Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195184 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizki Dwi Darmayanti
"Lansia merupakan individu tahap akhir perkembangan yang memiliki beberapa perubahan pada sistem tubuhnya. Sistem muskuloskeletal ialah sistem yang identik dengan perubahan yang sering terjadi pada lansia. Perubahan pada sistem tersebut berdampak pada menurunnya kekuatan otot, tulang dan sendi yang dapat mengakibatkan lansia mengalami jatuh. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan hasil asuhan keperawatan pada lansia yang memiliki masalah resiko jatuh. Format pengkajian morse fall scale (MFS) dan Timed up and Go test (TUG) digunakan untuk mengukur resiko jatuh klien. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk menangani masalah resiko jatuh ialah dengan latihan keseimbangan. Metode square stepping exercise (SSE) dipilih sebagai metode latihan keseimbangan yang digunakan. Hasil yang didapatkan selama memberikan asuhan kepererawatan menggunakan metode ini didapatkan peningkatan gaya berjalan klien yang lebih cepat saat dilakukan pengukuran awal dan akhir, lebih mahir melakukan gerakan latihan dan peningkatan kemampuan perpindahan kaki dari tiap pijakan latihan.  Latihan ini direkomendasikan untuk diterapkan di nursing home sebagai aktifitas latihan rutin untuk mencegah resiko jatuh lansia.

 


The elderly was the individuals which in the final stages of development. Musculosceletal system is a system that identical to frequent changes in the elderly. Changes in that system, have an impact on decreasing the strength of muscles, bones and joints which can cause elderly to fall. This paper aims to explain the results of nursing care to elderly who have a risk of fall. Morse fall scale (MFS) and Timed up and Go test (TUG) were used to measure risk of fall. Balance exercise is one of nursing intervention that can deal to risk of fall. The square stepping exercise (SSE) method was chosen as the balance exercise method used. The result obtained that there was increased gait during initial and final measurements; more skillfull when performing exercises movement and increased ability to move each steps. This exercise is recommended to be applied at nursing home as a new activities to prevent the risk of fall in elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Regita Sari Cahya Ningsih
"Lansia mengalami penurunan fungsi fisiologis pada sistem musculoskeletal dikarenakan proses
menua. Perubahan sistem ini menimbulkan masalah risiko jatuh pada lansia. Risiko jatuh dapat
meningkatkan kerentanan kejadian jatuh, sehingga dapat menyebabkan cedera fisik. Penulis
ini bertujuan untuk menganalisis intervensi unggulan dalam mengatasi risiko jatuh pada lansia
yaitu intervensi Multifactorial Exercise dengan metode Stay and Independent for Life (SAIL).
Intervensi ini merupakan kombinasi antara latihan kekuatan otot dan keseimbangan dilakukan
selama 2 minggu dalam frekuensi 2 kali seminggu pada klien kelolaan. Hasil implementasi
akan dievaluasi menggunakan pengukuran Morse Falls Scale (MFS), Time Up and Go Test
(TUG) dan Berg Balance Scale (BBS). Hasil menunjukan peningkatan pada pengukuran TUG
yang melihat keseimbangan dalam pergerakan mobilitas klien, dan didapatkan skor 33 detik
menjadi 31 detik setelah intervensi. Pengukuran keseimbangan klien dengan BBS
menunjukkan peningkatan skor dari 14 menjadi 16. Rekomendasi penulis perlu ditambahkan
intervensi Multofactorial Exercise sebagai variasi dalam Terapi Aktivitas Kelompok yang
sudah dilakukan secara rutin. Manfaatnya agar lansia tidak cepat bosan dengan latihan yang
sedang diterapkan, selain itu variasi latihan dapat memberikan hasil yang optimal.

The elderly experience a decrease in physiological function in the musculoskeletal system due
to aging. This system change raises the risk of falling in the elderly. The risk of falling can
increase the susceptibility to falls, which can cause physical injury. This author aims to analyze
leading interventions in overcoming the risk of falling in the elderly, namely the Multifactorial
Exercise intervention with the Stay and Independent for Life (SAIL) method. This intervention
is a combination of muscle strength and balance exercises carried out for 2 weeks in a
frequency of 2 times a week on managed clients. Implementation results will be evaluated using
Morse Falls Scale (MFS), Time Up and Go Test (TUG) and Berg Balance Scale (BBS)
measurements. The results show an increase in TUG measurements that see balance in the
movement of client mobility, and obtained a score of 33 seconds to 31 seconds after the
intervention. Measurement of client balance with BBS shows an increase in score from 14 to
16. The authors recommendation needs to be added to the intervention of Multofactorial
Exercise as a variation in Group Activity Therapy that has been done routinely. The benefit is
that the elderly do not get bored quickly with the exercise being applied, besides that variations
of the exercise can provide optimal results."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Christine
"Individu yang memasuki tahap akhir perkembangan akan mengalami penurunan fungsi pada sistem tubuhnya. Salah satunya merupakan perubahan sistem muskuloskeletal yang identik dengan penurunan kekuatan otot, tulang dan sendi yang dapat memengaruhi keseimbangannya. Lansia yag memiliki gangguan keseimbangan akan mengalami risiko jatuh yang lebih tinggi. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran dalam penerapan asuhan keperawatan pada lansia yang memiliki masalah resiko jatuh. Format pengkajian Burg Balance Test (BBT) dan Timed up and Go test (TUG) digunakan untuk mengukur resiko jatuh klien. Bentuk intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk menangani masalah resiko jatuh adalah latihan keseimbangan dengan metode square stepping exercise (SSE). Intervensi diberikan satu kali dalam sehari selama 12 hari dengan durasi 30-40 menit. Hasil yang diperoleh selama menerapkan metode latihan ini didapatkan peningkatan kecepatan berjalan sebesar 1 menit 15 detik saat dilakukan rata-rata pengukuran awal dan akhir dengan timed up and go test, serta peningkatan keseimbangan dilihat dari adanya penambahan skor Berg Balance Test sebesar 3 poin. Latihan ini direkomendasikan untuk diterapkan di nursing home sebagai aktivitas latihan rutin untuk menurunkan resiko jatuh lansia.

Individuals who enter the final stage of development will experience a decline in function in their body systems. One of them is a change in the musculoskeletal system which is synonymous with a decrease in muscle, bone and joint strength which can affect balance. Elderly people who have balance disorders will experience a higher risk of falling. This scientific work aims to provide an overview of the application of nursing care to elderly people who have a risk of falling. The Burg Balance Test (BBT) and Timed up and Go test (TUG) assessment formats are used to measure the client's risk of falling. A form of nursing intervention that can be given to deal with the risk of falls is balance training using the square stepping exercise (SSE) method. Intervention is given once a day for 12 days with a duration of 30-40 minutes. The results obtained during applying this training method showed an increase in walking speed of 1 minute 15 seconds when the initial and final measurements were averaged using a timed up and go test, as well as an increase in balance seen from an increase in the Berg Balance Test score of 3 points. This exercise is recommended to be implemented in nursing homes as a routine exercise activity to reduce the risk of falls in the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reyna Sielvanie
"Peristiwa jatuh pada lansia berdampak pada kondisi fisik lansia. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah risiko jatuh. Risiko jatuh dan keseimbangan lansia dalam penelitian ini menggunakan pengukuran Morse Falls Scale (MFS), Time Up and Go Test (TUG) Berg Balance Scale (BBS). Salah satu intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah program latihan keseimbangan dengan metode Otago Exercise Program (OEP).
Hasil dari latihan selama enam kali dibuktikan dengan hasil MFS sebelum latihan skornya 65 dan setelah latihan 45. Pengukuran TUG sebelum latihan 35 detik, sementara itu setelah latihan 26 detik. Keseimbangan lansia sebelum latihan skornya adalah 19, sedangkan setelah latih terjadi peningkatan signifikan dengan skor 29. Latihan keseimbangan menggunakan metode Otago Exercise Program terbukti mampu untuk mengurangi risiko jatuh, meningkatkan keseimbangan, kekuatan otot, dan gaya berjalan lansia.

Falling events in the elderly have an impact on the physical condition of the elderly. The writing of this scientific paper aims to describe nursing expectations in the elderly with the problem of falling risk. The risk of falling and elderly balance in this study uses the Morse Falls Scale (MFS), Time Up and Go Test (TUG) and Berg Balance Scale (BBS) measurements. One nursing intervention that can be done is a balance training program using the Otago Exercise Program (OEP) method.
The results of the six-time workout are proven by the MFS results before the practice score is 65 and after the practice 45. TUG measurement before exercise 35 seconds, meanwhile after training 26 seconds. The elderlys balance before the practice score is 19, whereas after training there is a significant increase with a score of 29. Balance exercises using the Otago Exercise Program method have proven able to reduce the risk of falls, increasing balance, muscle strength, and the gait of the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Tamayanti
"Lansia merupakan tahap terakhir dari perkembangan dan pertumbuhan manusia ditandai dengan adanya penurunan berbagai sistema dan fungsi tubuh. Sistem muskuloskeletal merupakan salah satu fisiolgis yang berdampak seperti penurunan kekuatan otot, kekauan sendi dan redistribusi massa otot. Perubahan tersebut salah satunya mengakibatkan arthritis yang dapat bermanifestasi menjadi nyeri. Nyeri yang dirasakan lebih dari 3 bulan dapat dikageorikan menjadi nyeri kronik. Format pengkajian yang dilakukan penulis menggunakan metode palliative, quality, región, severity dan time (PQRST). Salah satu intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk menangani masalah nyeri kronik adalah physical exercise program. Physical exercise program dipilih sebagai metode untuk menurunkan skala nyeri. Hasil yang didapatkan selama delapan kali melakukan latihan ini, menunjukkan adanya penurunan rata-rata skala nyeri dari 5 menjadi 3,25. Sehingga terdpat penurunan rata-rata skala nyeri sebanyak 1,75. Latihan ini direkomendasikan untuk diterapkan di setting long-term care sebagai aktivitas latihan yang bisa dijadwalkan untuk menurunkan skala nyeri.

Elderly is the last stage of human development and growth which is characterized by a decrease in various systems and bodily functions. The musculoskeletal system is one of the physiological effects such as decreased muscle strength, joint loss and redistribution of muscle mass. These changes one of which resulted in arthritis that can manifest into pain. Pain that is felt for more than 3 months can be categorized into chronic pain. The assessment format conducted by the author uses the palliative, quality, region, severity and time (PQRST) methods. One of the nursing interventions that can be given to deal with chronic pain is the physical exercise program. Physical exercise program was chosen as a method to reduce pain scale. The results obtained for eight times doing this exercise, showed an average pain scale from 5 to 3.25. That there is a decrease in the average pain scale of 1.75. This exercise is recommended to be applied in a long-term care setting as an exercise activity that can be scheduled to reduce the pain scale."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Tamayanti
"Lansia merupakan tahap terakhir dari perkembangan dan pertumbuhan manusia ditandai dengan adanya penurunan berbagai sistema dan fungsi tubuh. Sistem muskuloskeletal merupakan salah satu fisiolgis yang berdampak seperti penurunan kekuatan otot, kekauan sendi dan redistribusi massa otot. Perubahan tersebut salah satunya mengakibatkan arthritis yang dapat bermanifestasi menjadi nyeri. Nyeri yang dirasakan lebih dari 3 bulan dapat dikageorikan menjadi nyeri kronik. Format pengkajian yang dilakukan penulis menggunakan metode palliative, quality, región, severity dan time (PQRST). Salah satu intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk menangani masalah nyeri kronik adalah physical exercise program. Physical exercise program dipilih sebagai metode untuk menurunkan skala nyeri. Hasil yang didapatkan selama delapan kali melakukan latihan ini, menunjukkan adanya penurunan rata-rata skala nyeri dari 5 menjadi 3,25. Sehingga terdpat penurunan rata-rata skala nyeri sebanyak 1,75. Latihan ini direkomendasikan untuk diterapkan di setting long-term care sebagai aktivitas latihan yang bisa dijadwalkan untuk menurunkan skala nyeri.

Elderly is the last stage of human development and growth which is characterized by a decrease in various systems and bodily functions. The musculoskeletal system is one of the physiological effects such as decreased muscle strength, joint loss and redistribution of muscle mass. These changes one of which resulted in arthritis that can manifest into pain. Pain that is felt for more than 3 months can be categorized into chronic pain. The assessment format conducted by the author uses the palliative, quality, region, severity and time (PQRST) methods. One of the nursing interventions that can be given to deal with chronic pain is the physical exercise program. Physical exercise program was chosen as a method to reduce pain scale. The results obtained for eight times doing this exercise, showed an average pain scale from 5 to 3.25. That there is a decrease in the average pain scale of 1.75. This exercise is recommended to be applied in a long-term care setting as an exercise activity that can be scheduled to reduce the pain scale.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annafsul Muthmainnah
"Berbagai penelitian telah menunjukkan berbagai jenis latihan memiliki dampak positif terhadap fungsi kognitif pada lansia. Studi literatur ini bertujuan untuk merangkum berbagai jenis latihan yang meningkatkan fungsi kognitif bagi lanjut usia dan mengusulkan program pelatihan yang efektif dalam desain eksperimental yang sesuai. Metode yang diterapkan yaitu pencarian literatur dari database Scopus, Science Direct, Proquest, dan CINAHL. Hasil pencarian dan penyeleksian diperoleh 10 artikel penelitian yang sesuai dengan kriteria. Berdasarkan analisis, latihan peningkatan fungsi kognitif pada lansia memberikan manfaat terhadap fungsi kognitif secara umum maupun spesifik pada aspek kognitif tertentu. Studi literatur ini menyarankan tenaga kesehatan khususnya perawat di tatanan komunitas ataupun panti werdha sebaiknya membuat program bagi lanjut usia yang mengalami gangguan fungsi kognitif dengan menerapkan jenis latihan fisik untuk memberikan manfaat yang lebih besar.

Numerous studies have shown various types of exercise have a positive effect on cognitive function in older adults. This review aims to summarise various types of exercises that improve cognitive function for older adults and propose an effective exercise program within the appropriate experimental design. The method uses a literature search from Scopus, Science Direct, Proquest, and CINAHL databases. The results of the search and selection obtained ten research articles in accordance with the criteria. Based on the analysis, exercise in improving cognitive function in older adults provides benefits to cognitive function in general or specifically on certain cognitive aspects. This review suggests health providers, especially nurses in the community setting or nursing home care, should make a program for older adults who experience cognitive decline by applying physical exercise type to provide greater benefits."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryan Nugroho
"Penurunan fungsi fisiologis akibat penuaan pada lansia berdampak pada risiko jatuh. Berdasarkan hasil observasi selama praktik tujuh minggu, kejadian jatuh yang sering ditemukan di panti sebanyak sebelas kejadian jatuh, dan lima diantaranya mengalami jatuh berulang. Selain itu dari sebelas kejadian jatuh tersebut, satu diantaranya harus dirujuk ke rumah sakit karena mengalami penurunan kesadaran. Risiko jatuh merupakan peningkatan potensial jatuh, sehingga menyebabkan cedera fisik dan dapat diatasi dengan latihan kekuatan otot berupa intervensi floor-seated exercise program. Asuhan keperawatan untuk mengurangi risiko jatuh dengan floor-seated exercise program dilakukan selama 5 minggu dalam frekuensi 4 kali seminggu pada 3 klien kelolaan. Hasil menunjukkan terjadi peningkatan fungsional kekuatan otot menggunakan manual muscle test pada kedua ektremitas pada klien keloaan utama yaitu semula 4444 4444  menjadi 5554 5544.  Pihak panti diharapkan dapat memberikan dapat memberikan perhatian lebih pada masalah kesehatan lansia dengan memberikan sarana prasarana maupun peningkatan motivasi dalam aktivitas fisik yang dapat menurunkan kejadian jatuh pada lansia. Intervensi berupa floor-seated exercise program juga dapat dilakukan oleh perawat maupun mahasiswa praktikan dalam mengatasi lansia dengan masalah keperawatan risiko jatuh secara optimal.

Decreasing physiological function due to aging in the elderly has an impact on the fall risk. Based on the results of observations during the seven-week practice, the fall events that are often found in the orphanage were eleven falls, and five of them experienced repeated falls. In addition, of the eleven falls, one of them had to be referred to the hospital because of a decrease in consciousness. The fall risk is an increase in the potential for falls, causing physical injury and can be overcome by muscle strength training in the form of floor-seated exercise program interventions. Nursing care to reduce the fall risk with a floor-seated exercise program is carried out for 5 weeks in a frequency of 4 times a week in 3 managed clients. The results showed that there was an increase in functional muscle strength using the manual muscle test on both extremes on the main client client, namely 4444 4444   to  5554 5544. PSTW is expected to be able to give more attention to elderly health problems by providing infrastructure and increasing motivation in physical activities that could reduce fall in the elderly. Interventions in the form of floor-seated exercise programs can also be carried out by nurses and nursing students to elderly with fall risk nursing problems optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Listia Sarini
"Lansia erat kaitannya dengan proses menua yang berpengaruh pada penurunan fungsi sistem tubuh salah satunya terjadi pada sistem muskuloskeletal. Kondisi ini dapat bersiko pada kejadian jatuh sehingga mempengaruhi kualitas hidup lansia. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan hasil asuhan keperawatan pada lanjut usia dengan masalah risiko jatuh dengan penerapan program latihan keseimbangan. Latihan ini di dilakukan 4 kali dalam seminggu dengan dasi 16 menit dan di evaluasi dengan menggunakan instrumen Berg Balance Scale (BBS), Time Up and Go (TUG)dan One Leg Standing Time (OLST).
Hasil evaluasi akhir dari penerapan intervensi terlihat adanya perubahan yang signifikan. Pemeriksaan BBS meningkat dari skor 39 menjadi 45, pemeriksaan TUG mengalami percepatan dari 18.64 menjadi 14.60 detik. Sementara evaluasi dengan OLST didapatkan adanya peningkatan kemampuan klien untuk mengangkat salah satu kaki dengan mata terbuka dari 1.06 menjadi 4.32 detik dan dengan mata tertutup dari hasil 0.56 menjadi 4.21 detik. Dapat disimpulkan bahwa penerapan program keseimbangan ini dapat meningkatkan rasa percaya diri, stabilitas dan keseimbangan yang dapat mencegah kejadian jatuh pada lanjut usia. 

Elderly people are closely related to aging processes which can affect the decline in bodily system functions. This condition can be risk of a fall that will affect the elderly quality of life. This scientific paper aims to describe the results of nursing care for the elderly with the risk of falling using balance exercise program. This exercise was conduct 4 times a weeks with 16 minutes in every session was evaluated using Berg Balance Scale (BBS), Time Up and Go (TUG) instruments and One Leg Standing Time (OLST).
The results of the final evaluation after implementation showed a significant change. BBS examination increased from a score of 39 to 45, the TUG examination. accelerated from 18.64 to 14.60 seconds. While evaluation with OLST found an increase in the clients ability to lift one leg with eyes open from 1.06 to 4.32 seconds and with eyes closed from the results of 0.56 to 4.21 seconds. The conclution from this balance training program can increase self-confidence, stability and balance that can decrease risk of falls  in the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Laellatul
"ABSTRAK
Pengaruh proses penuaan menyebabkan berbagai masalah baik secara fisik maupun mental. Gangguan mental yang paling sering ditemukan pada lansia adalah depresi. Apabila depresi tidak diatasi dengan segera dan menggunakan intervensi yang tepat, maka dapat mengakibatkan sakit fisik, penyalahgunaan obat, hingga bunuh diri. Dalam penelitian ini, klien berusia 84 tahun, berjenis kelamin perempuan, dan memiliki riwayat depresi karena kematian suaminya. Geriatric Depression Scale (GDS) digunakan untuk mengukur tingkat depresi klien dan didapatkan bahwa klien memiliki tingkat depresi sedang. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk menangani masalah depresi pada lansia ialah dengan terapi musik. Terapi musik klasik dipilih sebagai intervensi unggulan yang digunakan. Hasil yang didapatkan selama memberikan asuhan kepererawatan menggunakan metode ini yaitu didapatkan penurunan gejala dan tingkat depresi pada klien. Gejala depresi yang dilaporkan menurun yaitu rasa cemas, gelisah, perilaku menarik diri, dan gangguan tidur. Tingkat depresi klien juga berubah menjadi depresi ringan. Terapi musik klasik ini direkomendasikan untuk diterapkan di nursing home sebagai intervensi tambahan untuk menangani masalah depresi pada lansia.

ABSTRACT
The effect of aging process causes various problems both physically and mentally. The most common mental disorder found in the elderly is depression. If depression is not resolved immediately, it can lead to physical pain, drug abuse, and suicide. In this study, client was 84 years old, female, and had a history of depression due to her husband's death. Geriatric Depression Scale (GDS) is used to measure the depression level and shows that client has a moderate level of depression. One of nursing intervention that can be given to deal with depression in the elderly is music therapy. Classical music therapy was chosen as the priority intervention. The results shows that classical music therapy can reduce symptoms and depression levels in client. Some of symptoms of depression which reduced are anxiety, withdrawal behavior, and sleep disturbance. Client's depression level also turns into mild level. This classical music therapy is recommended to be applied at nursing home as an additional intervention to deal with depression in the elderly.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>