Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61511 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rufita Sri Hasanah
"As major developing countries have limited domestic saving to generate capital accumulation, capital inflow plays substantial role to provide external financing. Several landmark literatures provide an empirical evidence that capital inflow contributed to the acceleration of economic growth through technology transfer, enhanced innovation, and capital accumulation. This research examines the role of capital inflow for the case of Indonesia using saving-investment relationship with quarterly data from 2000 to 2018. This study is comprised of three parts to measure the pattern of capital inflow in overall period, pre-global financial crisis, and post-crisis. Building on previous literature, this study will contribute to fill the gaps in existing literatures by employing error correction model (ECM) based on saving-investment framework of Feldstein-Horioka. This study found that over the whole sample period and post-crisis, both domestic saving and national saving in short-run, established low significant coefficient which signify high capital mobility, while in the long-run, domestic investment and saving have one-to-one relationship, which does not necessarily imply low capital mobility. The result on the pre-crisis period suggested that domestic saving and domestic investment is not statistically correlated for both short-run and long-run as there is not enough evidence to reject null hypothesis. This study confirms the growth theory model that suggests saving will be equal to investment in the steady state condition and the imbalance of saving and investment will be only transitory. "
Jakarta: Badan Perencanaan PembangunaN Nasional (BAPPENAS), 2020
330 JPP 4:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Natural disasters can be very devastating for the victims, so that the sooner they get back to their daily life and routine the easier for them to overcome the traumatic event of the disasters..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nine Nur Muharamah
"Capaian kualitas lingkungan hidup Indonesia selama beberapa tahun terakhir menunjukkan tren yang fluktuatif. Di saat yang bersamaan, capaian kualitas sumber daya manusia Indonesia justru menunjukkan peningkatan yang cukup konstan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas lingkungan hidup dengan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui IKLH dan IPM. Data yang digunakan oleh penelitian ini bersumber dari BPS dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk 33 provinsi di Indonesia pada periode tahun 2015 - 2019. Penelitian ini menggunakan Random Effect Model sebagai model estimasinya. Berdasarkan model tersebut, didapati hasil bahwa hubungan antara kualitas sumber daya manusia dan kualitas lingkungan hidup tidak berpengaruh signifikan secara statistik.

Environmental quality in Indonesia over the past few years has shown a fluctuating trend. At the same time, the quality of human capital in Indonesia have shown a fairly constant increase. This study aims to determine the relationship between environmental quality and human capital through IKLH and IPM. The data used in this study were sourced from BPS and the Ministry of Environment and Forestry for 33 provinces in Indonesia in the period 2015 - 2019. This research uses the Random Effect Model as its estimation model. Based on this model, the results show that the relationship between environmental quality and human capital has no significant effect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Trias Farobi
"Sektor pariwisata memiliki peranan penting terhadap perekonomian, dimana pariwisata telah tumbuh menjadi sektor andalan yang dapat menggerakkan ekonomi baik secara domestik maupun internasional. Penelitian ini bertujuan menguji beberapa variabel secara empirik tentang bagaimana turbulensi lingkungan, modal sosial, kapabilitas dinamis dan ketahanan organisasi berpengaruh pada kinerja UKM di pariwisata pada UKM industri pariwisata di Indonesia. Hasil penelitian empirik ini menyampaikan bahwa turbulensi lingkungan, modal sosial, kapabilitas dinamis, dan ketahanan organisasi, berpengaruh positif terhadap kinerja UKM di pariwisata. Hal tersebut mendukung penelitian-penelitan terdahulu. Dari hasil penelitian ini, penulis dapat memberikan masukan manajerial kepada pemilik dan pimpinan UKM dari Ketahanan organisasi untuk dapat meningkatkan kemampuannya dalam beradaptasi yaitu dengan meningkatkan kemampuan kepemimpinan, menggunakan sumber yang dimiliki, serta membuat pilihan di situasi yang sulit agar dapat bertahan dari situasi pandemi COVID-19. Selain itu, peningkatan kapabilitas baru yang dimiliki UKM, dimulai dari bagaimana mengintegrasikan sumber daya yang dimiliki, mengkoordinasikan, mempelajari situasi dan teknologi terbaru sehingga bagaimana mengerti situasi yang ada di sekitar UKM sendiri, dengan tujuan untuk meningkatkan ketahanan agar dapat melalui situasi pandemic COVID-19 saat ini. Kemudian memanfaatkan hubungan dengan pemasok kunci yang ada pada lingkungan UKM.

The tourism sector has an important role in the economy, where tourism has grown to become a mainstay sector that can drive the economy both domestically and internationally. This study aims to empirically examine several variables on how environmental turbulence, social capital, dynamic capabilities and organizational resilience affect the performance of SMEs in the tourism industry in Indonesia. The results of this empirical research show that environmental turbulence, social capital, dynamic capabilities, and organizational resilience have a positive effect on the performance of SMEs in the tourism industry. This supports previous studies. From the results of this study, the authors can provide managerial input to owners and leaders of SMEs from organizational resilience to be able to improve their ability to adapt, namely by increasing leadership abilities, using available resources, and making choices in difficult situations in order to survive the COVID-19 pandemic situation. In addition, improving the new capabilities of SMEs, starting from how to integrate their resources, coordinate, learn about the latest situations and technologies, to how to understand the situation around SMEs themselves, with the aim of increasing resilience in order to get through the COVID-19 pandemic situation. at the moment. Then take advantage of relationships with key suppliers in the SME environment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Huda Purbaya
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana PT Garuda Indonesia mengelola risiko reputasinya melalui pengungkapan sukarela. PT Garuda Indonesia Tbk., maskapai penerbangan terbesar di Indonesia, telah mengalami sejarah panjang pasang surut dalam industri penerbangan. Oleh karena itu, sangat menarik untuk mengevaluasi bagaimana perusahaan mengelola reputasinya selama krisis reputasi. Kerangka Kerja Manajemen Risiko Reputasi dengan penambahan unsur reputasi berupa program anti korupsi digunakan sebagai dasar evaluasi. Penelitian ini menggunakan analisis konten kuantitatif dan kualitatif yang diaplikasikan pada laporan tahunan PT Garuda Indonesia tahun 2012, 2013, 2014, 2017, 2018, dan 2019 sebagai metode dan instrumen penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa saat berada di puncak reputasinya, perusahaan lebih fokus pada pengungkapan tentang kualitas barang dan jasa. Sedangkan ketika timbul risiko reputasi, elemen kualitas manajemen lebih sering ditemukan. Studi ini juga menemukan bahwa ketika risiko reputasi terjadi, perusahaan menggunakan strategi “bolstering”, "shifting the blame", "corrective action", dan "compensation" untuk memperbaiki reputasinya.

This study aims to evaluate how PT Garuda Indonesia Tbk. manages its reputation risk through voluntary disclosures. PT Garuda Indonesia Tbk., the largest airlines company in Indonesia has experienced a long history of ups and downs in the aviation industry. Thus, it is very interesting to evaluate how the company manage its reputation throughout the reputation crisis. Reputation Risk Management Framework with the addition of reputation element in the form of anti-corruption element is applied as the basis of evaluation. This paper uses a quantitative and qualitative content analysis on PT Garuda Indonesia's annual reports for the year of 2012, 2013, 2014, 2017, 2018, and 2019 as the research method and instrument. The key finding shows that while at the peak of its reputation, the company focuses more on disclosures about the quality of goods and services. Meanwhile, when experiencing a reputation threat, the quality of management is more often exposed. The study also finds that when the reputation threat occurs, the company uses “bolstering”, “shifting the blame”, “corrective action”, and “compensation” to repair its reputation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhevy Setya Wibawa
"Disertasi ini membahas tentang proses terbentuknya kapital budaya melalui
kegiatan eksrakurikuler di kampus. Studi yang dilakukan di Universitas Katolik
Indonesia Atma Jaya Jakarta, mengkaji pengalaman mahasiswa menggunakan
waktu luang dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Studi ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dapat
meningkatkan kapital budaya dalam dimensi manusia dan institusional. Mengikuti
kegiatan esktrakurikuler di kampus merupakan salah satu representasi aktivitas
waktu luang terstruktur. Habitus mahasiswa menggunakan waktu luang dengan
aktivitas waktu luang terstruktur merupakan habitus yang terbentuk melalui
konstruksi budaya, melalui peran tiga agen sosialisasi yaitu keluarga, institusi
pendidikan, dan kelompok teman sebaya. Temuan studi ini menunjukkan bahwa
habitus mahasiswa mengisi waktu luang dengan aktivitas waktu luang terstruktur
merupakan reproduksi budaya melalui keluarga dan/atau sekolah. Namun
demikian, kegiatan ekstrakurikuler dapat memberi peluang bagi proses produksi
sosial dan dapat meningkatkan kapital sosial mahasiswa.

This dissertation discusses the formational process of cultural capital through on
campus extracurricular activities. This Studies conducted in Indonesia Atma Jaya
Catholic University Jakarta, examined the experience of students who use their
free time by participating in extracurricular activities. This study used a
qualitative approach. Students who participate in the extracurricular activities can
enhance the cultural capital dimensions in human and institutional dimensions.
Participate in the on-campus extracurricular activities is one of representation of
structured leisure time activities. Habitus of students to use free time with
structured leisure time activities is habitus which is formed through construction
of culture, through the role of three of socialization agents, namely families,
educational institutions, and peer groups. The findings of this study suggest that
the habitus of students to fill their free time with structured leisure time activities
are reproduction of culture through family and/or school. However,
extracurricular activities can provide opportunities for social production process
and can increase the social capital of students.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Due, John F.
Baltimore: John Hopkins Press, 1970
336.271 DUE i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Hin Ari Pratama
"Di Indonesia implementasi secondary market pada lembaga penyiaran swasta televisi secara tidak langsung telah terjadi dalam bentuk pengalihan saham perusahaan sehingga Ijin Penyelenggaraan Penyiaran IPP yang didalamnya terdapat alokasi spektrum frekuensi radio ikut berpindahtangan. Dampaknya terjadi monopoli dan broker spektrum frekuensi radio, tidak ada manfaat untuk pemerintah dan membatasi pemilik modal yang potensial. Ini terjadi karena belum ada regulasi yang mengatur secondary market pada lembaga penyiaran swasta televisi di Indonesia. Oleh karena itu pada penelitian ini diharapkan menghasilkan usulan model implementasi secondary market pada lembaga penyiaran swasta.Dalam penelitian ini usulan model secondary market diperoleh dengan benchmarking implementasi secondary market di Amerika Serikat, Australia, Guatemala dan Selandia Baru. Untuk menentukan parameter penilaian dilakukan Indepth Interview dengan stakeholder dalam industri penyiaran. Selanjutnya untuk memberikan penilaian yang rinci dan sistematis terhadap potensi dampak dari usulan model dan mencapai tujuan yang diinginkan dari aspek manfaat, biaya dan efeknya maka dianalisa menggunakan metode Regulatory Impact Analysis RIA .
Dalam penelitian ini diperoleh 3 usulan model secondary market yaitu model status quo tidak ada secondary market , model secondary market dengan mekanisme langsung dan model secondary market dengan mekanisme melalui badan pengawasan independen. Setelah dinilai dari aspek biaya dan manfaat dengan metode Plus-Minus Implication PMI didapatkan hasil model 1 mendapatkan nilai -10, model 2 mendapatkan nilai -2 dan model 3 mendapatkan nilai = 8, sedangkan dengan metode Multi Criteria Analysis MCA didapatkan hasil model 1 mendapatkan nilai 129, model 2 mendapatkan nilai 239 dan model 3 mendapatkan nilai = 180.Hasil analisis RIA terhadap 3 usulan model secondary market, usulan 3 dipilih sebagai opsi terbaik berdasarkan keunggulan penilaian dari parameter penataan spektrum frekuensi, pengendalian spektrum, kompetisi dan transparansi yang dapat mencegah monopoli spektrum frekuensi radio serta dari sisi konten yang isinya lebih beragam dengan adanya pengawasan dari badan independen dalam proses secondary market.

Secondary market has been implemented in Indonesia television private broadcasting institutions indirectly by stock acquisition including Ijin Penyelenggaraan Penyiaran IPP and allocation of radio frequency spectrum. The impacts is spectrum monopoly and no benefit for government. This happens because there are no regulations governing the secondary market in Indonesia television private broadcasting institutions. Therefore, this research is expected to produce proposal of secondary market implementation model at private broadcasting institution .The proposed secondary market model obtained by benchmarking the implementation of secondary markets in the United States, Australia, Guatemala and New Zealand. To determine the assessment parameters conducted Indepth Interview with stakeholders in the broadcasting industry. To provide a detailed and systematic assessment of the potential impact of the proposed model and to achieve the desired objectives from the aspects of benefits, costs and effects it is analyzed using the method of Regulatory Impact Analysis RIA.
This research proposed 3 secondary market model that is status quo model no secondary market , direct secondary market model and secondary market model through independent agency. After assessed from cost and benefit aspect with Plus Minus Implication PMI method, the result of model 1 get value 10, model 2 get value 2 and model 3 get value 8, whereas with Multi Criteria Analysis MCA method model 1 get value 129, model 2 get value 239 and model 3 get value 180.After analyzed by RIA method, the secondary market model through independent agency choosed as the best option based on the superiority of the assessment of frequency spectrum arrangement parameters, spectrum control, competition and transparency that can prevent the radio frequency spectrum monopoly as well as from a more diverse content side with the supervision of independent bodies in the secondary market process
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Vita Astriana
"Tesis ini bertujuan untuk mengkaji penerapan Kebijakan Insentif Plafon Penghapusbukuan di Bank ABC, khususnya dari aspek risiko keagenan dan pengendalian intern. Kebijakan ini diberlakukan sejak tahun 2011 untuk menekan pertumbuhan nonperforming loan (NPL) di pinjaman segmen ritel dan menengah. NPL merupakan salah satu faktor dari risiko kredit yang disebabkan oleh kegagalan debitur dalam melunasi kewajibannya yang berkaitan dengan pendanaan. Kebijakan ini dapat menyebabkan terjadinya moral hazard. Penelitian ini dilakukan pada September 2020 hingga Desember 2020 dengan wawancara kepada expert panel Bank ABC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko terjadinya moral hazard berkaitan dengan adanya inakurasi data recovery NPL dan proses negosiasi kredit yang tidak sesuai ketentuan. Untuk menekan terjadinya moral hazard, serta mengurangi risiko kerugian, Bank ABC membutuhkan sistem pengendalian intern. Dari sisi pengendalian intern, praktik penagihan dan penyelesaian kredit, termasuk penerapan kebijakan ini, telah memenuhi prinsip pengendalian intern yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan. Meskipun demikian, sistem pengendalian intern Bank ABC masih memerlukan peningkatan pada aspek aktivitas pengendalian dalam mekanisme penyelesaian kredit dan pemantauan pada laporan recovery NPL. Selain itu, jalannya kebijakan intern di Bank ABC juga menghadapi tantangan dari aspek ketidaktelitian pihak pemberi persetujuan dan sikap abai petugas bank atas tanggung jawabnya. Agar sistem pengendalian intern di Bank ABC dapat berjalan dengan semakin efektif, maka diperlukan review dan evaluasi secara berkala, sistem pelaporan berbasis digital, dan penekanan peran dan fungsi petugas bank

This thesis aims to study the implementation of the Incentive of Write-off Ceiling Policy in ABC Bank, specifically in the aspect of agency risk and internal control. This policy was set in 2011 to reduce the growth of nonperforming loans (NPL) in the retail segment. This policy is expected to increase the NPL recovery. This policy causes the occurrence of moral hazard. The research was conducted from September 2020 until December 2020 by interviewing the expert panels of ABC Bank. The results show that the risks of moral hazard are related to inaccuracy in the data of NPL recovery and the noncompliance in credit settlement. ABC Bank requires an internal control system to reduce the occurrence of moral hazard. In the internal control aspect, the practice of debt collection, including the implementation of this policy, has met the principles of internal control. Even though the internal control system in ABC Bank has been well-implemented, it also faces challenges from the oversight during the verification and approval, as well as account officers’ ignorance of their responsibilities. Periodic review and evaluation, digital-based reporting, and the emphasis on the role and functions of the bank officers are necessary to increase the effectiveness of ABC Bank’s internal control system"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>