Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160414 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syarafina Kuswahyuni
"Penelitian ini menjelaskan hubungan diantara faktor-faktor dari TPB (Theory of Planned Behavior) (PBC (Perceived Behavior contro), Sikap, norma Subyektif) dan tingkat kecemasan dengan niat untuk melakukan perilaku menggigit bibir pada 160 mahasiswa University of Queensland, dengan rasio yang seimbang untuk kedua jenis kelamin. Adaptasi dari skala factor TPB oleh Ajzen (2006) dan skala kecemasan HADS masing-masing digunakan untuk mengukur factor-faktor TPB dan tingkat kecemasan. Hipotesis dari studi ini adalah: 1) bahwa setiap elemen TPB berkorelasi dengan niat untuk menggigit bibir; dan 2) ada korelasi positif antara kecemasan dan niat untuk melakukan menggigit bibir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya korelasi yang signifikan antara prediktor tambahan, tingkat kecemasan, dengan niat menggigit bibir. Model TPB sebagian didukung oleh penelitian ini, dengan PBC yang tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan niat menggigit bibir. Sekiranya, temuan dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi psikolog atau individu di masa depan yang ingin mencoba melakukan intervensi mengenai niat untuk melakukan kegiatan menggigit bibir.

This paper explained the correlation between TPB (Theory of Planned Behavior factors (PBC, Attitude, Subjective norm) and anxiety level with the intention of lip-biting behavior. with 160 participants that have equal ratio for both genders, that comes to the University of Queensland`s students. TPB factors and anxiety level questionnaire were given, the TPB factors scale were adapted from Ajzen (2006) and the HADS anxiety scale. This hypothesis: 1) that each TPB`s elements correlate with the intention to lip-biting, 2) there is a positive correlation between anxiety and the intention to do the lip biting. The result showed that there is a significant correlation between the additional predictor, anxiety level, with the intention of lip-biting. The TPB model were partially supported by this study, only PBC not being significantly correlated with the intention lip-biting. The findings of this paper are hopefully helpful for all the future psychologists or and individuals that try to conduct an intervention regarding the intention to conduct lip-biting."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Vike Mawadathan Thoyibah
"Masalah mental berupa kecemasan banyak terjadi di Indonesia. Masalah tersebut tidak mendapatkan penanganan yang tepatdan disertai denganadanya kendala dari dalam diri individu. Penanganan yang ada juga tidak mencakup seluruh kalangan di masyarakat Indonesia sehingga dikhawatirkan akan berakibat fatal seperti meningkatnya kasus bunuh diri. Kecemasan merupakan kondisi kejiwaan seseorang yang dipenuhi dengan kekhawatiran dan ketakutan akan sesuatu yang mungkin terjadi. Kecemasan ini berkaitan dengan konsep bad faithdalam eksistensialisme Sartre. Bad faith terjadi ketika kita berbohong pada diri sendiri karena ingin lari dari tanggung jawab kita. Tulisan ini menguraikan bagaimana pemikiran eksistensialisme Sartre dapat menjawab permasalahan kecemasan yang terjadi di masyarakat Indonesia.Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pengumpulan data melalui studi pustaka dari sumber primeryang berasal dari buku-buku Sartre dan sumber sekunder dari penelitian-penelitian sebelumnya. Hasil dari metode tersebut berupa solusi konseptual yaitu konsep kebebasan yang dikemukakan oleh Sartre.Kebebasan merupakan hal yang tidak terpisahkan dari manusia karena manusia terlahir bersamanya. Pemahaman mengenai kebebasan akan mengantarkan manusia untuk menyelesaikan permasalahan kecemasan yang merupakan bagian dari bad faith

Mental problems such as anxiety often occur in Indonesia. The problem is not getting the right treatment and it’s accompanied by obstacles from within the individual. The existing treatmentdoes not cover the whole Indonesian society, so it is feared to have fatal consequences such as an increase in suicide cases. Anxiety is a mental condition of someone who is filled with worries and fears of something that might be happen. This anxiety is related to the concept of bad faith in Sartre's existentialism. Bad faith occurs when we lie to ourselves because we want to run away from our responsibility. This paper outlines how Sartre's existentialism can answer the problem of anxiety that occurs in Indonesian society. The method used in this paper is descriptive analysis by collecting data through literature studies with primary sources from Sartre’s books and secondary sources from previous papers or studies. The result of the method is conceptual solution that is the concept of freedom proposed by Sartre. Freedom is an inseparable thing from humans because humans are born with it. The understanding of freedom will lead humans to solve anxiety problems that are part of bad faith."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Loritta Yemina
"Praktik spesialis keperawatan medikal bedah peminatan sistem perkemihan ini bertujuan untuk melakukan analisis pengalaman kegiatan praktik residensi dengan pendekatan Model Adaptasi Roy. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan yang diterapkan pada 30 pasien gangguan sistem perkemihan dengan satu kasus kelolaan utama yaitu pasien Benigna Hiperplasia Prostat. Peran sebagai peneliti dalam melakukan penerapan tindakan keperawatan berbasis pembuktian ilmiah yaitu Edukasi Sleep Hygiene untuk meningkatkan kualitas tidur yang baik pada pasien CKD on HD. Peran sebagai Inovator melalui penggunaan Booklet Inovatif Edukasi pasien CKD on HD dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis. Hasil praktik residensi ini adalah teori Adaptasi mampu menunjukan efektivitas mekanisme koping pada pasien dengan gangguan sistem perkemihan terhadap stimuli yang diterimanya.

The main concepts of the theory of the adaptation is to increase response adaptation in adaptive mode with four relationships that contribute to the health, quality of life and the process of dying with respect. Disorders urinal system are affecting a physiological need on human especially elimination needs. Nurses is necessary help patients in order to meet the urine elimination needs. It is in accordance with the principles of the theory of Adaptation by Roy. The focus of discussion is the use of Adaptation theory in 30 patients with disorder urinary system, Sleep Hygiene practices and Innovative Booklet. The final results Adaptation theory is able to show the effectiveness of the mechanisms of coping in patients with disorders of the urinal system stimuli are received.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suinn, Richard M.
London: Plenum Press, 1990
616.85 SUI a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Masa prenatal adalah waktu yang sangat berarti untuk mempersiapkan fisik
dan psikologis bagi ibu hamil dan pasangannya dalam rnempersiapkan kelahiran bayi
dan menjadi orangtua, Ibu hamil pada trimester ketiga memiliki suatu harapan akan
proses persalinan yang aman dan nyaman bagi dirinya dan bayi yang akan
dilahirkannya , tetapi seringkali hal itu berubah menjadi suatu perasaan khawatir
terhadap proses persalinan yang akan dijalaninya (Bobak et al, 1995);
Pada penelitian ini pertanyaan penelitian yang ada berdasarkan konsep terkait
adalah apakah faktor-faktor yang mempengambi tingkat kecemasan pada ibu
primigravida trimester ketiga dalam menanti persalinan? Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang rnempengaruhi tingkat kecemasan ibu
hamil trimester tiga dalam menanti hari persalian. Penelitian dilakukan secara total
sampling kepada seluruh ibu hamil pertamakali dengan usia kehamilan lebih dari 28
minggu yang melakukan perneriksaan kehamilan di Puskesmas kecamatan
Pasanninggu, Jakarta Selatan pada rninggu ketiga bulan Januari 2002. Desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif sederhana, dimana jumlah responden
sebanyak 11 orang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan alat pengumpul data berupa lembar kuesioner yang dibuat oleh peneliti.
Analisa data dilakukan dengan membuat tabulasi dan data kuesioner yang
dikumpulkan, kemudian dihitung dalam bentuk prosentase untuk setiap kategori,
selanjutnya dilakukan perhitungan statistik berupa distribusi frekuensi dari masing-
masing kriteria variable dan mengarnbil kesimpulan dari hasil perhitungan tersebut.
Hasil yang diperoleh ternyata hanya 9,1 % responden mengalami kecemasan
berat dan 36,4% rnengalami tingkat kecemasan sedang. Pada penelitian ini ditemukan
dna faktor yang sangat dominau yang mempengaruhi tingkat kecemasan ibu
primigravida dalam menanti hari persalinan, yaitu usia ibu saat kehamilan dan
keuangan. Agar penelitian selanjutnya lebih akurat lagi hasilnya, diharapkan
penelitian yang dilakukan dapat rnenggunakan sample dalam skala besar dan
melakukan pengkajian lebih lanjut terhadap responden, pasangan serta keluarganya."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5217
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khaerul Nisa
"Tidur merupakan kebutuhan dasar agar tubuh dapat berfungsi dengan baik. Remaja merupakan salah satu kelompok umur yang sering mengalami masalah kualitas tidur buruk. Remaja rentan mengalami masalah kualitas tidur yang buruk karena penyesuaian berbagai faktor dan gaya hidup. Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan munculnya risiko kesehatan baik fisik dan psikis serta terganggunya perkembangan kognitif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kualitas tidur dan hubungannya dengan durasi tatap layar, kecemasan, aktivitas fisik, dan kebiasaan tidur pada remaja di SMA Negeri 1 Kebumen tahun 2024. Studi ini menggunakan desain cross-sectional dengan responden sebanyak 304 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53,6% responden memiliki kualitas tidur yang baik. Analisis bivariat yang dilakukan memperlihatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan (p-value < 0,001) dengan nilai OR 8,971 dan kebiasaan tidur (p-value < 0,001) dengan nilai OR 3,24 dengan kualitas tidur remaja. Kemudian dari analisis bivariat juga memperlihatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara durasi tatap layar dan aktivitas fisik dengan kualitas tidur remaja (p-value>0,05). Intervensi mengenai tips mengontrol kecemasan dan edukasi terkait kebiasaan tidur yang baik diharapkan dapat diterapkan di sekolah untuk meningkat kualitas tidur remaja.

Sleep is a basic need for the body to function properly. Adolescents are one of the age groups that often experience poor sleep quality problems. Adolescents are susceptible to poor sleep quality problems due to adjustments to various factors and lifestyles. Poor sleep quality can lead to physical and psychological health risks and disrupt cognitive development. This study was conducted to determine the picture of sleep quality and its relationship with screen time, anxiety, physical activity, and sleep hygiene in adolescents at SMA Negeri 1 Kebumen in 2024. This study used a cross-sectional design with 304 students as respondents. The results showed that 53,6% of respondents had good sleep quality. The bivariate analysis showed that there was a significant relationship between anxiety (p-value <0.001) with an OR value of 8.971 and sleep hygiene (p-value <0.001) with an OR value of 3.24 with adolescent sleep quality. Then the bivariate analysis also showed that there was no significant relationship between screen time and physical activity with adolescent sleep quality (p-value>0.05). Interventions regarding tips for controlling anxiety and education regarding good sleep hygiene are expected to be implemented in schools to improve the quality of adolescent sleep.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Nur Hidayah
"Kecemasan pada remaja dapat membawa remaja pada perilaku menyimpang dan gangguan kesehatan. Aktivitas fisik dapat mengalihkan kecemasan dengan menjadikan suasana hati menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara aktivitas fisik remaja dan tingkat kecemasan yang mereka alami. Pengukuran aktivitas fisik dilakukan menggunakan instrumen International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) dan Hamilton Anxiety Rating Scale for Anxiety (HARS).
Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan tipe deskriptif korelatif dan pendekatan cross sectional terhadap100 remaja SMA kelas X dan XI yang dipilih dengan quota sampling. Data dianalisis dengan uji chi square.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dan tingkat kecemasan (p=0,222;α=0,1). Kecemasan sedang berat lebih banyak dialami oleh remaja perempuan (p=0,417; CI: 95%). Peran bimbingan dan konseling di sekolah perlu ditingkatkan untuk membangun koping remaja dalam menurunkan kecemasan.

Anxiety among adolescent could lead to negative behavior and caused many health problems. Physical activity could distract the anxiety by enhancing the mood. The purpose of the study was to identify the correlation between physical activity and anxiety level of adolescent.
This study used cross sectional design and descriptive method with data accumulated by questionnaire given to 100 high school students grade X and XI were selected by quota sampling and analyzed by chi square test. International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) was used to measure activity level and Hamilton Anxiety Rating Scale for Anxiety (HARS) was used to measure anxiety level.
Based on correlation analysis, there were not significant correlation among anxiety level with physical activity (p= 0, 222, α= 0,1). Moderate to severe level of anxiety were more prevalent in girl adolescent (p=0,417; CI: 95%). Guidance and counseling in schools need to be improved to build positive coping to reduce anxiety.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47455
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riftania Raihana Wiyuna
"Anak tunagrahita memiliki kendala dari berbagai aspek yang dapat menimbulkan stres bagi keluarga khususnya orang tua. Stres yang terus-menerus dapat menyebabkan kecemasan karena kekhawatiran akan kondisi dan perkembangan anak. Salah satu aspek yang menjadi perhatian orang tua dengan anak tunagrahita adalah kemampuan bersosialisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan sosialisasi anak tunagrahita dengan tingkat kecemasan orang tua. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini memiliki total 157 orang tua penyandang anak tunagrahita di SLB Kota Depok dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari tiga bagian yaitu kuesioner data demografi, kuesioner kemampuan sosialisasi, dan Beck Anxiety Inventory. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi square dan menunjukkan adanya hubungan antara kemampuan sosialisasi anak tunagrahita dengan tingkat kecemasan orang tua (p = 0,01 dan α = 0,05). Berdasarkan hasil tersebut maka diperlukan pelatihan untuk menurunkan tingkat kecemasan agar orang tua dapat diberikan pemahaman dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan sosialisasi anak tunagrahita. Peran perawat sangat dibutuhkan dalam memberikan asuhan keperawatan, berbagi pengetahuan dan memberikan pelatihan baik bagi anak retardasi mental maupun orang tua.

Mentally retarded children have obstacles from various aspects that can cause stress for families, especially parents. Constant stress can cause anxiety because of concerns about the child's condition and development. One aspect of concern for parents with mentally retarded children is the ability to socialize. This study aims to determine the relationship between the socialization ability of mentally retarded children with the level of parental anxiety. The research design used was a quantitative research design with a cross sectional approach. This study had a total of 157 parents with mentally retarded children in Depok City Special School with a total sampling technique. Data collection was carried out using a questionnaire consisting of three parts, namely a demographic data questionnaire, a socialization ability questionnaire, and the Beck Anxiety Inventory. The research results were analyzed using the chi square test and showed a relationship between the socialization ability of mentally retarded children with the level of parental anxiety (p = 0.01 and α = 0.05). Based on these results, training is needed to reduce the level of anxiety so that parents can be given understanding and training to improve the socialization skills of mentally retarded children. The role of nurses is very much needed in providing nursing care, sharing knowledge and providing training for both mentally retarded children and parents.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joke Widya
1975
S2177
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bukit, Natalia Teresia
"Kecemasan dirasakan oleh siswa kelas XII dalam menghadapi ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Dukungan sosial dapat menurunkan tingkat kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan kecemasan siswa kelas XII dalam menghadapi ujian masuk PTN melalui UTBK. Sampel penelitian adalah 319 responden dengan kriteria inklusi siswa kelas XII tahun ajar 2023/2024 serta siswa yang memiliki gawai. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel dengan tehnik Cluster Random Sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen TAS untuk mengukur kecemasan  dan instrumen MSPSS. Analisis data menggunakan uji Chi-Squre yang menunjukkan hasil terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan kecemasan siswa kelas XII dalam menghadapi ujian masuk PTN melalui UTBK (p-value = 0,001). Penelitian ini merekomendasikan pemberi layanan, seperti petugas Unit Kesehatan Sekolah (UKS) untuk melakukan penyuluhan terhadap siswa kelas XII serta memberikan informasi kepada para orang tua dan guru untuk selalu memberikan dukungan sosial kepada para siswa kelas XII, baik dukungan emosional, informasional, intrumentasl, dan penghargaan.

Class XII students feel anxiety when facing the State University (PTN) through the Computer-Based Written Exam (UTBK). Social support can reduce anxiety levels. This research aims to determine the relationship between social support and anxiety of class XII students in facing the PTN entrance exam through UTBK. The research sample was 319 respondents with the inclusion criteria being class XII students for the 2023/2024 academic year and students who own devices. The research design used cross-sectional. The sampling technique is the Cluster Random Sampling technique. This research uses the TAS instrument to measure anxiety and the MSPSS instrument. Data analysis used the Chi-Squre test which showed that there was a relationship between social support and anxiety of class XII students in facing the PTN entrance exam through UTBK (p-value = 0.001). This research recommends that service providers, such as School Health Unit (UKS) officers, provide counseling to class XII students and provide information to parents and teachers to always provide social support to class XII students, including emotional, informational, instrumental, and award."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>