideres area because there are only a few available. In making this special task, a primary clinic will be designed and analyzed in collaboration with BPJS and serves the Referral Back Program in the Kalideres area. The primary clinic designed is Healthy Body in collaboration with BPJS Health and has 2 doctors, 1 dentist, and opens 24-hour health services for 10,000 BPJS patients, with BPJS Health capitation funds of Rp 9,750 per patient. The clinic also serves 15 patients with DRR patients with heart disease and 11 patients with lupus. The breakeven point from the clinic is IDR 1,257,423,590 and the payback period is 13 months. Based on the analysis of all aspects that have been carried out, the Healthy Body Clinic is declared feasible to be established."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Sapardjiman
"Rumah sakit merupakan industri jasa yang selain menjalankan fungsinya sebagai sarana upaya kesehatan dengan fungsi sosial, kini juga harus mempergunakan kaidah ekonomi dalam menjalankan bisnisnya RS Pluit merupakan rumah sakit swasta murni, yang untuk memenuhi dan memberikan pelayanannya sesuai standar harus membiayai sendiri seluruh biaya operasionalnya. Oleh karena itu sudah sewajarnya RS Pluit harus mengoptimalkan pengelolaan pelayanannya untuk menjadikan instalasi rawat jalan dan instalasi farmasi sebagai revenue center.
Di tahun 2002, RS Pluit mendirikan Kounter Farmasi (KF) yang diletakkan di area Instalasi Rnwat Jalan untuk mendampingi Instalasi Farmasi yang sudah ada sebelumnya. Tujuannya selain untuk mempermudah pasien dalam pengambilan resep, juga untuk meningkatkan jumlah total pengambilan resep di RS. Namun setelah dua tahun berdiri, KF belum menunjukkan kontribusi yang berarti dalam meningkatkan jumlah total pengambilan resep di RS Pluit, bahkan ada kecenderungan menurun dari 15% di tahun 2002 menjadi 14% di tahun 2003 dengan total jumlah resep menurun sebesar 13%.
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan keputusan pasien dalam pengambilan resep di KF. Penelitian menggunakan survei dengan pendekatan cross secfional dari data primer yang diperoleh melalui kuesioner.Teknnik analisis statistik yang digunakan adalah analisis univariat yang dilanjutkan dengan analisis bivariat (Chi-square).
Hasil analisis menunjukkan bahwa keputusan pengambilan resep di KF dipengaruhi oleh jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, total pengeluaran, tempat tinggal dan Cara pembayaran. Sedangkan pengetahuan responden mengenai kecepatan, ketepatan dan keramahan pelayanan petugas RS, serta keberadaan KF juga mempengaruhi keputusan responden dalam pengambilan resep.
Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian adalah karakteristik pasien RS Pluit merupakan pasien potensial namun rentan untuk pindah ke rumah sakit Iain. Rendahnya kontribusi pengambilan resep di KF dikarenakan adanya masalah dalam hal kecepatan, ketepatan dan keramahan petugas RS serta ketidaktahuan responden terhadap keberadaan KF. Saran yang dikemukakan adalah, RS harus meningkatkan kualitas SDMnya serta merubah penampilan KF dengan merelokasi tempat sehingga strategis dan terlihat sebagai tempat untuk membeli obat."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Dian Karmana
"Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis karena rentan terhadap masalah kesehatan. Penjaringan kesehatan adalah salah satu program UKS/M untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan siswa, mendukung tercapainya kondisi fisik dan mental yang baik agar potensi belajar dan prestasi optimal. Pengelolaan data hasil pemeriksaan penjaringan kesehatan siswa SD di Puskesmas I Denpasar Barat masih manual sehingga penulis berkeinginan membuat rancangan sistem informasi kegiatan penjaringan Kesehatan siswa Sekolah Dasar di wilayah kerja Puskesmas I Denpasar Barat kota Denpasar. Metode penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu mendata kebutuhan pengguna, menyusun prototype, mengevaluasi prototype, membuat aplikasi serta mengevaluasi efektifitas penggunaan dan kepuasan. Hasil evaluasi penggunaan aplikasi berbasis web untuk menjaring data kesehatan anak sekolah di lingkungan Puskesmas I Denpasar Barat Kota Denpasar dinilai menggunakan kuesioner dengan hasil 100% responden setuju dengan efektifitas aplikasi serta >75% responden menyatakan puas dan sangat puas dengan aplikasi tersebut. Saran pada penelitian ini adalah Puskesmas I Denpasar Barat dapat menggunakan aplikasi pada kegiatan penjaringan siswa Sekolah Dasar. Sistem ini dapat disosialisasikan kepada instansi terkait sehingga menjadi model yang dikembangkan untuk wilayah yang lebih luas, dikembangkan untuk siswa pada jenjang yang lebih tinggi serta dapat terintegrasi dengan aplikasi sejenis untuk memperoleh data yang komprehensif.

School-aged children are a critical age group because they are vulnerable to health problems. Health screening is one of the UKS/M programs to maintain and improve student health, supporting the achievement of good physical and mental conditions for optimal learning potential and achievement. Data management of health screening examination results for elementary school students at West Denpasar Community Health Center I is still manual, so the author wishes to design an information system for health screening activities for elementary school students in the work area of West Denpasar Community Health Center I, Denpasar city. This research method consists of several stages, namely recording user needs, compiling a prototype, evaluating the prototype, creating an application, and evaluating the effectiveness of use and satisfaction. The results of the evaluation of the use of a web-based application to collect health data for school children in the West Denpasar Community Health Center in Denpasar City were assessed using a questionnaire with the results of 100% of respondents agreeing with the effectiveness of the application and >75% of respondents stating they were satisfied and very satisfied with the application. The suggestion in this research is that West Denpasar Community Health Center can use the application in elementary school student screening activities. This system can be socialized to relevant agencies so that it becomes a model developed for a wider area, developed for students at a higher level, and can be integrated with similar applications to obtain comprehensive data."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kelly Nagaruda
"Program Rujuk Balik (PRB) merupakan program unggulan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan serta memudahkan akses pelayanan kesehatan kepada peserta penderita penyakit kronis, misalnya stroke. Tugas khusus ini membahas mengenai pola penyakit stroke pada pasien PRB. Metode yang digunakan dalam penulisan tugas khusus ini adalah dengan melihat data pasien PRB BPJS Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cengkareng periode Januari 2023. Hasil pengolahan data menunjukkan tipe stroke yang diderita oleh pasien peserta PRB BPJS Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cengkareng periode Januari 2023 adalah stroke iskemik dengan pola penyakit di mana laki-laki lebih banyak stroke dengan penggunaan aspirin yang tinggi baik dalam bentuk tunggal maupun kombinasi dan pengobatan sudah sesuai dengan tatalaksana pengobatan stroke yang berlaku.

Back referral program is a superior program to improve the quality of health services for BPJS Health participants and facilitate access to health services for participants with chronic diseases, such as strokes. This special task discusses the pattern of stroke in back referral program patients. The method used in writing this particular task is to look at the data of patients with BPJS Health at the Cengkareng District Health Center in January 2023. The results of data processing show the type of stroke suffered by patients participating in the BPJS Health PRB at the Cengkareng District Health Center for the January 2023 period is an ischemic stroke with the pattern diseases where men are most likely to get stroke with high use of aspirin in single form and combination. As concluded, the treatment are in accordance with the applicable stroke treatment."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle Nur Aura Islami
"Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker yang dibantu oleh Tenaga Teknis Kefarmasian dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian. Standar pelayanan kefarmasian di apotek meliputi standar mengenai pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai, dan pelayanan farmasi klinik. Pelayanan farmasi klinik yang ada di Apotek Kimia Farma Pondok Bambu salah satunya adalah pelayanan obat pasien Program Rujuk Balik yang merupakan program unggulan BPJS Kesehatan untuk pemenuhan obat peserta dengan bekerja sama dengan depo/apotek. Program Rujuk Balik (PRB) adalah bertujuan untuk memudahkan akses bagi peserta penderita penyakit kronis. BPJS Kesehatan memanfaatkan teknologi digital yang semakin maju untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, serta peningkatan mutu pelayanan contohnya adalah memungkinkan fasilitas kesehatan tingkat pertama merujuk pasien ke tingkat lanjut secara daring. Dengan adanya perkembangan teknologi digital ini dapat dimanfaatkan oleh BPJS Kesehatan dan apotek yang bekerja sama untuk pelayanan pasien Program Rujuk Balik dalam penerimaan resep yang sebelumnya secara manual menjadi digital. Banyaknya persyaratan yang harus dibawa oleh pasien saat pengambilan obat PRB dirasa kurang efisien dan memakan tempat yang cukup banyak. Pada laporan praktik kerja profesi apoteker ini bertujuan untuk mempersiapkan penerapan sistem baru pelayanan pasien PRB di apotek dengan penerimaan resep secara digital melalui aplikasi Whatsapp yang dapat memudahkan peserta tidak perlu membawa berkas yang banyak dan menjadikan sistem pelayanan lebih efisien.

Pharmacy is a pharmaceutical service facility where pharmacists carry out pharmaceutical practices who are assisted by Pharmacy Technical Staff in carrying out pharmaceutical work. Pharmacy service standards in pharmacies include standards regarding the management of pharmaceutical preparations, medical devices and medical consumables, and clinical pharmacy services. One of the clinical pharmacy services at the Kimia Farma Pondok Bambu Pharmacy is the drug service for patients of the Refer Back Program, which is the flagship program of BPJS Kesehatan for fulfilling drug participants by working with depots/pharmacies. The Program Rujuk Balik (PRB) is aimed at facilitating access for participants with chronic diseases. BPJS Kesehatan utilizes increasingly advanced digital technology to increase effectiveness, efficiency, and improve service quality, for example, by enabling first-level health facilities to refer patients to advanced levels online. With the development of this digital technology, BPJS Health and pharmacies can work together to service patients of the Refer Back Program in receiving prescriptions that were previously made digital manually. The many requirements that must be brought by patients when taking PRB drugs are felt to be inefficient and take up quite a lot of space. This report on the work practice of the pharmacist profession aims to prepare for the implementation of a new system of servicing PRB patients in pharmacies by digitally receiving prescriptions via the Whatsapp application which can make it easier for participants not to need to carry a lot of files and make the service system more efficient."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Amanah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan utilisasi rawat jalan di Rumah Sakit atau FKRTL yang dilakukan oleh Peserta JKN di Wilayah Provinsi Banten Tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional menggunakan Data Sampel BPJS Kesehatan Tahun 2015- 2016. Sampel yang diperoleh sebesar 41.181 peserta. Uji hubungan dianalisis dengan menggunakan Chi-square. Hasil penelitian didapatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan di Indonesia cukup rendah yaitu sebesar 5.8% dan utilisasi rawat jalan banyak diakses oleh peserta berjenis kelamin perempuan (6.9%), memiliki status istri pada kepesertaan JKN (8.1%), kelompok umur lansia (10.6%), status pernikahan cerai (15.7%), jenis FKTP puskesmas (7.6%), kepemilikan fasilitas kesehatan pemerintah (7.6%), peserta PBPU (9%), hak kelas rawat I (7.9%), bertempat tinggal di kota (6.4%) dan di wilayah I (7.35%), serta memiliki riwayat penyakit hasil tracing utilisasi di FKTP (12.1%). Seluruh variabel yang diteliti bermakna secara statistik untuk lebih berkemungkinan melakukan pelayanan kesehatan rawat jalan di Provinsi Banten

This study analyzes the factors associated with the utilization of outpatients utilization using FKRTL among JKN Participants of Banten Province in 2016. This is a quantitative study with a cross sectional design that was obtained from Sample Data of BPJS Kesehatan 2016). The total sample is 41,181 participants. The relationship test was analyzed using Chi-square. The results showed that the utilization of outpatient health services in Banten was quite low (5.8%) and outpatient utilization was mostly accessed by women (6.9%), wife (8.1%), elderly (10.6%), divorced marital status (15.7%), Puskesmas as the type of health facility (7.6%), public sector (7.6%), PBPU participants (9%), nursing class I (7.9%), urban participants (6.4%) and region I participants (7.35%), also have disease condition tracked from FKTP utilization (12.1%). All variables researched are statistically significant to use outpatient health services in Banten Province"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sattrio Desrianto Prabowo
"Setiap warga negara Indonesia memiliki hak dan kewajiban untuk meningkatkan derajat kesehatan serta mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama, secara aman, bermutu dan terjangkau dengan prinsip nondiskriminatif, partisipatif dan berkelanjutan (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009). Apotek merupakan sarana kesehatan dan pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker. Apoteker sebagai salah satu tenaga kefarmasian berperan penting dalam terlaksananya pelayanan kefarmasian yang baik. Diperlukan adanya pembelajaran dan latihan mengenai pengelolaaan dan pengembangan suatu apotek yang baik dan memahami kegiatan-kegiatan kefarmasian yang berlangsung di dalam apotek tersebut sebagai tanggung jawab seorang apoteker. Oleh karena itu, Program Studi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Indonesia melakukan kerja sama dengan Kimia Farma dalam penyelenggaraan Praktek Kerja Profesi (PKP) periode Agustus 2016. Peran Apoteker di Apotek yaitu bertugas dan bertanggung jawab dalam pengelolaan apotek meliputi kegiatan pengelolaan sedian farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai, pelayanan farmasi klinik dan penjualan. Apotek Kimia Farma 110 Kebon Pedes telah menjalankan standar pelayanan kefarmasian sesuai dengan PMK 35 tahun. Permasalahan yang ditemukan di apotek Kimia Farma 110 Kebon Pedes adalah terbatasnya pelayanan farmasi klinik yang diberikan karena keterbatasan sumber daya manusia.

Every Indonesian citizen has the right and obligation to improve the health and health services which are the same, safe, quality and affordable with the principle of non-discriminatory, participatory and sustainable (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2009). Pharmacy is a health care and pharmacy services conducted a practice of pharmacy by a pharmacist. Pharmacists as one of the pharmacy staff was instrumental in the implementation of good pharmacy services. It takes a learning and training on the management and development of a good pharmacy and in understanding a pharmaceutical activities which take place in the pharmacy as a pharmacist responsibility. Therefore, Apotechary Studies Program, Faculty of Pharmacy, University of Indonesia cooperate with Kimia Farma in the implementation of the internship on the period of August 2016. The role of pharmacists in the pharmacy that is in charge of and responsible for managing pharmacy perfomed management activities include pharmaceutical, medical device and consumable medical materials, clinical pharmacy services and sales. Kimia Farma 110 Kebon Pedes have conducted the standard of pharmacy services in accordance with the PMK years of 35. The problems that were found in pharmacies Kimia Farma 110 Kebon Pedes is a limited clinical pharmacy services provided due to limited human resources."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>