Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164343 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sahdha Prakasa
"Meningkatnya operasional PT IPC TPK menjadikan sebagai salah satu pelabuhan tesibuk di dunia, dan sebagai pelabuhan pertama di indonesia yang melayani transhipment internasional di mana pada tahun 2017 jumlah throughput yang dicapai adalah 6.9 juta TEUS, lalu tahun 2018 dan 2019 masing-masing menjadi 7.6 Juta TEUS. Sedangkan di PT IPC TPK cabang Tanjung Priok, berdasarkan data yang didapat, jumlah throughput yang dicapai pada tahun 2017 adalah 1.6 Juta TEUS. Terlepas dari sibuknya operasional pelabuhan, atau bongkar muat, jumlah laporan mengenai kecelakaan dan nearmiss di PT IPC TPK masih tergolong tinggi. Berangkat dari hal ini, dilakukan model Formal Safety Assessment (FSA) dan Fuzzy Logic dengan fungsi keanggotaan gaussian untuk dalam melakukan penilaian risiko serta meminimalisir maupun risiko bahaya pada pelayanan peti kemas PT IPC TPK. Didapat 5 jenis bahaya di operasional pelabuhan yaitu; Tabrakan (collision); kebocoran (leakage); fasilias, peralatan dan kontainer (facility, equipment, and container); lingkungan (Environment); dan pengendalian kontainer yang buruk (bad cargo handling); di mana nilai Risk Level tertinggi yaitu facility, equipment and container (19) dan bad cargo handling (5.47). Melalui penerapan total 20 RCO, sebagian besar pengendalian risiko yang dirancang bersifat meningkatkan safety awareness pada operator yang bekerja di area pelabuhan, seperti mewajibkan penggunaan APD, peningkatan jaringan komunikasi, perbaikan fasilitas baik itu pengguna jasa, pihak pelabuhan dan stakeholder, hingga himbauan atau audit bagi pihak pengguna jasa, pelabuhan maupun stakeholder untuk mengikuti training berkala.

The increasing operational of PT IPC TPK makes it one of the busiest port in the world, and as the first port in Indonesia to serve international transhipment, which is in 2017 the amount of throughput has reached 6.9 million TEUs, then in 2018 and 2019 each became 7.6 million TEUs. Whereas at PT IPC TPK Tanjung Priok, based on the data obtained, the amount of throughput achieved in 2017 was 1.6 Million TEUs. Apart from busyness port operations, or loading and unloading, the number of reports on accidents and nearmiss at PT IPC TPK is still relatively high. Departing from this, the Formal Safety Assessment (FSA) and Fuzzy Logic was carried out with a gaussian membership function to carry out risk assessments as well as minimize or risk hazards in PT IPC TPK's container service. There are 5 types of hazards in port operations namely; Collision; leakage; facilities, equipment and containers; environment and bad cargo handling, where the highest Risk Level values are facility, equipment and container (19) and bad cargo handling ( 5.47). Through the application of a total of 20 RCOs, most risk controls designed are designed to increase safety awareness for operators working in the port area, such as requiring the use of PPE, improving communication networks, improving facilities for both service users, the port and stakeholders, to appeals or audits for service users, ports and stakeholders to attend regular training."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emeralda Tarida Juliet Lumbanraja
"Menyandang status sebagai pelabuhan tersibuk di Indonesia, Pelabuhan milik PT IPC TPK menyediakan pelayanan untuk peti kemas, berupa kegiatan bongkar-muat, penimbunan, penyimpanan, dan pendistribusian baik untuk pangsa domestik maupun internasional. Dengan semakin meningkatnya arus lalu lintas kegiatan baik di kawasan perairan maupun daratan pada pelabuhan, potensi risiko kecelakaan pun juga turut meningkat sehingga menjadikan pelabuhan sebagai salah satu sektor industri yang memiliki tingkat risiko kecelakaan yang tinggi. Dalam mengatasi hal tersebut, pada penelitian ini diterapkan model Formal Safety Assessment (FSA) yang dipadupadankan dengan model Fuzzy Logic dengan fungsi keanggotaan trapesium guna pendekatan yang fleksibel dan lebih terperinci dalam melakukan penilaian risiko dengan tujuan baik meminimalisir maupun meniadakan risiko kecelakaan demi meningkatkan keselamatan pada pelayan peti kemas PT IPC TPK.

Having the status as the busiest port in Indonesia, the port owned by PT IPC TPK provides services for containers in the form of loading and unloading, storage, storage and distribution activities for the international market. With the increasing flow of traffic activities both in the water and land areas at the port, the potential risk of accidents also increased, thus making the port as one of the industrial sectors that have a high level of accident risk. Therefore, in this study a Formal Safety Assessment (FSA) model is applied which is paired with a Fuzzy Logic model using trapezoidal membership function for a flexible and more detailed approach in risk assessment with the aim of both minimizing and eliminating the risk of accidents and incidents in order to increase safety in container service of PT IPC TPK.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Fernanda
"Di Indonesia peti kemas mulai berkembang penggunaannya karena dalam fungsinya untuk mengemas dapat dipakai berulang kali dan kemudahan dalam operasionalnya. Didalam menggunakan peti kemas maka diperlukan fasilitas penunjang yaitu terminal peti kemas yang berfungsi untuk pendistribusian dan juga untuk penampungan. Di dalam operasional terminal peti kemas risiko keselamatan adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu diperlukan suatu manajemen risiko untuk mengendalikan risiko-risiko tersebut agar dapat dihindari atau dampaknya bias diminimalisir. Manajemen risiko ini dimulai dengan mengidentifikasi secara umum risiko yang ada serta menganalisis dampak umum dan penyebab umum dari risiko tersebut. Standar khusus yang digunakan untuk manajemen keselamatan dalam kerja adalah Standar IMO yaitu Formal Safety Assesment. Di dalam peniliaian risiko ini digunakan sebuah metode yaitu menggunakan matriks risiko yang berisi nilai- nilai dari sebuah risiko itu sendiri. Risiko yang mendapatkan nilai tertinggi (berbahaya) dianalisis sebab terjadinya dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis sehingga bisa diminimalisir atau dihilangkan dampak negatifnya.

Nowadays, in Indonesia used of container as a transport equipment has growth because it is simple and easy to use. In usage of container, the most important thing besides container itself and ship is a container terminal. Every container operation need container terminals to stacking the container and distribute them. Every operational activity in container terminal contain much safety risk. A risk management is needed to prevent, decrease the damage of risk, even to make a risk disappear. First thing to do is identification risks and analyze what main cause and the effect. After risks identified we make a simple risks scoring with risk matrix. The highest risks then identified with Fault Tree Analysis method so we know what the root of this risk and make a simple rules to control the risks."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dany Hendrik Priatno
"Keselamatan transportasi adalah sesuatu kondisi yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan transportasi. Khususnya keselamatan transportasi laut setidaknya harus memenuhi 2 kriteria yang layak, yaitu layak laut dan layak layar. Selama periode 2010-2019 terjadi setidaknya lebih dari 90 kasus kecelakaan (KNKT, 2019). Jenis kecelakaan yang terjadi rata-rata adalah tenggelam (31%), kandas (5%), tubrukan (30%), kebakaran (32%) dan jenis kecelakaan lainnya (2%).
Penelitian ini difokuskan pada kajian keselamatan kapal perintis, dimana kapal perintis dengan jenis cargo-passanger. Formal safety assessment (FSA) sesuai standar International Maritime Organization digunakan sebagai metode untuk kajian ini. Pengumpulan data menggunakan teknik expert judgment dengan bantuan kuisioner. Analisa risiko menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) dengan melihat sensitivitas basic event. Kejadian kapal terbakar dan tenggelam sebagai top event. Perhitungan minimal cut set pada FTA dilakukan dengan menggunakan software Logan FTA (trial version).
Pada penelitian ini diidentifikasi beberapa pilihan kontrol risiko yang akan digunakan dalam upaya mengurangi risiko kapal terbakar dan kapal tenggelam, dengan melihat indek penurunan risiko (R), setelah itu biaya dari tiap pilihan kontrol risiko dihitung untuk mendapatkan indeks efektifitas Gross of cost averting fatality (GCAF) dan Net of cost averting fatality (NCAF) agar diketahui apakah pilihan kontrol risiko sudah mengindikasikan keuntungan atau belum. Rekomendasi disampaikan dengan berdasar pada pilihan kontrol risiko yang menguntungkan dan penurunan level risiko pada operasional kapal perintis.

Particularly the safety of sea transportation must meet at least 2 decent criterias, namely seaworthiness and cargoworthiness. During the period 2009-2019 there were more than 90 accident cases have been recorded (NTSC, 2020). The types of accidents that occur are sinking (31%), aground (5%), collisions (30%), on fires (32%) and other types of accidents (5%).
This research is focused on the study of the safety of pioneer ship with cargo-passanger ship types. Formal safety assessment (FSA) according to the International Maritime Organization standard is used as a method for this study. Data collection using expert judgment techniques with the help of questionnaires. Risk analysis uses the Fault Tree Analysis (FTA) method by looking at the basic event sensitivity. The incident of the ship on fire and sank as the top event. The calculation of the minimum cut set on the FTA is done using the Logan FTA software (trial version).
This research identified several risk control options that will be used in an effort to reduce the risk of ship on fire and sinking, by looking at the riafter which the cost of each risk control option is calculated to get the effectiveness index as gross of cost averting fatality and net of cost averting fatality so that the risk control options indicate some benefits or not. Recommendations are submitted based on favorable risk control options and reduced risk levels.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Abdurrasyid
"Studi ini bertujuan untuk menilai keamanan armada pengiriman tradisional, untuk meningkatkan keselamatan operasional mereka. Pendekatan Formal Safety Assessment (FSA) diterapkan dalam penelitian ini. Indonesia masih bergantung pada kapal armada pengiriman tradisional. Bukan hanya karena dimensi mereka yang cocok untuk mengangkut kargo antar pulau, tetapi juga nilai sejarahnya yang menarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Namun, karena konstruksi dan sistem operasionalnya, banyak bahaya yang dikandung dalam kapal armada pengiriman tradisional, beberapa di antaranya memiliki potensi risiko tinggi.

The study is aimed to assess the safety of the traditional shipping fleet, in order to increase their operational safety. Formal Safety Assessment (FSA) approach is applied in the study. Indonesia still relies on traditional shipping fleet vessels. Not only because of their dimensions that are suitable for carrying cargo between the islands, but also their historical value that interest local and overseas tourists. However, due to their structure and operational system many hazards are conceived in Traditional shipping fleet vessels, some of them have high potential risks.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santospriadi
"Penilaian keselamatan di pelabuhan sebagian besar dilakukan pada pelabuhan besar dan utama, sedikit sekali penelitian dilakukan pada pelabuhan kecil dan multiguna. Padahal pelabuhan kecil multiguna untuk kawasan kepulauan seperti Indonesia memiliki peran penting terutama bagi pendistribusian barang dan orang pada daerah yang tidak dilayani angkutan darat dan udara. Peningkatan aktivitas di pelabuhan kecil multiguna, menyebabkan peningkatan risiko kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai risiko kecelakaan di pelabuhan kecil multiguna. Model penilaian keselamatan menerapkan metode Formal Safety Assessment (FSA) dari IMO dan penggunaan As Low As Reasonbly Practicable (ALARP) dengan tahap penilaian menyesuaikan kondisi di pelabuhan kecil multiguna yang berbeda dengan pelabuhan besar. Metode kualitatif dengan penilaian ahli yang didukung oleh studi literatur, Focus Group Discussion, wawancara, dan observasi lokasi penelitian dilakukan untuk memperoleh data. Validasi identifikasi risiko dengan indeks Eigen, penilaian risiko yang didukung metode pembobotan AHP dan pengembangan FTA. Pemilihan pengendalian Risiko dan biaya manfaat dengan Net and Gross Cost of Averting Fatality (CAF) berbasis ALARP. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Model FSA berbasis ALARP dapat digunakan pada penilaian keselamatan pada pelabuhan kecil multiguna, dengan risiko tertinggi adalah kejadian kapal terbakar dan kecelakaan manusia yaitu orang terjatuh dari kapal atau dermaga, tertabrak kendaraan, dan terkena lemparan tali buangan/tambat kapal merupakan risiko tertinggi yang terjadi di pelabuhan kecil multiguna. Analisis biaya-manfaat menemukan bahwa melakukan mitigasi risiko lebih menguntungkan daripada tidak melakukan. Diperoleh beberapa rekomendasi untuk mengatasi, mengurangi dan mengendalikan kecelakaan pada pelabuhan kecil multiguna yang pada intinya adalah kerja sistem, menguntungkan dan mudah dilaksanakan.

Port safety assessments are mostly conducted on large and major ports, not much research is conducted on small and multipurpose ports. Even though small multipurpose ports for archipelagic areas such as Indonesia have an important role, especially in the distribution of goods and people to areas that are not served by land and air transportation. Increased activity in small multipurpose ports, leads to an increased risk of accidents. This study aims to assess the risk of accidents in small multipurpose ports. The safety assessment model applies the Formal Safety Assessment (FSA) method of the IMO and the use of A s Low A s Reasonably Practicable (ALARP) with the assessment stage adjusting conditions in multipurpose small ports that are different from large ports. Qualitative methods with expert assessment supported by literature studies, Focus Group Discussions, interviews, and observation of research locations are carried out to obtain data. Validation of risk identification with the Eigen index, risk assessment supported by AHP weighting methods, and FTA development. Selection of Risk control and cost of benefit analysis of Net and Gross Cost of Averting Fatality (CAF) based on ALARP. The results of this study found that the FSA ALARP-based Model can improve safety at small multipurpose ports, with the highest risk being the occurrence of ship burns and human accidents where people fall from ships or wharf, get hit by vehicles, and get hit by ship mooring ropes is the highest risk that occurs in small multipurpose ports. A cost-benefit analysis found that mitigating risks is more beneficial than not doing. Several recommendations were obtained to overcome, reduce, and control accidents at small multipurpose ports which in essence are system work, profitable and easy to implement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Iqbal Padhanta
"Penelitian ini membahas tentang penilaian risiko keselamatan kesehatan kerja pada aktivitas structural works di PT. WIKA proyek pembangunan Hospital Teaching Universitas Indonesia tahun 2014. Penilaian risiko dilakukan untuk mendapatkan nilai risiko yang terdapat pada aktivitas structural works di PT. WIKA. Identifikasi bahaya dan risiko menggunakan Job Hazard Analisis (JHA). Analisis tingkat risiko menggunakan standar level risiko kualitatif AS/NZS 4360: 2004. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan observasional. Nilai risiko adalah hasil perkalian dari konsekuensi, dan kemungkinan. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat 53 risiko yang ada pada proses structural works.

This study discusses the occupational health safety risk assessment On Structural Works Activity in PT. Wijaya Karya Project Teaching Hospital Universitas Indonesia 2014. Risk assessment carried out to obtain the value of the risks inherent in the activity of structural works in PT. WIKA. Hazard identification and risk using the Job Hazard Analysis (JHA). Analysis of the level of risk using the standard risk level qualitative AS/NZS 4360:2004. This study used a cross-sectional study design with observational approach. Value is the result of multiplying the risk of consequences and possibilities. The study states that there are 53 existing risks in the process of structural works."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Daniel Adieu Manuturi, author
"Salah satu transportasi laut yang dapat memasuki daerah pedalaman dan area terpencil ialah angkutan laut Ro-Ro Roll On-Roll Off. Sarana angkutan laut Ro-Ro dan sejenisnya memiliki teknologi yang mampu memfasilitasi kebutuhan masyarakat, dikarenakan mempunyai draft minimum serta multifungsi. Pola ini dapat dikembangkan dan bersaing dengan transportasi lain, yang dimana memiliki tarif relatif murah dan terjangkau. Adanya berbagai dasar penyebab kecelakaan pada kapal ro-ro ferry menjadikan peraturan terhadap kapal ro-ro ferry semakin diperketat. Jenis kecelakaan dengan frekuensi terbesar adalah tubrukan/kontak di Pelabuhan Penyeberangan Merak ndash; Bakauheni pada periode Januari 2017 ndash; April 2018.
Faktor utama penyebab kecelakaan kapal di Pelabuhan Penyeberangan Merak Bakauheni ialah pengaruh cuaca. Langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi kecelakaan kapal di Pelabuhan Penyeberangan Merak Bakauheni dengan menggunakan metode FSA Formal Safety Assesment terbagi menjadi tiga yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengawasan dalam pelaksanaan peraturan di Pelabuhan Penyeberangan Merak Bakauheni, dan penanganan kecelakaan kapal oleh instansi terkait di pelabuhan. Penilaian risiko ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengurangi kecelakaan kapal ro-ro ferry dan mencegah konsekuensi yang lebih besar.

One of the sea transportation that can enter the inland and remote areas is the Ro Ro sea transport Roll On Roll Off. Ro Ro sea transport facilities and the like have technology that is able to facilitate the needs of the community, due to having minimum and multifunctional drafts. This pattern can be developed and compete with other transportation, which has relatively cheap and affordable tariff. The existence of various causes of accidents on board Ro Ro Ferry makes the regulation of the Ro Ro Ferry ship increasingly tightened. Type of accident with the largest frequency is the impact contact at the Port Crossing Merak Bakauheni in the period January 2017 April 2018.
The main factor causing ship accidents at Merak Crosswalk Bakauheni is the influence of weather. The steps that can be taken to reduce the ship accident at Merak Bakauheni Crossing by using FSA Formal Safety Assesment method is divided into three namely human resource quality improvement, supervision in the implementation of the regulations at the Merak Bakauheni Crossing Port, and the handling of ship accident by the institution related at the port. This risk assessment is expected to be a solution in reducing Ro Ro Ferry ship accidents and preventing greater consequences.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Megiwati
"Laboratorium Parasitologi mempunyai risiko tinggi terhadap Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang berasal dari sampel infeksius dan penggunaan bahan kimia pada pembacaan sediaan langsung dan pencucian media, kecelakaan kerja sebagai akibat dari alat ? alat mudah pecah dan bervoltase tinggi. Pajanan panas pada saat pembuatan dan pencucian limbah media yang berasal dari autoclave, kitter stirrer, dan oven sterilisator. Oleh karena itu, diperlukan manajemen risiko dakam setiap proses pekerjaannya. Analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja mengacu pada standar ISO 31000:2009.
Dari hasil penelitian diketahui setelah pengendalian risiko yang dilakukan di laboratorium Parasitologi FKUI yaitu administrative control dan penggunaan alat pelindung diri (APD) masih terdapat residual risk yang berada di tingkat risiko issue yaitu bahaya biologi yang berasal dari sampel infeksius, pada saat pembacaan sediaan langsung, pemilahan limbah, dan pencucian limbah media.

Laboratory of Parasitology has high risk of occupational illnesses from infectious sampels and the using of chemicals in the direct examination and waste media washing, work accident as a result from tools that can break easily and high voltage mechines. Heat exposure which frommaking media and waste media washing from autoclave, kitter stirrer, and oven sterilisator. Therefore, risk assessment in the laboratory is needed in every work processes. Ocupational health and safety risk Assessment refers to the ISO 31000:2009 standard.
From the results of reaserch known, after risk control which have been done in the Parasitology Laboratory that are administrative control and personal protective equipment, there is still residualrisk which in the issue level is biological hazard from infectious sampels, in direct examination, sorting the wastes, and waste media washingRisk assessment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bahr, Nicholas J.
Boca Raton: CRC Press, 2015
620.86 BAH s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>