Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169980 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kartika
"Penanganan masalah nyeri secara non-farmakologi dengan terapi musik belum digunakan secara optimal di Indonesia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis dari berbagai sumber literatur mengenai manfaat terapi musik dan untuk membuat rekomendasi penelitian terkait standar operasional prosedur terapi musik terhadap penurunan nyeri setelah tindakan pembedahan. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan mengumpulkan artikel penelitian eksperimental terkait terapi musik pada anak usia 0-18 tahun. Desain penelitian ini yaitu dengan melakukan pencarian artikel menggunakan Dalam penelitian ini didapatkan 8 artikel yang dianalisis sesuai dengan kriteria inklusi yaitu 1) artikel jurnal dengan penelitian eksperimental terkait terapi musik untuk penanganan nyeri setelah pembedahan pada anak, 2) literatur berbahasa Inggris, dan 3) literatur yang dipublikasikan dalam periode 10 tahun terakhir. Kriteria eksklusi yaitu jika literatur yang diterbitkan dalam tidak lengkap hanya berupa abstrak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa terapi musik efektif sebagai penatalaksanaan nyeri setelah tindakan pembedahan serta telah dibuat rekomendasi standar operasional prosedur terkait terapi musik pada anak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk perawat dalam penanganan nyeri secara non-farmakologi pada anak setelah pembedahan dengan penerapan terapi musik.

Non-pharmacological therapy for pain with music has not been used optimally in Indonesia. The aim of this study was to analyze from various sources of literature on the benefits of music therapy and to make research recommendations related to the operational standard of music therapy procedures for pain after surgery. The method used in this study was literature review by collected experimental research related to music therapy in children aged 0-18 years. The design of this study was to collect article using the ProQuest, Scopus, ScienceDirect, and Sage Journal databases. In this study, 2917 research articles were obtained with the keywords "children", "music therapy", "pain", "pediatrics", "post-surgery", "post-surgery". Then 8 articles were analyzed with inclusion criteria 1) articles with experimental research related to music therapy for reduce pain after surgery in children, 2) English-language literature, and 3) literature that can be used in the last 10 years. The exclusion criteria in this study is that if the literature published in the database is incomplete it only contains abstracts. Based on studies conducted, that music therapy is effective as pain management after surgery and standard operating procedure recommendation has been made for children in this study. The results is expected to be useful for nurses to application of music therapy for pain management after surgery."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika
"Penanganan masalah nyeri secara non-farmakologi dengan terapi musik belum digunakan secara optimal di Indonesia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis dari berbagai sumber literatur mengenai manfaat terapi musik dan untuk membuat rekomendasi penelitian terkait standar operasional prosedur terapi musik terhadap penurunan nyeri setelah tindakan pembedahan. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan mengumpulkan artikel penelitian eksperimental terkait terapi musik pada anak usia 0-18 tahun. Desain penelitian ini yaitu dengan melakukan pencarian artikel menggunakan database ProQuest, Scopus, ScienceDirect, dan Sage Journal. Pada penelitian ini didapatkan 2917 artikel penelitian dengan kata kunci children, music therapy, pain, pediatric, post operative, dan post surgery. Dalam penelitian ini didapatkan 8 artikel yang dianalisis sesuai dengan kriteria inklusi yaitu 1) artikel jurnal dengan penelitian eksperimental terkait terapi musik untuk penanganan nyeri setelah pembedahan pada anak, 2) literatur berbahasa Inggris, dan 3) literatur yang dipublikasikan dalam periode 10 tahun terakhir. Kriteria eksklusi yaitu jika literatur yang diterbitkan dalam database tidak lengkap hanya berupa abstrak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa terapi musik efektif sebagai penatalaksanaan nyeri setelah tindakan pembedahan serta telah dibuat rekomendasi standar operasional prosedur terkait terapi musik pada anak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk perawat dalam penanganan nyeri secara non-farmakologi pada anak setelah pembedahan dengan penerapan terapi musik.

Non-pharmacological therapy for pain with music has not been used optimally in Indonesia. The aim of this study was to analyze from various sources of literature on the benefits of music therapy and to make research recommendations related to the operational standard of music therapy procedures for pain after surgery. The method used in this study was literature review by collected experimental research related to music therapy in children aged 0-18 years. The design of this study was to collect article using the ProQuest, Scopus, ScienceDirect, and Sage Journal databases. In this study, 2917 research articles were obtained with the keywords children, music therapy, pain, pediatrics, post-surgery, post-surgery. Then 8 articles were analyzed with inclusion criteria 1) articles with experimental research related to music therapy for reduce pain after surgery in children, 2) English-language literature, and 3) literature that can be used in the last 10 years. The exclusion criteria in this study is that if the literature published in the database is incomplete it only contains abstracts. Based on studies conducted, that music therapy is effective as pain management after surgery and standard operating procedure recommendation has been made for children in this study. The results is expected to be useful for nurses to application of music therapy for pain management after surgery.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alicia Nathasa Arastone
"Penerapan Kombinasi Terapi Musik dan Aromaterapi dalam Mengurangi Rasa Nyeri pada Pasien Karsinoma Lidah. Karsinoma sel skuamosa (KSS) lidah merupakan salah satu keganasan rongga mulut yang paling umum terjadi. Kondisi ini tidak mudah dideteksi pada tahap awal, serta manifestasi klinis yang biasanya tidak terlihat, namun nyeri menjadi salah satu gejala yang paling umum yang dirasakan pasien. Tujuan penelitian: Karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis keefektifan intervensi kombinasi terapi musik dan aromaterapi lavender pada pasien KSS lidah yang mengalami rasa nyeri. Metode: Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini berupa laporan kasus terkait intervensi terapi musik dan aromaterapi lavender berupa reed diffuser yang diberikan kepada pasien selama 3 hari. Diskusi: Penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi terapi musik dan aromaterapi lavender mampu mengurangi rasa nyeri pada pasien kanker dengan keluhan nyeri. Penurunan tingkat nyeri yang dialami oleh pasien terukur dari skala VAS 7 menjadi skala VAS 3, serta perubahan respon nyeri non-verbal dan parameter fisiologis. Kesimpulan: Kombinasi terapi musik dan aromaterapi lavender direkomendasikan untuk diterapkan oleh pasien dan keluarga dalam mengontrol rasa nyeri secara mandiri di rumah.

The Application of Music Therapy and Aromatherapy Combination to Reduce Pain in Tongue Carcinoma Patient. Squamous cell carcinoma (SCC) of tongue is one of the most common oral malignancies. This condition is not easily detected in its early stages, and the clinical manifestations are usually not visible, but pain is one of the most common symptoms experienced by patient. Objective: The purposeof this work was to analyze the effectiveness of a combination intervention of music therapy and lavender aromatherapy in patient with tongue SCC who experiences pain. Methods: The method used is a case report related to music therapy intervention and lavender aromatherapy in the form of a reed diffuser given to patient for 3 days. Discussion: This study shows that the combination of music therapy and lavender aromatherapy in cancer patient with pain can reduce the patient's pain. The decrease in pain level experienced by patient was measured from the VAS 7 scale to the VAS 3 scale, as well as changes in non-verbal pain responses and physiological parameters. Conclusion: The combination of music therapy and lavender aromatherapy is recommended to be applied by the patient and family in controlling pain independently at home."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Ariyanti
"Kanker prostat merupakan salah satu penyakit keganasan pada saluran kemih atau organ reproduksi pria yang menjadi salah satu penyebab kematian terbesar pada pria di dunia. Salah gejala yang dirasakan oleh pasien kanker adalah nyeri. Manajemen nyeri yang adekuat diperlukan agar nyeri dapat dikontrol dengan baik. Karya Ilmiah Akhir Ners ini merupakan studi kasus yang bertujuan untuk melaporkan kasus pasien dengan kanker prostat dan penerapan intervensi terapi musik pada manajemen nyeri. Salah satu intervensi yang digunakan dalam manajemen nonfarmakologi adalah terapi musik. Musik dapat menstimulasi pelepasan endorphin dan sistem neuro-hormonal, bereaksi pada reseptor spesifik di otak yang dapat mengubah emosi, mood, fisiologis dan psikologis dimana dapat berpengaruh terhadap respon dan persepsi pasien terhadap nyeri yang dirasakan. Hasil yang didapatkan setelah intervensi selama enam (6) hari didapatkan terdapat penurunan skala nyeri.

 


Prostate cancer is a cancer of the urinary system in the male reproductive organs, which is one of the biggest causes of death in men in the world. One of the symptoms of cancer patients is pain. Adequate pain management is required so that pain can be well controlled. This Paper is a case study which aims to report cases of patients with prostate cancer and the application of music therapy interventions to pain management. One of the interventions used in nonpharmacological management is music therapy. Music can stimulate the release of endorphins and the neuro-hormonal system, reacting to specific receptors in the brain that can change emotions, moods, physiology and psychology which can affect the patients response and perception of pain. The results obtained after the intervention for six (6) days showed a decrease in the pain scale"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Prihatini Dini Novitasari
"Tujuan: Studi kepustakaan ini bertujuan untuk membuat rancangan intervensi berdasarkan bukti ilmiah untuk mencegah dan mengatasi gangguan integritas kulit khususnya diaper dermatitis pada anak.
Metode Penelitian: Metode penelitian yang diterapkan yakni studi kepustakaan dari berbagai database dengan menggunakan kata kunci yang meliputi child, diaper dermatitis, diaper-free time, air, barrier, cleansing, diaper, dan education. Berdasarkan kata kunci tersebut diperoleh 394 artikel terkait dan kemudian difilter menggunakan kriteria inklusi berupa: a) merupakan penelitian eksperimental mengenai konsep ABCDE; b) penelitian dilakukan langsung kepada anak yang menggunakan diaper dan atau ibu, ataupun penelitian di laboratorium; c) barrier kulit yang digunakan dalam intervensi tidak termasuk dalam terapi farmakologi; d) literatur menggunakan bahasa inggris ataupun bahasa indonesia; dan e) literatur dipublikasikan dalam periode 10 tahun terakhir. Selanjutnya, 55 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi disaring dengan kriteria eksklusi yang meliputi: a) publikasi yang tersedia hanya berupa abstrak saja; dan b) penelitian yang dipublikasikan belum selesai dilakukan.
Rekomendasi Intervensi: Berdasarkan proses penyaringan tersebut, diperoleh 31 artikel yang sesuai dengan kriteria. Setelah mengekstraksi dan menganalisis 31 artikel, peneliti menyusun rekomendasi intervensi dari konsep ABCDE (Air, Barrier, Cleansing, Diapering, Education) yang dapat diterapkan dalam mencegah dan mengatasi diaper dermatitis pada anak.
Kesimpulan: Rekomendasi intervensi dari Konsep ABCDE disusun berdasarkan studi kepustakaan yang sudah dianalisis agar dapat diterapkan untuk mencegah dan mengatasi diaper dermatitis pada anak di Indonesia. Selanjutnya, hasil studi kepustakaan ini diharapkan dapat bermanfaat dan memungkinkan untuk diaplikasikan oleh perawat dalam pencegahan dan penatalaksanaan gangguan integritas kulit khususnya diaper dermatitis pada anak.

Objective: This literature review aimed to propose nursing intervention based on scientific evidence for the prevention and management of skin integrity disorders especially diaper dermatitis in children.
Research Design: The literature review used various databases using keywords that include child, diaper dermatitis, diaper-free time, water, barrier, cleansing, diaper, and education. Based on the keywords, 394 related articles were obtained and then filtered using inclusion criteria including: a) an experimental study of the ABCDE concept; b) research carried out directly on children who use diapers and/or mothers, or research in the laboratory; c) skin barrier used in intervention is not included in pharmacological therapy; d) the literature uses English or Indonesian; and e) literature published in the last 10 years period. Then, 55 articles that fit the inclusion criteria were filtered out with ] exclusion criteria including: a) the publication available was only abstract; and b) published research has not been completed.
Intervention Recommendations: Based on the screening process, 31 articles were obtained in accordance with the criteria. After extracting and analyzing 31 articles, the author attempted to establish an intervention recommendation from the ABCDE (Air, Barrier, Cleansing, Diapering, Education) concept that can be applied to prevent and treat children with dermatitis diapers.
Conclusion: The intervention recommendation from the ABCDE Concept are based on a literature study that has been analyzed so that it can be applied to prevent and treat diaper dermatitis in children in Indonesia. Furthermore, the results of this literature study are expected to be useful and possible to be applied by nurses in the prevention and management of skin integrity disorder especially diaper dermatitis in children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Andriyani
"Acquired Immune Deficiency Syndrome AIDS merupakan penyakit tahap lanjut dari Human Immunodeficiency Virus HIV yang menyebabkan terjadinya penurunan pada sistem imun. AIDS dapat berdampak pada sistem saraf dengan salah satu manifestasi klinis yang muncul berupa nyeri. Nyeri yang tidak tertangani dapat menimbulkan dampak, diantaranya mengganggu aktivitas, gangguan tidur, dan meningkatkan kecemasan yang dapat menurunkan kualitas hidup penderita. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis intervensi terapi musik klasik dan instrumental untuk mengurangi nyeri pada pasien dengan HIV/AIDS. Metodologi yang digunakan adalah metode studi kasus dan analisis intervensi keperawatan. Terapi musik diberikan selama 7 hari dengan frekuensi 2 kali sehari selama 30 menit. Hasil intervensi menunjukkan adanya penurunan skala nyeri dari skala nyeri 6 menjadi 4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi musik dapat menjadi salah satu penatalaksanaan nonfarmakologi yang dapat menurunkan nyeri. Rekomendasi dari penelitian ini adalah pentingnya perawat untuk memberikan manajemen nyeri nonfarmakologi seperti terapi musik sebagai salah satu upaya dalam menurunkan masalah nyeri pada pasien.

Human Immunodeficiency Virus HIV that damage the immune system. AIDS can affected the nervous system with pain as the symptom. Uncontrolled pain can cause various effects, such as impaired activity, sleep disorders, and increased anxiety, which reduce the quality of life. This case study aimed to analyze nursing interventions to reduce pain on patient with HIV AIDS. This study conducted by the case study method and evidence based practice intervention. Patient was administered the classical and instrumental music twice a day with 30 minutes long in each session for 7 days. The results showed a decrease in pain scale from 6 to 4 out of 10 by using numerical rating scale. The result of this study indicates that music therapy can be one of non pharmacological intervention to reducing pain. The recommendation of this study is the importance of nurses to provide non pharmacological pain management such as music therapy in order to reducing pain in patients with HIV AIDS.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Pratiwi
"Nyeri akut merupakan gejala yang umum terjadi pada anak dengan kanker. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah melaporkan asuhan keperawatan pada anak dengan Acute Myeloid Leukemia yang mengalami nyeri akut menggunakan intervensi unggulan terapi panas. Terapi panas merupakan proses aplikasi panas ke tubuh yang mengalami nyeri. Intervensi ini dilakukan sekali setiap shift dengan durasi 15-20 menit dan dilakukan setelah mendapatkan analgesik ataupun tidak mendapatkan analgesik. Setelah dilakukan intervensi terapi panas, menunjukkan skala nyeri berkurang dari skala nyeri sedang menjadi ringan. Intervensi ini dapat dilakukan dengan mudah, hemat biaya, tidak menimbulkan efek samping, dan tersedia alatnya di ruangan, sehingga dapat menjadi alternatif kegiatan yang dilakukan di rumah sakit untuk mengurangi masalah nyeri akut pada anak kanker.

Acute pain is a common symptom in children with cancer. This final scientific paper aims to report the nursing care in children with Acute Myeloid Leukemia who experience acute pain using heat therapy as a prime intervention. Heat therapy is the process of applying heat on the body that experiences pain. This intervention is carried out once every shift with a duration of 15-20 minutes and after getting an analgesic or not. After the heat therapy has been intervened, the pain scale is reduced from intermediate to mild scale. This intervention can be done easily, has an effective cost, has no side effects, and the equipments are available in the room, so it can be an alternative activity in the hospital to reduce the problem of acute pain in children with cancer."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riani Setiowati
"Kanker paru adalah tumor yang ganas dan berasal dari saluran pernapasan. Pada pasien dengan kanker paru, keluhan nyeri sangat umum dilaporkan. Nyeri merupakan salah satu faktor utama untuk menurunnya angka kualitas hidup bagi para pasien dengan kanker. Pemberian intervensi terapi musik atau Self-Selected Individual Music Therapy (SeLIMuT) merupakan salah satu penerapan terapi non-farmakologi dengan pendekatan paliatif yang mudah, aman, serta efektif dalam mengurangi tingkat nyeri pada pasien dengan kanker paru. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis manfaat pemberian intervensi Self-Selected Individual Music Therapy dalam manajemen nyeri pada pasien dengan kanker paru. Penelitian ini dilakukan di Ruang Anggrek Bawah, di salah satu Rumah Sakit Rujukan Nasional Penyakit Pernapasan. Pasien terdiagnosa kanker paru T4N2M1a (pleura) stage IV diberikan intervensi terapi musik selama 6 hari dan dalam sehari dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada siang hari dan sore hari. Terapi SeLiMut diberikan selama 15 - 20 menit dan memberikan kebebasan pasien untuk memilih musik yang disukai serta dikombinasikan dengan distraksi nafas dalam dan terapi farmakologi Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam pemberian intervensi keperawatan terapi musik atau SelfSelected Individual Music Therapy (SeLIMuT) ini berpengaruh terhadap penurunan intensitas nyeri, serta tanda-tanda vital pasien kanker.

Lung cancer is a malignant tumor originating from the respiratory tract. In patients with lung cancer, complaints of pain are very commonly reported. Pain is one of the main factors for decreasing the quality of life for patients with cancer. The provision of music therapy intervention or Self-Selected Individual Music Therapy (SeLIMuT) is one of the applications of non-pharmacological therapy with a palliative approach that is easy, safe, and effective in reducing pain levels in patients with lung cancer. The purpose of this study was to analyze the benefits of providing the Self-Selected Individual Music Therapy intervention in pain management in patients with lung cancer. This research was conducted in the Lower Orchid Room, in one of the National Referral Hospitals for Respiratory Diseases. Patients diagnosed with stage IV lung cancer T4N2M1a (pleura) were given music therapy intervention for 6 days and twice a day, in the afternoon and evening. SeLiMut therapy is given for 15 - 20 minutes and gives the patient freedom to choose the music they like and is combined with deep breathing distraction and pharmacological therapy. to reduce pain intensity, as well as vital signs of cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ainna Fisabila
"Dua dari tiga wanita mengalami diastasis recti abdominis selama kehamilan mereka. Beberapa hal dilakukan untuk membantu pengecilan rahim dan mengurangi diastasis recti abdominis setelah melahirkan, baik secara ilmiah maupun tradisional. Salah satunya adalah dengan menggunakan penyangga perut pasca melahirkan dan pengikat perut (bengkung) yang telah digunakan selama berabad-abad sebagai metode untuk menopang perut wanita. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis dari berbagai sumber literatur mengenai manfaat penggunaan penyangga perut dan juga membuat rekomendasi penelitian terkait standar operasional prosedur penggunaan penyangga perut untuk mengurangi diastasi recti abdominis pada ibu post partum. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan mengumpulkan artikel penelitian eksperimental terkait penggunaan penyangga perut pada ibu post partum 2 hari sampai 1 tahun. Desain penelitian ini yaitu studi literatur dengan melakukan pencarian artikel menggunakan database Internasional seperti Google Scholar, EBSCOhost, Proquest, dan Pubmed. Pada penelitian ini didapatkan 129 artikel penelitian dengan kata kunci “post partum”, “post natal”, “abdominal binding”, “belly binder”, “abdominal supporting belt” ,“belly binding”, dan “diastasis recti abdominis”, “exercise”. Dalam penelitian ini didapatkan 6 artikel yang dianalisis sesuai dengan kriteria inklusi yaitu a) merupakan penelitian eksperimental mengenai penggunaan penyangga perut bagi ibu postpartum; b) penelitian dilakukan langsung kepada ibu post partum usia 2 hari –1 tahun; c) Ibu post partum memiliki diastasis recti lebih dari 2.5 cm ; d) literatur menggunakan bahasa inggris ataupun bahasa indonesia; dan e) literatur dipublikasikan dalam periode 10 tahun terakhir. Kriteria eksklusi yaitu jika literatur yang diterbitkan dalam database tidak lengkap hanya berupa abstrak dan penelitian dalam publikasi belum selesai dilakukan. Berdasarkan studi literatur yang dilakukan, didapatkan bahwa penggunaan penyangga perut efektif sebagai pengurangan diastasis recti abdominis pada ibu post partum, namun harus disertai dengan latihan otot perut secara rutin. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk perawat dalam penanganan diastasis recti abdominis secara non-farmakologi pada ibu post partum.

Two out of three women experience diastasis rectus abdominis during their pregnancy. Several things are considered helpful to shrink the uterus and reduce diastasis rectus abdominis after labor, both scientifically and traditionally. One of the methods is to use abdominal binding (bengkung) that has been used for centuries to support women’s belly. The objectives of this research are to analyze the benefit of abdominal binding from several literatures and to propose nursing intervention recommendations regarding its standard operational procedure to reduce diastasis recti abdominis on postpartum mothers. The method used in this research is literature study by collecting experimental research articles regarding the use of abdominal binding on postpartum mothers from 2 days until 1 year after labor. The design of this research is literature study by doing literature search using International Database such as Google Scholar, EBSCOhost, Proquest, and Pubmed. There are 129 research articles in this study using keywords: “post-partum”, “post-natal”, “abdominal binding”, “belly binder”, abdominal supporting belt”, “belly binding”, “diastasis rectus abdominis”, and “exercise”. There are 6 articles taken into analysis met the inclusion criteria, including a) Experimental study regarding the use of abdominal binding for postpartum mother; b) The study involved postpartum mother 2 days – 1 year after labor; c) Postpartum mother experiencing diastasis rectus more than 2,5 cm; d) The literatures use English or Bahasa Indonesia; and e) The literature is published on the last 10 years. The exclusion criteria in this study is that if the literature published in the database is incomplete it only contains abstracts and the research has not been finished yet. Based on studies conducted, the use of abdominal binding is effective to reduce diastasis recti abdominis on postpartum mothers, However, the use of this abdominal corset must be accompanied by regular abdominal muscle exercises. The results are expected to be useful for nurses to support postpartum mothers who have diastasis recti abdominis by non-pharmacologic treatment."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Ayu Mulia Puji Karina
"Hampir seluruh pasien dengan luka bakar mengalami nyeri. Hal ini kerap menimbulkan rasa tidak nyaman dalam melakukan pergerakan maupun saat sedang istirahat. Komplikasi yang dapat muncul pada pasien luka bakar dengan nyeri yang hebat yakni ketidakpercayaan diri, penurunan imunitas, post traumatic syndrome disorder, mimpi buruk. Terapi musi dilakukan pada pelaksanaan asuhan keperawatan pasien luka bakar. Masalah keperawatan yang muncul antara lain hipovolemia, nyeri akut, gangguan integritas kulit. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memaparkan dan menganalisis terapi musik untuk menurunkan tingkatan nyeri dalam asuhan keperawatan pada pasien luka bakar. Evaluasi harian dilakukan menggunakan intrumen Numeric Rating Scale. Hasilnya terjadi penurunan tiingkatan nyeri selama 3 hari penerapan intervensi pada pasien luka bakar. Dapat disimpulkan bahwa terapi musik bermanfaat dalam menurunkan tingkat nyeri pada pasien luka bakar.

Nearly all patients with burns experience pain. This often causes discomfort during movement and rest. Complications that may arise in burn patients with severe pain include lack of confidence, decreased immunity, post-traumatic stress disorder, and nightmares. Music therapy is performed in the implementation of nursing care for burn patients. Nursing problems that arise include hypovolemia, acute pain, and skin integrity disorders. The purpose of this paper is to describe and analyze music therapy to reduce pain levels in nursing care for burn patients. Daily evaluation is carried out using the Numeric Rating Scale instrument. The results showed a decrease in pain levels during the 3-day intervention in burn patients. It can be concluded that music therapy is beneficial in reducing pain levels in burn patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>