Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123307 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A. Anka Yehezkiel
2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
A. Anka Yehezkiel
"Kesadahan pada air merupakan air dengan kandungan ion Ca2+ dan CO3 2- tinggi. Kesadahan menyebabkan pendepositan kerak dan meningkatnya penggunaan deterjen. Sehingga diperlukan cara untuk mengurangi kesadahan air. Beberapa penelitian telah membuktikan adanya beberapa proses yang dapat mengurangi kesadahan air. Penelitian yang kini dilakukan adalah penurunan kesadahan air dengan proses pengadukan dan magnetisasi. Penelitian dilakukan dengan membuat model air sadah, dan diberi perlakuan khusus untuk mendapat hasil berupa ppm CaCO3. Untuk analisa jumlah endapan, dilakukan titrasi EDTA dengan menghitung jumlah ion Ca2+ yang belum terpresipitasi. Dari penelitian akan didapatkan peningkatan presipitasi CaCO3 seiring peningkatan konsentrasi larutan, jumlah magnet, kecepatan dan waktu pengadukan.

Hardness in the water with a water content of high Ca2+ and CO3 2-. It cause the deposit of crust hardness and increasing use of detergents. So needed a way to reduce water hardness. Several studies have proven the existence of several processes that can reduce water hardness. Research is currently doing is lowering the water hardness with stirring and the magnetization process. The study was conducted by making models of hard water, and given special treatment to get results in the form of ppm CaCO3. To analyze the amount of sediment, EDTA titration performed by counting the number of Ca2+ ions are not precipitated. Of the study will be obtained CaCO3 precipitation increase with increases in the concentration of the solution, the number of magnets, stirring speed and time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilda Nur Puspita
2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Toni Bambang Romijarso
"Komposit Matriks Logam (KML), pada saat ini merupakan salah satu material yang banyak digunakan di industri manufaktur terutama yang berbasis alumunium, karena alumunium ini mempunyai berat jenis yang rendah. Material alumunium sebagai matriks dengan penguat Al2O3 maupun SiC sudah banyak digunakan dalam pembuatan KML. Proses pembuatan KML di Indonesia merupakan hal yang baru-baru ini ramai diminati, meskipun penelitian awal sudah dilakukan jauh sebelumnya. Faktor penting pada pembuatan KML adalah menghidari adanya keropos atau adanya porositas pada hasil produk. Karena itu pada percobaan ini setelah dilakukan proses pengadukan dilanjutkan dengan proses tempa untuk mengurangi adanya porositas tersebut.
Bahan yang digunakan sebagai matriks adalah Al-5%Cu dengan kandungan 4% Mg sebagai wetting agent, sedangkan penguat yang digunakan adalah 5 dan 10% Vf Al2O3 serta 5 dan 10% Vf SiC. Pengujian mekanik yang dilakukan antara lain uji tarik, kekerasan dan keausan, sedangkan pengujian fisik; metalografi, berat jenis, porositas, SEM/EDS dan XRD, untuk melihat fasa dan senyawa baru. Dengan pertambahan penguat Al2O3 maupun SiC terjadi kenaikkan sifat mekanik antaralain naiknya angka kekerasan dan turunnya nilai keausan.

The Metal Matrix Composite (MMCs), one of a kind material which is widely used in manufacturing industry, especially made form aluminum. It is caused by the easiness to process and the weight that is lighter then the other metals. The using of reinforced material such as Al2O3 and SiC have been known to make MMCs. The making of MMCs in Indonesia have just developed recently, eventough the previous research have been conducted for a long time. The important factor in making MMCs in to prevent the porosity at it's product. This is the reason why we conduct a forging process after the agitation process.
The materials used as matrix is Al-5%Cu with 4% Mg content as wetting agent, and as reinforcement 5 and 10% volume fraction Al2O3 and 5 and 10% of volume fraction SiC is used. The mechanical testing, such as metallography, weight measuring, porosity, SEM/EDS and XRD, is conducted to see the existence of new phase. As the increasing of Al2O3 and SiC content, the mechanical properties, such as hardness in increasing and the wear rate is decrease.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T41127
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
TA1458
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Elisabeth Afriyanti
"Metode alternatif yang dapat digunakan untuk mengurangi kesadahan dan menekan tendensi terbentuknya deposit kerak adalah Magnetic Water Treatment (MWT). Kritik yang biasa dilontarkan tentang metode ini adalah hasil dari alat MWT pada saat penerapannya banyak yang tidak efektif. Selain itu masih terdapat pro-kontra di kalangan peneliti mengenai efektivitas proses magnetisasi dan kondisi operasinya. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang metode magnetisasi ini sebagai metode alternatif pengolahan air sadah. Penelitian dilakukan untuk menguji pengaruh dari medan magnet terhadap presipitasi CaCO3 total setelah sirkulasi, tendensi presipitasi setelah magnetisasi dan filtrasi, juga jenis kristal CaCO3 pada air sadah sintetik (larutan Kalsium Karbonat) sistem dinamis sirkulasi dengan magnet permanen dan EMF (Electromagnetic field). Variabel kondisi operasi meliputi laju alir, lama waktu sirkulasi, jumlah magnet dan konsentrasi sampel pada sistem magnet permanen, sementara untuk EMF dilakukan pengamatan pengaruh induksi dan osilasi medan listrik pada kumparan solenoida saat sirkulasi dan variasi waktu sirkulasi. Pengukuran konsentrasi CaCO3 pada larutan Kalsium Karbonat dilakukan dengan metode titrasi kompleksometri EDTA setelah sirkulasi dan saat presipitasi selama 3 jam setelah filtrasi. Uji XRD dan SEM dilakukan untuk mengetahui jenis kristal yang terdeposit di permukaan pelat kaca. Hasil penelitian menunjukan bahwa magnetisasi dapat meningkatkan persen presipitasi CaCO3 total setelah sirkulasi dan mengurangi tendensi presipitasi CaCO3 setelah filtrasi. Gaya Lorentz dan magnetohidrodinamika pada sistem magnet permanen diduga berperan meningkatkan nukleasi dan presipitasi CaCO3 saat sirkulasi, sementara efek hidrasi ion mengurangi tendensi presipitasi setelah magnetisasi dan filtrasi. Pada sistem EMF, induksi dan osilasi medan listrik pada kumparan solenoida diduga meningkatkan proses tumbukan ion dalam larutan sehingga memicu presipitasi dan mengurangi kemampuan sampel olahan untuk terpresipitasi setelah sirkulasi. Jenis deposit kristal CaCO3 yang terbentuk di pelat kaca adalah kalsit, sementara hasil pengujian SEM menunjukkan terbentuk 3 jenis kristal CaCO3 setelah sirkulasi maupun setelah presipitasi selama 3 jam.

Alternative method that can be used to reduce hardness and suppress tendency of deposits scale formation is Magnetic Water Treatment (MWT). Critics that are usually reported about this method are the low effectiveness when using MWT devices. There are also a lot of contradiction among researcher about the effectiveness of magnetization process and process condition. Therefore, an advanced research about magnetization method is needed as an alternative method on treating hard water. This research was conducted to investigate magnetic field effect on total CaCO3 precipitation after circulation, tendency of precipitation after magnetization and filtration, and also CaCO3 structure within synthetic hard water solution (Calcium Carbonate solution) under dynamic circulation by using permanent magnet or EMF (Electromagnet field) system. process variable using permanent magnet include flow rate, circulation time, numbers of permanent magnet and hardness solution, meanwhile for EMF system, the observation was done to investigate the induction of electric current effect through wrapped solenoid during circulation and also variation of circulation time. Measurement concentration of CaCO3 within Calcium Carbonate solution was done with EDTA complexometry titration after circulation and during 3 hours of precipitation time after filtration. XRD and SEM analysis were done to observe structure of formed deposits on the surface of coupon glass. The results show that magnetization can increase total CaCO3 precipitation percentage after circulation and then reduce CaCO3 precipitation tendency during precipitation time after filtration process. Lorentz force and Magnetohydrodynamic effect are hypothesized to take role on increasing nucleation and precipitation of CaCO3 during circulation on permanent magnet system, meanwhile hydration ions effect reduce precipitation tendency after magnetization and filtration. When using EMF system, induction and oscilation of electric field on solenoid wrapped is hypothesized to increase ion collision process within solution so that it promotes precipitation and reduce the ability of treated sample to precipitate after circulation. Deposits crystal that formed on surface of coupon glass using XRD analysis are calcite, on the other hand, SEM analysis results show 3 kind of CaCO3 crystal structure both after circulation and during 3 hours of precipitation time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49723
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Nixon
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kandungan polutan dalam air limbah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan polusi lingkungan. Air limbah dengan
kandungan polutan tinggi harus diturunkan sampai memenuhi ambang batas aman, sehingga tidak merusak lingkungan.
Kandungan maksimum logam berat dan parameter lain yang diizinkan dalam air limbah masing-masing adalah: 1,0
mg/L untuk besi (Fe), 0,5 mg/L untuk mangan (Mn), 500 mg/L untuk kesadahan (CaCO3), 0,05 mg/L untuk arsen (As),
200 mg/L untuk natrium (Na), 0,5 mg/L untuk timbal (Pb), kekeruhan 25 NTU, 6,5 -9,0 untuk pH dan 10 mg/L untuk
bahan organik. Jika kandungan logam berat dan kekeruhan melebihi dari ketentuan tersebut, maka air harus diolah
sampai memenuhi syarat. Salah satu proses pengolahan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menerapkan proses
elektrokagulasi. Penelitian dilakukan dengan mengalirkan campuran air limbah dari industri pembuat komponen
elektronika dan air limbah rumah potong ayam sebanyak 4,5 liter ke dalam bak elektrokoagulasi yang dilengkapi
sumber arus searah. Proses elektrokoagulasi dijalankan menggunakan arus 0,1, 0,2, 0,3, 0,4, dan 0,5 ampere dengan
interval waktu pengamatan 20 menit. Analisis kandungan logam berat dilakukan dengan AAS dan kekeruhan dengan
turbidimetri. Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar besi yang memenuhi syarat adalah 0,91 mg/L dan kekeruhan
21,2 nepnelometrik turbidity units (NTU) dengan waktu proses 120 menit pada penggunaan arus 0,4 ampere. "
621 ELIT 2:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Juhri
"ABSTRAK
Zeolit merupakan mineral alumina silikat terhidrat dengan beberapa logam alkali dan alkali tanah yang terikat di dalamnya. Zeolit mempunyai sifat antara lain sangat berpori (pori-pori berukuran molekul) dan dapat mempertukarkan kation. Selain itu zeolit juga mudah dimodifikasi, salah
satunya yaitu dengan impregnasi menggunakan oksida logam.
Mn02 merupakan salah satu oksida logam yang dapat digunakan
untuk melapisi zeolit. MnOa terbentuk melalui reaksi oksidasi Mn(ll) yang
sebelumnya telah diadsorpsi teriebih dahulu ke dalam permukaan zeolit
dengan oksidator Kmn04.
Zeolit-Wln02 terbukti efektif dalam menurunkan konsetrasl dan Fe2+ dalam air tanah (Rodica, Pode/Rumania). Pene|itian ini mencoba memanfaatkan Zeolit-MnOz untuk menurunkan konsentrasi ion logam lam
misalnya dan Cd'" dalam air.
Zeolit-MnOz dibandingkan dengan Mn-Zeolit yang dikalsinasi pada
suhu 300 *'C selama 3 jam. Masing-masing zeolit dimasukkan ke dalam
kolom. lalu dialiri larutan Pb'" dan Cd2+ Efluen dianalisa dengan
menggunakan alat Spektroskopi Serapan Atom (SSA). Untuk mengetahui
terjadinya pelapisan pada permukaan zeolit dilakukan analisa dengan
menggunakan Difraksi Sinar-X (XRD).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan konsentrasi
Pb2+ dan Cd2+ setelati dialiri melalui Mn-Zeolit (kalsinasi 300 °C) dan ZeoUt-
WlnOz (zeolit Tasikmalaya dan Bayah) dalam kolom. Ketika Cd 10 ppm
dialiri melalui Mn-Zeolit Bayah (kalsinasi 300 °C). Cd2+ yang tidaR teradsorp
mencapai 0,014 mg/g (Mn^^ terdesQrpsi=3.011 mg/g). Untuk Mn-Zeolit
Tasikmalaya Cd^^ yang tidak teradsorp 0,104 mg/g (Mn2+ terdesorpsi=7,198
mg/g). Sementara ketika dialiri Pb2+ 10 ppm. Pb2+ yang tidak teradsorpsi
mencapai 0 mg/g (Mn2+ terdesorpsi=1.878 mg/g) untuk Mn-Zeolit Bayah dan
0,031 mg/g (Mn2+ terdesorpsi=3,028 mg/g) untuk Mn-Zeolit Tasik.
Untuk MnOrZeolit Bayah dan Tasik pada efluen sudah tidak terdapat
*
lagi Pb2+ dan Cd2+. Ketika dialiri Cd2+ 10 ppm. konsentrasi Mn2+ yang
terdesorpsi adalah 0,695 mg/g MnOz-Zeotit Bayah dan 0,806 mg/g MnOz-
Zeolit Tasik. Ketika dialiri 10 ppm konsentrasi Mn2+ adalah 0.225 mg/g
MnOz-Zeolit Bayah dan 0,618 mg/g MnOz-Zeolit Tasik.
Dari hasil tersebut MnOa-Zeolit lebih baik dibandingkan Mn-Zeolit
(kalsinasi 300 °C), sedangkan MnO-Zeolit Bayah lebih baik dibandingkan
MnO-Zeolit Tasik. Hal ini terlihat dari konsentrasi Mn2+ yang masih terdapat dalam efluen.
Sementara dari hasil Difraksi Sinar-X terlihat adanya penurunan
intensitas relatif puncak-puncak utama kristal yang disebabkan oleh hadirnya
spesi mangan pada permukaan zeolit.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>