Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137600 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ade Tzarina Prisella Purnamasari
"Insidensi kanker payudara terus meningkat secara global setiap tahun. Di negara berpendapatan menengah ke bawah, meningkatnya insidensi ini diikuti dengan meningkatnya angka kematian akibat kanker payudara yang disebabkan oleh keterlambatan diagnosis yang sering terjadi, sehingga pengobatan dan perawatan kanker payudara tidak lagi efektif dilakukan. Pada penelitian ini dilakukan analisis metode peningkatan deteksi dini terencana kanker payudara yang telah dilakukan di beberapa negara berpendapatan menengah ke bawah dengan menggunakan systematic review. Systematic review dilakukan dengan melakukan identifikasi literatur dari Google scholar, ProQuest, ScienceDirect, Scopus, dan Pubmed dengan menggunakan kata kunci improve, early detection, screening, breast cancer, low middle-income countries, dan LMIC, lalu dilakukan pencarian lanjutan dengan teknik snowball dari literatur yang sudah didapatkan. Kriteria inklusi pada pencarian literatur adalah artikel full text berbahasa Inggris yang diterbitkan pada tahun 2010 – Juni tahun 2020 dan memiliki lokasi studi di negara berpendapatan menengah ke bawah. Sebelas artikel didapatkan dari pencarian dan proses seleksi menggunakan diagram alir PRISMA. Ditemukan 5 jenis program dalam upaya peningkatan deteksi dini kanker payudara di negara berpendapatan menengah ke bawah, yaitu program skrining berbasis populasi, program skrining oportunistik, program peningkatan pengetahuan dan kesadaran, program pengalihan tugas, dan pelaksanaan program nasional deteksi dini kanker payudara. Program-program tersebut diketahui berhasil meningkatkan deteksi dini kanker payudara pada latar negara berpendapatan menengah ke bawah. Program peningkatan pengetahuan dan kesadaran, dan program pengalihan tugas dinilai sebagai program yang paling sesuai untuk dilaksanakan di negara berpendapatan menengah ke bawah. Meski begitu, perlu dilakukan pilot studi dan evaluasi biaya untuk melihat keefektifan program deteksi dini ini.

Incidence of breast cancer keeps increasing globally every year, and in low-and middle-income countries it followed by increased mortality rate. This phenomenon could be associated with late-stage diagnosis that made treatments no longer effective. This study aimed to analyse methods to increase early detection for breast cancer that has been done in several low-and middle-income countries by using systematic review. Systematic review was carried out by identifying literatures from online databases such as Google scholar, ProQuest, ScienceDirect, Scopus, and Pubmed using “improve”, “early detection”, “screening”, “breast cancer”, “low middle-income countries", and “LMIC” as keywords, and followed by manually searching literatures using snowball technique from the literatures that had been identified earlier. Inclusion criterias in this study were English full text that were published between 2010 – June 2020 with low-and middle-income countries setting. Eleven articles were obtained using PRISMA flow diagram and 5 types of programs were found to increase early detection for breast cancer in low-and middle-income countries; population-based screening program, oportunistic screening program, program to improve knowledge and awareness about breast cancer and early detection, task shifting program, and implementation of national breast cancer early detection program. These programs were known to be able to improve early detection in their respective study location. Improving knowledge and awareness, and task shifting program were the most suitable program to be executed in low-and middle-income countries setting. These countries shall do some pilot studies and cost evaluation to identify and analyse the effectivity of these programs before implementing it widely."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Nathania Riris M.
"Sistem demokrasi dianggap menjadi dasar untuk mencapai kemajuan ekonomi, yang membawa implikasi langsung pada ketebukaan perdagangan. Namun, tak sedikit yang menganggap demokrasi  memborgol perdagangan. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah demokrasi memiliki dampak bagi perdagangan di negara berpendapatan menengah dan tinggi di Asia. Penelitian ini berfokus pada 11 negara di Asia yang dibagi berdasarkan negara pendapatan tinggi dan menengah periode 2009 hingga 2018.
Menggunakan model regresi data panel, hasil penelitian menemukan variabel interaksi demokrasi dan negara di Asia berpengaruh terhadap perdagangan. Namun, ditemukan bahwa perdagangan di negara pendapatan tinggi tidak terpengaruh demokrasi, sedangkan perdagangan di negara berpendapatan rendah sangat dipengaruhi demokrasi.

Economic progress is expected to go hand in hand with the establishment of the country's democratic system. However, there are those who consider democracy to 'handcuff' trade. This study aims to determine whether democracy has an impact on trade in the middle and high income countries in Asia. This study focuses on 11 countries in Asia which are divided by high-income and middle-income countries from 2009 to 2018.
Using panel data regression method, the results of the study found that the interaction between democracy and countries in Asia influences trade. However, it was found that trade in high-income countries was not affected by democracy, whereas trade in low-income countries was strongly influenced by democracy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T55005
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meindyah Nilam Dwihanggrian
"Tesis ini membahas analisis manajemen program deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim di Puskesmas Karang Kitri dan Puskesmas Pejuang Kota Bekasi 2022 pada kerangka logic model meliputi input, activities, output dan feedback. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif analitik deskriptif dengan desain studi kasus. Penelitian dilakukan di Puskesmas Karang Kitri dan Puskesmas Pejuang. Hasil penelitian membuktikan bahwa permasalahan pada input dan activities dapat menyebabkan output yang tidak baik diperkuat dengan adanya perbedaan manajemen program yang dilakukan oleh kedua Puskesmas. Perlunya kebijakan daerah, sdm yang terlatih, pembagian tugas dan kordinasi program di internal Puskesmas, anggaran, sarpras dan sistem informasi terintegrasi diperlukan untuk melakukan manajemen program deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim, mulai dari perencanaan, sosialisasi promosi, pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan, pembinaan dan pengawasan serta monitoring evaluasi. Sehingga peningkatan cakupan deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim dapat tercapai.

This thesis discusses the analysis of the management program for early detection of breast cancer and cervical cancer in Puskesmas Karang Kitri and Puskesmas Pejuang Bekasi City 2022 in a logical framework model including input, activity, output and feedback. This research is a descriptive analytic qualitative research with a case study design. The research was conducted at the Karang Kitri Health Center and the Pejuang Health Center. The results of the study prove that problems with inputs and activities can lead to poor output which is strengthened by the differences in program management carried out by the two Community Health Centers. The need for regional policies, trained human resources, division of tasks and coordination of programs in the internal health center, budget, infrastructure and integrated information systems are needed to carry out the management of early detection programs for breast cancer and cervical cancer, starting from planning, outreach, promotion, implementation, recording and reporting. coaching and supervision as well as evaluation monitoring. Thus increasing the coverage of early detection of breast cancer and cervical cancer can be achieved."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nuraini
"Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang prevalensinya meningkat dari tahun ke tahun, pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) merupakan program nasional yang diselenggarakan pemerintah sebagai salah satu upaya penanggulangan kanker payudara. Namun sampai tahun 2017 cakupan SADANIS hanya 5,91% hasil tersebut belum mencapai target minimal program. Tenaga kesehatan selain mempunyai tugas melakukan pemeriksaan SADANIS, juga berperan melakukan penyebaran informasi terkait kaker payudara secara luas.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan sumber informasi dari tenaga kesehatan dengan perilaku deteksi dini kanker payduara menggunakan metode pemeriksaan payudara klinis di daerah perkotaan Indonesia bedasarkan analisis data riset penyakit tidak menular tahun 2016. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel penelitian sebesar 12.336, sample diambil berdasarkan total samping data yang masuk dalam kriteria inklusi dan eklusi penelitian.
Hasil penelitian ini menujukan bahwa prevalensi perilaku pemeriksaan payudara klinis pada perempuan usia 25-64 tahun yang memiliki pengetahuan baik terkait kanker payudara di daerah perkotaan Indonesia bedasarkan data riset PTM tahun 2016 sebesar 7,4% (916). Hasil multivariat hubungan sumber informasi dari tenaga kesehatan dengan perilaku deteksi dini kanker payudara memiliki P-value <0,000, Odds Ratio adjusted 2,02 (95% CI 1,757-2,337) ini berarti ada hubungan antara sumber informasi dari tenaga kesehatan dengan perilaku deteksi dini kanker payudara menggunakan metode pemeriksaan payudara klinis pada perempuan yang memiliki pengetahuan baik tentang payudara di daerah perkotaan Indoneisa. Perempuan yang memiliki pengetahuan baik tentang kanker payudara yang bersumber dari tenaga kesehatan memiliki peluang 2,02 kali lebih besar melakukan pemeriksaan payudara klinis dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan.

Cancer is one of the non-communicable diseases whose the prevalence is increasing year by year. Clinical breast examination (CBE) is a national program organized by the government as one of the efforts to overcome breast cancer. But until 2017 prevalence of CBE is only 5.91%, this results have not reached the program's minimum target. Besides having the task of doing CBE examinations, health workers also have the role of sharing information regarding breast cancer extensively.
This study aims to know the association between source of information from health workers with early detection of breast cancer used clinical breast examination in Indonesian urban areas based data analysis of non-communicable diseases research in 2016. Design of this research used cross sectional study, sample which suitable from inclusion and exclusion criteria was 12.336 respondents.
The results showed the prevalent of clinical breast examination in women aged 25-64 years with good knowledge about breast cancer was 7,4% (916). Multivariate analysis using logistic regression showed that there was a significant relationship between source of information from health workers with early detection of breast cancer used clinical breast examination in Indonesian urban areas, with p-value < 0,000 and Odds Ratio adjusted was 2,02 (CI 95% 1,757-2,337).
The conclusion was there was the significant relationship between source of information from health workers with early detection of breast cancer used clinical breast examination. Women who have knowledge of breast cancer from health workers had 2.02 more chance of doing clinical breast examinations than those who do not get information from health workers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53876
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevanus Agus Rahardjo
"Deteksi dini kanker payudara sangat penting dilakukan bagi wanita berisiko, khususnya Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Pemeriksaan ini secara rutin dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan atau benjolan sejak awal. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi deteksi dini kanker payudara pada wanita berisiko kanker payudara. Desain yang digunakan Crossectional dengan 135 responden yang teknik concecutive sampling. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tanda dan gejala, pengetahuan deteksi dini, pendidikan, riwayat operasi, dimana faktor yang dominan yaitu variabel pengetahuan tanda dan gejala (p< 0,05;OR=0.095 C.I: 0.013-0,687). Faktor-faktor tersebut dapat dijadiakan salah satu eviden base dalam mengidentifikasi masalah dalam usaha mencegah terjadinya kanker payudara pada wanita berisiko kanker payudara.

Early detection for breast cancer is very important for the high-risk women especially Self Breast Examination (BSE). This examination is done routinely detects the unusual changes or lumps. This research aims to identify the factors influencing early detection of breast cancer in women at risk for breast cancer. Cross sectional design to 135 respondents that were selected by consecutive sampling. The results show that there is significant correlation between the knowledge about signs and symptoms, knowledge about early detection, knowledge about surgery records by which the dominant factor is the knowledge about signs and symptoms (p< 0,05;OR=0.095 C.I: 0.013-0,687). These factors can be presented as an evidence base in identifying problems in an effort to prevent breast cancer in high-risk women for breast cancer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T52587
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Nabila
"Rendahnya kesadaran melakukan deteksi dini kanker payudara dan serviks adalah penyebab tingginya angka pasien kanker yang datang dengan stadium parah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kesadaran melakukan deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks pada perempuan usia subur. Studi survei-deskriptif kepada 400 perempuan usia subur berusia 26 sampai 50 tahun di Jakarta Timur secara online dengan menggunakan teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner African Women Awareness of Cancer (AWACAN) breast and cervical cancer tool. Hasil penelitian dengan analisis univariat didapatkan pengetahuan yang baik, sikap yang positif, dan praktikyang baik dalam deteksi dini kanker payudara dan serviks. Diharapkan bahwa pemberi asuhan keperawatan melakukan program edukasi dan sosialisasi melibatkan suami, serta perempuan usia subur yang belum menikah untuk meningkatkan kesadaran melakukan praktik deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks.

The low awareness of early detection of breast and cervical cancer is the cause of the high number of cancer patients who come with a severe stage. This study aims to get a picture of awareness of early detection of breast cancer and cervical cancer in women of childbearing age. An online survey-descriptive study of 400 women of Fertile age aged 26 to 50 years in East Jakarta using a convenience sampling technique. The measuring instrument used was the African Women Awareness of Cancer (AWACAN) questionnaire, breast and cervical cancer tool. The results of the study with univariate analysis obtained good knowledge, positive attitudes, and good practice in early detection of breast and cervical cancer. It is hoped that nursing care providers carry out educational and socialization programs involving husbands and women of childbearing age who are not married to raise awareness of early detection practices for breast cancer and cervical cancer."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almaniera Athaya Lovita Zahra
"Skrining kanker payudara merupakan salah satu strategi pencegahan yang dilakukan perawat sebagai peran dan tanggung jawab professional untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas kanker payudara, namun saat ini penerapan praktiknya belum berjalan dengan optimal. Tujuan dari telaah sistematik ini adalah untuk mengidendifikasi, menilai, dan mensintesis gambaran penerapan kemampuan perawat dalam praktik deteksi dini kanker payudara. Pencarian data penelitian dilakukan dengan strategi PRISMA melalui lima basis data: Google Schoolar, PubMed Central, Science Direct, ProQuest, dan Oxford Journals pada bulan Mei-Juli 2020 dan dihasilkan 10 artikel untuk dianalisis. Pengetahuan dan sikap memengaruhi praktik perawat dalam deteksi dini kanker payudara. Pemahaman yang belum cukup baik memengaruhi praktik skrining kanker payudara yang rendah, walaupun sikap sudah positif. Penelitian menunjukkan pentingnya meningkatkan kemampuan perawat dalam praktik skrining kanker payudara melalui pendidikan berkelanjutan dan pelatihan yang adekuat serta dukungan dari penyusun kebijakan.

Breast cancer screening is a preventive strategy carried out by nurses as a professional role and responsibility to reduce mortality and morbidity due to breast cancer, but currently the practice has not been optimal. The purpose of this systematic study was to identify, assess, and synthesize an overview of the application of nurses' abilities in the practice of early detection of breast cancer. Research data search was carried out using the PRISMA strategy through five databases:  Google Schoolar, PubMed Central, Science Direct, ProQuest, and Oxford Journals during May-July 2020 and produced 10 articles to be analyzed.  Knowledge and attitudes influence nurses' practices in early detection of breast cancer. Inadequate understanding caused inadequate breast cancer screening practices, even though their attitudes were already positive. This study showed the importance of promoting nurses' abilities of breast cancer screening practices through continuing education and adequate training as well as supports from policy markers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Al Awfa
"Penderita kanker payudara umumnya terdeteksi dalam kondisi stadium lanjut, sehingga kesempatan untuk sembuh menjadi kecil. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan salah satu cara deteksi kanker payudara secara dini, tetapi metode ini belum banyak diterapkan oleh perempuan di Indonesia. Hal ini mungkin saja disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keyakinan mengenai deteksi dini kanker payudara.
Tujuan penelitian ini ialah mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan keyakinan dengan perilaku deteksi dini kanker payudara.
Desain penelitian yang digunakan ialah cross sectional dengan teknik random sampling pada 102 responden yang merupakan perempuan usia subur di UPT Puskesmas Sukmajaya, Kota Depok.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan maupun keyakinan dengan perilaku (p=0,490 dan p=0,280, CI 95%). Namun ditemukan hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan keyakinan (p=0,009, CI 95%). Penelitian ini menyarankan diadakannya promosi kesehatan mengenai deteksi dini kanker payudara terutama pada perempuan usia subur.

Breast cancer patients are generally diagnosed late. Breast self-examination (BSE) is one way to detect breast cancer early, but this method has not been widely adopted by women in Indonesia. This may have been caused by the lack of knowledge and beliefs about early detection of breast cancer.
The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge and beliefs with the behavior of breast cancer early detection.
The study design used is cross sectional by random sampling technique, and was conducted on 102 respondents who are women of childbearing age in UPT Puskesmas Sukmajaya, Depok.
The results showed that there is no relation between the level of knowledge and belief to the behavior (p = 0.490 and p = 0.280, 95% CI). However, a significant relationship was found between knowledge and belief (p = 0.009, 95% CI). This study suggests the holding of health promotion into early detection of breast cancer, especially in women of childbearing age.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64465
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malau, Andi William Ade Putra
"Studi ini bertujuan untuk mengindentifikasi dan menganalisis kontribusi infrastruktur transportasi yang terbagi dari rel, jalan, dan air terhadap pengurangan kemiskinan di tujuh negara di Asia Tenggara yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Filippina, Laos, Kamboja, dan Myanmar. Infrastruktur Transportasi mempunyai peran penting dalam perkembangan Ekonomi dan pengurangan kemiskinan, seperti diketahui bahwa Infrastruktur Transportasi adalah salah satu factor yang penting untuk perkembangan Ekonomi di sebuah negara dan menjadi salah satu pertimbangan dalam melihat pengaruhnya terhadap perkembangan ekonomi. Studi ini akan menggunakan panel data 2004-2014 untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari Infrastruktur Transportasi terhadap pengurangan kemiskinan. Melalui panel data analisis, hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang jalan beraspal berpengaruh secara signifikan dan mempunya korelasi negative terhadap kemiskinan.

This study aims to identify and analyze the contribution of transport infrastructure that consist of Rail, Road, and Water Transport to the poverty alleviation in seven ASEAN countries, which are Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippines, Laos, Cambodia, and Myanmar. The question on the role of transport infrastructure in the economic development and poverty reduction has been debated among academicians and policy makers. Transportation infrastructure is one of the important factor to the economic development of a country and it is used as one the consideration that impacts the economic development. This Thesis will use annually panel data 2004 2014 to find out the impact and then the significance of each transportation infrastructure to poverty reduction. Through Fixed Effect Panel Data Analysis, the result implies that road length is negatively significant to the poverty alleviation and that give justification that infrastructure transportation improvement will accelerate the poverty reduction in Southeast Asia Countries.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Athariah
"Telah dilakukan penelitian untuk deteksi gen PIK3CA ekson 9 dengan pendekatan dua metode PCR dan membandingkan dua metode tersebut, agar menghindari deteksi positif palsu akibat keberadaan pseudogene pada kanker payudara. Sepuluh DNA genomik digunakan pada penelitian ini. Dua pasang primer digunakan untuk metode PCR standar dan Nested PCR untuk deteksi gen PIK3CA ekson 9 dengan ukuran produk PCR adalah 200 bp dan 400 bp diikuti dengan metode DNA sequencing. Optimasi dilakukan untuk menentukan suhu annealing PCR standard dan Nested PCR, serta jumlah siklus yang digunakan pada 1st nested PCR 15 siklus dan 25 siklus.
Hasil penelitian menunjukkan PCR standar set primer I dan II bekerja dengan suhu annealing optimum 60,7oC, diinterferensi oleh pseudogene dengan tingkat spesifisitas untuk masing-masingnya sebesar 20 dan 30. Nested PCR dengan kondisi optimum suhu annealing untuk pertama 55oC, suhu annealing kedua 60,7oC dengan 15x siklus PCR berhasil 100 dapat mendeteksi gen PIK3CA. Sampel mengandung satu mutasi substitutsi pada basa 545 ekson 9, mengindikasikan perubahan asam amino dari asam glutamat E ke lisin K. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pseudogene terdapat pada kanker payudara. Metode Nested PCR spesifik digunakan untuk studi genotyping gen PIK3CA ekson 9.

The aim of study is to detect of exon 9 PIK3CA gene with two PCR methods approach and comparing two methods, to avoid detection of false positives effect pseudogene exist in breast cancer. Ten genomics DNA were used in this experiment. Two pairs of primer Standard PCR and Nested PCR method used to detection of exon 9 PIK3CA genes with the size of PCR products is 200 bp and 400 bp followed with DNA sequencing method. Optimization was done to determine of annealing temperature of Standard PCR and Nested PCR, as well as the number of cycles used in the 1st nested PCR 15 cycles and 25 cycles.
The result of research was standard PCR using each primer pairs I and II with optimum annealing temperature 60,7oC, had interference by pseudogene with the degree of specificity for each them was 20 and 30. Nested PCR with optimum condition annealing temperature for the first round at 55oC, annealing temperature for the second round at 60,7oC with 15x PCR cycles 100 succeed to detect the true PIK3CA gene. Samples contain one substitution mutation at position 545 of exon 9, indicating amino acid changing from glutamate acid E to lysin K. The result was, pseudogene also exists in breast cancer. Nested PCR methods specifically used for genotyping studies exon 9 of PIK3CA gene.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S66230
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>