Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 207260 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aliva Andjani
"ABSTRAK
Pekerja di bidang manufaktur besi dan baja tidak terlepas dari risiko gangguan otot rangka dikarenakan terlibat langsung pada proses produksi, memiliki aktivitas fisik yang tinggi, serta beban kerja yang besar. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis faktor risiko fisik, psikososial dan individu yang berkaitan dengan keluhan gangguan otot rangka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2020 dengan melibatkan 81 pekerja di PT XYZ. Desain studi penelitian ini ialah cross sectional dengan menggunakan instrument untuk pengambilan data antara lain form Quick Exposure Check (QEC), kombinasi kuesioner psikososial dan Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ). Hasil penelitian pada faktor risiko individu menunjukkan adanya hubungan signifikan antara indeks massa tubuh dan gender dengan keluhan pada leher, serta hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan dengan keluhan pada pergelangan tangan. Hasil penelitian pada faktor risiko fisik ditemukannya hubungan yang signifikan antara tingkat risiko fisik tinggi sangat tinggi dengan keluhan pada pergelangan tangan/tangan. Selanjutnya, hasil penelitian faktor psikososial juga menemukan hubungan yang signifikan antar kepuasan kerja dan tuntutan pekerjaan dengan keluhan pada punggung bawah, serta pekerjaa monoton dengan keluhan pada pergelangan tangant.

ABSTRACT
Workers in steel manufacturing have risk of musculoskeletal disorders due to being directly involved in the production process, having high physical activity, and also have a heavy workload. The purpose of this study is to analyze physical, psychosocial and individual risk factors associated with complaints of musculoskeletal disorder. This research was conducted in May 2020 involving 81 workers at PT XYZ. The design of this study was cross sectional and the instruments used for collecting data included Quick Exposure Check (QEC) form, a combination of psychosocial questionnaire and Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ). The results of this research on individual risk factors show a significant relationship between body mass index and gender with complaints on the neck, as well as a significant relationship between types of work and complaints on the wrist hand. On physical risk factors found a significant relationship between high-very hight levels of physical risk with complaints on the wrist hand. Furthermore, the results of psychosocial factors research also found a significant relationship between job satisfaction and job demands with complaints on the lower back, and monotonous work with complaints on the wrist ,hand."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah
"Pekerja industri cat dan pelapis berisiko tinggi terhadap terjadinya gangguan otot rangka. Gangguan otot rangka dapat mempengaruhi produktivitas, absensi, kompensasi dan kualitas kerja pekerja. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan faktor risiko fisik, individu, dan psikososial terhadap gejala gangguan otot rangka pada pekerja. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2020 pada 72 pekerja di PT X. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan lembar QEC, kombinasi kuesioner psikososial, dan Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara faktor risiko individu yaitu status merokok dengan gejala gangguan otot rangka pada leher dan jenis pekerjaan dengan gejala gangguan otot rangka pada bahu dan punggung bawah. Hasil penelitian pada faktor risiko fisik ditemukan hubungan yang signifikan pada faktor risiko sangat tinggi dengan gejala gangguan otot rangka pada leher, bahu, dan punggung bawah. Pada faktor risiko psikososial ditemukan hubungan yang signifikan pada tuntutan kerja dengan gejala gangguan otot rangka pada leher dan bahu, kepuasan kerja dengan gangguan otot rangka pada punggung bawah, dan stress kerja dengan gejala gangguan otot rangka pada leher, bahu, dan punggung bawah. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian dan intervensi lebih lanjut untuk mengurangi risiko yang diterima pekerja.

Painting and coating industry workers were at high risk for musculoskeletal disorders. Musculoskeletal disorders can affect productivity, absenteeism, compensation and work quality of workers. The aim of this study was to analyze the correlation of physical, individual, and psychosocial risk factors against musculoskeletal disorders symptoms in workers. This research was conducted on March till June 2020, involving 72 workers at PT X. This study used a cross sectional design with QEC assessment, the combination of psychosocial questionnaire, and Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ). The result of this study on individual factors showed that there were significant associations between smoking status with musculoskeletal disorder symptoms of the neck and type of work with musculoskeletal disorder symptoms of the shoulder and low back. The result of this study on physical factors showed that there were significant associations between very high level of physical risk with symptoms of musculoskeletal disorders on the neck, shoulder, and low back. The result of this study on psychosocial factors showed that there were significant associations between work demand with musculoskeletal disorder symptoms of the neck and shoulder, job satisfaction with musculoskeletal disorder symptoms of the low back, and work stress with musculoskeletal disorder symptoms of the neck, shoulder, and low back. Therefore, further controls and interventions are needed to reduce the risks that workers receive.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Ramadani
"Konstruksi merupakan salah satu sektor yang berisiko untuk terjadinya gangguan otot rangka. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka pada pekerja konstruksi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2019 dengan melibatkan 177 pekerja di proyek X. Desain yang digunakan dalam penelitian ini ialah cross sectional dengan menggunakan lembar observasi QEC, kombinasi kuisioner psikososial, NMQ, dan lux meter. Variabel independen dalam penelitian ini, antara lain faktor risiko individu, lingkungan, fisik dan psikososial. Hasil penelitian pada faktor risiko individu menunjukkan adanya hubungan signifikan antara jenis pekerjaan dan status merokok dengan gejala gangguan otot rangka pada punggung bawah, serta adanya hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan, indeks massa tubuh dan status merokok dengan gejala gangguan otot rangka pada lutut. Hasil penelitian pada faktor risiko fisik ditemukannya hubungan yang signifikan pada faktor risiko sangat tinggi pada punggung dan bahu dengan gejala gangguan otot rangka pada punggung, serta faktor risiko tinggi dan sangat tinggi pada bahu dengan gejala gangguan otot rangka pada lutut. Sedangkan untuk faktor psikososial tidak ditemukannya hubungan yang signifikan dengan gangguan otot rangka. Oleh karena itu diperlukannya pengendalian dan intervensi lebih lanjut khususnya untuk faktor risiko fisik. 

Construction is one of the sectors that has the risk of musculoskeletal disorders. The aim of this study was to analyze the risk factors of musculoskeletal disorder symptoms in construction workers. This research was conducted on March until June 2019, involving 177 workers at X project. The design of this study was cross sectional with QEC observation assessment, the combination of psychosocial questionnaire and lux meter. The independent variables of this study were the individual risk factors, environmental factors, physical factors and psychosocial factors. The results of this study on individual risk factors showed that there were significant associations between type of work and smoking status with musculoskeletal disorder symptoms of the low back, as well as between type of work, body mass index and smoking status with musculoskeletal disorder of the knee. The results of this study on physical factors showed that there were significant associations between high risk of physical factor at low back and shoulder with musculoskeletal disorder symptoms of the low back, as well as high and very high risk factors in the shoulder with symptoms of skeletal musculoskeletal disorder of the knee. There was no significant relation between psychosocial factor with musculoskeletal disorder symptoms. Therefore, control and intervention, especially for physical factor are needed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nesya Dinda Rahmaningtyas
"ABSTRAK
Industri manufaktur merupakan salah satu sektor yang memiliki risiko tinggi terhadap gangguan otot rangka. Pekerja manufaktur dikaitkan dengan beban kerja fisik tinggi dan menghabiskan sebagian besar waktu kerja berdiri atau duduk. Sehingga tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu menganalisis karakteristik individu, faktor fisik, dan faktor psikososial terhadap gejala gangguan otot rangka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juli 2020 dengan melibatkan 94 pekerja dengan rincian 68 pekerja lapangan dan 26 pekerja kantor. Desain yang digunakan dalam penelitian ini ialah cross sectional dengan menggunakan NMQ, QEC, serta kombinasi kuisioner psikososial dari JCQ, COPSOOQ, dan ERI. Variabel independen dalam penelitian ini antara lain karakteristik individu, faktor fisik, dan faktor psikososial. Sedangkan variabel dependen penelitian ini adalah gejala gangguan otot rangka. Hasil penelitian pada karakteristik individu menunjukkan adanya hubungan signifikan antara jenis pekerjaan dengan gejala gangguan otot rangka pada tangan atau pergelangan tangan. Hasil penelitian pada faktor risiko fisik ditemukan hubungan yang signifikan antara faktor risiko sedang, tinggi, dan sangat tinggi dengan gejala gangguan otot rangka pada tangan atau pergelangan tangan dan punggung atas. Sedangkan untuk faktor psikososial ditemukan hubungan yang signifikan antara tuntutan kerja tinggi serta stress kerja sedang dan tinggi dengan gejala gangguan otot rangka pada bahu, leher, dan punggung atas. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian dan intervensi untuk mengurangi risiko terhadap gangguan otot rangka.

ABSTRACT
Manufacturing is one of the sectors that has a high risk of musculoskeletal disorder. Manufacturing workers are associated with high physical workloads and spend most of their work time with standing or sitting. The aim of this research is to analyze individual characteristics, physical factors, and psychosocial factors of musculoskeletal disorder. This research was conducted in March-July 2020 involving 94 workers with 68 field workers and 26 office workers. The design used in this study was cross sectional with NMQ, QEC, and a combination of psychosocial questionnaires from JCQ, COPSOOQ, and ERI. The independent variables in this research are individual characteristics, physical factors, and psychosocial factors. The dependent variable of this research is musculoskeletal disorder symptoms. The results of individual characteristics found a significant relationship between the type of work with musculoskeletal disorder symptoms on the hands or wrists. The results of physical risk factors found a significant relationship between moderate, high, and very high risk with musculoskeletal disorder symptoms on the hands or wrists and upper back. Whereas for psychosocial factors found a significant relationship between high work demands and moderate high work stress with musculoskeletal disorder symptoms on shoulders, neck, and upper back. Therefore, we need control and intervention to reduce the risk of musculoskeletal disorder symptoms."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tubagus Dwika Yuantoko
"Pekerja pada industri kayu lapis memiliki risiko yang cukup tinggi untuk mengalami gangguan otot rangka dikarenakan aktivitas kerjanya banyak melibatkan postur yang tidak netral. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko fisik, psikososial dan individu yang berkaitan dengan keluhan gangguan otot rangka. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Juni 2019 yang melibatkan 125 pekerja industri kayu lapis di PT X Kabupaten Temanggung. Penelitian ini menggunakan desain studi yang bersifat cross sectional. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data antara lain form Quick Exposure Check (QEC), kombinasi kuesioner psikososial dan Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ). Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara; status merokok dengan keluhan pada leher, faktor risiko bahu dengan keluhan pada bahu, dukungan sosial dengan keluhan pada punggung bawah, dan kerja monoton dengan keluhan pada punggung bawah. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian dan intervensi lebih lanjut untuk mengurangi risiko keluhan gangguan otot rangka pada pekerja industri kayu lapis.

Workers in the plywood industry have a high risk of musculoskeletal disorders because their work activities involve awkward postures. The purpose of this study was to analyze physical, psychosocial and individual risk factors associated with musculoskeletal symptoms. This research conducted in April-June 2019 involving 125 workers in the plywood industry at PT X Temanggung Regency, Central Java. This study used a cross sectional study design. The instruments used for collecting data included Quick Exposure Check (QEC) form, a combination of psychosocial questionnaires and the Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ). The results of this research indicate that there is a significant association between; smoking status with complaints of the neck, shoulder risk factors with shoulder complaints, social support with complaints of lower back, and monotonous work with complaints of lower back. Therefore, further control and intervention is needed to reduce the risk of complaints of musculoskeletal disorders in plywood industry workers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldi Dwi Putra
"Manufaktur merupakan salah satu sector industri yang memiliki risiko gangguan otot rangka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2018 dengan melibatkan 51 orang operator pada area mixing rubber dan 40 orang pekerja kantor di PT X yang merupakan perusahaan manufaktur komponen kendaraan bermotor. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan instrument pengambilan data berupa kuesioner QEC dan kombinasi kuesioner psikososial. Variabel independent pada penelitian ini yaitu karakteristik individu pekerja usia, jenis kelamin, IMT, status merokok dan lama kerja , faktor fisik di tempat kerja force, postur janggal, gerakan berulang, dan coupling dan faktor psikososial tuntutan kerja, kendali terhadap pekerjaan, dukungan social, skill discretion, kepuasan kerja, dan stress kerja.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara IMT dengan gejala pada punggung atas, lama kerja dengan gejala pada pergelangan tangan, faktor risiko fifik yang tinggi dengan gejala pada leher, skill discretion dengan gejala pada pergelangan tangan, stress kerja dengan gejala pada bahu dan punggung bawah. Oleh karena itu perlu diadakan pengendalian lebih lanjut mengenai masalah ergonomic pada PT X.

Manufacture is one of the industry that has the risk of musculoskeletal disorders. The aim of this research is to analysize the risk factors from the symptoms of disorders of musculoskeletal. This research conducted on March until April 2018 by involving 51 workers on Mixing area and 40 workers on Office Area of X Corporation which is a manufacturing company who made the component of the motor vehicle. This research used Cross Sectional method by using QEC questionnaire and combination of psychosocial questionnaire as the instrument for data collection. The independent variable of this research are the characteristic of workers age, gender, body mass index, smokimg status, and working time, physical factors on the work place force, awkward postures, repetitive motion, and coupling and psychosocial factors job demands, control of the job, social support, skill discretion, job satisfaction, and work stress .
The result of this research shows there is a significant correlation of body mass index with a symptoms on the top of the back, working time and skill direstion with a symptoms of the wrist, high risk of physical factor with a symptom of the neck, and work stress with a symptom of shoulders and the low part of the back. Therefore it needs to be a further control about ergonomic factor at X Corporation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nusyulia Nurfita
"ABSTRAK
Pekerja konstruksi berisiko untuk mengalami gangguan otot rangka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka pada pekerja konstruksi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2018 dengan melibatkan156 pekerja. Desain dari peneltian inia dalah cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan QEC, kombinasi kuesioner psikososial, NMQ, lux meter, dan WBGT. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara faktor individu jenis pekerjaan dan status merokok dengan gejala gangguan otot rangka. Tingkat risiko yang berhubungan dangan gejala gangguan otot rangka adalah pada tingkat risiko tinggi dan sangat tinggi. Sedangkan pada faktor psikososial yang berhubungan dengan gejala gangguan otot rangka adalah tuntutan kerja dan dukungan rekan. Oleh karena itu perlu dilakukan perubahan dan intervensi untuk mengurangi risiko pada gangguan otot rangka melalui beberapa pengendalian terutama faktor fisik dan psikososial.

ABSTRACT
Construction workers are at risk to develop musculoskeletal disorders. The purpose of this research is to analyze risk factors of musculoskeletal symptomps in construction workers. The research was conducted in March April 2018 involving 156 workers. The design of this research is cross sectional. Data was collected with QEC, combination of psychosocial questionnaire, NMQ, lux meter, and WBGT. The results show that there are significant association between the individual factors type of work and smoking with the musculoskeletal symptomps. The level of risk associated with muskeletal symptoms are high and very high risk level. While the the psychosocial factors associated with musculoskeletal symptoms are high job demands and low co workers support. Therefore it is necessary to make changes and interventions to reduce the risk musculoskeletal disorder through some control, especially physical and psychosocial factors."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Fahrinka Ufaira
"Pekerja kasir berisiko untuk mengalami gangguan otot rangka. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka pada kasir. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Pengambilan data dilakukan dengan QEC, kombinasi kuesioner psikososial, NMQ, meteran, dan lux meter. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi gejala gangguan otot rangka tertinggi pada bahu dan terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan gejala pada bahu OR: 3.575 dan pergelangan kaki OR: 2.784 , kepuasan kerja dengan gejala pada punggung bawah OR: 3.059 , tuntutan kerja dengan gejala pada punggung bawah OR: 7.650 . Salah satu saran berdasarkan penelitian ini adalah melakukan pengaturan kembali workstation kasir.

Cashiers are at risk to develop musculoskeletal disorders. The purpose of this research is to identify risk factors of musculoskeletal symptoms. The design of this research is cross sectional. Data was collected with QEC, combination of psychosocial questionnaire, NMQ, meter tools, and lux meter. Results showed that the highest musculoskeletal symptoms prevalence was found in shoulder and there are significant association between gender and shoulder OR 3.575 ankle OR 2.784 symptoms, job satisfaction and low back symptoms OR 3.059 , effort and low back symptoms OR 7.650 . Based on results, it is recommended to adjust workstation based on anthropometry data. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhita Jasmine Setiawan
"Pekerja mekanik unit Wheel Brake Maintenance di PT. X, salah satu perusahaan MRO Maintenance, Repair, Overhaul pesawat terbang di Indonesia, berisiko terhadap MSDs atau gangguan otot rangka karena dibutuhkan pengangkatan beban yang berat, postur janggal, dan gerakan repetitif dalam aktivitas kerjanya, tetapi dari penelitian ergonomi yang sudah ada di unit tersebut, belum ada penelitian yang meneliti aspek psikososial sebagai salah satu faktor risiko gangguan otot rangka. Oleh karena itu, penelitian dengan studi cross sectional ini melakukan analisis faktor fisik dan psikososial terhadap gejala gangguan otot rangka pada 44 pekerja mekanik yang melakukan aktivitas manual handling di unit Wheel Brake Maintenance PT. X pada bulan Januari - Juni 2017 dengan menggunakan metode REBA, kuesioner yang diisi secara mandiri oleh pekerja, luxmeter, meteran, dan NMQ. Hasil menunjukkan bahwa 52,2 aktivitas kerja di unit tersebut berisiko sangat tinggi terhadap gangguan otot rangka. Gejala gangguan otot rangka terbanyak terdapat pada punggung bawah 84,1 , bahu 72,7 , leher 63,5 , dan punggung atas 59,1 . Terdapat hubungan yang signifikan antara gejala pada leher dengan pekerja yang merokok OR=3,960; 95 CI=1,069-14,671 , gejala pada punggung atas dengan pekerja yang mengangkat 6-15 kg 3 2 hari per minggu OR=4,879; 95 CI=1,055-22,565 dan pekerja yang menggunakan perkakas tangan yang bergetar 3 1 jam per hari OR=4,167; 95 CI=1,133-15,328 , dan gejala pada bahu dengan pekerja yang bekerja dalam posisi berlutut atau jongkok 3 1 jam per hari OR=5,111; 95 CI=1,128-21,279 , sedangkan tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor psikososial dengan gejala gangguan otot rangka. Jadi, simpulan dari hasil penelitian ini adalah perlu dilakukan perubahan dan intervensi untuk mengurangi risiko terhadap gangguan otot rangka terutama pada faktor fisik, dengan memperhatikan juga pekerja yang merokok.

Mechanics of Wheel Brake Maintenance unit in PT. X, an aircraft MRO's Maintenance, Repair, Overhaul company in Indonesia, at risk of musculoskeletal disorders MSDs because of heavy lifting, awkward postures, and repetitive movements in work activities, but from the past ergonomic studies in that unit, there has been no research that examined psychosocial factors as a risk factor. Therefore, this cross sectional study conducted a physical and psychosocial factor analysis towards musculoskeletal symptoms among 44 mechanics that performing manual handling activities in the Wheel Brake Maintenance unit of PT. X in January June 2017 using REBA, worker self report questionnaires, lux meter, meter, and NMQ method. Results showed that 52.5 of the work activities was at very high risk for musculoskeletal disorders. The highest prevalence was for, low back 84,1 , shoulders 72,2 , neck 63,5 , upper back 59,1 . There was a significant association between neck sympthoms with workers who smoked OR 3,960 95 CI 1,069 14,671 , upper back sympthoms with workers who raised 6 15 kg 3 2 days per week OR 4,879 95 CI 1,055 22,565 and workers using hand tools that vibrate 3 1 hour per day OR 4,167 95 CI 1,133 15,328 , and shoulders sympthoms with workers working in kneeling or squatting position 3 1 hour per day OR 5,111 95 CI 1,128 21,279 , whereas there is no significant association between psychosocial factor with musculoskeletal symptoms. Thus, the conclusion of the results of this study is the need to make changes and interventions to reduce the risk of musculoskeletal disorders, especially on physical factors, with attention also for the workers who smoke. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Melly Fadhilah
"Latar belakang: Di era revolusi industri 4.0 dimana teknologi sangat berkembang, manusia masih berperan penting dalam menghasilkan produksi di beberapa sektor. Namun manusia juga memiliki keterbatasan baik dari segi fisik, fisiologis maupun psikologis. Dengan adanya ketidakseimbangan tersebut dapat menimbulkan suatu masalah pada tubuh, yaitu timbulnya gangguan pada otot dan tulang rangka. Permasalahan tersebut dapat mengganggu produktivitas pekerja, salah satunya pada sektor manufacturing. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor individu, pekerjaan dan psikososial terhadap terjadinya gangguan otot rangka akibat kerja pada pekerja di area pengepakan PT AS.
Metode: Jenis penelitian adalah potong lintang dengan responden sebanyak 172 orang pekerja yang bekerja di area pengepakan PT AS. Pada penilaian risiko ergonomi dilakukan berdasarkan fungsi kerja yaitu administrator/supervisor menggunakan Rapid Office Strain Assessment (ROSA), operator pengepakan menggunakan Rapid Upper Limb Assessment (RULA), helper menggunakan Ovako Working Analysis System (OWAS).
Hasil: Hasil kuesioner Nordic Body Map didapatkan bahwa prevalensi tertinggi pada gotrak 7 hari yaitu leher (48.3%), bahu (45.9%) dan punggung atas (45.9%), sedangkan pada gotrak 12 bulan terakhir, prevalensi tertinggi yaitu leher (44.8%) dan bahu (23.3%). Analisis penelitian ini didapatkan bahwa terdapat hubungan antara gotrak 7 hari dengan sikap kerja membungkuk 1-4 jam dengan nilai OR 2.07 (1.00-4.32), frekuensi angkut beban 21-30 kali/jam dengan nilai OR 8.33 (1.13-61.50) dan tingkat stres ringan dengan nilai OR 2.48 (1.10-5.59). Sedangkan pada gotrak 12 bulan, hanya tuntutan kerja tinggi yang memiliki hubungan signifikan terhadap terjadinya gotrak pada pekerja area pengepakan PT AS dengan nilai OR 2.67 (1.19-5.99).
Kesimpulan: Keluhan gangguan otot rangka pada pekerja di area pengepakan PT AS cukup tinggi (>60%), untuk itu perlu dilakukan perbaikan segera untuk mengurangi keluhan gotrak bagi pekerjanya.

Background: In the era of the industrial revolution 4.0 when technology is very developed, humans still being an important role in production in several sectors. However, humans also have limitations in terms of physical, physiological, and psychological. With the imbalance can cause a problem in the body, namely musculoskeletal disorders. These problems can interfere with worker productivity, one of this is manufacturing sector. The purpose of this study was to analyze individual, occupational, and psychosocial factors on work musculoskeletal disorders in workers in the packing area of ​​PT AS.
Method: This type of research is cross-sectional with 172 respondents working in the packing area of ​​PT AS. Ergonomics risk assessment is carried out based on work functions, namely administrator/supervisor using Rapid Office Strain Assessment (ROSA), packing operators use Rapid Upper Limb Assessment (RULA), helpers use Ovako Working Analysis System (OWAS).
Result: The results of the Nordic Body Map questionnaire showed that the 3 highest 7-day WMSDs prevalences were neck (48.3%), shoulder (45.9%) and upper back (45.9%), while in the last 12 months, the highest prevalence was neck (44.8%) and shoulder (23.3%). The analysis of this study found that there was a relationship between 7-day WMSDS with a stooping attitude for 1-4 hours with an OR value of 2.07 (1.00-4.32), the frequency of carrying loads 21-30 times/hour with an OR value of 8.33 (1.13-61.50) and mild level of stress with an OR value of 2.48 (1.10-5.59). Meanwhile, at 12 months of gotrak, only high work demands had a significant relationship to the occurrence of gotrak in packing area workers of PT AS with an OR value of 2.67 (1.19-5.99).
Conclusion: Symptoms of musculoskeletal disorders among workers in the packing area of PT AS are quite high (>60%), so it is necessary to make immediate repair to decrease WMSDs for workers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>