Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163990 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maulidia Putri Laksmi
"Penerapan sistem pengelolaan limbah plastik di Indonesia masih kurang efektif karena belum adanya standardisasi dalam peraturan sistem pengelolaan limbah plastik di masing-masing daerah serta lemahnya penegakan hukum dalam mengelola limbah plastik di Indonesia. Berdasarkan penelitian sebelumnya, daur ulang merupakan metode dalam ekonomi sirkular yang paling feasible dan efektif dalam mengurangi jumlah sampah plastik di Indonesia. Pengelolaan daur ulang limbah plastik di Indonesia merupakan sistem yang kompleks, dimana keterlibatan semua pemangku kepentingan yang relevan dapat memainkan peran penting dalam mendukung pembuat kebijakan dan strategi dalam menentukan rencana pengelolaan limbah plastik yang efektif dalam jangka pendek dan jangka panjang di tingkat lokal. Serious simulation game sebagai media pembelajaran bukan lagi bidang penelitian baru. Namun, masih sedikit penelitian serious simulation game yang mengambil topik pengelolaan limbah, dan belum ada yang berfokus pada pengajaran sistem pengelolaan limbah plastik bagi pemangku kepentingan (Stakeholder), khususnya bagi pemangku kepentingan (Stakeholder) di tingkat daerah. Recopoly Game merupakan permainan yang memberikan pengalaman kepada pemain dalam menemukan skenario terbaik yang menghasilkan volume sampah plastik terbanyak dan mendorong peningkatan profit sehingga dapat menghasilkan sistem pengelolaan limbah plastik yang berkelanjutan (sustainability). Infrastruktur permainan dengan multi-player diimplementasikan dalam Recopoly Game agar memungkinkan interaksi antar pemain sehingga diharapkan pemain dapat melakukan dalam kolaboratif dan kompetitif untuk memahami hasil yang berbeda pada setiap keputusan yang berbeda. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan rancangan serious simulation game yang dapat meningkatkan pemahaman dan memberikan gambaran tentang sistem pengelolaan daur ulang limbah plastik dalam konteks ekonomi sirkular untuk pemangku kepentingan (Stakeholder).

The implementation of plastic waste management systems in Indonesia is still ineffective because there is no standardization in the regulation of plastic waste management systems in each region and the weak law enforcement in managing plastic waste in Indonesia. Based on previous research, recycling is the most feasible and effective method in the circular economy in reducing the amount of plastic waste in Indonesia. The plastic waste recycling management in Indonesia is a complex system. The involvement of all relevant stakeholders can play an essential role in supporting policymakers and strategies in determining effective plastic waste management plans in the short term and long term at the local level. Serious simulation game as learning media is no longer new fields of research. However, there is severe little simulation game research that takes the topic of waste management, and no one has focused on teaching plastic waste management systems for stakeholders, especially for stakeholders at the local level. Recopoly Game is a game that offers players with experience in finding the best scenarios that produce the highest volume of plastic waste and encourage increased profits so that it can create a sustainable plastic waste management system. Multi-player game infrastructure is implemented in Recopoly Games to enable interaction between players. Thus, players expected to be able to perform collaboratively and competitively to understand different results for each different decision. Therefore, the purpose of this research is to develop a Serious Simulation Game design that can increase understanding and provide an overview of the management system of plastic waste recycling in the context of a circular economy for stakeholders."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriel Fauzani
"Daur ulang limbah plastik sedang gencar dilakukan pada saat ini. Terutama material poliuretan yang memiliki sifat dan aplikasinya yang beragam. Dengan kebutuhan yang ada di dunia saat ini, perlu cara untuk mengurangi biaya produksi dan salah satunya adalah dengan menggunakan kembali busa poliuretan yang telah habis dipakai. Salah satu metode penggunaan kembali dari material ini adalah dengan menggunakan metode rebonding yaitu dengan mencampurkan busa poliuretan limbah dengan larutan prepolimer poliuretan yang baru untuk menghasilkan produk. Penelitian ini berfokus pada pengaruh ukuran partikel busa poliuretan limbah (PUW) kepada sifat-sifat yang dimiliki oleh produk poliuretan yang baru (PUV). Penelitian diawali dengan menambahkan serbuk busa limbah poliuretan sebanyak 0,1 gram dengan ukuran partikel (>841?m),(841-595?m),(595-297?m) dan (<297?m) ke dalam larutan poliol, diisosianat, blowing agent dan katalis. Karakterisasi yang dilakukan terdiri dari uji kandungan senyawa, uji morfologi dengan SEM, uji termal, uji porositas dan uji mekanik. PUW ditambahkan sebagai filler dan PUV sebagai pengikatnya. Spektra IR menunjukkan PUV telah membentuk gugus uretan yang dibutuhkan. Penambahan PUW mampu meningkatkan suhu leleh dari PUV, namun memperburuk degradasi termalnya. Penambahan PUW ukuran partikel (>841?m) dan (841-595?m) meningkatkan porositas dari PUV namun menurunkan kekuatan tekannya. Dengan ukuran partikel (595-297?m), porositas PUV menurun namun meningkatkan kekuatan tekan. Kabar baiknya, tidak terdapat perbedaan antarmuka terhadap PUV dan PUW yang ditambahkan sehingga hal ini menunjukkan bahwa busa poliuretan limbah dapat digunakan kembali untuk menjadi filler dalam metode rebonding poliuretan.

Recycling of plastic waste is being carried out intensively at this time. Especially polyurethane materials which have various properties and applications. With the needs that exist in the world today, there is a need for ways to reduce production costs and one of them is to reuse polyurethane foam that has been used up. One method of reusing this material is to use the rebonding method, namely by mixing used polyurethane foam with a new polyurethane prepolymer solution to produce a product. This research focuses on the influence of the particle size of used polyurethane foam (PUW) on the properties of new polyurethane products (PUV). The research was started by adding 0.1 gram of polyurethane waste powder with a particle size of (>841?m), (841-595?m), (595-297?m) and (<297?m) into a solution of polyol, diisocyanate, blowing agent and catalyst. The characterization carried out consisted of compound content tests, morphological tests with SEM, thermal tests, porosity tests and mechanical tests. PUW is added as a filler and PUV as a binder. IR spectra show that PUV has formed urethane groups that needed in this research. The addition of PUW can increase the melting temperature of PUV, but worsens its thermal degradation The addition of PUW with particle size (>841?m) and (841-595?m) can increases the porosity of the PUV and reducing the compressive strength. With a particle size of (595-297?m), the porosity of PUV decreases and the compressive strength increases. The good news is that there are no interface differences between PUV and PUW that has been added, so this shows that polyurethane foam waste can be reused as a filler in the polyurethane rebonding method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmi Ambarwati
"Sistem pengelolaan limbah elektronik formal di negara berkembang, sebagian besar belum dikembangkan, termasuk di Indonesia. Pemerintah dan perusaan peralatan elektronik masih memiliki pengetahuan yang minimum mengenai limbah elektronik dan pentingnya pengelolaan limbah elektronik ini. Di sisi lain, permainan simulasi dengan tujuan yang serius (serious simulation game) menawarkan pendekatan yang efektif sebagai media pembelajaran bagi penggunanya melalui lingkungan yang menarik, pengalaman dan pengambilan keputusan. Serious simulation game sebagai media pembelajaran bukan lagi bidang penelitian baru. Namun, masih sedikit penelitian serious simulation game yang mengambil topik pengelolaan limbah, dan belum ada yang berfokus pada pengajaran sistem pengelolaan limbah elektronik bagi pemangku kepentingan. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan rancangan serious simulation game untuk pengelolaan limbah elektronik yang dapat mengedukasi pemangku kepentingan tentang apa itu limbah elektronik, mengapa itu perlu dikelola, dan bagaimana itu harus dikelola. Tujuan permainan ini adalah untuk menemukan skenario terbaik yang menghasilkan volume koleksi WEEE terbanyak. Infrastruktur permainan dengan multi player diimplementasikan untuk memungkinkan interaksi antar pemain. Dengan demikian, hal ini memungkinkan pemain untuk memahami hasil yang berbeda untuk keputusan berbeda

In a developing country like Indonesia, waste electrical and electronic equipment (WEEE) management system is not yet established. Government and the electrical and electronic equipment (EEE) manufacture still have minimum knowledge about WEEE. In the other side, serious simulation game is found to be effective for educating users through its engaging environment and experiencing the decision. Serious simulation game as environmental learning media is no longer a new field of research. However, there are still few serious simulation game researches that bring waste management issues, and none focusing on WEEE Management education for the stakeholder. Thus, the purpose of this research is to develop serious simulation game to educate the stakeholders about WEEE, why it is need to be managed, and how it should be managed. The aim of this game is to find the best scenario that resulting the most volume of WEEE collection. A multiplayer game infrastructure enables the player to interact and understand the different result for different decision taken."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54375
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Restu Oktavia
"Produksi plastik yang terus meningkat disertai sistem pengelolaan yang buruk menyebabkan tercemarnya lingkungan oleh limbah plastik. Pencemaran tersebut juga terjadi pada lautan dan daerah pesisir. Vegetasi mangrove di daerah pesisir dapat berperan sebagai perangkap bagi limbah plastik. Plastik-plastik yang terperangkap biasanya merupakan plastik dengan ukuran besar atau biasa disebut dengan makroplastik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi antara kerapatan mangrove jenis pohon, pancang, dan semai dengan kelimpahan makroplastik di Suaka Margasatwa Pulau Rambut, DKI Jakarta. Pengambilan data kerapatan mangrove dilakukan pada plot kuadran 10 x 10 m yang tersebar di 30 titik pada 7 stasiun pengamatan. Pengambilan data kelimpahan makroplastik dilakukan pada sub-plot kuadran berukuran 1 x 1 m yang berada di dalam plot kuadran mangrove dengan 3 kali pengulangan. Data-data tersebut kemudian dianalisis menggunkan uji korelasi Spearman. Terdapat korelasi signifikan yang bersifat positif sangat kuat antara kerapatan mangrove jenis pohon dengan kelimpahan makroplastik di Suaka Margasatwa Pulau Rambut. Kerapatan mangrove jenis pancang dengan kelimpahan makroplastik di Suaka Margasatwa Pulau rambut memiliki korelasi yang tidak signifikan dan bersifat negatif sangat lemah. Terdapat korelasi signifikan yang bersifat positif lemah antara kerapatan mangrove jenis semai dengan kelimpahan makroplastik di Suaka Margasatwa Pulau Rambut.

Plastic production continues to increase accompanied by poor management systems that causes environmental pollution by plastic waste. Pollution also occurs in the oceans and coastal areas. Mangrove vegetation in coastal areas can act as a trap for plastic waste. Trapped plastics are usually large plastics or commonly known as macroplastics. This research was conducted to determine the correlation between the density of mangrove tree species, saplings, and seedlings with macroplastic abundance in Pulau Rambut Wildlife Reserve, DKI Jakarta. Mangrove density data was collected in 10 x 10 m quadrant which was spread over 30 points at 7 observation stations. Data collection on macroplastics abundance was carried out in the 1 x 1 m sub-plot quadrant which placed inside the mangrove quadrant plot with 3 repetitions. These data were then analyzed using the Spearman correlation test. There is a significant positive and very strong correlation between the density of mangrove tree species with the macroplastics abundance in Pulau Rambut. The density of sapling mangroves with macroplastic abundance in Pulau Rambut has an insignificant correlation and is very weakly negative. There is a significant correlation that is weak positive between the density of mangrove seedlings and the macroplastics abundance in Pulau Rambut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Adinda Novena Rasono
"Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2021, terdapat 20% diantara sampah yang dihasilkan merupakan sampah plastik. Maka dari itu, sehubungan dengan adanya pembangunan Ekowisata Citarik diperlukan adanya identifikasi timbulan dan komposisi sampah dari berbagai sumber di Desa Cibodas dan Padamukti, menyimulasikan pengelolaan sampah plastik dengan sistem dinamis dengan menggunakan aplikasi Vensim PLE, dan merencanakan sistem pengelolaan sampah plastik. Identifikasi timbulan dan komposisi dilakukan dengan sampling pada dua kategori sumber yaitu rumah tangga menengah ke atas dan bawah berdasarkan kelas ekonomi dan non-rumah tangga yaitu toko dan warung. Hasil dari identifikasi yang dilakukan yaitu timbulan sampah rumah tangga dengan tingkat ekonomi menengah ke atas yaitu 0,444 kg/orang/hari, menengah ke bawah 0,621 kg/orang/hari, toko 1,026 kg/unit/hari, dan warung 4,357 kg/unit/hari. Sampah plastik dengan komposisi HDPE, LDPE, PP dan PET memiliki persentase 8% dengan dengan timbulan terbesar oleh HDPE. Dilakukan 3 simulasi untuk mengetahui skenario paling efektif dalam pengelolaan sampah plastik yaitu kondisi eksisting, skenario 1, dan skenario 2 dengan tujuan menghindari penumpukan sampah pada sumber dan TPS. Berdasarkan simulasi yang dilakukan, skenario 2 merupakan skenario yang paling efektif dengan tidak terdapat sampah tidak terkelola pada sumber dan sampah tidak terkelola di TPS. Dalam peningkatan pengelolaan sampah plastik di Desa Cibodas dan Padamukti diperlukan peningkatan kendaraan pengumpul dan frekuensi pengumpulan menjadi 3 hari sekali dengan 14 gerobak, 4 cator, 2 mobil pick up, dan 2 cator kecil. Kapasitas daur ulang sebesar 100% yaitu 422 kg/hari untuk pengepul dan 380 kg/hari untuk bank sampah. Perencanaan pewadahan berupa 20 liter per KK, toko dengan 10 liter per unit, dan warung dengan 42 liter per unit yang berjumlah 3 untuk sampah anorganik, organik, dan B3. Kapasitas TPS sesuai dengan kondisi eksisting yaitu 309 m2. Frekuensi pengangkutan menjadi satu minggu sekali dengan alat angkut dump truck bervolume 8 m3.

Based on data from the Ministry of Environment and Forestry in 2021, 20% of the waste produced is plastic waste. Therefore, in connection with the development of Citarik Ecotourism, it is necessary to identify the generation and composition of waste from various sources in Cibodas and Padamukti Villages, simulate plastic waste management with a dynamic system using the Vensim PLE application, and plan a plastic waste management system. Identification of generation and composition was carried out by sampling on two categories of sources, namely upper and lower middle class households based on economy class and non-households namely shops and stalls. The results of the identification carried out are household waste generation with middle to upper economic level, namely 0.444 kg/person/day, lower middle class 0.621 kg/person/day, shop 1,026 kg/unit/day, and stalls 4,357 kg/unit/day. Plastic waste with the composition of HDPE, LDPE, PP and PET has a percentage of 8% with the largest generation by HDPE. Three simulations were carried out to determine the most effective scenario in plastic waste management, namely the existing condition, scenario 1, and scenario 2 with the aim of avoiding the accumulation of waste at the source and TPS. Based on the simulations carried out, scenario 2 is the most effective scenario with no unmanaged waste at the source and unmanaged waste at the TPS. In improving the management of plastic waste in Cibodas and Padamukti villages, it is necessary to increase the collection vehicle and the frequency of collection to once every 3 days with 14 carts, 4 cators, 2 pick up cars, and 2 small cators. The recycling capacity is 100%, namely 422 kg/day for collectors and 380 kg/day for waste banks. Container planning consists of 20 liters per household, shops with 10 liters per unit, and stalls with 42 liters per unit, totaling 3 for inorganic, organic and B3 waste. TPS capacity in accordance with existing conditions is 309 m2. The frequency of transportation is once a week with a dump truck with a volume of 8 m3."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carissa Eukairin Purnomo
"Hanya 14% TPS 3R di Indonesia yang beroperasi dengan baik sehingga tingkat pengumpulan sampah masih rendah dan terjadi pencemaran sungai, salah satunya Sungai Citarik. Maka, penelitian ini bertujuan menganalisis teknologi, membuat model keuangan tiga skenario, dan merekomendasikan sistem pengelolaan sampah plastik yang minim residu dan layak secara ekonomi untuk Desa Cibodas dan Padamukti. Penelitian ini menggunakan analisis neraca massa, titik impas, model keuangan, BCR dan NPV, serta pengambilan keputusan multikriteria. Teknologi pengolahan plastik yang dipilih adalah mesin tekan hidrolik, pencacah, injeksi, dan extruder. TPS 3R pada ketiga skenario mengelola sampah dari 400 KK, namun skenario 2 ditambah plastik dari pelapak sedangkan skenario 3 ditambah plastik dari seluruh desa. Residu yang dibuang TPS 3R ke TPA adalah 93.328 kg/tahun oleh skenario 1 dan 2, serta 72.909 kg/tahun oleh skenario 3, yaitu 41%, 36%, dan 12% dari total sampah yang dikelola. Hasil pemodelan keuangan BCR 1,11; 2,13; dan 1,77 serta NPV +Rp174.741.433; +Rp2.590.917.416; dan +Rp4.687.308.967. Pengelolaan sampah yang direkomendasikan untuk diterapkan di Desa Cibodas dan Padamukti adalah skenario 2 karena sudah meminimalisir residu dan menghasilkan arus kas positif, serta dapat diimplementasikan dalam waktu dekat. Biaya iuran penerima manfaat sama dengan kondisi eksisting, namun dengan tingkat pengumpulan dan daur ulang yang meningkat. 

The study addresses the need for financially viable community-managed sorting and recycling facilities in Indonesia, known as TPS-3R. Out of the 2,854 existing facilities, only 14% are functioning optimally due to economic challenges. To address this issue, the research aims to recommend an economically viable plastic waste management system with optimum residue and income. Cibodas and Padamukti Villages are chosen as the case study location, as it has only 20% waste collection coverage and is located in the Citarum Watershed, whose river is a source of water for 60 million people. Primary data collection was carried out through interviews with recyclers in the villages and through waste volume and composition characterization. Three scenarios were developed for the TPS-3R objectives: Scenario 1 (S1) serves as the baseline with sorting technologies, Scenario 2 (S2) includes a more advanced plastic processing facility for recyclers in the villages, and Scenario 3 (S3) optimizes waste processing to minimize residue. The waste managed in all scenarios comes from 400 households, with additional plastic for S2 from recyclers and entire villages for S3. Data analysis involved mass balance, break-even calculations, financial models, BCR, NPV, and MCDM. The residue disposed of in landfills is 41%, 36%, and 12% of the total waste managed for scenarios 1, 2, and 3, respectively. Financial modeling yielded BCR values of 1.11, 2.13, and 1.77, as well as NPV +Rp174,741,433; +Rp2,590,917,416; and +Rp4,687,308,967. Based on the findings, S2 is recommended for implementation due to its minimized residue, positive cash flow, and feasibility for swift implementation. The current TPS-3R primarily focuses on separating and selling inorganic waste, while this study suggests purchasing separated plastic waste from recyclers and adopting shredder and injection machines to enhance economic viability while reducing residue. By maintaining the existing contribution fee, the collection and recycling rate can be increased."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Kartika Jati
"Pengolahan sampah plastik di negara-negara maju telah dikelola secara profesional oleh sektor formal. Berbeda dengan negara berkembang seperti Indonesia, pengolahan sampah masih didominasi oleh peran sektor informal. Sektor informal memberikan kontribusi positif pada ekonomi sirkular plastik, mengurangi tingkat pengangguran, dan mendukung keberlanjutan dengan pemenuhan permintaan bahan baku plastik melalui hasil daur ulang sampah plastik. Meskipun memiliki peran yang penting, kebijakan pemerintah yang mendukung atau mengoptimalkan sektor informal secara spesifik belum ada. Penelitian ini bertujuan memodelkan alternatif kebijakan untuk pengelolaan sampah plastik sektor informal di Indonesia. Eksplorasi alternatif kebijakan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pemodelan sistem dinamis. Simulasi kebijakan dilakukan dengan beberapa skenario yang menyesuaikan kondisi dan peraturan yang sudah ada. Model dinamis dari sistem pengolahan sampah plastik inklusi sektor informal di Indonesia dijelaskan dalam 7 reinforcing loops dan 3 balancing loops. Berdasarkan hasil simulasi yang telah dilakukan, Insentif pajak bagi industri daur ulang dan Penambahan kapasitas informal Menjadi alternatif kebijakan terbaik.

The formal sector has professionally managed plastic waste processing in developed countries. In contrast to developing countries like Indonesia,  the role of the informal sector dominated the waste management system. The informal sector contributes positively to the plastic circular economy, reduces unemployment rates, and supports sustainability by meeting the demand for plastic raw materials through the recycling of plastic waste. Despite having an important role, government policies that explicitly support or optimize the informal sector do not exist. This study aims to model the policy alternatives for the informal sector of plastic waste management in Indonesia. The alternative exploration policy in the study was conducted using system dynamic modeling methods. Policy simulation is done with several scenarios that adapt existing conditions and regulations. The dynamic Model of the plastic waste processing system of informal sector inclusion in Indonesia is described in 7 reinforcing loops and 3 balancing loops. Based on the results of the simulation, tax incentive scenario for the recycling industry and the addition of informal capacity becomes the best policy alternative."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Wigajatri Purnamaningsih
"Telah dilakukan penelitian untuk mengukur bentuk dan dimensi obyek dengan teknik moiré. Pengukuran dilakukan dengan cara mengamati spasi moiré akibat interaksi antara kisi dan bayangan kisi pada permukaan obyek akibat sorotan lampu proyektor dengan kamera CCD (Charge Coupled Device). Selanjutnya data yang diperoleh diolah secara offline. Dengan melakukan pergeseran fasa berturut-turut sebesar π/2, π dan 3π/2 terhadap obyek bola pingpong yang berjarak 48 cm dari sumber cahaya dan kamera CCD, jarak antara sumber cahaya dan kamera CCD 13,5 cm serta spasi kisi 0,5 mm, diperoleh bahwa bentuk permukaan cembung dapat diidentifikasi dengan resolusi sebesar 0,24 mm. Juga ditunjukkan bahwa perbedaan terbesar antar hasil pengukuran teknik moiré dengan pengukuran secara kontak CMM (Coordinate Measuring Machine) sebesar 0,3 mm.

The Use of 2D Plastic Grating for Surface Profile and Dimension Manufacture Product Measurements by Using NDT Moiré Technique. Research of measuring the shape and dimension of object using the moiré technique have been done. Measurement have been made by observing the moiré space as a result of interaction between grating and its shadow casted on the object?s surface caused by the projector lamp with CCD camera. The acquired data was further processed by way of off-line. By successive phase shifts that is π/2, π dan 3π/2 towards the table tennis ball at the distance of 48 cm from the light source and CCD camera, with the distance between CCD Camera and light source 13,5 cm and grating space 0,5 mm. It was obtained that convex shape can be identified by resolution of 0,24 mm. It was also shown that the biggest difference between the results of using moiré technique and the use of CMM contact measurements (Coordinate Measuring Machine) was 0,3 mm."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Shara Marcheline
"Dalam merealisasikan prioritas pembangunan, perlu dilakukan strategi kebijakan untuk meningkatkan daya saing industri maritim nasional, salah satunya adalah membangun klaster industri terintegrasi maritim atau klaster pelabuhan di beberapa lokasi strategis di Indonesia. Namun, untuk bisa mengembangkan klaster pelabuhan, Indonesia menghadapi beberapa tantangan seperti kompleksitas rantai pasokan dan pengambilan keputusan yang melibatkan banyak aktor sosio-politik dengan berbagai tujuan yang saling bergantung satu sama lain. Untuk membantu memahami dan membangun strategi kebijakan yang tepat untuk mengembangkan klaster pelabuhan, serious simulation game diusulkan sebagai solusi yang dapat menjadi media pembelajaran yang mendalam dan dapat mengakomodasi dampak langsung terhadap setiap keputusan yang diambil tanpa risiko.
Penelitian ini mencoba melihat bagaimana serious simulation game dapat membantu melihat dan mengeksplor kebijakan dan strategi yang mungkin diambil dalam sebuah klaster pelabuhan untuk dapat meningkatkan perekonomian, yaitu GDP, sebelum nantinya dapat diimplementasikan ke dunia nyata. Permainan dirancang untuk membantu melihat perbedaan pada efek multiplier yang terjadi pada setiap strategi yang diambil dalam pengembangan klaster pelabuhan, sehingga bentuk koordinasi, waktu, dan level pengembangan yang harus dilakukan dapat ditentukan . Melalui 2 fase permainan, evaluasi mengindikasikan perbedaan keluaran GDP untuk strategi dan kebijakan yang berbeda. Lebih lanjut lagi perbedaan dalam strategi dan kebijakan tersebut dipengaruhi pula oleh perbedaan kepentingan dari aktor yang terlibat.

In the realization of development priority, it is necessary to adopt a policy strategy to increase the competitiveness of national maritime industries, one of which is to build a maritime integrated industry cluster or port cluster at several strategic locations in Indonesia. However, to be able to develop the port cluster, Indonesia faces several challenges such as the complexity of the supply chain and decision making involving many actors with different objectives which are interdependent on each other. To help understand and build appropriate policy strategies to develop port clusters, serious simulation game is proposed as a solution whereby it can become an immersive learning media and can accommodate immediate responds of any decision taken without risks.
This research aims to see how serious simulation game can help to see and explore the policies and strategies that might be taken in a port cluster to improve the economy, in which GDP, before it can be implemented in the real world. The game is designed to help see the differences in multiplier effects that occur in each strategy taken in the development of the port cluster, so that the form of coordination, timing, and level of development applied in the cluster can be determined. Through two game phases, evaluation indicates different outcomes GDP for different strategies and policies. Furthermore, differences in strategies and policies are also influenced by the different interests of the actors involved.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Wangsa H.
"Peran industri manufaktur terhadap perekonomian Indonesia yang semakin meningkat tentunya harus didukung dengan melakukan continuous improvement pada industri manufaktur. Penelitian ini membahas mengenai perancangan serious simulation game (SSG) sebagai media pembelajaran aktif mengenai manajemen sistem produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membantu meningkatkan kemampuan manajemen sistem produksi baik oleh akademisi dan juga praktisi dengan metode pembelajaran experiential learning. Perancangan serious simulation game ini berbasis pada konsep Triadic Game Design. Penelitian ini berfokus pada perancangan serious simulation game dengan papan permainan. Berdasarkan hasil Focus Group Discussion untuk mengevaluasi SSG yang dirancang, pemain mendapatkan pemahaman mengenai variabel dalam sistem produksi dan kemampuan mengaturnya.

The role of manufacturing industry keep growing in Indonesia’s economy needs to be supported by doing the continuous improvement. This research discuss about the serious simulation game design game as learning media for production sistem management. The purpose of this research is to enhance the production sistem managerial ability for both academician and practition through experiential learning method. This game was designed with Triadic Game Design and focused on board game. The focus group discussion shows that game participant get understanding about the variabels consist in the production system and the ability to manage the production system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>