Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farich Styowati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi urutan perkembangan theory of mind
(ToM) anak usia 5-7 tahun di rural dan urban serta untuk mengetahui peran budaya
individualis atau kolektivis dan parenting attitude terhadap perkembangan theory of
mind anak. Penelitian ini melibatkan 91 partisipan ibu dan anak dari suku Jawa di rural
dan urban. Kemampuan theory of mind diukur menggunakan Theory of Mind Task.
Budaya diukur dengan Skala Pengasuhan Individualis atau Kolektivis dan parenting
attitude diukur menggunakan Parenting Attitude Inventory. Penelitian ini juga akan
mengukur komponen sarcasm untuk pertama kali di Indonesia. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa urutan perkembangan theory of mind anak di rural dan urban tidak
mengikuti pola urutan ToM western atau eastern dengan urutan komponen ToM diverse
desire > hidden emotion > diverse belief > sarcasm > knowledge access > false belief
> second order. Budaya individualis atau kolektivis dan parenting attitude ditemukan
tidak signifikan dalam memprediksi perkembangan theory of mind anak di rural dan
urban, tapi parenting attitude pola konformiti menunjukkan hubungan negatif secara
signifikan dengan komponen hidden emotion.

This study aims to identify the sequence of development of theory of mind (ToM) of
children aged 5-7 years in rural and urban areas and to determine the role of
individualist or collectivist culture and parenting attitude towards the development of
theory of mind. This study involved 91 participants of mothers and children from
Javanese in rural and urban areas. The ability of theory of mind is measured using
Theory of Mind Task. Culture preferences is measured by the Individualist or
Collectivist Parenting Scale and parenting attitude is measured using Parenting Attitude
Inventory. This research will also measure the components of Sarcasm for the first time
in Indonesia. The results showed that the sequence of development of theory of mind of
children in rural and urban areas did not match with the pattern of western or eastern
ToM sequences and showed a sequence of ToM components diverse desire> hidden
emotion> diverse beliefs> sarcasm> knowledge access> false beliefs> second order.
Individualist or collectivist culture and parenting attitude were found to be insignificant
in predicting the development of children's theory of mind in rural and urban areas, but
parenting attitude conformity patterns showed a significant negative relationship with
the hidden emotion component.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mita Puspita Sari
"Latar Belakang: Orangtua perlu berperan aktif dalam pengasuhan dimulai sejak masa awal kehidupan bayi. Sejauh ini, pengasuhan sendiri lebih banyak dihubungkan dengan ibu daripada ayah. Hal ini membuat ayah kurang terlibat dalam pengasuhan bayi. Keterlibatan ayah dalam pengasuhan ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya adalah sikap ibu terhadap pengasuhan oleh ayah.
Metode: Penelitian ini akan melihat perbandingan sikap dan gambaran jarak sikap orangtua terhadap pengasuhan oleh ayah yang memiliki bayi 0 ? 12 bulan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan cara accidental sampling sebagai metode sampling. Peneliti menganalisis 102 data pasangan ayah dan ibu.
Analisis Statistik: Peneliti menggunakan uji T-Test dependent sample untuk membandingkan sikap orangtua terkait pengasuhan oleh ayah pada bayi usia 0 - 12 bulan.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan dalam sikap orangtua terhadap pengasuhan oleh ayah yang memiliki bayi 0 ? 12 bulan. Selanjutnya, mayoritas pasangan tidak memiliki perbedaan sikap terhadap pengasuhan oleh ayah. Hal ini berarti jika ibu memiliki sikap yang positif terhadap pengasuhan bayi oleh ayah, maka ayah cenderung memiliki sikap positif. Begitu juga sebaliknya, jika ibu memiliki sikap yang negatif terhadap pengasuhan bayi oleh ayah, maka ayah cenderung memiliki sikap yang negatif pula.
Kesimpulan: Di dalam penelitian ini, ditemukan bahwa ibu memiliki sikap yang lebih positif terhadap pengasuhan oleh ayah daripada ayah. Sikap ayah yang rendah bisa dikarenakan kurang percaya diri terhadap kemampuannya dalam merawat bayi dan juga karena kurangnya umpan balik positif atas aktifitas perawatan bayi yang dilakukannya. Berdasarkan analisis tambahan, sikap ayah terhadap pengasuhan tidak dipengaruhi oleh pengetahuan ayah. Ayah juga memiliki sikap positif pada beberapa kegiatan di dalam pengasuhan anak, seperti mengetahui penyakit bayi, mengantarkan bayi ke dokter, mengetahui makanan yang dikonsumsi bayi dan mengajak bayi bermain.

Background: Parents need to be active in child rearing activities from the beginning of the baby?s life. So far, child rearing activities more related to mother than father. That?s why fathers not involved in baby rearing activities. Many factor influenced father involvement in child rearing activities, one of the factor is mother's attitude toward father involvement.
Methods: this research will compare attitude difference and gap between fathers and mothers toward father involvement in child rearing activities among couples with 0-12 months old babies. This research used quantitative methods with accidental sampling as sampling methods. Researcher analyzed 102 data of fathers and mothers.
Statistical analysis: researcher used T-Test dependent sample for compare fathers and mothers attitude toward father involvement in child rearing activities.
Result: research showed significance difference in parents attitude toward father involvement in child rearing activities among couples with 0-12 months old babies. Most of the couples didn?t have difference attitude toward father involvement in child rearing activities. It means if mothers have positive attitude toward father involvement, fathers will also have positive attitude. And if mothers have negative attitude toward fathers involvement in child rearing activites, fathers will have negative attitude.
Conclusion: this research found that mothers had more positive attitude toward father involvement rather than father. The reason why fathers have lower attitude rather than mothers because of lack of confidence and lack of positive feedback in child rearing activities. Based on additional analysis, father's attitude in child rearing activities not affected by fathers knowledge. Fathers also positive attitude in some child rearing activities, such as knowing child disease, accompany baby to the doctor, knowing which food that can be consume by baby and play with baby.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kaplan, David
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999
306.01 KAP t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bani Bacan Hacantya Yudanagara
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan perilaku kekerasan antara remaja laki-laki yang memiliki orang tua dengan gaya pengasuhan otoritatif, otoritarian, permisif, dan uninvolved. Penelitian ini menggunakan penggolongan gaya pengasuhan yang dikemukakan oleh Baumrind dan terdiri dari dua dimensi, yaitu control dan warmth. Sedangkan daftar perilaku kekerasan dibuat berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya tentang kekerasan remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, partisipan penelitian sebanyak 163 orang yang terdiri dari narapidana dan siswa SMP dan SMA dengan rentang usia 12 sampai 19 tahun. Dari hasil perhitungan didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata yang signifikan antara skor perilaku kekerasan dengan gaya gaya pengasuhan orang tua otoritatif, otoritarian, permisif, dan uninvolved.

The purpose of this research is to indicate that there is a difference of violence behavior between participants who have authoritative, authoritarian, permissive, and uninvolved parent. This research uses classification of parenting style from Baumrind, which consist of two dimension, control and warmth. The list of violence behavior is made from previously research about youth violence. This research uses quantitative method. The participants of this research consist of 163 participant from jail, junior high school, and senior high school, whose age 12-19 years old. This research indicate that there is difference of violence behavior between participants who have authoritative, authoritarian, permissive, and uninvolved parent."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Dwiputri
"[ABSTRAK
Penelitian ini melihat kontribusi penggunaan gaya pengasuhan autonomy dan conformity terhadap kemampuan anak memahami kondisi mental orang lain dalam situasi yang terkait dengan moralitas (morally-relevant theory of mind atau MoToM) dan melakukan penilaian moral. Pemahaman MoToM dan penilaian moral diukur dengan morally-relevant theory of mind task dan prototypic moral transgression scale (Killen, Mulvey, Richardson, Jampol, Woodward, 2011) kepada 122 partisipan anak usia 4 hingga 6 tahun. Gaya pengasuhan orangtua diukur dengan Parenting Attitudes Inventory (PAI) (Vinden, 2001; O‟Reilly & Peterson, 2014).
Penelitian ini menemukan bahwa gaya pengasuhan orangtua dan theory of mind anak berkontribusi sebanyak 35% terhadap pemahaman morally-relevant theory of mind anak. Kemampuan theory of mind berkontribusi terhadap kemampuan anak dalam melakukan penilaian moral akan situasi pelanggaran moral yang terjadi secara intensional (prototypic transgression). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya pegnasuhan orangtua dan penilaian moral anak.

ABSTRACT
This study aims to explore autonomy and conformity parenting style contribution to children‟s understanding of others mental state in a moral situation (morally-relevant theory of mind or MoToM) and doing moral judgments. MoToM understanding and children‟s moral judgments were measured by morally-relevant theory of mind task and prototypic moral transgression scale (Killen, Mulvey, Richardson, Jampol, Woodward, 2011) to 122 children aged 4 ? 6 years old. Parenting style was assessed by Parenting Attitudes Inventory (PAI) (Vinden, 2001; O‟Reilly & Peterson, 2014).
The result of this study showed that parenting style and children‟s theory of mind contributed to children‟s morally-relevant theory of mind understanding by 35%. Theory of mind understanding also contributed to children‟s moral judgments in an intentional moral transgression situasion (prototypic transgression). However, there was null significant links between parenting style and children‟s moral judgments, This study aims to explore autonomy and conformity parenting style contribution to children‟s understanding of others mental state in a moral situation (morally-relevant theory of mind or MoToM) and doing moral judgments. MoToM understanding and children‟s moral judgments were measured by morally-relevant theory of mind task and prototypic moral transgression scale (Killen, Mulvey, Richardson, Jampol, Woodward, 2011) to 122 children aged 4 – 6 years old. Parenting style was assessed by Parenting Attitudes Inventory (PAI) (Vinden, 2001; O‟Reilly & Peterson, 2014).
The result of this study showed that parenting style and children‟s theory of mind contributed to children‟s morally-relevant theory of mind understanding by 35%. Theory of mind understanding also contributed to children‟s moral judgments in an intentional moral transgression situasion (prototypic transgression). However, there was null significant links between parenting style and children‟s moral judgments]"
2015
T45422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Nurhalimah Br.
"Penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi hubungan antara pengasuhan orangtua dengan theory of mind (ToM) anak usia 6-8 tahun. Partisipan penelitian ini adalah 107 anak sekolah (61 laki-laki, 46 perempuan) dan orangtuanya di Bogor, Indonesia. Peneliti mendapatkan skor ToM anak melalui pengukuran menggunakan skala ToM (Wellman & Liu, 2004) dan second order false belief (Astington et al., 2002; Sullivan et al., 1994) serta skor pengasuhan orangtua menggunakan inventori pengasuhan (PAI) Vinden (2001) yang disempurnakan oleh OReilly dan Peterson (2015). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan pada skor pengasuhan otoritarian dan total skor ToM anak (r = -.199, p < 0.05). Artinya, semakin otoriter pengasuhan orangtua, maka semakin kecil skor ToM anak. Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara pengasuhan orangtua dan perolehan ToM anak.

This study aims to investigate the correlation between parenting attitude and theory of mind (ToM) among 6-8 years old children. Participant of this study are 107 pupils (61 boys, 46 girls) and their parents in Bogor, Indonesia. We assessed childs ToM using ToM Scale Wellman & Liu (2004), and second order false belief task (Astington et al., 2002; Sullivan et al.,1994). We assessed parenting style using Parenting Attitude Inventory (PAI) Vinden (2001) that has been modified by OReilly and Peterson (2015). The result of this study showing a negative and significant correlation between autoritarian parenting and childs ToM total score (r = -.199, p < 0.05). This result indicate that more autoritarian parenting styles lead to less childs ToM. There is no significan correlation between autoritative parenting and childs ToM has been found."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kaplan, David
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012
306.01 KAP t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ainur Rahmahwati
"Trait Mindfulness sudah terbukti bermanfaat bagi remaja pada berbagai setting. Di sisi lain, terdapat suatu pendekatan dalam pengasuhan anak yang kemungkinan besar dapat menyediakan lingkungan keluarga yang optimal untuk perkembangan trait mindfulness pada remaja yaitu mindful parenting. Penelitian ini bertujuan untuk melihat menguji hubungan antara mindful parenting pada orang tua dan trait mindfulness pada remaja serta perbedaan dua variabel tersebut berdasarkan gender remaja. Mindful parenting diukur melalui persepsi remaja menggunakan Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale (IM-P) yang telah diadaptasi. Sedangkan, trait mindfulness remaja diukur dengan Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS) yang juga telah diadaptasi. Partisipan penelitian merupakan remaja tengah berusia 15-18 tahun yang sedang duduk di bangku SMA/sederajat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mindful parenting berhubungan secara signifikan dengan trait mindfulness remaja. Lalu, tidak terdapat perbedaan tingkat trait mindfulness antara remaja laki-laki dan perempuan.

Trait mindfulness has proven to be beneficial for adolescents in various settings. On the other hand, there is an approach in parenting that is likely to provide an optimal family environment for the development of mindfulness trait in adolescents, mindful parenting. This study aimed to examine the relationship between mindful parenting and trait mindfulness in adolescents and their differences based on gender in adolescents. Mindful parenting was measured through adolescents perceptions using the Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale (IM-P). Meanwhile, trait mindfulness was measured by the adapted version of Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS). The study participants were middle teens aged 15-18 years who were in high school. The results showed that mindful parenting was significantly related to trait mindfulness in adolescents. Furthermore, there is no difference in the level trait mindfulness between gender."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astriamitha
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara parenting stress dan parenting self-efficacy pada ibu yang memiliki anak dengan tunagrahita taraf ringan dan sedang usia kanak-kanak madya. Pengukuran parenting stress menggunakan adaptasi alat ukur Parental Stress Scale (Berry & Jones, 1995) dan pengukuran parenting self-efficacy menggunakan alat ukur Self-Efficacy for Parenting Tasks Index (Coleman & Karraker, 2000). Partisipan pada penelitian ini berjumlah 47 ibu yang memiliki anak dengan tunagrahita.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara parenting stress dan parenting self-efficacy pada ibu yang memiliki anak dengan tunagrahita ringan dan sedang usia kanak-kanak madya (r = - 0.634, p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01). Artinya, semakin tinggi parenting stress yang dialami ibu, maka semakin rendah parenting self-efficacy yang dimiliki ibu. Selain itu, hasil tambahan penelitian menemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada parenting stress dan parenting self-efficacy pada ibu yang memiliki anak dengan tunagrahita taraf ringan dan sedang.

This research was conducted to find the correlation between parenting stress and parenting self efficacy among mothers of middle childhood with mild and moderate intellectual disability. Parenting stress was measured using an adaptation instrument named Parental Stress Scale (Berry & Jones, 1995) and parenting self efficacy was measured using an adaptation instrument named Self-Efficacy for Parenting Tasks Index (Coleman & Karraker, 2000). The participants of this research are 47 mothers who have middle childhood with intellectual disability.
The main results of this research show that parenting stress negatively correlated significantly with parenting self efficacy (r = - 0.634, p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01). That is, the higher mother‟s parenting stress, the lower parenting self efficacy. In addition, the additional results of this research have found that there is a significant difference in parenting stress and parenting self-efficacy among mothers of children with mild and moderate intellectual disability.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Nurdiana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan lingkungan pengasuhan suportif dan abusif dengan penyalahgunaan narkoba pada pria dewasa awal. Penelitian dilakukan dengan membandingkan persepsi individu terhadap lingkungan pengasuhan orang tua antara kelompok penyalah guna narkoba dengan yang bukan penyalahguna. Partisipan yang dilibatkan dalam penelitian ini berjumlah 69 orang dengan komposisi sejumlah 29 orang untuk kelompok penyalah guna narkoba dan 40 orang untuk kelompok bukan penyalah guna. Alat ukur EASE-PI (The Exposure to Abusive and Supportive Environments Parenting Inventory) digunakan untuk melihat lingkungan pengasuhan suportif dan abusif yang diberikan oleh orang tua partisipan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada lingkungan pengasuhan suportif-baik dari ayah-antara kelompok penyalah guna narkoba dan bukan penyalah guna, di mana kelompok penyalah guna memiliki rata-rata skor lingkungan suportif yang lebih rendah dibanding dengan mereka yang bukan penyalah guna. Namun, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada skor lingkungan pengasuhan suportif dari ibu antara kedua kelompok. Selain itu, persepsi terhadap lingkungan abusif dari ayah dan ibu pada kelompok penyalah guna narkoba cenderung lebih tinggi secara signifikan dibanding dengan kelompok bukan penyalah guna.

This study examined the relationship between the exposure to abusive and supportive parenting environments and substance abuse in a sample of emerging adults male. The study conducted by comparing individual's perceptions of parenting environments between substance abusers and non abusers. The participants involved in this study were 69 emerging adults which consisted of 29 substance abusers and 40 non abusers. The Exposure to Abusive and Supportive Environments Parenting Inventory (EASE-PI) was used to measure the level of exposure to supportive and abusive environments the participant's parent provided.
Results of the research show that there are significant differences in supportive parenting (paternal) between the two groups, where the mean score tend to be lower among substance abusers than among non abusers. Meanwhile there are no significant differences in maternal score for supportive parenting between the two groups. Moreover, both perceived paternal and maternal abusive parenting tend to be significantly higher among substance abusers than non abusers.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>