Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16037 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"

Asam palmitat merupakan asam lemak jenuh yang paling banyak terdapat dalam air buangan industri kelapa sawit (Palm Oil Mill Effluent, POME). POME menyebabkan tingginya kebutuhan oksigen kimia dan berdampak kepada kerusakan ekosistem di perairan. Pada penelitian ini, asam palmitat dalam sistem emulsi air-etanol dan satu fasa (air) dengan pH basa digunakan sebagai model limbah cair POME untuk di elektrooksidasi menggunakan anoda Boron-Doped Diamond (BDD) secara kontinu dan batch. Karakterisitik kinerja anoda BDD di amati melalui siklik voltametri dan kronoamperometri, sedangkan penurunan asam palmitat dimonitor dengan pengukuran Chemical Oxygen Demand (COD) dan LCMS-MS pada setiap waktu elektrooksidasi. Selain itu, untuk melihat umur pakai anoda BDD dan stabilitas struktur BDD pada elektrolisis asam palmitat telah dipelajari juga penggunaan potensial tinggi. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa elektrooksidasi asam palmitat pada sistem campuran air-etanol maupun tanpa etanol terjadi secara tidak langsung melalui pembentukan radikal hidroksida pada daerah dekat pembebasan oksigen. Indikator penurunan asam palmitat dalam sistem emulsi air-etanol baik secara kontinu dan batch ditunjukan oleh penurunan COD yang berturut-turut mencapai 75,91% dan 75.46% selama 1 jam elektrooksidasi pada potensial +10,0V. Penurunan COD dipengaruhi oleh besarnya potensial yang diberikan dan lama waktu elektrooksidasi. Pada metoda kontinu, potensial yang diterapkan +10,0V dan lama waktu elektrookasidasi 4 jam tercapai penurunan COD sebesar 87,61%, sedangkan pada metoda batch, potensial yang diterapkan +3,0V dan lama waktu elektrooksidasi sama yaitu 4 jam tercapai penurunan COD tertinggi sebesar 85,75%. Sedangkan penurunan asam palmitat dalam sistem tanpa etanol dan potensial yang diterapkan +5,0V selama 5 menit elektrooksidasi menunjukan efisiensi yang rendah yaitu 37,16% dan bertambahnya waktu penurunan COD konstan. Studi stabilitas struktur BDD menunjukan bahwa penerapan potensial tinggi dan lama waktu elektrooksidasi 4 jam telah menyebabkan penurunan kualitas struktur BDD.


POME causes high chemical oxygen demand and impacts on the damage to the ecosystem in the waters. In this study, palmitic acid in a emulsion system of water- ethanol and one-phase system of water and alkaline pH was used as a model of POME liquid waste to be electrooxidated using Boron-Doped Diamond (BDD) anodes continuously and in batches. The performance characteristics of BDD anodes are observed through voltammetry cyclic and chronoamperometry, whereas the decrease in palmitic acid is monitored by the measurement of Chemical Oxygen Demand (COD) and LCMS-MS in every time of electro-oxidation. In addition to looking at the life span of BDD anodes and the stability of BDD structures, high potential use in palmitic acid electrolysis has also been studied. The results of the study indicated that the electro-oxidation of palmitic acid in the water-ethanol emulsion system and the without ethanol occurs indirectly through the formation of hydroxide radicals in the area near oxygen evolution. Indicators of a decrease in palmitic acid in water-ethanol mixture system both continuously and in batch are shown by a decrease in COD which respectively reached 75,91% and 75,46% for one hour of electro-oxidation at a potential of +10,0V. The decrease in COD is influenced by the magnitude of the potential given and the time length of electro-oxidation. In the continuous method, when the potential applied was + 10,0V and the time length was four hours of electro-oxidation, it achieved a COD reduction to 87,61%, while in the batch method, the potential applied was +3,0V and the time length of electro-oxidation was the same that is ie 4 hours, it achieved the highest COD reduction into 85,75%. On the other hand, the decrease of palmitic acid in the solution system without ethanol and the potential applied +5,0V for 5 minutes of electro-oxidation showed a low efficiency of 37,16% and increased time to decrease COD constant. The study of BDD structure stability showed that the application of high potential and the time length of electro-oxidation of 4 hours has caused a decrease in the quality of BDD structure.

"
Switzerland: Springer Nature, [, 2019]
e
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Salih Muharam
"

Asam palmitat merupakan asam lemak jenuh yang paling banyak terdapat dalam air buangan industri kelapa sawit (Palm Oil Mill Effluent, POME). POME menyebabkan tingginya kebutuhan oksigen kimia dan berdampak kepada kerusakan ekosistem di perairan. Pada penelitian ini, asam palmitat dalam sistem emulsi air-etanol dan satu fasa (air) dengan pH basa digunakan sebagai model limbah cair POME untuk di elektrooksidasi menggunakan anoda Boron-Doped Diamond (BDD) secara kontinu dan batch. Karakterisitik kinerja anoda BDD di amati melalui siklik voltametri dan kronoamperometri, sedangkan penurunan asam palmitat dimonitor dengan pengukuran Chemical Oxygen Demand (COD) dan LCMS-MS pada setiap waktu elektrooksidasi. Selain itu, untuk melihat umur pakai anoda BDD dan stabilitas struktur BDD pada elektrolisis asam palmitat telah dipelajari juga penggunaan potensial tinggi. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa elektrooksidasi asam palmitat pada sistem campuran air-etanol maupun tanpa etanol terjadi secara tidak langsung melalui pembentukan radikal hidroksida pada daerah dekat pembebasan oksigen. Indikator penurunan asam palmitat dalam sistem emulsi air-etanol baik secara kontinu dan batch ditunjukan oleh penurunan COD yang berturut-turut mencapai 75,91% dan 75.46% selama 1 jam elektrooksidasi pada potensial +10,0V. Penurunan COD dipengaruhi oleh besarnya potensial yang diberikan dan lama waktu elektrooksidasi. Pada metoda kontinu, potensial yang diterapkan +10,0V dan lama waktu elektrookasidasi 4 jam tercapai penurunan COD sebesar 87,61%, sedangkan pada metoda batch, potensial yang diterapkan +3,0V dan lama waktu elektrooksidasi sama yaitu 4 jam tercapai penurunan COD tertinggi sebesar 85,75%. Sedangkan penurunan asam palmitat dalam sistem tanpa etanol dan potensial yang diterapkan +5,0V selama 5 menit elektrooksidasi menunjukan efisiensi yang rendah yaitu 37,16% dan bertambahnya waktu penurunan COD konstan. Studi stabilitas struktur BDD menunjukan bahwa penerapan potensial tinggi dan lama waktu elektrooksidasi 4 jam telah menyebabkan penurunan kualitas struktur BDD.


POME causes high chemical oxygen demand and impacts on the damage to the ecosystem in the waters. In this study, palmitic acid in a emulsion system of water ethanol and one-phase system of water and alkaline pH was used as a model of POME liquid waste to be electrooxidated using Boron-Doped Diamond (BDD) anodes continuously and in batches. The performance characteristics of BDD anodes are observed through voltammetry cyclic and chronoamperometry, whereas the decrease in palmitic acid is monitored by the measurement of Chemical Oxygen Demand (COD) and LCMS-MS in every time of electro-oxidation. In addition to looking at the life span of BDD anodes and the stability of BDD structures, high potential use in palmitic acid electrolysis has also been studied. The results of the study indicated that the electro-oxidation of palmitic acid in the water-ethanol emulsion system and the without ethanol occurs indirectly through the formation of hydroxide radicals in the area near oxygen evolution. Indicators of a decrease in palmitic acid in water-ethanol mixture system both continuously and in batch are shown by a decrease in COD which respectively reached 75,91% and 75,46% for one hour of electro-oxidation at a potential of +10,0V. The decrease in COD is influenced by the magnitude of the potential given and the time length of electro-oxidation. In the continuous method, when the potential applied was + 10,0V and the time length was four hours of electro-oxidation, it achieved a COD reduction to 87,61%, while in the batch method, the potential applied was +3,0V and the time length of electro-oxidation was the same that is ie 4 hours, it achieved the highest COD reduction into 85,75%. On the other hand, the decrease of palmitic acid in the solution system without ethanol and the potential applied +5,0V for 5 minutes of electro-oxidation showed a low efficiency of 37,16% and increased time to decrease COD constant. The study of BDD structure stability showed that the application of high potential and the time length of electro-oxidation of 4 hours has caused a decrease in the quality of BDD structure.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Okto Riristina
"Berkurangnya sumber daya bahan bakar fosil ditambah dengan peningkatan konsumsi energi, menyebabkan produksi bahan bakar menjadi tidak seimbang tingkat konsumsinya. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan sumber bahan bakar alternatif yang berasal dari tanaman. Minyak kelapa sawit dan jelantah banyak digunakan sebagai bahan utama biodiesel karena kelimpahan material serta harga yang terjangkau. Pada penelitian ini dilakukan sintesis biodiesel pada minyak kelapa sawit dan jelantah dengan metode elektrolisis menggunakan sel elektrokimia dua kompartemen yang dilengkapi dengan elektroda Boron Doped Diamond sebagai katoda. Membran Nafion ditempatkan diantara kompartemen sel sebagai pemisah.
Elektrolisis dilakukan pada campuran minyak kelapa sawit, metanol dan tetrahidrofuran. Selain itu sebanyak 2% air (b/b) ditambahkan ke dalam campuran. Ion hidroksil (OH-) dari hasil elektrolisis air dalam katoda diharapkan dapat mengkatalisis pembentukan ion metoksi (CH3O-) yang berperan dalam pembentukan biodiesel jenis fatty acid metil ester (FAME). Sebagai elektrolit digunakan Na2SO4 atau tetra butyl ammonium perklorat (TBAP). Hasil elektrolisis dianalisis dengan metoda kromatografi gas. Setelah proses elektrolisisselama 2,5 jam, hasil yang diperoleh sebagai %FAME sebesar 7,7% untuk minyak kelapa sawit dan 6,5% untuk minyak jelantah.

Fossil fuels resources shortages as well as the increase of energy consumption resulting in an unbalance fuel production against the consumption level. In this case, the fuel production is way lower than the fuel consumption. Therefore, it is necessary to develop an alternative fuel sources derived from plants. For instance, palm oil and waste cooking oil, which are widely used as the main source for biodiesel due to its availability and affordable price. In this research, the synthesis of biodiesel using palm oil and waste cooking oil by electrolysis method equipped with two compartements electrochemical cell and a boron doped diamond electrode as the cathode was performed. Nafion® membrane was placed between the cell compartements as the separator.
The electrolysis was performed in palm oil mixture, methanol, tetrahydrofuran, and 2% water (%w/w). The hydroxyl ions (OH-)product from the electrolysis of water in the cathode is expected to catalyze the formation of methoxy ion (CH3O-) which plays the role in the formation of Fatty Acid Methyl Esther (FAME). Na2SO4 or tetrabutylammonium percholrate (TBAP) were used as the electrolyte. The biodesel product was analyzed by gas chromatrography method. After 2,5 hour electrolysis process, the results showed the FAME conversion of palm oil was 7,7 % and was 6,5 % for the used cooking oil.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T42677
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naya Prakasita Putri
"Biosurfaktan adalah agen aktif permukaan (surfaktan) yang dapat menurunkan tegangan permukaan minyak dan dapat digunakan dalam peningkatan perolehan minyak bumi secara hayati (Microbial Enhanced Oil Recovery / MEOR). Bakteri Halomonas meridiana BK-AB4 diharapkan dapat bertahan pada kondisi reservoir yang memiliki suhu dan salinitas tinggi sehingga cocok untuk digunakan dalam MEOR. Uji potensi dengan media agar darah menunjukkan hemolisis tipe alfa (α) yang menunjukkan adanya biosurfaktan yang diproduksi oleh bakteri Halomonas meridiana BK-AB4. Kultur starter optimum didapatkan setelah pertumbuhan selama 6 jam. Komposisi POME yang digunakan dianalisis dengan GC-MS dan didapatkan susunan utamanya adalah asam oleat dan asam palmitat. Kondisi optimum produksi biosurfaktan pada konsentrasi POME (v/v) 20%, suhu 65°C, pH 8 dan konsentrasi NaCl (w/v) 7% dengan nilai ODA 1,382 cm dan nilai IFT 1,817 dyne/cm. Hasil analisis FTIR menunjukkan adanya gugus asam karboksilat ataupun ester yang mengindikasikan jenis biosurfaktan asam lemak.

Biosurfactant is surface active agents (surfactant) that is able to reduce surface tension of oil and can be utilized for Microbial Enhanced Oil Recovery (MEOR). Halomonas meridiana BK-AB4 is a strain of microorganism that is able to survive in high temperature and salinity as in oil reservoirs, which will be suitable for MEOR. Hemolysis assay with blood agar showed alpha type hemolysis that indicated biosurfactant produced by Halomonas meridiana BK-AB4. The optimum starter culture is obtained after 6 hours of culitvation. Composition of POME is analyzed with GC-MS which primarily consisted of oleic acid and palmitic acid. Optimum biosurfactant production is at POME concentration (v/v) of 20%, 65°C temperature, pH 8 and NaCl concentration (w/v) of 7% with ODA value 1.382 cm and IFT 1,817 dyne/cm. FT-IR analysis showed functional groups of carboxylic acid or ester which indicated fatty acid class biosurfactant.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati
"Indonesia merupakan negara penghasil Crude Palm Oil terbesar di dunia. Pada proses produksi CPO akan dihasilkan sejumlah besar limbah cair (Palm Oil Mill Effluent) yang mengandung banyak unsur hara seperti N, P, K, Mg, dan Ca. Pada penelitian ini akan ditinjau potensi dari POME sebagai media kultivasi bagi Chlorella vulgaris. Pengamatan dilakukan pada C. vulgaris yang dikultivasi pada medium Walne serta medium POME dari kolam aerob dan fakultatif. Penelitian ini menunjukkan C. vulgaris yang dikultivasi dalam POME dari kolam aerob memiliki rata-rata laju pertumbuhan spesifik, kandungan protein (8,52%), dan kandungan klorofil tertinggi (0,165%). Sedangkan C. vulgaris yang dikultivasi dalam POME dari kolam fakultatif memiliki kandungan lipid tertinggi (3,90%). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa POME memiliki potensi untuk dimanfaatkan menjadi medium.

Indonesia is the largest Crude Palm Oil producer in the world. On CPO production, there will generate large amount of Palm Oil Mill Effluent that contain a lot of nutrients, namely N, P, K, Mg, and Ca. This research will review the potential of POME as a medium of C. vulgaris. An observation is applied on C. vulgaris that cultivated on a medium Walne and POME which come from aerobic and facultative pond. This study showed that C. vulgaris that cultivated in POME from aerobic pond have the higest specific growth rate, protein content (8.52%), and chlorophyll content (0.165%). Whereas C. vulgaris that cultivated in POME from facultative pond have the highest lipid content (3.90%). This study propose that POME has a potential to be utilized as a medium.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ova Maratus Shafwah
"Proses produksi pada reaktor biogas dari limbah cair pabrik kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) sering menghadapi masalah karena keterbatasan laju hidrolisis. Keterbatasan ini terjadi akibat terbentuknya lumpur dan gumpalan yang mengurangi voulme efektif digester biogas serta mengurangi potensi biogas yang dihasilkan. Lumpur dan gumpalan yang dihasilkan berasal dari tingginya kandungan dan juga serat yang ada pada POME. Berbagai upaya telah dilakukan seperti pengambilan secara manual maupun pengadukan secara mekanik atau dengan turbulensi melalui pemompaan cairan dengan kuat. Namun, upaya tersebut memerlukan tambahan alat, SDM dan energi sehingga biaya proses produksi terus meningkat. Sebagai alternatif lain, maka pemanfaatan lipase dan xilanase menjadi alternatif yang menjanjikan untuk pretreatment yang dapat meminimalisir kandungan padatan hemiselulosa dan minyak atau lemak di dalam POME. Lipase dapat menghidrolisa lemak dan minyak menjadi asam lemak rantai pendek dan xilanase dapat menghidrolisa hemiselulosa menjadi monomernya, sehingga memudahkan produksi biogas. Pada penelitian ini telah terbukti bahwa pretreatment dengan xilanase dan lipase mampu menurunkan total suspended solid (TSS) sebesar 49,21 %; total solid (TS) sebesar 34, 52 % dan meningkatkan gula pereduksi sebesar 44,37 %, selain itu mampu menurunkan minyak dan lemak sebesar 88,82 pada konsentrasi 4 %. Serta menignkatkan produksi biogas sebanyak 52,17 % dan penghilangan chemical oxygen demand (COD) sebesar 49,7 %.

The production process at biogas reactors from Palm Oil Mill Effluent (POME) often faces problems due to limited hydrolysis rates. This limitation occurs due to the formation of mud and lumps which reduce the effective volume of the biogas digester and reduce the potential for biogas produced. The sludge and lumps produced come from the high content and fiber present in the POME. Various treatments have been made such as manual extraction or mechanical stirring or by turbulence through strong fluid pumping. However, these treatments require additional tools, human resources and energy so the production process costs continue to increase. As an alternative, the use of lipase and xylanase is a promising alternative for pretreatment that can minimize the content of hemicellulose and oil or fat in POME. Lipase can hydrolyze fat and oil into short-chain fatty acids and xylanase can hydrolyze hemicellulose into its monomer, thus facilitating biogas production. In this study it was proven that pretreatment with xylanase and lipase was able to reduce total suspended solid (TSS) by 49.21%; total solid (TS) of 34, 52% and increasing reducing sugar by 44.37%, besides that it can reduce oil and fat by 88.82 % at a concentration of 4%. As well as increasing biogas production by 52.17% and removal chemical oxygen demand (COD) by 49.7%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T53787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Bestari
"Limbah kelapa sawit atau palm oil mill effluent (POME) tidak termasuk ke dalam kategori limbah berbahaya, namun kandungan BOD dan COD-nya yang tinggi dapat menyebabkan degradasi lingkungan, sehingga, dibutuhkan suatu solusi untuk mengurangi jumlah limbah untuk dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang memiliki nilai. Meskipun memiliki kandungan BOD dan COD yang tinggi, limbah POME memiliki kandungan nutrisi organik dan anorganik yang dapat dikonsumsi oleh mikroorganisme. Mikroorganisme yang memiliki potensi nilai ekonomi yang tinggi dan manfaat salah satunya adalah mikroalga. Dalam penelitian ini, limbah POME digunakan sebagai media kultur mikroalga Nannochloropsis oculata menggunakan limbah jenis fakultatif dan aerob dari PT. Perkebunan Nusantara VIII, Pandeglang, Banten melalui variasi jenis limbah dan pengenceran dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh tiap-tiap medium terhadap produksi biomassa dan kandungan esensial N.oculata. Penelitian ini dilakukan dengan perlakuan suhu, laju alir udara dan intensitas cahaya yang seragam pada 7 medium yang berbeda (Walne (kontrol), F1, F2, F3, A1, A2, dan A3). Penelitian ini menghasilkan produksi biomassa tertinggi sejumlah 1,56 g/L yang dikultivasi pada medium Walne (kontrol), yield lipid tertinggi (59,6% b/b) pada medium A2, yield protein tertinggi (53% b/b) pada medium A3 dan yield klorofil tertinggi (0,79% b/b) pada F3."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63692
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilyatudini
"Meningkatnya jumlah permintaan vanilin oleh industri dan farmasi, mendorong peneliti untuk mencoba mengembangkan metode sintesis vanilin. Sebelumnya vanilin dapat disintesis dari bahan dasar lignosulfat yang berasal dari limbah pabrik kertas. Vanilin juga dapat disintesis dari bahan dasar glukosida coniferil alkohol, lignin, guaiokol, dan eugenol menggunakan katalis dan oksidator. Pada penelitian ini, dilakukan sintesis vanilin dari bahan dasar isoeugenol melalui metode elektrokimia dengan menggunakan elektroda kerja Pt dan BDD. Isoeugenol mengalami oksidasi disertai pemutusan ikatan C-C membentuk gugus aldehida. Penentuan nilai potensial oksidasi isoeugenol dengan metode siklik voltametri untuk elektroda Pt dan BDD masing-masing adalah 0,41 V dan 0,76 V. Sintesis vanilin dilakukan dengan metode kronoamperometri menggunakan satu dan dua kompartemen. % area vanilin tertinggi dengan satu kompartemen untuk masing-masing elektroda Pt dan BDD adalah 2,9 % dan 1.33 %, dengan dua kompartemen adalah 2,88%. Hasil kronoamperometri dikarakterisasi dengan instrumen GC, GC-MS, dan FTIR. Hasil MS menunjukkan pola fragmentasi vanilin pada nilai m/z 152, 151, 137, 109, 81, 51, dan 15. Sedangkan grafik FTIR menunjukkan munculnya puncak di sekitar bilangan gelombang 1600-1700 cm-1 untuk vibrasi karbonil dan 2 puncak vibrasi C-H khas aldehida pada 2700 cm-1 dan 2800 cm-1.
from paper mill waste. Vanillin can also be synthesized from base materials such as glucoside coniferil alcohol, lignin, guaiokol, and eugenol using a catalyst and oxidant. In this study, vanillin was shynthesized from isoeugenol through an electrochemical method using Pt and BDD electrode. Isoeugenol undergoes oxidation accompanied by the termination of C-C bond forming an aldehyde group. The determination of the oxidation potential of isoeugenol with cyclic voltammetry method for Pt and BDD electrodes are 0,41 V and 0,76 V respectively. The synthesis of vanillin was conducted using chronoamperometry using one and two compartments. The highest % area of vanillin using one compartment for Pt and BDD electrode are 2,9% and 1,33% respectively, using two compartments are 2,88% with Pt electrode. The results of chronoamperometry were characterized by instrument GC, GC-MS, and FTIR. MS results showed fragmentation patterns of vanillin in the value of m/z 152, 151, 137, 109, 81, 51, and 15, while the FTIR analysis showed the peaks around at 1600-1700 cm-1 for the carbonyl vibration and two peaks at 2700 cm-1 and 2800 cm-1 for C-H vibration typical aldehyde."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyhan Puji Putranto
"Isoeugenol merupakan hasil turunan produk minyak cengkeh yang banyak dimanfaatkan dalam industri parfum, aroma dan rasa makanan, minyak esensial, obat, antioksidan serta antibakteri. Pada penelitian ini, studi elektrokimia isoeugenol dipelajari sebagai dasar dalam pengembangan proses konversi isoeugenol menjadi produk bernilai manfaat tinggi. Penelitian ini menggunakan elektroda kerja emas, boron doped diamond, dan boron doped diamond termodifikasi emas. Preparasi elektroda BDD Au dilakukan dengan metode elektrodeposisi menghasilkan ukuran partikel Au sekitar 500 nm dan morfologi berupa poligonal sisi. Elektroda pendukung dan elektroda acuan masing-masing menggunakan platina spiral dan Ag/AgCl dalam 1 M KCl.
Parameter matriks larutan menggunakan variasi pH buffer Britton-Robinson dalam akuabides. Berdasarkan voltamogram siklik diperoleh pH optimum untuk elektrooksidasi isoeugenol menggunakan elektroda emas, boron doped diamond dan boron doped diamond termodifikasi emas terjadi pada masing-masing nilai pH 3, pH 6, dan pH 3. Nilai potensial oksidasi untuk elektroda emas, boron doped diamond dan boron doped diamond termodifikasi emas adalah 660 mV, 710 mV dan 662 mV. Nilai arus oksidasi untuk elektroda emas, boron doped diamond dan boron doped diamond termodifikasi emas adalah 108,28 A; 52,813 A dan 106,689 A.

Isoeugenol is a derivative product of clove oil which is widely used in perfume industry, aroma and taste of food, essential oil, medicine, antioxidant and antibacterial. In this study, electrochemical studies of isoeugenol were studied as a basis in the development of isoeugenol conversion process into high value products. This study used gold, boron doped diamond, and boron doped diamond modified gold as working electrodes. BDD Au electrode preparation was performed by electrodeposition method yielding Au particle size about 500 nm and morphology of polygonal side. Supporting electrode and reference electrode are using spiral platinum and Ag AgCl in 1 M KCl.
Matrix solution is use a variation of Britton Robinson buffer pH in aquabides. Based on the cyclic voltammogram obtained the optimum pH for isoeugenol electrooxidation using gold electrodes, boron doped diamond and boron doped diamond modified gold occur in each pH value 3, pH 6, and pH 3. Oxidation potential values for gold electrodes, boron doped diamond and boron doped diamond modified gold is 660 mV, 710 mV and 662 mV. The oxidation current values for gold electrodes, boron doped diamond and boron doped diamond modified gold are 108.28 A 52.813 A and 106,689 A.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Hartomo Yusuf
"Penggunaan solar sebagai bahan bakar mesin diesel telah menimbulkan banyak masalah terhadap kesehatan manusia dan lingkungan karena emisi pembakarannya menghasilkan senyawa-senyawa seperti NOx, SOx, dan lain-lain sehingga dikembangkan penelitian untuk mendapatkan bahan bakar yang ramah lingkungan. Metode elektrokimia sederhana digunakan untuk mensintesis Biodiesel Fuel dari minyak kedelai. Metode elektrokimia yang digunakan difasilitasi dengan elektroda kerja boron-doped diamond (BDD) dengan dua sel elektrokimia dipisahkan oleh membran pemisah polimer NafionÒ. Temperatur reaksi diatur pada suhu ruang (25C). Reaksi yang dilakukan adalah transesterifikasi trigliserida dengan metanol menghasilkan fatty acid methyl ester (FAME) yang popular sebagai biodiesel.
Karakterisasi awal minyak kedelai menunjukkan bahwa kandungan asam lemak bebas, air dan bahan menguap dalam minyak 0,059% dengan angka asam sebesar 0,112 mengindikasikan bahwa kualitas minyak kedelai tergolong baik. Waktu reaksi elektrokimia berlangsung selama 0,5 jam dengan masing-masing garam elektrolit Na2SO4 1 M dan TBAP (tetra butil ammonium perklorat) 0,13 M. Konsentrasi Na2SO4 yang digunakan sebesar 1,5 M untuk 0,5 jam reaksi elektrokimia. Penggunaan TBAP 0,13 M sebagai garam elektrolit menghasilkan persen komposisi FAME tertinggi, yaitu 0,0569%.

Diesel usage as fuel for diesel engines has caused many problems for the human health and environment due to exhaust gases such as NOx, SOx, etc, emitted from combustion. Therefore, studies are developed to obtain an environmental friendly fuel. In this work, a simple electrochemical method to synthesize biodiesel fuel from soybean oil was developed. The electrochemical method was applied using a boron-doped diamond film as the working electrode with two-separated compartments of electrochemical cells. NafionÒ was used as the separating membrane. The reaction temperature was set at room temperature (25oC). Transesterification reaction between triglyceride and methanol through an electrochemical method (Galvanostat technique) was expected to produce fatty acid methyl ester (FAME), widely known as biodiesel.
Initial characterization of soybean oil showed that the content of free fatty acids, water, and volatile matters in the oil were 0.059% with the acid number of 0.112, indicated that the quality of soybean oil was respectable. The electrolysis time of 0.5 h was applied for both electrolytes Na2SO4 1 M and TBAP (tetrabutylammonium perchlorate) 0.13 M while the maximum concentration of Na2SO4 is 1,5 M. The use of TBAP 0,13 M as an organic salt electrolyte produced the highest FAME percent composition of 0,0569%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S58235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>