Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118625 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farah Fairuz Luthfiyyah
"Community-Based Tourism (CBT) adalah bentuk pariwisata yang menempatkan penduduk sebagai pelaku utama dan fokus utama. Dalam konsep CBT, partisipasi penduduk menjadi sangat penting dalam rangka mencapai kesuksesan CBT yaitu menumbuhkan persepsi positif di masyarakat. Salah satu objek wisata yang menerapkan konsep CBT adalah Gunung Api Nglanggeran yang terletak di Desa Nglanggeran, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh residents’ participation terhadap perceived benefits pada pengembangan pariwisata pedesaan. Penelitian ini dilakukan pada anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di kawasan wisata Gunung Api Nglanggeran yang terletak di Desa Nglanggeran, Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa residents’ participation memiliki pengaruh terhadap perceived benefits pada pengembangan pariwisata pedesaan. Dalam partisipasi, hasil menunjukkan bahwa tingkat perencanaan masih lebih rendah daripada pelaksanaan. Selain itu, dalam penelitian ini terlihat bahwa masyarakat merasa pariwisata CBT memiliki manfaat yang paling besar pada aspek lingkungan namun kurang berdampak besar pada infrastruktur desa. Penelitian ini merekomendasikan agar Pokdarwis memperbaiki kegiatan perencanaan pengembangan desa wisata menjadi lebih baik lagi, bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk memperbaiki infrastruktur, dan mempertahankan kebijakan dan kegiatan terkait pelestarian lingkungan

Community-Based Tourism (CBT) is a form of tourism that places residents as the main actors and main focus. In the CBT concept, residents' participation is very important to achieve CBT's main goal, which is fostering a positive perception in society. One of the tourist objects that applies the CBT concept is Nglanggeran Volcano which is located in Nglanggeran Village, Yogyakarta. This study was conducted to analyze the effect of residents' participation on perceived benefits in rural tourism development. This research was conducted on Tourism Awareness Group (Pokdarwis) representatives in the Nglanggeran Volcano tourist area, located in Nglanggeran Village, Yogyakarta. The results of the study show that residents' participation influences perceived benefits in rural tourism development. In terms of participation, the results show that the level of planning is still lower than implementation. Besides, in this study, it appears that the community feels that CBT tourism has the greatest benefit in the environmental aspect but has less impact on village infrastructure. This research recommends that Pokdarwis improve planning activities for tourism village development to be even better, cooperate with the local government to improve infrastructure and maintain policies and activities related to environmental conservation."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Itsnani Dzatki Hanifah
"Desa Wisata Candirejo merupakan salah satu desa wisata yang di Kabupaten Magelang yang terletak 3 km dari Candi Borobudur. Desa wisata ini menawarkan berbagai paket wisata yang memanfaatkan kekayaan alam dan sumber daya manusianya serta dikelola oleh penduduk melalui Koperasi Desa Wisata Candirejo. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh partisipasi dalam perencanaan terhadap partisipasi dalam pelaksanaan di Desa Wisata Candirejo, serta dampaknya pada peningkatan infrastruktur, pendapatan, kualitas hidup, dan budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian eksplanatif. Pengumpulan data penelitian menggunakan penyebaran kuesioner kepada 130 penduduk dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan menggunakan regresi sederhana, berganda, dan uji Sobel. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh antara partisipasi dalam perencanaan terhadap partisipasi dalam pelaksanaan. Namun, tidak terdapat pengaruh langsung antara partisipasi dalam perencanaan terhadap infrastruktur, pendapatan, kualitas hidup, dan budaya. Sebaliknya, partisipasi dalam pelaksanaan berpengaruh signifikan terhadap keempat aspek tersebut. Penelitian juga menemukan bahwa partisipasi dalam perencanaan memengaruhi infrastruktur, pendapatan, kualitas hidup, dan budaya melalui partisipasi dalam pelaksanaan.

Candirejo Tourism Village is a tourist village located in Magelang Regency, 3 km from Borobudur Temple. This tourism village offers various tour packages that utilize its natural wealth and human resources and is managed by the residents through the Candirejo Tourism Village Cooperative. This study aims to analyze the influence of participation in planning on participation in implementation in Candirejo Tourism Village and its impact on improving infrastructure, income, quality of life, and culture. The study uses a quantitative approach and explanatory research type. Data collection was conducted by distributing questionnaires to 130 residents using purposive sampling technique. Data analysis was performed using simple regression, multiple regression, and Sobel test. The results showed an influence between participation in planning and participation in implementation. However, there was no direct influence between participation in planning and infrastructure, income, quality of life, and culture. In contrast, participation in implementation significantly influenced these four aspects. The study also found that participation in planning affects infrastructure, income, quality of life, and culture through participation in implementation."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardelia Betrik
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh place image dan perceived tourism impacts terhadap dukungan yang diberikan penduduk lokal pada pengembangan pariwisata dari sudut padang penduduk lokal. Sampel penelitian ini adalah individu yang berusia 17-55 tahun dan pernah atau sedang tinggal di Kota jakarta selama ≥ 10 tahun. Total responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 181 responden. Data diolah dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling.. Hasil penelitian menunjukan bahwa residents' place image berpengaruh positif secara langsung terhadap residents' perceived tourism impacts dari segi ekonomi dan sociocultural, namun tidak berpengaruh positif secara langsung terhadap residents' perceived tourism impacts dari segi environmental. Selain itu, hanya residents' perceived tourism impacts dari segi sociocultural yang terbukti memediasi secara full hubungan antara residents' place image dan residents' support for tourism development.

This study is aimed to analyze the effect of residents' place image and perceived tourism impacts towards residents' support for tourism development. Data for this research were collected from respondent who has 17-55 years old and lived in Jakarta for ≥ 10 years. The number of respondents were 181 respondents. They were then analyzed using Structural Equation Modelling method. The results of this research shows that residents' place image has positive effect on residents' perceived tourism impacts (economic and sociocultural) but has no positive effect on residents' perceived tourism impacts (environmental. However, residents' place image are not shown to have a direct significant effect on resident support for tourism development meanwhile, residents' perceived tourism impacts (sociocultural) proved to mediate the relationship between residents' place image and resident support for tourism development.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S59995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iis Ismar Pramala
"Keberhasilan pembangunan pariwisata ditingkat desa/ lokal tergantung pada kapasitas
komunitas setempat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang
Kapasitas Komunitas Desa Cibuntu Kabupaten Kuningan Jawabarat dalam pengembangan
pariwisata berbasis komunitas. Desa Cibuntu dijadikan sebagai studi dalam penelitian ini
karena berhasil menjadi Desa Wisata di Kabupaten Kuningan dengan melakukan penataan
dan perbaikan bekas galian pasir yang mengakibatkan perubahan tatanan lingkungan dan
sosial masyarakat setempat, menjadi daya tarik wisata yang mempesona, menjadikan Desa
Cibuntu mendapatkan penghargaan baik tingkat Nasional maupun tingkat Internasional.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan jenis pendekatan
deskriptif. Temuan lapangan menunjukkan bahwa kapasitas Komunitas Desa Cibuntu dalam
pengembangan pariwisata berbasis komunitas didukung oleh kapasitas individu/SDM,
kapasitas organisasi/kelembagaan, kapasitas lingkungan/sistem, dan keterlibatan aktif
diantara komunitas Desa Cibuntu. Pengembangan pariwisata berbasis komunitas di Desa
Cibuntu ini juga memberikan manfaat bagi Komunitas Desa Cibuntu

The success of tourism development at the village or local level depends on the capacity of
the local community. The purpose of this study is to describe the capacity of Cibuntu Village
Community in Kuningan Regency in community-based tourism development. Cibuntu
Village is used as a study in this study because they success to become a Tourism Village in
Kuningan Regency by arranging and repairing sand excavation which caused changes in the
environment and social level of a local community, becoming a nice tourist attraction, leading
to Cibuntu Village get both national and international level of awards. The method used in
this study is qualitative with a descriptive approach. The findings indicate that the capacity
of the Cibuntu Village Community in developing community based tourism (CBT) is
supported by individual/ human resources capacity, organizational/institutional capacity,
environmental/system capacity, and active involvement among the Cibuntu Village
community. The development of community based tourism in Cibuntu Village also give a
benefit for the community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T52516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simon Hadi Bangun
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan model pariwisata berbasis masyarakat/community based tourism (CBT) untuk pengembangan kawasan pariwisata di Desa Semangat Gunung dan Daulu. Selain itu, penelitian mengkaji persepsi dan kebutuhan masyarakat, pengusaha, dan pemerintah terhadap perkembangan pariwisata di Desa Semangat Gunung dan Daulu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Perkembangan pariwisata yang terjadi, terdapat isu di masyarakat antara lain: pungutan liar setiap pos jalur lintas Daulu-Semangat Gunung, Pemblokadean jalur oleh oknum masyarakat, dan tingginya krisis kepercayaan yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Perkembangan pariwisata di analisis menggunakan analisis triangulasi data dari observasi dan wawancara yang dilakukan bersama perwakilan masyarakat, pengusaha, dan pemerintah. Data yang diperoleh di kodefikasi melalui lima dimensi model CBT dan empat tahapan pembangunan CBT dengan menggumpulkan tanggapan dan 18 partisipan mengenai pengalaman, persepsi dan kebutuhan mereka terhadap perkembangan pariwisata. Hasil analisis mengidentifikasi pariwisata di Desa Semangat Gunung dan Daulu memiliki peluang untuk dapat mengimplementasikan konsep CBT melalui dimensi ekonomi, sosial, dan budaya yang sudah berjalan. Pada dimensi lingkungan dan politik, indikator ini masih belum optimal dilaksanakan sehingga harus di evaluasi dan dikembangkan karena merupakan hal yang baru bagi kawasan tersebut dan pentingnya peran tenaga ahli yang profesional dan keputusan politik yang kuat di masyarakar untuk dapat mengimplementasikan setiap kebijakan. Pada tahap pembangunan pariwisata, hasil analisis menghasilkan masyarakat memiliki kesiapan untuk pariwisata, memiliki kemampuan dan persiapan komunitas, serta adanya kesiapan dan pengembangan organisasi yang dilakukan oleh masyarakat. Temuan ini menekankan perlunya peran pemerintah pusat untuk saling sinkronisasi dengan pemerintah daerah hingga desa untuk dapat saling merealisasikan kebijakan dan progam kerja.

This research aims to examine the application of the community-based tourism (CBT) model for developing tourism areas in the villages of Semangat Gunung and Daulu. In addition, the research examines the perceptions and needs of the community, entrepreneurs and government regarding tourism development in the villages of Semangat Gunung and Daulu. This study uses a qualitative method. The development of tourism that occurs, there are issues in the community, including: illegal levies at each post on the Daulu-Semangat Gunung route, blockades of the route by members of the community, and a high crisis of trust that is developing among the community. Tourism development was analyzed using triangulation analysis of data from observations and interviews conducted with representatives of the community, entrepreneurs and government. The data obtained was coded through the five dimensions of the CBT model and four stages of CBT development by collecting responses from 18 participants regarding their experiences, perceptions and needs for tourism development. The results of the analysis identify that tourism in the villages of Semangat Gunung and Daulu have the opportunity to implement the CBT concept through economic, social and cultural dimensions that are already underway. In the environmental and political dimensions, this indicator is still not optimally implemented so it must be evaluated and developed because it is something new for the region and the role of professional experts and strong political decisions in society is important to be able to implement each policy. At the tourism development stage, the results of the analysis produce that the community is ready for tourism, has community capabilities and preparation, as well as readiness and organizational development carried out by the community. These findings emphasize the need for the role of the central government to synchronize with regional and village governments to be able to mutually realize policies and work programs"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Rizki Puspabisma
"Industri pariwisata mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan bencana alam, keamanan serta kebersihan pada destinasi wisata, efisiensi waktu, pemogokan transportasi, kualitas layanan pariwisata, dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi ekonomi negara-negara berkembang yang industri pariwisatanya turut memberikan kontribusi devisa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh perceived risks terhadap revisit intention ke Bali. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 140 responden dari kalangan milenial DKI Jakarta dengan metode non-probability sampling yaitu convenience sampling. Analisis regresi berganda diterapkan untuk mengetahui pengaruh perceived risks terhadap revisit intention, serta untuk mengetahui pengaruh tiap dimensi yang ada pada variabel perceived risks seperti physical risk, time risk, satisfaction risk, socio- psychological risk, dan performance risk, terhadap variabel revisit intention. Sebagai hasil dari penelitian ini, perceived risks berpengaruh secara signifikan terhadap revisit intention. Kemudian dimensi physical risk dan time risk berpengaruh secara signifikan dengan hubungan yang negatif terhadap revisit intention, satisfaction risk berpengaruh secara signifikan dengan hubungan negatif terhadap revisit intention, dan socio-psychological risk serta performance risk berpengaruh secara signifikan dengan hubungan positif terhadap revisit intention.

The tourism industry are easily influenced by matters related to natural disasters, safety and cleanliness at tourism destinations, time efficiency, transportation delays, the quality of tourism services, and so on. These things could influence the economies of developing countries whose tourism industry also contributes to foreign exchange. The purpose of this research is to find out how revisit intention impacted by perceived risks. This research use a quantitative approach with a sample of 140 respondents from the Millennials in DKI Jakarta with a non- probability sampling method, namely convenience sampling. Multiple regression analysis is applied to determine the impacts of perceived risks towards revisit intention, as well as to determine the impacts of each perceived risks' dimensions such as physical risk, time risk, satisfaction risk, socio-psychological risk, and performance risk, towards revisit intention variable. As a result of this research, the impacts of perceived risks variable towards revisit intention variable proven to be significant. The dimensions of physical risk and time risk are significantly related with a negative relationship toward the revisit intention, satisfaction risk is significantly related with positive relationship towards revisit intention, socio-psychological risk and performance risk are significantly related with a positive relationship towards revisit intention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Andhika Prayugha
"Studi evaluasi ini bertujuan memberikan model evaluasi program CSR yang lebih komprehensif mengukur capaian fungsi community development dan community relation secara seimbang. Literatur dalam evaluasi program CSR lebih cenderung fokus pada aspek Community Development dan kurang melihat dampak program pada aspek relasi antara perusahaan dengan komunitas. Program pemberdayaan pariwisata berbasis komunitas ini merupakan CSR PT Tirta Investama-Lido di Desa Ciburuy yang mulai dilaksanakan pada 2019 lalu. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi, dan survei sebagai data pelengkap. Metode evaluasi yang digunakan adalah kombinasi metode Main Analytical Categories, SWOT untuk mengukur capaian fungsi Community Development, dan pengukuran relasi untuk menilai capaian fungsi Community Relation. Hasil studi ini menunjukan bahwa aspek relevansi lebih menonjol dibandingkan aspek lainnya seperti efektivitas, dampak, dan keberlanjutan. Analisis SWOT memperlihatkan kekuatan pada SDA dan SDM yang cukup banyak dan menghimpuni, akan tetapi masih perlu dioptimalkan dari segi kualitas sungai dan SDM yang perlu di kembangkan. Kinerja program yang cukup baik berdampak pada relasi yang cukup harmonis antara perusahaan dengan komunitas. Hal ini bisa dilihat dari komunikasi, kerjasama, dan pengakuan dari masyarakat/komunitas yang berujung positif. Dengan demikian kinerja dan dampak program pada aspek Community Development terlihat sejalan dengan dampak program pada aspek Community Relation.

This evaluation study aims to provide a more comprehensive CSR program evaluation model to measure the achievement of the community development and community relations functions in a balanced way. The literature in the evaluation of CSR programs tends to more focus on aspects of Community Development and less on the impact of programs on aspects of the relationship between the company and the community. This community-based tourism empowerment program is a CSR of PT Tirta Investama-Lido in Ciburuy Village which was started in 2019. This study uses a qualitative method with data collection techniques in-depth interviews, observations, and surveys as complementary data. The evaluation method used is a combination of the Main Analytical Categories, SWOT is to measure the achievement of the Community Development, and relationship measurement is to assess the achievement of the Community Relations. The results of this study indicate that the relevance aspect is more prominent than other aspects such as effectiveness, impact, and sustainability. The SWOT analysis shows that the strength of natural resources and human resources is quite large and adequate, but still needs to be optimized in terms of river quality and human resources that need to be developed. The program's good performance has an impact on quite harmonious relations between the company and the community. This can be seen from the communication, cooperation, and recognition from the community/community that lead to positive results. Thus the performance and impact of the program on the Community Development are seen to be in line with the program's impact on the Community Relations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Husni Mubarak
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kategori service yang
dibagi ke dalam tiga kategori berdasarkan level interaksi (high contact and
customized service, moderate contact non personal, dan moderate contact
standardize) mempengaruhi nilai personal involvement dan perceived relational
benefits konsumen, hingga akhirnya berpengaruh pada relational response
behavior. Untuk menguji hipotesis pada penelitian ini, penulis membaginya
menjadi empat analisa, (1) analisa perbedaan nilai personal involvement pada
ketiga jenis kategori service, (2) analisa perbedaan nilai perceived relational
benefits pada tiga kategori service, (3) analisa hubungan antara personal
involvement dengan perceived relational benefits, (4) analisa hubungan antara
perceived relational benefits dengan relational response behavior. Keempat
analisa tersebut menggunakan analisis perbedaan (ANOVA dan MANOVA) serta
analisa Structural Equation Modeling (SEM). Analisa ANOVA dan MANOVA
diolah menggunakan SPSS 16.00, sedangkan analisa Structural Equation
Modeling (SEM) diolah menggunakan smart PLS 2.0.
Hipotesis pada penelitian ini seluruhnya terbukti dan memperkuat hasil
temuan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Gwinner (1998) dan
Kinard & Capella (2006), bahwa service provider dengan tingkat interaksi yang
tinggi antara konsumen dengan penyedia jasa layanan, akan memiliki nilai
personal involvement dan perceived relational benefits yang tinggi, dan akhirnya
berpengaruh pada perilaku konsumen atau relational response behavior yang
semakin loyal terhadap perusahaan. Sehingga untuk service provider yang
termasuk ke dalam kategori moderate contact non personal dan moderate contact
standardize sebaiknya mengetahui lebih dalam tentang kebutuhan, harapan, serta
nilai yang diinginkan oleh konsumen, karena hal ini nantinya dapat memunculkan
personal involvement pada diri konsumen terhadap perusahaan, hingga konsumen
menginginkan terciptanya hubungan antara dirinya dengan service provider, hal
ini tentunya menguntungkan perusahaan karena setelah konsumen tersebut
menginginkan adanya hubungan yang baik, konsumen akan menjadi loyal
terhadap jasa layanan perusahaan.

ABSTRACT
This study aims to determine whether the type of service providers that are
divided into three categories of service (high contact and customized service,
moderate non-personal contact, standardize and moderate contact) affect the value
of personal involvement and perceived service benefits the consumer, finally the
relational response behavior. The hypothesis in this study is divided into four
analysis, (1) analysis of differences in the value of personal involvement in all
three categories of service providers, (2) analysis of differences in the perceived
value of relational benefits on three categories of service providers, (3) analysis of
the relationship between personal involvement with the perceived relational
benefits, (4) analysis of the relationship between perceived relational benefits with
relational response behavior. The fourth analysis using difference analysis
(ANOVA and MANOVA) and structural equation modeling (SEM). ANOVA and
MANOVA running data using SPSS 16.0, and for the SEM analysis using Smart
PLS 2.0.
The hypothesis in this study proves and reinforces the findings of previous
studies that the service provider with a high level of interaction between the
consumer and the service provider will have the value of personal involvement
and high perceived relational benefits , and ultimately affect the behavior of
consumers or relational behaviors are more loyal response against the company .
So as to service providers that fall into the category of moderate and moderate
non-personal contact standardize contact should learn more about the needs,
expectations, and values that consumers want from a service provider services, as
this will be able to bring a personal involvement in the self-consumer of the
company, consumers want to create a relationship between himself and the service
provider, it is certainly beneficial for the company once the consumer wants a
good relationship, consumers will tend to feel loyal."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T38650
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shofagi Raniyah
"Salah satu alasan kuat bagi wisatawan dalam melakukan aktivitas travelling adalah untuk mendapatkan pengalaman baru, baik dari segi budaya, sosial, dan lingkungan. Aktivitas travelling ini kemudian berkaitan erat dengan space atau ruang yang berperan sebagai tempat terciptanya pengalaman bagi para wisatawan. Interaksi yang terjadi antara manusia dengan elemen-elemen physical dan social di sebuah setting kemudian dapat menghasilkan sesuatu yang disebut dengan sense of place. Sense of place merupakan sebuah bentuk lain dari pengalaman yang dialami oleh wisatawan saat berada di sebuah tempat wisata. Sebuah tempat wisata yang mengadaptasi konsep community-based tourism dapat dikatakan memiliki sense of place yang baik karena dapat memberikan pengalaman nyata dan berkesan bagi wisatawan yang datang berkunjung. Skripsi ini bertujuan untuk mencari tahu elemen-elemen apa saja yang terdapat pada tempat wisata berbasis komunitas yang pada akhirnya dapat menciptakan sense of place bagi wisatawan dan kemudian memberikan pengalaman yang nyata dan berkesan bagi mereka di tempat wisata tersebut.

One of the main reason for people to go for traveling is to experience the cultural, social, and environmental differences. Traveling is then closely related to the 'space' as a place for the creation of traveler's experience. The interaction between human and the elements physical and social which can be found in the setting produces something called a sense of place. Sense of place is another form of experience that traveler get at the tourism spot. A tourism spot that adapt the concept of community based tourism is said to have a good sense of place because it can provide a real and memorable experience for traveler who come to visit. The aim of this thesis is to find out which elements can be found in community based tourism that ultimately can create a sense of place for traveler and then provide a real and memorable experience for them."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68038
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaili Indra Pithata Dewi
"Penelitian ini mendeskripsikan upaya serta hambatan dalam pengembangan desa wisata berkelanjutan di Desa Wisata Brayut, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Wisata Brayut dikembangkan sebagai pariwisata berbasis masyarakat melalui upaya pengembangan kesadaran dan peningkatan ekonomi masyarakat, penguatan kapasitas, pendayagunaan kekayaan sumberdaya alam, sumber daya manusia, dan budaya. Pengembangan Desa Wisata Brayut mendorong berbagai upaya peningkatan ekonomi, pelestarian budaya dan kearifan lokal, serta pelestarian lingkungan alam sebagai bentuk pembangunan yang berkelanjutan. Hambatan yang dialami dalam pengembangan Desa Wisata Brayut antara lain masih terbatasnya sumber daya manusia dan sarana prasarana.

This research discusses the efforts done and obstacles facedby Desa Wisata Brayut in developing sustainable tourism village using descriptive qualitative approach. The results indicate that the Village Tourism Brayut developed as community based tourism as a form of empowerment by building awareness and improving the economy of society, strengthening capacity, utilization of natural resources, human resources, and culture. The development of Desa Wisata Brayut encourages various efforts to improve the economy, the preservation of local culture and wisdom, and the preservation of the natural environment as a form of sustainable development. Moreover, the obstacles experienced by Desa Wisata Brayut in the development of sustainable tourist villages include lack of human resources and infrastructure facilities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>