Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208338 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Selma Regita Mahardini
"ABSTRAK
Manajemen klaim biaya di rumah sakit sering menghadapi beberapa permasalahan pada proses pengelolaan pengajuan klaim biaya ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan proses pengajuan klaim BPJS yang dilakukan oleh rumah sakit dengan pendekatan Rekayasa Proses Bisnis dan Manajemen Sistem Informasi sehingga didapatkan perbaikan waktu proses (efisiensi) pengajuan berkas klaim dan meminimalisir pengembalian berkas klaim. Rekayasa proses bisnis terbagi dalam dua tahap yaitu pembuatan model dan simulasi proses bisnis saat ini dan proses bisnis yang diperbaiki. Penelitian ini menghasilkan empat scenario perbaikan proses manajemen klaim BPJS dengan waktu proses yang berbeda disetiap scenario. Scenario terbaik kemudian dirancang dengan pendekatan manajemen sistem informasi, yang terdiri dari empat tahap yaitu pembuatan entity relationship diagram (ERD), table relasional, use case diagram dan data flow diagram (DFD). Kombinasi scenario terbaik adalah penggunaan Electronic Medical Record (EMR) untuk pasien, sistem informasi rawat inap, dan peningkatan sistem pengajuan klaim di BPJS yang menghasilkan rata rata waktu keseluruhan proses bisnis berkurang dari 28 hari menjadi 14 hari dengan peningkatan efisiensi sebesar 78,73%.

ABSTRACT
Social Security Administering Body (BPJS) claim management in hospitals faces several problems managing claims hospital cost. This study aims to design improvement in the BPJS claims process managed by the hospital using the Business Process Reengineering and Information Systems Management approach to improve service process time (efficiency) in submitting claim files and diminish claim file returns. Business process reengineering divided into two stages; modeling and simulating current business processes and proposed business processes. This study resulted in four scenarios to improve the BPJS claim management process with different processing times in each scenario. The best scenario designed with four stages management information system approach; the design of entity-relationship diagrams (ERD), relational database, use case diagrams, and data flow diagrams (DFD). The best combination of proposed scenarios use Electronic Medical Records (EMR), inpatient information systems, and improved submission systems at BPJS. This study result average entire business process time reduced from 28 days to 14 days with an increase in efficiency of 78,73%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiskus Xaverius Aldo Nugroho Suryo Putro
"Layanan bedah rumah sakit menghadapi beberapa permasalahan dibidang administrasi, identifikasi alat dan integrasi informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang perbaikan proses bisnis pada layanan bedah rumah sakit menggunakan pendekatan business process re-engineering (BPR) dan sistem informasi relational database sehingga didapatkan perbaikan waktu proses pelayanan (efisiensi) dan menurunkan risiko kelalaian dokter dan perawat. Business process re-engineering dilakukan melalui pemodelan dan simulasi proses saat ini dan yang diusulkan menggunakan perangkat lunak iGrafx. Perancangan sistem informasi yang dibuat dalam penelitian ini dilakukan dalam empat tahap yaitu pembuatan entity relationship diagram (ERD), tabel relasional, use case diagram dan data flow diagram (DFD). Penelitian ini memberikan enam pilihan skenario layanan operasi rumah sakit yang menghasilkan waktu layanan yang berbeda untuk setiap skenario. Kombinasi skenario BPR, sistem informasi dan teknologi radio frequency identification (RFID) merupakan skenario terbaik dengan tingkat efisiensi pada layanan administrasi sebesar 43%, pada layanan bedah sentral sebesar 34% dan secara total menghemat waktu sebesar 26%.

Hospital surgical services face several problems in the field of administration, tool identification and information integration. The purpose of this study is to design an improvement in the surgery services business process using a business process re-engineering (BPR) approach and a relational database information system to improve service process time (efficiency) and reduce the risk of neglect by doctors and nurses. Business process re-engineering is done through modeling and simulation of current and proposed processes using iGrafx software. The design of information systems made in this study was carried out in four stages, which are the creation of entity relationship diagrams (ERD), relational tables, use case diagrams and data flow diagrams (DFD). This study provides six choices of hospital surgical service scenarios that produce different service times for each scenario. The combination scenario of BPR, information systems and radio frequency identification (RFID) technology is the best scenario with the efficiency of administrative services at 43%, central surgical services at 34% and a total time savings of 26%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhia Ayu Salsabila
"Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien di rumah sakit, waktu memegang peranan penting begitupula pada pelayanan di unit radiologi. Dorongan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang cepat dan berkualitas menjadi permintaan pasien saat ini. Kendala sumber daya infrastruktur maupun manusia masih menjadi tantangan bagi pihak rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang perbaikan pelayanan radiologi sehingga meningkatkan kinerja dan kualitas pada pelayanan radiologi di rumah sakit. Dengan menggunakan business process re-engineering (BPR) dan sistem informasi yaitu relational database, penelitian ini menghasilkan enam pilihan kombinasi strategi perbaikan untuk sistem pelayanan radiologi dengan hasil yang berbeda. Penelitian ini menghasilkan perbaikan pada pelayanan radiologi dengan waktu terbaik pada perbaikan menggunakan digital radiography (DR), radiology information system (RIS), dan picture archiving and communication system (PACS). Rata-rata waktu keseluruhan proses bisnis berkurang dari 8,79 jam menjadi 1,59 jam dengan peningkatan efisiensi sebesar 82%.

In providing health services to patients in hospitals as well as in the radiology unit, time plays an important role. The urge to provide fast and quality health services becomes the demand of patients. Infrastructure and human resource constraints are still a challenge for the hospital. The purpose of this study is to design improvements in radiology services. Thus improve the performance and quality of radiology services in hospitals. By using business process re-engineering (BPR) and information systems, namely the relational database, this study produced six choices of combinations of improvement strategies for radiology service systems with different results. This study resulted in an improvement in radiology services with the best time using the improvement of digital radiography (DR), radiology information system (RIS), and picture archiving and communication system (PACS). The average time of the entire business process was reduced from 8.79 hours to 1.59 hours, with an increase in efficiency of 82%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutauruk, Gabriella Septiani Miranda
"Pada saat ini telah banyak perusahaan yang melakukan outsource logistik ke penyedia layanan logistik dalam menjalankan sistem distribusi yang efisien, di mana salah satu ukuran kinerja logistik perusahaan adalah pengiriman yang tepat waktu. Perancangan ulang proses bisnis perlu dilakukan dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses-proses yang terlibat dalam logistik dan distribusi, sehingga dapat menjamin produk sampai ke tangan konsumen tepat waktu dengan biaya minimal.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan proses distribusi di salah satu penyedia jasa logistik di Indonesia dalam meningkatkan kinerja perusahaan dengan mengefisiensikan waktu pengiriman barang ke distributor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Business Process Re-engineering, dengan melakukan observasi dan wawancara ke perusahaan susu dan perusahaan penyedia jasa logistik, lalu proses distribusi saat ini dimodelkan dan disimulasikan menggunakan software Igrafx BPMN.
Perbaikan proses distribusi dirancang dan didapatkan bahwa strategi yang paling efisien adalah model simulasi dengan strategi pengaturan ulang order pada Warehouse Management System (WMS) dan penerapan Radio Frequency Identification (RFID), menggunakan lebih dari satu vendor pelayaran, serta menggunakan sistem informasi dan pelacakan untuk distributor yang mencapai efisiensi waktu sebesar 49,6%.

At this time many companies have outsourced logistics to logistics service providers in running efficient distribution systems, where one measure of the companys logistics performance is the on-time delivery. Redesign of business processes is necessary to improve the efficiency and effectiveness of the processes involved in logistics and distribution, in order to guarantee the product is delivered to consumers on time with minimal costs.
This study aims to design improvement of the distribution process in one of logistics service providers in Indonesia to increase the logistics performance of the company by streamlining the distribution process time of goods. Business Process Re-engineering method is used in this study, by conducting observations and interviews with dairy companies and logistics service companies, then the current distribution process is modeled and simulated using Igrafx BPMN software.
Improvement of the distribution process is designed and it produces the most effective strategy which is a simulation model with a strategy of rearranging orders on Warehouse Management System (WMS) and the application of Radio Frequency Identification (RFID), using more than one shipping vendor, and using information and tracking systems for distributors that achieve time efficiency by 49,6%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Salsabila Mudrika
"

Para pekerja sering kali melakukan perjalanan dinas untuk berbagai tugas yang diberikan oleh perusahaan. Pada proses perjalanan dinas ini, para pekerja membutuhkan approval dari atasan untuk mendapatkan Surat Keterangan Perjalanan Dinas (SKPD) dan approval dari atasan serta review dari tim finance setelah membuat laporan atas biaya yang sudah dikeluarkan untuk dilakukan reimburse oleh perusahaan. Namun, proses approval dan review ini masih membutuhkan waktu yang lama. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan proses manajemen perjalanan dinas di perusahaan minyak dan gas bumi dengan pendekatan Rekayasa Proses Bisnis dan System Development Life Cycle untuk mempercepat proses manajemen perjalanan dinas. Rekayasa proses bisnis dilakukan dalam dua tahap, yaitu pembuatan model dan simulasi dari proses bisnis saat ini, dan proses bisnis yang diperbaiki. Penelitian ini menghasilkan tiga skenario perbaikan dengan hasil waktu proses dan biaya investasi awal yang berbeda untuk tiap skenario. Pada tahap selanjutnya, skenario yang dipilih dilakukan perancangan manajemen sistem informasi yang terdiri dari empat tahap, yaitu perancangan database, perancangan sistem, perancangan alur penggunaan sistem, dan perancangan interface.


Workers often go on business trips for various tasks assigned by the company. In this official travel process, workers need approval from their superiors to obtain an Official Travel Certificate (SKPD) and approval from their superiors as well as a review from the finance team after making a report on the costs that have been incurred for reimbursement by the company. However, the approval and review process still takes a long time. Thus, this research aims to design improvements to the official travel management process in oil and gas companies using a Business Process Reengineering and System Development Life Cycle approach to speed up the official travel management process. Business process Rengineering is carried out in two stages, namely creating models and simulations of current business processes, and improving business processes. This research produces three improvement scenarios with different processing time results and initial investment costs for each scenario. In the next stage, the selected scenario is designed for information system management which consists of four stages, namely database design, system design, system use flow design, and interface design.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sedy Fajar Muhamad
"Sebagai lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia untuk melaksanakan
Program Jaminan Kesehatan Nasional, BPJS Kesehatan perlu menerapkan
manajemen proses bisnis untuk mendapatkan proses bisnis yang efektif dalam
mencapai target kinerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
manajemen proses bisnis terhadap kinerja proses bisnis dan kinerja organisasi.
Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 71
Kantor Cabang BPJS Kesehatan yang tersebar di 29 provinsi di Indonesia.
Pendekatan Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM)
digunakan untuk mengolah data, dan item pengukuran diadopsi dari penelitian
sebelumnya. Hasil uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa semua item
pengukuran valid dan reliabel. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
manajemen proses bisnis berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja
organisasi melalui mediasi kinerja proses bisnis. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa hubungan antara manajemen proses bisnis dan kinerja organisasi, serta kinerja proses bisnis dan kinerja organisasi, keduanya menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pengelola BPJS Kesehatan untuk lebih mengelola manajemen proses bisnis, sedangkan untuk industri asuransi secara umum, hasilnya dapat digunakan untuk meningkatkan manajemen proses bisnis untuk mencapai kinerja perusahaan yang lebih tinggi

As an institution appointed by the Government of Indonesia to implement the National Health Insurance Program, BPJS Kesehatan needs to implement business process management to obtain effective business processes in achieving
performance targets. This study aims to analyze the effect of business process
management on business process performance and organizational performance. The
research is carried out quantitatively by distributing questionnaires to 71 BPJS Kesehatan Branch Offices spread over 29 provinces in Indonesia. The Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) approach is used to process the data, and the measurement items are adopted from previous studies. Results of the validity and reliability tests show that all the measurement items are valid and reliable. The results of hypothesis testing indicate that business process management has a significant and positive effect on organizational performance through the mediation of business process performance. The results also indicate that the relationship between business process management and organizational performance, as well as business process performance and organizational performance, both show a positive and significant effect. This research is expected to help BPJS Kesehatan managers to better manage the business process management, while for the insurance industry in general, the results can be used to improve business process management to achieve higher firm performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farel Hylmi Hakim
"Penelitian ini membahas tentang solusi perbaikan sebuah proses bisnis pada perusahaan Telkom Akses pada bagian Direktorat Konstruksi yang pekerjaan utamanya adalah sebagai penyedia layanan instalasi jaringan akses dengan basis fiber optic. Penelitian ini menggunakan metode utama yaitu Business Process Reengineering (BPR) yang digunakan untuk mengubah proses bisnis secara radikal. Perubahan proses yang dilakukan memanfaatkan beberapa sistem informasi untuk dapat melakukan digitalisasi pada beberapa proses yang masih dilakukan secara manual oleh perusahaan dan untuk menghilangkan permasalahan yang diakibatkan oleh human error. Penelitian ini membuat 3 solusi skenario perbaikan proses bisnis, skenario yang dibuat melakukan pengembangan aplikasi digital, implementasi sistem dashboard, dan penggabungan dari keduanya. Skenario 3 menjadi solusi terbaik bagi perusahaan karena memiliki efisiensi sebesar 41,51%. Dengan implementasi skenario tersebut dapat menghilangkan beberapa proses yang tidak memiliki nilai tambah dan mengurangi waktu pada banyak proses dengan pemanfaatan teknologi.

This research discusses a solution to improve a business process at the Telkom Akses company in the Directorate of Construction, whose main job is as a provider of access network installation services on a fiber optic basis. This study uses the main method, namely Business Process Reengineering (BPR), which is used to radically change business processes. The process changes made use of several information systems to be able to digitize several processes that are still carried out manually by the company and to eliminate problems caused by human error. This research makes 3 solutions for business process improvement scenarios, scenarios created for digital application development, system implementation dashboards, and a combination of the two. Scenario 3 is the best solution for the company because it has an efficiency of 41.51%. With the implementation of this scenario, it can eliminate several processes that do not have added value and reduce time in many processes by using technology."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adita Primakurniani
"Rumah sakit X merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah yang melayani pasien dari berbagai lapisan masyarakat. Tarif terjangkau yang diberikan oleh rumah sakit ini menyebabkan lonjakan pasien di unit rawat jalan, terutama pada pagi hari. Permasalahan yang timbul dari lonjakan pasien adalah permintaan berkas rekam medis secara terus menerus. Saat ini proses rekam medis terhambat oleh aktivitas-aktivitas yang tidak efisien, sehingga memperlambat proses pengiriman rekam medis ke poliklinik.
Dalam penelitian ini dirancang usulan perbaikan proses distribusi rekam medis menggunakan metode perekayasaan ulang proses bisnis (Business Process Reengineering). Langkah pertama adalah dengan mengidentifikasi aktivitas yang perlu diperbaiki, menggunakan metode pemetaan proses bisnis. Kemudian, dengan mengacu pada desain proses awal yang sudah pernah dirancang dan proses aktual, dibuatlah proses usulan yang lebih efisien. Kemudian waktu distribusi pada proses usulan diverifikasi dengan program Promodel 4.0, lalu hasil yang diperoleh dibandingkan dengan proses awal dan proses aktual.
Rekayasa ulang pada proses ini menghilangkan proses yang tidak bernilai tambah dan memperkirakan penggunaan SDM yang optimal. Hasil simulasi menggunakan Promodel 4.0 menunjukkan bahwa proses usulan lebih cepat dan lebih efisien daripada proses aktual.

Hospital X is a state hospital which provides medical services for communities from all different kinds of economical background. As a public hospital, low medical fees offered by the hospital, has increased patients arrival rate in outpatient clinic, especially in the morning. This condition will lead to successive demand of medical records. At this time, the process of medical records distribution is constrained by several activities, which is known as non value-added activities.
This paper discussed the use of business process reengineering approach to improve the medical record distribution process. First, the non value-added activities are identified using the business process mapping (BPM) method. Then, based on the earlier design and current process, the proposed process is made with efficiency consideration. ProModel is used to simulate the earlier design, current process, and proposed process. It is used to verify the time reduction in proposed process.
It can be seen from the ProModel output that the proposed process is faster and more efficient than the current process. It can be concluded that the process reengineering eliminates non-value added activities and optimizes the resource utilization.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gidion Cahya Negara
"Supply Chain pada industri agribisnis sangat dipengaruhi oleh fasilitas penyimpanan. Pisang yang telah dipanen perlu disimpan dengan baik sebelum didistribusikan ke pembeli. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan proses bisnis gudang pisang dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi waktu penyimpanan. Metode Business Process Re-engineering (BPR) digunakan untuk merancang perbaikan proses operasional gudang menggunakan perangkat lunak iGrafx. Perbaikan proses bisnis dilakukan pada proses inbound, ripening, dan outbound. Penelitian ini menghasilkan dua skenario pada proses inbound, skenario 1 menggunakan automated inventory system berbasis RFID menjadi skenario dengan efisiensi waktu yang paling besar yaitu 18%. Proses ripening ada tiga skenario, skenario 3 menggabungkan penggunaan automated inventory system berbasis RFID dan automated monitoring system memiliki efisiensi yang palig tinggi yaitu sebesar 24%. Model sistem informasi dengan Structured System Development (SSD) dirancang untuk mendukung proses bisnis perbaikan dengan mengadopsi teknologi automated inventory system berbasis RFID dan automated monitoring system.

Supply Chain in the agribusiness industry is strongly influenced by warehouse facilities. Bananas that have been harvested need to be stored properly before being distributed to buyers. This study aims to design business process improvements by using the Internet of Things (IoT) to increase storage time efficiency. The Business Process Re-engineering (BPR) method was used to design improvements to warehouse operational process using the iGrafx software. Improvements to warehouse operations are carried out on the inbound, ripening, and outbound process. This study resulted in two scenarios in the inbound process, scenario 1 using an automated inventory system based on RFID becomes the scenario with the greatest time efficiency of 18%. The ripening process has three scenarios, scenario 3 which combines the use of an automated inventory system based on RFID and an automated monitoring system has the highest efficiency of 24%. The information system model with the Structured System Development method is designed to support business process improvements by adopting an automated inventory system technology based on RFID and an automated monitoring system"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiyah Nisa Azzahra
"Penanganan kontainer berpendingin atau refrigerated container memiliki tantangan yang lebih besar karena membutuhkan efisiensi yang tinggi. Penanganan melalui pemantauan manual di lapangan penumpukan menimbulkan risiko terhadap kerusakan muatan akibat ketidakmampuan dalam memberikan respons dengan cepat. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang perbaikan proses penanganan refrigerated container melalui penggunaan teknologi internet of things (IoT) dengan pendekatan business process re-engineering (BPR) untuk mendapatkan informasi secara real-time dalam menjaga muatan dari kerusakan dan mempercepat waktu proses penanganan di terminal kontainer. Penelitian ini memiliki tiga skenario perbaikan proses yang terdiri dari kombinasi perbaikan BPR best practice melalui integrasi teknologi, yaitu dengan pengimplementasian automatic container damage detection system (ACDD) dan IoT based reefer real-time monitoring system (RRMS). Hasil simulasi terhadap ketiga skenario tersebut menghasilkan waktu proses penanganan yang berbeda untuk setiap skenario. Model sistem informasi juga dirancang untuk mendukung hasil proses perbaikan bisnis dengan mengadopsi model To-Be skenario ketiga yang merupakan skenario terlengkap dari penelitian dengan penurunan waktu siklus keseluruhan proses sebesar 61,7%.

Handling refrigerated containers poses more significant challenges because they require high efficiency. Handling through manual monitoring in the stacking yard poses the risk of cargo damage due to the inability to respond quickly. The purpose of this research is to design improvements of the refrigerated container handling process through the implementation of internet of things (IoT) technology with a business process re-engineering (BPR) approach to obtain real-time information in keeping cargo from damage and increase the processing time at container terminals. This study has three process improvement scenarios consisting of a combination of best practice BPR improvement through technology integration by implementing the automatic container damage detection system (ACDD) and IoT based reefer real-time monitoring system (RRMS). The simulation results for the three scenarios resulted in different handling processing times for each scenario. The information system model is also designed to support the business improvement process's results by adopting the third scenario To-Be model, which is the most comprehensive scenario from the study, with a reduction in the cycle time of the entire process by 61.7%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>