Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97724 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Prakoso Aji
"Keberhasilan Korea Selatan membangun negaranya, terutama pasca Perang Korea di tahun 1950an, membuat dunia terkagum. Sebuah negara yang dahulu dianggap miskin dan terbelah utara dan selatan pasca perang, berubah menjadi sebuah negara yang patut disegani di dunia internasional. Keberhasilan negara ini melakukan reformasi sosial-politik membuat kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintahannya berhasil. Penguatan sektor industri pada kegiatan ekonominya telah menghasilkan keuntungan yang luar biasa. Diplomasi budaya yang dilakukan pemerintah membuat budaya Korea dikenal dan disukai masyarakat di hampir seluruh belahan bumi. Meningkatnya ekonomi dan pilihan kebijakan yang sesuai, membuat maju bidang pendidikan dan penelitian di negeri itu. Pendidikan dan penelitian yang berkembang membuat sektor pertahanan negara itu semakin kuat. Keberhasilan industri pertahanan dalam negeri untuk mencukup kebutuhan alutsista dalam negeri membuat negara itu mampu bertahan dari ancaman dari Korea Utara, bahkan mampu menjadi eksportir alutsista. Tujuan dari artikel ini adalah untuk melihat bagaimana Indonesia dapat belajar dari Korea Selatan terutama dari bidang sosial-politik, ekonomi, budaya, pendidikan dan penelitian, dan juga pertahanan. Hal ini dilakukan agar mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia untuk mendukung pertahanan negara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia bidang pertahanan, Indonesia dapat belajar tidak hanya dari bidang pertahanan Korea Selatan, namun juga bidang sosial politik, ekonomi, budaya, serta pendidikan dan penelitian."
Bogor: University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2020
355 JDSD 10:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam ilmu ekonomi pembelajaran teknologi biasanya disematkan sebagai sebuah proses yang statis, costless dan automatic. Realitas dan data-datra empiris ternyata menunjukkan hal yang sebaliknya. Pembelajaran teknologi ternyata adalah proses besar yang dinamis, butuh waktu, biaya dan tidak terjadi secara otomatis. Pengalaman PT PAL sebagai studi kasus dalam tulisan ini setidaknya memberikan gambaran tentang dinamika itu. Studi tentang pembelajaran teknologi dengan perusahaan sebagai unit analisis sungguhlah penting karena untuk banyak negara berkembang perusahaanlah yang sesungguhnya berperan besar dan merupakan aktor kunci dalam pengembangan kemampuan teknologi nasional. Terlalu memfokuskan diri menaruh harapan besar dan bertumpu pada lembaga lembaga riset pemerintah sebagai aktor kunci pengembangan teknologi nasional sebagaimana yang telah dan masih terjadi di negera kita tidak saja merupakan sesuatu yang salah kaprah tapi juga fatal buat pengembangan teknologi nasional ke depan dan kemandirian ekonomi dalam jangka panjang."
Manajemen Usahawan Indonesia, XXXII (01) Januari 2003: 34-46, 2003
MUIN-XXXII-01-Jan2003-34
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzi Insan Estiko
"Ketidaksetaraan telah menjadi salah satu masalah utama dan topik yang paling banyak diteliti dalam ekonomi. Namun, relatif sedikit studi yang menganalisis hubungan antara akses TIK dan ketimpangan pengeluaran di Indonesia dan memecahnya menjadi pengeluaran makanan dan non-makanan. Ini merupakan kesenjangan penting dalam literatur mengingat semakin pentingnya TIK dalam aktivitas sehari-hari orang yang dapat mempengaruhi pengeluaran.
Studi ini menambah literatur dengan menganalisis apakah TIK menambah kekhawatiran meningkatnya ketidaksetaraan atau membantu mengurangi ketidaksetaraan pengeluaran tidak hanya dengan melihat total komponen pengeluaran tetapi juga komponen makanan dan non-makanan. Kami menggunakan survei nasional sosial ekonomi Indonesia SUSENAS dan BPS 2012-2018. Menggunakan regresi data panel dengan model efek tetap, kami dapat menemukan bahwa penetrasi internet secara signifikan mengurangi ketimpangan total dan non-makanan dan meningkatkan ketidaksetaraan makanan. Kepemilikan desktop atau laptop ditemukan untuk meningkatkan ketimpangan total dan non-pangan sehubungan dengan ketidaksetaraan makanan menjadi tidak signifikan. Selain itu, efek interaksi terhadap pencapaian pendidikan ditemukan signifikan - menyiratkan pentingnya pendidikan sebagai faktor pengkondisian yang mempengaruhi hubungan antara TIK dan jenis ketidaksetaraan

Inequality has been one of the key issues and most researched topic in economics. However, relatively few studies analyze relation between access of ICT and expenditure inequality in Indonesia and disintegrate it to food and non-food expenditure. This represents an important gap in the literature considering the everincreasing importance of ICT in people’s daily activity that may affect expenditure.
This study adds to literature by analyzing whether ICT adds to growing concern of rise of inequality or help to decrease expenditure inequality not only by looking at total expenditure components but also the food and non-food components. We use Indonesia socio-economic national survey SUSENAS and BPS of 2012-2018. Using panel data regression with fixed effect model, we are able to find that internet penetration to significantly decrease total and non-food inequality and increase food inequality. Desktop or laptop ownership is found to increase total and non-food
inequality with relation to food inequality to be insignificant. In addition, the interaction effects towards education attainment is found to be significant – implying the importance of education as conditioning factors that affect relation between ICT and types of inequalities.
"
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merry Christine Marsaulina
"Permintaan energi global telah berkembang secara eksponensial. Komitmen kuat Indonesia turut andil berperan dalam menanggulangi perubahan iklim tengah diperkuat dengan adanya sejumlah kebijakan di sektor energi. Limbah biomassa di Indonesia mempunyai potensi besar terutama tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Metode gasifikasi dapat digunakan untuk memproduksi biometanol dari bahan baku TKKS. Namun, biaya produksi yang mahal dan harga metanol yang fluktuatif mengharuskan adanya analisis risiko tekno-ekonomi untuk melihat kelayakan teknologi ini. Objektif pada penelitian ini adalah menemukan nilai NPV, IRR, PBP, dan PI dan probabilitasnya menggunakan simulasi Monte-Carlo. Unit produksi metanol pada penelitian ini didapatkan dari penelitian sebelumnya dan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Aspen Plus. Basis harga yang digunakan untuk perhitungan tekno-ekonomi adalah sebesar $607/ton. Selanjutnya, didapatkan nilai NPV $32,2 juta, IRR 15,5%, PBP 5,9 tahun, dan PI 2,04. Setelah melakukan 10.000 percobaan dengan menggunakan simulasi Monte-Carlo, NPV, IRR, PBP, dan PI mendapatkan hasil yang positif dengan nilai minimum dan maximum harga metanol sebesar $534/ton dan $728,4/ton, diikuti dengan probabilitas NPV ada di angka negatif kurang dari 1%. Pada analisis sensitivitas ditemukan variabel yang paling berpengaruh kepada profitabilitas pabrik adalah harga metanol dan investasi kapital, dengan harga metanol minimum untuk nilai NPV sama dengan nol adalah $502,15/ton.

Global energy demand has grown exponentially. Indonesia's strong commitment to play a role in tackling climate change is being strengthened by a number of policies in the energy sector. Biomass waste in Indonesia has great potential, especially oil palm empty fruit bunches (TKKS). The gasification method can be used to produce biomethanol from OPEFB raw materials. However, the high production costs and fluctuating prices of methanol require a techno-economic risk analysis to determine the feasibility of this technology. The objective of this research is to find the values of NPV, IRR, PBP, and PI and their probabilities using a Monte-Carlo simulation. The methanol production unit in this study was obtained from previous studies and was carried out using Aspen Plus software. The base price used for techno-economic calculations is $607/ton. Furthermore, the value of NPV is $32.2 million, IRR 15.5%, PBP 5.9 years, and PI 2.04. After carrying out 10,000 experiments using Monte-Carlo simulations, NPV, IRR, PBP, and PI got positive results with minimum and maximum methanol prices of $534/ton and $728.4/ton, followed by the probability that the NPV is in a negative number less than 1 %. In the sensitivity analysis, it was found that the variables that have the most influence on the profitability of the factory are the price of methanol and capital investment, with the minimum methanol price for the NPV value equal to zero is $502.15/ton."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Givon Fatakhul Khisan
"Solanesol memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi dan absorpsi radikal bebas yang kuat dan sebagai bahan baku intermediat koenzim Q10. Solanesol umumnya ditemukan di tanaman solanaceous. Daun tembakau termasuk tanaman yang mengandung sumber solanesol terbanyak. Sintesis berbantuan ultrasonik (UAE) meningkatkan rendemen ekstrak melalui reduksi waktu proses, temperatur rendah, dan penggunaan pelarut yang aman. Penelitian ini mengevaluasi kelayakan investasi dari pabrik produksi solanesol dari daun tembakau sebagai bahan baku intermediat koenzim Q10. Pabrik akan dibangun di daerah Temanggung dengan masa usia proyek 15 tahun dan ditargetkan mampu memenuhi 1% market share di Asia Pasifik. Penelitian ini membandingkan tiga alur skenario proses ekstraksi solanesol, yaitu UAE Skenario 1, UAE Skenario 2, dan Soxhlet. Perangkat lunak SuperPro Designer digunakan untuk mensimulasikan proses produksi sehingga diperoleh data neraca massa, energi, dan parameter keekonomian. Simulasi menunjukkan produksi solanesol dengan metode ekstraksi UAE Skenario 1 pada daun tembakau sebagai skenario terbaik dengan nilai konversi 2,3% dan parameter profitabilitas berupa NPV, IRR, PBP, dan ROI sebesar USD 25.764.000, 34,45%, 2,20 tahun, dan 45,49% secara berurutan pada harga jual solanesol sebesar USD 2100/kg. Alternatif lain dengan metode UAE Skenario 2 dan Soxhlet memiliki nilai konversi tertinggi dan terendah, yaitu masing – masing 2,5%, dan 2,17%, dengan nilai parameter profitabilitas positif

Solanesol has high antioxidant activity and strong free radical absorption, and serves as an intermediate raw material for coenzyme Q10. Solanesol commonly found in solanaceous plants. Tobacco leaves are the highest source of solanesol. Ultrasonic-assisted extraction (UAE) increases the extract yield through reduce process time, low temperature, and using safe solvents. This study evaluates economic feasibility in solanesol production plant from tobacco leaves. The plant will be built in the Temanggung city with a project lifespan of 15 years and aims to achieve a 1% market share in the Asia Pasific region. This research compares three process extraction scenarios for solanesol: UAE Scenario 1, UAE Scenario 2, and Soxhlet. The SuperPro Designer software is used to simulate the production process, obtaining data on mass and energy balance, and economic parameters. The simulation shows that solanesol production using UAE Scenario 1 is the best scenario, with a conversion rate of 2,3% and profitability parameters such as NPV, IRR, PBP, and ROI of USD 25.764.000, 34,45%, 2,20 years, and 45,49% respectively, at solanesol selling price of USD 2.100/kg. Meanwhile, UAE Scenario 2 and Soxhlet methods has the highest and lowest conversion rates at 2,5% and 2,17% respectively, with positive profitability parameters."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosita Nuriana
"Skripsi ini membahas tentang penilaian investasi teknologi informasi yaitu Enterprise Resource Planning ERP pada PT Kereta Api Indonesia berdasarkan Information Economics dan Critical Success Factor Hal ini dilakukan untuk menilai apakah investasi teknologi informasi yang dipilih merupakan pilihan yang tepat dan sudah berjalan dengan baik Penilaian menggunakan Information Scorecards mengidentifikasi 5 faktor dalam domain bisnis dan 4 faktor dalam domain teknologi Sedangkan area yang didentifikasi dalam Critical Success Factor berjumlah 4 area Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa investasi teknologi ERP merupakan pilihan yang tepat dan pelaksanaan implementasi ERP sudah berjalan dengan cukup baik namun Perusahaan perlu memperhatikan beberapa hal dalam rangka memastikan keberlangsungan pelaksanaan ERP.

This paper discusses the assessment of information technology investment which is Enterprise Resource Planning ERP of PT KeretaApi Indonesia based on Information Economics and Critical Success Factor Evaluation of IT investment is needed to make sure the investment is the right one and the implementation went as planned The assessment conducted using Information Economics approach which identifies 5 factors in business domain and 4 factors in technology domain and Critical Success Factor which identify 4 critical areas From this paper it can be concluded that ERP is the right investment for PT KAI and the implementation has already been conducted quite well though there are couple areas which need to be improved.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54347
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verent Nathalia Putri
"Bank X telah meluncurkan produk digital yaitu Produk Digital Y berfokus pada penyediaan pinjaman multiguna kepada debitur, khususnya UMKM. Namun demikian, pelaksanaan produk digital ini dapat menimbulkan risiko keamanan, risiko operasional, dan lainnya bagi Bank dan debiturnya. Pokok permasalahan adalah 1) apa saja peraturan dan ketentuan yang berlaku sehubungan dengan pemberian kredit melalui layanan perbankan digital oleh bank umum kepada UMKM di Indonesia? dan 2) bagaimana kesesuian pelaksanaan pemberian kredit kepada UMKM di Bank X melalui Produk Digital Y dengan peraturan dan ketentuan perbankan di Indonesia? Bentuk penelitian ini bersifat yuridis normatif dan tipologi penelitian deskriptif analitis. Kesimpulan adalah 1) pengaturan mengenai pemberian kredit melalui layanan perbankan digital untuk UMKM setara dengan pengaturan tentang pemberian kredit secara konvensional sebagaimana diatur dalam UU No. 7 Tahun 1992 sebagaimana diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 dan PBI No. 14/22/PBI/2012 sebagaimana diubah dengan PBI No. 17/12/PBI/2015 dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, kewajiban pemberian pinjaman produktif kepada UMKM, program APU-PPT, manajemen risiko dalam penggunaan teknologi informasi, implementasi layanan perbankan digital, dan lain sebagainya; 2) Bank X telah menerapkan kewajiban penyediaan kredit dan manajemen risiko dalam penilaian kredit yang menyeluruh terhadap debitur UMKM berdasarkan teknologi informasi yang disampaikan oleh calon debitur. Rekomendasi penulis adalah agar Bank X menerapkan penggunaan tanda tangan elektronik pada Digital Product Y dan agar OJK mengeluarkan pedoman mengenai pemberian kredit tanpa anggunan melalui layanan perbankan digital.

Bank X has enforced digital product namely Digital Product Y that focuses on providing multipurpose loans to debtors, specifically MSMEs. Nevertheless, the operation of this digital product may give rise to security risks, operational risk and others to the Bank and its debtors. Research questions are 1) what are the applicable laws and regulations in regard to credit provision to MSMEs through digital banking services by commercial banks in Indonesia? and 2) how is the compatibility in the implementation of credit provision to MSMEs in Bank X through Digital Product Y with banking laws and regulations in Indonesia? Form of research is juridical-normative and analytical descriptive research typology. The conclusions are 1) the regulation on credit provision through digital banking service to MSMEs is equivalent to the regulation on credit provision in conventional way as governed in Law No. 7 of 1992 as amended by Law No. 10 of 1998 and PBI No. 14/22/PBI/2012 as amended by PBI No. 17/12/PBI/2015 by implementing prudential principle, obligation of extending productive loans to MSMEs, APU-PPT programs, risk management in the use of information technology, digital banking service, and others; 2) Bank X has implemented obligation of credit provision and risk management in extensive credit assessment of MSME debtors based on information technology that submitted by debtors. Author’s recommendations are for Bank X to implement use of digital signature upon Digital Product Y and for OJK to banking policy in on provision of unsecured loan through digital banking service."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunia Mandala Sari
"Kemunculan era ekonomi digital disambut baik oleh PT. Telkom Indonesia dengan meluncurkan sebuah website SOBAT-UKM untuk mendukung perkembangan perekonomian di Indonesia, khususnya segmen usaha kecil dan menengah. Website SOBAT-UKM diharapkan menjadi wadah digital untuk berkonsultasi seputar hal-hal yang berkaitan dengan dunia bisnis supaya pelaku bisnis bisa mengembangkan bisnisnya. Salah satunya melalui layanan konsultasi online yang merupakan fitur yang terdapat pada website SOBAT-UKM. Data pada tahun 2016 menunjukkan bahwa target setiap bulan untuk transaksi pada fitur konsultasi belum pernah tercapai sama sekali. Hal ini tentu sangat berhubungan dengan tingkat penerimaan pelaku UKM dalam memanfaatkan situs SOBAT-UKM.
Dari permasalahan inilah peneliti ingin mengetahui faktor-faktor apa yang memengaruhi pengguna dalam memanfaatkan fitur konsultasi online SOBAT-UKM. Model penerimaan untuk melakukan penelitian ini adalah UTAUT. Metode pengumpulan data yang dilakukan menggunakan kuesioner, sedangkan pengolahan dan penarikan kesimpulan menggunakan Partial Least Square PLS . Berdasarkan pengolahan data, dapat diketahui faktor-faktor yang memengaruhi pengguna dalam menggunakan layanan konsultasi online SOBAT-UKM. Faktor-faktor tersebut adalah Effort Expectancy dan Social Influence yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Behavioral Intention, serta Facilitating Conditions dan Behavioral Intention yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Use Behavior.

The emergence of the digital economy era was welcomed by PT. Telkom Indonesia by launching a website SOBAT UKM to support the economic development in Indonesia, especially the small and medium business segment. Website SOBAT UKM is expected to be a digital container to consult about matters relating to the business world so that business people can grow their business. One of them through online consultation service which is a feature found on website SOBAT UKM. Data by 2016 indicates that the monthly targets for transactions on consultation features have never been achieved at all. This is certainly very related to the acceptance level of SMEs in utilizing SOBAT UKM sites.
From this problem, the researcher wanted to know what factors influenced the users in using the online consultation feature of SOBAT UKM. The acceptance model for doing this research is UTAUT. Methods of data collection conducted using questionnaires, while processing and withdrawal of conclusions using Partial Least Square PLS . Based on data processing, it can be seen the factors that affect the user in using online consultation services SOBAT UKM. These factors are Effort Expectancy and Social Influence which has a significant influence on Behavioral Intention, as well as Facilitating Conditions and Behavioral Intention which has a significant influence on Use Behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Canberra: Australian National University, 1998
609.959 IND
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Raillon, Francois
Jakarta: CNPF-ETP dan Cipta Kreatif, 1990
600 RAI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>