Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70696 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratih Mustikoningsih
"

PDaja.com merupakan produk pinjaman berbasis website milik Bank Sahabat Sampoerna (BSS) yang didirikan pada November 2018. Agen PDaja.com memiliki 83 Anggota. Agen yang berstatus freelancer memiliki peranan penting sebagai pemasar produk yaitu sebesar 70% pengajuan pinjaman melalui perantara Agen. Kurangnya engagement Agen terlihat dari hasil survei pada 40 Agen, yaitu sebesar 40% Agen belum pernah mengikuti Agent Gathering, dan sisanya sebesar 60% Agen pernah mengikuti Agent Gathering. Hasil pengukuran engagement Agen PDaja.com dengan skala penilaian 1-10 menunjukan hasil, yaitu engagement pada dimensi fisik memiliki nilai rata-rata sebesar 6.6, dimensi kognitif memiliki nilai rata-rata sebesar 7.2 dan dimensi emosional memiliki nilai rata-rata 6.8. Program komunikasi internal dapat meningkatkan engagement. Program yang ditujukan kepada seluruh Agen PDaja.com bertema “Bersama Jadi Kebanggaan PDaja.com”, bertujuan untuk meningkatkan kognitif, fisik dan emosional engagement Agen PDaja.com. Program akan dilaksanakan pada Juni 2021-November 2021. Pesan Kunci “Bersama Jadi Kebanggan PDaja.com”, bermakna PDaja.com berupaya menjalin kebersamaan dengan Agen untuk meningkatkan engagement agar Agen tetap menjadi kebanggaan PDaja.com. Estimasi anggaran program Rp. 21.949.000 (keadaan normal) dan Rp. 10.400.000 (Jika Pandemi Covid 19 masih berlangsung). Melalui program ini diharapkan terjadi peningkatan partisipasi Agen di setiap kegiatan minimal 70% (58 Agen) dan Engagement Secara kognitif fisik serta emosional meningkat menjadi rata-rata 8 (perhitungan skala 1-10).

 


PDaja.com is a website-based loan product owned by Bank Sahabat Sampoerna (BSS), established in November 2018. PDaja.com has 83 Agent members. Agents who are freelancers have an essential role as product marketers because 70% of loan applications go through Agents. The lack of Agent engagement revealed from the results of a survey of 40 Agents, 40% of Agents who had never attended Agent Gathering, and 60% of Agents had attended Agent Gathering. The results of measuring PDaja.com Agent engagement on a scale of 1-10 are engagement in the physical dimension has an average value of 6.6, the cognitive dimension has an average value of 7.2, and the emotional dimension has an average value of 6.8. Internal communication programs can increase engagement. The program "Together Becomes Pride of PDaja.com", for all PDaja.com Agents. It's a purpose to improve the cognitive, physical, and emotional engagement of PDaja.com Agents. This program will be held in June 2021 - November 2021. The Key Message "Together Becomes Pride of PDaja.com", means to build togetherness with Agents to increase engagement so that Agents remain the pride of PDaja.com. Estimated budget program around Rp. 21,949,000 (standard conditions) and Rp. 10,400,000 (If COVID 19 Pandemic is still ongoing). Through this program, PDaja.com expected an increase in the Agent's participation for each activity at least 70% (58 Agents). Also, engagement in physical and emotional cognitive engagement was up to an average of 8 (calculation scale 1-10).

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Herdinda Arizunnisa Pergiwa
"Tesis ini membahas tentang komunikasi internal dalam mewujudkan employee engagement. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif melalui pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menyatakan bahwa komunikasi internal memiliki peran penting dalam pembentukan employee engagement. Hubungan komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan, informasi yang berkualitas, komunikasi yang terbuka dari pimpinan, dan kesempatan untuk bawahan mengutarakan pendapat sangat mempengaruhi terbentuknya employee engagement. Selain itu, penelitian ini juga mendapati peran penting manajer sebagai jembatan informasi dan hubungan horizontal yang harmonis sebagai faktor lain pembentuk employee engagement.

This thesis discusses the internal communication to build employee engagement. This research was conducted with descriptive qualitative method through a case study approach. The study states that internal communication has an important role in the formation of employee engagement. Good superiors-subordinates communication, quality of information, superior openness, and opportunities for communication greatly affect the formation of employee engagement. In addition, the study also found an important role of managers as a bridge of information and harmonious horizontal relationships as other factors to build employee engagement."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Pinasthika Hapsari Putri
"RINGKASAN EKSEKUTIF
1. Berdasarkan struktur organisasi PT Cardig Air dan wawancara singkat dengan Bapak Andri Budiman, diketahui bahwa PT Cardig Air tidak memiliki fungsi khusus untuk menangani komunikasi korporasi di dalam perusahaan. Sebaliknya, fungsi komunikasi korporasi ditangani oleh pihak pemangku kepentingan internal perusahaan yang berada dalam bagian divisi Corporate Secretary, yaitu HR & GA Group Head, Bapak Andri Budiman. Saat ini, PT Cardig Air belum memerlukan posisi khusus yang memiliki keahlian dalam menangani fungsi komunikasi korporasi perusahaan, karena karyawan yang berada dibawah divisi Corporate Secretary masih bisa menangani hal-hal yang berkaitan dengan fungsi komunikasi korporasi perusahaan. Yang diperlukan adalah kerjasama antar para karyawan di dalam divisi Corporate Secretary sehingga dapat menangani hal-hal yang berkaitan dengan fungsi korporasi komunikasi perusahaan dengan baik.
2. Terdapat empat program komunikasi internal di PT Cardig Air, yaitu Town Hall Meeting, Board of Directors Meeting, Meeting Bomb, dan Basic Induction. Namun, keempat program tersebut masih terbatas terkait waktu dan media yang digunakan. Keterbatasan waktu yang terjadi adalah keempat program komunikasi internal tersebut dikarenakan hanya pada satu waktu yang telah terjadwal. Hal ini menyebabkan tidak semua pihak pemangku kepentingan internal perusahaan dapat hadir dalam kegiatan rapat atau pertemuan tersebut.
3. Terdapat keterbatasan medium komunikasi yang digunakan, sehingga hasil dari rapat yang dilaksanakan tidak dapat diketahui oleh seluruh pihak pemangku kepentingan internal perusahaan, sehingga informasi tidak dapat disebarkan dengan lengkap dan terdistribusi sempurna.
4. Keempat program komunikasi internal perusahaan tersebut seluruhnya bersifat formal dan hanya memfasilitasi komunikasi formal antara seluruh pihak pemangku kepentingan internal perusahaan. Komunikasi horizontal yang terjalin antar para karyawan, antar para jajaran direksi, dan antar para kepala divisi sudah cukup baik. Namun, komunikasi vertikal yang terjalin antara atasan dan bawahan kerap kali terdapat hambatan yaitu terjadinya kesalahpahaman dalam arus komunikasi yang terjadi diantara beberapa pihak pemangku kepentingan internal perusahaan, baik saat berbicang dan/atau saat menyampaikan suatu informasi. Hambatan dalam komunikasi tersebut seperti penggunaan intonasi yang tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya kesalahpahaman.
Pernyataan Masalah
1. Tidak adanya program komunikasi internal yang dapat memfasilitasi dan meningkatkan komunikasi informal antara pihak-pihak pemangku kepentingan internal perusahaan.
2. Tidak adanya medium teknologi komunikasi internal yang tidak dibatasi waktu, sehingga informasi antar pihak pemangku kepentingan internal perusahaan terhambat.
Tujuan Program
Program komunikasi internal bertujuan untuk meningkatkan komunikasi informal antar para pihak pemangku kepentingan internal perusahaan dan menciptakan medium teknologi komunikasi internal yang tidak dibatasi waktu.
Strategi Program
Menyusun satu rangkaian program komunikasi internal dengan tema ?Cardigative? yang terdiri dari tiga kegiatan. Kegiatan outbound dan malam berbagi, serta malam apresiasi untuk seluruh pihak pemangku kepentingan internal perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan komunikasi informal antar para pihak pemangku kepentingan internal perusahaan, dan menciptakan medium teknologi komunikasi internal yaitu intranet perusahaan yang tidak terbatas waktu untuk mendistribusikan pesan dengan sempurna.
Khalayak Sasaran
Seluruh pemangku kepentingan internal PT Cardig Air di wilayah Jakarta, yakni daerah Gambir dan Halim Perdanakusumah. Program komunikasi internal perusahaan ini merupakan proyek percobaan untuk PT Cardig Air, maka dari itu program komunikasi internal ini hanya menyasar pihak pemangku kepentingan internal perusahaan yang berada di wilayah Jakarta.
Pesan Kunci
Rangkaian program memiliki tema besar ?Cardigative?. Ketiga program yang ada di dalam rangkaian program ?Cardigative? memiliki kekonsistenan dalam mengembangkan partisipasi aktif dan kreativitas pihak pemangku kepentingan internal PT Cardig Air. Pesan kunci program ini adalah PT Cardig Air percaya bahwa partisipasi aktif dan komunikasi yang baik diantara keluarga besar PT Cardig Air merupakan kunci kesuksesan dari kinerja perusahaan.
Program
Program Komunikasi Internal :Cardigative"
1. Cardig Air Weekend
2. Cardig Air Awarding Night
3. Cardig IntraComm
Jadwal
Januari ? Desember 2015
Anggaran
Rp 996.720.000,-
Evaluasi
Metode evaluasi yang digunakan adalah:
- Daftar kehadiran pada masing-masing program
- Survei dan wawancara mendalam;EXECUTIVE SUMMARY

EXPLANATION
Situation Analysis
1. Based on the organizational structure of PT Cardig Air and an interview with Mr. Andri Budiman, it is known that PT Cardig Air does not have a specific function to manage corporate communications within the company. Corporate communications function is handled by all internal stakeholders that are in part of the Corporate Secretary division, under the command of HR & GA Group Head, Mr. Andri Budiman. Currently, PT Cardig Air does not need a special position with expertise in dealing with the company?s corporate communications functions, because the employees under the Corporate Secretary division can still handle matters relating to the company?s corporate communications function. What is needed is cooperation among all employees in the division of Corporate Secretary so that they can deal with matters relating to a good corporate communications function.
2. There are four internal communication programs in PT Cardig Air Jakarta: Town Hall Meeting, Board of Directors Meeting, Meeting Bomb, and Basic Induction. However, these four programs are still limited due to the time and media used. The limitation is the fact that these programs are executed only when they are scheduled in advance. Due to this, not all stakeholders can attend the internal corporate meeting or the meeting activities.
3. Limitations in the communication medium to distribute the meeting result have prevented the meeting result to be distributed among the internal stakeholders of Cardig and hence causes ineffectiveness in information distribution.
4. All internal communications programs entirely formal and only facilitate formal communication among all internal stakeholders. Horizontal communication that exists among all employees, among all the board of directors, among all the head divisions is good enough. However, vertical communication that exists between superiors and subordinates often have a misunderstanding situation in communication flow that occurs between some of internal stakeholders of the company, both during converse and/or when delivering information. Barriers in the communication such as the use of high intonation that causes misunderstanding.
Problem Statement
1. The absence of an internal communications program that can facilitate and improve the informal communication between the internal stakeholders of the company.
2. The absence of the internal communication technology media that is not limited by time, so that information between all of internal stakeholders can be distributed anytime.
Goals
The internal communications program aims to improve the informal communication between all the internal stakeholders and creating the internal communication technology media which is not limited by time.
Strategy
Develop a whole of internal communications program with the theme ?Cardigative? which consists of three activities. Outbound activities and night sharing activities, as well as an appreciation night activities for all internal stakeholders of the company that aims to increase informal communication among all internal stakeholders of the company. The other activity is creating internal communications medium technology ? intranet, which is not limited by time to distribute all messages perfectly.
Target Audiences
All of the internal stakeholders of PT Cardig Air Jakarta, Gambir and Halim Perdanakusumah. This internal communications program is a pilot project for PT Cardig Air, therefore the internal communications program is only targeting the internal stakeholders of the company which is located in Jakarta.
Key Message
A whole of internal communications program has a big theme ?Cardigative?. These three sub-programs that are in the range of ?Cardigative? program have consistency in developing active participation and creativity of the internal stakeholders of PT Cardig Air. A key message of this program is PT Cardig Air believes that active participation and good communication among PT Cardig Air families are the keys to a successful company performance.
Program
Internal Communications Program "Cardigative"
1. Cardig Air Weekend
2. Cardig Air Awarding Night
3. Cardig IntraComm
Timeline
January - December 2015
Budgeting
Rp 996.720.000,-
Evaluation
Evaluation methods that will be used are:
- Attendance list in each programs
- Survey and in-depth interview"
Depok: Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Affandi
"Penelitian ini membahas tentang pengaruh iklim komunikasi internal terhadap employee engagement sehingga karyawan ikut mengkomunikasikan implementasi CSR kepada pihak eksternal. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods) yaitu mengkombinasikan metode penelitian kuantitatif dan metode kualitatif dalam satu penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di Kantor Pusat PT. Freeport Indonesia. Iklim komunikasi internal diukur dengan menggunakan Dennis communication climate survey (Dennis, 1974), employee engagement diukur menggunakan model AON Hewitt (2015) dan komunikasi CSR diukur dengan turunan definisi dari Podnar (2008). Hasil penelitian ini adalah iklim komunikasi internal berpengaruh signifikan terhadap keterlibatan karyawan (employee engagement). Sedangkan employee engagement berpengaruh signifikan terhadap komunikasi CSR. Iklim komunikasi internal juga memiliki peran stratejik dan sentral dalam perusahaan sehingga akan berpengaruh kepada produktifitas dan reputasi perusahaan.

This study discusses about the effect of internal communication climate over employee engagement so that employees participate in communicating the implementation of CSR to external parties.The research used in this study is mixed methods research, which combines quantitative research methods and qualitative methods. Respondents in this study were employees working at PT. Freeport Indonesia's Head Office. Internal communication climate measured by using the Dennis communication climate survey (Dennis, 1974), employee engagement measured by using the AON Hewitt (2015), and CSR communication measured by derivative definitions from Podnar (2008). The results of this study are the internal communication climate has a significant effect on employee engagement. While employee engagement has a significant effect on CSR communication. The internal communication climate also has a strategic and central role in the company so that it will affect the productivity and the reputation of the company."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avellino Dwido Wardoyo
"Analisis Situasi
Strength
● Harga kopinya yang lebih murah jika dibandingkan dengan jenama kopi susu `kekinian` lainnya.
● Rasa kopinya yang enak.
Weakness
● Pengelolaan media sosial yang kurang maksimal, padahal media sosial menjadi satu-satunya alat promosi Senyawa Kopi.
● Minimnya interaksi yang terjadi dengan khalayak pada kanal media sosialnya.
● Minimnya jangkauan khalayak Senyawa Kopi karena tokonya yang belum memiliki cabang.
Opportunity
● Tidak adanya penjual kopi susu `kekinian` lainnya dalam radius kurang lebih 4 hingga 5 kilometer.
● Produksi kopi di Indonesia yang terus mengalami pertumbuhan.
● Konsumsi masyarakat Indonesia terhadap kopi yang cukup tinggi.
● Munculnya kebiasaan minum kopi yang baru, minum kopi susu `kekinian` di hampir berbagai kegiatan mereka sehari-hari.
● Aplikasi super, Gojek, yang merubah pola pembelian masyarakat/Tren memesan makanan atau minuman melalui aplikasi.
Threat
● Banyaknya jenama kopi susu `kekinian` lainnya yang sudah lebih terkenal.
Tujuan
1. Meningkatkan keaktifan akun media sosial instagram Senyawa Kopi dalam melibatkan khalayak, khususnya pada konten-konten yang akan diunggah.
2. Semakin interaktifnya akun media sosial instagram Senyawa Kopi kepada khalayaknya.
3. Meningkatnya engagement pada instagram Senyawa Kopi, secara khusus pada bagian comment (comment rate), meningkat menjadi 10% dari jumlah followers. Serta rata-rata comment per post meningkat menjadi 20 komentar.
Strategi
1. Melakukan kegiatan pemasaran pada media sosial (social media marketing).
2. Pemasaran pada media sosial yang berupa kampanye dan akan berfokus pada konten-konten yang interaktif untuk meningkatkan audience engagement.
Target Khalayak
a. Geographic
● Daerah Tapos, Depok.
● Kecamatan sekitar Tapos, seperti Cisalak, Cibubur, Cimanggis.
b. Demografis
● Laki-laki dan perempuan.
● Usia 16 - 27 Tahun.
● Pelajar, mahasiswa, dan first jobber.
● Upper, upper-middle, dan middle class.
c. Psikografis
● Memiliki gaya hidup praktis, aktif, produktif, dan kolektif.
● Pribadi yang sociable, memiliki stimulasi visual yang tinggi, fashionable, serta peka terhadap tren terbaru.
Periode
Juli - September 2020
Pengeluaran
Rp3.500.000,-
Monitoring & Evaluasi
Monitoring
Kegiatan monitoring atau pemantauan akan dilakukan selama program kampanye pemasaran media sosial Senyawa Kopi berjalan. Monitoring yang akan dilakukan akan memanfaatkan fitur pada media sosial instagram yaitu instagram insight. Pada instagram insight akan dilihat
engagement rate, jumlah kunjungan, like, komentar, jumlah klik pada konten, dan jumlah yang melihat konten.
Output:
● Mencapai minimal 100.000 reach pada akhir periode kampanye.
● Mencapai minimal 150.000 profile visit pada akhir periode kampanyeJumlah likes mencapai rata-rata 50% dari jumlah followers.
● Jumlah likes mencapai rata-rata 50% dari jumlah followers.
● Mencapai minimal 20 peserta pada konten remuneratif.
● Rata-rata 20 komen per post.
● Comment rate mencapai 10% dari jumlah followers.
● Engagement rate meningkat menjadi 20% dari jumlah followers.
Outcome:
Semakin aktif dan interaktifnya akun media sosial instagram Senyawa Kopi sehingga terbangunnya engagement dengan khalayak yang mendorong penjualan.

Situation Analysis
Strength
● The price of the coffee is cheaper compared to other milk coffee brands.
● Good taste of the coffee.
Weakness
● Management of social media is less than optimal, whereas social media is the only promotional tool for Senyawa Kopi.
● The lack of interaction that occurs with the audience on social media channels.
● The lack of consumer reach because of the store that does not have branches.
Opportunity
● The absence of other milk coffee sellers within a radius of approximately 4 to 5 kilometers.
● Coffee production in Indonesia continues to experience growth.
● Indonesian people's consumption of coffee is quite high.
● The emergence of a new habit of drinking coffee, drinking milk coffee in almost a variety of their daily activities.
● Super application, Gojek, which changes people`s buying patterns/Trends ordering food or drinks through the application.
Threat
● The number of other milk coffee brands that are already more famous.
Goals
1. Increase the activeness of Instagram social media accounts Senyawa Kopi in engaging the audience, especially on the content to be uploaded.
2. The more interactive social media accounts Instagram Senyawa Kopi to the audience.
3. Increased engagement on Instagram Senyawa Kopi, specifically in the comments section, increased to 10% of the total followers. And the average comments per post increased to 20 comments.
Strategy
1. Conduct marketing activities on social media (social media marketing).
2. Marketing on social media in the form of campaigns and will focus on interactive content to increase audience engagement.
Target Audience
a. Geografis
● Tapos area, Depok.
● Districts around Tapos, such as Cisalak, Cibubur, Cimanggis.
b. Demographic
● Male and female.
● Usia 16 - 27 Tahun.
● Students, college students, and first jobbers.
● Upper, upper-middle, and middle class.
c. Psychographic
● Having a practical, active, productive, and collective lifestyle.
● A sociable person who has high visual stimulation, fashionable, and sensitive to the latest trends.
Period
July - September 2020
Budget
Rp3.500.000,-
Evaluation & Monitoring
Monitoring
Monitoring activities or conversations will be conducted during the Senyawa Kopi social media marketing campaign program. Monitoring that will be done will use features on Instagram social media, namely Instagram insights. On Instagram insights will see the level of engagement, the number of visits, such as comments, the number of clicks on the content, and the number of views of the content.
Output:
● Reach a minimum of 100,000 reach at the end of the campaign period.
● Achieve a minimum of 150,000 profile visits at the end of the campaign periodThe number of likes reaches an average of 50% of the number of followers.
● Reach a minimum of 20 participants on remunerative content.
● An average of 20 comments per post.
● Comment rate reaches 10% of the total followers.
● The engagement rate increased to 20% of the total followers.
Outcome:
The more active and interactive social media accounts on Instagram Senyawa Kopi, so that engagement is built with the audience that drive sales.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jordan Natanael
"Profil Perusahaan: Kantor Berita Radio (KBR) merupakan penyedia konten berita yang berasaskan pada jurnalisme independen dan sudah berdiri sejak tahun 1999. KBR mendistribusikan konten beritanya melalui situs (kbr.id), Instagram (kbr.id),
Twitter, Facebook, YouTube (BeritaKBR), dan podcast (kbrprime.id). Tujuan KBR adalah untuk memastikan pendengarnya bisa mendapatkan informasi mengenai berita terkini yang bisa dipercaya dengan mudah.
Analisis Situasi:
1. Strengths
Multi-platform (situs, media sosial, audio & video streaming, dan aplikasi seluler), memiliki berbagai konten sesuai dengan segmennya masing-masing, media sosial Instagram KBR merupakan platform terkuat dengan total reach 3,755,259 akun.
2. Weaknesses
Kurang dikenal oleh khalayak dibandingkan dengan kompetitornya, memiliki engagement rate yang lebih kecil dibandingkan dengan yang seharusnya, memiliki followers yang relatif lebih kecil daripada kompetitornya, belum memiliki visual yang menarik bagi khalayaknya, konten yang banyak membuat khalayak KBR bingung dan tidak tertarik.
3. Opportunities
Instagram menjadi salah satu sumber pencarian informasi utama di Indonesia, Instagram dapat membantu radio untuk mempertahankan eksistensinya di era digital, adanya berita yang viral dan terbaru dapat memunculkan minat khalayak untuk melakukan engagement pada sebuah konten di Instagram, Industri media berita terus berkembang sesuai dengan perkembangan digital.
4. Threats
Kompetitor yang baru muncul sudah bisa memiliki pengikut dan pembaca lebih banyak dibandingkan dengan KBR, kompetitor memiliki audience engagement yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan KBR, radio sudah mulai tertinggal karena banyaknya orang menggunakan media baru untuk mencari informasi.
Rumusan Masalah:
Engagement khalayak KBR terhadap konten Instagram KBR masih dapat dikatakan rendah jika dibandingkan dengan engagement rate yang baik.
Tujuan:
1. Meningkatkan engagement rate di Instagram KBR (@kbr.id).
2. Meningkatkan brand awareness di Instagram KBR (@kbr.id).
3. KBR memperbaiki visual di media sosialnya sesuai dengan target khalayak.
Khalayak Sasaran:
1. Demografis: Laki-laki dan perempuan berusia 25-44 tahun dan berstatus ekonomi A, B, C+.
2. Geografis: Seluruh daerah Indonesia dengan kecepatan internet yang stabil.
3. Perilaku: Aktif menggunakan Instagram sebagai sumber pencarian informasi utama.
4. Psikografis: Selalu ingin tahu mengenai berita terbaru dan menyukai desain visual yang sederhana dan menarik.
Usulan Program:
Program pemasaran media sosial digunakan untuk menjawab permasalahan engagement akun Instagram KBR. Program ini dibagi menjadi tiga bagian utama:
• Perbaikan Konten dan Visual Instagram KBR
• Konten Khusus yang Meningkatkan Partisipasi Khalayak
• Instagram Ads
Jadwal: Januari – April 2023
Anggaran: Rp8.075.000
Evaluasi:
Input: mengevaluasi program yang berjalan dari pra-produksi sampai produksi
Output: mengevaluasi seluruh kegiatan dari produksi sampai pasca produksi
Outcome: mengevaluasi dampak dari program terhadap target khalayak.

Company's Profile: Kantor Berita Radio (KBR) is a news content provider based on independent journalism and has been established since 1999. KBR distributes its news content through its website (kbr.id), Instagram (kbr.id), Twitter, Facebook, YouTube (BeritaKBR), and podcasts
(kbrprime.id). KBR's goal is to ensure that its listeners can easiliy get reliable information about the latest news.
Situation Analysis:
1. Strengths
Multi-platform (website, social media, audio & video streaming audio & video, and mobile apps), has a variety of content according to its segment each segment, KBR's Instagram social media is the strongest with a total reach of 3,755,259 accounts.
2. Weaknesses
Less recognized by the audience compared to competitors, has a smaller engagement rate than it should, has relatively smaller followers than it compared to what it should be, has relatively smaller followers than its competitors, does not yet have attractive visuals for competitors, does not yet have visuals that are attractive to its audience, a lot of content makes KBR's audience
confused and uninterested.
3. Opportunities
Instagram is one of the main sources of information in Indonesia, Instagram can help radio to maintain its presence in the digital era, the existence of viral and latest news can can generate audience interest in engaging with content on Instagram, the news media industry continues to grow according to engagement on a content on Instagram, the news media industry continues to grow in accordance with digital development.
4. Threats
Newly emerging competitors can already have followers and readers more than KBR, competitors have relatively higher audience engagement compared to KBR, radio has begun to fall behind due to the number of competitors have relatively higher audience engagement compared to KBR, radio has started to fall behind because many people use new media to find
information.
Problem Statement:
KBR's audience engagement on Instagram is still considered
to be low when compared to a good engagement rate.
Objectives:
1. To increase the engagement rate on KBR's Instagram (@kbr.id).
2. To increase brand awareness on KBR Instagram (@kbr.id).
3. KBR improves the visuals on its social media in accordance with the target audience.
Target Audience:
1. Demographics: Men and women aged 25-44 years old and economic status A, B, C+.
2. Geographic: All regions of Indonesia with stable internet speed.
3. Behavior: Actively using Instagram as main source of information search.
4. Psychographic: Always curious about the latest news the latest news and likes simple and attractive visual design.
Proposed Program:
A social media marketing program was used to address the engagement issues of KBR's Instagram account. The program is divided into three main parts:
- KBR Instagram Content and Visual Improvements
- Customized Content that Increases Participation Audience
- Instagram Ads
Schedule: January - April 2023
Budget: IDR 8,075,000
Evaluation:
Input: evaluate the program running from pre-production to production
Output: evaluate all activities from production to post-production
Outcome: evaluate the impact of the program on target audience.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aditia Rahadiyansyah Bagus Prasetio Utomo
"Penelitian ini menguji pengaruh dari komitmen manajemen dalam pemasaran internal dan employee engagement melalui komunikasi internal. Data dikumpulkan dari 135 karyawan full time di PT XYZ, Tbk Indonesia. Hasil dari structural equation modeling memperlihatkan bahwa komitmen manajemen dalam pemasaran internal berpengaruh positif dengan komunikasi internal formal. Komunikasi internal formal didukung oleh komunikasi internal informal. Lebih dari itu, internal marketing, komunikasi internal formal dan komunikasi internal informal mempengaruhi employee engagement. Penelitian ini berkontribusi memberikan pemahaman tentang komitmen manajemen dalam pemasaran internal di perusahaan sektor manufaktur.

The present study examines the effect of management commitment to internal marketing on employee engagement through internal communications. Data were collected from 135 full-time employees of PT XYZ, Tbk in Indonesia. The results of structural equation modeling showed management commitment to internal marketing effect to internal formal communication and formal internal communication is facilitated informal internal communication. Moreover, management commitment to internal marketing, formal internal communication and informal internal communication affected employee engagement. The current study contributes to a deeper understanding of the management commitment to internal marketing in the company in manufacture sector.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudis Sekar Prasasti
"Untuk mampu bersaing dengan para kompetitor, perusahaan membutuhkan karyawan dengan work engagement yang tinggi. Penelitian ini dilakukan dalam dua studi. Pada studi satu, peneliti menyebar kuesioner kepada 22 orang karyawan Departemen QO PT X untuk mengetahui korelasi antar variabel yang diteliti. Internal supervisor communication diukur dengan alat ukur dari Karanges dkk (2014) (α = 0.93), perceived supervisor support diukur dengan alat ukur dari Eisenberger dkk (2001) (α = 0.85), serta work engagement diukur dengan alat ukur dari Schaufelli dkk (2006) (I± = 0.88). Hasil pengolahan data membuktikan bahwa koefisien korelasi internal supervisor communication dengan work engagement (I± = 0.87, p < 0.01) lebih besar daripada koefisien korelasi perceived supervisor support dan work engagement (I± = 0.69, p < 0.01). Pada studi 2, peneliti merancang program intervensi variabel internal supervisor comunication untuk karyawan Departemen QO PT X dalam rangka peningkatan work engagement. Program intervensi tersebut dinamakan Communicative Leaders, yang terdiri dari dua bagian, yaitu pelatihan dan monitoring. Dalam penerapannya, peserta intervensi adalah atasan yang dinilai bawahannya memiliki skor internal supervisor communication yang rendah. Selanjutnya, peneliti melihat hasil evaluasi intervensi yang dilakukan. Hasil tersebut menunjukan bahwa (1) terjadi peningkatan yang signifikan pada persepsi bawahan terhadap internal supervisor communication atasan langsungnya (Z = -0.2041, p < 0.05), dan; (2) terjadi perningkatan keterikatan work engagement (Z = -2.445, p < 0.05).

To be able competing with competitors, companies need employees with high work engagement. In study one, researchers managed to collect 22 responsesfrom the X company employee in QO Department to examine the relationship between variables. Internal supervisor communication was measured by using Karanges dkk (2014) (I± = 0.93), perceived supervisor support was measured by sing Eisenberger dkk (2001) (I± = 0.85), and work engagement was measured by using Schaufelli dkk (2006) (I± = 0.88). The result showed that the relationship coeficient betweeen supervisor internal communication and work engagement is bigger than the relationship coeficient between perceied supervisor support and work engagement. In study 2, researcher designed internal supervisor communication intervention program to increase work engagement for employees of the PT X QO Department. The intervention program was called Communicative Leaders, which consists of two parts: training and monitoring sessions. In its implementation, intervention participants were supervisors that have low internal supervisor communication score based on the perception of their subordinate from study 1. After that, researcher evaluated the intervention result. The results are: (1) there was a significant increase in subordinates perceptions of their supervsors internal supervisor communication (Z = -0.2041, p <0.05), and; (2) there was a significant increase in work engagement (Z = -2,445, p <0.05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T54522
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Irawan Anwarsyah
"ABSTRAK
Penelitian ini fokus melihat pengaruh dari komunikasi internal terhadap
employee engagement untuk kemudian dibuat rancangan intervensi terhadap
proses komunikasi internal guna meningkatkan employee engagement. Penelitian
sebelumnya belum banyak yang menjelaskan pengaruh komunikasi internal
terhadap employee engagement. Penelitian ini dilakukan berdasarkan studi kasus
di PT Asuransi PQRS yang bergerak di bidang asuransi umum dengan sampel
mencakup 60 karyawan di departemen pemasaran korporasi Jepang dengan
menggunakan purposive sampling. Employee engagement diukur melalui Utrech
Work Engagement Scale (UWES) versi Bahasa Indonesia (Schaufeli & Bakker,
2004) dan komunikasi internal diukur melalui kuesioner yang dikembangkan oleh
Karanges (2014). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif
yang signifikan dari komunikasi internal terhadap employee engagement (r=0.487,
F=18.035, p<0.05, one-tailed). Dari hasil penelitian, dibuatlah rancangan
intervensi terhadap proses komunikasi internal melalui intervensi human
resources management berupa performance management dan intervensi human
process berupa team building dan large-group interventions.

ABSTRACT
This study focused on the impact of internal communication towards
employee engagement to design an intervention on the internal communication
process in order to improve the employee engagement. Previous studies haven't
much explained the impact of internal communication towards employee
engagement. This study was done based on the case study at PT Asuransi PQRS
which is a general insurance company with the sample of this study were 60
employees at Japanese corporate marketing department by purposive sampling.
Employee engagement was measured by official Indonesian version of Utrech
Work Engagement Scale (UWES) (Schaufeli & Bakker, 2004) and internal
communication was measured by questionnaire developed by Karanges (2014).
Result indicated that there was significantly positive impact of internal
communication towards employee engagement (r=0.487, F=18.035, p<0.05, onetailed).
From this result, human resources management intervention (performance
management) and human process intervention (team building and large-group
interventions) were designed."
2016
T46300
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>