Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54923 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panjaitan, Ruhut Timothy Joebel
"Penelitian ini bertujuan untuk membantu dan memberikan gambaran kepada pihak manajemen Hotel XYZ untuk memilih program pensiun yang tepat bagi karyawan Hotel XYZ. Selain itu juga bertujuan agar program pensiun karyawan yang dibentuk atau dipilih dari DPLK dapat memberikan nilai manfaat yang diharapkan tanpa memberatkan keuangan perusahaan. Dikarenakan belum adanya program pensiun yang dikelola dan diikuti oleh Hotel XYZ, penelitian ini diperlukan sebagai bagian dari pemenuhan tanggung jawab perusahaan kepada karyawan dan pemerintah, hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun, serta Undang-Undang BPJS No.24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Hasil penelitian ini menunjukan pihak manajemen Hotel XYZ memerlukan pengikutsertaan tambahan program pensiun karyawan selain program pensiun BPJS. Perusahaan juga dianjurkan mengikutsertakan karyawan dalam program jaminan hari tua BPJS. Selain itu penelitian ini juga menunjukan adanya selisih kekurangan nilai manfaat yang cukup besar khususnya bagi karyawan dengan sisa waktu bekerja dibawah 15 tahun, nilai manfaat yang diperoleh dari pengikutsertaan karyawan tidak sesuai dengan nilai manfaat yang diharapkan. Solusi dan saran diberikan mengenai penyelesaian agar nilai manfaat yang diterima karyawan dapat sesuai dengan nilai manfaat yang diharapkan. Selain itu juga diberikan solusi dan saran mengenai potongan iuran dan jumlah iuran yang dibebankan agar setiap karyawan menerima nilai manfaat yang diharapkan.

This study aims to help and provide an overview to the management of Hotel XYZ to form and choose the right pension program for XYZ Hotel employees. The aim of this research is that the employee pension plan which is eventually formed or selected from the DPLK can provide the expected value of benefits without overloading the financial aspects of the company. Due to the absence of a pension program managed and followed by the XYZ Hotel this research is very much needed as part of fulfilling company responsibilities to employees and the government. In accordance with the Law of the Republic of Indonesia Number 11 of 1992, Labor Law No.13 of 2003, also the BPJS Law No.24 of 2011. Based on the research, the management of the XYZ Hotel requires the inclusion of an additional employee pension program in addition to the BPJS pension program. Companies are also encouraged to include employees in the BPJS old-age insurance program. The results of the study also show that there is a difference in the lack of substantial benefit values, especially for employees with the remaining time working under 15 years, the value of benefits obtained from employee participation is not in accordance with the value of expected benefits. The author provides solutions and suggestions in the final chapter regarding the settlement so that the value of benefits received by employees can be in accordance with the value of the expected benefits. The author also provides solutions and suggestions regarding contribution contributions and the amount of contributions charged so that each employee receives the expected value of benefits."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayveen Sumantyohadi
"Industri baja nasional merupakan salah satu industri yang dinamis karena memiliki lingkungan yang terus berubah. Hal ini berpengaruh terhadap proses penilaian suatu aset atau perusahaan yang digunakan investor dalam mengambil keputusan investasi. Investor yang bijaksana akan melakukan analisa yang matang sebelum mengambil keputusan menanamkan modalnya di industri ini.
Salah satu analisa yang cukup efektif dan akurat dalam melakukan proses penilaian aset atau perusahaan adalah dengan melakukan analisa fundamental. Keefektifan analisa fundamental adalah bahwa analisa tersebut tidak hanya dilakukan hanya pada nilai aset atau perusahaan semata tetapi juga sumber dari nilai itu sendiri. Diperlukan informasi yang berbeda untuk menilai dua aset yang berbeda pula. Persepsi yang digunakan dalam suatu penilaian hams didukung oleh realitas yaitu bahwa harga suatu aset hams mencerminkan cash flow yang diharapkan dapat dihasilkan dikemudian hari.
Analisa fundamental dimulai dengan analisa perekonomian makro, analisa industry dimana perusahaan berada dan analisa perusahaan itu sendiri. Analisa makro mencakup analisa terhadap analisis pertumbuhan ekonomi dengan indikator-indikator seperti Produk Domestik Bruto, inflasi dan tingkat suku bunga, perkembangan investasi di Indonesia baik Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing, serta prospek pertumbuhan ekonomi itu sendiri di masa depan. Analisa industri merupakan analisa terhadap industri baja secara khusus serta perkembangannya di Indonesia akhir-akhir ini serta analisa industriindustri yang terkait erat dengan industri baja baik secara langsung atau pun tidak langsung. Sementara itu analisa perusahaan adalah melihat kondisi dan kineija perusahaan di masa lalu dan sekarang untuk memperkirakan prospek perusahaan di masa depan. Yang dilakukan di analisa perusahaan adalah analisa terhadap laporan keuangan, strategi perusahaan, dan penghitungan nilai wajar pcrusahaan dengan menggunakan metode discounted free cash flow.
Berdasarkan analisa fundamental yang dilakukan dengan metode discounted free cash flow diperoleh indikasi nilai wajar perusahaan sebesar USD 185,475,310 atau nilai intrinsic saham sebesar USD 4,745 per lembar saham. Selanjutnya penulis membandingkan dengan nilai par yaitu nilai pada saat saham tersebut disetor dan menganalisa perbedaannya. Namun demikian dengan bet.jalannya waktu kesimpulan tersebut dapat saja berubah dengan adanya kondisi yang baru. Hal ini disebabkan karena variabel-variabel yang telah dibuat menjadi tidak relevan lagi sehingga kesimpulan akhir yang telah diperoleh dapat juga berubah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Arif Ardian, Author
"ABSTRAK
Perkembangan Sistem Informasi memacu globalisasi yang menghilangkan batas-batas wilayah dan waktu. Perubahan lingkungan menjadi menyeluruh, suatu kejadian dapat menyebabkan efek domino terhadap belahan bumi lainnya. Perusahaan harus dapat mengantisipasi perubahan lingkungan dengan memanfaatkan peluang yang ada dan menghidari ancaman yang mungkin timbul.
Sukses atau tidaknya suatu bank tidak hanya ditentukan oleh keahlian bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana tetapi juga penguasaan sistem informasi. Sistem Informasi perbankan yang semula hanya untuk membantu administrasi kegiatan operasional Kantor Cabang sedikit demi sedikit mulai bergeser. Sistem informasi merupakan salah satu produk unggulan.
Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh suatu formulasi strategi yang sesuai untuk Divisi Teknologi Informasi dalam mengelola Sistem Informasi Kantor Cabang dan untuk mendapat altematif-altematif dalam pengelolaan Sistem Informasi PT BANK XYZ yang dapat meningkatkan kualitas layanan.
Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi masalah, melakukan studi literatur dan lapangan kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis lingkungan ekstemal dan internal. Evaluasi terhadap sistem yang sedang dipergunakan dan melihat apakah sistem tersebut dapat bertahan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat ini di masa datang. Sehingga diharapkan akan memperoleh suatu strategi formulasi yang sesuai dengan perkembangan dan perubahan lingkungan.
Perlahan perekonomian Indonesia mulai pulih tercermin pada kecenderungan turunnya suku bunga bank Indonesia dan laju inflasi serta kestabilan nilai tukar rupiah. Keadaan politik dan keamanan nasional yang relatif stabil mendukung pertumbuhan dunia usaha secara perlahan. Pelaksaan pemilu yang memakan waktu hampir sepanjang tahun 2004 membawa dampak besar bagi sektor perbankan dan dunia usaha. Mereka cenderung menunggu dalam ekspansi hingga akhir tahun ini untuk mengantisipasi pembahan pemerintahan. Kredit yang dikucurkan oleh bank hanya untuk usaha kecil menengah bahkan yang terbesar adalah untuk kredit konsumtif.
Perubahan yang terjadi dalam lingkungan puncak manajemen sedikit banyak mempengaruhi arab dan strategi bisnis yang selama ini ada. Warna baru yang dihembuskan memacu perubahan besar terutama terhadap image perusahaan selama ini. Sistem Informasi PT BANK XYZ yang mulai dikembangkan sendiri sejak awal tahun 1995 pada mulanya untuk mengatasi kendala operasional Kantor Cabang yang berada dipelosok Nusantara, Pada akhir tahun 1995 seluruh Kantor Cabang telah terkomputerisasi, Kantor Cabang di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Medan dan lain-lain dengan Sistem Informasi online terpusat (database server berada di Kantor Pusat). Sementara itu untuk Kantor Cabang di kota kecil dengan jumlah terminal kurang dari 20 menggunakan teknologi BOSS standalone (menempatkan database server di masing-masing Kantor Cabang).
Kemajuan teknologi komunikasi memungkinkan untuk menjangkau seluruh Kantor Cabang. Penggunaan perangkat satelit menggantikan kabel yang mungkin belum tersedia untuk kota-kota di pelosok propinsi. Sehingga Kantor Cabang BOSS standalone pun menjadi Kantor cabang BOSS online. Biaya operasional yang tinggi dan tuntutan untuk transaksi online seluruh Kantor Cabang kota besar yang semula menggunakan teknologi terpusat pun dikonversi menjadi BOSS online. Pada akhir tahun 1996 seluruh Kantor Cabang PT BANK XYZ telah berhasil online.
Perkembangan Sistem Informasi menyediakan kemudahan transaksi dengan internet atau pun sms dengan telepon genggam. Hal ini mendukung tuntutan Nasabah untuk dapat bertransaksi kapan saja dan dimana saja dengan mudah. Demikian pula manajemen membutuhkan informasi dalam mengambil keputusan-keputusan strategik. Sistem Informasi dengan teknologi terdistribusi akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan nasabah dan manajemen puncak tersebut. Tersebarnya database server pada masing-masing Kantor Cabang akan menyulitkan dalam proses transaksi internet karena harus melakukan update pada masing-masing Kantor Cabang tersebut. Demikian pula penyediaan informasi untuk manajemen pusat karena data yang diperlukan untuk diolah berada pada database server dimasing-masing Kantor Cabang.
Dari analisis yang dilakukan diperoleh strategi formulasi untuk jangka pendek dan jangka panjang. Strategi jangka pendek dengan cost leadership yaitu melakukan efisiensi biaya pengiriman, melakukan review pertahun serta melakukan pembenahan terhadap infrastruktur Kantor Cabang. Strategi jangka panjang dengan turnaround yaitu kembali pada Sistem Informasi terpusat.
Visi PT Bank XYZ untuk unggul dalam pelayanan dan kinerja berkaitan dengan Sistem Informasi maka sekiranya perlu menyediakan kebutuhan-kebutuhan terutama untuk nasabah dan manajemen puncak. Perkembangan Sistem Informasi sangat mendukung untuk terlaksananya implementasi perubahan sistem informasi terdistribusi menjadi sistem informasi terpusat.
"
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tinashe Clive Gondo
"Bencana mengancam masyarakat dan perekonomian. Untuk menjaga kesejahteraan mereka, negara-negara memerlukan manajemen bencana yang kuat. Studi ini membandingkan Indonesia dan Zimbabwe, negara-negara yang berbeda secara geografis dan budaya. Meskipun terdapat perbedaan struktur tata kelola (Indonesia-desentralisasi, Zimbabwe-sentralisasi), lembaga ini fokus pada kerangka manajemen bencana. Keduanya memiliki peraturan inti bencana yang sama. Dengan menganalisis sistem ini, penelitian ini bertujuan untuk mencapai tujuan berikut; melakukan analisis komparatif terhadap kerangka peraturan dan kelembagaan dalam manajemen bencana dengan mengidentifikasi komponen-komponen utama dan bidang-bidang yang potensial untuk ditingkatkan. Kedua, untuk menilai efektivitas struktur kelembagaan di Indonesia dan Zimbabwe dalam memfasilitasi upaya kesiapsiagaan, respons, dan pemulihan bencana. Ketiga, melakukan analisis komparatif terhadap sistem penanggulangan bencana di Indonesia dan Zimbabwe, dengan menyoroti persamaan dan perbedaan. Terakhir, untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi oleh kedua negara dalam meningkatkan kemampuan manajemen bencana mereka dan menjajaki peluang perbaikan, termasuk pemanfaatan teknologi baru, memperkuat keterlibatan masyarakat, dan membina kerja sama internasional. Penelitian ini menggunakan wawancara mendalam dan data dari jurnal ilmiah, laporan, dan undang-undang nasional. Studi ini menemukan bahwa kerangka penanggulangan bencana di Indonesia sudah sejalan dengan standar internasional, sementara Zimbabwe masih memerlukan perbaikan. Rekomendasinya mencakup pembaruan kebijakan di Zimbabwe dan investasi dalam pengurangan risiko bencana (sistem peringatan dini, peningkatan infrastruktur) untuk kedua negara. Selain itu, penelitian dan inovasi dalam teknologi dan pendekatan manajemen bencana juga sangat penting. Langkah-langkah ini akan meningkatkan ketahanan dan mengurangi dampak bencana terhadap masyarakat.

Disasters threaten societies and economies. To safeguard their well-being, nations need strong disaster management. This study compares Indonesia and Zimbabwe, geographically and culturally distinct countries. Despite contrasting governance structures (Indonesia-decentralized, Zimbabwe-centralized), it focuses on their disaster management frameworks. Both share core disaster regulations. By analyzing these systems, the study aims to achieve the following objectives; conduct a comparative analysis of the regulatory and institutional frameworks for disaster management identifying key components and potential areas for improvement. Secondly, to assess the effectiveness of institutional structures in Indonesia and Zimbabwe in facilitating disaster preparedness, response, and recovery efforts. Thirdly, to conduct a comparative analysis of the disaster management systems in Indonesia and Zimbabwe, highlighting similarities and differences. Finally, to identify challenges faced by both countries in enhancing their disaster management capabilities and explore opportunities for improvement, including utilizing new technologies, strengthening community engagement, and fostering international cooperation. The research used in-depth interviews and data from scientific journals, reports, and national laws. The study finds that Indonesia's disaster management framework aligns well with international standards, while Zimbabwe's needs improvement. Recommendations include policy updates in Zimbabwe and investment in disaster risk reduction (early warning systems, infrastructure upgrades) for both countries. Additionally, research and innovation in disaster management technologies and approaches are crucial. These measures will enhance resilience and lessen the impact of disasters on communities."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tedy Fardiansyah
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2006
332.1 TED f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha Thaliharjanti
"Kegiatan eksplorasi produksi minyak dan gas bumi (migas) di Lapangan Arjuna milik PT XYZ dimulai sejak tahun 1970an. Sejumlah 192 pipa penyalur bawah laut di lapangan ini masih aktif beroperasi sebagai alat transportasi migas dan 75% diantaranya sudah berumur lebih dari 25 tahun. Sekitar 17 kasus kebocoran pipa bawah laut di Lapangan Arjuna terjadi setiap tahunnya dan sebagian besar kasus terjadi pada pipa-pipa tua. Kejadian ini memberikan dampak yang cukup signifikan baik dari sisi keselamatan, lingkungan maupun bagi kegiatan operasi dan produksi migas. Program pemeliharaan pipa-pipa bawah laut ini membutuhkan biaya dan sumber daya cukup besar. Oleh karena itu, prioritisasi program ini harus diberikan pada pipa-pipa berisiko tinggi agar risiko kebocoran pipa dapat segera diturunkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat profil risiko 10 pipa penyalur utama minyak dan gas bawah laut di Laut Jawa yang sudah tua dan membuat program pemeliharaannya. Konsep manajemen risiko ISO 31000: 2009 digunakan dalam penelitian ini fokus pada tahapan kajian risiko (risk assessment) dan penanganan risiko (risk treatment). Pada tahapan kajian risiko, metode yang digunakan adalah metode indeks Kent Muhlbauer dikombinasikan dengan metode kajian risiko PT. XYZ dengan matriks. Metode indeks Ken Muhlbauer menggunakan empat indeks untuk menghitung potensi kegagalan sistem pipa bawah laut yaitu indeks kerusakan pihak ketiga, indeks korosi, indeks desain, dan indeks kesalahan operasi, dilanjutkan dengan analisis dampak kebocoran (Leak Impact Factor). Kemudian dilakukan perhitungan probability of failure dan consequence of failure yang dimapping pada matriks penilaian risiko perusahaan. Kajian risiko dengan kedua metode ini menghasilkan peringkat risiko (risk rangking) dan nilai risiko relatif untuk kemudian digunakan sebagai basis penentuan tingkat risiko dan prioritisasi program pemeliharaan kesepuluh pipa penyalur. Hasil akhir kajian risiko 10 pipa bawah laut utama di Laut Jawa menunjukkan ada enam pipa berisiko tinggi yang perlu diturunkan risikonya ke tingkat yang dapat diterima. Tahapan penanganan risiko dimulai dengan membuat program pemeliharaan enam pipa berisiko tinggi berdasarkan indeks paling kritikal yang dihasilkan dari penilaian risiko, yaitu korosi. Ada 10 tindakan pencegahan dan 2 tindakan mitigasi sebagai usulan program yang harus dikomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan agar risiko kebocoran pipa penyalur utama dapat dikurangi. Salah satu tindakan pencegahan kebocoran yang diusulkan adalah penggantian pipa penyalur 16 MOL M-J sebagai prioritas utama.

Oil and gas exploration and production activities in the Arjuna Field, Java Sea, owned by PT XYZ began in the 1970s. A total of 192 subsea pipelines in this field are still being operated to transport oil and gas product and 75% of them are over 25 years old. There are around 17 cases of subsea pipeline incident at Arjuna Field per year which occur mainly in the 25`s year old pipelines. The incident has a significant impact in terms of safety, environment and oil and gas bussiness. Maintenance program for these pipelines require expensive cost and resources thus need prioritization. The aims of this research is to assess risk profile of aging 10 subsea oil and gas pipelines in PT. XYZ and provide risk mitigation action plan. The Kent Muhlbauers index method is used combined with companys risk matrix method. The index method uses four indexes related to the failure of the subsea pipeline system: the third-party damage index, corrosion index, design index, and incorrect operations index for probability assessment, continue with consequence assessment using leak impact factor. Then its converted to probability of failure (PoF) and consequence of failure (CoF). The calculations and mapping results risk ranking and relative risk which is used as a basis of pipeline maintenance program prioritization. The final risk assessment result of subsea pipeline in PT. XYZ shows six high risk pipelines which require risk reduction action plan to reduce the risk into acceptable level. The pipeline maintenance program is made based the most critical index, corrosion, resulting from the assessment. The program proposes 10 preventive and 2 mitigation measures that must be communicated to each responsible parties so that risk of hydrocarbon leak can be minimized. The replacement of 16 MOL M-J is proposed as a top priority of pipeline replacement program."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54331
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinungan, Muchdarsyah
Jakarta: Bumi Aksara, 2000
332.1 SIN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry
"Perusahaan pembiayaan yang merupakan lembaga keuangan non-bank yang keberadaannya dapat dikatakan cukup mempunyai arti penting yaitu sebagai alternative pemberi jasa layanan keuangan (selain bank) kepada masyarakat yang membutuhkan.
Akibat krisis ekonomi tahun 1998, banyak perusahaan pembiayaan masuk dalam daftar Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan kemudian tidak sedikit yang pada akhirnya gulung tikar. Bagaimana tidak, karena pada masa sulit tersebut banyak pembiayaan yang macet sehingga banyak perusahaan pembiayaan yang tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada kepada pihak bank yang memberikan pinjaman. Pada tahun 2000 sektor konsumtif mulai bangkit kembali dan terus berkembang sampai saat ini. Sementara itu kenaikan pada angka pertumbuhan ekonomi yang terjadi hanya semata digerakan oleh tingkat konsumtif masyarakat. Lambatnya perkembangan sektor riil dan tingginya tingkat konsumsi masyarakat dengan pola pembayaran kredit, menyebabkan industri pembiayaan konsumen bangkit kembali sejak pasca krisis ekonomi sampai dengan saat ini. Perkembangan sektor riil yang cenderung lambat tersebut juga mengakibatkan tingginya tingkat dana menganggur masyarakat, dan sebagai akibatnya sektor perbankan mengalami kelebihan likuiditas. Kelebihan likuiditas tersebut harus segera dapat teratasi dengan disalurkannya dana bank kepada masyarakat. Saat ini banyak pihak bank yang berusaha merangkul perusahaan pembiayaan konsumen baik sebagai mitra kerja ataupun dengan cara akuisisi sebagai strategik investor. Keadaan tersebut benar-benar membuat industri pembiayaan konsumen berada "diatas angin". Betapa tidak, ada market dan ada pendanaan (funding). Dengan kesempatan yang ada, merupakan momentum bagi perusahaan-perusahaan pembiayaan untuk berusaha meningkatkan value-nya. Untuk dapat menyikapi momentum bisnis dan memanfaatkan peluang yang ada, maka hal tersebut akan kembali pada kebijakan dan langkah strategik yang akan diambil oleh perusahaan tersebut.
Perkembangan pada industri pembiayaan konsumen akan menciptakan kondisi persaingan yang ketat diantara perusahan-perusahaan pembiayaan konsumen dan jika perusahaan-perusahaan tersebut lepas kendali atas persaingan tersebut, maka hal tersebut akan berdampak pada kualitas exposure pembiayaannya yang pada akhirnya dapat terjadi kredit macet. Secara bisnis, peta persaingan yang akan terjadi dapat dengan mudah dilihat, dimana persaingan pasti akan terjadi dalam hal pencapaian penjualan (pembiayaan konsumen) dan untuk itu pasti akan terjadi perang harga (dalam hal ini interest rate) dan pemberian insentif kepada deaier. Keadaaan tersebut akan membuat dilema bagi perusahaan pembiayaan konsumen yang modal kerja-nya terbatas dan cost of fund atas modal kerja tersebut tidak murah. Bagaimana perusahaan tersebut dapat bersaing dan meningkatkan profitabilitas, sementara ada tujuan yang hendi:ik dicapai yaitu berkembang guna meningkatkan value bersama dengan industrinya.
PT XYZ sebagai salah satu perusahaan pembiayaan konsumen di Indonesia tentu saja ingin memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal untuk dapat tumbuh berkembang bersama industrinya namun tetap konservatif pada kualitas pembiayaannya. Dalam menyikapi situasi yang ada dan mengantisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, tentu saja akan sangat tergantung pada kebijakan dan langkah strategik yang akan diambil oleh Perusahaan.
Dalam karya akhir ini Penulis berusaha menganalisis terhadap keadaan ekonomi makro, siklus industri dan bisnis serta persaingan yang ada dalam industri pembiayaan konsumen. Selain itu penulis juga menganalisis strategi yang harus dilakukan oleh PT XYZ terhadap kondisi yang ada baik secara aspek bisnis maupun dari aspekfinancial Perusahaan. Dari hasil analisis yang dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan mendasar yaitu:
a. Dengan kondisi yang ada, Perusahaan akan sulit dalam hai bersaing terhadap harga jual (interest rate). Dalam hal ini tentu saja Perusahaan akan relatif sulit untuk mendapatkan volume pembiayaan. Selain itu yang menjadi perhatian adalah dalam hal kualitas pembiayaan yang didapat, yaitu keterkaitan antara relatif su!itnya untuk mendapatkan volume pembiayaan dan target pencapaian pembiayaan konsumen karena adanya momentum pada industri pembiayaan konsumen.
b. Seiring dengan rencana ekspansi Perusahaan, yaitu daiam hal ini penambahan jumlah kantor cabang dan infrastruktur Perusahaan, maka Perusahaan akan relatif sulit dalam mengupayakan profitabilitas. Berhubungan dengan profitabilitas tersebut dan dikaitkan dengan masih tingginya harga jual (interest rate) Perusahaan sehingga margin yang diperoleh akan relatiftipis, maka Perusahaan harus mengandalkan volume pembiayaan.
c. Dari sisi financial Perusahaan yang dalam hal ini dilakukan analisis terhadap solvabilitas dan profitabilitas Perusahaan, terlihat adanya penurunan pada aspek-aspek tersebut. Dari sisi solvabilitas Perusahaan rasio debt to equity meningkat dan interest coverage ratio menu run, dan dari sisi profitabilitas, rasio return on equity dan return on assets menurun.
Penulis dalam hal ini berkesimpulan bahwa Perusahaan harus mengambil kebijakan dan langkah strategik untuk menyikapi keadaan tersebut yang dalam hal ini adalah kehadiran strategik investor bagi Perusahaan. Strategik investor tersebut diharapkan dapat memberikan ketersediaan dana untuk modal kerja dengan cost of fund yang relatif murah atau dapat membawa market bagi Perusahaan. Dalam menyikapi usulan tersebut, penulis juga melakukan analisis fundamental untuk memberikan gambaran mengenai value Perusahaan, dan menggunakan basil dari valuation untuk menilai kewajaran harga saham Perusahaan yang akan berguna bagi shareholder dalam mengambil keputusan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Mughnisari
"Banyaknya jumlah aset wakaf di Indonesia tidak menunjukkan keberhasilan negara ini dalam pengelolaan wakaf. Prediksi pemanfaatan tanah wakaf pada sektor produktif hanya berkisar 1 dari jumlah aset. Ini menandakan bahwa besarnya potensi wakaf belum diimbangi dengan pengelolaan wakaf secara profesional. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi baru dalam pengelolaan wakaf diantaranya dengan memanfaatkan instrumen sukuk sebagai alternatif investasi wakaf uang dan pengembangan tanah wakaf. Keberhasilan negara lain seperti Singapura dalam mengelola aset wakaf melalui sukuk dapat dijadikan sebagai acuan pengembangan wakaf produktif di Indonesia. Dukungan pemerintah juga dapat dilihat dalam menyusun model sukuk berbasis wakaf dalam rangka memanfaatkan aset wakaf di Indonesia. Penggunaan instrumen sukuk dalam pengelolaan wakaf memberikan manfaat yang besar dalam sektor ekonomi dan sosial. Oleh karena itu, dibutuhkan kesiapan nazhir dalam menginvestasikan dan mengelola aset wakaf dengan menggunakan sukuk secara profesional. Penelitian ini menggunakan metode Analitic Network Process untuk menganalisa dan memahami permasalahan apa saja yang akan ditemui oleh para nazhir agar dapat mengelola wakaf dengan instrumen sukuk. Hasil analisa ANP menunjukkan bahwa dari tiga cluster permasalahan yaitu manajemen, regulasi, dan sumber daya insani maka, permasalahan utama yang dihadapi oleh para nazhir adalah permasalahan regulasi. Untuk itu diperlukan solusi dan strategi yang efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut.

The amount of awaqf assets in Indonesia does not demonstrate country success in the development of waqf. Prediction on waqf land utilization in the productive sector is only about 1 of total assets. It indicates that the magnitude of the potential waqf has not been matched with professional waqf management. Therefore, it takes a new innovation in management of waqf such as by using sukuk instrument as an alternative investment of cash waqf and development of waqf land. Other countries success experiences such as Singapore in managing waqf assets through Sukuk can be used as a benchmark for the development of productive waqf in Indonesia. Government support can also be seen by proposed a model waqf based sukuk in order to take advantage of waqf assets in Indonesia. The use of sukuk instruments in waqf management have been of great benefit in the economic and social sectors. Therefore, nazhir readiness is required to invest and manage waqf assets by using sukuk instrument professionally. This study uses Analytic Network Process to to analyze and understand any problems that will be encountered by the Nazhir to manage waqf with sukuk instruments. The results of ANP analysis indicates that there are three clusters of problems namely management, regulatory, and human resources therefore, the main problem faced by the nazhir are regulatory issues. It requires an effective solution and strategy to overcome these problems.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Handayani
"Industri perbankan memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Selain berfungsi untuk mengumpulkan dana dari masyarakat, perbankan melempar dana tersebut dalam bentuk kredit yang digunakan untuk memajukan dunia usaha, yang pada gilirannya mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak, terutama usaha kecil yang berpotensi untuk berkembang, serta meningkatkan produksi nasional. Karena itu, adanya penurunan kinerja yang berakibat pada penurunan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan dapat menjadi sorotan terutama otoritas moneter negara yang bersangkutan. Hal ini karena kegiatan perbankan menyangkut seluruh lapisan masyarakat sehingga terjadinya disfungsi bahkan kegagalan dalam menjalankan kegiatannya secara benar akan mempengaruhi perekonomian nasional suatu negara. Akibat krisis moneter pada tahun 1998 mengakibatkan pemerintah mengambil tindakan untuk mengevaluasi kinerja bank-bank di Indonesia untuk menentukan bank-bank yang dapat bertahan, yang masih perlu diselamatkan, serta yang harus dilikuidasi.
Tujuan dari penulisan karya akhir ini adalah untuk menganalisis kinerja salah satu bank swasta di Indonesia, PT. Bank ABC, yang berhasil menjadi salah satu bank yang paling pertama keluar dari BPPN pasca krisis ekonomi. Data-data yang digunakan untuk analisis ini adalah laporan keuangan Bank ABC periode 2001-2003 beserta catatan atas laporan keuangan untuk menganalisis rasio-rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, efisiensi usaha, risiko usaha, dan ROE Model. Selain itu untuk memperoleh gambaran yang lebih realistis, maka dibuat analisis pembanding dengan menggunakan PT. Bank Mega, Tbk. yang memiliki total aset hampir sama dengan Bank ABC, yaitu berkategori bank dengan aset di bawah Rp 50 milyar.
Dari hasil analisis rasio keuangan dan ROE Model, tampak bahwa tingkat likuiditas Bank ABC menampakkan kinerja yang baik, lebih baik daripada ffank Mega. Semua rasio likuiditas Bank ABC mengalami peningkatan selama periode 2001-2003. Kinerja solvabilitas dan risiko usaha berfluktuasi dimana sebagian rasio mengalami penurunan namun sebagian lainnya mengalami peningkatan, dan kinerjanya berada di bawah Bank Mega. Kinerja rentabilitas, efisiensi usaha, dan ROE mengalami penurunan dan juga berada di bawah bank Mega. Berdasarkan analisis, penurunan disebabkan karena meskipun net income dan pendapatan bunga bersih mengalami peningkatan, namun peningkatannya tidak setara dengan peningkatan total asset dan deposit sehingga perubahan dari tahun 2002 ke tahun 2003 tidak signifikan, di bawah level 20%.
Kesimpulan dari analisis ini adalah bahwa Bank ABC perlu lebih meningkatkan kinerjanya dari segi net income melalui pengefektifan kegiatan usahanya seperti pelemparan kredit dengan NPL yang tetap terjaga serta pemanfaatan modal yang lebih maksimal agar kinerja rasio keuangannya bisa lebih baik lagi dari sekarang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>