Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146494 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arifah Auliyatul Muslimah
"Tulisan ini menganalisis gaya berbusana ikon mode Korea Selatan, G-Dragon, yang merupakan salah satu ikon mode netral-gender di Korea. Netral-gender dalam mode diartikan sebagai ekspresi penggunaan pakaian yang tidak dibatasi oleh gender tertentu. Di Korea, wacana netral-gender dalam dunia mode tidak hanya tentang mengenakan pakaian unisex, tetapi juga tentang pemakaian pakaian laki-laki oleh perempuan dan sebaliknya. G-Dragon adalah seorang laki-laki yang sering terlihat mengenakan atribut mode untuk perempuan seperti rok, topi berbulu, sepatu dan tas khusus wanita, baik dalam kesehariannya maupun dalam acara formal seperti konser, fanmeeting, dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cara G-Dragon mengekspresikan wacana netral gender melalui gaya berbusananya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan penjabaran data analisis foto menggunakan teori retorika visual dan fotografi Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa G-Dragon melalui gaya berbusananya mengekspresikan wacana netral-gender dengan menyeimbangkan karakteristik mode laki-laki dan perempuan ke dalam satu tampilan. Karakteristik mode tersebut diwujudkan melalui ekspresi mode androgini, eklektisisme, sensual, dan keceriaan. Melalui tampilannya juga G-Dragon menyampaikan bahwa pria dapat menggunakan pakaian wanita dan hal itu merupakan salah satu cara mendukung kebebasan berekspresi.

This paper analyzes the style of South Korean fashion icon G-Dragon, who is one of the gender neutral fashion icons in Korea. Gender neutral in fashion is interpreted as an expression of the clothing use that is not limited by a particular gender.  In South Korea, gender neutral discourse in the fashion world is not only about wearing unisex clothing but also about men wearing women`s clothing and vice versa.  G-Dragon is a man who often seen wearing fashion attributes for women such as skirts, furry hats, shoes, and special bags for women, both in his daily life and in formal events such as concerts, fan-meeting, and others. This research paper aims to describe how G-Dragon expresses gender neutral discourse through his fashion style. This research used descriptive qualitative method with the explanation of photo analysis data using the visual and photography rhetoric theory by Barthes. The results showed that G-Dragon, through his fashion style expresses gender-neutral discourse by balancing the characteristics of male and female fashions into one appearance. The characteristics of these modes are manifested through the expression of androgynous, eclecticism, sensuality, and cheerful mode. Through his appearance G-Dragon also wanted to convey that men can wear women`s clothing and that is one way to support freedom of expression."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Rasyadi Faza
"Pengembangan kawasan TOD di daerah Glodok sangat erat kaitannya dengan keberlangsungan perekonomian kecil-menengah yang berada di eksisting kawasan.Terlebih saat festival tahunan Cap Gomeh sedang berlangsung, daya tarik dari sektor makanan, fashion, kesenian dan kerajinan budaya khas chinese seakan menjadi primadona pilihan masayarakat. Dengan berfokus pada sektor fashion, usulan perancangan Neo Glodok Fashion Center yang mengangkat konsep hierarki, layering pada fashion, dan rekondisi pengalaman ruang dari gang serta persimpangan Glodok, diharapkan dapat menciptakan ruang komunal baru yang dapat meningkatkan nilai ekonomi untuk seluruh lapisan brand fashion,, memberikan edukasi fashion pada masyarakat sekitar, hingga dapat menjadi ikon baru pada kawasan TOD Neo Glodok yang representatif dan menarik dari segi arsitektural.

The development of the TOD area in the Glodok area is closely related to the sustainability of the small-medium economy in the existing area. Especially when the annual Cap Gomeh festival is taking place, the attractiveness of the food, fashion, arts and crafts sectors of typical Chinese culture seems to be the prima donna of the people's choice. By focusing on the fashion sector, the proposed Neo Glodok Fashion Center design which elevates the concept of hierarchy, layering of fashion, and reconditioning the spatial experience of alleys and Glodok intersections, is expected to create a new communal spaces that can increase economic value for all layers of the fashion brand, provide fashion education to the local community, so that it can become a new icon in the TOD Neo Glodok area which is representative and attractibe from an architectural point of view."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Luthfi Novirwan
"Penelitian ini membahas homoseksualitas dalam iklan cetak mode di Prancis untuk menemukan makna yang ingin disampaikan oleh produsen iklan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitan ini adalah metode kualitatif, dengan teori semiotik dan mitos dari Roland Barthes. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah iklan cetak produk mode di Prancis, yaitu Chanel dan Jean-Paul Gaultier. Hasil dari analisis yang dilakukan dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa pesan yang disampaikan dalam iklan bertema homoseksual ingin menyampaikan isu eksistensi dan kesetaraan.

This research takes homosexuality on fashion printed advertisement in France as its subject to find the meaning behind it. The method used in this research is a qualitative research method, with semiotic and mythology theory of Roland Barthes. The data used in this study is printed advertisement from Chanel and Jean-Paul Gaultier published in 2010. This study shows that the printed advertisements studied contain messages that promotes equality for the homosexual in society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Antoinette Alexandra
"[ABSTRAK
Dalam suatu percakapan, seseorang terkadang menyisipkan bahasa asing (Inggris), khususnya orang-orang yang
berpendidikan tinggi. Ketika seseorang menggabungkan dua bahasa atau lebih saat berbicara, ia telah
menggunakan campur kode. Campur kode memiliki beberapa tipe dan faktor penyebab. Selain pada kalimatkalimat
ujaran,
campur
kode
juga
banyak
ditemukan
dalam
bentuk
tulisan
terutama
dalam
media
cetak.
Tulisan
ini
membahas masalah tipe-tipe campur kode dan faktor penyebab penggunaan campur kode yang terdapat
dalam majalah Elle pada rubrik onlinenya, yaitu ?mode?. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tipe-tipe
campur kode dalam majalah tersebut dan faktor penyebabnya. Data diambil dari periode Oktober sampai
November (2014). Penelitian ini membuktikan bahwa tipe penyisipan paling banyak ditemukan dalam rubrikrubrik
tersebut. Faktor-faktor penyebabnya yaitu kurangnya padanan kata, penekanan yang ingin diberikan
kepada pembaca, dan kemampuan berbahasa yang dapat memberi nuansa lebih indah terhadap suatu wacana.

ABSTRACT
In conversation, many people prefer to use foreign language (English), especially people who are highly
educated. When someone combines two languages or more while speaking, he has been using the code mixing.
Code mixing has several types and causal factors. In addition to the form of speech, code mixing can also be
found in the form of writing, especially in printed media. This study analyses the types and the causal factors of
code mixing in Elle magazine in its online article, ?mode?. The purpose of this study is to determine the types of
code mixing in this magazine and also the causal factors. The articles are taken from the period October to
November (2014). This study finds that insertion type is the most often used in those columns. The causal
factors are lacking of facility in one language on a certain subject, highlighting the information, and impressing the participants with a language skill. , In conversation, many people prefer to use foreign language (English), especially people who are highly
educated. When someone combines two languages or more while speaking, he has been using the code mixing.
Code mixing has several types and causal factors. In addition to the form of speech, code mixing can also be
found in the form of writing, especially in printed media. This study analyses the types and the causal factors of
code mixing in Elle magazine in its online article, “mode”. The purpose of this study is to determine the types of
code mixing in this magazine and also the causal factors. The articles are taken from the period October to
November (2014). This study finds that insertion type is the most often used in those columns. The causal
factors are lacking of facility in one language on a certain subject, highlighting the information, and impressing the participants with a language skill. ]"
2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Purwanto
"Kapabilitas yang dimiliki perusahaan untuk menopang bisnis yang dilaksanakan bisa dilihat dari proses yang ada di dalam perusahaan dan infrastruktur yang dimiliki. Penelitian yang dilaksanakan berangkat dari permasalahan banyaknya opportunity cost yang terbuang akibat dari penumpukkan barang di gudang. Penumpukkan tersebut disebabkan oleh tidak berjalannya layanan pemonitoran stok barang karena belum ada infrastruktur teknologi informasi yang mendukung. Oleh karena itu, perlu dirancang infrastruktur teknologi informasi untuk kebutuhan tersebut. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja The Open Group Architecture Framework (TOGAF) yang dimodifikasi untuk kebutuhan desain Service Oriented Architecture (SOA).
Perancangan infrastruktur diawali dengan pengidentifikasian prinsip bisnis perusahaan, serta stakeholders, concern, dan requirement yang terlibat dan dibutuhkan untuk layanan pemonitoran stok barang. Setelah itu, disusun prinsip-prinsip arsitektur dan visi arsitektur layanan. Berdasarkan prinsip arsitektur dan visi arsitektur kemudian dirancanglah arsitektur yang sesuai dengan kebutuhan layanan pemonitoran stok barang. Rancangan infrastruktur layanan diturunkan dari rancangan arsitektur tersebut. Pada akhir penelitian diketahui bahwa terdapat satu buah aplikasi yang perlu dibuat, tiga buah aplikasi yang perlu ditingkatkan, satu buat perangkat baru yang perlu diadakan, dan tiga buah perangkat teknologi lain yang perlu ditingkatkan.

Capability of the company to sustain it’s business can be observed from the existing processed and infrastructure. This research was conducted from much wasted opportunity cost which is caused by accumulation inventory problem in the warehouse. This problem arised by inventory monitoring services which is not running. That’s because there is no supporting information technology infrastructure. Therefore, the information technology infrastructure need to be designed. This research conducted by following The Open Group Architecural Framework (TOGAF) which is modified to the needs of Service Oriented Architecture (SOA).
This researh begins by identifying company business principles, stakeholder, concern, and requirements involved for inventory monitoring services. Furthermore, principles of architecture and architecture vision were established. Based on them, the architecture design for inventory monitoring service were constructed. The design of services architecture is derived from the architectural design. At the end of the research, noted that there are one aplication need to be created, three application that need to be upgraded, one new technology need to be procured, and three other technology need to be upgrade.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Efendi
"Skripsi ini mengurai secara mendalam eksistensi kreativitas, dalam konteks mode, yang menjelma dalam sebuah proses interaksi sosial, baik di antara perancang busana maupun pekerja-pekerja butik. Perwujudan kreativitas tidak hanya direpresentasikan dalam sebuah kreasi atau produk mode semata tetapi diwujudkan pula dalam serangkaian pr oses yang melibatkan interaksi-interaksi sosial. Secara utuh, berjalan dan dinamisnya proses sosial tidak dapat terlepas dan keberadaan struktur sosial lingkungan pekerja mode. Rutinitas yang terus berjalan semakin mempertegas kemapanan struktur sosial pekerja mode. Keberadaan tampilan ruang fisik dalam lingkungan kerja memberikan pengaruh yang signifikan pula terhadap produktivitas para pekerja mode, baik dalam menjalani rutinitas maupun dalam berinteraksi sosial. Rutinitas yang dijalani oleh pekerja mode nyatanya tidak selalu berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ada. Hal tersebut disebabkan oleh adanya 'pelanggaran/pertikaian' baik di antara perancang busana dengan pekerja butik, sesama pekerja butik, maupun dengan klien. Dalam hal ini, 'pelanggaran/pertikaian' yang tengah terjadi, baik dalam diskusi maupun konflik antarpersonal, memunculkan beberapa simbol guna menyelesaikan 'benturan/pelanggaran' tersebut. Berbagai benturan yang dialami setiap pekerja mode dan simbol-simbol yang mereka gunakan sebagai bentuk penyelesaian memperlihatkan bahwa proses kreativitas dapat berlangsung dalam kondisi demikian. Oleh karena itu, saya menggunakan metode pengamatan terlibat dan wawancara mendalam terhadap serangkaian proses sosial dalam memahami eksistensi kreativitas.

This thesis explains the existence of creativity, in the context of fashion, which is transformed into a process of social interaction, both designers and workers of boutiques. The embodiment of creativity is not only represented in a fashion creations itself but also embodied in a series of processes which involving social interactions among workers. As a whole, running and dynamic social proccesses can not be separated from the social structure of surroundings fashion workers. The routines are held continuously emphasized the establishment of social structure of workers. The existence of view of physical space in the surrounding of workers indirectly has a significant influences of the productivity of workers, both routiens and in social interaction. However, the routines that is undertaken by workers, in fact, does not always work according to existing procedures. This is caused by the presence of 'violations/disputes', both among fashion designers, workers, and clients. In this case, 'violatons/disputes' which is happening, either in discussion or interpersonal conflict,, raises some symbols for completing 'clash/symbols'. Various offenses which is experienced by each worker and the symbols that they use as a form of completion shows that the crative process can take place in such conditions. Therefore, I use the method of participant observation and indepth interviews to series of social processes in understanding the existence of creativity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57280
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inaz Andina
"Skripsi ini membahas dampak globalisasi terhadap dunia mode di Federasi Rusia dengan tujuan untuk mengetahui dampak perubahan ideologi pemerintahan dan globalisasi dari Uni Soviet ke Federasi Rusia tahun 1998-2011 dalam bidang mode menggunakan metode deskriptif-analitis dan dianalisis menggunakan dua teori, globalisasi dan the trickle down theory of fashion.
Hasil penelitian menunjukkan perubahan ideologi pemerintahan dari Uni Soviet ke Federasi Rusia membuat dunia mode Rusia semakin berkembang maju menghadapi tantangan globalisasi, pecinta mode di Rusia kemudian menggunakan mode untuk mengekspresikan era baru yang mereka alami.

This thesis discussed the effect of globalization to the world of fashion in the Russian Federation (1998-2011) with a purpose to acknowledge the effects of change in ideology in the government and in globalization from the Soviet Union to the Russian Federation in the world of fashion using an analytical descriptive method and analyzed using two theories, globalization and the trickle down theory of fashion.
The outcome of this research shows that the change of the governmental ideology from the Soviet Union to the Russian Federation estabilish the expand of the world of fashion in Russia against the challenges of globalization, the fashionistas in Russia then uses fashion as a tool to express a new era.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42913
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Amalia
"ABSTRAK
Kota Bandung merupakan salah satu kota seni di Indonesia yang mampu mengembangkan dunia fashion. Bandung tidak pernah tertinggal dalam perkembangan produk ndash;produk fashionnya. Tersedianya fasilitas belanja produk tekstil maupun busana siap pakai dalam jumlah yang banyak menciptakan citra kota mode sebagai salah satu citra Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran outlet penjualan barang-barang mode di Kota Bandung dan bagaimana persebaran tersebut dikaitkan denga variabel keruangan seperti aktivitas perekonomian yang digambarkan oleh jarak terhadap tempat wisata, penggunaan lahan dan aksesibilitas yang digambarkan oleh kelas fungsi jalan. Data sekunder didapatkan dari instansi-instansi terkait, sedangkan data primer didapatkan dengan observasi lapang dan menitikkan seluruh lokasi outlet penjualan barang mode di Kota Bandung. Data dianalisis secara spasial dan didukung oleh analisis kuantitatif menggunakan uji Chi_Square kemudian menggunakan ukuran koefisien kontingensi untuk mengetahui besarnya hubungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola sebaran outlet penjualan barang mode di Kota Bandung cenderung mengumpul dan mendekati tempat wisata. Di samping itu, jarak dari tempat wisata, fungsi jalan, dan penggunaan lahan mempengaruhi secara signifikan terhadap pola sebaran outlet penjualan barang mode yang terbentuk.

ABSTRACT
Bandung city is one of art city in Indonesia that able to develop fashion world. Bandung is never left behind in the development of its fashion products. The availability of textile and clothing shopping facilities ready to use in large numbers create the image of the city of fashion as one image of Bandung. This study aims to determine the pattern of distribution outlet sales of fashion goods in the city of Bandung and how the spread is associated with spatial variables such as economic activity described by distance to the tourist attractions, land use and the accessibility described by the class of road functions. Secondary data obtained from related institutions, while the primary data obtained by field observation and mengatkan all locations of fashion goods sales outlets in the city of Bandung. Data were analyzed spatially and supported by quantitative analysis using Chi Square test then using contingency coefficient size to know the relation. The results showed that the pattern of distribution outlet sales of fashion goods in the city of Bandung tend to collect and approach tourist attractions. In addition, distance from tourist attractions, road functions, and land use significantly affects the pattern of distribution outlets for the sale of fashion goods that are formed."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juliana Cicelia Dosi
"ABSTRAK
Khalayak kini lebih mempercayai ulasan dan pengalaman penggunaan produk yang mereka dapatkan di internet ketimbang pesan iklan. Salah satu strategi yang dilakukan oleh pemasar untuk dunia online adalah dengan menggunakan strategi influencer marketing. Influencer adalah mereka yang bertindak sebagai endorser, baik selebriti atau konsumen biasa yang dibayar untuk mem posting foto/tulisan/video pada laman media sosial pribadinya dengan tujuan promosi sebuah produk maupun jasa. Strategi ini digunakan untuk meningkatkan kesadaran khalayak terhadap suatu brand maupun jasa melalui media sosial yang dianggap dekat dengan khalayak. Media sosial kini menghadirkan konsep selebriti baru yaitu selebriti online, pada Instagram dikenal dengan Selebgram. Ketenaran dan tingginya respon khalayak pada Selebgram inilah yang dimanfaatkan pengiklan sebagai influencer, salah satu brand yang menggunakan Selebgram dalam strategi pemasarannya adalah UNIQLO Indonesia. Walaupun UNIQLO merupakan brand fashion yang berasal dari Jepang tetapi mereka memiliki akun khusus untuk Indonesia dan cukup aktif. UNIQLO Indonesia secara rutin menggunakan banyak selebgram untuk mempromosikan produknya di Instagram. Tiap bulannya UNIQLO Indonesia menggunakan banyak selebgram untuk mendukung lebih dari tiga produknya. Selebgram yang dinilai berdasarkan market reach, frequency of impact, quality of impact, dan closeness to decision.

ABSTRACT
Nowadays, audiences tend to trust reviews and experience they get from the internet rather than advertising. So, marketers use influencer marketing to reach the audiences. Influencers are those who act as an endorser, either celebrities or ordinary consumers who are paid to post a photo article video on their social media account with the aim of promotion of a product or service. This strategy is used to increase brand or services awareness through social media which has significantly impacted most of their audiences daily live. Social media is now presenting a new concept of celebrity, an online celebrity, that on Instagram was known as Selebgram. Advertiser uses Selebgram rsquo s fame and the high engagement rate to influence their audience about their brands or services. One of the brands in Indonesia that uses Selebgram in their marketing strategy is UNIQLO Indonesia. Even though UNIQLO is a fashion brand from Japan, but they have an impressive social media presence in Indonesia. Constantly, UNIQLO Indonesia uses Selebgram to promote their products in Instagram. The measurement criteria for influencers are market reach, frequency of impact, quality of impact, and closeness to decision."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shearly Aurelya Adhysta
"Informasi mengenai produk fesyen saat ini dapat ditemukan dari berbagai media, salah satunya adalah pada media digital. Perkembangan teknologi informasi turut mengambil peran dalam menjadi faktor pencarian informasi mengenai produk fesyen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku pencarian informasi mahasiswa dalam lingkup Klub Mode UI tentang produk fesyen. Penelitian ini mengeksplorasi perihal faktor yang menjadi pertimbangan komunitas Klub Mode UI dalam mencari informasi tentang produk fesyen. Teori Everyday Life Information Seeking (ELIS) digunakan untuk menganalisis aktivitas keseharian pencarian informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa platform e-commerce menjadi media yang dominan digunakan dalam mencari informasi mengenai produk fesyen. Selain itu, ditemukan juga bahwa nilai dan etika serta modal sosial menjadi faktor utama mahasiswa dalam melakukan pencarian produk fesyen. Terdapat beberapa saran yang diajukan dalam penelitian ini seperti tambahan informasi mengenai produk fesyen yang ditawarkan pada platform e-commerce sehingga dapat mempermudah penggunanya dalam pengambilan keputusan.

The development of information technology plays a big role in searching for information about fashion products. The aim of this research is to analyze information seeking behavior within the UI Fashion Club regarding fashion products. This study explores factors that are taken into consideration by UI Fashion Club regarding fashion products. This research uses a qualitative approach with a case study method, and uses interview and observation as instruments to collect the data. The data was then analyzed using the Everyday Life Information Seeking (ELIS) theory. The research shows that e-commerce platforms are the dominant media used to search for information about fashion products. Apart from that, it was also found that value, attitude and social capital was the main factor for students in searching for fashion products. There are several suggestions put forward in this research, such as additional information about fashion products offered on e-commerce platforms so that it can make decisions easier for users."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>