Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87917 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dini Adanurani
"Jurnal ini merupakan studi filosofis terhadap posisi subjek perempuan dalam sejarah Indonesia melalui teori semiotik Julia Kristeva. Minimnya representasi perempuan dalam sejarah diakibatkan dominasi patriarki dalam ruang simbolik sejarah objektif. Objektivitas sejarah lantas hanyalah subjektivitas yang terselubung dalam relasi kuasa gender. Untuk membuktikan hal tersebut, saya melakukan riset berbasis seni (arts-based research) terhadap video Dunia Wanita, yang mendekonstruksi arsip Gelora Indonesia melalui teknik penyuntingan. Kajian melalui metode semanalysis terhadap simbol-simbol perempuan dalam video tersebut mengungkapkan adanya bias gender dalam perspektif negara sebagai penentu sejarah objektif. Menantang makna objektif tersebut membutuhkan proses intertekstualitas, bahwa makna dalam teks terus-menerus berubah melalui pemaknaan subjek. Subjektivitas perempuan pun menjadi siasat bagi perempuan untuk memahami keberadaan dirinya di tengah arus sejarah, mendorong terjadinya emansipasi terhadap sejarah dan subjek perempuan.

This paper is a philosophical study on the position of the female subject in the Indonesian history through Julia Kristeva’s semiotic theory. The lack of women’s representation in history is related to the domination of patriarchy in the symbolic space of objective history. Therefore, historical objectivity is merely subjectivity, veiled underneath a network of gender power relation. In order to prove this thesis, I attempted an arts-based research towards Dunia Wanita, a video that deconstructed the archives of Gelora Indonesia through montage editing. A semanalysis study towards the symbolization of women in the video reveals a gender bias in the perspective of the state as the determinant of the objective history. In order to challenge the objective meaning, the process of intertextuality must take place; to continuously transform the meaning of the text through the subject’s signifying process. The female subjectivity becomes a strategy for women to identify their existence amidst the historical time, therefore emancipating the history and the female subject itself."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yofan Gamaliel Siara
"Artikel ini merupakan kajian filosofis yang menjelaskan akar dari permasalahan relasi cinta melalui teori abjeksi Julia Kristeva. Beragam relasi cinta antar manusia tidak terlepas dari hasrat manusia sehingga selalu memunculkan rasa berkekurangan. Jarak dan rasa berkekurangan dengan hasrat ini yang menjadi akar berbagai kesedihan dan penderitaan dalam relasi cinta antar manusia. Artikel ini mencari jawaban dari pertanyaan mengapa selalu adanya rasa berkekurangan hasrat dalam relasi cinta dan bagaimana seharusnya manusia merespon abjeksi dari hal tersebut. Data dalam artikel ini terkumpul melalui metode kepustakaan yang ditelaah secara filosofis dengan metode psikoanalisis estetis, Upaya ini dilakukan untuk mengkaji akar dari problem relasi dan cinta dengan berangkat dari fenomena abjeksi dan mencari jawaban memberi respon yang argumentatif. Pemikiran abjeksi Kristeva digunakan sebagai pendekatan yang membuka perspektif atas cinta. Artikel ini membuktikan bahwa perlu ada perebutan makna atas cinta dalam memahami kesedihan dan penderitaan tersebut sebagai proses pembentukan diri.

This article is a philosophical study that explains the root of the problem of love relationships through Julia Kristeva's theory of abject. Various love relationships between humans are inseparable from human desires so that it always creates a feeling of lack. Distance and a sense of lack with this desire are the roots of various sorrows and suffering in love relationships between people. This article seeks answers to the question why there is always a lack of desire in love relationships and how humans should respond to the objection of it. The data in this article were collected through the literary method which was examined philosophically using the aesthetic psychoanalysis method. This effort was made to examine the roots of the problem of relationships and love by departing from the phenomenon of abjection and seeking answers and giving argumentative responses. Kristeva's abjection of thought is used as an approach that opens perspectives on love. This article proves that there needs to be a struggle for the meaning of love in understanding sadness and suffering as a process of self-formation."
Depok: 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adriana Venny Aryani
"Disertasi ini bertujuan untuk mengkaji posisi perempuan dalam mitos-mitos nusantara, yang dalam hal ini terkandung dalam dongeng-dongeng asli Indonesia, melalui pemikiran tokoh Poststrukturalis Julia Kristeva. Dongeng yang ditelaah ada empat puluh tujuh (47) judul dan selanjutnya dipilah lagi menjadi tujuh miteme (tema mitos): kekerasan dalam bahasa, kompleks Oedipus, pengusiran dan keterasingan, yang profan yang berkorban, daya magis ibu, metabahasa dalam mitos, dan menulis sebagai menegaskan.
Disertasi ini juga menemukan bahwa mitos-mitos lama termasuk yang mendiskriminasikan perempuan hingga saat ini masih lestari, terbukti dari publikasi media tentang hal itu, misalnya mitos kutukan Bandung Bondowoso, ataupun legenda di balik terbentuknya danau, pulau, atau gunung.
Pemikiran Kristeva, juga membantu peneliti untuk menyimpulkan bahwa teks-teks mitos yang ternyata berjenis kelamin. Karena penulisan menurut Kristeva adalah apa yang dibawa pencipta teks dalam ketidaksadarannya. Ada suatu dorongan dalam penciptaan teks dimana laki-laki termotivasi sementara di sisi lain perempuan tidak termotivasi.
Beberapa saran/ rekomendasi yang diajukan oleh peneliti adalah dengan mengenali berbagai cerita mitos nusantara, memulihkan dan jika perlu mendekonstruksi cerita-cerita tersebut sehingga lebih ramah terhadap perempuan dan anak.

This thesis aims to analyze the position of women in the myths of the archipelago, contained in the folktales, through Post-structuralist thinker: Julia Kristeva. Author analyzed 47 folktales and then sorted into seven of mytheme (theme of myth): violence through language, the Oedipus Complex, eviction and alienation, the profane who make sacrifices, magical power of the maternal body, and writing as affirmation.
This tesis also found that ancient myths which discriminate women is still preserved. As evidences by media coverage about this such as a myth of Bandung Bondowoso?s curse, or the legend behind the creation of a lake, island or mountain.
The concepts from Kristeva helps author to conclude that the text in Indonesian folktales are gender based, through Kristeva?s writing. There is an urge in the creation of text in which men are motivated while on the other hand women are not motivated.
Some suggestion/ recommendations made by the author is to identify a variety of folktales all over Indonesia, recover it and if necessary to deconstruct a story so become more friendly to women and children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
D1268
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manalu, Abby Gina Boang
"Tesis ini membahas mengenai pemikiran dari Kristeva dan Butler mengenai subjek. Kedua pemikir tersebut menggunakan pendekatan feminis postmodernisme untuk menentang gagasan esensialisme atas identitas. Analisa terhadap pengalaman konkrit ketubuhan diyakini sebagai sebuah sarana emansipatoris yang dapat digunakan untuk mendekonstruksi representasi sosial budaya patriarki. Kristeva dan Butler memiliki titik pijak yang berbeda dalam melihat posisi tubuh dalam pembentukan subjek dan identitas, namun demikian keduanya menawarkan sebuah logika penerimaan terhadap perbedaan. Keduanya mengajukan kritik terhadap subjek modernisme yang meyakini subjek sebagai sebuah pemaknaan yang utuh, tetap dan pasti. Kristeva dan Butler melihat bahwa subjek adalah sebuah pemaknaan yang cair dan berada di dalam proses. Implikasi filosofis dari dua model subjek yang ditawarkan pemikir tersebut adalah membawa tubuh dan hasrat ke dalam diskurusus subjek dan juga menunjukkan bahwa pluralitas subjek adalah kandungan subversif yang mampu membawa peradaban menuju sebuah perubahan ke arah yang toleran.

This thesis discusses the idea of Kristeva and Butler on the subject. Both of these thinkers use feminist postmodernism approach that can be used to challenge the essentialism notions of identity. The analysis on concrete body experiences as a tool of emancipatory is believed could be used to deconstruct patriarchal socio- cultural representation. Kristeva and Butler had a different starting point to see the position of the body in the formation of the subject and identity, yet both offer a logic of acceptance on difference. They propose a critique towards subject of modernism that assumed as unified and fixed significance. Kristeva and Butler convinced that the subject is a signification that is fluid and always processing. The philosophical implication from Kristeva and Butler?s thoughts is to bring the body and desires into discourses of subject and shows that plurality of subjects are subversive content which able to direct civilization to be more tolerant.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T42965
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dzakiyyah Fauziyah Rif'At
"Di era modern ini, berbagai pertentangan mengenai hukum dan kebiasaan kuno berkaitan isu-isu yang dihadapi perempuan di dunia muslim telah memantik berbagai perdebatan di kalangan cendekiawan muslim terutama berkaitan dengan kesetaraan bagi perempuan muslim. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk membahas mengenai masalah tersebut adalah melalui diskusi tasawuf modern yang mengajarkan manusia bagaimana memposisikan diri dalam situasi di mana urusan duniawi bersinggungan dengan ukhrawi. Diantara perkembangan tersebut, tokoh Hamka dipandang sebagai pendiri dan juru bicara tasawuf modern karena dua karyanya tentang evolusi dan kemurnian tasawuf yang banyak digunakan sebagai acuan oleh masyarakat Indonesia. Tasawuf modern Hamka menunjukkan bahwa tasawuf tidak dapat dipisahkan dari Islam dan ia juga berbicara tentang laki-laki, perempuan, dan masalah rumah tangga. Dengan dasar tersebut, muncul ketertarikan bagi peneliti untuk mengkaji lebih jauh terkait pemikiran Hamka mengenai emansipasi perempuan. Dengan menerapkan metode penelitian kualitatif dan pendekatan hermeneutika terhadap karya-karya Hamka, diketahui jika Hamka berpendapat bahwa perempuan dan laki-laki dalam sebuah masyarakat haruslah bekerja sama agar bisa menjadi masyarakat yang sempurna dan adil. Perempuan memiliki potensi yang sama dengan laki-laki sebagaimana mereka juga memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki. Dalam Islam sendiri, seseorang dilihat dari ketakwaannya bukan dari apakah ia laki-laki atau perempuan. Sementara itu, hasil analisis skema AGIL menunjukkan bahwa proses adaptasi terhadap penanaman nilai-nilai ajaran agama Islam yang mendukung tercapainya emansipasi perempuan dapat dilakukan melalui pendidikan dan pembiasaan yang tepat. Hal ini berkaitan dengan tujuan emansipasi perempuan yakni untuk mendefinisikan, membangun, dan melindungi hak-hak politik, ekonomi, dan sosial perempuan yang setara. Sementara itu, proses integrasi di masyarakat berkaitan dengan tujuan emansipasi perempuan masih belum sepenuhnya berlangsung. Masih ada sejumlah aspek yang memerlukan peningkatan integrasi yang lebih baik demi tercapainya tujuan emansipasi. Kedepannya, dapat dilakukan upaya untuk mendorong tercapainya tujuan tersebut melalui pendidikan keagamaan yang tepat dan mengacu pada pedoman agama seperti Al-Quran dan Hadits yang diinternalisasikan bagi generasi muda sehingga nilai tersebut akan tertanam dan menjadi hal yang biasa dalam kehidupan masyarakat.

In this modern era, various conflicts regarding ancient laws and customs related to issues faced by women in the Muslim world have sparked various debates among Muslim scholars, especially with regard to equality for Muslim women. One of many approaches that can be used to discuss this problem is through the approach of modern Sufism which teaches humans how to position themselves in situations where worldly affairs intersect with ukhrawi. Among these developments, Hamka is seen as the founder and spokesperson of modern Sufism because of his two works on the evolution and purity of Sufism that are widely used as a reference by the Indonesian people.  Modern Sufism Hamka shows that Sufism is inseparable from Islam and he also talks about men, women, and domestic issues. On this basis, there is an interest for researchers to study further Hamka's thoughts on the emancipation of women. By applying qualitative research methods and hermeneutic approaches to Hamka's works, it is known that Hamka argues that women and men in a society must work together to become a perfect and just society. Women have the same potential as men as they also have the same rights and obligations as men. In Islam itself, a person is seen from his piety not from whether he is male or female.  Meanwhile, the results of the analysis of the AGIL scheme show that the  process of adaptation to the cultivation of Islamic religious values that support the achievement of women's emancipation can be carried out through proper education and habituation. This relates to the purpose of women's emancipation, namely to define, establish, and protect women's equal political, economic, and social rights. Meanwhile, the process of integration in society related to the goal of women's emancipation is still not fully underway. There are still a number of aspects that require improved integration for the achievement of the goal of emancipation. In the future, efforts can be made to encourage the achievement of these goals through proper religious education and referring to religious guidelines such as the Quran and Hadith which are internalized for the younger generation so that these values will be embedded and become commonplace in people's lives."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik Global Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cantor, Dorothy W.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama , 1998
329 CAN wt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Handayani
"[ABSTRAK
Artikel ini membahas tentang emansipasi perempuan dalam film Coco Avant Chanel
karya Anne Fontaine. Penelitian ini dibahas menggunakan metode kualitatif dengan berdasar
pada teori kajian sinema oleh Joseph Boggs dan Dennis Petrie (2011). Dari hasil penelitian,
ditemukan bahwa tokoh utama Coco Chanel berjuang keras untuk menuju kemandirian
ditengah tekanan masyarakat patriarki Prancis di awal abad ke-20. Dalam perjuangan tersebut
ditemukan banyak wacana emansipasi sesuai pemikiran feminis Simone de Beauvoir (1949).
Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa tokoh utama berhasil memberontak tekanan
masyarakat patriarki melalui penampilan, sikap, dan ideologinya ;ABSTRACT This article is about women emancipation in Coco Avant Chanel, a film by Anne
Fontaine. This research used qualitative method based on Joseph Boggs and Dennis Petrie?s
(2011) film analysis theory. The research founded that the main character Coco Chanel was
struggling to get her independence among the pressure from the french patriarchy society in
the early 20th century. In her struggle founded many emancipation discourses in accordance
with Simone de Beauvoir?s (1949) feminist thoughts. In the end, it concludes that the main
character able to revolte the pressure from patriarchy society through her outfit, attitude,
and ideology., This article is about women emancipation in Coco Avant Chanel, a film by Anne
Fontaine. This research used qualitative method based on Joseph Boggs and Dennis Petrie’s
(2011) film analysis theory. The research founded that the main character Coco Chanel was
struggling to get her independence among the pressure from the french patriarchy society in
the early 20th century. In her struggle founded many emancipation discourses in accordance
with Simone de Beauvoir’s (1949) feminist thoughts. In the end, it concludes that the main
character able to revolte the pressure from patriarchy society through her outfit, attitude,
and ideology.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam perkembangan intelektualnya, Kristeva menggunakan pendekatan fenomenologi dan psikoanalisis untuk menghasilkan salah satu konsep pentingnya, yakni " subyek-dala-proses" (sujet-en-proces). Melalui konsep tersebut memperlihatkanbahwa manusia sebagai mahkluk penutur selalu berada dalam proses memaknai, dengan kata lian, tidak ada yang tetap selain pemaknaan itu sendiri. Implikasinya, pembakuan makna atau pun identitas manusia-- atas nama kebenaran sekalipun-- merupakan bentuk penindasan..."
DRI 37:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Retno Rini Zafira Ningrum
"Penelitian ini tentang upaya pemberdayaan komunitas perempuan yang dibahas dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Urgensi dilakukannya penelitian ini adalah terungkapnya upaya-upaya pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh KPSW Nurhikmah sebagai lembaga keuangan mikro (LKM) atau microfinance institution (MFIs). Penelitian ini dilakukan dalam waktu tujuh bulan, sepanjang 2021-2022. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, teknik pemilihan informan pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan total 7 informan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan analisis data dilakukan dengan open coding, axial coding, dan selective coding. Penelitian dilakukan di KPSW Nurhikmah karena KPSW Nurhikmah merupakan koperasi wanita yang berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Koperasi Terbaik Tahun 2015 dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DKI Jakarta, serta menurut anggota koperasi, KPSW Nurhikmah telah memberdayakan mereka secara baik. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa upaya pemberdayan dilakukan oleh KPSW Nurhikmah, yaitu dengan pengembangan kapasitas perempuan di lingkup personal, ekonomi, dan kepemimpinan serta dengan melakukan pemberian kredit mikro. Setelah dilakukan upaya pemberdayaan terdapat perubahan yang dirasakan oleh komunitas perempuan tersebut, yaitu perubahan pada aspek personal seperti peningkatan daya yang mereka miliki, seperti kepercayaan diri, keberanian untuk mengungkapkan apa yang dirasakan dan dipikirkan, keberanian untuk mengungkapkan hal yang membuat mereka merasa tidak nyaman, kemampuan untuk mendengarkan orang lain tanpa menghakimi, keberanian dan kemampuan untuk berbicara di depan publik, kemampuan untuk mengaplikasikan konsep kesetaraan gender dalam keseharian, kemampuan untuk mengelola keuangan dengan memisahkan kebutuhan dan keinginan, memiliki keterampilan manajemen usaha mikro, serta peningkatan penghasilan. Jadi, dari penelitian ini terungkap bahwa terdapat upaya pemberdayaan yang dilakukan oleh KPSW Nurhikmah dengan melakukan pengembangan kapasitas terhadap anggota perempuan dan dengan pemberian kredit mikro terhadap anggota perempuan, serta terdapat perubahan meningkatnya keberdayaan anggota perempuan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, terutama untuk mata kuliah ix Universitas Indonesia intervensi komunitas dan pengembangan masyarakat, dan mata kuliah dimensi sosial ekonomi bagi kesejahteraan sosial.

This study discusses efforts to empower women from the Social Welfare Studies. The urgency of this research is the disclosure of women empowerment efforts carried out by KPSW Nurhikmah as one of microfinance institutions (MFIs). This study uses a qualitative approach with descriptive research type, the informant selection technique in this study uses purposive sampling with a total pf 7 informants, data collection is carried out using in-depth interviews and data analysis is carried out by open coding, axial coding, and selective coding. The research was conducted at KPSW Nurhikmah because KPSW Nurhikmah is a women's cooperative that won an award as the Best Cooperative of 2015 from Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DKI Jakarta and according to cooperative members, KPSW Nurhikmah has empowered them well. The results of this study explain that there are empowerment efforts carried out by building the capacity of women in the personal, economic, and leadership spheres as well as by providing microcredit. After the empowerment efforts were carried out, there were changes felt by the women's community, namely the increase in their strengths, such as self-confidence, the courage to express what they felt and thought, the courage to express things that made them feel uncomfortable, the ability to listen to others without judgment, courage and ability to speak in public, ability to apply the concept of gender equality in daily life, ability to manage finances by separating needs and wants, have micro business management skills, and increase income. So, from this research it is revealed that there are empowerment carried out by doing capacity building programs for women and by providing microcredit to women, and there are changes felt by the women. The results of this study are expected to contribute to the Social Welfare Studies Programe, especially for the course of community intervention and community development, and socio-economic dimensions for social welfare courses."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>