Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 213181 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deru Ahmad Arsha
"Tesis ini membahas mengenai keterbatasan penerapan norma-norma internasional di Indonesia secara efektif dalam konteks standar keselamatan dan kesehatan kerja pada industri tekstil dan produk tekstil. Data yang diperoleh diproses dengan menggunakan metode process-tracing (penelusuran proses) untuk dapat menganalisis perkembangan norma-norma keselamatan dan kesehatan kerja baik di tingkat internasional maupun nasional. Hasil penelitian menyarankan bahwa masih terdapat banyak permasalahan struktural dan teknis yang harus dibenahi oleh Pemerintah Indonesia dan para pemangku kebijakan lainnya secara menyeluruh. Selain itu, Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional 2020-2024 yang dicanangkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan harus lebih berfokus kepada para pelaku usaha tekstil dan produk tekstil yang berasal dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Keinginan politik Pemerintah Indonesia untuk mengubah dan memperbaharui status quo yang ada sangat penting dalam upaya untuk dapat memperbaiki kondisi keselamatan dan kesehatan kerja dalam menghadapi ekonomi dunia yang semakin terglobalisasi dan saling bergantung satu dengan yang lainnya.

This thesis discusses the limitations of applying international norms in Indonesia effectively in the context of occupational safety and health standards in the textile and textile products industry. The data obtained in this thesis is processed using the process-tracing method to be able to analyze the development of occupational safety and health norms both at international and national levels. The results of the study suggest that there are still many structural and technical problems that must be addressed by the Government of Indonesia and other stakeholders as a whole. Also, the National Occupational Safety and Health Program 2020-2024 that was initiated by the Ministry of Manpower must focus more on the entrepreneurs of textile and textile products that are originating from Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs). The political will of the Government of Indonesia to change and renew the status quo is very important in order to improve the conditions of occupational safety and health in the face of an increasingly globalized and interdependent world economy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Setiawan
"Penelitian ini menganalisis hubungan antara program restrukturisasi mesin industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dengan kinerja ekspor TPT nasional. Penelitian ini menggunakan data panel dengan 4 negara tujuan ekspor yaitu Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Inggris serta periode tahun 2004-2012 dan dengan menggunakan analisa regresi estimasi EGLS weighting pada Cross-section SUR.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program restrukturisasi industri tekstil berpengaruh signifikan terhadap nilai ekspor TPT dan Variabel PDB negara tujuan ekspor secara signifikan berpengaruh positif terhadap nilai ekspor TPT nasional.

This study analyze the relationship between the restructuring program of textile industrial machinery and performance the national textile exports. This study using panel data with four export destinations which are the United States, Japan, Germany, and England in the period from 2004 to 2012 and using weighting EGLS Cross-section SUR regression analysis to estimate.
The results show that textile industry restructuring program significantly influence the value of textile exports and GDP of export destinations is significantly has positive effect on the value of national textile exports."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T35267
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruslan Abdul Gani
"Skripsi ini merupakan penelitian pertama yang dilakukan untuk menganalisa dampak pemberlakuan Agreement on Textile and Clothing (ATC) terhadap efisiensi teknis pada tingkat perusahaan industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia. Dengan mengambil sample data tahun 2002-2006, penelitian ini ingin melihat dampak dari pemberlakuan perjanjian ATC yang secara resmi dimulai pada tanggal 1 Januari 2005. Untuk mengukur tingkat efisiensi teknis perusahaan, penelitian ini menggunakan metode Stochastic Frontier Approach (SFA). Sedangkan untuk mengetahui dampak pemberlakuan perjanjian ATC, penelitian ini menggunakan variabel dummy sebelum dan sesudah perjanjian ATC yang kemudian diregresi terhadap nilai efisiensi teknis perusahaan dengan menggunakan metode Ordniary Least Square (OLS). Penelitian ini menemukan bahwa pemberlakuan perjanjian ATC-yang bisa disebut sebagai liberalisasi perdagangan TPT dunia-berpengaruh positif dan signifikan terhadap efisiensi teknis perusahaan pada industri TPT Indonesia.

This thesis is the first research performed with the aim to analyze impact of the Agreement on Textile and Clothing (ATC) on technical efficiency with firm data in Indonesian Textile and Textile Products Industry. Having a data sample from 2002 to 2006, this research focuses on the impact of ATC-also called trade liberalization of world textile and textile products-which was officially conducted by January 1st, 2005. Using Stochastic Frontier Approach (SFA) this research estimates firm technical efficiency score. Next step, the Ordinary Least Square (OLS) method is used to analyze the dummy variable pre- and post-ATC to capture the impact of this agreement on firm technical efficiency. This research finds that ATC-as a trade liberalization of world textile and textile products-has a significant and positive impact on firm technical efficiency in Indonesian Textile and Textile Products Industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosita Nur Ayuni
"Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kondisi efisiensi teknis pada industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di Indonesia selama tahun 2005 hingga tahun 2011. Jangka waktu analisis dipilih karena pada rentang tersebut terdapat pula kebijakan yang diperuntukkan secara langsung untuk industri TPT. Penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) sebagai pengukuran efisiensi dengan pendekatan variable return to scale (VRS).
Hasil penelitian ini adalah sub sektor industri yang mampu memertahankan efisiensinya selama periode pengamatan adalah sub sektor pemintalan benang, sub sektor industri kapuk, dan sub sektor industri pakaian jadi dari tekstil. Sedangkan hanya terdapat 7 sub sektor yang mengalami peningkatan efisiensi teknisnya (efisiensi = 1) dari periode sebelum diterapkannya kebijakan pada industri TPT.

The objective of this research is to analyze the condition of technical efficiency in the textile and textile products industry in Indonesia during 2005 until 2011. A period of the analysis was chosen because there is also available policy affect directly to this industry. This study using Data Envelopement Analysis (DEA) method for measure the efficiency with variable return to scale (VRS) approach.
The results of this research is subsector industries are capable of maintain their efficiency during the period of observation, they are spinning yarn, cottonwoods, and clothing industry. While only 7 sub sector increased their technical efficiency (efficiency = 1) of the period before the policy implemented in the textile and textile products industry.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T44234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Pratama
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang evaluasi three in one bidang tekstil dan produk tekstil TPT untuk operator industri garmen di Balai Diklat Industri Jakarta dilihat dengan model evaluasi CIPP yaitu evaluasi konteks, masukan, proses dan produk serta faktor-faktor yang menjadi kunci atau penghambat dalam penyelenggaraan diklat. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivisme, tipe penelitian evaluatif dengan pengumpulan data secara primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari sisi konteks, masukan, proses dan produk, diklat three in one sudah sejalan dengan kebutuhan industri, tersedianya infrastruktur yang memadai baik secara fisik maupun kompetensi, pelaksanaan pelatihan yang sudah mengacu kepada pedoman pengembangan diklat sesuai dengan SKKNI dan peningkatan kompetensi lulusan diklat yang langsung ditempatkan bekerja di perusahaan industri. Untuk meningkatkan kualitas diklat, BDI Jakarta harus menambah SDM baik secara kuantitas maupun kualitas, pembuatan database online profil perusahaan untuk penempatan peserta diklat dan peningkatan kompetensi peserta dari segi mentalitas etos kerja.

ABSTRACT
This thesis discusses the evaluation of three in one textile and textile products TPT for garment industry operators at Balai Diklat Industri Jakarta seen with CIPP evaluation model that is evaluation of context, input, process and product and factors that become key or obstacle in organizing training. This research uses post positivism approach, type of evaluative research with primary and secondary data collection. The results showed that from the context, inputs, processes and products, the three in one training was in line with the needs of the garment industry, the availability of adequate infrastructure both physically and competently, the implementation of the training that has been referring to the training development guidelines in accordance with SKKNI and the improvement of graduate competency training directly employed in industrial enterprises. To improve the quality of the training, BDI Jakarta should add human resources both in quantity and quality, making online database of company profile for placement of training participants and improvement of competency of participants in terms of mentality of work ethic."
2018
T50594
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Widyamawarni
"[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Free Trade Agreements (FTAs) yang dilakukan Indonesia memiliki gross trade creation terhadap ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia, serta menentukan variabel lain yang memengaruhi kinerja ekspor TPT Indonesia. Penelitian ini menggunakan commodity specific gravity model, dengan data panel yang terdiri dari data tahunan dari 2005 hingga 2013, dan 24 negara importir. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa seluruh FTA memiliki gross trade creation yang cukup signifikan terhadap ekspor komoditas TPT Indonesia, khususnya ACFTA dan AKFTA. Sementara itu, variabel PDB Negara Importir, dan Nilai tukar merupakan beberapa faktor utama penentu kinerja ekspor komoditas TPT Indonesia.;This study aims to determine whether the Indonesia?s Free Trade Agreements (FTAs) have gross trade creation to Indonesia?s Textiles And Textile Products exports, and to determine other variables that affect Indonesian textile exports performance. This study using the commodity specific gravity model, with a panel data from 2005 until 2013, and 24 importer countries. The result shows that all of the FTAs have a significant gross trade creation effect to the export of Indonesian textile commodities, particularly ACFTA and AKFTA. Meanwhile, Importers GDP, and Exchange Rate are some of the determining factor for the exports performance of Indonesia?s textile commodities;This study aims to determine whether the Indonesia?s Free Trade Agreements (FTAs) have gross trade creation to Indonesia?s Textiles And Textile Products exports, and to determine other variables that affect Indonesian textile exports performance. This study using the commodity specific gravity model, with a panel data from 2005 until 2013, and 24 importer countries. The result shows that all of the FTAs have a significant gross trade creation effect to the export of Indonesian textile commodities, particularly ACFTA and AKFTA. Meanwhile, Importers GDP, and Exchange Rate are some of the determining factor for the exports performance of Indonesia?s textile commodities, This study aims to determine whether the Indonesia’s Free Trade Agreements (FTAs) have gross trade creation to Indonesia’s Textiles And Textile Products exports, and to determine other variables that affect Indonesian textile exports performance. This study using the commodity specific gravity model, with a panel data from 2005 until 2013, and 24 importer countries. The result shows that all of the FTAs have a significant gross trade creation effect to the export of Indonesian textile commodities, particularly ACFTA and AKFTA. Meanwhile, Importers GDP, and Exchange Rate are some of the determining factor for the exports performance of Indonesia’s textile commodities]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah
"Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) mempunyai karakteristik spasial yang sangat menarik dibandingkan dengan industri lainnya. Hal ini disebabkan sebagian besar industri TPT berlokasi di pulau Jawa sehingga terdapat indikasi atau dugaan bahwa industri TPT beraglomerasi di Pulau Jawa. Namun, berdasarkan produktifitas, industri TPT menempati posisi jauh dibawah rata-rata produktifitas industri manufaktu lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara aglomerasi industri TPT dengan produktifitas industri TPT dan meneliti sumber produktifitas. Selain itu daerah mana saja yang mempunyai konsentrasi spasial dan produktifitas yang tinggi Aglomerasi diproksi dengan Indeks Entropi yakni konsep teori informasi yang mengukur kesenjangan ekonomi dan konsentrasi industri. Metode yang digunakan dalam menghitung produktifitas adalah Total Factor Productifity. Sedangkan untuk mengetahui apakah aglomerasi berpengaruh terhadap produktifitas digunakan model data panel fixed effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktifitas industri TPT selama tahun 2008-2012 mengalami peningkatan ratarata sebesar 18% dimana peningkatan technical change merupakan kontributor utama dari perubahan produktifitas industri TPT di Indonesia. Sementara, aglomerasi menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap produktifitas industri TPT, hal ini menandakan adanya manfaat yang didapat industri dari penghematan-penghematan akibat aglomerasi. Selain itu, variabel dummy interaksi aglomerasi dengan regional menunjukkan bahwa aglomerasi industri di pulau Jawa berpengaruh positif dan signifikan.

Textile and Textile Product Industry (TPT?s Industry) has a very interesting spatial characteristics compared with other industries. This is due to mostly TPT?s Industry were located in Java so that there is an indication that the industry has agglomerated in Java. However, based on productivity, this industry has a low productivity compared to other industries. The purposes of this research are to analyze the relationship between productivity and agglomeration in TPT?s Industry. Further more this paper will analyze the sources of productivity and which regions have high concentrated with high productivity. Agglomeration is proxied with Entrophy Index, an index with the information theory concept that measured economic disparity and industrial concentration. The method used in analizing productivity is Total Factor Productivity, while fixed effect model were used in analizing effect the agglomeration on productivity. The results showed that the productivity of the Textile and Textile Product Industry during the year 2008-2012 has increased by an average of 18% with an increase of technical change (TC) as a major contributor to the change in the productivity. Meanwhile, the agglomeration showed a positive and significant impact on the productivity of the Textile and Textile Product Industry. It indicates the existence of the benefits of the savings industry due to agglomeration. Dummy variable aglomeration and regional shows that aglomeration in Java island has a positive and significant effect on productivity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46811
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryo Ksatrio Utomo
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta defisit perdagangan Indonesia secara keseluruhan pada tahun 2012. Secara substansif, defisit perdagangan Indonesia disebabkan oleh pilihan modernisasi pembangunan bagi negara sejak era pemerintahan Suharto. Penerapan agenda modernisasi ditunjukkan melalui implementasi ATC dan ACFTA. Kedua protokol perjanjian internasional menunjukkan kuatnya pengaruh modernisasi dari negara maju. Negara maju mendesain perencanaan pembangunan untuk negara Indonesia. Negara Indonesia memperoleh imbalan arus investasi asing. Paradigma modernisasi mengarahkan pada perubahan matriks kebijakan industri menjadi jasa dan keuangan. Industri tekstil nasional mengalami kemunduran.
Modenisasi tidak mengubah struktur tradisional masyarakat. Struktur tradisional mendesain pembagian peran antara lelaki dengan perempuan. Perempuan diutamakan sebagai pekerja di ranah domestik. Modernisasi kemudian memindahkan perempuan ke industri tekstil nasional sejak era Suharto. Hanya saja, perspektif tradisional menyebabkan perempuan mengalami marginalisasi dalam hal pengupahan. Perempuan mengalami disparitas pendapatan dengan lelaki buruh. Konstruksi peran privat perempuan berlanjut hingga masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Penerapan otonomi daerah pada masa reformasi sejak tahun 1999 tidak mengubah paradigma pembangunan.
Sebagai kerangka pemikiran yang menjadi pijakan teori, penelitian ini menggunakan teori atau paradigma Gender and Development. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik mengumpulkan data dari Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan data-data literatur lainnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan kuatnya persepsi peran domestik untuk perempuan. Persepsi budaya mempengaruhi cara pandang negara, industri tekstil nasional, dan serikat buruh mengenai posisi perempuan dalam industri tekstil nasional. Marginalisasi ditunjukkan oleh kuatnya bias gender dalam proses politik perumusan upah. Negara pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono mendesain acuan indeks kebutuhan hidup layak sebagai acuan kebijakan upah. Hanya saja, desain tersebut tidak memperhatikan kenyataan adanya perbedaan gender, kondisi ekonomi, status marital, dan akses politik dari perempuan buruh.

This research is motivated by the fact about the Indonesian?s trade deficit in 2012. Indonesia's trade deficit is caused by modernization paradigm for this country development. Modernization option is demonstrated through the implementation of ATC and ACFTA. Both of this protocol shows the strong influence of the modernization agenda from the developed country. Developed countries are designing the development plans for Indonesia. Indonesian state is obtaining the benefits from foreign investment flows. Modernization paradigm leads to a change in the industry policy. National textile industry suffered a setback.
However, modernization is not changing the traditional structure of society. Traditional structure designs the division of roles between men and women. The Society preferred women as workers in the domestic sphere. Modernization then moves women into the national textile industry since the reign of Suharto. However, the traditional perspective led to marginalization of women in terms of wages. Women experiencing labor income disparity with men. Construction of private role of women continues to the reign of Susilo Bambang Yudhoyono. Implementation of regional autonomy since 1999 does not change the national development policy.
This study uses the theory or paradigm of Gender and Development. This study is using the qualitative methods. This thesis is collecting and analyzing the data from the Ministry of Industry, Ministry of Commerce, and other literature data.
Results from this thesis are showing the strong perceptions of the role of the domestic sphere for women. Cultural perceptions are affecting about how the state, the national textile industry, and trade unions regarding the position of women in the national textile industry. Marginalization is shown in the wage formulation process. The reign of Susilo Bambang Yudhoyono has design the good living index as the foundation of the wage policy. However, this design from the government is ignoring the fact about the gender difference, economic condition, marital status, and the political access from the women worker.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T33735
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Dewi Widiastuti
"ABSTRAK
Sektor industri yang terus mengalami pertumbuhan memerlukan energi untuk bertumbuh. Salah satu penyebab industri nasional selama ini tidak mampu bersaing menghadapi industri negara lain yang memasuki pasar domestik, karena kemampuan nasional dalam menyediakan energi untuk kebutuhan industri nasional masih sangat terbatas. Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan sektor industri pengolahan serta merupakan industri yang dapat memenuhi kebutuhan pokok sandang membutuhkan konsumsi energi yang cukup besar dalam upaya menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi kelangsungan industri. Pemerintah perlu melakukan berbagai langkah strategis, disamping melaksanakan program restrukturisasi mesin dan peralatan industri, juga diperlukan dukungan peningkatan pasokan energi bagi industri TPT. Penelitian ini bertujuan mengindentifikasi faktor-faktor penentu yang mempengaruhi penggunaan energi di sektor industri TPT di Indonesia. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi adalah nilai output produksi, harga energi itu sendiri, dan harga energi lainnya. Data yang digunakan adalah data SIBS industri TPT 2009-2013. Metode estimasi yang digunakan adalah estimasi data panel dengan model fixed effect. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan energi sektor industri TPT di Indonesia dipengaruhi signifikan secara positif oleh nilai output produksi. Sedangkan penggunaan energi dipengaruhi secara negatif terhadap harga energi itu sendiri. Penelitian juga menunjukkan adanya substitusi dan komplementer dari penggunaan energi yaitu solar, batubara, gas dan listrik

ABSTRACT
The growing industrial sector requires energy for its growth. In domestic market, the national industry is less competitive compared to other countries? industry due to its limited capability to provide energy for its consumption. Textiles and textile products (TPT) industry as a manufacturing sector and an industry which provides basic needs of clothing requires substantial energy consumption in order to create a conducive business climate for its sustainability. The government needs to undertake strategic measure besides restructuring industrial machinery and equipment, and supporting the increase of energy supply for TPT. This study is aimed at identifying determinant factors which influence energy consumption in TPT in Indonesia. Those factors are production output, energy price, and other energy price. The data used in this study is textils and product textile industrial statistic data published in 2009 to 2013 from. The estimation method in this study is panel data estimation with fixed effect model. The analysis shows that the energy consumption by TPT in Indonesia is positively and significantly affected by production output. Meanwhile, energy consumption is negatively affected by energy price. This study also shows the substitution and complementary of energy consumption including diesel, coal, gas, and electricity."
2016
T43423
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Kornelia Basauli
"Industri garmen dan tekstil merupakan suatu industri yang tingkat penjualannya sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi negara dimana produknya dipasarkan. Selain itu, karena pada umurnnya perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri ini menjual produknya ke mancanegara, dimana penerimaan perusahaan berbentuk US$, maka selain juga olah laju inflasi nasional, pertumbuhan penjualannya juga dipengaruhi oleh perusahaan nilai tukar Rupiah terhadap US$.
Tulisan ini merupakan suatu penelitian mengenai bagaimana analisa terhadap resiko bisnis dan laporan keuangan perusahaan dapat menjelaskan pengaruh krisis ekonomi yang terjadi secara tidak langsung terhadap kinerja perusahaan secara obyektif, dan membantu penilaian prospek investasi bagi para investor dalam mengambil keputusan yang tepat untuk target investasinya. Penelítian ini terutama perlu dilakukan mengingat besarnya kandungan impor bagi proses produksi perusahaan?perusahaan yang bergerak dalam industri garmen dan tekstil. Selain itu juga banyak dan perusahaan-perusahaan ini yang melakukan pinjaman dalam bentuk US$ yang menyebabkan nilainya dalam Rupiah naik berkali-kali lipat.
Dalam tulisan ini, penulis melakukan penelitian terhadap tiga perusahaan yang bergerak dalam industri garmen dan tekstil, yaitu PT. Century Textile lndustrý Tbk., PT. Ever Shine Textile Industry Tbk., dan PT. Sarasa Nugraha Tbk. Dalam melakukan analisa terhadap ketiga perusahaan ini, penulis melakukan penelitian melalui liga tahapan, yang didasarkan pada analisa Krishna G. Palepu:
Yang pertama adalah analisa terhadap industri garment dan tekstil, dengan mempergunakan aeon Five Forces yang diperkenalkan oleh Michael Porter.
Tahap kedua adaah melakukan analisa terhadap laporan keuangan ketiga perusahaan tersebut, yang merupakan cerminan dari kinerja perusahaan-perusahaan tersebut selama beberapa tahun terakhir. Dalam hal ini, laporan keuangan yang diambil adalah laporan keuangan tahun 1994 hingga 2000. Analisa yang dilakukan adalah analisa rasio keuangan, dan analisa vertikal dan horisontal.
Tahap ketiga yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisa prospek perusahaan yang merupakan proyeksi dan kineria perusahaan di masa yang akan datang. Selain didasarkan pada kinerja perusahaan di masa yang lalu, yang tercermin pada laporan keuangan perusahaan, proyeksi analisa terhadap prospek perusahaan juga didasarkan pada proyeksi mengenai keadaan makro ekonomi di masa yang akan datang.
Dari penelitian yang dilakukan didapatkan nilai perusahaan-perusahaan tersebut berdasarkan hasil penelitian. Nilai yang didapat kemudian akan dibandingkan dengan harga saham perusahaan pada saat ini, sehingga pada akhirnya penulis dapat memberikan rekomendasi kepada para investor atau calon investor mengenai saham ketiga perusahaan tersebut. Selain itu, penulis juga dapat memberikan saran kepada para pengelola perusahaan sehubungan dengan nilai perusahaan yang didapatkan berdasarkan penelitian."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>