Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104527 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cosi Suta Fisanda Pilasto
"

Aksesibilitas yang terbatas menuju tempat kerja adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh angkatan kerja wanita di negara-negara berkembang. Makalah ini mengukur dampak dari peningkatan sistem transportasi perkotaan pada status pekerjaan perempuan di Jakarta, Indonesia. Ketersediaan angkutan bus cepat yang aman dan nyaman mengurangi biaya tetap (dalam hal uang dan waktu) dari perjalanan ke tempat kerja, sehingga kami memperkitakan jumlah perempuan bekerja akan meningkat setelah selesainya pembangunan busway di Ibukota. Dengan menggunakan survei sosial dan ekonomi nasional (SUSENAS) dan metode difference in difference (DID), kami menemukan hubungan positif antara status pekerjaan wanita dan peningkatan layanan transportasi perkotaan. Secara khusus, efek terbesar dan signifikan dialami oleh wanita berusia 15-29 tahun dan tidak signifikan pada pria. Selain itu, kehadiran BRT juga meningkatkan probabilitas wanita bekerja di sektor formal dan menurunkan probabilitas bekerja di sektor informal. Dapat kami simpulkan bahwa peningkatan transportasi perkotaan, sebagai proxy dari aksesibilitas, memainkan peran penting dalam meningkatkan angkatan kerja perempuan, khususnya di negara berkembang.

Kata kunci: Transportasi perkotaan, ketenagakerjaan, gender, evaluasi kebijakan.

 


Limited accessibility to workplace is one of the greatest challenges faced by women’s labor force in developing countries. Low rates of female labor force participation show a significant waste of productive human resources and lead to the stagnation growth of the female labor force participation rate. This paper quantifies the impacts of improved urban transport systems on women’s employment outcomes living in Jakarta, Indonesia. Since the availability of appropriate and safer bus rapid transit (BRT) reduces fixed costs of commuting to work in terms of money and time, we predict the number of employed women to increase after the completion of busway construction in the capital. Using the social and economic national survey (SUSENAS) and the difference in difference (DID) method, we found a positive relationship in employment status among urban women. In particular, the largest and significant effect is observed for women aged 15-29 years. Moreover, in terms of occupation, the presence of BRT increased accessibility to formal job and lowered probability to the informal job. We also explore a possibility that bus rapid transit did not affect the employment status of males, due high accessibility to private vehicle. Our result indicates that improved public transportation, as the proxy of accessibility, plays an important role in increasing female labor force partcipation, especially in developing countries.

 

Key words: Urban transport, employment, gender, impact evaluation.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ero Sukmajaya
"Dalam rangka menyelenggarakan layanan transportasi yang aman dan nyaman serta terhindar dari kemacetan, Pemerintah Daerah DKI Jakarta telah membangun sistem Bus Rapid Transit (BRT) yang dikenal dengan Transjakarta Busway. Kenyamanan dalam layanan BRT dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas operator-operator bus Transjakarta yang terdiri dari berbagai perusahaan bus. Dalam melakukan layanan transportasi para operator tidak bersaing satu sama lain dalam menentukan harga/tarif perjalanan. Persaingan antar operator terjadi dalam proses untuk masuk menjadi operator bus transjakarta (competition for the market).
Mekanisme persaingan untuk menjadi operator telah mengalami beberapa kali perubahan, pada awal dioperasikannya transjakarta, para operator transjakarta merupakan hasil proses penunjukan langsung. Dalam perkembanganya prosedur penetapan operator transjakarta dilakukan dengan metode pelelangan umum. hingga pada akhirnya terdapat regulasi yaitu Peraturan Gubernur DKI No.63 Tahun 2014 tentang Prosedur Penetapan Operator Bus Transjakarta yang kemudian diubah menjadi Peraturan Gubernur DKI No.17 Tahun 2015, dalam regulasi tersebut diatur bahwa proses penetapan operator transjakarta dilakukan dengan metode penunjukan langsung untuk operator angkutan lama (eksisting) serta metode pelelangan umum untuk operator angkutan baru (non eksisting).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi mekanisme penentuan operator transjakarta serta mendapatkan alternatif kebijakan dalam mekanisme penentuan operator Transjakarta. penelitian ini menggunakan metode competition checklist OECD untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan terhadap persaingan akibat adanya regulasi Penunjukan langsung untuk menjadi operator bus Transjakarta. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kebijakan penetapan operator bus transjakarta ini berpotensi menghambat persaingan untuk masuk ke dalam pasar (berpotensi membatasi jumlah atau lingkup operator, berpotensi membatasi kemampuan pelaku usaha (operator) untuk bersaing, serta berpotensi mengurangi dorongan bagi para operator dalam bersaing).

In order to provide transport services are safe and comfortable and avoid the congestion, local government of Jakarta has built a Bus Rapid Transit (BRT), known as Transjakarta Busway. BRT service convenience is determind by the quantity and quality of Transjakarta bus operators. In the transport service operators do not compete with each other in determining the price/ tariff of travel. Competition between operators occur in the process for entry into the Transjakarta bus operator (competition for the market).
The mechanism of competition to become the operator has been amended several times, at the beginning of the operation of Transjakarta, the operator Transjakarta is the result of direct appointment process. In the expansion of Transjakarta operator determination procedures conducted by public tender method. until eventually there are regulations that Jakarta Governor Regulation 63 of 2014 on Determination Procedure Transjakarta bus operator which is then converted into Jakarta Governor Regulation No.17 Year 2015, in the regulation stipulated that the process of determining the operator Transjakarta done by direct appointment method for transport operators old (existing) as well as the methods of public tender for new freight carriers (non-existing).
This study aims to identify and evaluate mechanisms for determining the Transjakarta operator and get an alternative policy determination mechanism Transjakarta operator. This research uses methods OECD competition checklist to determine the impact on competition as a result of the regulation of direct appointment to be a Transjakarta bus operator. Based on the survey results revealed that Transjakarta bus operator assignment policy is potentially hampering competition for entry into the market (potentially limit the amount or scope of the operator, potentially limiting the ability of business (operator) to compete, as well as potentially reducing the incentive for operators to compete).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T44760
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pulungan, Muhammad Fahri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aksesibilitas Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta bagi penumpang dengan disabilitas pada koridor Sudirman-Thamrin, DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif. Informan dalam penelitian ini adalah 10 orang penumpang BRT dengan disabilitas yang dipilih secara purposive sampling yang merupakan pengguna BRT dengan disabilitas yang menggunakan moda transportasi publik di DKI Jakarta dan pengguna lainnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aksesibilitas BRT bagi penumpang dengan disabilitas pada koridor Sudirman-Thamrin di DKI Jakarta masih belum memadai. Hal ini terlihat dari beberapa aspek seperti fasilitas halte, gate, dan staf yang belum terampil dan ramah disabilitas. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan fisik, layanan, kebijakan dan teknokogi dalam hal aksesibilitas BRT bagi penumpang dengan disabilitas koridor Sudirman-Thamrin, DKI Jakarta.

This study aims to analyze the accessibility of the Transjakarta Bus Rapid Transit (BRT) for passengers with disabilities on the Sudirman-Thamrin corridor, DKI Jakarta. This study uses a qualitative descriptive method with an inductive approach. Informants in this study were 10 BRT passengers with disabilities who were selected by purposive sampling who were BRT users with disabilities who used public transportation modes in DKI Jakarta and other users. Data collection techniques used were in-depth interviews and observation. The results of the study show that the accessibility of BRT for passengers with disabilities on the Sudirman-Thamrin corridor in DKI Jakarta is still inadequate. This can be seen from several aspects such as bus stop facilities, gates, and staff who are not skilled and are disabled friendly. Therefore, there is a need for physical, service, policy and technological improvements in terms of BRT accessibility for passengers with disabilities on the Sudirman-Thamrin corridor, DKI Jakarta."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elin Pike Rusadhi
"Untuk mengatasi kemacetan dengan segera, beberapa kota memilih untuk mengadakan infrastruktur busway daripada infrastruktur kereta api. Pengadaan infrastruktur transportasi seharusnya diikuti dengan peningkatan harga lahan di wilayah sekitar. Terdapat perdebatan apakah peningkatan harga lahan akibat infrastruktur busway setara dengan infrastruktur kereta api.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengukur dampak Transjakarta terhadap harga lahan kelurahan-kelurahan di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan data panel. Variabel keluaran adalah harga lahan dalam 3 (tiga) tahun; 2013, 2014, dan 2015. Terdapat 2 (dua) treatment dalam penelitian ini; yaitu pengadaan busway koridor 12 dan perpanjangan koridor 2.
Penelitian ini menggunakan pendekatan difference-in-difference dan juga estimasi score matching yaitu Nearest Neighbor Matching. Studi ini menemukan bahwa pengadaan busway baru akan meningkatkan harga lahan sekitar 20 – 30 persen. Kuantitas ini cukup besar namun cukup masuk akal. Karena itu adalah benar jika dampak busway setara dengan kereta api. Manfaat yang besar ini dapat digunakan untuk mendorong peran serta swasta dan publik dalam membantu pembiayaan pengadaan infrastruktur busway.

To immediately curb severe traffic congestion, some cities choose to establish bus rapid transit (BRT) infrastructure over rail-transit. New establishment of transportation infrastructure should be followed by the increases of land value. There have been debates whether the increases on land value because of BRT establishment are on par of railway investments.
This study mainly intents to determine the impact of TransJakarta BRT on land value of sub-districts in DKI Jakarta Province. The research utilizes panel data. Outcome variable is land value in 3 (three) years; 2013, 2014, and 2015. There are two treatments in this thesis. They are installation of BRT route 12 and installation of extension of BRT route 2.
This study utilizes difference-in-difference approach as well as score matching estimation namely Nearest Neighbor Matching (NNM). The research found that the new installation of BRT causes land value to increase around 20 – 30 percent. This magnitude is high. Hence it is correct to say that BRT impact on land value is on par with other transportation establishment such as railway. Its apparent benefit to land value can be used as basis to encourage more private and public-sector involvement in helping to fund the BRT installation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52021
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Luthfiani
"Pendapatan masyarakat yang meningkat dan tersedianya berbagai moda transportasi memerlukan peningkatan pelayanan yang meliputi keselamatan perjalanan, ketepatan waktu, kemudahan pelayanan, kenyamanan dan keandalan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membangun sarana transportasi publik yang memiliki sistem pelayanan yang sistematis, terkoordinasi dan terintegrasi dengan moda lain menawarkan waktu tempuh yang lebih cepat, tingkat pelayanan yang lebih baik, dan level kenyamanan yang lebih memadai dibanding armada bus konvensional. Sarana transportasi umum tersebut adalah Bus Rapid Transit (BRT).
Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji kenyamanan pengguna bus TransJakarta. Untuk mencapai tujuan tersebut, sasaran yang harus dicapai adalah menganalisis tingkat kenyamanan bus TransJakarta berdasarkan faktor-faktor kondisi penumpang di dalam bus rapid transit yang dilihat dari kepadatan, kebisingan, dan temperatur di dalam bus rapid transit yang dikaitkan dengan tarif. Lokasi pengamatan di lakukan pada koridor 1 (Blok M - Kota). Statistika ANOVA oneway dan twoway. ANOVA twoway digunakan untuk mengetahui kenyamanan yang membandingkan kepadatan 100% dan 150% di bus rapid transit dan di halte dengan tarif.
Hasil analisis menunjukan bahwa penumpang tidak mempermasalahkan kenaikan tarif asalkan kenyamanan didapat, tetapi penumpang mempermasalahkan kepadatan karena kenyamanan tidak didapat. Sedangkan analisis ANOVA oneway digunakan untuk mengetahui kenyamanan di dalam bus rapid transit dan di halte. Apabila ditinjau dari tarif dan kepadatan di bus rapid transit, penumpang tidak merasa nyaman.
Ditinjau dari tarif di bus rapid transit dan kepadatan di halte, penumpang tidak merasa nyaman. Rata - rata tingkat kebisingan adalah 75 dB(A) dan temperatur di dalam bus rapid transit cukup panas yaitu berkisar antara 26°C - 27°C dan siang hari berkisar antara 28°C - 29°C. Dan survei jumlah penumpang yang terbanyak untuk jalur Kota - Blok M yaitu pada pukul 06.30 - 07.30WIB dan 17.00 - 18.00 WIB. Sedangkan pada jalur Blok M - Kota pada pukul 07.45 - 08.30 WIB dan 14.30 - 15.30 WIB. Adapun rasio kebisingan dan jumlah penumpang dapat dirumuskan dengan persamaan y = -0,0227 + 76,918 dengan nilai R2 = . Dan persamaan untuk rasio temperatur dan jumlah penumpang adalah y = 0,0164x + 27,271 dengan nilai R2 = 0,0551

Due to the increase of public income and the availability of transportation mode, the increase of serviceability level which includes journey safety, punctuality, customer service, level of comfort, and reliability is very crucial. The government of Jakarta City built a public transportation facility that has systematical, coordinated, and fully integrated service system with other transportation mode in the area, that offers faster travel time, better level of service, and a more preferable level of comfort compare to conventional bus fleet. It is called Bus Rapid Transit (BRT).
The goal of this research is to formulate comfort level for BRT users. To achieve that goal, certain target must be obtain, which is to analyse the level comfort on Transjakarta Bus Fleet. It is based on passenger factors inside the bus from density level, turmoil level, and temperature which is compared to the bus fare. Observation is conducted on corridor 1 (Blok M -Kota). This research used ANOVA oneway and twoway program. The Anova twoway analysis program is used to discover the level of comfort which compared density 100% and 150% on the Bus Rapid Transit and on bus stops by bus fares.
The result shows that bus fares is not an issue for the passangers as long as the desired level of comfort is gained, contrary to density which is a big problem concerning comfort issue. Anova oneway analysis is used to discover the level of comfort inside the Bus Rapid Transit fleet and on bus stops. It concludes that considered from fares and the density of both bus fleet and bus stops, the present Bus Rapid Transit performance does not meet the level of comfort desired by passengers. The avarage noise level is 75 dB (A) and the inside temperature of the bus is considered high which is at the level of 26°C - 27°C and could reach the level of 28°C - 29°C in daytime.
Based on the survey conducted, the highest amount of passengers is for rute Kota-Blok M at 06.30-07.30 AM and 05.00-06.00 PM. As for the return rute Blok M-Kota, °Ccures at 07.45 - 08.30 AM and 02.30 - 03.30 PM. As for turmoil ratio and amount of passenger is shown by eqution y = -0,0227 + 76,918 with value R2. And equation for temperature and amount of passenger is y = 0,0164x + 27,271 with value R2 = 0,0551
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helmy Zulhidayat
"[Tesis ini membahas tentang pengelolaan aset di Transjakarta. Penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menggambarkan bahwa Transjakarta sudah menerapkan sebagian prinsip-prinsip manajemen aset. Transjakarta telah memiliki strategi dan perencanaan serta SOP dan SPM dalam operasional dan pemeliharaannya. Namun beberapa sistem belum dijalankan dan
belum dimiliki oleh Transjakarta seperti sistem informasi yang baik, sistem pengawasan dan manajemen resiko yang komprehensif. Agar penerapan manajemen aset dapat dilaksanakan dengan baik, Transjakarta memerlukan suatu panduan berupa kerangka kerja manajemen aset Transjakarta. Kerangka kerja manajemen aset
Transjakarta yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip manajemen aset The Institute of Asset Management (IAM) yang terdiri dari 6 grup subyek dan 39 subyek manajemen aset.;This thesis discusses about asset management in Transjakarta. This research is a case study with a qualitative approach. The research result shows that transjakarta already applying some principles of asset management. Transjakarta has had a strategy and planning as well as SOP and SPM in operational and maintenance. However, some systems have not yet run and owned by Transjakarta as information systems, good monitoring systems and comprehensive risk management. In order for the implementation of asset management can be implemented properly, Transjakarta
requires a guiden as Transjakarta asset management framework. Transjakarta asset management framework which is based on the principles of asset management of The Institute of Asset Management (IAM) consists of six subject groups and 39 subjects asset management, This thesis discusses about asset management in Transjakarta. This research is a case
study with a qualitative approach. The research result shows that transjakarta already
applying some principles of asset management. Transjakarta has had a strategy and
planning as well as SOP and SPM in operational and maintenance. However, some
systems have not yet run and owned by Transjakarta as information systems, good
monitoring systems and comprehensive risk management. In order for the
implementation of asset management can be implemented properly, Transjakarta
requires a guiden as Transjakarta asset management framework. Transjakarta asset
management framework which is based on the principles of asset management of
The Institute of Asset Management (IAM) consists of six subject groups and 39
subjects asset management]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarwoko
"Jakarta dihadapkan pada masalah transportasi yang berkaitan dengan kemacetan, jumlah kendaraan pribadi yang terus bertambah, polusi udara yang semakin parah, dampak negatif polusi udara bagi kesehatan, kerugian finansial dan waktu akibat kemacetan, serta pemborosan bahan bakar. Salah satu alternatif dalam menyelesaikan masalah kemacetan sekaligus polusi perkotaan adalah dengan elektrifikasi armada bus pada sistem Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta dengan mengganti armada bus existing yaitu bus diesel dan CNG dengan bus listrik. Keuntungan menggunakan bus listrik dibandingkan dengan mesin konvensional atau Internal Combustion Engine antara lain tidak bising, lebih efisien, bisa mengurangi pemakaian bahan bakar minyak sehingga secara langsung mengurangi emisi Gas Rumah Kaca. Studi ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan ekonomi penerapan bus listrik pada sistem BRT Transjakarta berdasarkan profil rute bus yaitu kecepatan, elevasi jalan, jarak dan waktu perjalanan untuk mendapatkan estimasi konsumsi energi dengan model matematis. Data profil rute diperoleh dengan memanfaatkan sensor Global Positioning System (GPS) pada smartphone dan software GPS logger berbasis android. Penilaian kelayakan investasi menggunakan perhitungan Total Cost of Ownership (TCO), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period. Hasil analisis berdasarkan asumsi siklus hidup 15 tahun, MARR 10% dan bunga 6% menunjukkan bahwa bus listrik masih memenuhi kelayakan ekonomi dengan NPV 292 milyar rupiah, IRR 14% dan payback period selama 8 tahun.

Jakarta is facing transportation problems related to congestion, the increasing number of private vehicles, severe air pollution, negative impact of air pollution, waste of fuel, financial losses and time because of congestion. One alternative to solve the problem of congestion, as well as urban pollution, is by electrification of the bus fleet on the TransJakarta Bus Rapid Transit (BRT) system by replacing the existing fleet of buses i.e. diesel buses and CNG with electric buses. The advantage of using an electric bus compared to a conventional engine or Internal Combustion Engine, are, less noise, more efficient, can reduce the use of fuel oil so that it directly reduces greenhouse gas emissions. This study aims to analyze the economic feasibility of applying electric buses on the TransJakarta BRT system based on bus route profiles, namely speed, road elevation, distance, and travel time to obtain estimations of energy consumption with a mathematical model. Route profile data is obtained by utilizing the Global Positioning System (GPS) sensors on smartphones and Android-based GPS logger software. The assessment of investment feasibility uses the calculation of Total Cost of Ownership (TCO), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) and Payback Period. The analysis results are based on the assumption of a 15-year life cycle, 10% MARR and 6% interest indicating that the electric bus still meets economic feasibility with NPV 292 billion rupiahs, 14% IRR and an 8-year payback period."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54153
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harianja, Sarah Rotua
"Penelitian ini dilakukan di transportasi umum Bus Rapid Transit dari Jakarta, Indonesia, Transjakarta koridor 13 dengan tujuan untuk mengidentifikasi strategi guna meningkatkan kualitas pelayanan pengguna Transjakarta koridor 13 menggunakan pendekatan SERVQUAL dan integrasi metode Kano Model-Quality Function Deployment. Factor Analysis, Kano Model ,dan Quality Function Deployement. Terdapat 36 kriteria atribut pelayanan yang dikelompokkan dalam 5 dimensi SERVQUAL,  dengan jumlah 6 kriteria Assurance, 6 kriteria Emphaty, 5 kriteria Reliability, 6 kriteria Responsiveness, dan 13 kriteria Tangibles.
Hasil Kano Model menunjukan terdapat 15 atribut masuk dalam kategori One-dimensional, 17 kategori Must-be, 1 kategori Indifferent, dan 3 dalam kategori attaractive. Dari 36 atribut kualitas pelayanan ini menghasilkan persyaratan teknis atau strategi untuk memenuhi atribut pelayanan tersebut dengan penggunaan House of Quality tingkat satu yang mendapatkan 5 strategi prioritas sebagai bentuk peningkatan kualitas pelayanan pengunjung untuk memenuhi 36 atribut pelayanan yang sudah diidentifikasi sebelumnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Dewi Milleanita
"Transportasi umum BRT Transjakarta dioperasikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta akan transportasi yang aman, nyaman, dan dapat diandalkan. Saat ini, frekuensi layanan dan kapasitas kendaraan BRT Transjakarta masih belum optimal, terbukti dari waktu tunggu penumpang yang tergolong lama dan tingkat keramaian dalam bus yang tidak merata. Penelitian sebelumnya membahas penentuan frekuensi layanan atau tipe bus yang digunakan secara terpisah tanpa mempertimbangkan dampak variasi layanan pada biaya penumpang dan operator. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kondisi pasokan yang optimal terhadap variasi permintaan melalui penentuan frekuensi layanan dan kapasitas kendaraan. Pendekatan optimasi berbasis simulasi menggunakan model penugasan transit dinamis memungkinkan perhitungan variasi frekuensi layanan dan kapasitas kendaraan, serta konsekuensinya terhadap fungsi tujuan yaitu untuk meminimalisasi total biaya yang dikeluarkan oleh penumpang dan penyedia layanan. Berdasarkan hasil simulasi, penentuan frekuensi layanan dan tipe bus yang digunakan di koridor 1, 2, dan 3 pada jam sibuk pagi hari mampu menurunkan total biaya sebesar 13.55% untuk skenario SIM dan 18.48% untuk skenario ASIM. Manfaat dari model ini ditunjukkan oleh aplikasi pada jaringan BRT Transjakarta dalam rangka meminimalkan biaya operasional, meningkatkan kepuasan penumpang dan tangkat layanan BRT Transjakarta.

BRT Transjakarta as a public transportation is operated with the aim of providing a safe, comfortable and reliable transportation for people of Jakarta. Currently, the service frequency and vehicle capacity of BRT Transjakarta are still not optimal, implicated by the long waiting time for passengers and the uneven level of crowd on the buses. Previous studies have already discussed about determining the service frequency or determining the types of buses, separately, without considering the impact of service variations on user and operator costs. This study aims to find optimal supply conditions for variations in demand through determining service frequency and vehicle capacity simultaneously. The simulation-based optimization approach uses a dynamic transit assignment model to calculate the variation of service frequency and vehicle capacity, and its consequences for the objective function which is to minimize the total costs incurred by passengers and operator. Based on the simulation results, the solution for service frequency and type of bus used in corridors 1, 2, and 3 during the morning peak hour are able to reduce costs by 13.55% for the SIM skenario and 18.48% for the ASIM skenario. Practical benefits of the model are demonstrated by an application to the BRT Transjakarta in order to reduce operational costs and increase passenger satisfaction and service levels."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisah Putri
"Penelitian ini membahas mengenai Politik Kebijakan Publik di Tingkat Lokal dalam Kasus Analisis Interaksi Aktor dalam Kebijakan Bus Rapid Transit di DKI Jakarta Tahun 2004 – 2014. Kedudukan Jakarta sebagai ibukota negara menjadikan seluruh aktivitas pemerintahan, ekonomi dan politik negara terpusat, sehingga kemacetan lalu lintas tidak dapat dihindarkan. Salah satu inovasi dari kebijakan transportasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah DKI Jakarta adalah bus Transjakarta, yang merupakan sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Asia Selatan, yang telah beroperasi sejak tahun 2004 silam. Transjakarta yang telah beroperasi sejak 2004 hingga saat ini ternyata masih belum menjadi solusi bagi kemacetan dan masalah tranportasi di DKI Jakarta. Perubahan status lembaga yang menaungi pengelolaan teknis Transjakarta ternyata tidak berbanding lurus dengan efektivitas pelayanan yang dirasakan oleh masyarakat. Walaupun sudah tiga kali mengalami perubahan status hingga tahun 2017 belum ada perubahan signifikan yang terjadi. Penelitian ini juga akan membahas mengenai perubahan paradigma kebijakan transportasi di DKI Jakarta tahun 1960-1997, tahapan awal dalam perumusan kebijakan bus rapid transit di DKI Jakarta tahun 2004, dan analisis interaksi aktor dalam perubahan kebijakan bus rapid transit di DKI Jakarta tahun 2006-2014. Analisis interaksi aktor didalamnya, termasuk proses konsultasi, pelibatan dan akomodir kepentingan aktor yang mempengaruhi perubahan status BP menjadi BLU Transjakarta. Disamping itu analisa juga dilakukan pada interaksi aktor dalam proses formulasi dan evaluasi alternatif dalam kebijakan BUMD PT Transjakarta.

This study discusses the Politics of Public Policy at Local Level, in the Case of Interaction Analysis of Actors in Bus Rapid Transit Policy in DKI Jakarta in 2004 - 2014. The position of Jakarta as the capital of the state makes Jakarta becomes main central government, economic and political activities, due to that reason congestion can not be avoided. One of the innovations of transportation policy issued by the Government of DKI Jakarta is Transjakarta bus, which is the first Bus Rapid Transit (BRT) transportation system in Southeast. This system has been operating since 2004 ago. Transjakarta, is still not a solution for traffic congestion and transportation problems in Jakarta. Changes in the status of institutions that overshadowed Transjakarta's technical management were not directly proportional to the effectiveness of services perceived by the community. Although it has undergone three status changes until 2017, there id no significant changes have occurred. This research will also discuss about the transportation policy paradigm change in DKI Jakarta in 1960-1997, the initial stage in the formulation of the bus rapid transit policy in DKI Jakarta in 2004, and the analysis of actors interaction in bus rapid transit policy change in DKI Jakarta in 2006-2014. Interaction analysis of actors therein, including consultation process, involvement and accomodation of actors interests that affect the change status of Transjakarta. Besides, the analysis of the interaction betweem the actors in the formulation process and alternative policy evaluation in Regional SOE’s PT Transjakarta.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>