Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165047 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Seto Wahyu Jatmiko
"

Proses produksi pada industri proses  bersifat kontinyu  dan lebih banyak menggunakan otomatisasi di setiap bagian proses produksi dibandingkan industri diskrit. Sehingga pemeliharaan pada industri proses cenderung lebih  siap, sesuai industri 4.0, untuk memberikan data-data real time tentang kondisi mesin yang kemudian dianalisis menggunakan big data, dibandingkan industri diskrit. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat delapan skenario terkait perkembangan manufaktur digital era industri 4.0 yaitu data analitis, sistem informasi yang interoperable, pendidikan dan pelatihan, perencanaan pemeliharaan berbasis fakta, prosedur kerja cerdas,  perencanaan pemeliharaan dengan perspektif sistem, standar dan peraturan lingkungan. Skenario tersebut digunakan sebagai masukan untuk rekomendasi strategi dalam implementasi industri 4.0 pada  bidang pemeliharaan di industri proses. Skenario tersebut dianalisa menggunakan metode Interpretative Structural Modelling (ISM), dimana pengambilan data menggunakan penilaian pakar dalam bentuk kuesioner  sehingga diperoleh keterkaitan masing masing skenario dan suatu model diagraph ISM. Analisa lebih lanjut, diperoleh nilai dependent yang rendah dan nilai driver power yang tinggi dari delapan skenario, yang kemudian dapat diketahui sebagai faktor kunci untuk rekomendasi strategi  pemeliharaan.

 


Process industries usually use  more automation due to their continuous process compare to discrete industry.  Then, maintenance in industry process have better preparedness  to get real machine data to facility big data analysis in industry 4.0 than discrete industry. Research according maintenance in industry 4.0 era identified eight the most probable scenarios for maintenance organisations which are data analytics, interoperable information systems, big data management, education and training, fact-based maintenance planning, smart work procedures, maintenance planning with a systems perspective, and environmental legislation and standards. These scenarios was used as direct input to strategic development of recommendation industry 4.0 implementation in process industry maintenance. These scenario was analyzed by Interpretative Structural Modelling (ISM) method, where  expert’s opinion was collected using questionnaire to give directional relationship of these scenarios  and develop a diagraph ISM structure. More analysis approach, low dependent and high driver power value of scenario was identified as a key success factor for maintenance strategy in process industry.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Fattahatin Muizzullah
"Industri 4.0 telah menjadi isu global di dunia, pemerintah Indonesia merespon isu tersebut dengan meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0 untuk merevitalisasi industri di Indonesia yang menunjukan trend penuruan kontribusi PDB nasional. Pada peta jalan tersebut, salah satu prioritas adalah memberdayakan industri kecil dan menengah (IKM) melalui teknologi, namun belum dijelaskan strategi kebijakan dalam mendorong daya saing IKM melalui penerapan teknologi. Untuk mencapai tujuan implementasi industri 4.0, lean manufacturing menjadi way of thinking dalam menentukan strategi implementasi. Kombinasi penerapan lean manufacturing dan industri 4.0 sanggup meningkatkan performa IKM. Penelitian ini bertujuan membangun model ilustrasi implementasi industri 4.0 dengan pendekatan lean manufacturing di IKM dengan menggunakan metode sistem dinamis, sehingga dapat diketahui stretagi kebijakan yang tepat dalam memberdayakan IKM melalui teknologi. Model tersebut dikembangkan juga untuk melihat keterkaitan antar faktor-faktor dan faktor kunci yang berdampak pada proses implementasi industri 4.0. Hasil dari penelitian yang dilakukan memperlihatkan bahwa dukungan manajemen adalah faktor kunci dari implementasi industri 4.0 di IKM, serta terlihat bahwa dengan terus menerapkan industri 4.0 dengan pendekatan lean manufacturing dapat meningkatkan daya saing IKM. Strategi kebijakan yang diambil oleh pemerintah harus dapat membentuk ekosistem perbaikan berkelanjutan dengan melibatkan dukungan manajemen, keterbukaan terhadap perubahan serta budaya di IKM tersebut.

Industry 4.0 has become a global issue in the world, Indonesian government responded this issue by launching the road map of Making Indonesia 4.0 to revitalize industry in Indonesia which shows a declining trend in the contribution of national GDP. In the road map, one of the priorities is to empower SMIs through technology, but the policy strategy has not been described in accelerating the competitiveness of SMIs through the adoption of technology. To achieve the goal of industry 4.0 implementation, lean manufacturing becomes the way of thinking in determining the implementation plan. The combination of lean manufacturing and industry 4.0 application could improve the performance of SMIs. This study aims to build an illustrative model of industry 4.0 implementation in SMIs with lean manufacturing approach using system dynamics methods to identify the right policy structure in empowering SMIs through technology. The model was also developed to see the interrelationship between the key factors and factors that have an impact on the industry 4.0 implementation process. The results of the research conducted show that management support is key factor to implement the industry 4.0 in SMIs and it seen that continuing to implement industry 4.0 with lean manufacturing approaches can improve the competitiveness of SMIs. The policy strategy adopted by the government must be able to establish an ecosystem of continuous improvement by involving management support, openness to change and SMIs culture."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunizar Zen
"Industri 4.0 telah menjadi salah satu fokus teknologi yang masih berusaha untuk dicapai, terutama oleh negara-negara berkembang. Indonesia sebagai negara berkembang memiliki lima sektor industri prioritas yang diprioritaskan untuk dikembangkan, yaitu Industri Makanan dan Minuman, Industri Kimia, Tekstil, dan Industri Pakaian, Industri Otomotif, dan Industri Elektronik. Salah satu prinsip industri 4.0 yang akan dikemukakan dalam makalah ini adalah interoperabilitas, kemampuan sistem komputer atau perangkat lunak untuk mengubah dan memanfaatkan informasi, mesin, sensor dan manusia dapat terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. Tesis ini bertujuan untuk meningkatkan laba perusahaan dengan memberikan informasi yang dapat ditindaklanjuti dan real-time, meningkatkan produktivitas, mengurangi downtime, atau meningkatkan komunikasi. Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) digunakan untuk mengukur produktivitas mesin filter (penyaring) udara otomotif. Dengan mengukur OEE dan kerugian yang mendasarinya, kita dapat memperoleh informasi untuk meningkatkan atau memperbaiki proses produksi dan mencapai OEE yang lebih tinggi.

Industry 4.0 has become one of the technological focuses that are still trying to be achieved, especially by developing countries. Indonesia as a developing country has five priority industry sectors that are prioritized to develop, The Food and Beverage Industry, Chemical Industry, Textile, and Apparel Industry, The Automotive Industry, and The Electronics Industry. One of the principles of Industry 4.0 which will be put forward in this paper is Interoperability, the ability of computer systems or software to change and utilize information, machines-sensors and humans can connect and communicate with each other. This thesis aims to improve the bottom line of companies by delivering actionable and real-time information, increasing productivity, reducing downtime, or enhancing communication. Overall Equipment Effectiveness (OEE) method is used for measuring automotive air filters machine productivity. By measuring OEE and the underlying losses, we can get pieces of information to improve or fix  the production process and reach a higher OEE value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53341
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuarta Ilham Partama
"Fenomena Pabrik Pintar pada era Industri 4.0 yang dipercaya memiliki banyak keunggulan dianggap sebagai momentum yang tepat untuk merevitalisasi sektor manufaktur yang kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia semakin menurun setiap tahunnya. Meskipun demikian penerapan Pabrik Pintar tidaklah mudah karena memiliki berbagai tantangan. Beberapa penelitian tentang Industri 4.0 yang telah dilakukan mengabaikan analisis tentang tantangan yang akan dihadapi dalam penerapannya. Selain itu dibutuhkan penelitian yang lebih spesifik terhadap industri tertentu dan dengan keadaan negara tertentu dalam menerapkan Pabrik Pintar Industri 4.0. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Pabrik Pintar pada industri manufaktur otomotif di Indonesia menggunakan multi criteria decision making (MCDM) yang disebut Best Worst Method (BWM). Hasil penelitian menunjukan bahwa masalah kompleksitas dalam mengintegrasikannya, tingginya biaya investasi, dan kurangnya infrastruktur digital menjadi tiga tantangan prioritas. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi pedoman agar terciptanya penerapan Industri 4.0 yang sukses sehingga Pabrik Pintar dalam industri manufaktur otomotif dapat tercapai.
Everyone is talking about smart factories of Industry 4.0. Many believe this phenomena provides the right momentum to revitalize the manufacturing sector which in the last several years has shown a decline in its contribution to the Indonesian economy. However, the implementation of smart factories, is not without challenges, and studies on i4.0 thus far have not really addressed these challenges. In fact, a more thorough study on smart factories of i4.0 is needed for a specific industry within a certain country condition. This study aims to analyze the implementation of smart factories in the automotive manufacturing industry in Indonesia using multi-criteria decision making, called the Best Worst Method (BWM). The results will show the complexity of system integration, high investment costs, lack of digital infrastructure are the three challenges to be prioritized. Results of the study are expected to provide a guideline for a successful implementation of Industry 4.0 for smart factories in the automotive manufacturing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54269
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yaser Ali Husen
"Lean Manufacturing telah menjadi pendekatan utama untuk menciptakan proses manufaktur yang sangat efisien sejak awal 1990-an. Ini mungkin sangat berhasil karena keefektifannya dalam mengurangi kompleksitas dan menghentikan pekerjaan atau pemborosan yang tidak perlu. Saat ini, istilah Industri 4.0 menggambarkan visi sistem manufaktur masa depan. Penelitian sebelumnya menunjukkan kemungkinan untuk mengintegrasikan dan menggabungkan pendekatan lean dan sistem Industry 4.0. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara kedua konsep tersebut. Selain itu, mereka menyimpulkan bahwa mengintegrasikan pendekatan lean dan Industry 4.0 mengarah pada pengurangan biaya yang lebih besar daripada hanya menerapkan salah satunya. Penelitian ini merangkum dan mengusulkan kerangka kerja (framework) yang dapat memandu implementasi integrasi Lean Manufacturing dan Industry 4.0.

Lean manufacturing has been the primary approach for creating highly efficient manufacturing processes since the early 1990s. It may be very successful due to its effectiveness in reducing complexity and heading off unnecessary works or waste. At present, the term Industry 4.0 depicts a vision of the future manufacturing system. Previous researches indicate the possibility to integrate and combine the lean approach and Industry 4.0 system. Previous researches suggest that there are positive relationships between the two concepts. Besides, they conclude that integrating the lean approach and Industry 4.0 leads to a greater cost reduction than implementing only one of them. The current paper summarizes and proposes a framework that can guide the implementation of the integration of lean manufacturing and Industry 4.0."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ashania Rahmadhani
"Transformasi yang besar dalam industri automasi telah memasuki fase baru yang dikenal sebagai era Industri 4.0. Fenomena perkembangan teknologi secara besar pada era industri ke-4 ini telah mendesak negara-negara di dunia untuk mengambil langkah dalam merevitalisasi teknologi pada industri penopang pertumbuhan ekonomi negaranya, khususnya industri manufaktur, agar dapat merasakan manfaat-manfaat yang dijanjikan oleh penggunaan teknologi industri 4.0 tersebut dalam kurun waktu panjang. Sebagai negara berkembang yang sedang berupaya untuk mengoptimalkan kinerja dan potensi dari sektor manufaktur nya, Indonesia pada tahun 2018 meluncurkan sebuah peta jalan implementasi industri 4.0 pada lima sektor unggulannya yang berjudul Making Indonesia 4.0. Industri makanan dan minuman sebagai kontributor PDB terbesar dari industri manufaktur non-migas ini merupakan industri penopang dari perekonomian Indonesia dan dipilih sebagai industri prioritas dalam pengimplementasian peta jalan industri 4.0 di Indonesia. Dalam upaya mempercepat implementasi, pemerintah menyusun beberapa kebijakan yang diharapkan dapat mengakselerasi tingkat adopsi teknologi pada industri yang telah dipilih termasuk industri makanan dan minuman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari kebijakan-kebijakan pemerintah terhadap adopsi teknologi industri 4.0 pada sektor makanan dan minuman menggunakan pendekatan sistem dinamis. Hasil akhir dari penelitian ini berupa model konseptual yang menggambarkan interaksi antarvariabel dalam percepatan adopsi teknologi industri 4.0 pada industri ini.

The great transformation in industrial automation has entered a new phase known as the Industrial 4.0. The phenomenon of major technological developments in industry 4.0 has triggered countries in the world to take steps in revitalizing their nation-wide industrial technology in order to reap the benefits from Industry 4.0. As a developing country which is trying to optimize the performance and potential of its manufacturing sector, Indonesia launched a national roadmap for implementing industry 4.0 in its five leading sectors entitled Making Indonesia 4.0. The food and beverage industry, as the largest GDP contributor of the non-oil and gas manufacturing industry, was chosen as the priority industry in implementing 4.0 industrial roadmap in Indonesia. To accelerate the implementation, the government has developed a number of policies that are expected to accelerate the level of technology adoption in selected industries including the food and beverage industry. This paper aims to analyse the impact of industrial policies toward industry 4.0 implementation in food and beverage industry in Indonesia by using system dynamics approach. The output of this research is a conceptual model representing variable interactions that hasten technologies 4.0 adoption in this industry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adizty Suparno
"Indonesia merupakan salah satu negara Asia Tenggara yang optimis dengan konsep industri 4.0 yang dapat mengubah model bisnis untuk menghadapi persaingan kedepannya. Tetapi masih sedikit perusahaan yang melakukan transformasi industri 4.0. Salah satu penghambat transformasi tersebut adalah kesulitan dalam melakukan integrasi. Pada kenyatannya hal tersebut adalah salah satu target akhir dari industri 4.0 dan memerlukan perubahan secara bertahap untuk mewujudkannya salah satunya dengan tahapan maturitas. Hal tersebut menunjukan ada perbedaan pemahaman pada perusahaan. Serious simulation game dapat membantu perusahaan untuk menganbil keputusan tanpa ragu akan kegagalan dan mendapatkan umpan balik untuk membangun model keputusan yang baru. Serious simulation game masih sedikit dilakukan untuk media pembelajaran industri 4.0 dan belum ada yang menekankan pada tingkat maturitas. Pembelajaran tingkat maturitas dapat membantu perusahaan dalam mengevaluasi transformasi industri 4.0. Tujuan permainan ini adalah untuk mengedukasi pemain mengenai tahapan transformasi industri 4.0 dengan mencapai tingkat maturitas dan keuntungan aktual yang maksimal. Permainan berinfrastruktur multi player untuk memunculkan interaksi antar pemain sehingga menimbulkan kolaborasi dan integrasi antar pemain.

Indonesia is one of the Southeast Asian countries that are optimistic about the concept of industry 4.0 that can change the business model to overcome future competition. Only a few companies did industry transformation 4.0. One obstacle to this transformation is the difficulty in integration. It is one of the final targets of Industry 4.0 and needs stages of changes to make it happen such as maturity model. The discrepancy shows the difference in understanding. Serious simulation games can help companies to take decisions without hesitation to return and get feedback to create new decision models. Serious simulation games are still little done for industry learning media 4.0 and no one has been supported at the level of maturity. Maturity level learning can help companies create a road map to transform industry 4.0. This game aims to educate players about the industry 4.0 transition by achieving maximum maturitas and actual profit levels-Multi-player infrastructure game to bring out the interaction between players to create collaboration and facilitate between players."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silmi Aprilia Andari
"Menurut penelitian, Reconfigurable Manufacturing System (RMS) adalah konsep yang paling mungkin untuk membantu produsen agar tetap kompetitif di persaingan pasar. RMS adalah kelas sistem manufaktur yang kompleks, dimana memerlukan pemahaman menyeluruh tentang perencanaan proses dan penjadwalan untuk mendapatkan hasil yang efisien, oleh karena itu masih dianggap sulit untuk dipahami oleh para praktisi. Meskipun begitu, RMS tidak berkembang dan terkenal di kalangan industri. Di sisi lain, serious game adalah media pembelajaran yang efektif bagi para insinyur untuk membuat keputusan praktis yang masuk akal dengan menggabungkan perolehan pengetahuan dan keterampilan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang langkah awal dalam membuat serious game yang akan meningkatkan pemahaman tentang RMS dengan memperkenalkan karakteristik intinya. Permainan ini akan mengharuskan pemain untuk menentukan peningkatan optimal pada sistem manufaktur dengan mengkonfigurasi ulang elemen pada sistem tersebut. Model awal yang dihasilkan dalam penelitian ini akan mencakup elemen sistem yang menggambarkan karakteristik inti RMS dan bagaimana elemen tersebut diimplementasikan dalam serious game.

According to studies, the Reconfigurable Manufacturing System (RMS) is the most likely concept to assist manufacturers in remaining competitive in the market. RMS is a complex class of manufacturing systems, which necessitates a thorough understanding of process planning and scheduling to produce efficiently, and is, therefore, difficult to understand by practitioners. Besides their interest, RMS is not developed and is well known in the industry. On the other hand, serious games were an effective learning tool for engineers to make sensible, practical decisions by combining knowledge and skill acquisition. This research aims to design the first steps of creating a serious game that would improve understanding of RMS by introducing its core characteristics. This game would require the player to determine the optimum upgrade for a manufacturing system by reconfiguring the system's elements. The preliminary model generated in this study will include system elements that describe the core characteristics of RMS and how they are implemented in the serious game.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christin Arauna Hulu
"Perkembangan pesat dalam teknologi digital telah membawa fenomena baru revolusi industri, yang umumnya disebut oleh Industry 4.0. Revolusi ini memperkenalkan kita dengan teknologi modern yang mendukung konektivitas seluruh komponen dalam industri. Namun, konektivitas bukan satu-satunya keuntungan yang akan bertujuan untuk mendukung keberlanjutan dalam industri. UNIDO telah menetapkan relevansi Industri 4.0 dan keberlanjutan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan global nomor 7 dan 9 bahwa pengembangan industri digital akan mendukung pertumbuhan energi berkelanjutan industri, termasuk efisiensi energi. Oleh karena itu, implikasinya pasti akan mempengaruhi setiap negara dengan signifikansi yang berbeda, termasuk Indonesia sebagai salah satu negara industri yang sedang berkembang. Menanggapi hal itu, Indonesia saat ini telah merumuskan inisiatif peta jalan untuk memasuki era Industri 4.0, Making Indonesia 4.0. Merintis penelitian akademisi Industri 4.0 di Indonesia, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari pengembangan dan implementasi teknologi Industri 4.0 berdasarkan konsep pada roadmap terhadap efisiensi energi di Indonesia. Output dari penelitian ini adalah berbentuk analisis kebijakan dalam berbagai skenario untuk mencapai efisiensi energi dari adopsi teknologi Industri 4.0, berdasarkan pengembangan model Sistem Dinamis.

Rapid development in digital technology has brought a new phenomenon of industrial revolution, generally called by Industry 4.0. This revolution introduces us with modern technologies which support the connectivity of the entire components within the industries. However, connectivity is not the only advantage that will follow ndash the concerns aim to support sustainability in industry. The United Nation Industrial Development Organization has set the relevancy of Industry 4.0 and sustainability in the global Sustainable Development Goals number 7 and 9 that digital industrial development will support the growth of industry sustainable energy, including energy efficiency. Therefore, the implication will surely be affecting every country with different significance, including one of the emerging industry country, Indonesia. In response to that, Indonesia is currently framing the roadmap to enter Industry 4.0 era, Making Indonesia 4.0. Pioneering the academia research of Industry 4.0 in Indonesia, this research aims to figure out the impact of Industry 4.0 technology development and implementation based on the concept on the roadmap to the acceleration of sustainable energy in Indonesia using System Dynamics model. The output of this research is in a form of policy analysis within different scenarios to achieve energy efficiency from Industry 4.0 technology adoption."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maheka Restu Araliz
"Pada masa ini telah masuk revolusi industri keempat atau yang disebut dengan Industri 4.0. Industri 4.0 merupakan sebuah proses atau alat yang terintegrasi dengan internet dimana semua obyek dilengkapi perangkat teknologi yang mampu berkomunikasi sendiri dengan sistem teknologi informasi. Untuk mengukur kesiapan sebuah perusahaan dalam menerapkan industri 4.0 di Jerman sudah diterapkan Industry 4.0 Readinness Index dari VDMA Jerman yaitu IMPULS. Begitupun di Indonesia juga sudah diterapkan Industry 4.0 Readinnes Index yaitu INDI 4.0. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan antara standar penilain IMPULS dan INDI kemudian dari perbedaan tersebut dilakukan kalibrasi ulang. Untuk melihat keakuratan dari standar penilaian dikembangkan sebuah piranti assessment dengan menggunakan tool ADLI dari MBNQA. Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) merupakan salah satu tool yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dengan system penilaian Approach, Deployment, Learning dan Integration (ADLI). Penelitian dilakukan di sebuah industri alat kesehatan yang ada di Indonesia. Hasil kalibrasi pada pilar Orang dan budaya serta Produk dan Layanan menggunakan IMPULS sebagai setting value. Hasil dari standar penilaian INDI dengan nilai 33.55% berada pada level 1 dan hasil dari standar penilaian IMPULS dengan nilai 35.6% berada pada level 2. Hasil dari piranti assessment untuk pilar Orang dan Budaya 39.79% berada pada level 1 dan untuk pilar Produk dan Layanan 33.75% berada pada level 0.

At this time, the fourth industrial revolution or what is known as Industry 4.0 has entered. Industry 4.0 is a process or tool that is integrated with the internet where all objects are equipped with technological devices that are able to communicate on their own with information technology systems. To measure the readiness of a company to implement Industry 4.0 in Germany, the Industry 4.0 Readiness Index from VDMA Germany, namely IMPULS, has been implemented. Likewise, in Indonesia, the Industry 4.0 Readiness Index has also been implemented, namely INDI 4.0. The purpose of this study was to see the difference between the IMPULS and INDI assessment standards and then recalibrate from these differences. To see the accuracy of the assessment standards, an assessment tool was developed using the ADLI tool from MBNQA. The Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) is one of the tools used to assess company performance with the Approach, Deployment, Learning and Integration (ADLI) assessment system. The research was conducted in a medical device industry in Indonesia. The calibration results on the pillars of People and culture as well as Products and Services use IMPULS as the setting value. The results of the INDI assessment standard with a value of 33.55% are at level 1 and the results of the IMPULS assessment standard with a value of 35.6% are at level 2. The results of the assessment tool for the People and Culture pillar are 39.79% at level 1 and for the Products and Services pillar 33.75 % is at level 0."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>