Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149747 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desintya Afta Crissanti
"Penyebaran berita palsu sering terjadi di internet dan media sosial. Kemampuan literasi media, termasuk pengetahuan tentang kepemilikan media, penting untuk membantu kita mengevaluasi informasi. Kepemilikan media mempengaruhi konten berita yang diciptakan oleh media tersebut. Oleh karena itu, mengetahui kepemilikan media dapat membantu konsumen menelaah kembali berita yang dipublikasi oleh media. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah edukasi tentang kepemilikan media dapat memengaruhi persepsi kredibilitas berita daring. Peneliti melakukan studi eksperimental dengan desain between-subject post-test only. Sebanyak 132 mahasiswa sarjana Universitas Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini. Apparent Reality and Source Credibility Indices digunakan untuk mengukur persepsi kredibilitas. Hasil analisis independent samples t-test menunjukkan bahwa edukasi literasi media tentang media ownership tidak berpengaruh pada persepsi kredibilitas artikel berita.

The spread of fake news often occurred on the internet and social media. Media literacy skills, including media ownership knowledge, are crucial to help us evaluate the information that we receive. Media ownership could affect how news contents were created by the media. Knowing media ownership could help consumers analyze news content published by the media. This study aimed to see whether education about media ownership could affect the perception of credibility of online news. An experimental study using between-subject post-test only design on 132 undergraduate University of Indonesia students was conducted. Apparent Reality and Source Credibility Indices was used to measure perception of credibility. Independent t-test analysis showed that education on media ownership did not affect perception of credibility of online news."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Gaol, Las Asimi
"Fenomena hoax marak terjadi di Indonesia, sebelum dan sesudah pemilu. Di era post-truth saat ini, kebenaran informasi seperti berita cenderung lebih dinilai berdasarkan emosi dan keyakinan seseorang, sejalan dengan penjelasan konsep motivated reasoning. Namun, penyebaran berita bohong juga bisa dijelaskan dengan firehose of falsehood, yakni teknik pengungkapan berita bohong dalam skala besar sehingga mereka percaya itu benar. Mekanisme yang menjelaskannya adalah konsep ilusi kebenaran berdasarkan kelancaran pemrosesan informasi. Penjelasan ini telah dibuktikan oleh penelitian di AS dan penelitian ini ingin mereplikasi penelitian eksperimental secara konseptual menggunakan 2 (Type: true vs lie, dalam) x 2 (Paparan: sekali vs dua kali, dalam) x 2 (Peringatan: tanpa peringatan vs Dengan peringatan, antara) desain campuran. Selain itu, moderasi gaya kognitif pada efek eksposur pada akurasi yang dirasakan juga diselidiki. Pengumpulan data menggunakan LimeSurvey dan dilakukan secara tatap muka. Pesertanya adalah 174 mahasiswa UI pengguna WhatsApp berusia 18-24 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh terhadap jenis berita, namun tidak menunjukkan pengaruh keterpaparan dan peringatan terhadap ketepatan yang dirasakan sehingga tidak mereplikasi temuan penelitian sebelumnya. Diduga, literasi media yang baik dilihat dari pengaruh utama jenisnya mempengaruhi hasil ini. Interaksi antara variabel dan moderasi masih belum dapat disimpulkan karena jumlah sampel yang tidak mencukupi.

The hoax phenomenon is rife in Indonesia, before and after the election. In the current post-truth era, the truth of information such as news tends to be more assessed based on one's emotions and beliefs, in line with the explanation of the concept of motivated reasoning. However, the spread of fake news can also be explained by firehose of falsehood, a technique for disclosing fake news on a large scale so that they believe it is true. The mechanism that explains it is the illusion of truth concept based on the smooth processing of information. This explanation has been proven by research in the US and this study wants to replicate experimental research conceptually using 2 (Type: true vs lie, in) x 2 (Exposure: once vs twice, in) x 2 (Warning: no warning vs with warning) , between) mixed designs. In addition, cognitive style moderation on the effects of exposure on perceived accuracy was also investigated. Data collection using LimeSurvey and carried out face to face. The participants were 174 UI students using WhatsApp aged 18-24 years. The results of this study indicate an influence on the type of news, but do not show the effect of exposure and warning on perceived accuracy so that they do not replicate the findings of previous studies. It is suspected that good media literacy in terms of the main influence of its type influences this result. The interaction between variables and moderation is still inconclusive due to insufficient sample size."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutahaean, Irfandani
"Proses persidangan kasus korupsi e-KTP yang melibatkan mantan ketua DPR Setya Novanto menarik perhatian media untuk memberitakannya. Selain diberitakan melalui teks pemberitaan persidangan ini juga turut ditampilkan melalui informasi visual berbentuk foto. Tulisan ini membahas tentang stigma terhadap Setya Novanto yang diperlihatkan melalui berita foto di media berita berbasis online. Kumpulan berita foto yang telah penulis kumpulkan dibahas dengan menggunakkan pemikiran dari Becker dan Cohen terkait kategori tingkah laku menyimpang untuk melihat kategori stigma terhadap Setya Novanto yang diperkuat melalui berita foto. Hasil tulisan ini melihat bahwa berita foto persidangan Novanto bisa dikatakan mencerminkan kategori baik dalam penjelasan Becker maupun Cohen.

The trial process of the e-KTP (electronic-Identity Card) corruption case involving former chairperson of Indonesian parliament Setya Novanto, attracted media attention to report it. In addition to being reported through the text of the news, this trial was also displayed through visual information in the form of photographs. This article discusses the stigma against Setya Novanto which is shown through photo news in online-based news media. The collection of photo news that the author has collected is discussed by using the explanation of Becker and Cohen regarding the category of deviant behavior to see the category of stigma against Setya Novanto reinforced through photo news. The results of this paper to see that the news photos of Novanto's trial can be said to reflect the categories both in Becker's and Cohen's explanation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Hendry Roris P.
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik suap wartawan daring dan proses gatekeeping media daring dalam memproduksi berita rilis. Ada lima tingkatan level yang mempengaruhi produksi rilis menjadi berita, tiga diantaranya adalah wartawan, sumber berita dan organisasi media Reese dan Shoemaker, 1996 . Metode studi kasus dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap empat belas informan yang berasal dari lima kategori, yaitu enam informan wartawan media daring baik yang mengikuti organisasi profesi maupun tidak, empat informan dari kalangan narasumber, dua informan dari perusahaan media daring, satu dari organisasi profesi dan satu lagi dari Dewan Pers.
Data penelitian menunjukkan bahwa praktik suap berita rilis telah terjadi secara masif dan terpola dengan baik yaitu menggunakan perantara yang disebut kordinator lapangan Korlap. Ada juga narasumber yang secara langsung mengirim rilis agar diterbitkan oleh wartawan media daring dengan janji akan diberikan uang. Praktik suap menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terpola dan masif di kalangan wartawan media daring.
Studi ini menunjukkan bahwa selain faktor upah dan pengawasan, munculnya praktik suap di kalangan wartawan media daring disebabkan beragam faktor lain, seperti adanya sistem kebijakan ngepos dan kebijakan target berita pada wartawan media daring. Penelitian ini telah mampu menunjukkan bukti empiris, terjadinya praktik suap dalam produksi berita rilis, yang dimulai dengan adanya kesepakatan antara pemberi suap giver dan penerima suap receiver . Selain itu, penelitian ini mendukung pernyataan penelitian sebelumnya bahwa wartawan yang berada di lapangan, memiliki kesempatan untuk menyembunyikan atau menonjolkan fakta Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese: 1996.

The purpose of this study is to find out the practice of bribery of online journalists and the process of gatekeeping online media in producing news releases. There are five levels that affect news production, three of them are journalists, news sources and media organizations Reese and Shoemaker, 1996. The case study method was conducted with in depth interviews on fourteen informants from five categories six informants from online journalists who be members or non members of professional organizations, four informants came from news sources, two informants from online media companies, one from professional organizations and one more from the Press Council.
Research data shows that the practice of bribery news releases have occurred in a massive and well patterned that is using an intermediary called Koordinator Lapangan Korlap. There are also news sources who directly send their release to be published by online journalists with the money deal. Bribery becomes customary and is done in a patterned and massive manner among online media journalists.
This study shows that in addition to wage and supervisory factors, the emergence of a bribery among online journalists is due because of many factors, such as a ngepos and kuota berita policy system. This study has been able to show empirical evidence, the occurrence of bribery in the news production of news releases, which begins with an agreement between the giver and the receiver of the bribe. In addition, this study supports the previous research statement that journalists who are in the field, have the opportunity to hide or accentuate the facts Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese 1996 .
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T49103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Axel Putra Hadiningrat
"Media berita dalam situasi globalisasi tertantang dengan munculnya penyebaran berita palsu dan ketidakpercayaan masyrakat terhadap media. Munculnya sumber media alternatif dalam dunia digital telah menjadi sebuah tren bagi masyarakat dalam mengakses berita. Namun kredibilitas dari media alternatif masih dipertanyakan akibat dari kurangnya pengawasan dan kontrol dalam media digital. Dengan demikian, metode transparansi media dilihat dapat menjadi sebuah solusi untuk mengurangi penyebaran berita bohong di media massa. Disisi lain, dunia saat ini sedang memasuki era pasca kebenaran dimana masyarakat tidak memperdulikan fakta asli terhadap sebuah berita melainkan mengikuti emosi dan opini pribadi mereka ketika mengakses berita. Tantangan transparansi media tidak hanya datang dari masyarakatnya saja namun tanggung jawab jurnalis dalam melaporkan berita juga penting karena, masyarakat dan jurnalis adalah subyek dari transparansi. Efektivitas transparansi untuk mengurangi penyebaran berita bohong masih kompleks karena pengetahuan masyarakat terhadap konsep transparansi media masih asing. Walaupun efektivitas transparansi media untuk melawan penyebaran hoax masih dipertanyakan, transparansi media itu penting untuk membangun kredibilitas sebuah media.

News outlets in a globalization setting found themselves challenged by the spread of fake news and public distrust towards media. The emergence of alternative news outlets in digital spaces as a new news source of news media has become the trend for today rsquo s audience in accessing information. However, the credibility of alternative news outlets remains questionable as digital news media is lacking of gatekeeping and control. Therefore, Media transparency method come to be viewed as the solution to decline the spread of Hoax and fake news. On the other hand, today rsquo s world is now facing the era of post truth where people are tending to ignore the actual facts of the information and rather follow their emotion in consuming the news. Furthermore, the challenge of transparency comes not only from the audience but also from the journalist rsquo s responsibility because both audience and journalist are responsible for and subjected to transparency. The effectiveness of transparency to decline fake news is complex given that, public knowledge towards the importance of media transparency is still an extraneous concept. Moreover, even transparency effectiveness to tackle the spread of hoax remains questionable, media transparency is essential to support the credibility of news. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reza Satya
"Social Endorsement Cues (SECs) merupakan indikator seberapa banyak dukungan terhadap suatu postingan di media sosial. Semakin tinggi SECs maka informasi di media sosial akan dianggap semakin kredibel. Namun, terdapat isu metodologis yang mempengaruhi penelitian sebelumnya dan perlu diatasi, yaitu jumlah stimulus (topik berita), tampilan yang tidak realistis, dan confirmation bias. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen secara online dengan desain 2 (keaslian berita : asli vs palsu) x 2 (tingkat SECs : tinggi rendah) within subject. Tujuannya adalah melihat pengaruh keaslian berita dan tingkat SECs terhadap persepsi kredibilitas berita di platform X dan bagaimana pengaruhnya jika mengontrol confirmation bias partisipan. Hasilnya menunjukkan bahwa berita asli dianggap lebih kredibel daripada berita palsu dan tingkat SECs harus berinteraksi dengan keaslian berita agar dapat memberikan pengaruh yang signifikan. Selain itu, confirmation bias merupakan variabel kovariat yang harus dikontrol. Penelitian ini dapat membantu mengembangkan model teoretis mengenai bagaimana individu mengevaluasi kredibilitas berita di media sosial.

Social Endorsement Cues (SECs) are indicators of the level of support for a post on social media. The higher the SECs, the more credible the information on social media is perceived to be. However, there are methodological issues affecting previous research that need to be addressed, such as the number of stimuli (news topics), unrealistic display, and confirmation bias. This study employs an online experimental method with a 2 (news authenticity: real vs. fake) x 2 (SECs level: high vs. low) within-subjects design. The aim is to examine the influence of news authenticity and SECs level on the perceived credibility of news on platform X, and how this influence changes when controlling for participants' confirmation bias. The results show that real news is perceived as more credible than fake news, and the SECs level must interact with news authenticity to have a significant effect. Additionally, confirmation bias is a covariate that must be controlled. This study can help develop theoretical models on how individuals evaluate the credibility of news on social media."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Altyo Pradana
"Penulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana proses terjadinya trial by the press dalam pemberitaan mengenai kasus kopi ber-sianida yang dilakukan oleh poskotanews.com. Dalam melakukan pemberitaan mengenai kasus ini, poskotanews dipengaruhi oleh agenda setting dan nilai berita kejahatan yang dikemukakan oleh Yvonne Jewkes untuk menambah daya tarik dari sebuah berita. Penulis menggunakan analisis isi deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan aspek-aspek dan karakteristik dari pesan yang terdapat dalam pemberitaan mengenai kasus kopi ber-sianida yang dilakukan oleh poskotanews.com. Hasil penelusuran pemberitaan poskotanews.com mengenai kasus kopi ber-sianida menunjukkan bahwa terdapat pemberitaan yang tidak berimbang dan cenderung menyudutkan Jessica Kumala Wongso yang menjadi tersangka tunggal dalam kasus tersebut. Hal ini memicu terjadinya praktik trial by the press terhadap Jessica dalam pemberitaan yang dilakukan oleh poskotanews.com.

The writing of this final project is aimed to explain how the process of trial by the press came to be on the news published by poskotanews.com regarding the cyanide coffee case. In publishing news regarding the aforementioned case, poskotanews is influenced by agenda setting and crime news values brought up by Yvonne Jewkes to add appeal on certain news. The author uses descriptive analysis aiming to describe various aspects and characteristics from the messages delivered by poskotanews.com on the news regarding the cyanide coffee case. Searches conducted on news published by poskotanews.com regarding the cyanide coffee found articles that are inconsistent and directly pointing to Jessica Kumala Wongso as the only suspect in the case. The aforementioned action led to the acts of trial by the press towards Jessica in the news published by poskotanews.com. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Walijundi Akbar
"Berita online sebagai media yang saat ini umum digunakan individu untuk mendapatkan informasi memiliki berbagai fitur baru yang tidak ada pada berita cetak, salah satunya adalah kolom komentar. Fitur baru ini tidak selalu menguntungkan melainkan dapat pula merugikan berita yang membawanya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dinamika dari bentuk berita dan jenis komentar terhadap penilaian kualitas berita serta enjoyment individu dalam membaca berita online. Dilakukan eksperimen daring dengan rancangan 2 Komentar Sopan vs Tidak Sopan x 2 Komentar Berbobot vs Tidak Berbobot x 2 Format Teks vs Infografik dengan 252 partisipan berusia 18-34 tahun yang paling tidak membaca satu artikel berita online setiap harinya. ANOVA faktorial menunjukkan berita yang mengandung komentar tidak sopan dinilai berkualitas lebih rendah dan menghasilkan tingkat enjoyment yang rendah sedangkan tidak terdapat pengaruh dari bentuk berita terhadap keduanya. Walaupun begitu, bentuk berita menghasilkan penilaian berita yang lebih rendah apabila disertai komentar tidak sopan. Implikasi komentar tidak sopan pada berita terhadap brand media berita serta tingkah laku membaca berita audiens didiskusikan.

Unlike traditional print news, online news whether it appears in the form of text or infographics, enables readers to comment on a news article immediately. This feature facilitates audience participation. At the same time, previous research also showed that online news readers might use comments from other readers to evaluate the quality of the news article. This study examined the influence of news form,uncivil comment, and substance of the comments on perceived quality and enjoyment of online news. Online experiment with 252 participants Age 18 34, at least read online news every day was conducted using 2 civil vs. uncivil comment x 2 substantiated vs. unsubstantiated reasoning x 2 infographic vs. text news factorial design. The result suggested that uncivil comment negatively affected perceived quality and enjoyment in online news. News form and substance of the comment had no main effect on perceived news quality or news enjoyment. However, an interaction news form and civility was found infographic news was perceived more negatively when it received uncivil comments."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radhitya Purnama
"Tesis ini membahas tentang bagaimana media massa online mengkonstruksi informasi mengenai isu budaya membaca. Metode analisis menggunakan analisis framing Robert Entman di situs berita Kompas.com dan Liputan6.com. Hasil kajian menunjukkan bahwa framing berita didominasi oleh pendefinisian masalah budaya membaca sebagai masalah akses informasi dan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya membaca. Framing berita yang sangat dipengaruhi oleh sumber berita mengakibatkan isi berita cenderung menguntungkan sumber berita. Konstruksi realitas yang dibangun oleh sumber berita. Contohnya pada sumber pemerintah yang ingin menunjukkan bahwa institusinya telah melakukan tanggung jawab dan memiliki peran strategis dalam mengatasi rendahnya budaya membaca.

This thesis discuss about how online mass media construct information about reading culture issue using Robert Entman 39 s Framing analysis method on two news portal Kompas.com and Liputan6.com. The study result shows that news framing is dominated by the problem definition that lack of reading culture was caused by information access problem and the low awareness of people about the importance of reading culture. News Framing are immensely affected by the news source which resulting content of the news tend to be in favor of the news source.For Example, Government source oftenly create a frame wich wants to display that their institution already do their responsibilities and have strategic role to resolve the lack of reading culture. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T49111
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pinto Luhur Karsanda
"Tingginya konsumsi internet oleh masyarakat mendorong media tradisional untuk mengalihkan produknya ke ranah digital. Hal ini membuat persaingan di antara media digital menjadi semakin ketat, dan salah satu pihak yang terlibat di dalam persaingan ini adalah KMK Online dengan produknya liputan6.com. Salah satu strategi yang digunakan KMK Online untuk memperoleh keunggulan kompetitif dari kompetitornya adalah meningkatkan user engagement pengguna terhadap liputan6.com lewat fitur komentar. Namun, saat ini adalah engagement pengunjung terhadap fitur tersebut masih rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu faktor apa saja yang dapat mempengaruhi motivasi pengguna dalam menggunakan fitur komentar di situs berita daring, khususnya liputan6.com dengan menggunakan structural equation modeling SEM. Hasil penelitian ini membuktikan variabel agreeableness, entertainment, impact, narcissism, dan public opinion berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi pengguna fitur komentar di situs berita daring.

High consumption of internet access in Indonesia caused the conventional media companies to digitalize their product. This phenomenon increases the competitiveness among media companies. One of them is KMK Online with its product liputan6.com. KMK Online's strategy to increase its competitive advantages among competitors is to enhance user engagement with comment feature. Unfortunately, right now its user engagement is not enough to satisfy the company.
The purpose of this research is to find out which factors that can influence user motivation in using comments feature on online news, especially liputan6.com using structural equation modeling SEM. The result of this research shows that agreeableness, entertainment, impact, narcissism, and public opinion influence user's motivation to use comment feature significantly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>