Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115203 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nopriadi Saputra
"Perkembangan teknologi digital telah menghantarkan kita pada perubahan eksponsial pada dalam segala hal, termasuk dalam hal pengelolaan orang-orang di dalam organisasi. Setidaknya ada empat kategori orang dalam organisasi, yaitu: workforce, human resource, human capital dan talent. Perkembangan teknologi digital membuat talent dan talent management menjadi isu yang stratejik."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2020
330 ASCSM 49 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Schwab, Klaus, 1938-
"Professor Klaus Schwab, Founder and Executive Chairman of the World Economic Forum, has been at the center of global affairs for over four decades. He is convinced that the period of change we are living through is more significant, and the ramifications of the latest technological revolution more profound than any prior period of human history. He has dubbed this era the fourth industrial revolution. Crowdsourcing ideas, insights and wisdom from the World Economic Forum's global network of business, government, civil society and youth leaders, this book looks deeply at the future that is unfolding today and how we might take collective responsibility to ensure it is a positive one for all of us."
New York: Currency, 2017
303.483 SCH f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yaya Suryanata
"Perkembangan teknologi infor-masi (komputer dan telekomunikasi) sangat dirasakan manfaatnya dalam berbagai bidang pekerjaan, terutama dalam hal ketepatan dan kecepatan proses. Berbagai bidang pekerjaan telah banyak memanfaatkan teknologi informasi untuk menangani pekerjaan-pekerjaan rutin, seperti pekerjaan administrasi dan keuangan, pengelolaan database, pengolahan data, dan lain sebagainya. Perpustakaan sebagai salah satu lembaga informasi dituntut untuk menggunakan dan mengikuti perkem-bangan informasi secara berkelanjutan. Dengan harapan perpustakaan dapat meningkatkan peran dan fungsinya dalam memberikan mutu pelayanan yang baik kepada pemustaka, terutama dalam kegiatan pengelolaan database perpustakaan, penelusuran informasi, sirkulasi, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Perangkat lunak sebagai salah satu komponen dari teknologi informasi perkembangannya sejalan dengan per-kembangan teknologi informasi itu sendiri. Perangkat lunak untuk database management systems (DBMS) telah banyak digunakan untuk membangun sistem informasi manajemen, terutama pada pekerjaan yang menangani data dalam jumlah banyak. CDS/ISIS adalah salah satunya, dikeluarkan oleh UNESCO sejak tahun 1985."
Bogor: Perpustakaan IPB, 2013
020 JPI 12:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chacko, George K
Amsterdam: North-Holland , 1975
600 CHA t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2019
600 UMK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Misbahul Pratiwi
"Teknologi digital membawa peluang baru untuk mengakses keadilan bagi perempuan dan kelompok terpinggirkan setelah dikucilkan dari teknologi konvensional-maskulin selama beberapa dekade. Di era internet, penggunaan media sosial menjadi sangat masif dan intensif, oleh karena itu aktivisme feminis di ruang digital ini tidak bisa dihindari. Aktivisme hastag telah menjadi populer sejak gerakan #MeToo dan kesempatan semacam itu untuk mencari keadilan bagi para korban dan penyintas melalui menyuarakan dan mendokumentasikan suara mereka. Penggunaan hashtag (#) membuka peluang bagi cerita korban untuk didokumentasikan, terhubung dengan cerita lain, dan menjadi viral. Di Indonesia, penggunaan tagar dalam aktivisme juga terjadi dalam konteks yang lebih lokal seperti #KitaAgni, #SaveIbuNuril, #UIITidakAman, #KamiBersamaKorban, dan #SahkanRUUPKS. Beberapa aktivisme hashtag berhasil menginisiasi tindak lanjut di dunia offline, meski tidak selalu kisah viral mendapatkan penyelesaian kasus yang memuaskan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan pengumpulan data melalui studi literatur, khususnya teori-teori feminis di sekitar teknologi dan digital seperti; Feminisme Science and Technology Studies (STS), feminisme siber, teknofeminisme, dan aktivisme digital feminis. Tulisan ini menemukan bahwa ruang digital adalah ruang yang diperebutkan dimana terdapat peluang dan kerentanan bagi korban, aktivis, dan netizen untuk mencari keadilan melalui aktivisme hashtag. "
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2021
305 JP 26:3 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elvina Hasibuan
"ABSTRAK
Hadirnya teknologi dijital pada sistem transmisi penyiaran TV memberikan banyak keuntungan, seperti kualitas penerimaan yang lebih baik, kebutuhan daya pancar yang lebih kecil, penggunaan bandwidth yang lebih efisien, pengiriman gambar dan audio beresolusi tinggi serta memungkinkan integrasi layanan lain seperti internet, perkiraan cuaca, sms voting dan layanan interaktif. Standar
penyiaran dijital yang diimplementasikan di Indonesia antara lain adalah DVB-T dan DVB-H. DVB-H merupakan pengembangan dari standar DVB-T yang khusus diperuntukkan untuk perangkat handheld. Dalam implementasi layanan siaran TV dijital pada masa transisi dari penyiaran analog ke dijital perlu dilakukan analisis interferensi penerapan DVB-H dan DVB-T terhadap sistem siaran TV analog
karena kanal ? kanal siaran TV dijital menggunakan kanal yang sama dengan kanal TV analog yang telah ada sebelumnya. Pada penelitian ini dianalisis interferensi penerapan DVB-H dan DVB-T terhadap TV PAL analog pada masa transisi ke sistem penyiaran dijital yang dilakukan dengan simulasi menggunakan perangkat lunak SEAMCAT. Hasil simulasi memperlihatkan interferensi kanal berdekatan yang tidak dapat ditoleransi terjadi jika penerima berada diujung cakupan transmitter sistem yang beradius 45 km dan berada di sekitar transmitter
penginterferensi, yaitu pada radius 0-15 km. Teknik mitigasi interferensi dengan co-site transmitter berhasil mengurangi interferensi hingga probabilitas interferensi menjadi 1 persen, sedangkan teknik mitigasi interferensi dengan Emmision Masking / Block Edge Mask (BEM) cukup berhasil mengatasi interferensi jika radius penerima lebih dari 1 km dari transmitter penginterferensi, namun tidak berhasil pada radius kurang dari 1 km dari transmitter penginterferensi.

ABSTRACT
The digital technology in the system of TV broadcast transmission has
given a lot of benefits, such as a better receiving quality, a less transmission power, a more efisien bandwidth, with high resolution audio and picture transmission, making posibility of another service integration, such as internet, wheather forecast, sms voting, and interactive service. in Indonesia Standard of Implemented digital broadcasting are DVB-T and DVB-H.DVB-H is the extension of DVB-T standard which is specially used for hendheld equipments. In
transition of analog to digital broadcasting, Digital TV Broadcast service implementation needs to perform DVB-H and DVB-T implementation interference analysis with Analog TV broadcast system because Digital TV broadcast channels use same existing channels of Analog TV broadcast. In this thesis, The interference of DVB-H and DVB-T implementation with analog PAL TV in the transition periode to Digital broadcasting system is analysis which is performed with SEAMCAT software simulation. Hasil simulasi memperlihatkan
interferensi kanal berdekatan yang tidak dapat ditoleransi terjadi jika penerima berada diujung cakupan transmitter sistem yang beradius 45 km dan berada di sekitar transmitter penginterferensi, yaitu pada radius 0-15 km. Teknik mitigasi interferensi dengan co-site transmitter berhasil mengurangi interferensi hingga probabilitas interferensi menjadi 1 persen, sedangkan teknik mitigasi interferensi
dengan Emmision Masking / Block Edge Mask (BEM) cukup berhasil mengatasi interferensi jika radius penerima lebih dari 1 km dari transmitter penginterferensi, namun tidak berhasil pada radius kurang dari 1 km dari transmitter penginterferensi."
2009
T25949
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK saat ini hampir semuanya berbasiskan format digital dan sistempertelevisian di Indonesia akan mengadaptasi sistem digital tersebut Namun demikian untuk melakukan perubahan sistem analog televisi ke digital perlu usaha dan kerja keras tidak hanya bagi pemerintah tetapi juga setiap aspek yang terlibat didalamnya Beberapa hal yang menjadi hambatan dalam proses digitalisasi televisi diantaranyadari segi teknis regulasi dan sumber daya manusia Berdasarkan data serta fakta fakta yang ada diyakini bahwa saat ini Indonesia belum siap menghadapi digitalisasi televisi.

The latest form of Information and Communication Technology ICT are mostly based on digital format and Indonesian television system will be adapting to the digital system mentioned However to conduct the system change from analog to digital requires effort and hardwork not only to the governments but also to every aspects involved within it Some things that become obstacles in the process of digitalization of television are from the technical aspects regulations and the human resources Based on data and facts presented it is believed thatIndonesia has yet to be ready for digitization."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Indah Hermanto
"Instalasi Radiodiagnostik RS Kanker Dharmais pada tahun 2019 memiliki persediaan perbekalan farmasi yang berlebih lalu menjadi kedaluwarsa. Hal ini menyebabkan peningkatan pada biaya penyimpanan persediaan, biaya pengelolaan limbah rumah sakit, serta limbah berpotensi mencemari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, studi perencanaan pengendalian persediaan melalui sistem EOQ (Economic Order Quantity) dan ROP (Reorder Point) di Instalasi Radiodiagnostik RS Kanker Dharmais dilakukan untuk menentukan jumlah pemesanan yang ekonomis, jumlah persediaan minimum, dan jumlah persediaan cadangan. Penelitian dilakukan secara deskriptif observasional dengan pendekatan retrospektif, di mana data yang digunakan dalam penelitian adalah dokumen produksi di fasilitas pembuatan PET radiofarmaka, berupa harga beli perbekalan farmasi yang termasuk biaya pemesanan dan biaya penyimpanan, jumlah pemakaian persediaan dalam setahun, serta waktu yang diperlukan dari saat memesan barang hingga sampai. Perhitungan EOQ pada penelitian menghasilkan jumlah pemesanan perbekalan farmasi yang ekonomis dengan variasi mulai dari 1-17 box, 1-5 botol, dan 1 tabung gas. Pemesanan dilakukan kembali ketika persediaan telah mencapai jumlah minimumnya (reorder point), dengan variasi mulai dari 1-91 piece(s), 1/10 - 1 4/5 botol, dan 2-14 bar. Kemudian, untuk mengantisipasi stockout maka dibutuhkan safety stock dengan jumlah bervariasi mulai dari 1-10 box, 1 botol, dan 1 tabung gas. Berdasarkan perencanaan yang dilakukan, pengendalian persediaan perbekalan farmasi melalui sistem EOQ dan ROP di Instalasi Radiodiagnostik RS Kanker Dharmais menghasilkan jumlah pemesanan yang ekonomis, pada waktu yang tepat, serta mencegah terjadinya overstock (kelebihan persediaan) maupun stockout (kekosongan persediaan).

Radiodiagnostic Department of Dharmais Cancer Hospital in 2019, had an excess supply which eventually became expired. This case increased inventory storage costs, the hospital waste management cost, as well as the waste potentially pollute the surrounding environment. Therefore, the study of planning inventory control was carried out through the EOQ (Economic Order Quantity) and ROP (Reorder Point) systems at the Radiodiagnostic Department of Dharmais Cancer Hospital to determine the number of economic orders, minimum inventory quantities, and the number of safety stocks. The study was conducted descriptively observational with a retrospective approach, where the data used in the study were production documents at the radiopharmaceutical PET manufacturing facility, consisting the purchase price of the supplies which included ordering cost and holding cost, annual usage for the inventory item, also lead time for a new order. The EOQ calculation in this study resulted in an economical amount of pharmaceutical supplies with variations ranging from 1-17 boxes, 1-5 bottles, and 1 gas cylinder. Orders were remade when the amount of inventory had reached the reorder point (ROP), with variations ranging from 1-91 piece(s), 1/10 - 1 4/5 bottles, and 2-14 bars. Then, to anticipate stockout, safety stocks were needed with varying amounts ranging from 1-10 boxes, 1 bottle, and 1 gas cylinder. Based on the planning, inventory control for pharmaceutical supplies through EOQ and ROP systems in the Radiodiagnostic Department of Dharmais Cancer Hospital generated an economical number of orders, at the right time, also prevented overstock and stockout."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>