Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169799 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deza Achmad Zakiy
"Dengan perkembangan teknologi mikrokontroler dan teknologi informasi, teknologi IoT tumbuh dengan pesat. Mikrokontroler adalah salah satu dari teknologi yang memungkinkan untuk mengaplikasikan IoT dalam berbagai bidang contohnya sistem monitoring ruangan menggunakan sensor yang dibutuhkan untuk mengawasi kondisi ruangan khusus seperti laboratorium secara otomatis. Untuk membangun sistem monitoring yang efisien digunakan sebuah modul mikrokontroler yaitu NodeMCU ESP8266. NodeMCU ESP8266 adalah jenis board mikrokontroler yang dilengkapi dengan modul Wifi. Mikrokontroler ini memungkinkan untuk merancang sebuah sistem yang dapat mengirim data hasil pembacaan dari banyak sensor untuk ditampilkan dan dikirimkan ke database server menggunakan modul Wifi. Data yang terkumpul dalam database kemudian akan diolah menggunakan machine learning dengan algoritma Classification and Regression Tree (CART) untuk membuat sebuah model yang kemudian akan diimplementasikan langsung menjadi embedded machine learning pada board mikrokontroler untuk mendeteksi ancaman serta memberikan peringatan dini. Sebelum diterapkan ke dalam mikrokontroler, algoritma CART juga diuji dan dibandingkan dengan beberapa jenis algoritma machine learning lain untuk mendapatkan perbandingan performa. Dengan implementasi tersebut didapatkan sebuah sistem monitoring yang menggunakan algoritma CART sebagai hasil terbaik nilai accuracy sebesar 0.99992 pada training dan 0.999154 pada testing, precision sebesar 0.999154, recall sebesar 0.999946, serta f1-score sebesar 1.0. Algoritma CART juga memberikan waktu proses yang sangat cepat dengan waktu training 0.5 detik dan waktu testing 0.06 detik.

With the development of microcontroller technology and information technology, IoT is growing rapidly. The microcontroller is one of the technologies that make it possible to apply IoT in various fields, for example, a room monitoring system using sensors that are needed to supervise special room conditions such as laboratories automatically. A microcontroller module called NodeMCU ESP8266 is used to build an efficient monitoring system. ESP8266 is a type of microcontroller board that is equipped with a Wifi module. ESP8266 makes it possible to design a system that can send data from multiple sensors to be displayed and sent to the database server using the Wifi module. The data collected in the database will be processed using machine learning by the Classification and Regression Tree (CART) algorithm and then implemented to the microcontroller as embedded machine learning so that system can detect impending early threats and provide early warnings. Before being implemented into a microcontroller, the CART algorithm is also tested and compared to several other types of machine learning algorithms to get a comparison of performance. In the simulation, it achieved the best result, with the accuracy of 0.99992 and 0.999154 ​​in training and testing, respectively. The precision of 0.999154, recall of 0.999946, and f1-score of 1.0 have also resulted. CART algorithm also provides a speedy processing time with training and testing time of 0.5 seconds and 0.06 seconds, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuzuludin Hasan
"
ABSTRAK
Tata kelola Teknologi Informasi (TI) adalah perwujudan dari struktur dan peran, proses, serta mekanisme hubungan yang menjamin TI selaras dengan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sebagai institusi pemerintah, tata kelola TI wajib dimiliki untuk menjadikan layanan yang diberikan terkelola dengan baik. BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan sebagiamana diatur dalam UU No. 24 Tahun 2011 Tentang BPJS. Dalam visi BPJS Kesehatan disebutkan salah satu peran BPJS Kesehatan adalah menyiapkan sistem informasi yang handal untuk mendukung operasional BPJS Kesehatan. Untuk itu, diperlukan tata kelola TI yang tbaik dalam pencapaian tujuan organisasi.
Pada penelitian ini akan dilakukan evaluasi tata kelola TI BPJS Kesehatan berdasarkan kerangkan COBIT 5. Metode pengumpulan data adalah dengan melakukan observasi dan wawancara serta survey dengan pihak terkait baik di tingkat Direksi dan General Manager mengenai tata kelola yang sudah dijalankan. Hasil yang diperoleh menggambarkan harapan manajemen terkait tata kelola TI dan tingkat kapabilitas tata kelola TI saat ini yang selanjutnya dijadikan sebagai dasar dalam peningkatan tata kelola TI. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini tingkat kapabilitas dan rekomendasi peningkatan tata kelola TI BPJS Kesehatan sesuai yang diharapkan manajemen

ABSTRACT
Information Technology Governance is embodiment of structure, role, processes and mechanism that ensures IT to align with organization to achieve their goals. As an institution of Government, IT Governance must have make the services provided is well managed. BPJS Kesehatan as the organizer of the health social security as regulated in UU No 24 Tahun 2011 about BPJS. In one of BPJS Kesehatan visions mentioned to provides reliable information system to support BPJS Kesehatan operational. Therefore required best IT governance to achieve organization goals.
In this study will be evaluated IT Governance BPJS Kesehatan based on COBIT 5 framework. The method user for collecting data is observation, interviews and surveys with parties concerned at the level of Directors and General Manager about the governance that has been executing. The result represent management?s expectations to IT Governance and the level of IT governance capabilities today that further serve as basic for improvement IT Governance"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Butarbutar, Zenfrison Tuah
"Teknologi Informasi harus ditata dan dikelola dengan baik sehingga dapat menghasilkan manfaat berupa keuntungan perusahaan. Namun pada kenyataannya penatakelolaan TI Perum BULOG saat ini masih belum memenuhi target perusahaan yang ditetapkan oleh Kementerian BUMN sebagai pemangku kepentingan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap tata kelola TI yang dijalankan di Perum BULOG. Evaluasi tersebut menggunakan kerangka kerja COBIT 2019 sesuai arahan pemangku kepentingan. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode kuesioner dan wawancara. Data primer diperoleh dari 12 responden di Divisi Teknologi Informasi Perum BULOG. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 17 dari total 24 area proses tata kelola TI yang dijalankan dengan optimal dan memenuhi target stakeholder yaitu tingkat kapabilitas TI di level 3 (Established). Terdapat 7 area proses yang memerlukan perbaikan karena masih belum optimal dalam memenuhi target stakeholder atau masih mencapai tingkat kapabilitas TI di level 2 (Managed). Ketujuh area proses tersebut adalah Ensured Resource Optimization, Managed Enterprise Architecture, Managed Requirement Definition, Managed Solutions Identification and Build, Managed Knowledge, Managed Configuration dan Managed Continuity. Hasil evaluasi dan rekomendasi sangat penting untuk mengoptimalkan Tata Kelola TI di Perum BULOG, memungkinkan perusahaan memenuhi ekspektasi pemangku kepentingan dan memberikan nilai tambah serta manfaat bagi perusahaan. Manfaat penelitian ini bagi akademis dapat memberikan perspektif terhadap tata kelola TI menggunakan kerangka kerja COBIT 2019. Bagi praktisi dan perusahaan juga dapat mendapatkan manfaat dari penelitian ini dengan menggunakan rekomendasi yang dihasilkan melalui penelitian ini terhadap perbaikan tata kelola TI. Penelitian selanjutnya dapat mengintegrasikan kerangka kerja lain untuk peningkatan nilai dan kualitas tata kelola TI, misalnya mengadopsi standar layanan internasional seperti ISO/IEC 20000 atau juga meningkatkan perspektif keamanan dengan menggunakan standar ISO/IEC 27001.

Well-managed IT can generate benefits in terms of corporate profits. However, in reality, current IT management of Perum BULOG still falls short of the targets set by the Ministry of State-Owned Enterprises as stakeholders. This research aims to evaluate the IT Capabilities implemented in Perum BULOG. The evaluation will utilize the COBIT 2019 frameworks as guided by stakeholders. The research employed a mixed-methods approach, utilizing both quantitative and qualitative methods through the use of questionnaires and interviews. Primary data were obtained from 12 respondents in the Information Technology Division of Perum BULOG. The research findings indicate the presence of 17 IT governance processes out of a total of 24 processes that are optimally executed, thus meeting the stakeholder's target of achieving IT capability at level 3 (Established). Seven processes require improvement to meet stakeholder targets as they are currently suboptimal, resulting in an attainment of IT capability at level 2 (Managed). These seven processes are Ensured Resource Optimization, Managed Enterprise Architecture, Managed Requirement Definition, Managed Solutions Identification and Build, Managed Knowledge, Managed Configuration dan Managed Continuity. The evaluation results and recommendations are crucial for optimizing IT Governance in Perum BULOG, enabling it to meet stakeholder expectations and deliver added value and benefits to the company. The benefits of this research for academia are to provide a perspective on IT Governance by utilizing the COBIT 2019 frameworks. For practitioners and companies, they can also benefit from this research by implementing the recommendations generated through this study to improve IT Governance. Future research can integrate other frameworks to enhance the value and quality of IT Governance, such as adopting international service standards like ISO/IEC 20000 or expanding the security perspective by incorporating ISO/IEC 27001 standards."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aziz Surachman
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tren penelitian bidang Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SITI) sedang yang sedang berlangsung di Indonesia dewasa ini. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (Case Study) dengan perpaduan antara Grounded Theory Methodology (GTM) dan Content Analysis. Sedangkan data yang digunakan adalah cuplikan makalah-makalah prosiding konferensi sepanjang tahun 2005 hingga 2007. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk tren subyek penelitian, Sistem Informasi merupakan subyek yang banyak digunakan. Sedangkan untuk tren metodologi, yang paling banyak digunakan adalah metodologi System Development. Untuk kategori referensi, published paper lebih banyak digunakan daripada referensi buku. Selain itu, hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa tren subyek penelitian cenderung mengikuti jenis konferensinya dan tidak berubah dari tahun ke tahun. Penelitian SITI di Indonesia cenderung tidak tersebar dan belum adanya konferensi besar yang mengkhususkan pada bidang Sistem Informasi, yang saat ini ada adalah konferensi SITI yang bercampur dengan bidang-bidang lain seperti matematika dan teknik elektronika."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Priscilla Sharon
"ABSTRAK
Suatu instalasi rumah sakit adalah bentuk pelayanan utama rumah sakit kepada masyarakat dan membutuhkan suatu sistem informasi yang handal dan akurat serta dapat meningkatkan pelayanannya kepada pasien, dalam hal ini RS. Sentra Medika Cibinong walaupun telah memiliki software / sistem informasi rumah sakit, dan pernah memiliki sistem informasi resep elektronik, tetapi sistem ini tidak berhasil dengan baik dan tidak dilanjutkan operasionalnya, sehingga proses pembacaan resep kembali ke sistem konvensional sehingga risiko terjadinya kesalahan pembacaan resep tetap ada akibat tulisan dokter yang sulit terbaca dan tidak jelas.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisa dan melakukan evaluasi untuk mengetahui penyebab tidak terpakainya sistem informasi resep yang pernah ada dan mengetahui arah pengembangan sistem informasi di instalasi farmasi RS. Sentra Medika Cibinong melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif berdasarkan pada analisa PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Eficiency, dan Service) untuk memudahkan identifikasi masalah dan menemukan jawaban atas tanggapan ataupun persepsi pengguna terhadap sistem informasi resep dan menangkap apa yang diinginkan oleh pengguna agar sistem informasi resep elektronik dapat digunakan oleh para pengguna tanpa adanya retensi, serta menghasilkan rekomendasi untuk menghasilkan pengembangan sistem informasi elektronik yang ?user friendly?.

ABSTRACT
A hospital installation is the main form of hospital service to the public and requires an accurate and reliable information system to provide an excellent service to the patients. Sentra Medika Cibinong Hospital, despite having an integrated hospital information system and had once implemented electronic prescription information system, has currently abandoned the electronic prescription information system due to unsuccessful implementation. As a result, the hospital has now returned to conventional prescription system which is prone to mistakes due to doctor's hand-writing that can sometimes be unclear or unreadable.
The goals of this research are:
1. To analyze and evaluate the cause of the unsuccessful implementation of the electronic prescription information system
2. To learn the information system's direction of development in Sentra Medika Cibinong's pharmacy installation, through quantitative and qualitative approaches using PIECES analysis (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency and Service)
3. The PIECES analysis will simplify problem identification and help find answers based on the user's perception and response to electronic prescription information system
4. To capture the user's needs in order to provide an electronic prescription information system that can be utilized by the user without retention
5. To present a recommendation for developing a "user-friendly" electronic prescription information system.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafli Hidayat
"Konsep design system berangkat dari kebutuhan dari organisasi teknologi informasi untuk menerapkan komponen produk yang bersifat reusable, konsisten, dan mudah untuk dijaga. Beberapa tahun terakhir, banyak organisasi yang menerapkan kosnsep design system ini untuk meningkatkan kualitas dari produk yang mereka hasilkan. PT. Nusa Satu Inti Artha atau yang biasa disebut DOKU sedang menghadapi masalah consistency pada design dan penerapan kode pada bagian frontend dari produk mereka. Maka dari itu, sebuah design system dibutuhkan sebagai suatu penerapan single source of truth baik dari sisi desain maupun code. Untuk membuat sebuah design system ada faktor unik yang perlu diperhatikan untuk memastikan pembuatan design system menjadi berdampak kuat pada organisasi tersebut. Faktor unik tersebut adalah timing, team dan project. Dalam konteks timing, DOKU sudah berumur lebih dari 8 tahun. Organisasi DOKU sudah memiliki lebih dari 20 tim engineer. Dari sisi project structure, design system ini nantinya diharapkan menjadi single source of truth baik untuk implementasi pada produk web dan mobile. Proses pembuatan design system ini akan menggunakan metodologi design science research dan atomic design. Dalam membuat artifak design system, metodologi design science research digunakan. Artifak dalam konteks ini adalah design system untuk DOKU. Disisi lain atomic design merupakan sebuah metodologi yang dikembangkan oleh Brad Frost untuk mengembangkan atau membuat sebuah design system. Atomic design dibagi menjadi komponen yang lebih kecil yaitu atom, molecule, dan organisms. Untuk menghasilkan design system yang baik, metodologi ini tidak bersifat berurutan bisa bersifat bolak balik dari tiap tahap tahapnya. Hasil akhir dari penulisan skripsi ini adalah sebuah design system yang fokus terhadap bidang user interface dan implementasinya, yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan para engineer DOKU.

The concept of system design departs from an IT organization's need to implement product components that are reusable, consistent, and easy to maintain. In recent years, many organizations have implemented this concept design system to improve their products' quality. PT. Nusa Satu Inti Artha, commonly known as DOKU, faces consistency problems in designing and implementing code on the front end of their product. Therefore, we need to apply a single source of truth in terms of design and code, namely, a design system. To create a design system, unique factors need to be considered to ensure that the organization's design system is made impactful. The unique factors are timing, team, and project. In terms of timing, DOKU is more than eight years old. The DOKU organization already has more than 20 engineering teams. In terms of project structure, this system design is expected to become a single source of truth both for web and mobile products. The process of making this design system will use design science research methodology and atomic design. Design science research is a methodology used to create information systems to build an artifact. The artifact in this context is the design system for DOKU. On the other hand, atomic design is a methodology developed by Brad Frost to develop or create a design system. Atomic design is divided into smaller components, namely atoms, molecules, and organisms. These two methodologies are not sequential to reiterate the existing process to produce an impactful design system. The final result of this thesis is a design system that is focused on the user interface area and its implementation designed to meet the needs of DOKU engineers."
Depok: Fakultas Ilmu Kompter Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Andarrachmi
"ABSTRAK
Balai Jaringan Informasi dan Komunikasi (BJIK) sebagai salah satu balai di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memiliki tugas dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk kepentingan pemerintah pusat, daerah, publik, komunitas ilmu pengetahuan teknologi, dan industri. Tugas tersebut diwujudkan salah satunya dengan membangun sistem informasi monitoring teknologi informasi dan komunikasi yang bernama Simontik. Kemajuan tren teknologi dan ancaman siber yang tidak dapat dihindari membutuhkan adanya penerapan data mining untuk monitoring intrusi dalam melindungi informasi penting dimana perangkat lunak anti virus dan firewall tidak cukup memberikan perlindungan penuh sesuai dengan kondisi BJIK saat ini. Sejalan dengan hal tersebut, beberapa penelitian terdahulu juga menjelaskan teknik deep learning atau deep neural network pada data mining yang telah mencapai keberhasilan jauh lebih baik di berbagai aplikasi khususnya big data sets classification karena memberikan hasil yang akurat dalam menyelesaikan permasalahan sistem monitoring intrusi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menggunakan teknik classification dengan algoritme deep learning, support vector machine, dan random forest sebagai pembanding. Penelitian ini menggunakan metodologi knowledge discovery from data (KDD) dimana data mining hanya merupakan suatu langkah penting dalam urutan prosesnya. Hasil akhir dari penelitian ini merupakan model prediksi yang dikemudian diuji dengan dataset Simontik untuk diketahui akurasinya. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah algoritme deep neural network dan random forest menghasilkan akurasi yang paling baik, yaitu sebesar 99,91% dibandingkan dengan algoritme support vector machine yang memiliki akurasi sebesar 98,11%.
ABSTRACT
The Information and Communication Network Center (BJIK) as one of the centers in the Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT) has the task of implementing information and communication technology (ICT) for the benefit of the central, regional, public, technological and industrial science communities. One of the tasks is realized by building an information and communication technology monitoring information system called Simontik. The unavoidable progress of technological trends and cyber threats requires the application of data mining for intrusion monitoring in protecting important information where anti-virus software and firewalls do not provide full protection in accordance with current BJIK conditions. In line with this, several previous studies also explained that deep learning techniques or deep neural networks in data mining that have achieved success are far better in various applications, especially the big data sets classification because they provide accurate results in solving intrusion monitoring system problems. Based on this, this study uses classification techniques with deep learning algorithms, support vector machines, and random forest as a comparison. This study uses the knowledge discovery from data (KDD) methodology where data mining is only an important step in the sequence of the process. Result of this study is a prediction model which is then tested with the Simontik dataset to determine its accuracy. The results obtained from this study are that deep neural network and random forest algorithms produce the best accuracy, which is 99.91% compared to the support vector machine algorithm which has an accuracy of 98.11%."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kris Satria Pandu Dewantara Putra
"Penerapan BCM (Business Continuity Management) sebagai salah satu kebijakan Bank Indonesia mengharuskan setiap bank setidaknya memiliki BCP (Business Continuity Plan), DRP (Disaster Recovery Plan) dan DRC (Disaster Recovery Center). Keberlangsungan BCM di perusahaan membutuhkan biaya yang tidak sedikit baik di sisi TI (Teknologi Informasi) maupun operasional BCM. Kesulitan pengukuran manfaat bisnis yang diperoleh atas investasi dalam menerapkan BCM merupakan salah satu permasalahan yang muncul.
Salah satu tahapan BCM adalah Risk Asessment dan Business Impact Analysis yang menitikberatkan pada identifikasi kemungkinan risiko yang muncul pada aset atau proses bisnis di perusahaan dan dampaknya kepada perusahaan. Tabel manfaat bisnis SI/TI generik digunakan untuk melengkapi proses pada tahapan ini dengan menambahkan aspek potensi manfaat yang timbul dari mitigasi terhadap aset atau proses yang berisiko. System Dynamics digunakan untuk melihat keterkaitan sebab akibat antar manfaat yang diidentifikasi. Keterkaitan ini digunakan sebagai dasar penentuan kelompok manfaat untuk memudahkan proses kuantifikasi.
Penelitian ini membuat model kuantifikasi manfaat investasi SI/TI dari BCM di PT. Bank XYZ dengan menggunakan data dari proses bisnis sistem pembayaran atau kiriman uang antar bank yang dilakukan dengan menggunakan Real Time Gross Settlement (RTGS) dan Sistem Kliring Nasional (SKN). Total kuantifikasi manfaat yang didapatkan untuk proses bisnis sistem pembayaran RTGS dan SKN adalah Rp1.338.503.180.448,19,-. Untuk mendapatkan total manfaat dari investasi SI/TI implementasi BCM, proses identifikasi dan kuantifikasi dengan menggunakan model ini harus dilakukan pada semua aset atau proses bisnis yang dikelola dalam implementasi BCM di perusahaan. Hasil kuantifikasi potensi manfaat bisnis dari rencana mitigasi risiko terhadap aset atau proses bisnis pada tahap Business Impact Analysis digunakan sebagai acuan untuk menentukan risiko dari aset atau proses bisnis mana yang diprioritaskan untuk dikelola."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Bayu Bimantara
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat penting untuk mendukung dan meningkatkan keunggulan dan daya saing dalam bisnis organisasi. Dalam hal ini PT Bank XYZ sebagai salah satu bank terdepan di Indonesia sangat membutuhkan dukungan teknologi informasi organisasi untuk mengembangkan fitur – fitur dan layanan yang berbasiskan sistem atau aplikasi kepada pelanggan yang bertujuan meningkatkan daya saing organisasi terhadap pesaingnya.
Saat ini terdapat permasalahan dalam pengerjaan proyek pengembangan fitur dan layanan berbasis teknologi informasi yang tidak memenuhi sasaran dalam implementasinya sehingga hal ini mengakibatkan berkurangnya daya saing organisasi. Hal ini diakibatkan karena tidak adanya suatu kebijakan tata kelola dalam pengembangan sistem sehingga mengakibatkan tidak optimalnya aktifitas dalam pengembangan sistem itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan suatu perancangan tata kelola terhadap pengelolaan proyek pengembangan sistem untuk membentuk fungsi – fungsi baru yang dapat melakukan optimalisasi dalam aktifitas pengembangan sistem.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan antara fungsi – fungsi pengelolaan pengembangan sistem saat ini dengan kerangka kerja COBIT 5. Selain itu dilakukan pengukuran tingkat kapabilitas tata kelola proyek pengembangan sistem dengan tools Self Assesment COBIT 5 yang berguna untuk mengetahui sejauh apa tata kelola serta fungsi – fungsi dalam aktifitas proyek pengembangan sistem yang ada saat ini. Dari hasil penelitian ini diharapkan mendapatkan rekomendasi pengembangan teknologi informasi untuk mendukung tercapainya sasaran dari organisasi.

ABSTRACT
Information Technology has evolved to be one of the most important aspects in supporting and increasing the organization’s competitive advantage. One of Indonesian’s leading banks, PT Bank XYZ (Persero) Tbk., is an example of organization that highly need the IT support to provide features and services applications to their customers, aiming to improve the organization’s competitiveness against its competitors.
Unfortunately, there are issues in their system development projects that reduced the competitiveness of the organization. It is because the project’s implementation target typically does not meet the requirements. The absence of policy governance for system development in the IT Department is considered as the biggest constraints as it create ineffective system development process. Therefore, the organization is required to design suitable governance for their system development process, which will form new functions that could optimize it.
This research aim to map the current system development functions within the COBIT 5 framework. Its method is to measure the capability level of the system development governance by using Self Assessment COBIT 5 tools. It helps to understand the current capability level and finding the gap to the desired level. Therefore, it is expected to give recommendation for the organization in finding ways to improve the system development governance to support the organization’s goals."
2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Hadi Subowo
"PT. XYZ membuat unit bisnis strategis baru dari bergerak di sektor industri kesehatan khususnya di bidang Third Party Administrator (TPA). Penggunaan sistem informasi/teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting bagi PT. XYZ untuk mencapai target perusahaan, bersaing dengan kompetitor dan menjadi yang terdepan dalam sektor TPA, namun kondisi saat ini infrastruktur teknologi informasi belum mendukung proses bisnis perusahaan secara optimal. Permasalahan yang terjadi adalah infrastruktur yang ada belum patuh terhadap regulasi, pengembangan infrastruktur belum di rencanakan sejak awal, SLA masih rendah, dan infrastuktur teknologi informasi belum handal.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan case study research yang bertujuan untuk menghasilkan rancangan infrastruktur teknologi informasi adaptif yang mampu mendukung tercapainya tujuan bisnis PT. XYZ dengan menggunakan kerangka kerja TOGAF Architecture Development Method (ADM) dan kerangka kerja Service Oriented Network Architecture (SONA) yang telah disesuaikan. Hasil penelitian ini berupa perancangan infrastruktur teknologi informasi yang adaptif, yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan infrastruktur teknologi informasi yang dihadapi oleh PT. XYZ.

PT. XYZ launched a new strategic business unit in health industry sector, especially in Third Party Administrator (TPA). Uses of Information and Communication Technology (ICT) becomes very important for PT. XYZ to achieve the target company, to compete with competitors and to become the leader in healtcare industry, escpecially in TPA area, but the current state of information technology Infrastructure does not yet support the company's business processes optimally. The problem is the existing infrastructure has not complied with the regulation, Infrastructure development has not been planned from the beginning, the SLA is still low, and the information technology Infrastructure is not reliable yet.
This research is a qualitative case study research that aims to produce a design of adaptive information technology Infrastructure that supports the achievement of PT. XYZ business objectives using the framework TOGAF Architecture Development Method (ADM) and Service Oriented Network Architecture (SONA) frameworks. The result of this research is the design of adaptive information technology Infrastructure, which is expected to solve the problems of information technology Infrastructure in PT. XYZ.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>