Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178465 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yasmin Latifah
"Kolagen merupakan suatu protein yang memiliki banyak manfaatnya dalam industri farmasi, kosmetik, makanan, dan biomedis. Tingginya kebutuhan kolagen dalam berbagai bidang kesehatan ini diperlukan sumber kolagen altematif yang bersifat aman dan teijangkau sebagai pengganti sumber kolagen yang berasal dari sapi, babi, dan ikan. Pada penelitian ini, digunakan membran cangkang telur ayam sebagai sumber kolagen altematif. Kolagen ini mengandung beberapa asam amino, salah satunya adalah hidroksiprolin, yang mempakan asam amino sekunder turunan prolin yang secara eksklusif terdapat dalam kolagen. Kolagen dapat bertindak sebagai antioksidan, ditandai dengan adanya gugus sulfidril yang terdapat dalam rantai samping asam amino sistein dalam kolagen. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi analisis optimum dan metode analisis tervalidasi terhadap standar hidroksiprolin untuk penetapan kadar kolagen menggunakan metode KCKT, serta standar glutation dalam penentuan total gugus sulfidril menggunakan metode Spektrofometri UV-Vis dalam kolagen membran cangkang telur ayam. Analisis kolagen dengan standar hidroksiprolin dilakukan menggunakan KCKT detektor fluorosensi dan menggunakan agen derivatisasi FMOC-Cl {9-Fluorenilmetoksikarbonil- klorida). Kondisi analisis optimum didapatkan pada panjang gelombang emisi 320 nm dan eksitasi 255 nm, laju alir 0,8 ml/menit, komposisi fase gerak dapar asetat (pH4,2)-asetonitril (60:40). Metode analisis tervalidasi didapatkan dengan persamaan regresi linear y = 5698,6x - 30695, r = 0,9994 pada rentang 100-350 ng serta LOD sebesar 10,2529 dan LOQ 34,1746 ng. Penentuan gugus sulfidril dengan standar glutation dilakukan dengan menggunakan metode pereaksi Ellman (DTNB/ 5,5- dithio-bis- (asam 2-nitrobenzoic)) yang dianalisis menggunakan Spektrofotometri UVVis. Hasil menunjukkan kadar kolagen membran cangkang telur adalah 2,2935 ± 0,001% dengan total gugus sulfidril bebas 0,1738± 0,0013 mg/L.

Collagen is a protein that has many uses in the pharmaceutical, cosmetic, food, and biomedical industries. The high demand for collagen in various health fields makes needed alternative sources of collagen that are safe and affordable as a substitute for collagen sourced from cattle, pigs, and fish. In this study, a chicken eggshell membran was used as an alternative source of collagen. This collagen contains several amino acids, one of which is hydroxyproline. Hydroxyproline is a secondary amino acid derived from proline that is exclusively present in collagen. Collagen can also act as an antioxidant, characterized by the presence of sulfhydryl groups found in the side chains ofthe cysteine amino acids in collagen. This study aims to obtain optimum analytical conditions and validated analysis methods for hydroxyproline as a standard for determining collagen levels, and glutathione as a standard in determining total sulfhydryl groups in collagen membranes in chicken eggshells. Collagen analysis with hydroxyproline standard was carried out using a high-performance liquid chromatography fluorescent detektor and using an FMOC-Cl (9-Fluorenylmethoxycarbonyl- chloride) derivative agent. The optimum analysis conations were ol)tained at an emission wavelength of 320 nm and excitation of 255 nm, a flow rate of 0.8 ml/min, the composition of the mobile phase of acetate buffer (pH 4.2) - acetonitrile (60:40). The validated analysis method is obtained by linear regression equation y = 5698,6x - 30695, r = 0.9994 in the range of 100-350 ng and LOD of 10.2529 and LOQ 34.1746 ng. Determination of sulfhydryl groups with glutathione standards was carried out using the Ellman reagent method (DTNB / 5.5- dithio-bis- (2-nitrobenzoic acid)) which was analyzed using UV-Vis spectrophotometry. The results showed that eggshell membrane collagen levels were 2.2935 ± 0.001% with a total of free sulfhydryl groups of 0.1738 ± 0.0013 mg / L.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S70482
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezta Fadhilah Ramadhanty
"Kolagen merupakan protein yang berbentuk triple helix. Kolagen pada membran cangkang telur memiliki stabilitas suhu yang cukup rendah, yaitu sekitar 55oC, sehingga dalam pengeringannya lebih umum digunakan metode liofilisasi. Pada penelitian ini, dilakukan optimalisasi proses pengeringan kolagen dengan metode pengeringan lain yaitu dengan menggunakan oven vakum skala laboratorium dengan tujuan untuk mengurangi biaya produksi. Ekstraksi kolagen dari membran cangkang telur ayam dilakukan dengan menggunakan NaOH 0,1 N pada tahap pre-treatment dan asam asetat 0,5 M pada tahap ekstraksi. Ekstrak kolagen akan melalui tahap pemisahan dengan sentrifugasi, pengendapan dengan NaCl; dan dimurnikan dengan membran dialisis. Ekstrak kolagen dikeringkan dengan oven vakum pada suhu 45oC; 40oC; dan 35oC. Parameter yang digunakan untuk menentukan proses pengeringan yang optimal adalah waktu pengeringan, laju pengeringan, dan kadar total kolagen. Suhu 45oC memberikan hasil waktu pengeringan paling cepat, yaitu 11-12 jam. Kadar kolagen dianalisis dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi menggunakan kolom Purospher® C18 dan detektor fluoresensi. Kondisi analisis dilakukan pada panjang gelombang eksitasi 255 nm dan emisi 320 nm. Komposisi fase gerak dapar asetat (pH 4,2) dan asetonitril (60:40) dengan laju alir 0,8 ml/menit. Kadar rata-rata total kolagen yang diperoleh pada sampel dengan suhu pengeringan 45oC; 40oC; dan 35oC adalah 2,3517%; 2,2427%; dan 1,9209%.

Collagen is a triple helix shaped protein. Collagen from chicken eggshell membrane has a low thermal stability compared to other collagen source, around 55oC, hence the drying method to obtain collagen is usually by lyophilization. In this study, collagen is dried using vacuum oven laboratory scale to reduce the production cost. Extraction of collagen from chicken eggshell membrane is done using NaOH 0.1 N in pretreatment stage and acetate acid 0.5 M for extraction. Collagen extract is then centrifugated to separate the collagen molecule, precipitated using NaCl, and purificated using the dialysis membrane. Collagen extract dried using vacuum oven at three different temperature, 45oC; 40oC; and 35oC. Optimalization of the drying process is analyzed by observing the drying time, drying rate, and total collagen content obtained. The shortest drying time is 11-12 hours on 45oC. Collagen analyzed using High Pressure Liquid Chromatography with fluoresence detector using Purospher® C18 column, exitation and emission wavelength at 255 nm and 320 nm, mobile phase composition of acetate buffer (pH 4.2) and acetonitrile (60:40), and flow rate 0.8 ml/min. Average total collagen content obtained from sample of drying temperature of 45oC; 40oC; and 35oC are 2.3517%; 2.2427%; and 1.9209%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Caroline Christina
"ABSTRAK
Telur merupakan salah satu makanan yang dinikmati oleh seluruh kalangan di dunia. Hal ini menyebabkan cangkang telur menjadi salah satu limbah terbesar yang disebabkan oleh unggas. Limbah dapat mengotori lingkungan padahal cangkang telur ayam yang salah satu penyusunnya membran cangkang telur, memiliki manfaat sebagai sumber kolagen. Membran cangkang telur merupakan bagian yang berada tepat pada lapisan dalam telur. Ekstraksi perlu dilakukan untuk mendapatkan kolagen dari membran cangkang telur ayam. Hidroksiprolin merupakan salah satu asam amino sekunder yang merupakan penanda adanya kolagen yang perlu diderivatisasi menggunakan FMOC-Cl (9-Fluorenilmetoksikarbonil-klorida) untuk dianalisis dengan KCKT. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode optimal dalam ekstraksi kolagen dalam membran cangkang telur ayam dan analisis penentuan kadar kolagen hasil metode optimal menggunakan KCKT-detektor fluoresensi. Ekstraksi kolagen dari membran cangkang telur ayam perlu dioptimalisasi untuk menghasilkan jumlah yang optimal. Optimalisasi ekstraksi pada penelitian ini dilakukan dengan tiga parameter yaitu, metode (hidrolisis asam, hidrolisis enzim, dan campuran keduanya), suhu (4oC dan 22-23oC), dan ada atau tidak adanya pengadukan. Berdasarkan penelitian ini, didapatkan metode paling optimal adalah pada ekstraksi dengan hidrolisis asam pada suhu 4oC tanpa pengadukan yang menghasilkan rendemen 0,608% dengan kadar kolagen 2,4666% dari total hasil ekstraksi.

ABSTRACT
Chicken eggs are one of the food that most enjoyed by all people in the world. The consumption of eggs cause eggshell to be one of the biggest waste. However, the eggshell has its own benefits. The eggshell membrane, located right in the inner layer of the egg, contains collagen. Extraction needs to be done to obtain collagen from the chicken eggshell membrane. Hydroxyproline, a secondary amino acid, is a marker of collagen that needs to be derivatized using FMOC-Cl (9-Fluorenylmethoxycarbonyl-chloride) so, it could be analyzed with HPLC. This study aims to obtain an optimal method for collagen extraction from chicken eggshell membranes and its optimal method collagen content analysis using HPLC-fluorescence detector. Collagen extraction from the chicken eggshell membrane needs to be optimized to produce an optimal amount. Extraction optimization in this study was carried out with three parameters, which were, method (acid hydrolysis, enzyme hydrolysis, and mixture of both), temperature (4oC and 22-23oC), and the presence or absence of stirring. Based on this research, the most optimal method was extraction with acid hydrolysis at 4oC without stirring which results in 0,608% yield with collagen content of 2,4666%.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savira Ayusandra Putri
"Dalam jangka waktu satu tahun, Indonesia dapat menghasilkan 33.000 hingga 39.000 ton limbah cangkang telur bebek. Jumlah limbah cangkang telur bebek yang besar memiliki potensi untuk diolah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis dan menciptakan nilai baru dengan memanfaatkan membrannya untuk produksi kolagen. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode ekstraksi yang optimum dengan menggunakan dua faktor utama sebagai variasi kondisi perlakuan dan memperoleh kadar kolagen dengan menganalisis senyawa hidroksiprolin pada membran cangkang telur bebek. Variasi tersebut yaitu suhu (4°C dan 22-23°C) dan kondisi dengan adanya pengadukan dan tanpa adanya pengadukan. Pada proses pre-treatment, membran direndam menggunakan NaOH 0,1 M dan ekstraksi dilakukan dengan tiga cara yaitu ekstraksi menggunakan larutan asam asetat 0,5 M, menggunakan larutan enzim pankreatin 4NF 0,1%, dan menggunakan larutan keduanya. Tahap selanjutnya untuk mendapatkan kolagen padat dilakukan proses freeze drying. Sampel kolagen padat kemudian diderivatisasi menggunakan FMOC-CI (9-Fluorenilmetoksikarbonil klorida). Sampel dianalisis dengan kromatografi cair kinerja tinggi menggunakan kolom C18 dan detektor fluoresensi pada panjang gelombang eksitasi 255 nm dan emisi 320 nm. Fase gerak yang digunakan untuk analisis adalah larutan dapar asetat (pH 4,2) – asetonitril (60:40) dengan laju alir 0,8 mL/menit. Hasil penelitian menunjukkan ekstraksi dengan larutan asam asetat 0,5 M pada suhu 4°C tanpa adanya pengadukan merupakan metode yang optimum, sehingga diperoleh rendemen kolagen sebesar 1,284% dan kadar rata-rata kolagen 1,9488%.

Within the span of a year, Indonesia has the capability to produce 33,000 to 39,000 tons of duck eggshell waste. A large amount of duck eggshell waste has the potential to be processed into something of economic value as well as generating new value by utilizing the membrane for collagen production. The aimed of this study was to obtain the optimum extraction method by the use of two main factors as variations in the treatment conditions and quantified collagen content by analyzed hydroxyproline in duck eggshell membrane. These variations include temperatures (4°C and 22-23°C) along with conditions, namely, with and without stirring. During the pre-treatment processed, the membranes were soaked using 0.1 M NaOH, and the extraction was carried out in three ways, by using 0.5 M acetic acid solution, 0.1% NF pancreatic enzyme solution, and both solutions. The next step in the formation of solid collagen was the freeze drying process. Solid collagen samples were then derivatized by using FMOC-CI (9-Fluorenylmethoxycarbonyl chloride). The samples were analyzed by high performance liquid chromatography used column C18 and fluorescence detector at excitation wavelength of 255 nm and emission wavelength of 320 nm. The mobile phase used for the analysis was acetate buffer (pH 4.2) - acetonitrile (60:40) with a flow rate of 0.8 mL/min. The results showed that extraction with 0.5 M acetic acid solution at 4°C without the presence of stirring was the optimum method. The collagen yield was 1.284% with average collagen content was 1.9488%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Leonita Putri
"Cara Pembuatan Obat yang Baik diterapkan pada industri farmasi untuk menjamin khasiat, manfaat, dan keamanannya. Sebagai upaya dalam menjamin keamanan produk farmasi, perlu dilakukan validasi metode Analisis untuk memastikan bahan baku dan produk jadi sudah sesuai dengan yang dipersyaratkan. Selain itu, validasi metode analisis mendukung proses kualitas berdasarkan desain dalam pengembangan produk farmasi. Laporan praktik ini membahas terkait dengan validasi metode analisis penetapan kadar pada bahan baku dan produk jadi sediaan farmasi. Pengambilan data dilakukan dengan metode retrospektif, berdasarkan kegiatan yang telah terjadi di industri farmasi. Metode analisis yang digunakan adalah Kromatografi Cair Kinerja Tinggi, parameter validasi yang dilakukan mengacu pada International Council for Harmonisation Q2(R1) tentang validasi prosedur analisis. yaitu kesesuain system dan spesifikasi, akurasi, presisi, dan reproducibility yang kemudian dijadikan acuan sebagai standar operasional di industri farmasi. Berdasarkan hasil pengamatan, parameter validasi yang dilakukan terhadap metode uji penetapan kadar dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi yaitu akurasi, keberulanagan, presisi antara, spesifisitas/selektivitas, linearitas, rentang.

Good Manufacturing Practice are applied in the pharmaceutical industry to guarantee efficacy, benefit, and safety. As an effort to ensure the safety of pharmaceutical products, it is necessary ti to validate analytical methods to ensure that raw materials and finished products comply with requirements. In addition, analytical method validation supports a Quality by Design process in pharmaceutical product development. This practice report discusses the validation of analytical methods for determining levels in raw material and finished pharmaceutical products. Data collection was carried out using a retrospective method, based on activities that have occurred in the pharmaceutical industry. The analytical method used is High Performance Liquid Chromatography (HPLC), the validation parameters carried out refer to the International Council for Harmonization Q2(R1) regarding validation of analytical procedures like suitability of systems and specifications, accuracy, precision and reproducibility which are then used as reference as operational standards in the industry pharmacy. Based on the result of observations, the validation parameters carried out the assay method using High Performance Liquid Chromatography were accuracy, repeatability, intermediate precision, specificity/selectivity, linearity, and range.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Septiarti L.
"Katalis basa heterogen logam natrium terimpregnasi pada kulit telur ayam teraktivasi (Na-ACE) telah berhasil disintesis dan digunakan sebagai katalis dalam reaksi kondensasi aldol. Katalis Na-ACE hasil sintesis dikarakterisasi dengan instrumen FTIR, XRD, serta uji kebasaan. Optimasi sintesis analog chalcone yaitu [1-(2-hidroksifenil)-3- (3-metoksifenil) prop-2-en-1-on] memperoleh kondisi reaksi optimum dengan 30% berat katalis, suhu reaksi 60oC, waktu reaksi 180 menit dengan pelarut etanol. Yield terbesar yang diperoleh adalah 57,22% dengan kemurnian kristal 99,85% menggunakan TLC Scanner. Chalcone hasil sintesis dikarakterisasi dengan FTIR, UV-VIS, LC-MS. Derivat Senyawa chalcone yaitu pirazolin berhasil disintesis dengan penambahan hidrazin hidrat pada kondisi refluks, suhu 70oC, reaksi selama 24 jam dan penambahan katalis Na-ACE 30%. Hasil sintesis dikarakterisasi dengan instrumen FTIR, UV-VIS, LC-MS dan H-NMR. Uji aktivitas antioksidan secara in-vitro dilakukan pada analog chalcone dan pirazolin hasil sintesis dengan metode radikal DPPH. IC50 senyawa analog chalcone sebesar 966,41 µg/ml, sedangkan IC50 senyawa pirazolin sebesar 26,84 µg/ml.

Heterogeneous base catalyst sodium impregnated on activated chicken eggshell (Na-ACE) has been prepared and used for the aldol condensationreaction. Na-ACE was characterized by FTIR, XRD, and basicity test. The variables used for the syntheses of chalcone analogue were % catalyst mass, reaction temperature, reaction time and solvent. The highest yield (57,22% with 99,85% of purity) has been obtained under 30% catalyst mass were added, reaction temperature of 60oC, reaction time of 180 minuteswith ethanol as a solvent. Pyrazoline as a chalcone derivative was synthesized by reacting chalcone with hydrazine hydrate and Na-ACE under reflux condition for 24 hour, reaction temperature of 70oC in ethanol. The structures and exact mass of the product were confirmed by spectral data FTIR, UV-VIS, LC-MS and H-NMR. Analogue chalcone and pyrazoline have been tested for their antioxidant activities (1,1-biphenyl-2-picrylhydrazyl free radical scavenging method). Both of the them showed activity with IC50 at 966,41 µg/ml and 26,84 µg/ml for the analogues chalcone and pyrazoline respectively.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S64377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milza Lubnan
"ABSTRAK
Undenatured Collagen merupakan kolagen tidak terdenaturasi tipe II yang berasal dari tulang rawan sternum ayam. UC II mengandung beberapa asam amino, salah satunya yaitu hidroksiprolin. Hidroksiprolin merupakan salah satu asam amino sekunder yang merupakan turunan dari prolin yang terdapat pada kolagen. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode yang valid pada sediaan UC-II dengan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi dengan detektor fluoresensi. Senyawa hidroksiprolin merupakan senyawa yang tidak memiliki gugus kromofor sehingga perlu dilakukan derivatisasi menggunakan FMOC-Cl 9-Fluorenilmetoksikarbonil- klorida. Berdasarkan kondisi analisis optimum yang didapat senyawa dideteksi pada panjang gelombang eksitasi 255 nm dan emisi pada panjang gelombang 320 nm. Fase gerak yang optimum digunakan untuk analisis adalah larutan dapar asetat pH 4,2 -asetonitril 60:40 dengan laju alir 1,0 mL/menit. Metode yang diperoleh valid dengan linearitas y = 3249704x 141945072; nilai r=0,9994 pada rentang 4-15 ppm. Hasil LOD yaitu 0,49 dan LOQ 1,64. Hasil menunjukkan kadar rata-rata hidroksiprolin adalah 98,66, 99,12, dan 99,85.

ABSTRACT
Undenatured Collagen UC II is a non denatured collagen type II which derived from chicken sternum cartilage. UC II contains several amino acids, one of which is hydroxyproline. Hydroxyproline is one of the secondary amino acids that is derived from the proline contained in collagen. Hydroxyproline is a compound that does not have chromophore group so it has to be derivatived first using FMOC Cl 9 Fluorenylmetoxycarbonyl chloride. This study aimed to obtain a valid method on UC II preparations using high performance liquid chromatography with fluorescence detector. The optimal wavelength for hydroxyproline analysis was 255 nm for excitation and 320 for emission. The optimum mobile phase used for the analysis was buffer acetate pH 4,2 acetonitrile 60 40 with a flow rate 1.0 mL min. The obtained method was valid with linearity y 3249704x 141945072 value r 0.9994 in the range of 4 15 ppm. The result of LOD is 0,49 and LOQ 1,64. The results showed the average level of hydroxyproline were 98,66, 99,12, and 99,85. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinurat, Anna Veronika
"ABSTRAK
Analisis proteomik kandungan kolagen dan hidrolisat kolagen dalam kosmetik dilakukan dengan metode Sodium Dodecyl Sulphate-Polyacrilamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE), dan diikuti oleh analisis densitometri menggunakan software BioDocAnalyze. Ekstraksi sampel kosmetik menggunakan prinsip presipitasi oleh aseton. Dilakukan hidrolisis terhadap pembanding gelatin babi dan gelatin sapi menggunakan enzim tripsin. Hasil elektroforesis dan densitograf pembanding gelatin babi didapatkan 11 pita protein dengan ukuran molekul 289; 149; 131; 119; 111; 109; 86; 75; 69; 64; 62 kDa, pembanding gelatin sapi didapatkan 7 pita protein dengan ukuran molekul 293; 159; 135; 119; 74; 65; 63 kDa, hidrolisis pembanding gelatin babi didapatkan 9 pita protein dengan ukuran molekul 61;52;44; 37; 34; 28;19;17;15 kDa, hidrolisis pembanding gelatin sapi didapatkan 6 pita protein dengan ukuran molekul 42;28;25;19;17;14 kDa, sampel kosmetik mengandung kolagen didapatkan 7 pita protein dengan ukuran molekul 156; 77; 59; 49; 33; 30; 27 kDa dan sampel kosmetik mengandung hidrolisat kolagen menghasilkan 4 pita protein dengan ukuran molekul 36; 230; 24;16 kDa.

ABSTRACT
Proteomic analysis of collagen and collagen hydrolyzed in cosmetics were using Sodium Dodecyl Sulphate-Polyacrilamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE), followed by densitometry analysis using BioDocAnalyze software. Cosmetics sample extraction is used precipitation by acetone principle. Hydrolysis gelatin reference of porcine and bovine were used trypsin enzyme. The results of electrophoresis and densitograph profi porcine gelatin reference obtained 11 protein bands with molecular size 289; 149; 131; 119; 111; 109; 86; 75; 69; 64; 62 kDa, bovine gelatin reference obtained 7 protein bands with molecular size 293; 159; 135; 119; 74; 65; 63 kDa, hydrolysis porcine gelatin reference obtained 9 protein bands with molecular size 61; 52; 44; 37; 34; 28; 19; 17; 15 kDa, hydrolysis bovine gelatin reference obtained 6 protein bands with molecular size 42; 28; 25; 19; 17; 14 kDa, while sampe cosmetic contain collagen obtained 7 protein bands with molecular size 156; 77; 59; 49; 33; 30; 27 kDa and cosmetic samples contain collagen hydrolyzate obtained 4 protein bands with molecular size 36; 230; 24; 16 kDa.
"
2014
S61498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmat Dicky Muhammad
"ABSTRACT
Dewasa ini, meningkatkanya kebutuhan bahan bakar energi mengancancam kepunahan bahan bakar fosil serta meningkatkan polusi. Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan energi alternatif yang ramah lingkungan dan mudah diproduksi seperti biodiesel. Biodiesel dapat diproduksi dari zat yang mengandung asam lemak melalui reaksi transesterifikasi dengan alkohol dan katalis basa. Pada penelitian ini digunakan limbah minyak jelantah sebagai sumber asam lemak dan katalis CaO yang disintesis dari kulit telur bebek dan kulit telur ayam. Hasil menujukan bahwa reaksi transesterifikasi bekerja  optimum menggunakan 5 % berat katalis, daya mikrowave 600 watt, waktu reaksi 40 detik, dan perbandingan rasio molar minyak metanol 1: 15. Produk biodiesel yang diperoleh di karakterisasi dengan GC-MS dan merupakan senyawa metil ester seperti metil palmitat, metil stearate, 9-metil oktadenoat, metil 2-hidroksi heksadenoat dan hidroksipropil metil oleat.

ABSTRACT
Nowadays, increasing the need for energy fuels threatens the extinction of fossil fuels and increases pollution. Therefore, it is necessary to develop alternative energy that is environmentally friendly and easily produced such as biodiesel. Biodiesel can be produced from substances that contain fatty acids through transesterification reaction with alcohol and base catalysts. In this study used waste cooking oil as a source of fatty acids and CaO catalysts synthesized from duck eggshells and chicken eggshells. The result shows that the transesterfication reaction worked optimally by uses 5% weight of catalyst, 600 watts of microwave energy, 40 seconds of reaction time, and molar ratio of methanol oil 1: 15. The biodiesel products obtained were characterized by GC-MS and were a methyl ester compound such as methyl palmitate, methyl stearate, methyl 9-octadecenoate, methyl 2-hydroxy hexanoate and hydroxypropyl methyl oleic."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraini Pahlawati Aziza
"ABSTRAK
Tahap awal penelitian dimulai dari pembuatan Katalis Na-ACE dari cangkang telur ayam yang diaktivasi dengan cara kalsinasi dalam suhu 950oC dan menghasilkan bubuk putih yang merupakan ACE (Activated Chicken Eggshell). ACE diimpregnasi logam Na dengan menggunakan prekursor NaOH 3% sehingga menghasilkan Na-ACE yang memiliki kebasaan lebih besar dibandingkan dengan ACE. ACE dan Na-ACE dikarakterisasi menggunakan FTIR, EDAX dan XRD serta uji kebasaan dengan metode titrasi. Na-ACE yang telah berhasil disintesis digunakan untuk sintesis chalcone yang merupakan intermediet senyawa pirazolin. Senyawa chalcone disintesis melalui mekanisme reaksi kondensasi aldol silang dengan menggunakan starting material 2-Hidroksi Asetofenon dan 2-Hidroksi Benzaldehid yang menghasilkan rendemen terbesar yaitu 84.03% pada kondisi optimum pada Suhu 60oC, selama 3 Jam dengan katalis 15%. Senyawa chalcone hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan FTIR, UV-VIS dan LCMS. Sintesis senyawa pirazolin menggunakan senyawa chalcone hasil sintesis sebelumnya dengan hidrazin hidrat dengan perbandingan 1 : 4 yang akan menghasilkan rendemen terbesar pada kondisi optimum 4 jam reaksi, suhu 80oC dan 20% katalis dengan rendemen sebesar 62,98%. Senyawa pirazolin hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan FTIR, UV-VIS, dan LCMS. Senyawa chalcone dan pirazolin diuji antioksidan menggunakan DPPH dan didapatkan % inhibisi chalcone sekitar 41% pada konsentrasi chalcone sebesar 1000 ppm sedangkan % inhibisi pada pirazolin sebesar 84% pada konsentrasi pirazolin sebesar 125 ppm.

ABSTRACT
This Research was generated with the synthesis of catalyst Na-ACE from chicken egg shells, activated calcination in temperature of 950oC and will produced a white powder of ACE (Activated Chicken Eggshell). ACE was impregnated by Na metal using NaOH 3% solution as a precursor to produce Na-ACE which has a higher basicity than ACE. ACE and Na-ACE catalyst were characterized by FTIR, XRD and EDAX and for the bacisity test, titration method was used. The catalys of Na-ACE were used for synthesizing chalcone compound as intermediet material of pirazoline synthesis.Chalcone compound was synthesized through cross aldol condensation by reacting two starting materials, 2-hidroksi asetofenon, 2-hidroksi benzaldehid yield of 84,03% at the optimum condition 60oC, 3 hours and 15% catalys weight.this synthesized chalcone compound were characterized using FTIR, UV-VIS, and LCMS. The next step was synthesis pirazoline compound using chalcone and hidrazin hidrat with ratio of 1:4 and produced the greatest yield (62,98%) in the optimum conditionwhich are 4 hours reaction time, temperature of 80oC and 20% catalys weight. Pirazoline compound were characterized using FTIR, UV-VIS, and LCMS. Finally, both of chalcone and pirazoline compound were antioxidant tested using DPPH and resulted around 41% of inhibition of 1000 ppm for chalcone, and 84% inhibition of 125 ppm for pirazoline."
2017
S69955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>