Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57104 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhia Larasati
"

Mindreading adalah kemampuan untuk mengatribusikan kondisi mental internal seperti keinginan, keyakinan, dan emosi terhadap orang lain agar dapat menjelaskan serta memprediksi perilaku orang tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari jenis kelamin target terhadap kemampuan mindreading laki-laki dewasa muda, mengingat salah satu faktor yang dapat memengaruhi kemampuan mindreading individu adalah karakteristik dari target itu sendiri. Penelitian ini merupakan eksperimen yang dilakukan melalui media daring dengan 72 laki-laki berusia 20-23 tahun sebagai partisipan. Kemampuan mindreading diukur melalui adaptasi dari alat ukur Strange Stories Task (SST) milik Perez-Zapata, Slaughter, & Henry (2016), dimana manipulasi diberlakukan terhadap jenis kelamin target pada narasi dalam alat ukur SST. Kemampuan mindreading diukur melalui dua aspek yaitu skor mindreading dan response time dalam menjawab pertanyaan yang merefleksikan durasi mindreading partisipan. Ditemukan pengaruh dari jenis kelamin target terhadap kemampuan mindreading partisipan, dimana partisipan yang mendapatkan narasi mengenai target perempuan meraih skor yang lebih tinggi namun menghabiskan response time yang lebih lama daripada partisipan yang mendapatkan narasi mengenai target laki-laki. Hasil ini menekankan pentingnya melakukan mindreading dengan matang, hati-hati, dan tidak tergesa-gesa agar dapat menghasilkan mindreading yang lebih akurat.



Mindreading is the ability to attribute internal mental states such as desires, beliefs, and emotions to other people in order to explain and predict their behaviours. This study aims to investigate the impact of target’s sex on one’s mindreading ability, since previous studies have found that target’s characteristics may influence one’s mindreading ability. This research is an online study with 72 male ranging from 20-23 years old as participants. Mindreading ability was measured with the adapted version of Perez-Zapata, Slaughter, & Henry (2016)’s Strange Stories Task (SST), in which characters’ sex in the stories were manipulated. Mindreading ability was measured by participant’s score and response time which reflects the duration of the mindreading process. Results show that the target’s sex influences participants’ mindreading ability in regards of answer score and response time, in which participants who received stories about female target scored higher but spent longer time than participants who received stories about male target. This results emphasize the importance of considerate, thorough, and careful thinking in order to achieve accurate mindreading result.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bani Athaya
"Mindreading merupakan kemampuan yang berguna dalam membangun hubungan interpersonal. Mindreading dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya karakteristik target. Pada penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap 82 perempuan dewasa muda berusia 20-22 tahun ini, dibuktikan bahwa karakteristik jenis kelamin target memengaruhi kemampuan mindreading partisipan. Analisis Mixed-model ANOVA dilakukan terhadap 2 aspek alat ukur SST (Perez-Zapata, dkk., 2016) yaitu akurasi dan response time. Ditemukan bahwa perempuan lebih baik dalam melakukan mindreading terhadap target perempuan dibandingkan target laki-laki pada pengukuran aspek akurasi. Hasil yang sama tidak ditemukan pada aspek response time.

Mindreading is an ability that could be used to build interpersonal relationship. Mindreading can be affected by numerous factors, one of those is characteristic of the target. This experimental research was conducted on 82 female young adult age 20-22 years old. This study found that target's sex does impact participant's mindreading ability. Mixed-model ANOVA was used to analyse 2 aspects of SST (Perez-Zapata, et al., 2016) which is accuracy and response time. This research found that female have a better accuracy in mindreading ability towards female target. The same result does not apply to the participant's response time."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Fizlian Agusti
"Memahami dan memprediksi perilaku orang lain (atau dikenal sebagai mindreading), merupakan aspek penting dalam berinteraksi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya pengaruh interaksi jenis kelamin target dan stereotip gender terhadap kecepatan dan ketepatan mindreading pada perempuan dewasa muda. Partisipan penelitian ini berjumlah 70 perempuan dewasa muda dengan rentang usia 18-21 tahun. Eksperimen ini dilaksanakan secara luring di Universitas Indonesia menggunakan aplikasi MindProbe yang berisi alat ukur Strange Stories Task dan The Multiple Dimension of Gender Stereotype. Hasil analisis Multiple Regression menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi jenis kelamin target dan stereotip gender pada aspek kecepatan mindreading dengan kontribusi sebesar 24,1%. Selain itu, interaksi jenis kelamin target dan stereotip gender juga memiliki pengaruh sebesar 10,8% pada ketepatan mindreading.

Understanding and predicting the behavior of others (known as mindreading), is an important aspect of human social interaction. This study aimed to investigate how the target’s sex and gender stereotypes might influence mindreading in young adult women. The study involved 70 participants between the ages of 18 and 21 and was conducted at the University of Indonesia using the MindProbe application, which includes the Strange Stories Task and The Multiple Dimensions of Gender Stereotype measurement tools. The results of the Multiple Regression analysis indicated that the speed of mindreading in young adult women were influenced by the interaction of target gender and gender stereotypes with a contribution of 24.1%. Additionally, the interaction of target gender and gender stereotypes was found to have a 10.8% impact on mindreading accuracy."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vonny Angelina
"Interaksi dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi secara implisit dalam bentuk pertukaran isyarat yang dapat dipahami dengan melakukan mindreading. Penelitian eksperimental ini dilakukan untuk melihat interaksi antara “gender target” dan “perceived similarity” dengan kecepatan dan ketepatan “mindreading” laki-laki dewasa muda. Partisipan penelitian ini berjumlah 70 laki-laki berusia 18-25 tahun. Penelitian dilaksanakan secara luring menggunakan aplikasi MindProbe yang berisi alat ukur Strange Stories Task dan Perceived Similarity Scale. Pengujian statistik menggunakan mixed-model ANOVA menemukan bahwa terdapat pengaruh dari “gender target” terhadap kecepatan dan ketepatan “mindreading” namun tidak ditemukan pengaruh dari “perceived similarity” terhadap kecepatan dan ketepatan “mindreading”. Selanjutnya, analisis factorial ANOVA menemukan bahwa tidak terdapat interaksi antara ketiga variabel tersebut.

Interactions in everyday life often occur implicitly in the form of an exchange of signals that can be understood by mindreading. This experimental research was conducted to find the interaction between "target gender" and "perceived similarity" with the speed and accuracy of "mindreading" in young adult men. Total of 70 men aged 18-25 years participated in this study. This study was carried out in an offline setting using the MindProbe application which contains the Strange Stories Task and Perceived Similarity Scale measuring instruments. Statistical testing using mixed-model ANOVA found that there was an influence of "target gender" on the speed and accuracy of "mindreading" but there was no influence of "perceived similarity" on the speed and accuracy of "mindreading". Furthermore, factorial ANOVA analysis found that there was no interaction between the three variables."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Anindita
"

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis cerita dan etnis target terhadap kemampuan mindreading, yakni kemampuan yang dimiliki individu untuk memahami pikiran serta perasaan orang lain yang diobservasi berdasarkan kondisi mentalnya, pada dewasa muda bersuku Jawa. Penelitian ini merupakan eksperimen menggunakan situs web. Partisipan terdiri dari 62 orang (20-26 tahun) yang kemampuan mindreading-nya diukur menggunakan alat ukur Strange Stories Task (SST) yang diadaptasi dari penelitian Perez-Zapata, dkk. (2016). Pada penelitian ini partisipan mendapatkan dua jenis cerita yaitu cerita mental dan kontrol. Cerita mental pada dua kelompok diberi manipulasi yang berbeda, kelompok yang mendapatkan cerita dengan target etnis Jawa dan cerita dengan target etnis selain Jawa. Kemampuan mindreading partisipan diukur berdasarkan akurasi skor mindreading dan response time menggunakan teknik analisis mxed-design ANOVA. Hasil penelitian menemukan bahwa jenis cerita memengaruhi kemampuan mindreading partisipan. Namun, etnis target tidak berpengaruh terhadap kemampuan mindreading partisipan.


This study aims to determine the effect of story type and target ethnicity on the participants’ mindreading ability, namely the ability possessed by individuals to understand the thoughts and feelings of others who are observed based on their mental condition, in Javanese young adults. This research is an online experiment using a website. Participants consisted of 62 people (20-26 years) whose mindreading abilities were measured using the Strange Stories Task (SST) measurement adapted from Perez-Zapata, et al. (2016). In this study, each participant gets two types of stories, mental and control stories. There are two groups with different manipulation for the mental stories. One group get a story with Javanese ethnic targets and the other group get a story with ethnic targets other than Javanese. The participants' mindreading ability was measured based on the accuracy of mindreading scores and response time using mixed-design ANOVA analysis technique. The results found that the story type affects participant’s mindreading ability. However, the target ethnicity did not affect the participants' mindreading abilities.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Aghnia
"Studi replikasi plus dari Perez-Zapata, Slaughter, dan Henry (2016) dilakukan untuk
meneliti akurasi, dan response time mindreading kelompok in-group terhadap in-group
dan out-group, serta menguji prejudice sebagai moderator kemampuan mindreading
terhadap kedua kelompok. Kelompok in-group pada penelitian ini adalah etnis Jawa,
sedangkan kelompok out-group merupakan etnis Papua. Partisipan penelitian berjumlah
84 orang memiliki etnis Jawa, berusia 19-30 tahun, dengan domisili Jabodetabek.
Eksperimen ini menggunakan instrumen Strange Stories Task untuk mengukur
kemampuan mindreading, dan RIVEC Prejudice Scale untuk mengukur tingkat
prejudice partisipan. Pengujian statistik Mixed Model ANOVA diterapkan guna
membandingkan kemampuan mindreading terhadap kelompok in-group dan out-group,
lalu Process Hayes model 1 untuk mengetahui interaksi moderasi prejudice. Penelitian
membuktikan adanya penurunan akurasi mindreading dan interaksi positif moderasi
prejudice kelompok in-group terhadap out-group.

Study of Perez-Zapata, Slaughter, and Henry (2016) is conducted to establish in-group’s
mindreading accuracy and response time towards in-group and out-group, with an
addition to test prejudice as a moderator. In-group in this study are people with Javanese
ethnic, while the out-group’s are Papuan ethnic. Total of 84 participants are Javanese,
aged 19-30, with Jabodetabek domicile. This experiment uses Strange Stories Task to
measure mindreading ability, and RIVEC Prejudice scale to measure participants’
prejudice. Mixed Model ANOVA is applied to compare mindreading ability towards
in-group and out-group, then Process Hayes model 1 to determine prejudice’s
moderation. This study shows a decrease in mindreading accuracy and a positive
prejudice moderation of in-group towards out-group.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roy Akbar Al Rofiq
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara outness dan subjective well-being pada laki-laki homoseksual dewasa muda di wilayah JABODETABEK. Penelitian ini diikuti oleh responden yang berjumlah 100 orang yang terdiri dari laki-laki homoseksual dewasa muda yang berdomisili di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yaitu dengan meminta kesediaan responden untuk malegisi kuesioner outness dan subjective well-being. Variabel dalam penelitian diukur dengan menggunakan alat ukur Outness Inventory yang dikembangkan oleh Mohr & Fassinger (2000) dan The Satisfaction With Life Scale karya Diener et al. (1985). Melalui penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara kedua variabel yaitu sebesar r = 0.223, yang artinya semakin tinggi skor outness laki-laki homoseksual dewasa muda maka semakin tinggi pula subjective well-being mereka.

This research was conducted to examine the correlation between outness and subjective well-being among homosexual young adult male in JABODETABEK. The number of participants in this study were 100 homosexual young adult male, aged 20-40, who reside in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi. This research was carried out quantitatively using a questionnaire to assess the outness and subjective well-being of the participants. The variables in this research were measured using the Outness Inventory by Mohr & Fassinger (2000) and the Satisfaction With Life Scale by Diener et al. (1985). Analysis of the results proved that there is a significant positive correlation between the two variables with a Pearson?s coefficient of r = 0.540, which means that the higher the outness, the higher the subjective well-being of the homosexual young adult male.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadianty Gazadinda
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh body attractiveness perempuan terhadap pemilihan pasangan pada laki-laki dewasa muda yang bertempat tinggal dari daerah rural dan urban. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang menggunakan sudut pandang psikologi evolusi. Peneliti memberikan manipulasi body attractiveness kepada partisipan dengan cara menampilkan tubuh perempuan dengan variasi ukuran tubuh normal dan tidak normal. Variasi ukuran tubuh normal dan tidak normal ditentukan berdasarkan hasil pilot study. Partisipan penelitian ini adalah laki-laki berusia 18-25 tahun, heteroseksual, tidak sedang berpacaran, dan bertempat tinggal di wilayah rural atau urban. Pada penelitian ini, peneliti mengambil sampel partisipan sebanyak 160 orang yang bertempat tinggal di wilayah urban dan rural. Peneliti mengukur pemilihan pasangan dengan cara melihat respon partisipan pada alat ukur pemilihan pasangan yang telah dikonstruksikan oleh peneliti, yaitu keinginan atau ketidakinginannya menjadikan perempuan pada gambar tersebut sebagai pasangannya. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh body attractiveness perempuan yang signifikan terhadap pemilihan pasangan pada laki-laki dewasa muda di daerah rural dengan X2 (1, 80) = 0.045, p < 0.05, tetapi tidak pada laki-laki dewasa muda di daerah urban. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh body attractiveness perempuan terhadap pemilihan pasangan pada laki-laki.

This study examined the effects of female body attractiveness and males’ living area on males’ young adults mate choice. This study is an experimental study which is based on evolutionary psychology theory. To examine the effects of females’ body attractiveness on males’ young adults mate choice, researchcer gave a manipulation of body attractiveness by using a woman’s picture which showed a variation of body size characteristic, which is normal and not normal. Variation of body size characteristic has been got before in pilot study. Participants of this study are man who’s about 18 to 25 years old, heterosexual, not in a romantic relationship with someone, and living in urban or rural area.Total participants in this study are 160 subjects. Researcher examined males’ mate choice by asking the participants about their willingness to mate with woman who’s in the picture. The results of this study shows that there’s a significant influence between females’ body attractiveness and males’ young adults mate choice who’s living in rural area on chi square test X2 (1, 80) = 0.045, p < 0.05, but not on the males’ young adults mate choice who’s coming from urban area. Researcher still can’t conclude the interaction effect between female body attractiveness and the origin place of male on males’ young adults mate choice because of the limitation of statistical test analysis. Overall, this study shows that there’s a significant effect between female body attractiveness on males’ young adults mate choice.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Zahwa Wiyanpi
"Semakin canggihnya perkembangan teknologi di Indonesia, semakin berkembang pula cara untuk melakukan kegiatan seksual melalui teknologi tersebut. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan bercakap dan mengirimkan hal bersifat seksual dan eksplisit (sexting) melalui internet. Penelitian mengenai sexting lebih banyak dikaitkan kepada perilaku seksual berisiko dan kekerasan seksual yang terjadi di dalamnya, namun belum terdapat penelitian di Indonesia mengenai standar ganda seksual yang dapat memengaruhi dinamika melakukan sexting antara laki-laki dan perempuan yang disebabkan oleh perbedaan peran seksual dan pendekatan terhadap seksualitas. Oleh karena itu, penelitian ini mengeksplorasi gambaran perbedaan standar ganda seksual dalam perilaku sexting yang dilakukan laki-laki dan perempuan dewasa muda di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan wawancara terfokus pada total enam partisipan yang di antaranya merupakan tiga partisipan perempuan dan tiga partisipan laki-laki dalam rentang usia dewasa muda yang pernah melakukan sexting. Standar ganda seksual dilaporkan muncul dalam sexting melalui beberapa hal. Beberapa hal tersebut yaitu pelabelan negatif yang dilakukan terhadap perempuan yang menampilkan keinginan seksual, partisipan perempuan yang melaporkan kecenderungan merasa takut setelah melakukan sexting karena adanya kemungkinan revenge porn dibandingkan dengan partisipan laki-laki, dan juga partisipan perempuan yang cenderung mendapatkan pelecehan seksual berupa mendapatkan foto eksplisit non-konsensual dan ancaman revenge porn yang tidak ditemukan pada partisipan laki-laki.

The more advanced technological developments in Indonesia, the more developed ways to engage in sexual activity through this technology. One of the ways to do this is by chatting and sending things of sexual and explicit content (sexting) via the internet. Research on sexting is primarily focused on risky sexual behavior and sexual violence that occurs in it, but there hasn't been any research in Indonesia on the sexual double standard that can influence the dynamics of sexting between male and female due to disparities in sexual roles and approaches to sexuality. Therefore, this study explores the overview of differences in sexual double standards in sexting behavior between young adult male and female in Indonesia. This research was conducted with a qualitative method using focused interviews with a total of six participants, including three female participants and three male participants in the young adult age range who had sexted. Sexual double standards are reported to emerge in sexting in a variety of ways. Some of these include the negative labels given to female who express sexual desire, female participants reported a tendency to feel more afraid of revenge porn after sexting than male participants, and also female participants were more likely to experience sexual harassment in the form of receiving explicit non-consensual photos and threats of revenge porn."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizska Meitica
"Nadler, Shapira, dan Ben-Itzhak (1982) serta Alain (1985) melakukan penelitian mengenai pengaruh physical attractiveness terhadap perilaku help-seeking. Tidak jauh berbeda dengan kedua penelitian tersebut, skripsi ini membahas tentang perilaku help-seeking pada laki-laki dewasa muda yang dipengaruhi oleh facial attractiveness. Partisipan akan menemui lima gambaran situasi yang membuat partisipan harus meminta pertolongan kepada orang lain. Di bawah gambaran situasi terdapat foto wajah perempuan yang menarik dan tidak menarik, yang tersedia untuk dimintai pertolongan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari facial attractiveness perempuan terhadap perilaku help-seeking pada laki-laki dewasa muda.

Nadler, Shapira, and Ben-Itzhak (1982) and Alain (1985) conducted a study on the effect of physical attractiveness on help-seeking behavior. In line with past studies, this thesis discusses about the male’s help-seeking behavior which affected by facial attractiveness. Participants were encountered with five situation in which they must seeking help from others. There was two photographs of attractive female’s face and unattractive female’s face, that available to giving help. This study is quantitative research with experimental design. The results showed that there was no significant effect of female’s facial attractiveness on male young adults help-seeking behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>