Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42166 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wang, Chun-Yang
"As air quality has deteriorated, corporate environmental information disclosure (EID) has received extensive attention. We examine how air quality and institutional investors affect corporate EID under China’s New Environmental Protection Law (NEPL). We show that air quality’s effect on EID depends on institutional investors’ supervision and the legal environment. We demonstrate a negative relationship between air quality and EID and a positive relationship between corporate EID and firm value, based on which we explore the driving force to promote corporate EID. The difference-in-differences method indicates that firms in more polluted areas have a higher EID after NEPL implementation than those in less polluted areas. Additionally, the moderation effect model shows that after NEPL implementation, institutional investors can alleviate the negative relationship between air quality and corporate EID, emphasizing the importance of legislation. Our study contributes to ongoing research on methods promoting EID initiatives as air quality deterioration continues."
Amsterdam: Elsevier, 2021
658.15 BIR 21:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Putri Enggaringtyas
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh komitmen antikorupsi terhadap kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan dan moderasi independensi dewan terhadap komitmen antikorupsi ke kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan. Negara-negara Asia Tenggara diperkirakan akan menghadapi risiko iklim yang lebih tinggi dibandingkan negara lain pada tahun 2050. Korupsi, terutama dalam eksploitasi sumber daya, memperburuk kerusakan lingkungan dan menghambat pembangunan berkelanjutan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan terdaftar di Bursa Saham negara Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand dengan periode 2017-2022. Diperoleh sampel akhir sebanyak 108 perusahaan yang akan diuji dengan regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen antikorupsi berpengaruh positif terhadap kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan. Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa komitmen antikorupsi telah menjadi bagian penting dalam meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan. Namun, independensi dewan tidak secara signifikan memoderasi hubungan ini, kemungkinan karena perlindungan yang lemah terhadap dewan dan kurangnya kompetensi profesional dewan independen terkait dengan operasional perusahaan. Temuan ini menekankan perlunya langkah-langkah antikorupsi yang kuat dan peningkatan kompetensi dewan untuk meningkatkan praktik lingkungan berkelanjutan pada perusahaan di kawasan ASEAN-5.

This study aims to examine the impact of anti-corruption commitment on corporate environmental management performance and the moderating role of board of directors’ independence on the relationship between anti-corruption commitment and corporate environmental management performance. Southeast Asian countries are expected to face higher climate risks compared to other countries by 2050. Corruption, particularly in resource exploitation, exacerbates environmental damage and hinders sustainable development. The sample used in this study consists of companies listed on the stock exchanges of Indonesia, Malaysia, Singapore, the Philippines, and Thailand for the period 2017-2022. A final sample of 108 companies will be tested using panel data regression. The results of the study indicate that anti-corruption commitment has a positive effect on corporate environmental management performance. Therefore, it can be interpreted that anti-corruption commitment has become an important part of improving corporate environmental management performance. However, board of directors’ independence does not significantly moderate this relationship, possibly due to weak board protection and the lack of professional competence of independent directors related to company operations. These findings highlight the need for strong anti-corruption measures and the enhancement of board competence to improve sustainable environmental practices in companies within the ASEAN-5 region."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marshel Miyata
"Salah satu cara yang umum digunakan oleh para pengambil keputusan investasi dalam mendapatkan informasi mengenai aspek ESG adalah melalui data yang disediakan oleh lembaga penyedia data ESG. Akan tetapi, kurangnya transparansi, kekhawatiran akan praktik greenwashing dan berbagai risiko seperti benturan kepentingan mengkhawatirkan investor dan memicu para regulator di berbagai bagian dan negara seperti Uni Eropa, Jepang, dan India berencana untuk mengadakan pengaturan terhadap lembaga penyedia data ESG. Di Indonesia sendiri juga belum ada peraturan yang mengatur tentang lembaga tersebut dan hingga saat ini belum ditemukan adanya rencana pengaturan terhadap lembaga tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana respon regulator ketiga negara tersebut terhadap perkembangan industri lembaga penyedia data ESG di negaranya serta apakah di Indonesia juga terdapat urgensi untuk mengadakan pengaturan terhadap lembaga tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder. Hasil penelitian mendapatkan bahwa meskipun masih dalam tahap perkembangan, lembaga penyedia data ESG di Uni Eropa, Jepang dan India sudah lumayan kompleks dibandingkan dengan Indonesia. Di Uni Eropa telah ada peraturan yang mengatur tolok ukur ESG dari sisi benturan kepentingan, transparansi, kontrol internal, hingga pertanggungjawabannya. Sedangkan regulator Jepang tengah merancang suatu pedoman perilaku bagi lembaga penyedia data ESG yang mencakup prinsip-prinsip antara lain seperti penjagaan kualitas data, manajemen benturan kepentingan, dan transparansi. Di India juga sedang dirancang peraturan yang mencakup perizinan, transparansi, serta benturan kepentingan. Didapatkan pula bahwa di Indonesia juga perlu diadakan pengaturan terhadap lembaga penyedia data ESG karena perlindungan hukum yang kurang memadai, beberapa masalah yang ada pada lembaga penyedia data ESG, berkaca dari kasus perusahaan pemeringkat efek, dan merupakan salah satu prinsip IOSCO tentang Regulasi Pasar Modal.

One of the ways commonly used by investment decision makers in obtaining information about ESG aspects is through the data provided by ESG data providers. However, lack of transparency, concerns over greenwashing practices and various risks such as conflict of interest are worrying investors and have prompted regulators in various parts and countries such as the European Union, Japan and India to regulate ESG data providers. In Indonesia itself, there are currently no regulations governing this institution and to date there has been no plan to regulate this institution. Therefore, this research aims to understand the response of the regulators of the three countries to this matter as well as whether there is an urgency in Indonesia to regulate these institutions. This research uses normative juridical research methods using secondary data. The results of the study shows that in the European Union there exists regulations that regulate ESG benchmarks in terms of conflict of interest, transparency, internal control, and its accountability. Meanwhile, the Japanese regulator is designing a code of conduct for ESG data providers which includes but not limited to principles such as maintaining data quality, conflict of interest management, and transparency. In India, regulation is also being drafted covering issues including but not limited to licensing, transparency, and conflicts of interest. It was also found that in Indonesia there is an urgency to regulate ESG data providers due to inadequate legal protection, some problems exist with ESG data providers, reflecting on the past cases of credit rating agencies, and it is one of the IOSCO Principles of Securities Regulation."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The paper examines the hypothesis that "The disciplining of management by investor governance of corporations promotes an active role for women in the corporation...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Setiarini
"Pertimbangan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) menjadi semakin penting dalam dunia bisnis. Perusahaan diharapkan untuk beroperasi secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, dan para pemangku kepentingan menuntut transparansi dan keberlanjutan yang lebih besar. Penelitian kami bertujuan untuk menguji pengaruh determinan terhadap ESG praktik di negara-negara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina,
Thailand, dan Vietnam), yang diukur dengan kinerja ESG di Refinitiv Eikon. Meskipun sudah banyak penelitian yang membahas tentang ESG, namun hanya sedikit yang membahasnya hubungan ini dengan melibatkan orientasi strategis, pengambilan risiko dan siklus hidup perusahaan secara bersamaan. Kami menggunakan regresi panel berdasarkan sampel sebanyak 2373 observasi dari tahun 2004 hingga 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi strategi prospektor mendorong peningkatan yang lebih besar dalam praktik ESG dibandingkan dengan orientasi strategi defender, artinya perusahaan dengan orientasi prospektor lebih bersedia melakukan praktik ESG karena mempunyai sumber daya yang strategis. Meningkatnya pengambilan risiko yang dilakukan oleh perusahaan akan mengurangi praktik-praktik ESG. Semakin tahap siklus hidup mature perusahaan ini akan meningkatkan praktik-praktik ESG. Hal ini membawa implikasi bahwa orientasi strategi yang dipilih perusahaan, pengambilan risiko, dan siklus hidup perusahaan menjadi penentu faktor bagi perusahaan yang menerapkan praktik ESG di negara-negara ASEAN. Penelitian ini berkontribusi pada literatur terkait keberlanjutan perusahaan dengan mempertimbangkan ESG sebagai salah satu tolok ukur keberlanjutan yang saat ini menjadi investasi utama
tren yang diamati di pasar keuangan, khususnya negara-negara ASEAN yang merupakan area terbaik untuk berinvestasi.

Environmental, social, and governance (ESG) considerations have become increasingly important in the business world. Companies are expected to operate responsibly and sustainably, and stakeholders are demanding greater transparency and accountability. Our research aims to examine the influence of determinants on ESG
practices in ASEAN countries (Indonesia, Malaysia, Singapore, the Philippines, Thailand, and Vietnam), as measured by ESG performance on the Refinitiv Eikon. Although there have been many studies discussing ESG, only a few have discussed this relationship by involving strategic orientation, risk taking and corporate life cycle
simultaneously. We use panel regression based on a sample of 2373 observations from 2004 to 2022. The results show that the prospector strategy orientation encourages a greater increase in ESG practices compared to the defender strategy orientation, which means that companies with a prospector orientation are more willing to practice ESG because they have strategic resources. The increasing risk-taking by companies will reduce ESG practices. The more mature the company's life cycle stage will improve ESG practices. This brings implications that the strategy orientation chosen by the company, risk-taking, and corporate life cycle are the determining
factors for companies implementing ESG practices in ASEAN countries. This research contributes to the literature related to corporate sustainability by considering ESG as one of the measurements of sustainability which is currently the main investment trend being observed in financial markets, especially ASEAN countries which are the best areas to invest.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halomoan, Jonatan
"Penelitian ini menganalisis metode pengukuran ESG rating yang dikeluarkan oleh 4 lembaga pemeringkat ESG yaitu S&P , MSCI, Sustainalytics, dan Refinitiv dengan metode AHP dan Delphi dimana hasilnya akan menentukan metode mana yang paling cocok digunakan untuk menganalisa risiko ESG di  PT. PLN (PERSERO). Dari hasil pengolahan data ditemukan bahwa metode pengukuran ESG rating dari Sustainalytic memiliki nilai prioritas yang paling tinggi yaitu 43,3% hal itu tidak berbeda jauh dengan metode dari S&P dengan nilai 34,1%. Sementara itu metode dari 2 lembaga pemeringkat ESG lainnya memiliki bobot yang lebih rendah yaitu MSCI dengan 12,1% dan Refinitiv dengan 10,5%. Untuk pengelolaan risiko ESG yang efektif, PLN disarankan untuk membentuk sub-divisi risiko ESG di bawah divisi risiko strategis yang bertanggung jawab penuh terhadap risiko ESG. Dimana mitigasi untuk Risiko lingkungan adalah membuat laporan risiko iklim fisik dan kekurangan air, menetapkan tanggung jawab manajerial untuk mengurangi intensitas karbon energi, melindungi keanekaragaman hayati, rehabilitasi lingkungan. Dari risiko sosial mitigasinya adalah berkomitmen pada program tanggap darurat yang efektif dengan penetapan tanggung jawab manajerial yang jelas, komunikasi yang efektif, dan penyediaan akses layanan bagi kelompok kurang mampu, serta menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Dari risiko tata kelola mitigasinya adalah memperkuat program whistleblower dan menetapkan tanggung jawab manajerial terhadap penilaian risiko etis.

This study examines the ESG rating measurement methods issued by four ESG rating agencies: S&P, MSCI, Sustainalytics, and Refinitiv, using the Analytic Hierarchy Process (AHP) and delphi. The results determine which method is most appropriate for analyzing ESG risks at PT. PLN (Persero). Data analysis reveals that the ESG rating measurement method from Sustainalytics has the highest priority value at 43.3%, which is closely followed by the S&P method at 34.1%. The methods from the other two ESG rating agencies have lower weights, with MSCI at 12.1% and Refinitiv at 10.5%. For effective ESG risk management, PLN is advised to establish an ESG risk sub-division under the strategic risk division, which will be fully responsible for ESG risks. Environmental risk mitigation includes preparing reports on physical climate risks and water shortages, assigning managerial responsibilities to reduce energy carbon intensity, protecting biodiversity, and environmental rehabilitation. Social risk mitigation involves committing to effective emergency response programs with clear managerial responsibilities, effective communication, and providing access to services for underprivileged groups, as well as creating an inclusive work environment. Governance risk mitigation includes strengthening the whistleblower program and assigning managerial responsibilities for ethical risk assessments."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mandasari R.
"Penelitian ini menguji pengaruh kinerja perusahaan terhadap imbal hasil saham yang dimoderasi oleh volume pencarian Google dan kualitas tata keloa pada perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Sampel penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di ISSI dari tanggal 1 Januari 2020 sampai dengan 31 Desember 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator kinerja perusahaan ROE, EPS berpengaruh positif signifikan terhadap imbal hasil saham. Selain itu, volume pencarian Google secara langsung berdampak pada peningkatan imbal hasil saham dan secara positif memoderasi hubungan antara EPS terhadap imbal hasil saham. Sedangkan kualitas tata kelola tidak berpengaruh signifikan terhadap imbal hasil saham tetapi dapat memoderasi kinerja ROE terhadap imbal hasil saham. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap literatur akuntansi dan pasar modal dengan melihat sinergi antara perusahaan, perhatian investor, dan kualitas tata kelola terhadap imbal hasil saham syariah, terutama pada saat krisis.

This study examines the effect of company performance on stock returns moderated by Google search volume and governance quality in companies listed on the Indonesia Sharia Stock Index (ISSI). The study samples are companies listed on the ISSI from January 1, 2020, to December 31, 2021. The study results indicate that the company's performance indicators ROE, EPS significantly positively affect stock returns. Furthermore, Google search volume directly impacts increasing stock returns and positively moderates the relationship between EPS on returns. Meanwhile, governance quality has no significant effect on stock returns but can moderate the performance of ROE on stock returns. This study contributes to the accounting and capital market literature by looking at the synergy between companies, investor attention, and governance quality on Islamic stock returns, especially during the crisis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dahyang Ika Leni Wijayani
"Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh efektivitas pengendalian internal terhadap kualitas laba dan moderasi budaya perusahaan terhadap efektivitas pengendalian internal ke kualitas laba. Efektivitas pengendalian internal dihitung dengan skoring 5 komponen pengendalian internal berdasarkan illustrative tools COSO (2012). Budaya perusahaan dihitung dengan text analysis 4 elemen budaya menurut Cameron et al. (2006) menggunakan bag of words yang dikembangkan Fiordelisi dan Ricci (2014). Pengujian hipotesis dengan regresi data panel 188 sampel perusahaan listed di BEI tahun 2011-2013 (564 observasi). Hasil penelitian menunjukkan pengendalian internal yang efektif akan meningkatkan kualitas laba. Jenis budaya hierarchy terbukti dapat memperkuat pengaruh efektivitas pengendalian internal dalam meningkatkan kualitas laba.

The objective of this research is to examine the effect of internal control to earnings quality. We examine the effect of corporate culture as a moderating variable to the effect of internal control to earnings quality. The internal control will be measured with five elements of internal control based on COSO?s illustrative tools. Text analysis is a method that used to measure corporate culture based on four cultures dimension by Cameron et al. (2006) with bag of words by Fiordelisi and Ricci (2014). Based on 188 companies that are listed in Indonesia`s Stock Exchange (BEI) from 2011 to 2013 (564 observations), the empirical study with panel data regression shows that the effectivity of internal control can increase the earnings quality. The hierarchy culture (control-oriented) can moderate the effectivity of internal control to earnings quality."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mildania
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh kinerja Environmental, Social, dan Governance (ESG) dan pilarnya terhadap kinerja dan stabilitas keuangan perusahaan berupa profitabilitas dengan proksi return on asset (ROA) dan kemungkinan financial distress dengan proksi Altman Z-score (1968) dengan menggunakan metode regresi data panel. Penelitian juga menguji peran moderasi status Sharia-compliant perusahaan dalam hubungan ESG terhadap kinerja dan stabilitas keuangan perusahaan. Sampel penelitian mencakup 959 perusahaan publik non-finansial di Asia Pasifik periode 2013-2022 mengecualikan perusahaan Taiwan. Kriteria Sharia-compliant didasarkan pada FR IdealRatings Islamic Indices. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja ESG, kinerja pilar Environmental, dan pilar Social signifikan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan secara negatif. Kinerja pilar Governance signifikan mempengaruhi stabilitas keuangan perusahaan secara negatif. Penelitian ini juga menemukan bahwa status Shariacompliant pada perusahaan memiliki efek moderasi positif terhadap kinerja dan stabilitas keuangan perusahaan. Dampak positif kinerja pilar Social terhadap profitabilitas akan lebih besar pada perusahaan yang berstatus Sharia-compliant. Selain itu, dampak positif kinerja ESG, pilar Environmental dan pilar Social terhadap stabilitas keuangan akan lebih besar pada perusahaan yang berstatus Sharia-compliant. Temuan ini menunjukkan bahwa gabungan pemeriksaan ESG dan Syariah dapat meningkatkan nilai perusahaan, meningkatkan praktik yang lebih etis, bertanggung jawab, dan transparan, sehingga menciptakan pasar baru bagi calon investor.

This research aims to identify the influence of Environmental, Social, and Governance (ESG) performance and its pillars on company financial performance and stability (profitability) with return on assets (ROA) proxy and possibility of financial distress with Altman Z-score proxy using panel data regression method. The research also examines moderating role of a company's Sharia-compliant status in relationship of ESG to company financial performance and stability. The sample includes 959 non-financial public companies in Asia Pacific for the 2013-2022 period excluding Taiwanese companies. Sharia-compliant criteria are based on FR IdealRatings Islamic Indices. The results show that ESG, Environmental and Social pillar performance significantly influence company's financial performance negatively. Governance pillar significantly affects the company's financial stability negatively. This research also finds that Sharia-compliant status of a company has a positive moderating effect on the company's performance and financial stability. The positive impact of Social pillar on profitability will be greater in Sharia-compliant firm. In addition, positive impact of ESG, Environmental and Social pillar on financial stability will be greater in Sharia-compliant firm. These findings show that the combination of ESG and Sharia screenings can increase company value, promote more ethical, responsible and transparent practices, thereby creating new markets for potential investors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arafat, Wilson
"Tanpa strategi, sebuah organisasi bagaikan kapal tanpa kemudi, berputar-berputar dalam lingkaran. Organisasi yang demikian seperti pengembara tanpa arah dam tujuan yang jelas. Setali tiga uang ketika mengimplementasikan GCG; tanpa mengagas dan/atau mengeksekusi strategi secara cerdas = menegakan benang basah. Buku ini memaparkan paparan argumentasi, analisis dan kristalisasi pengalaman panjang penulis, serta didukung contoh-contoh membumi berdasarkan faktafakta empiris, diracik menjadi Smart Strategy for 360 Degree GCG yang sungguh powerful."
Jakarta: Skyrocketing, 2009
658.4 WIL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>