Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193009 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dheva Oktaverina
"Pemilihan metode kontrasepsi yang akan digunakan istri tidak terlepas dari peran suami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap suami terhadap pemilihan kontrasepsi istri di Kecamatan Tarub. Desain penelitian menggunakan cross sectional dan 110 responden yang diambil secara cluster sampling dilibatkan dalam penelitian ini. kuisioner yang digunakan dalam penelitian telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil analisa menunjukan mayoritas responden memiiki pengetahuan kontrasepsi yang rendah (64,54%) dan sikap kontrasepsi yang negatif (63,36%). Sebagian besar istri responden menggunakan metode kontrasepsi jangka pendek (64,54%). Penelitian ini mengungkapkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p = 0,304) dan sikap (p = 0,318) suami terhadap pemilihan kontrasepsi istri di Kecamatan Tarub. Konseling kontrasepsi dibutuhkan oleh suami dan istri mengenai jenis kontrasepsi agar kontrasepsi yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasangan.

The selection of contraceptive methods to be used by the wife is inseparable from the husband's role. This research have a purpose to know relationship between  husband's knowledge and attitudes to the selection of wife contraception in Tarub Sub-District. The research design used cross sectional, as many as 110 respondents taken by cluster sampling were involved in this research. The questionnaire used in the study was tested for validity and reliability. The analysis shows that the majority of respondents have low contraceptive knowledge (64.54%) and negative contraceptive attitudes (63.36%). Most of the respondent's wife use short-term contraceptive method (64.54%). This research revealed that there was no significant relationship between knowledge (p = 0.304) and attitude (p = 0.318) of the husband to the selection of wife contraception in Tarub Sub-District. Husband and wife counseling is needed by husband and wife regarding the type of contraception so that the contraception used is appropriate to the needs and conditions of the partner."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmawati
"Sikap merupakan kumpulan gejala dalam merespon stimulus sehingga melibatkan pikiran, perasaan, perhatian dan gejala kejiwaan. Salah satu cara untuk mempengaruhi sikap seseorang dalam pengambilan keputusan tentang KB adalah dengan pemberian konseling. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas konseling terhadap sikap suami dalam pengambilan keputusan KB dan pemilihan kontrasepsi. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental, dengan Pretest-Postest non-Equivalent Control Group Design yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan sikap suami dalam pengambilan keputusan KB pada responden yang diberikan dan tidak diberikan intervensi konseling dengan menggunakan kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah para suami yang mempunyai istri dalam masa postpartum di wilayah kerja Puskesmas Ulee Kareng Kotamadya Banda Aceh. Jumlah sampel 64 oramg, 32 orang kelompok intervensi dan 32 orang kelompok kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan total populasi. Analisis efektifitas konseling terhadap sikap suami dalam pengambilan keputusan KB dan pemilihan kontrasepsi menggunakan uji chi-square. Hasil uji homogenitas responden didapatkan hasil antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol adalah homogen (p > 0,05).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan sikap suami dalam pengambilan keputusan KB sebelum intervensi (p = 0,792) dan setelah intervensi ( p = 0,109) pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol, tetapi terdapat perbedaan yang bermakna pada jumlah keikutsertaan KB (p = 0,000). Pemberian konseling yang teratur dan regular diharapkan suami dapat bersikap positif dalam pengambilan keputusan KB dan berperan dalam memilih serta menggunakan alat kontrasepsi. Konseling merupakan salah satu cara pendekatan yang terbaik yang dapat diterapkan di masyarakat untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan sikapnya terhadap program KB dengan melibatkan berbagai unsur termasuk keluarga. Perawat maternitas sebagai salah satu praktisi yang dapat memberikan konseling dengan tepat perlu bekerjasama dengan berbagai kalangan baik pemerintah maupun pemuka agama yang ada di daerah setempat.

Attitude is a symptom in respond to stimulus involving mind, feeling, attention and psychology symptom. One of the way to influence ones attitude in making decision in family planning is by counseling. This research was aimed to explore the effectiveness of counseling on husband attitude toward family palnning decision making and contraceptive choice. The research was quasi experiment design, with Pretest-Postest non-Equivalent Control Group Design that aimed to explore the difference in husband attitude toward family palnning decision making , the participants in the intervention group were counseled and control group werenot. The population of this research were husbands in ulee kareng Health Centre Area Banda Aceh City whose wife were in postpartum period. The samples were 64 devided into two group, with 32 participants respectively. Data were analized by chi-square test. The result of respondent homogeneity test revealed that there was a homogeneity between subject in intervention and control group (p>0,05).
The result showed that there was no difference in husband attitude toward family planning decision making before the intervention (p=0,792) and after intervention (p=0,109) in both groups, but there was a significant difference in family planning participation (p=0,000). By regular counseling, it is hoped that the husband will have a positive attitude toward family palnning decision making and participate in chosing and using contraceptive. It is recommended that counseling as one of the best approach technique can be applied in community in order to improve community knowledge and attitude in family palnning program by involving various sectors. Maternity nurse as one the practitioners who can give the proper counseling can corporate with many sectors including from local government and religion leaders.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-24801
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsiah
"Gerakan Keluarga Berencana Nasional bertujuan ganda yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS). Dalam mewujudkan tujuan tersebut, program keluarga berencana nasional memakai beberapa metoda kontrasepsi yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi fisik peserta KB itu sendiri. Menggunakan alat kontrasepsi merupakan salah satu metoda KB yang terbaik untuk mengatur kelahiran anak, AKDR merupakan alternatif pilihan bagi pasangan muda yang ingin menunda kehamilannya, juga merupakan alternatif kedua setelah kontap bagi pasangan tua yang ingin mengakhiri kehamilannya.
Di Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin, persentase akseptor berdasarkan metode kontrasepsi adalah, suntik KB (47,58%), p11 (21,90%), implant (19,77%), AKDR (6,20%), khusus AKDR relatif rendah bila dibandingkan dengan nasional (13,6%), juga bila dilihat dari propinsi Sumatera Selatan (6,25%). Hal ini tentunya banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya pemakaian AKDR di wilayah tersebut salah satu diantara faktor tersebut adalah faktor sosial budaya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi di Kelurahan Serasan Jaya, Soak Baru dan Balai Agung. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional, dengan responden 102 orang akseptor KB. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, kemudian diolah dengan analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan teknik analisis chi square dan regresi logistik.
Alasan responden memilih AKDI sebagian besar mengatakan aman (78,8%), sedangkan alasan tidak memakai AKDR mayoritas mengatakan takut efek samping (88,23%). Hasil analisis chi square menunjukkan adanya hubungan antara umur, pendidikan suami, jumlah anak hidup dan dukungan suami dalam memilih alat kontrasepsi. Analisis regresi logistik diperoleh faktor yang paling dominan adalah dukungan suami.
Dalam rangka meningkatkan pemakaian AKDR di wilayah khususnya Serasan Jaya, Soak Baru dan Balai Agung, perlu diberi KIE (komunikasi informasi dan edukasi) terutama ditujukan untuk PUS yang belum menggunakan alat kontrasepsi .

The Role of Husbans to Support to the Selection of Contraceptive Device on Family Planning Patient at Serasan Jaya Village, Soak Baru and Balai Agung Sub-Districts, Musi Banyuasin District, South Sumatera Province, 2002The National Family Planning Movement has double aims that are to increase mother and child welfare, and also to form prosperous and welfare of the small family norm (NIXBS). In parsing those goals, the National Family Planning Program used some contraceptive methods that adjusted to situation and condition of Family Planning physical patient herself The using of contraceptive device is one of the best Family Planning methods to arrange child birth, IUDs is the alternative selection for young couple who wants to postpone her pregnancy, it also second alternative after "kontap" for old couple who wants to ending her pregnancy.
In Sekayu Sub-District, Musi Banyuasin District, the percentage of acceptor based on contraceptive method are injectable (47,58%), pill (21,90%), implant (19,77%), IUDs (6,25%), especially for IUDs relative small if compared with national (13,6%), also when it seen at South Sumatera (6,25%). The factor that influences to lowering the use of IUDs on those areas, one of them is social-demographic.
The objective of this study is to know factors that were related in the selection of contraceptive device at Serasan Jaya, Soak Baru, and Balai Agung villages. The study design used cross-sectional, with the respondent is 102 acceptors of Family Planning. The data is collected by questionnaire, and then the data is analyzed by univariate, bivariate, and multivariate used technical analysis chi-square and regression logistic.
Reason of respondent selected IUDs the most of them are safety (78,8%), while the reason was not used IUDs, the majority of them afraid the side effects (88,23%). The result of chi-square analysis showed that there was relationship between age, husband's education, the number of live birth child, and husband's support in selecting the contraceptive device, Regression logistic analysis obtained that the most dominant factor is husband's support.
In order to improve the using of IUDs at the villages, especially at Serasan Jaya, Soak Baru and Balai Agung, it is need to provide Information, Education, and Communication) especially addressed to fertile-age couple.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T7933
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pipit Susilowati
"Tujuan penelitian adalah diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi suami dalam memilih alat kontrasepsi dengan desain cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random dengan jumlah sampel 32 responden.
Uji statistilt yang digunakan adalah Chi Square dengan alpha 0,05. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dengan pemilihan alat kontrasepsi pria dengan p-value 0,03 dan tidak ada hubungan antara motivasi, pendidikan, pekerjaan, suku bangsa, ketersediaan alat kontrasepsi, komunikasi suami istri, konseling KB, jumlah anak, dan pengalaman dengan pemilihan alat kontrasepsi pria dengan p-value >0,05. Penelitian ini menyarankan untuk memberikan pengetahuan yang Iebih intensif mengenai manfaat alat kontrasepsi pria kepada rnasyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5864
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kamsatun
"Penggunaan kontrasepsi seharusnya disesuaikan dengan tujuannya. Keputusan pemilihan kontrasepsi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk dukungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan keputusan pemilihan kontrasepsi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain kasus kontrol. Metode analisis terdiri dari analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian membuktikan ada hubungan antara dukungan sosial dengan keputusan pemilihan kontrasepsi setelah dikontrol usia. Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan bahwa perencanaan dukungan sosial perlu diintegrasikan berkaitan dengan pemberdayaan perempuan dalam pemilihan kontrasepsi yang tepat.

The use of contraceptives should be adapted to its purpose. The decision to choose contraception are influenced by various factors including social support. This study aims to determine the relationship of social support to the decision to choose of contraception. This study is an analytical study with case-control design. The method of analysis consisted of univariate analysis, bivariate and multivariate. Research shows there is a relationship between social support with the decision to choose of contraception after age controlled. Based on the results of the study recommended that planning needs to be integrated social support related to women's empowerment in the decision to choose contraception.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartini
"Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan tingkat pertumbuhan penduduk adalah melalui program Keluarga Berencana. Sejak otonomi daerah program KB banyak mengalami perubahan/kendala yang mengakibatkan turunnya tingkat pemakaian alat kontrasepsi terutama penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang. Cakupan akseptor KB aktif di Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari yang terdiri dari 2 buah Puskesmas, yaitu Puskesmas Kemaraya dan Puskesmas Benu-Benua, baru mencapai 65%, masih di bawah target Nasional yaitu 75%.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi Dalam penelitian adalah seluruh pasangan usia subur yang berjumlah 7.617 orang dengan besar sampel 210 orang yang diambil secara cluster random sampling. Data dianalisa dengan menggunakan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alat kontrasepsi lebih banyak pada mereka yang memiliki pengetahuan baik (p-value = 0,000), sikap yang positif (p-value = 0,000), kepercayaan baik terhadap alat kontrasepsi (p-value = 0,013), informasi yang cukup mengenai alat kontrasepsi (p-value = 0,002) serta dukungan yang baik dari suami (p-value = 0,001) sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor tersebut ada hubungan yang signifikan dengan penggunaan alat kontrasepsi.
Petugas kesehatan disarankan untuk memberikan KIE ( Komunikasi Informasi dan Edukasi) kepada setiap pasangan usia subur sehingga mereka memiliki pengetahuan yang baik, sikap positif dan meyakini dengan benar mengenai alat kontrasepsi yang digunakan

One of effort had been made by government to lower population growth rate are through family planning program. Since region autonomy, family planing program had many changes/problems which caused of decreasing amount of using contraception tools, especially long-term of using contraception tools. Range of active KB acceptor in Sub-district of West Kendari consists of 2 public health center, namely public health center Kemaraya and public health center Benu-Benua which reach 65%, still below of national target 75%.
This study is a descriptive study by cross sectional design. Population in this study are all of couples of child-bearing age amounted 7,617 people, with large of samples are 210 people taken as cluster random sampling. Data analyzed using chi square test on confidence level of 95%.
Study result shows that using of contraception tools carried by them who have good knowledge (p-value = 0.001), positive attitude (pvalue = 0.001), good trust for contraception tools (p-value = 0.013), adequate information about contraception tool (p-value = 0.002) and good support from husband (p-value = 0.001), for conclusion, there are significant relationship in these factors to using contraception tools.
Health provider was suggested to implement Information Communication and Education to every couples of childbearing age in order that they have good knowledge, positive attitude, and trust in using contraception tools.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Monica J.
"Dalam RPJMN 2009 - 2014 tertuang bahwa dalam rangka mempercepat pengendalian fertilitas adalah melalui penggunaan kontrasepsi yang lebih diarahkan kepada MKJP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi IUD sebagai salah satu MKJP dengan menggunakan desain potong lintang. Populasinya adalah semua akseptor KB aktif baik IUD dan Non IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur dari bulan Januari - April 2015. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sistematik. Data diolah secara univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square dan tingkat kemaknaan makna α = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi responden yang menggunakan IUD adalah sebesar 42.1% dan Non IUD 57.9%. Hasil analisis data bivariat menunjukkan variabel yang secara statistik berhubungan dengan pemilihan kontrasepsi IUD adalah usia, jumlah anak masih hidup, pengetahuan, dukungan suami,kelengkapan alat kontrasepsi dan ketersediaan petugas KB/Bidan, sedangkan yang tidak berhubungan adalah pendidikan dan sikap. Penelitian ini menyarankan untuk mengoptimalkan penyampaian informasi kepada PUS melalui penyuluhan dan merubah persepsi masyarakat tentang anggapan negatif IUD.

In RPJMN 2009 - 2014 stated that in order to accelerate the fertility control is through the use of contraception is more geared to the LTM. This study aims to determine the factors that influence the selection of IUD as one of the long term contaceptive method using cross sectional design. The population is all active in both IUD acceptors and Non IUD in Puskesmas Subdistrict Kramat Jati, East Jakarta than in January-April 2015. Sampling was done by means of systematic random. Data processed using univariate and bivariate with the Chi-Square test and the level significance of meaning α = 0.05.
The results showed that the proportion of respondents who use the IUD is at 42.1% and 57.9% Non IUD. Bivariate data analysis results showed statistically significant variables associated with the election of IUD's age, number of children are still alive, the knowledge, the support of her husband, completeness availability of contraceptives and birth attendant / midwife, while unrelated are knowledge and attitude. This study suggests to optimize the delivery of information to the couples of childbearing age through counseling and change the public perception of the negative perception IUD.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S59094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusro Hadi
"Program Keluarga Berencana merupakan suatu upaya dalam peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui; pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) merupakan salah satu metode KB yang terbaik untuk menjarangkan kelahiran anak dan merupakan alternatif pilihan kedua setelah Pil bagi pasangan muda yang ingin menunda kehamilannya, juga merupakan alternatif kedua setelah Kontap bagi pasangan tua yang ingin mengakhiri kehamilannya.
Pada kenyataannya di wilayah Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah, persentase pemakaian AKDR relatif rendah (12,16%) bila dibandingkan dengan Nasional (20,04%), juga bila dilihat di Kabupaten Lampung Tengah (20,47%). Hal ini tentunya banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya pemakaian AKDR di wilayah tersebut, yang antara lain faktor-faktor peserta KB itu sendiri, faktor sarana prasarana dan faktor pemberi pelayanan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor peserta KB dan hubungannya dengan pemakaian AKDR di Desa Purwodadi wilayah Kecamatan Trimurjo. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dengan responden 163 orang ibu-ibu peserta KB di desa Purwodadi. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, kemudian diolah dengan uji univariat dan bivariat, dengan tehnik analisis Chi-Square dan Fisher Exact.
Hasil analisis Chi-Square menunjukkan dari 9 variabel, ada 2 variabel mempunyai hubungan, yaitu; Status bekerja istri dan keinginan menambah anak. Dalam rangka peningkatan pemakaian AKDR di wilayah Kecamatan Trimurjo,khususnya Desa Purwodadi perlu diupayakan beberapa hal yaitu; sasaran dalam memasyarakatkan pemakaian AKDR sebagai alat KB, khususnya bagi peserta KB Non AKDR , pada istri yang tidak bekerja (ibu rumah tangga) dan bagi peserta KB yang masih mempunyai keinginan untuk menambah anak di kemudian hari.

Family Planning Program is one of the efforts to enhance awareness and participation of community by delaying the age of marriage, controlling birth spacing as well as increasing Family welfare. AKDR is one of the best method to regulate birth spacing and the second choice after Pill that most used by young couples who want to delay pregnancy and the old ones desire to end their fertility.
In fact, in Trimurjo Sub district, percentage of AKDR user is relatively low (12, 16%), compared to National figure (20, 04%), and Lampung Tengah regency (20,47%). I suppose that there should be many factors, which influence the low coverage of AKDR use in this Sub district. Those factors are Family Planning Participants, the means and also the providers.
This research is purposed to know the relation of Family Planning Participants factors, with the use of AKDR in Purwodadi Village, Trimurjo Sub district. The design of this research is Cross Sectional and analyzed by using Chi-Square and Fisher Exact.
The results of Chi-Square analysis indicate that of 9 variables there are 2 significant variables. The variables are the wife job status and the need of desired children. In order to increase the use of AKDR contraception especially in Purwodadi Village , I suggest that the target of AKDR should be directed to non AKDR user which the wife who have not job (house hold wife), as well as those who desired to have more children in the future.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T2726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suksesyadi
"Peralihan kekuasaan dari pemerintahan Orde Lama ke pemerintahan Orde Baru pada periode tahun 1960-1970 melahirkan kebijakan baru di bidang kependudukan. Pemerintahan Orla berikap prenatalis sedangkan pemerintahan Orba justru sebaliknya. Pemerintahan orba yang berorientasi pada pembangunan ekonomi menganut kebijakan kependudukan yang antinatalis. Salah satu kebijakan kependudukan yang diambil pemerintah adalah menekan angka pertumbuhan penduduk melalui upaya penurunan angka kelahiran dan juga menekan angka kematian. Hasilnya, laju pertumbuhan penduduk menjadi 1,35 % pada periode tahun 1990-2000. Keberhasilan tidak terlepas CIO dukungan prNrard KB Melalui penyuluhan yang diarahkah kepada suami isteri pasangan usia subur (PUS). Terutama dalam pelaksanaan penggunaan kontrasepsi oleh PUS.
Pemilihan jenis kontrasepsi tertentu merupakan keputusan yang diambil suami Isteri PUS. Dalam proses pengambiian keputusan memilih kontrasepsi tersebut terdapat relasi gender antara keduanya. Berlcaitan dengan hal tersebut, maka permasalahan penelitian dilokasikan pada proses pengambilan keputusan suami isteri pasangan usia subur dalam memilih kontrasepsi.
Sacaraa umum, teori-teori yang dipakai untuk menjelaskan masalah tersebut antara lain teori yang dikemukakan oleh Amal, Amran, Baumholz, Budiman, Effendy, Lestari, Moffat, Safilios-Rotschild, Sajogyo, Schramm, dan Singarimbun. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran tentang proses pengambilan keputusan suami istri pasangan usia subur dalam memilih kontrasepsi dan bagaimana penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh kepada suami Isteri pasangan usia subur untuk memperoleh gambaran tentang pees pengambilan keputusan suami isteri PUS dalam memilih kontrasepsi dan bagaimana penyuluhan yang dilakukan penyuluh kepada suami isteri PUS, maka dalam penelitian ini dipilih pendekatan kualitatif bersifat studi kasus dengan Jenis penelitian deskriptif. Untuk memperoleh data yang komprehensif dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap 16 subjek penelitian dan observasi terhadap penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh sebagai sampal penelitian, ditetapkari Secara purposif Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengambilan keputusan suami isteri PUS dalam memilih kontrasepsi adalah sebagai berikut. Panama, suami isteri membuat keputusan untuk menunda ketahiran atau tidak ingin menambah anak lagi. Terdapat 2 variasi dalam pengambilan keputusan yaitii : (a) keputusan yang dibuat berdataskan kesepakatan bersama antara suami isteri; (b) suami menyerahkan pengambilan keputusannya kepada isteri. Kedua, suami isteri mencari informasi mengenai cara-cara menunda kelahiran atau tidak ingin menambah anak lagi. Dalam proses ini, suami dan isteri baik secara bersama-lama maupun sendiri-sendiri mencari informasi kepada kader KB, pengurus posyandu, penyuluh KB, bidan atau dokter. Ketiga, suami isteri membuat kaputusan rnemilih kontrasepsi yang sasuai dengan kebutuhannya. Terdapat 4 variasi dalam pengambilan keputusan memilih kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan suami isteri, yaitu : (a) keputusan yang dibuat berdasarkan kesepakatan bersama antara suami isteri dengan isteri sebagai akseptor; (b) keputusan yang dibuat oleh isteri sendiri dengan isteri sebagai akseptor; (c) keputusan yang dibuat oleh suami sendiri dengan isteri sebagai akeptor; (d) keputusan yang dibuat berdasarkan kesepakatan bersama antara suami isteri dengan suami sebagal akseptor. Keempat, suami isteri memilih tempat pelayanan kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhannya. Terdapat 3 variasi dalam pengambilan keputusan suami isteri dalam memilih tempat pelayanan kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan mereka, yaitu : (a) keputusan isteri seorang diri; (b) keputusan suami seorang diri; (e) keputusan bersama suami isteri. Kelima, suami isteri baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama mendatangi tempat pelayanan kontrasepsi sesuai dengan Jenis kontrasepsi pilihannya.
Dari hasil penelitian ini, kepada instansi pembuat kebijakan kependudukan, khususnya kepada pemerintah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung diusulkan rekomendasi sebagai berikut: (a) program KB hendaknya dibuat dengan Memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan perempuan. Jangan hanya perempuan yang menjadi sasaran utama bagi pemakaian kontrasepsi tapi juga laki-laki. Caranya, dengan menyedihkan kontrasepsi untuk laki-laki - di luar kondom dari vasektomi-seperti berbagai kontrasepsi yang diperuntukan bagi perempuan; (b) dibuat kampanye iklan seperti suami Siaga pada iklan persalinan dan penyuluhan KS dilakukan juga ditempat/kantor suami bekerja untuk menggugah kepedulian suami terhadap kesejahteran isteri/perempuan; (c) supaya suami terlibat secara aktif dalam program KB maka advokasi harus menjadi prioritas program KB."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12163
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sjamsibar Baras
"Perluasan Pelayanan Keluarga Berencana menyebabkan bertambahnya peserta KB baru. Penambahan peserta KB baru diikuti pula oleh banyaknya peserta KB drop out, sehingga menghambat tercapainya tujuan Program KB yaitu norma keluarga kecil bahagia sejahtera. Berbagai faktor dapat mempengaruhi kelangsungan pemakaian alat kontrasepsi antara lain faktor-faktor yang berhubungan dengan pelayanan KB meliputi sumber pelayanan, jenis petugas dan keterampilan petugas, kepuasan peserta KB terhadap pelayanan. Faktor-faktor tersebut berkaitan dengan kegiatan pembinaan petugas kesehatan/KB terhadap peserta KB.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembinaan petugas kesehatan/KB terhadap peserta KB dalam meningkatkan kelangsungan pemakaian alat kontrasepsi. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian analitik dan pengumpulan data dengan teknik Cross Sectional. Pengambilan sample pada peserta KB dengan cara Stratified random sampling, sedangkan pada petugas tidak dilakukan sampling. Analisis yang digunakan yaitu Analisis presentase, Chi Kuadrat, Cramer's V atau Phi, uji korelasi dan Analisis regresi sederhana.
Dari penelitian ini didapatkan bahwa kebanyakan petugas kesehatan/KB adalah petugas pemerintah dari jenis tenaga terbanyak Dokter. Ternyata kegiatan konseling dilaksanakan oleh sebagian besar petugas kesehatan kemudian kunjungan ke Posyandu merupakan kegiatan kedua terbanyak, sedangkan kegiatan pembinaan lainnya hanya di laksanakan oleh kurang dari separuh petugas kesehatan. Didapatkan pula bahwa bidan paling banyak melayani peserta KB dalam pembinaan.
Peserta KB yang menerima kegiatan pembinaan sebagian besar adalah ibu rumah tangga yang kebanyakan berumur 20-40 tahun. Jenis kontrasepsi yang digunakan terbanyak suntikan dan pil, hanya sebagian kecil menggunakan IUD. Peserta KB tersebut sebagian besar masih memanfaatkan pelayanan pemerintah. Alasan terbanyak drop out peserta KB karena adanya keluhan. Didapatkan 44, 1% peserta aktif selama 18 bulan, 42, 4% selama 12 bulan, 7,4% selama 6 bulan dan 6, 1% selama 20 bulan.
Dari Analisa Statistik ternyata tidak ada perbedaan tingkat kelangsungan penggunaan alat kontrasepsi yang bermakna menurut frekuensi kunjungan rumah, frekuensi kunjungan ke Posyandu, frekuensi pembinaan Tokoh Masyarakat, pembinaan organisasi, frekuensi rapat staf dan frekuensi rapat koordinasi, ada/tidak adanya uraian tugas, baik/tidak rencana kerja, motivasi kerja, kerja lama dan penampilan kerja. Terbukti adanya korelasi yang bermakna antara frekuensi konseling dengan kelangsungan pemakaian alat kontrasepsi dan kekuatan korelasi sebesar 18%. Tiap kenaikan kategori frekuensi konseling akan meningkatkan keikutsertaan KB sebesar 0,167. Diharapkan adanya peningkatan pelayanan pembinaan melalui konseling dan pemerataan pelayanan KB terutama meningkatkan peranan Dokter/Bidan Swasta.
Akhirnya disarankan perlunya penelitian lebih lengkap mengenai kegiatan pembinaan peserta KB yang mencakup bukan hanya intensitas kegiatan tapi juga kualitas dan materi pelaksanaan kegiatan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>