Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143646 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amelia Putri Maharani
"ABSTRAK
Mahasiswa menerima dukungan sosial yang berasal dari berbagai sumber, seperti lingkungan sosial maupun orang terdekat. Bentuk dukungan sosial yang diterima dapat berupa dukungan materi, bantuan, dan fasilitas yang disediakan oleh pihak universitas. Meskipun demikian, gejala distres psikologis pada mahasiswa masih kerap ditemukan dan bahkan menjadi suatu hal yang memiliki urgensi tinggi untuk diperhatikan. Berdasarkan studi yang sudah ada, ditemukan fakta adanya pengaruh strategi problem focused coping terhadap distres psikologis serta dukungan sosial pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh problem focused coping kepada hubungan antara dukungan sosial yang dipersepsikan dalam mengurangi resiko distres psikologis. Sebanyak 780 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia menjadi partisipan dalam penelitian ini. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multidimensional Scale of Social Support (MSPSS), Hopkins Symptom Checklist 25 (HSCL-25), dan Coping Strategy Inventory (CSI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived social support berkorelasi negatif dengan distres psikologis. Melalui analisis lebih lanjut, ditemukan bahwa strategi problem-focused coping memoderasi hubungan perceived social support dengan distres psikologis.

ABSTRACT
College students received social support from various sources, such as social environments or the people closest to them. Social support could be provided in the form of material, assistance, help, and facilities that were accommodated by the university. Nevertheless, the problem of psychological distress among students was still easily to be found and brought concern to students well being. Based on previous studies, it was found that there was a relation between problem focused coping strategy with psychological distress and social support in students. This study aimed to look at the impact of problem-focused coping strategy on the relationship between perceived social support and psychological distress. A total of 780 students from various universities in Indonesia participated in this study. Measuring instruments used in this research are Multidimensional Social Support Scale (MSPSS), Hopkins Symptom Checklist-25 (HSCL-25), and Coping Strategy Inventory (CSI). The results showed that perceived social support was negatively correlated with psychological distress. Through further analysis, problem focused coping strategy was found that focus on perceived social support with psychological distress."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabira Hana Pribadi
"Berbagai tantangan dalam kehidupan mahasiswa membuatnya rentan mengalami masalah kesehatan mental sehingga mahasiswa perlu melakukan koping dengan mencari bantuan kepada profesional. Aspek penting yang mendasari perilaku mencari bantuan kepada profesional adalah sikap terhadap mencari bantuan psikologis profesional. Penelitian ini bertujuan melihat keterkaitan antara persepsi dukungan sosial dari keluarga, teman, dan figur signifikan dengan sikap terhadap mencari bantuan psikologis profesional. Penelitian ini bersifat korelasional dengan metode pengambilan data survei daring. Partisipan merupakan 268 mahasiswa dengan rentang usia 18-25 tahun di Universitas Indonesia. Alat ukur yang digunakan yaitu Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) dan Mental Help-Seeking Attitudes Scale (MHSAS). Hasil menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi dukungan sosial secara keseluruhan (r = 0,255, p < 0,01), maupun dari masing-masing sumber yaitu keluarga (r = 0,149, p < 0,01), teman (r = 0,230, p < 0,01), dan figur signifikan (r = 0,179, p < 0,01) dengan sikap terhadap mencari bantuan psikologis profesional. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan pengembangan program intervensi bagi pihak universitas dan tenaga kesehatan mental profesional.

Various challenges in college students’ lives made them prone to mental health problems. Such problems lead to students’ need of coping, by which they seek professional help. An important aspect that underlying help-seeking behavior is attitude toward seeking professional psychological help. This study aims to investigate the relationship between perceived social support from family, friends, and significant others with attitude toward seeking professional psychological help. This study is correlational using the online survey data collection method. Participants were 268 college students aged 18–25 years old at the University of Indonesia. The measurements used in this study are Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) and Mental Help-Seeking Attitudes Scale (MHSAS). The result shows that there is a positive and significant relationship between overall perceived social support (r = 0,255, p < 0,01) as well as perceived social support from family (r = 0,149, p < 0,01), friends (r = 0,230, p < 0,01), and significant others (r = 0,179, p < 0,01) with attitude toward seeking professional psychological help. This research can be used as a basis for the development of intervention programs for universities and mental health professionals."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dito Aryo Prabowo
"Mahasiswa merupakan populasi dengan karakteristik perkembangan yang rentan terhadap distres psikologis karena tuntutan sosial dan diri yang berada di sekitarnya. Bentuk tekanan yang dapat menjadi keadaan yang menyulitkan, dapat menghasilkan faktor protektif yang diistilahkan sebagai resiliensi untuk membantu individu menghadapi kesulitan. Penelitian ini merupakan bagian dari payung penelitian psychological distress, dengan menggunakan tipe penelitian kuantiatif dengan desain korelasional, yang bertujuan untuk mencari hubungan antara distres psikologis dan resiliensi. Dua buah kuesioner digunakan untuk pengambilan data, yakni HSCL-25 untuk mengukur distres psikologis dan CD-RISC 10 untuk mengukur resiliensi. Menggunakan teknik convenience sampling dengan metode pengambilan data online dan offline dan uji statistik, dari 1024 respon didapatkan hasil bahwa r = -0,244, n = 1024, p < 0,01, two tailed. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat resiliensi, maka semakin rendah tingkat distres psikologis mahasiswa.

Students may viewed as population characterized as vulnerable to psychological distress due pressures from self and society. However, the distressful nature of life events can enhance protective factors, named as resilience, to help them overcome the situations. As a part of psychological distress research, this research aims to seeks relationship between psychological distress and resilience among college students, with quantiative method and correlational study design. 1024 responses of two scales measure psychological distress with HSCL 25 and resilience with CD RISC 10, collected in online and offline responses with convenience sampling techniques. From statistical result, obtained r 0,244, n 1024, p 0,01, two tailed, means that as resilience level increased, psychological distress level may decreased.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vira Andalusita Mulyaningrum
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara distres psikologis dan perceived social support pada mahasiswa. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif. Partisipan dalam penelitian ini adalah 1024 mahasiswa di Indonesia usia 18-25 tahun yang terdiri dari 727 orang perempuan 71 dan 297 orang laki-laki 29 . Distres psikologis diukur menggunakan Hopkins Symptom Checklist ndash; 25 HSCL-25 dan perceived social support diukur menggunakan Social Provisions Scale SPS .
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang negatif dan signifikan antara distres psikologis dan perceived social support pada mahasiswa r = -0,270, p = 0,000, signifikan pada LoS 0,01 . Artinya, semakin tinggi distres psikologis pada mahasiswa, semakin rendah perceived social support yang dimilikinya.

This research aimed to investigate the relationship between psychological distress and perceived social support among college students. This research was conducted using quantitative method. The participants of this research were 1024 college students in Indonesia aged 18 25 years old which consisted of 727 female 71 and 297 male 29 . Psychological distress was measured using Hopkins Symptom Checklist ndash 25 HSCL 25 and perceived social support was measured using Social Provisions Scale SPS .
The result of this research showed that there was a significant negative correlation between psychological distress and perceived social support among college students in Indonesia r 0,270, p 0,000, significant at LoS 0,01 . It means that the higher psychological distress, the lower perceived social support among college students.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alaitanisa Nabila
"Mahasiswa diketahui menghadapi berbagai macam tantangan dari aspek akademik maupun non-akademik. Dikarenakan banyaknya tantangan yang dihadapi, tidak sedikit dari mereka yang mengalami stres, keadaan depresi, dan juga cemas, dimana ketiga bentuk tersebut adalah bentuk paling umum dari distres psikologis. Munculnya distres psikologis pada mahasiswa diketahui dapat memberikan dampak negatif bagi mereka, diantaranya adalah menurunnya performa akademik, munculnya perilaku tidak sehat, dan juga gangguan klinis. Dikarenakan hal ini, diperlukan variabel yang dapat melindungi mereka dari efek negatif yang muncul akibat distres psikologis. Optimisme dan dukungan sosial diketahui dapat menjadi faktor-faktor yang dapat menurunkan distres psikologis pada mahasiswa. Penelitian ini dilakukan untuk melihat peran optimisme dan dukungan sosial dalam memprediksi tingkat distres psikologis secara bersamaan pada mahasiswa di Indonesia serta melihat variabel apa yang memiliki kontribusi lebih besar. Variabel distres psikologis diukur menggunakan Kessler Psychological Distress Scale (K10), optimisme diukur menggunakan alat ukur Life Orientation Test-Revised (LOT-R), dan dukungan sosial diukur menggunakan alat ukur Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). Terdapat sebanyak 681 mahasiswa dari daerah- daerah di Indonesia yang menjadi partisipan dalam penelitian ini. Dukungan yang diberikan oleh keluarga memiliki peran yang signifikan dalam memprediksi tingkat distres psikologis. Hasil menunjukkan bahwa optimisme dan dukungan sosial secara bersamaan memprediksi tingkat distres psikologis pada mahasiswa di Indonesia, dimana optimisme memiliki kontribusi yang lebih besar dibandingkan dukungan sosial dalam memprediksi tingkat distres psikologis.

College students are known to face several academic and non-academic related challenges, therefore they are prone to experience stress, depressive state, and feel anxious, in which these are the two most common forms of psychological distress. The emergence of psychological distress in college students is linked to several adverse effects, including poor academic outcomes, problematic health behaviors, and clinical disorder. Optismism and social support are known to be the two factors that can help reduce the level of psychological distress in college students. This study investigates the role of optimism and social support simultaneously in predicting the level of psychological distress in college students in Indonesia and to find out which variables between both is the bigger predictor. Psychological Distress is measured using Kessler Psychological Distress Scale (K10), Optimism is measured using Life Orientation Test-Revised (LOT-R), and Social Support is measured using Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). Total of 681 college students from various universities across Indonesia are the participants of this study. Support from family significantly predicts the level of psychological distress. Results reveal that both optimism and social support simultaneously predicts the level of psychological distress in college students, with optimism is the bigger predictor."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wuri Ayu Puspita Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perceived social support memoderasi hubungan antara distres psikologis dan kesejahteraan psikologis. Partisipan dalam penelitian ini adalah emerging adults Indonesia berusia 18-25 tahun berjumlah 828 partisipan. Hasil pengolahan data menggunakan teknik analisis regresi menunjukkan bahwa perceived social support tidak memoderasi hubungan antara distres psikologis dan kesejahteraan psikologis, β = 0.0016, t(828) = 0,66, p>0,5, yang berarti perceived social support tidak memperkuat atau memperlemah hubungan antara distres psikologis dan kesejahteraan psikologis. Namun, jika dilihat secara terpisah, ditemukan bahwa distres psikologis secara signifikan dapat memprediksi kesejahteraan psikologis, β = - 0.27, t(828) = -15.05, p<0.05. Selain itu, perceived social support secara signifikan dapat memprediksi kesejahteraan psikologis, β = 0.51, t(828) = 11.65, p<0.05.

This study aims to determine whether perceived social support moderates the relationship between psychological distress and psychological well-being. Participants in this study were Indonesian emerging adults aged 18-25 years totaling 828 participant. The results of data processing using regression analysis techniques show that perceived social support does not moderate the relationship between psychological distress and psychological well-being, β = 0.0016, t (828) = 0.66, p> 0.5, which means perceived social support does not strengthen or weaken the relationship between psychological distress and psychological well-being. However, when viewed separately, it was found that psychological distress could significantly predict psychological well-being, β = - 0.27, t (828) = -15.05, p <0.05. In addition, perceived social support can significantly predict psychological well-being, β = 0.51, t (828) = 11.65, p <0.05.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auliana Tantya Puspa
"Penelitian terkini menunjukkan bahwa masa transisi menjadi mahasiswa merupakan masa yang penuh tekanan. Berdasarkan penelitian terdahulu, distress berhubungan dengan Perceived Social Support (PSS) di mana semakin tinggi PSS maka berhubungan dengan distres yang rendah. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara distress psikologis dengan PSS pada mahasiswa baru Universitas Indonesia angkatan 2018 dan melihat sumber manakah yang memiliki hubungan paling kuat dengan distres. Partisipan berjumlah 269 mahasiswa baru UI. Penelitian ini menggunakan Self Report Questionnaire (SRQ) 20 untuk mengukur distres psikologis dan Multidimensional Scale of PSS (MSPSS) untuk mengukur PSS. Hasil menjukkan terdapat hubungan yang negatif antara kedua variabel tersebut dan keluarga merupakan sumber PSS yang memiliki hubungan paling kuat dengan distres psikologis. Hasil lain yang didapatkan adalah perempuan memiliki tingkat distres yang lebih tinggi dibanding laki-laki.

Recent studies shows that the period of being an undergraduate were full of pressure. Based on previous research, unpleasant stress, also called distress, is related to Perceived Social Support (PSS). This research was conducted to examine relationship between psychological distress and PSS among first year undergraduates of Universitas Indonesia. The participants were 269 first year undergraduate of UI. This study uses Self Report Questionnaire (SRQ) 20 to assess psychological distress and Multidimensional Scale of PSS (MSPSS) to assess PSS. The results show that there is significant negative relationship between that two variables, and also indicates that PSS from family has the strongest correlation with PSS. The result also show that women has higher level of stress than men."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Efriza
"Dalam menjalani peran sebagai mahasiswa baru banyak masalah yang harus dihadapi, sehingga dapat menimbulkan distres psikologis. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan upaya-upaya sistematis untuk menunjang kegiatan dalam perkuliahan, seperti self regulated learning. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara self regulated learning dan distres psikologis pada mahasiswa baru Universitas Indonesia. Partisipan penelitian ini terdiri dari 414 mahasiswa baru Universitas Indonesia.
Variabel distres psikologis diukur dengan Self Report Questionaire 20 (SRQ-20), sedangkan variabel self regulated learning dengan Motivated Strategies of Learning Questionnaire (MSLQ). Dengan analisis Biserial Correlation, ditemukan bahwa terdapat hubungan negatif (rb = -0.731, p< 0.01, one-tailed) antara self regulated learning  dan distres psikologis.

New college student are faced with several problems that can trigger psychological distress. To overcome such problems, they need efforts that can support daily college life, such as self-regulated learning. Using a sample of 414 first-year students of University Indonesia, study aims to investigate the relationship between self regulated learning and psychological distress in first-year students of University Indonesia.
Psychological distress is measured using Self Report Questionaire 20 (SRQ-20), while self regulated learning is measured using Motivated Strategies of Learning Questionnaire (MSLQ). With Biserial Correlation analysis, it was found that self regulated learning negative relationship with psychological distress (rb = -0.731, p< 0.01, one-tailed) between self regulated learning and psychological distress.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Risti Atikah
"ABSTRAK
Saat ini, gaya hidup masyarakat dunia telah menjadi semakin tidak sehat, tidak terkecuali di Indonesia. Selama satu dekade terakhir, hubungan antara tingkat tinggi dari distres psikologis dengan pola tingkah laku yang dapat membahayakan kesehatan telah sangat didukung oleh banyak literatur. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh distres psikologis terhadap health-promoting behavior pada mahasiswa, sebagai kelompok yang paling rentan terkena distres psikologis serta melakukan health-compromising behavior. Partisipan penelitian ini sejumlah 1945 mahasiswa emerging adults yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Distres psikologis diukur dengan menggunakan alat ukur Hopkins Symptom Checklist-25 HSCL-25 , sementara health-promoting behavior diukur dengan menggunakan Health-Promoting Lifestyle Profile II HPLP II . Hasil penelitian menunjukkan bahwa distres psikologis memiliki pengaruh negatif yang signifikan bagi health-promoting behavior. Hubungan negatif dari kedua variabel mengindikasikan bahwa tingkat distres psikologis yang semakin tinggi dapat memengaruhi tingkat health-promoting behavior yang semakin rendah, dan sebaliknya.

ABSTRAK
Nowadays, the lifestyle of the world community have become increasingly unhealthy, including Indonesia. Over the past decade, the relationship between the high levels of psychological distress and behavioral patterns that can endanger health has been strongly supported by many literatures. This study aims to investigate the influence of psychological distress on health promoting behavior among college students, as the most vulnerable group to high psychological distress and health compromising behavior. Participants of this research were 1945 emerging adults from various universities in Indonesia. Psychological distress was measured using Hopkins Symptom Checklist 25 HSCL 25 , while health promoting behavior was measured using Health Promoting Lifestyle Profile II HPLP II . The result showing that psychological distress has a negative influence on health promoting behavior. The negative relationship of both variables indicates that higher level of psychological distress may impact lower level of health promoting behavior, and vice versa."
2017
S67088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziah Media Rahmawati
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan social support dan resiliensi dengan distres psikologis pada mahasiswa di Indonesia. Responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa berusia 18-25 tahun. Fenomena distres psikologis pada mahasiswa disebabkan oleh banyaknya tuntutan yang dibebankan pada mahasiswa dan sulitnya mencari sumber materi perkuliahan yang akan diikuti serta padatnya jadwal perkuliahan, sehingga untuk mengatasi hal tersebut diperlukan social support dan resiliensi bagi mahasiswa. Meski demikian, distres psikologis pada mahasiswa masih sering terjadi dan memiliki urgensi yang tinggi untuk diperhatikan dan diatasi. Penelitian terdahulu telah menemukan adanya interaksi resiliensi dalam pengaruh dukungan sosial terhadap penurunan tingkat distres psikologis.
Tipe penelitian kuantitatif dengan menggunakan tiga skala penelitian dalam pengambilan data yaitu MSPSS mengukur social support, HSCL-25 mengukur distres psikologis, dan CD-RISC untuk resiliensi. Teknik accidental sampling dengan pengambilan data secara online sebanyak 417 responden dengan hasil bahwa social support dan resiliensi berpengaruh signifikan terhadap distres psikologis. Implikasi penelitian yakni bagi mahasiswa untuk lebih menjalin komunikasi dengan teman, keluarga dan orang di sekitar agar mendapat dukungan sosial yang baik dan akan berdampak pada ketahanan mahasiswa dalam menghadapi setiap masalah sehingga distres psikologis akan menurun

This study aims to determine the relationship between social support and resilience with psychological distress in Indonesian students. Respondents in this study were students aged 18-25 years. The phenomenon of psychological distress in students is caused by the many demands placed on students and the difficulty of finding the source of the subject matter to be followed and the busy lecture schedule, so that to overcome this, it requires social support and resilience to students. Even so, psychological distress in students is still common and has a high urgency to be noticed and overcome.
This type of quantitative research uses three research scales in data collection, namely MSPSS to measure social support, HSCL-25 to measure psychological distress, and CD-RISC for resilience. The accidental sampling technique used online data collection was 422 respondents with the result that social support and resilience had a significant effect on psychological distress. The research implication is for college students to better communicate with friends, family and people around them in order to get good social support and will have an impact on student resilience in facing every problem so that psychological distress will decrease
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>